Anda di halaman 1dari 6

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PEKERJAAN

2.1. UMUM
 Danau dan embung adalah wadah air alami dan/atau buatan berupa jaringan
pengaliran air beserta air di dalamnya, mulai dari inlet sampai outlet, dengan dibatasi
oleh garis sempadan yang berupa daerah sabuk hijau. Danau dan embung terletak
pada daerah aliran sungai yang merupakan wilayah daratan dan menjadi satu
kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung,
menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan atau mata air ke
muara secara alami.
 Pengelolaan danau dan embung dilakukan secara menyeluruh, terpadu, dan
berwawasan lingkungan dengan tujuan untuk mewujudkan kemanfaatan fungsinya
danau dan embung yang berkelanjutan.
 Fungsi danau dan embung
a) Yang tampak: perikanan, olah raga, dan wisata.
b) Yang tersembunyi: pemulih kualitas air, penyalur banjir, pembangkit utama flora
dan fauna (cacing, katak, reptil, siput, serangga, ikan).
c) Yang tersembunyi kurang dihargai padahal manfaatnya sangat besar menjaga
fungsi danau, yaitu:
1. Pemberian ruang yang cukup perlindungan danau (sempadan, dataran
banjir)
2. Pengendalian pencemaran air danau (air limbah dan sampah)
3. Pengendalian pemanfaatan danau (tidak terjadi gangguan aliran, keruntuhan
tebing, pencemaran, mengutamakan pemenuhan kebutuhan pokok sehari-
hari dan perikanan rakyat)

2.1.1. Inventarisasi Data


Pada tahap inventarisasi data dikumpulkan macam dan jenis data yang diperlukan, secara
teknis data yang diinventarisasi sebagai berikut:
1. BPS Provinsi Sulawesi Utara dalam angka;
2. BPS Kab. Minahasa Selatan
3. Peta Rupa Bumi Indonesia Skala 1 : 50.000 Kab. Minahasa Selatan, Meliputi : 2416-
43, 2316-64, 2417-11, 2417-12, 2417-14, dan 2417-21;
4. RTRW Provinsi Sulawesi Utara 2011-2031;
2.2.1. Kabupaten Minahasa Selatan
2.2.4.1.Geografi
Secara astronomis, Minahasa Selatan terletak antara 0°,47’-1°,24’ Lintang Utara dan
antara 124°,18’- 124°45’ Bujur Timur dan dilalui oleh garis ekuator atau garis
khatulistiwa yang terletak pada garis lintang 00.
Berdasarkan posisi geografisnya, Kabupaten Minahasa Selatan memiliki batas-batas:
 Utara – Kabupaten Minahasa;
 Selatan – Kabupaten Bolaang Mongondow dan Bolaang Mongondow Timur;
 Barat – Laut Sulawesi; Timur – Kabupaten Minahasa Tenggara.
Berdasarkan letak geografisnya, Minahasa Selatan berada diantara oleh dataran tinggi
serta Laut Sulawesi. Luas wilayah kabupaten Minahasa Selatan adalah berupa daratan
seluas 1.454,64 km2. Wilayah Kabupaten Minahasa Selatan bagian utara berbatasan
dengan Kabupaten Minahasa, bagian timur berbatasan dengan Kabupaten Minahasa
Tenggara, bagian selatan berbatasan dengan Kabupaten Bolaang Mongondow dan
Bolaang Mongondow Timur, dan bagian barat berbatasan dengan Laut Sulawesi.

Tabel 2. 1 Luas Wilayah menurut Kecamatan di Kab. Minahasa Selatan, 2016

Kecamatan Luas (km2) Total Persentase


No
Subdistrict Area (square.km ) Percentage

1 2 3
1 Modoinding 47,99 3,30
2 Tompaso Baru 132,86 9,13
3 Maesaan 139,84 9,61
4 Ranoyapo 102,89 7,07
5 Motoling 25,90 1,78
6 Kumelembuai 31,17 2,14
7 Motoling Barat 120,34 8,27
8 Motoling Timur 52,15 3,59
9 Sinonsayang 104,20 7,16
10 Tenga 127,03 8,73
11 Amurang 46,36 3,19
12 Amurang Barat 108,31 7,45
13 Amurang Timur 139,87 9,62
14 Tareran 57,85 3,98
15 Sulta 29,72 2,04
16 Tumpaan 78,53 5,40
17 Tatapaan 109,63 7,54
Minahasa Selatan 1,454,64 100,00

