Anda di halaman 1dari 44

PEDOMAN PELAYANAN INSTALASI LABORATORIUM

RSIA RESPATI TASIKMALAYA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup
sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat
yang optimal, sebagai salah satu unsure kesejahteraaan umum dari tujuan nasional.
Untuk itu perlu ditingkatkan upaya guna memperluas dan mendekatkan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat dengan mutu yang baik dan biaya terjangkau. Menurut
keputusan Menteri kesehatan Nomor 1457/Menkes/SK/X/2003 tentang Standar
Pelayanan Minmal Bidang Pelayanan Kesehatan di Kabupaten maupun kota, maka
untuk itu di pandang perlu disetiap rumah sakit Umum atau Daerah meningkatkan
pasilitas dan pelayanan Laboratorium yang sesuai dengan peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 411/MEMKES/PER/III/2010. Sebagai
pelaksanaan keteentuan pasal 21 Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang
Tenaga Kesehatan, maka dipandang perlu juga untuk menetapkan standar Profesi bagi
tenaga ahli laboratorium kesehatan dengan keputusan mentri kesehatan Nomor
370/Menkes/SK/III/2007.
Pelayanan laboroatorium kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Laboratorium kesehatan sebagai unit
pelayanan penunjang medis, diharapkan dapat memberikan informasi yang teliti dan
akurat tentang aspek laboratories terhadap specimen/sampel yang pengujiannya
dilakukan di laboratorium. Masyarakat menghendaki mutu hasil pengujian
laboratorium terus di tingkatkan seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta perkembangan penyakit. Ahli teknologi laboratorium kesehatan yang
terdiri dari para analis kesehatan dan praktisi laboratorium lainnya harus senantiasa
mengembangkan diri dalam menjawab kebutuhan masyarakat akan adanya jaminan
mutu terhadap hasil pengujian laboratorium dan tuntutan diberikan pelayanan yang
prima.
Dalam era globalisasi, tuntutan standarisasi mutu pelayanan laboratorium tidak
dapat dielakan lagi peraturan perundang undangan sudah mulai diarahkan kepada
seluruh profesi kesehatan dalam menyongsong era pasar bebas tersebut. Ahli
teknologi laboratorium kesehatan Indonesia harus mampu bersaing dengan ahli ahli
teknologi laboratorium (medical Laboratory Technologist) dari Negara lain yang lebih
maju. Untuk itulah perlu di susun suatu standar profesi bagi para ahli teknologi
laboratorium kesehatan dan pedoman yang jelas tentang pelayanan instalasi
laboratorium di Indonesia.
B. Tujuan Pedoman
1. Tujuan uUmum
Meningkatkan mutu pelayanan di Instalasi Laboratorium Klinik RSIA Respati
Tasikmalaya.
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan arah atau standar bagi seluruh petugas yang bekerja di instalasi
laboratorium dalam memberikan pelayanan pada pasien khususnya pelayanan
laboratorium.
b. Tersusunnya Standar Pelayanan Instalasi Laboratorium Klinik
c. Tersusunnya Prosedur Tetap Instalasi Labortorium Klinik.
C. Ruang Lingkup Pelayanan.
Laboratorium klinik RSIA Respati Tasikmalaya merupakan laboratorium yang
melaksanakan pelayanan pemeriksaan specimen klinik dengan kemampuan
pemeriksaan lebih lengkap dari laboratorium klinik umum madya dengan teknik
automatic.
Ruang lingkup pelayanan instalasi laboratorium RSIA Respati Tasikmalaya meliputi:
1) Pasien Rawat Jalan
Yaitu pasien dari Instalasi Gawat Darurat dan Instalasi Rawat Jalan RSIA Respati
Tasikmalaya yang memerluka pemeriksaan laboratorium
2) Pasien Rawat inap
Yaitu pasien dirawat di ruangan perawatan RSIA Respati Tasikmalaya yang
memerlukan pemeriksaan laboratorium
3) Pasien Luar
Yaitu pasien dari dokter luar RSIA Respati Tasikmalaya maupun dari Rumah
Sakit lain yang memerlukan pemeriksaan laboratorium.
4) Pasien Medical Check-up
Yaitu pasien yang berasal dari Instalasi rawat jalan yang melakukan medical
check up untuk keperluan : Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil, Pemeriksaan
Kesehatan calon haji, pemeriksaan kesehatan calon anggota legislatif dan
pemeriksaan kesehatan calon kepala daerah yang memerlukan pemeriksaan
laboratorium.
D. Batasan Oprasional
1. Instalasi laboratorium klinik adalah salah satu instalasi di RSIA Respati yang
berada di bawah seksi pelayanan medik dan di pimpin oleh seorang Dokter
Spesialis Patologi Klinik.
2. Laboratorium klinik RSIA Respati merupakan laboratorium yang melaksanakan
pelayanan pemeriksaan specimen klinik hematologi, kimia klinik, klinik rutin,
Imunologi dan Serologi serta Mikrobiologi.
