Anda di halaman 1dari 12

PEMANFAATAN LIMBAH TONGKOL JAGUNG (Zea mays L.

MAKALAH

OLEH :
RAHMAYANI SIREGAR
170301009
AGROTEKNOLOGI – 1

MATA KULIAH BIOTEKNOLOGI PERTANIAN


PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2019
PEMANFAATAN LIMBAH TONGKOL JAGUNG (Zea mays L.)

MAKALAH

OLEH :
RAHMAYANI SIREGAR
170301009
AGROTEKNOLOGI – 1

Makalah Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Memenuhi Komponen Penilaian di
Mata Kuliah Bioteknologi Pertanian Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

MATA KULIAH BIOTEKNOLOGI PERTANIAN


PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2019
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tanaman jagung merupakan komoditas utama tanaman pangan di

Indonesia. Jagung juga merupakan salah satu komoditas yang mendapat

perhatian utama dan mempunyai prospek yang cukup cerah. Bagian tanaman

jagung yang banyak dimanfaatkan adalah bijinya yang dijadikan bahan

pangan dan daunnya yang dijadikan pakan ternak ruminansia, sedangkan

bagian tanaman jagung yang lain sering tidak dimanfaatkan dan menjadi

limbah.

Limbah tanaman jagung biasanya berupa jerami, tongkol, dan klobot

atau kulit jagung yang jumlahnya cukup banyak. Sebanyak 20-30% dari

setiap 100 kg jagung yang dihasilkan adalah limbah jagung. Limbah ini

belum dimanfaatkan secara optimal. Menurut hasil penelitian, 1 hektar

tanaman jagung akan menghasilkan 9 ton dan diperkirakan 1,8-2,7 tonnya

adalah limbah. Perlu adanya inovasi pemanfaatan limbah jagung ini agar

menjadi produk yang lebih bermanfaat.

Tongkol jagung merupakan limbah tanaman yang setelah diambil bijinya

tongkol jagung tersebut umumnya dibuang begitu saja, sehingga hanya akan

meningkatkan jumlah sampah. Tongkol jagung dan biji jagung merupakan sumber

karbohidrat potensial untuk dijadikan bahan pangan, sayuran, dan bahan baku

sebagai industri makanan. Tongkol jagung mengandung xylan 31.1%, selulosa

34.3%, lignin 17.7%, dan abu 16.9%.


Tongkol jagung merupakan salah satu limbah pertanian yang sangat potensial

dimanfaatkan untuk dijadikan arang aktif, karena limbah tersebut sangat banyak dan

terbuang percuma. Dalam bahan ini juga mengandung kadar unsur karbon 43,42%

dan hidrogen 6,32% dengan nilai kalornya berkisar antara 14,7-18,9 MJ/kg. Selama

ini masyarakat cenderung memanfaatkan limbah tongkol jagung hanya sebagai bahan

pakan ternak, bahan bakar atau terbuang percuma. Untuk menghindari hal ini perlu

adanya pemanfaatan limbah tongkol jagung tersebut, salah satunya yaitu sebagai

bahan baku arang aktif.

Manfaat jagung sangat beragam termasuk untuk bagian batang, daun,

kulit, biji jagung dan tongkol jagung . Tongkol jagung merupakan salah satu

limbah pertanian yang mengandung bahan selulosayang potensial untuk

dikembangkan menjadi bioplastik dengan melalui beberapa t a h a p a n

proses, tongkol jagung dapat dijadikan sebagai bahan baku

p e m b u a t a n bioplastik.

Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini ialah untuk mengetahui berbagai

pemanfaatan limbah tanaman jagung (Zea mays L.).

Kegunaan Penulisan

Adapun kegunaan penulisan makalah ini adalah sebagai salah satu syarat

untuk dapat memenuhi komponen penilaian pada Mata Kuliah Bioteknologi

Pertanian Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera

Utara, Medan.
ISI

1. Tongkol Jagung

1.1 Pengertian Tongkol Jagung

Tongkol pada jagung adalah bagian dalam organ betina tempat bulir duduk

menempel. Istilah ini juga dipakai untuk menyebut seluruh bagian jagung betina

(buah jagung). Tongkol terbungkus oleh kelobot (kulit buah jagung).

Secara morfologi, tongkol jagung adalah tangkai utama malai yang

termodifikasi. Malai organ jantan pada jagung dapat memunculkan bulir pada kondisi

tertentu. Tongkol jagung muda, disebut juga babycorn, dapat dimakan dan dijadikan

sayuran. Tongkol yang tua ringan namun kuat, dan menjadi sumber furfural, sejenis

monosakarida dengan lima atom karbon.

1.2 Kandungan Nutrisi Tongkol Jagung

Kandungan nutrisi dalam tongkol jagung meliputi kadar air sebesar 29,54% ,

bahan kering 70,45 %, dan proteinnya 46,52% dalam 100% bahan kering. Tongkol

jagung biasanya bertekstur keras, berwarna putih kusam, memiliki berat yang cukup

ringan, dan biasanya memiliki rasa manis yang khas jagung. Dengan ciri khas rasa
yang manis tongkol jagung dapat diolah menjadi tepung yang digunakan sebagai

bahan dasar makanan.

