Anda di halaman 1dari 10

TUGAS AKHIR MODUL 4

KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK

Oleh: ROFIKA DWI SUSANTI, S.Pd.


No. Peserta : 19030418010396
Kelas A

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN


UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
2019
Rofika Dwi Susanti, S.Pd.
19030418010396/ Kelas A

TUGAS AKHIR MODUL 4

Ilustrasi:
Di suatu kelas terdapat 30 siswa dengan rincian :
1. Jumlah laki-laki 20 orang, jumlah perempuan 10 orang
2. Status sosial 50% adalah anak dari pekerja buruh pabrik, 20 %
PNS, dan 10 % adalah pedagang, 20% adalah pegawai
swasta/BUMN
3. Minat siswa 50% pada kegiatan olahraga, 10% pada aspek
akademis, 20% pada kegiatan seni, dan 20% pada aspek
ketrampilan
4. Kemampuan siswa 40% pada batas bawah, 40% pada batas
menengah, dan 20% pada batas tinggi
5. Preferensi belajar 40% kinestetik, 30% visual, 30% auditory
Pertanyaan
1. Bagaimana cara mengelola kelas dan mengakomodasi
pembelajaran dengan karakteristik tersebut diatas (ambil 1sub
tema pembelajaran/ 1 mapel)
2. Bagaimana mengembangkan kecerdasan majemuk dengan
karakteristik diatas (ambil 1sub tema pembelajaran/ 1 mapel)

Penjabaran

Bagaimana cara mengelola kelas dan mengakomodasi pembelajaran dengan


karakteristik tersebut diatas (ambil 1sub tema pembelajaran/ 1 mapel)

1. Identifikasi Karakteristik Umum


A. Gender
Kelas yang ditentukan di atas merupakan jenis kelas heterogen,
dikarenakan memiliki peserta didik laki-laki dan perempuan. Jumlah satu
kelas adalah 30 peserta didik, terdiri dari 20 laki-laki dan perempuan.
Setelah melihat karakteristik umum mengenai gender, maka saya akan
mengelola kelas tersebut dengan mempertimbangkan keberadaan peserta
didik laki-laki dan perempuan. Misalnya saja, ketika pembentukkan
kelompok untuk proses pembelajaran Trigonometri, saya akan membagi

2
Rofika Dwi Susanti, S.Pd.
19030418010396/ Kelas A

rata keberadaan peserta didik dengan membagi menjadi 6 kelompok


dengan masing-masing kelomok terdiri dari 5 anak, dengan pembagian
siswa laki-laki dan perempuan heterogen. Dengan demikian, kelas
tersebut akan membaur satu sama lainnya dan terjadi kerja sama yang
baik antara laki-laki dan perempuan.

B. Status Sosial
Status sosial dapat diketahui berdasarkan latar belakang
pekerjaan orang tuanya. Ilustrasi di atas memberikan gambaran status
sosial yang terdapat di kelas memiliki keberagaman, yaitu terdiri dari
50% anak dari pekerja buruh pabrik, 20 % PNS, dan 10 % pedagang,
20% pegawai swasta/BUMN. Jika melihat presentasi tersebut, maka
akan ada penggolongan peserta didik yang berasal dari keluarga
menengah ke atas, menengah ke bawah.
Pengelolaan dan akomodasi pembelajaran Matematika materi
Trigonometri yang saya lakukan pada kelas tersebut dengan tidak
membeda-bedakan perlakuan kepada mereka. Kemudian, dalam
pemberian tugas, akan diusahakan untuk tidak menyulitkan bagi
peserta didik tertentu. Jadi, keberagaman status sosial yang ada di kelas
tersebut akan saya pertimbangkan dalam melakukan proses
pembelajaran.
Pembagian kelompok menurut status sosial akan saya tampilkan
melalui tabel berikut:
Anak dari
Anak dari
Anak dari Anak dari Pegawai
Kelompok pekerja buruh
PNS Pedagang Swasta/BUMN
pabrik