Batasan oprasional untuk jenis pemeriksaan tersebut adalah sebagai berikut :
 Pemeriksaan Hematologi
Pemeriksaan hematologi adalah : pemeriksaan yang mencakup beberapa
pemeriksaan antara lain hematologi rutin, hematologi lengkap, golongan
darah, analisa darah tepi dan hemostasisi lengkap.
 Pemeriksaan Kimia Klinik
Pemeriksaan kimia klinik adalah pemeriksaan yang mencakup beberapa
pemeriksaan antara lain: glukosa darah, faal hati lengkap, faal ginjal,
analisa lipid, elektrolit, analisa gas darah.
 Periksaan klinik rutin
Pemeriksaan klinik rutin adalah pemeriksaan yang mencakup beberapa
pemeriksaan yang membutuhkan bahan urin antara lain : urine rutin, urin
lengkap, tes kehamilan dan drug tes.
 Pemeriksaan Imunologi dan serologi
Pemeriksaan imunologi dan serologi adalah pemeriksaan yang encakup
beberapa pemeriksaan yang memerlukan serum sebagai bahan
pemeriksaan, adapun pemeriksaannya antara lain : HbsAg, Anti HIV, Anti
HCV, NS1, IgG IgM Anti salmonella.
 Pemeriksaan mikrobiologi
Pemeriksaan mikrobiologi adalah pemeriksaan yang mencakup beberapa
pemeriksaan antara lain: Spuntum Gram dan BTA.
3. Selain melaksanakan pelayanan pemeriksaan specimen kliinitk juga menerima
pelayanan darah dan Patologi Anatomi
 Pelayanan Darah : Pelayanan yang mencakup pemberian labu darah dari
pelayanan darah ke ruang awat inap tanpa melibatkan keluarga pasien.
 Patologi Anatomi : pelayanan yang mencakup pemeriksaan Patologi antara
lain : Histopatologi(biopsy/jaringan kecil, jaringan besar), dan sitology
(pap test konvensional/pap smear, cairan pleura/ascites/LCS, bilasan,
sikatan dan aspirasi) dengan ketentuan yang disebut jaringan kecil < 3 cm
dan jaringan besar ukuran > 5 cm
4. Pelayanan Istalasi Laboratorium klinik adalah pelayanan di laboratorium yang
meliputi penerimaan pasien , pengambilan sampel, pemeriksaan sampel, verifikasi
hasil dan penyerahan hasil laboratorium.
5. Penerimaan Pasien adalah proses penerimaan pasien yang dating ke instalasi
laboratorium klinik dengan adanya rujukan untuk melakukan pemeriksaan
laboratorium dari dokter pemeriksa di IGD, Instalasi Rawat jalan, Instalasi Rawat
Inap, dokter di luar RSIA Respati Tasikmalaya dan atau atas permintaan sendiri.
6. Pengambilan sampel adalah proses pengambilan sampel berupa darah, urin dan
atau cairan tubuh lainnya terhadap pasien yang akan melakukan pemeriksaan
laboratorium.
7. Pengolahan sampel adalah proses penerimaan sampel dari bagian pengambilan
sampel kemudian diolah terlebih dahulu sesuai dengan jenis pemeriksaan sebelum
dilakukan pemeriksaan terhadap sampel tersebut.
8. Pemeriksaan sampel adalah proses pemeriksaan terhadap sampel berupa darah,
urin, dan cairan tubuh lainnya yang meliputi pemeriksaan hematologi,klinik rutin,
kimia klinik, imunoserologi, analisa gas darah dan elektrolit.
9. Verifikasi dan validasi hasil adalah proses interpretasi hasil dan pemeriksaan
ulang kesesuaian hasil serta pengesahan atau penandatanganan hasil
10. Penyerahan hasil proses adalah serah terima hasil laboratorium dari petugas
laboratorium kepada pasien, perawat, bidan atau tenaga kesehatan lainnya
11. Pasien rawat inap adalah pasien yang dirawat di ruang rawat inap RSIA Respati
Tasikmalaya
12. Pasien Rawat Jalan adalah pasien poliklinik RSIA Respati Tasikmalaya.
13. Pasien Instalasi Gawat Darurat/IGD adalah pasien yang masuk ke Instalasi Gawat
Darurat
E. Landasan Hukum
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor : 36 Tahun 2009 Tentang
kesehatan(Tambahan Lembar Negara Nomor 5063)
2. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5072)
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 tentang cara
penyelenggaraan Laboratorium klinik yang baik
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 411/MENKES.PER.III/2010 tentang
laboratorium klinik
5. Peraturan Menteri Kesehatan Noomor 657/Menkes/Per/VIII/2009 tentang
Pengiriman dan Penggunaan specimen klinik, Materi biologic dan muatan
informasinya
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 159 b/Menkes/SK/Per/II/1998 tentang
Rumah Sakit
7. Keputusan Menteri kesehatan Nomor 298/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman
Akreditasi Laboratorium Kesehatan
8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 835/Menkes/PSK/IX/2009 tentang
Pedoman Keselamatan dan Keamanan laboratorium Mikrobiologik dan Biomedik
9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 727/Menkes/SK/VI/2002 tentang Pedoman
Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws)
BAB II

STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia

NO NAMA JABATAN KUALIFIKASI JUMLAH TENAGA

1 Kepala Instalasi Dokter Spesialis Patologi Klinik 1 Orang

2 Kepala Ruangan Lulusan D3 analis kesehatan senior 1 Orang


yang telah memiliki STR dan atau
sarjana yang telah mendapatkan
pendidikan manajemen laboratorium

3 Supervisi Lulusan D3 analis kesehatan yang telah 4 Orang


memiliki STR dan SIK

4 Analis pelaksana Lulusan D3 analis kesehatan yang telah 17 Orang


memiliki STR dan SIK

5 Tenaga Administrasi Lab Minimal lulusan SMA atau syang 6 Orang


setara dan memiliki kemampuan untuk
melaksanakan tugas administrasi serta
mampu mengoprasikan komputer

6 Tenaga Administrasi PA Minimal lulusan SMA atau syang 1 Orang


setara dan memiliki kemampuan untuk
melaksanakan tugas administrasi serta
mampu mengoprasikan komputer

7 Tenaga Administrasi Pelayanan Minimal lulusan SMA atau syang 1 Orang


darah setara dan memiliki kemampuan untuk
melaksanakan tugas administrasi serta
mampu mengoprasikan komputer

8 Tenaga Clining Service/Pekarya Lulusan SMA 3 Orang

Standar Kompetensi

I. Kepala Instalasi Laboratorium


1. Mempelajari program kerja Rumah Sakit, kebijan Direktur, rencana kerja di
lingkungan pelayanan, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi instalasi
laboratorium sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas
2. Menyusun rencana kerja instalasi melaui evaluasi rencana kerja tahun yang lalu,
proyeksi kegiatan yang akan dating, dan arahan dari atasa agar pelaksanaan kegiatan
instalasi terlaksana dengan efektif dan efisien.
3. Mengkoordinir penyusunan tata kerja di lingkungan instalasi yang meliputi cara
pelaksanaan tugas, pendistribusian tugas, penentuan target kerja, serta bimbingan
dalam pencapaian target kerja instalasi
4. Bertanggung jawab dalam koordinasi penggunaan fasilitas kerja di lingkungan
instalasi agar terjalin kerja sama untuk meningkatkan mutu pelayanan instalasi
5. Mengawasi dan mengendalikan mekanisme kerja bawahan dan memberikan arahan
cara penyelesaian masalah kepada bawahan
6. Memotivasi bawahan denga memberikan penghargaan baik secara formal maupun
secara informal untuk meningkatkan semangat kerja bawahan
7. Melakukan koordinasi dengan unit yang lainnya di lingkungan rumah sakit untuk
menunjang kelancaran pelayanan laboratorium dan pelayan rumah sakit pada
umumnya.
8. Mengkoordinir penyusunan usulan anggaran instalasi, usulan kebutuhan ketenagaan
instalasi
9. Mengkoordinir pelaporan berkala dan paoran khusus untuk disampaikan kepada kasi
penunjang medis dari setiap kegiatan instalsasi laboratorium
10. Mengevaluasi dan memberikan rekomendasi daftar usulan penetapan angka kredit
dengan menganalisa hasil pelaksanaan tugas dan menandatangani dupak untuk
pengembangan karir bawahan
11. Menyampaikan usulan pemecahan masalah yang berkaitan dengan kegiatan instalasi
laboratorium kepada kasi penunjang medic sebagai masukan dalam pemecahan
masalah yang timbul
12. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan dalam rangka memperlancar