Tongkol jagung dan biji jagung merupakan sumber karbohidrat potensial

untuk dijadikan bahan pangan, sayuran, dan bahan baku sebagai industri makanan.

Tongkol jagung mengandung xylan 31.1%, selulosa 34.3%, lignin 17.7%, dan abu

16.9%. Komposisi kimia tersebut membuat tongkol jagung dapat digunakan sebagai

sumber energi, bahan pakan ternak, dan sebagai sumber karbon bagi pertumbuhan

mikro organisme.

2. Pemanfaatan Limbah Tongkol Jagung

2.1 Tongkol Jagung Sebagai Pakan Ternak

Pengolahan bonggol jagung menjadi pakan ternak pertama kali dikembangkan

di negara Jepang yaitu digunakan untuk makanan sapi, kambing dan unggas. Bagian

dari tongkol / bonggol jagung yang dimanfaatkan untuk pakan ternak adalah tepung

kering yang dihasilkan dari hasil penggilingan tongkol / bonggol jagung kering.

Tepung kering ini dinamakan concobu dan mengandung berbagai zat seperti asam

amino, protein, karbohidrat komplek, dan mineral. Zat-zat yang terkandung di dalam

tepung kering atau concbu tadi sangat penting untuk melancarkan penyerapan nutrisi

dalam pencernaan hewan.


Pengolahan limbah jagung untuk pakan ternak tersebut yaitu dengan cara

mengolah tongkol jagung dengan cara di fermentasi. Tongkol jagung digiling atau

cacah sehingga ukurannya menjadi lebih kecil sehingga mudah dicerna oleh ternak.

Kemudian tongkol jagung giling atau cacah itu difermentasi secara aerob dengan

menggunakan larutan stater (Tricoderma). Proses fermentasi berlangsung selama 3

hari dan selanjutnya tongkol jagung hasil fermentasi dapat diberikan kepada ternak.

Pemberian tongkol jagung yang difermentasi dan dicampur dengan konsentrat

mampu meningkatkan pertambahan bobot badan harian sapi potong sebesar 0,88

kg/hari/ekor. Bobot sapi yang awalnya 230 kg meningkat menjadi 325 kg. Sedangkan

untuk sapi potong yang diberi pakan sesuai dengan kebiasaan peternak setempat,

hanya mampu menambah bobot badan meningkat harian 0,5 kg/ekor/hari.

Penggunaan limbah tanaman jagung sebagai pakan dalam bentuk segar

membutuhkan biaya yang rendah dan pengolahan yang mudah. Akan tetapi pada saat

panen, hasil limbah tanaman jagung ini cukup melimpah. Maka sebaiknya disimpan

untuk stok pakan pada saat musim kemarau panjang atau saat kekurangan pakan

hijauan.

2.2 Tongkol Jagung Sebagai Pengganti Bahan Plastik


tongkol jagung mempunyai kandungan selulosa yang sangat tinggi yaitu

sekitar 40%. Kandungan inilah yang saat ini digunakan sebagai bahan baku utama

pembuatan plastik biodegradeable atau plastik yang dapat terurai secara alami oleh

mikroorganisme dan terurai lebih cepat dibandingkan plastik sintesis. Jepang, Jerman

dan Amerika merupakan beberapa negara yang mulai menggunakan janggel/ tongkol

jagung sebagai bahan baku plastik biodegradable dan Indonesia mempunyai potensi

besar dalam pengembangan plastik biodegradable mengingat potensi produksi jagung

tahun 2013 mencapai 18.506.287 ton dengan total luas lahan 3.820.161 ha.

tongkol jagung merupakan material yang berpotensi untuk dikembangkan

menjadi biopolimer jenis selulosa asetat .Hal ini dikarenakan Tongkol jagung banyak

mengandung senyawa jenis selulosa. Komposisi tongkol jagung yaitu Selulosa 40%

Hemiselulosa 36% Lignin 16% Lain-lain 8%.

Bahan plastik biodegradabel dari pati jagung menjadi salah satu alternative

bahan pembungkus. Selain ramah lingkungan karena mudah terurai juga memiliki

karakteritik awet dan tahan hingga bulan ketiga dari pemakian. Pengembangan plastik

biodegradabel yang akan dilakukan adalah pemanfaatan tongkol jagung yang

berbiopolimer jenis sellulosa asetat,yang merupakan selulosa yang dapat digunakan

sebagai bahan pengolahan plastik biodegradabel. Pengujian plastik biodegradabel

berbahan baku tongkol jagung dilakukan untuk mengetahui kemampuan lingkungan

atau tanah Indonesia untuk merombak plastik biodegradabel.


2.3 Tongkol Jagung Sebagai Pengganti Bahan Bakar Gas

Etanol atau etil alkohol, C2H5OH merupakan suatu senyawa organik yang

tersusun dari unsur-unsur karbon, hidrogen dan oksigen. Etanol dapat diperoleh dari

bahan baku nabati dengan melalui proses fermentasi sehingga lebih dikenal dengan

sebutan bioetanol. Berdasarkan berbagai penelitian diperoleh bahwa bahan

lignoselulosa yaitu selulosa, hemiselulosa, dan lignin juga dapat dikonversi menjadi

etanol yang dapat digunakan untuk mensubtitusikan bahan bakar minyak/bensin.