A 2 anak 1 anak 1 anak 1 anak

B 3 anak 1 anak 1 anak

C 2 anak 1 anak 1 anak 1 anak

3
Rofika Dwi Susanti, S.Pd.
19030418010396/ Kelas A

Anak dari
Anak dari
Anak dari Anak dari Pegawai
Kelompok pekerja buruh
PNS Pedagang Swasta/BUMN
pabrik

D 3 anak 1 anak 1 anak

E 2 anak 1 anak 1 anak 1 anak

F 3 anak 1 anak 1 anak

C. Minat
Minat merupakan suatu sumber motivasi yang mendorong
seseorang untuk melakukan kegiatan yang dipilihnya. Sesuai dengan
ilustrasi, peserta didik pada kelas tersebut memiliki minat yang
beragam. Minat peserta didik antara lain; 50% gemar kegiatan
olahraga, 10% gemar aspek akademis, 20% gemar kegiatan seni, dan
20% pada aspek keterampilan.
Indikator yang dimaksud meliputi: perasaan senang, ketertarikan
peserta didik, perhatian dalam belajar, keterlibatan siswa, manfaat dan
fungsi mata pelajaran. Berdasarkan data ilustrasi tersebut, terlihat
rendahnya minat belajar terhadap akademik, maka pembelajaran
Matematika materi Trigonometri yang dilakukan akan banyak diisi
dengan permainan (game). Hal tersebut akan menimbulkan rasa
senang dan ketertarikan peserta didik.

D. Kemampuan Siswa
Kemampuan peserta didik akan sangat berpengaruh dalam proses
pemebalajaran. Semakin tinggi kemampuan peserta didik, maka akan
sangat membantu guru dan sebaliknya. Ilustrasi tersebut
menggambarkan kemampuan peserta didik memiliki 40% pada batas
bawah, 40% pada batas menengah, dan 20% pada batas tinggi. Dari
ilustrasi bisa digolongkan kemampuan awal siswa sedang.

4
Rofika Dwi Susanti, S.Pd.
19030418010396/ Kelas A

Pengelolaan dalam pembelajaran Matematika materi


Trigonometri, setelah melihat persentase tersebut maka saya akan
menggunakan 20% yang memiliki kemampuan tinggi untuk
membimbing peserta didik yang memiliki kemampuan di bawahnya.
Jadi, peserta didik yang memiliki kemampuan tinggi akan menjadi
model belajar. Kemudian, di lain waktu peserta didik yang memiliki
kemampuan rendah juga akan ditampilkan agar mereka berusaha lebih
maksimal untuk memahami materi. Metode pembelajaran dengan
Diskusi Kelompok dan Tutor Sebaya.

E. Prefensi Belajar
Ilustrasi tersebut memberikan data prefensi belajar peserta didik
terdiri dari 40% kinestetik, 30% visual, 30% auditory. Dalam
pembelajaran, maka semua prefensi belajar tersebut dapat digunakan
secara bergantian. Prefensi belajar tersebut juga dapat digunakan dalam
satu materi pelajaran, dengan demikian semua peserta didik dapat
memahami materi dengan maksimasl sesuai dengan prefensi mereka.
Ada beberapa cara untuk membantu peserta didik memiliki prevensi
belajar, yaitu:
1. Pelajar Visual
Pelajar visual mempunyai banyak simbol dan gambar dalam
catatan mereka. Dalam Pembelajaran Matematika materi
Trigonometri saya akan gunakan peta konsep yang sesuai
dengan materi untuk tipe pelajar Visual.
2. Pelajar Auditorial
Pelajar Auditorial mungkin lebih suka merekam pada kaset dari
pada mencatat, karena mereka suka mendengarkan informasi
berulang-ulang. Misalnya saja pada pembelajaran Matematika
materi Trigonometri, maka pelajar Auditorial diperbolehkan
merekam penjelasan guru atau teman lainnya saat sedang
diskusi kelompok dan presentasi.