pelaksanaan kegiatan di instalasi laboratorium
II. Kepala Ruangan Instalsi Laboratorium
1. Membantu kepala instalasi dalam ketata usahaan dan kesekretariatan instalasi untuk
kelancaran hubungan keluar dengan unit kerja lainnya maupun ke dalam dengan
personil di lingkungan instalsi laboratorium patologi klinik
2. Bekerja sama dengan coordinator bagian dalam memperlancar pelaksannan tugas
instalasi
3. Membantu kepala instalasi dalam penyusunan rencana kerja untuk tahun mendatang
4. Mengevaluasi pelaksanaan program kerja yang sedang dan sudah berlangsung
5. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh kepala instalasi
III. Pelaksana Analis Laboratorium
1. Memiliki dasar pengetahuan tentang patologi klinik
2. Mampu melaksanakan pengambilan sampel secara tepat dengan kualitas sampel yang
maximal
3. Mampu menyiapkan sampel pada kondisi siap periksa
4. Mampu mengoprasikan alat-alat penunjang pemeriksaan sesuai dengan instruksi kerja
alat
5. Mampu melaksanakankalibrasi alat sebelum alat dioprasikan
6. Mampu mengklarifikasi obyektifitas hasil pemeriksaan sesuai nilai standar
7. Mampu melaksanakan administrasi serah terima sampel dan hasil pemeriksaan
dengan unit pengirim
8. Mampu mencegas trjadinya kontaminasi bahan-bahan berbahaya maupun infeksius
pada petugas dan klien
9. Mampu melaksanakan penyimpanan reagen dan bahan berbahaya sesuai dengan
prosedur tetap
10. Mampu bekerjasama, baik sesame profesi maupun gudang team kesehatan lain
11. Mampu bersikap ramah sopan dan berkelakuan baik serta mengutamakan kepuasan
pelanggan
IV. Pelaksanan sampling laboratorium
1. Memiliki dasar pengetahuan tentang anatomi tubuh
2. Mampu melaksanakan pengambilan sampel secara tepat
3. Mampu melaksanakan administrasi serah terima sampel
4. Mampu mencegah terjadinya kontaminasi bahan-bahan infeksius dan berbahaya pada
petugas dank lien
5. Mampu melaksanakan penyimpanan bahab dan alat sampling sesuai prosedur tetap
6. Mampu bekerjasama, baik sesame profesi maupun dengan team kesehatan lain
7. Mampu bersikap ramah, sopan dan berkelaluan baik serta mengutamakan kepuasan
pelanggan
V. Pelaksana Administrasi
1. Memiliki dasar pengetahuan tentang administrasi
2. Mampu melaksanakan registrasi, serah terima sampel dan hasil pemeriksaan dengan
unit pengirim
3. Mampu melaksanakan administrasi, serah terima sampel dan hasil pemeriksaan denga
unit pengirim
4. Mampu mencegah terjadinya kontaminasi bahan-bahan berbahaya maupun infeksius
pada petugas dan klien
5. Mampu bekerjasama, baik sesame profesi maupun dengan team kesehatan lain
6. Mampu bersikap ramah, sopan dan berkelakuan baik serta mengutamakan kepuasan
pelanggan
7. Menguasai computer

Tugas pokok dan fungsi ahli teknologi laboratorium kesehatan

Tugas pokok ahli teknologi laboratorium kesehatan adalah melaksanakan pelayanan


laboratorium kesehatan meliputi bidang Hematologi, Kimia Klinik, Mikrobiologi,
Imunoserologi, Toksikologi, kimia lingkungan, Patologi Anatomi (Histopatologi,
sitopatologi, Histokimia, imunopatologi, patologi molekuler), biologi dan fisika.