Ketika etanol dihasilkan dari biomassa yang mengandung pati atau selulosa

(Lignoselulosa), maka etanol mampu menjadi bioenergi. Atau seperti yang dijelaskan

diatas dikenal dengan istilah bioetanol. Namun pada intinya bahan dasar pembuatan

bioetanol adalah sumber daya alam nabati yang mengandung komponen pati, gula

atau serat selulosa.

Salah satu kegunaan bonggol jagung yang paling banyak diketahui adalah

sebagai pengganti kayu bakar. Pemanfaatannya sebagai bahan bakar ini sangat

populer karena memang tergolong mudah dilakukan dan tidak memerlukan proses

yang rumit. Bonggol jagung biasanya akan dikeringkan terlebih dahulu untuk

mengurangi kadar airnya. Setelah kering, bonggol jagung ini bisa langsung digunakan
sebagai bahan bakar di tungku-tungku untuk memasak. Selain dijadikan bahan bakar

langsung, bonggol jagung juga bisa dijadikan arang untuk pembuatan briket. Tak

hanya itu, bonggol jagung punya manfaat lain yaitu sebagai bahan bakar pengganti

gas. Bonggol jagung yang sudah dikeringkan ternyata bisa menghasilkan uap panas.

Uap inilah yang kemudian digunakan sebagai sumber bahan bakar yang aman dan

ramah lingkungan.

2.4 Tongkol Jagung Sebagai Bahan Kerajinan

Kerajinan dari bonggol jagung menjadi salah satu kerajinan asal Indonesia

yang menarik bagi beberapa negara. Bongol jagung bisa dibentuk menjadi kerajinan

yang sangat unik dan menarik. Beberapa pengrajin mengolah bonggol jagung menjadi

kap lampu hias, hiasan untuk ruang tamu dan berbagai jenis kerajinan lain. Potensi

kerajinan dari bonggol jagung bahkan sudah banyak disukai oleh beberapa negara

lain seperti Perancis, Inggris dan Eropa.


KESIMPULAN

1. Tanaman jagung merupakan komoditas utama tanaman pangan di Indonesia.


Limbah tanaman jagung biasanya berupa jerami, tongkol, dan klobot atau
kulit jagung yang jumlahnya cukup banyak. Sebanyak 20-30% dari setiap 100
kg jagung yang dihasilkan adalah limbah jagung.

2. Tongkol pada jagung adalah bagian dalam organ betina tempat bulir duduk
menempel. Istilah ini juga dipakai untuk menyebut seluruh bagian jagung
betina (buah jagung). Tongkol terbungkus oleh kelobot (kulit buah jagung).

3. Tongkol jagung dapat memiliki banyak manfaat diantaranya, sebagai pakan


ternak, pengganti bahan plastik, pengganti bahan bakar serta sebagai
kerajinan.
DAFTAR PUSTAKA

Andi, M. 2007. Sejarah Perkembangan Jagung. Universitas Negeri


Malang. Malang.

Alfian, B. 2014. Pemanfaatan Limbah Tanaman Jagung. Universitas


Sebelas Maret. Surakarta.

Angga. 2012. Kelebihan Budidaya Tanaman Jagung Manis.


UNM. Malang.

Baskara, P, Y. 2013. Budidaya Tanaman Jagung. Universitas


Jenderal Soedirman. Purwokerto.

Bastiana, A, Umi, T dan Siti, W. 2013. Pengaruh Konsentrasi Pupuk


Organik Cair Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung
Manis Kultivar Bonanza F1. AGRIJATI VOL 22 NO 1.

Birawata, S. 2015. Bioteknologi Pertanian. Universitas Jenderal


Soedirman. Purwokerto.

Digilib. 2011. Bonanza F1. Universitas Tanjungpura. Pontianak.

Fardani, M, A. 2015. Pasca Panen Tanaman Jagung. Universitas


Jenderal Soedirman. Purwokerto.

Hafni, M. 2013. Pemanfaatan Tongkol Jagung . UNM. Malang

Hasibuan, H, Fitri, R, Ridwan, S, M, Rasul dan Benny, S. 2014.


Pemanfaatan Limbah Jagung. Universitas Andalas. Padang.

Hilah, M dan Memen, S. 2015. Daya Hasil dan Kualitas Jagung Manis
Genotipe SD3 dengan Empat Varietas Pembanding di Kabupaten
Bandung. IPB. Bogor.

Iriany. R. N. Yasin. M. takdir. A. 2010. Asal, Sejarah, Evolusi, dan


Taksonomi Tanaman Serelia. Maros.

Irvendi. 2016. Pertumbuhan dan Hasil Varietas Jagung Manis


(Zea mays saccharata Sturt.) dalam Tumpang Sari Kacang Tanah
(Arachis hipogaea L.). Universitas Almuslim.

Anda mungkin juga menyukai