5
Rofika Dwi Susanti, S.Pd.
19030418010396/ Kelas A

3. Pelajar Kinestetik
Pelajar-pelajar ini menyukai terapan, dalam pembelajaran
Matematika materi Trigonometri,, guru menampilkan sebuah
masalah berupa soal cerita yaitu Mencari sudut depresi ketika
seseorang melihat sebuah gedung dari pesawat terbang. Metode
yan digunakan adalah Problem Based Learning.

Berikut adalah Tabel hasil pengelolaan kelas dan pengakomodasian


pembelajaran dengan karakteristik umum peserta didik kelas XI RPL 1 Mata
Pelajaran Matematika Materi Trigonometri:

Kelompok
Kemam
Prefensi
Gender

No Nama Siswa NIS Sosial Minat puan


Belajar
Awal

Adya Yanuar Jayate Keteram Sedang Kinestetik A


1 14791 L PNS
Arjawa Saputra pilan
2 Ahmad Dawam 14792 L Buruh OR Sedang Kinestetik B

Ahmad Kun Banin Buruh Akademi


3 14793 L Tinggi Visual C
Baghiz k

OR Rendah Visual A
4 Arif Saefudin 14794 L Buruh
Arifin Fajar Swasta/ Seni Rendah Audio D
5 14795 L
Primadhani BUMN
Keteram
6 Arjuna Kusuma Dewa 14796 L PNS Tinggi Visual B
pilan

Seni Rendah Audio A


7 Awan Dewayana 14797 L Buruh
Pedanga OR sedang Visual E
8 Aziz Yunianto 14798 L
n
Bayu Latiffulloh Dwi OR Tinggi Kinestetik F
9 14799 L Buruh
Saputra
Swasta/ OR Sedang Visual A
10 Dini Oktaliyanti 14800 P
BUMN
11 Dwi Purwanti 14801 P PNS OR rendah Audio E

Seni Rendah Audio B


12 Elang Fathur Rahman 14802 L Buruh
Elank Dhiya Aly Satria Pedagan OR Sedang Kinestetik C
13 14803 L
Purwadi g
14 Faiz Fadhlillah 14804 L Buruh Keteram sedang Kinestetik E

6
Rofika Dwi Susanti, S.Pd.
19030418010396/ Kelas A

Kelompok
Kemam
Prefensi

Gender
No Nama Siswa NIS Sosial Minat puan
Belajar
Awal

pilan

Fandi Pradika Permana L Buruh OR Sedang Audio D


15 14805
Putra
Akademi
Pedagan Tinggi Kinestetik A
16 Frida Sofianti 14806 P s
g
Keteram
17 Galih Pramudita 14807 L Buruh Sedang Kinestetik C
pilan

Heda Hisanis OR Sedang Kinestetik B


18 14808 P Buruh
Nurcahya
Ikhfani Bayhaqi OR Rendah Audio F
19 14809 L PNS
Bagong Putra
Seni Rendah Visual E
20 Indra Setiawan 14810 L Buruh
Swasta/ OR Rendah Visual B
21 Irfa Lamda Darajati 14811 P
BUMN
Ivan Muadzin OR Sedang Kinestetik D
22 14812 L Buruh
Pamungkas
OR Sedang Audio F
23 Jeny Dwi Wurianti 14813 P Buruh

Kinanti Rizkia Nanda Swasta/ Akademi


24 14814 P Tinggi Kinestetik E
Putri BUMN k

Keteram
25 Lina Fitriani 14815 P PNS Tinggi Kinestetik D
pilan

Mohamad Irvan Swasta/ OR Rendah Visual C


26 14816 L
Yunianto BUMN
Ngafifudin Nur Seni Rendah Visual F
27 14817 L Buruh
Hidayat
PNS Seni Rendah Audio C
28 Nurani Siswanti 14818 P
Keteram
Swasta/ Sedang Kinestetik F
29 Okta Dwi Nurmansyah 14819 L pilan
BUMN
Riska Nur OR Rendah Audio D
30 14820 P Buruh
Cahyaningsih