Selain tugas pokok, ahli teknologi laboratorium kesehatan mempunyai fungsi atau
kewajiban sebagai berikut :

a. Mengembangkan prosedur untuk mengambil dan memproses specimen


b. Melaksanakan uji analitik terhadap reagen dan specimen
c. Mengoprasikan dan memelihara peralatan/instrument laboratorium
d. Mengevaluasi teknik, instrument, dan prosedur baru untuk menentukan manfaat
kepraktisannya
e. Membantu klinisi dalam pemanfaaran data laboratorium secara efektif dan efisien
untuk menginterprestasikan hasil uji labortorium
f. Merencanakan, mengatur , melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan laboratorium
g. Membimbing dan membina tenaga kesehatan lain dalam bidang teknik
kelaboratoriuman
h. Merancang dan melaksanakan penelitian dalam bidang laboratorium kesehatan

Kompetensi yang harus dimiliki oleh ahli teknologi laboratorium kesehatan

Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi/kewajibannya, ahli teknologi laboratorium


kesehatan harus mempunyai kompetensi sebagai berikut :

a. Menguasai ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi nya di
laboratorium keehatan
b. Mampu merncanakan/merancang proses yang berkaitan dengan tugas pokok dan
fungsinya di laboratorium kesehatan sesuai jenjangnya
c. Memiliki keterampilan untuk melaksanakan proses teknis operasional pelayanan
laboratorium, yaitu :
1. Keterampilan pengambilan specimen, termasuk penyiapan pasien (bila
diperlukan), labeling, penanganan, pengawetan, fiksasi, pemrosesan,
penyimpanan dan pengiriman specimen.
2. Keterampilan melaksanakan prosedur laboratorium, metode pengujian dan
pemakaian alat dengan benar
3. Keterampilan melakukan perawatan dan pemeriharaan alat , kalibrasi dan
penanganan masalah yang berkaitan dengan uji yang dilakukan
4. Keterampilan melaksanakan uji kualitas media dan reagen untuk pengujian
specimen
d. Mampu memberikan penilaian analitis terhadap hasil uji laboratorium
e. Memiliki pengetahuan untuk melaksanakan kebijakan pengendalian mutu dan
prosedur laboratorium
f. Memiliki kewaspadaan terhadap factor-faktor yang mempengaruhi hasil uji
laboratorium.
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI LABORATORIUM RSIA RESPATI

TASIKMALAYA

B. Distribusi Ketenagaan
Untuk setiap shift pelaksanan teknis laboratorium sesuai dengan peraturan direktur RSIA
Respati Tasikmalaya, maka pembagiannya adalah sebagai berikut :
a. Dines Pagi (Pukul 07.00 s.d 14.00 WIB)
Petugas yang bertugas sebanyak 7 orang, yang terbagi menjadi :
 Coordinator laboratorium merangkap sebagai pelaksana = 1 Orang
 Pemeriksa Sampel Hematologi = 1 Orang
 Pemeriksa Sampel Klinik Rutin = 1 Orang
 Pemeriksa Sampel Kimia Klinik dan serologi = 1 Orang
 Petugas sampling = 3 orang
b. Dines Siang (Pukul 14.00 s.d 20.00 WIB)
Petugas yang bertugas sebanyak 6 orang, yang terbagi menjadi :
 Katim merangkap petugas analis = 1 Orang
 Pemeriksa Sampel Hematologi = 1 Orang
 Pemeriksa Sampel Klinik Rutin = 1 Orang
 Pemeriksa Sampel Kimia Klinik dan serologi = 1 Orang
 Petugas sampling = 2 orang
c. Dines Malam (Pukul 20.00 s.d 07.45 WIB)
Petugas yang bertugas sebanyak 4 orang, yang terbagi menjadi :
 Petugas analis merangkap sampling = 1 Orang
 Pemeriksa Sampel Hematologi = 1 Orang
 Pemeriksa Sampel Klinik Rutin = 1 Orang
 Pemeriksa Sampel Kimia Klinik dan serologi = 1 Orang
d. Personil yang libur sebanyak 4 orang
JUMLAH
NO TUGAS/JABATAN PENDIDIKAN SERTIFIKAS KEBUTUHAN

S1 Spesialis 1
1 Kepala instalasi STR SIK
Patologi Klinik
D3/D4 Analis 1
2 Kepala Ruangan STR SIK
kesehatan
D3/D4 Analis 21
3 Analis Kesehatan STR SIK
kesehatan