Sumber : Badan Pertahanan Nasional Kabupaten Minahasa Selatan


Tabel 2. 2 Tinggi Wilayah di Atas Permukaan Laut (DPL) menurut Kecamatan di Kab.
Minahasa Selatan, 2016

Ibu Kota
Tinggi/
Kecamatan Kecamatan
No Height
Subdistrict Capital of
(meter)
Subdistrict
1 2 3
1 Modoinding Pinasungkulan 1080
2 Tompaso Baru Tompaso Baru II 330
3 Maesaan Tumani 360
4 Ranoyapo Pontak I 240
5 Motoling Motoling 760
6 Kumelembuai Kumelembuai I 510
7 Motoling Barat Raanan Baru 450
8 Motoling Timur Wanga Amongena 470
9 Sinonsayang Ongkaw I 10
10 Tenga Tenga 110
11 Amurang Buyungon 20
12 Amurang Barat Kapitu 10
13 Amurang Timur Lopana 20
14 Tareran Rumoong Atas 600
15 Sulta Suluun I 430
16 Tumpaan Tumpaan 10
17 Tatapaan Paslaten 20
Sumber : Badan Pertahanan Nasional Kabupaten Minahasa Selatan

2.2.4.2.Iklim
Suhu udara ditentukan oleh tinggi rendahnya tempat/lokasi terhadap permukaan laut dan
jaraknya dari pantai. Selama tahun 2016, suhu udara maksimum tertinggi terjadi pada
bulan Juli yaitu 37,3℃, suhu udara maksimum terendah pada bulan Februari yaitu
32,8℃, dan suhu udara minimum terendah terjadi pada bulan Maret yaitu 19,4℃.
Kelembaban udara rata-rata berkisar 71-90%, dengan kelembaban udara rata-rata
tertinggi terjadi pada bulan Desember yaitu 90% dan kelembaban udara rata-rata terendah
terjadi pada bulan Agustus yaitu 71%.
Curah hujan dipengaruhi oleh keadaan iklim, agrografi dan perputaran arus udara. Rata-
rata curah hujan setiap tahun bervariasi. Pada tahun 2016, berkisar dari 7 s/d 643 mm.
Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan November sebesar 643mm, dan curah hujan
terendah terjadi pada bulan Maret sebesar 7 mm. Jumlah hari hujan terbanyak pada bulan
Oktober 2016 yaitu 21 hari.
Tabel 2. 3 Rata-rata Suhu dan Kelembaban Udara menurut Bulan di Kab. Minahasa
Selatan, 2016

Suhu Udara Kelembaban Udara


Temperature (℃) Humidity (%)
Bulan/Month Rata-
Maks Rata-rata Maks
Min Min rata
Max Average Max
Average
1 2 3 4 5 6 7
Januari/Jan 33,2 19,6 26,0 100 50 86
Februari/Feb 32,8 19,4 26,0 100 49 86
Maret/March 33,4 19,4 26,0 100 42 83
April/April 33,6 20,2 27,0 100 53 86
Mei/May 34,4 22,0 27,0 100 50 87
Juni/Juni 33,8 21,9 26,0 100 48 85
Juli/July 37,3 22,0 27,0 100 43 81
Agustus/August 34,9 21,7 28,0 90 40 71
September/Sept 34,4 20,9 27,0 100 46 81
Oktober/Oct 34,0 21,0 27,0 100 53 86
November/Nov 33,0 20,8 27,0 100 58 88
Desember/Dec 33,0 19,8 26,0 100 61 90
Sumber : Stasiun Klimatologi Kayuwatu