7
Rofika Dwi Susanti, S.Pd.
19030418010396/ Kelas A

Bagaimana mengembangkan kecerdasan majemuk dengan karakteristik di


atas (ambil 1sub tema pembelajaran/ 1 mapel)
Mata pelajaran yang saya ampu adalah Matematika, maka saya akan
mencoba untuk membantu peserta didik untuk meningkatkan kemampuan
kecerdasan majemuk mereka.
Kecerdasan Majemuk yang dikembangkan dalam mata pelajaran
Matematika Materi Trigonometri adalah:
1. Kecerdasan Logis Matematis
a. Menggunakan angka, penalaran, hubungan sebab-akibat dan hubungan
logis.
Siswa mampu menggunakan hubungan sudut istimewa dengan
perbandungan sudut (sin, cos, tan)
b. Menunjukkan keterampilan pemecahan yang logis
Memecahkan masalah sudut elevasi dan sudut depresi dengan berfikir
logis
c. Berfikir secara matematis dengan mengumpulkan bukti, membuat
hipotesis, merumuskan berbagai model, menegmbangkan contoh-contoh
tandingan, dan membuat argument yang kuat
Dalam diskusi kelompok memecahkan masalah yang berkaitan dengan
pemecahan masalah sudut rangkap trigonometri.
2. Kecerdasan Bahasa
a. Dengan membaca sumber belajar dari berbagai media (buku paket dan
internet) serta menulisnya dalam bentuk Peta Konsep atau catatan kecil
untuk mempermudah memahami konsep trigonometri
b. Dengan menggunakan keterampilan menyimak, berbicara,
berkomunikasi, menjelaskan, mempengaruhi, menciptakan pengetahuan,
menyusun makna dalam form diskusi kelompok dan presentasi.
c. Dengan merekam proses diskusi dengan ponsel pintar agar dapat diputar
kembali sebagai bahan pembelajaran di rumah.

8
Rofika Dwi Susanti, S.Pd.
19030418010396/ Kelas A

3. Kecerdasan Visual Spasial


a. Belajar dengan melihat, mengamati, mengenali benda-benda
Siswa dan kelompoknya bermain “Ular Tangga Trigonometri”, dimana
siswa harus melihat, mengamati dan mengenali letak masing-masing
kotak yang berisi soal sudut-sudut instimewa trigonometri
b. Cakap mendesain secara abstrak dan representasional
Dalam permainan “Ular Tangga Trigonometri” siswa dan kelompoknya
mendesain sudut istimewa dan penerapannya dengan permandingan
trigonometri yaitu sinus, cosinus dan tangen.
4. Kecerdasan Kinestetik
a. Belajar denga langsung terlibat dalam proses pembelajaran
Diskusi kelompok, mencari sumber belajar sendiri dan memecahkan
masalah yang berhubungan dengan “ sudut evelasi dan depresi”.
b. Dengan konsep kinestetik
Bermain game Ular Tangga Trigonometri untuk mengungkapkan
pengetahuan siswa dalam “sudut-sudut istimewa”
5. Kecerdasan Interpersonal
a. Berbagi rasa dengan teman sekelas
“Tutor sebaya”, sisiwa ppintar mengajari siswa yang kurang mampu.
Siswa yang kurang mampu tidak malu bercerita tentang
ketidakmampuannya dan bertanya kepada siswa yang pintar
b. Kerja kelompok
Diskusi kelompok dengan pembagian kelompok heterogen dan 5 anak
dalam satu kelompok untuk ememcahkan massalah yang berkaitan
dengan “sudut elevasi dan depresi”. Menganalisis video yang dipaparkan
guru tentang “Derajat dan Radian” serta membuat laporan tentang
analisis video tersebut.
6. Kemampuan Intrapersonal
a. Sadar akan wilayah emosinya
Menghormati siswa lain yang memiliki pendapat berbeda dengannya
dalam diskusi kelompok

9
Rofika Dwi Susanti, S.Pd.
19030418010396/ Kelas A

b. Bekerja mandiri
Mampu mengerjakan soal cerita yang berhubungan dengan sudut elebasi
dan sudut depresi
c. Berusaha untuk mengaktualisasikan diri
Aktif dalam presentasi kelompok

10

Anda mungkin juga menyukai