Anda di halaman 1dari 3

B.

Tantangan Globalisasi yang Bertentangan dengan Nilai –Nilai Pancasila, dan Solusi Untuk
Mengatasi Dampak Negatif Globalisasi

Pada era globalisasi dewasa ini, banyak hal yang akan merusak mental dan nilai moral
Pancasila yang menjadi kebanggaan bangsa dan negara Indonesia. Dengan demikian, Indonesia
perlu waspada dan berupaya agar ketahanan mental-ideologi bangsa Indonesia tidak tergerus.
Pancasila harus senantiasa menjadi benteng moral dalam menjawab tantangan-tantangan
terhadap unsur-unsur kehidupan bernegara, yaitu sosial, politik, ekonomi, budaya, dan agama.

Tantangan yang muncul, antara lain berasal dari derasnya arus paham-paham yang
bersandar pada otoritas materi, seperti liberalisme, kapitalisme, komunisme, sekularisme,
pragmatisme, dan hedonisme, yang menggerus kepribadian bangsa yang berkarakter nilai-nilai
Pancasila. Hal inipun dapat dilihat dengan jelas, betapa paham-paham tersebut telah merasuk
jauh dalam kehidupan bangsa Indonesia sehingga melupakan kultur bangsa Indonesia yang
memiliki sifat religius, santun, dan gotong-royong.

Apabila terkait dengan tantangan yang melanda bangsa Indonesia sebagaimana tersebut
di atas, maka dapat diidentifikasi sebagai berikut:

a. Dilihat dari kehidupan masyarakat, terjadi kegamangan dalam kehidupan bernegara dalam
era reformasi ini karena perubahan sistem pemerintahan yang begitu cepat termasuk
digulirkannya otonomi daerah yang seluasluasnya, di satu pihak, dan di pihak lain,
masyarakat merasa bebas tanpa tuntutan nilai dan norma dalam kehidupan bernegara.
Akibatnya, sering ditemukan perilaku anarkisme yang dilakukan oleh elemen masyarakat
terhadap fasilitas publik dan aset milik masyarakat lainnya yang dipandang tidak cocok
dengan paham yang dianutnya. Masyarakat menjadi beringas karena code of conduct yang
bersumber pada nilai-nilai Pancasila mengalami degradasi. Selain itu, kondisi euforia politik
tersebut dapat memperlemah integrasi nasional.
b. Dalam bidang pemerintahan, banyak muncul di ranah publik aparatur pemerintahan, baik
sipil maupun militer yang kurang mencerminkan jiwa kenegarawanan. Terdapat fenomena
perilaku aparatur yang mementingkan kepentingan kelompoknya saja. Hal tersebut perlu
segera dicegah dengan cara meningkatkan efektivitas penegakan hokum dan melakukan
upaya secara masif serta sistematis dalam membudayakan nilai-nilai Pancasila bagi para
aparatur negara.
Beberapa contoh dalam kehidupan sehari-hari yang menunjukkan tantangan globalisasi yang
bertentangan dengan Pancasila adalah sebagai berikut.

a. Terbentuknya sikap indivisualistik dari budaya barat yang tak sesuai dengan nilai dan
sikap Pancasila yang terkandung dalam Pancasila yang seharusnya menumbuhkan rasa
kekeluargaan seperti bergotong royong atau bekerja sama.
b. Berkurangnya rasa sosial dikarenakan pengaruh teknologi canggih yang menyebabkan
individu terlalu sibuk dengan gadget masing- masing dan tidak peduli terhadap
lingkungan sekitarnya.

Maka dari itu, berikut beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi dampak negatif
globalisasi.

1. Upaya menghadap globalisasi di kehidupan sehari-hari


a. Mencintai produk dalam negeri
Mencintai produk dalam negeri adalah sikap yang bisa dikembangkan untuk menghindari
gaya hidup ala Barat yang berlebihan.
b. Menyaring budaya asing sesuai dengan panduan nilai, norma, dan keyakinan agama
Untuk menghadapi globalisasi dan kemajemukan budaya, semua orang harus bisa
menyaring kebudayaan asing sesuai dengan kebudayaan lokal.
c. Memahami nilai-nilai kebangsaan dan pancasila dengan baik
Cinta akan nilai-nilai pancasila akan membantu kita untuk tetap menghormati budaya
Indonesia meski sudah banyak budaya asing yang masuk ke kehidupan sehari-hari kita.
d. Memprioritaskan pemulihan ekonomi
e. Meningkatkan daya potensi nasional
Dengan sumber daya alam dan manusia yang berlimpah, sudah seharusnya negara kita
menjadi negara yang mampu memenuhi segala kebutuhannya secara mandiri. Tentunya
dengan kualitas sumber daya manusia yang mampu mengolah sumber daya alam yang
kita miliki, bukan lagi bergantung pada pihak asing.
f. Memasukkan kemajuan teknologi dalam pembangunan
Contohnya dengan menyediakan jaringan informasi yang menghubungkan berbagai
pihak, mulai dari pemerintah, BUMN, juga swasta baik dari dalam maupun luar negeri.
Tujuannya untuk meningkatkan daya saing produk dalam negeri kita.
g. Meningkatkan pengembangan usaha mikro
Indonesia memiliki potensi dan kekuatan pada ranah usaha mikro. Usaha-usaha mikro
memiliki beberapa keunggulan, seperti menjadi penyedia barang-barang murah untuk
rumah tangga maupun ekspor, efisiensi dan fleksibilitas yang tinggi, semangat usaha
tinggi, profitabilitas yang tinggi, serta kemampuan pengembalian pinjaman yang tinggi.
h. Melakukan deregulasi dan debirokrasi
Tujuannya adalah untuk menciptakan regulasi baru dalam menjunjung tinggi supremasi
hukum, pengakuan terhadap hak-hak asasi manusia, hak kepemilikan, kebebasan
berusaha, dan hak-hak masyarakat sipil.
i. Memanfaatkan forum-forum kerja sama Internasional
Tujuannya guna memperdalam kerja sama untuk saling menguntungkan, mendorong
proses globalisasi perdagangan dan investasi, serta kerja sama ekonomi dan teknologi.

2. Secara solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi dampak negatif era globalisasi
a. Meningkatkan Kualitas SDM Indonesia
b. Meningkatkan Kualitas Nilai Keimanan dan Moralitaas Masyarakat
c. Mendorong dan Mendukung Upaya Memperjuangkan Keadilan Antar Bangsa
d. Mendorong dan Mendukung Negara Maju untuk Memberikan Dana Perbaikan
Lingkungan
e. Meningkatkan Jiwa Semangat Persatuan, Kesatuan, Serta Nasionalisme
f. Melestarikan Adat Istiadad dan Budaya Daerah

Anda mungkin juga menyukai