Tabel 2. 4 Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan menurut Bulan di Kab. Minahasa
Selatan, 2016
Curah Hujan Hari Hujan
Bulan/Month
Precipitation (mm³) Rainy Days
1 2 3
Januari/Jan 21 5
Februari/Feb 77 10
Maret/March 7 3
April/April 33 5
Mei/May 84 5
Juni/Juni 239 18
Juli/July 177 14
Agustus/August 21 2
September/Sept 185 16
Oktober/Oct 587 21
November/Nov 643 19
Desember/Dec 419 16
Sumber : Stasiun Klimatologi Kayuwatu
2.2.4.3.Penduduk
Penduduk Kabupaten Minahasa Selatan berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2016
sebanyak 206.603 jiwa yang terdiri atas 106.628 penduduk laki-laki dan 99.975 jiwa
penduduk perempuan. Dibandingkan dengan proyeksi jumlah penduduk tahun 2015,
penduduk Minahasa Selatan mengalami pertumbuhan sebesar 0,07 persen.
Sementara itu, rasio jenis kelamin di Kabupaten Minahasa Selatan sebesar 106,65.
Artinya, diantara 100 perempuan terdapat 106 sampai 107 laki-laki.
Kepadatan penduduk di Kabupaten Minahasa Selatan tahun 2016 mencapai 142
jiwa/km2. Kepadatan Penduduk di 17 kecamatan cukup beragam dengan kepadatan
penduduk tertinggi terletak di kecamatan Amurang dengan kepadatan sebesar 392
jiwa/km2 dan terendah di Kecamatan Motoling Barat sebesar 65 jiwa/Km2. Penduduk di
Kabupaten Minahasa Selatan paling banyak berada di kelompok umur 10 - 14 dengan
jumlah 18.024 jiwa.

Tabel 2. 5 Jumlah Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin menurut Kecamatan di Kab.
Minahasa Selatan, 2016
Jenis Kelamin (ribu)
Sex (thousand) Rasio Jenis
Kecamatan
NO Laki-laki Perempuan Jumlah Kelamin
Subdistrict
Sex Ratio
Male Female Total
1 Modoinding 6407 6038 12445 106,11
2 Tompaso Baru 6249 5739 11988 108,89
3 Maesaan 5131 4909 10040 104,52
4 Ranoyapo 6488 5975 12463 108,59
5 Motoling 3774 3554 7328 106,19
6 Kumelembuai 3405 3115 6520 109,31
7 Motoling Barat 4044 3781 7825 106,96
8 Motoling Timur 4939 4469 9408 110,52
9 Sinonsayang 7996 7515 15511 106,40
10 Tenga 9262 8609 17871 107,59
11 Amurang 9286 8872 18158 104,67
12 Amurang Barat 8143 7803 15946 104,36
13 Amurang Timur 7809 7323 15132 106,64
14 Tareran 6434 6076 12510 105,89
15 Sulta 3822 3602 7424 106,11
16 Tumpaan 8693 8163 16856 106,49
17 Tatapaan 4746 4432 9178 107,08
Minahasa Selatan 106628 99975 206603 106,65
Sumber : Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035
2.2.4.4.Pertanian
Sektor pertanian merupakan sector paling spektakuler untuk Kabupaten Minahasa Selatan
luas sawah sebesar 5.490 Haa.
Angka produksi padi di Kabupaten Minahasa Selatan tahun 2016 sebanyak 61.969,7 Ton.
Tanaman palawija terdiri atas tanaman jagung, kedelai, kacang tanah, ubi kayu, kacang
hijau, dan ubi jalar. Dengan produksi pada tahun 2016 mengalami penurunan, disebabkan
semakin berkurangnya luas panen masing-masing komoditas meskipun mengalami
peningkatan produksi.

Tabel 2. 6 Luas Lahan Sawah dan Jenis Perairan menurut Kecamatan di Kab. Minahasa
Selatan, 2016

Irigasi Irigasi 1/2


Irigasi Desa
Kecamatan Teknis Teknis Half Tadah Hujan Jumlah
NO Village
Subdistrict Technical Technical Rainfed Total
Irrigation
Irrigation Irrigation

1 Modoinding - - 199 78 277


2 Tompaso Baru - - 30 - 30
3 Maesaan - 230 77 3 310
4 Ranoyapo - 397 - 70 467
5 Motoling - - 156 26 182
6 Kumelembuai - - 30 - 30
7 Motoling Barat - - 25 - 25
8 Motoling Timur - 616 29 2 647
9 Sinonsayang - 195 - 5 200
10 Tenga - - 20 - 20
11 Amurang - - - - 0
12 Amurang Barat - - 88 - 88
13 Amurang Timur - - 115 - 115
14 Tareran - 472 527 245 1244
15 Sulta - 719 121 - 840
16 Tumpaan - 943 27 - 970
17 Tatapaan - - 46 - 46
Minahasa Selatan 0 3572 1490 429 5491

Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Minahasa Selatan

Anda mungkin juga menyukai