4 Administrasi SMA/D3 8

5 Petugas Pekarya SMA 3

1. Kepala Instalasi Laboratorium


Instalasi Laboratorium dipimpin oleh satu orang dokter spesialis
Jadwal dines :
Senin-jumat = 08.00-15.00 WIB
Sabtu = 08.00-13.00 WIB
Minggu = Libur
Hari Libur = Libur
2. Kepala Ruangan
Berpendidikan minimal D3 Analis Kesehatan yang telah berpengalaman
Jadwal dines :
Senin-jumat = 08.00-15.00 WIB
Sabtu = 08.00-13.00 WIB
Minggu = Libur
Hari Libur = Libur
3. Koordinator Ruangan
Berpendidikan minimal D3 Analis Kesehatan yang telah berpengalaman
Jadwal dines :
Senin-Minggu = Shift pagi, siang dan malam
Hari libur = Libur disesuaikan dengan jadwal shift
4. Penanggung jawab pemeliharaan alat
Berpendidikan minimal D3 Analis Kesehatan yang telah berpengalaman
Jadwal dines :
Senin-Minggu = Shift pagi, siang dan malam
Hari libur = Libur disesuaikan dengan jadwal shift
5. Penanggung Jawab Reagen, BHP dan ATK
Jadwal dines :
Senin-Minggu = Shift pagi, siang dan malam
Hari libur = Libur disesuaikan dengan jadwal shift
6. Penanggung Jawat Quality Control
Jadwal dines :
Senin-Minggu = Shift pagi, siang dan malam
Hari libur = Libur disesuaikan dengan jadwal shift
7. Pelaksana Teknis
Berpendidikan D3 Analis Keshatan
Jadwal dines :
Senin-Minggu = Shift pagi, siang dan malam
Hari libur = Libur disesuaikan dengan jadwal shift
8. Penanggung Jawab Administrasi
Berpendidikan minimal SMA sederajat yang telah berpengalaman
Jadwal dines :
Senin-Sabtu = 07.00-14.00 WIB
Minggu = Libur
Hari Libur = Libur
9. Petugas Administrasi
Berpendidikan minimal SMA sederajat
Jadwal dines :
Senin-Sabtu = 07.00-14.00 WIB
Minggu = Libur
Hari Libur =Libur
10. Pekarya
Berpendidikan minimal SMA sederajat
Jadwal dines :
Senin-Sabtu = 07.00-14.00 WIB
Minggu = Libur
Hari Libur = Libur

C. Pengaturan Jaga Pelaksana Analis


Pengaturan jadwal dines pelaksana analis di instalasi laboratorium RSIA Respati Tasikmalaya
sebagai berikut :
1. Pengaturan jadwal dines pelaksana analis dibuat oleh kepala ruangan /coordinator
laboratorium, disetujui oleh kepala instalasi laboratorium.
2. Jadwal dines dibuat untuk jangka waktu satu bulan dan direalisasikan ke analis pelaksana
laboratorium setiap satu bulan
3. Bagi setiap petugas jaga dines malem, melaksanakan jaga dines malam selama 1-2 hari
dan setelah melaksanakan dines malam diberikan lepas jaga selama 1-2 hari setelahnya,
atau sebanyak hari petugas tersebut melakukan dines malam
4. Petugas diberikan keleluasaan untuk mendapatkan hak cuti, ijin ataupun sakit yang
dilaksanakan sesuai dengan aturan dan ketentuan berlaku
5. Bila petugas jaga berhalangan maka petugas yang bersangkutan harus mencari
penggantinya dan dikonfirmasikan kepada coordinator laboratorium agar kegiatan
pelayanan pasien tetap berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilakukan dengan
menghubungi petugas lainnya untuk mengisi kekosongan dan atau mengatur ulang jadwal
kerja.
6. Petugas yang mengisi kekosongan diberikan hak lwmbur karena sudah melakukan double
shift.
Pengaturan jaga berlaku di laboratorium klinik RSIA Respati Tasikmalaya sebagai
berikut :

NO JABATAN PENGATURAN JADWAL

1 Kepala instalasi lab Dines pagi

2 Kepala ruangan Dines pagi

3 Coordinator bagian/katim Dines pagi, siang, malam

4 Pelaksana analis laboratorium Dines pagi, siang, malam


5 Petugas sampling laboratorium Dines pagi, siang, malam

6 Tenaga administrasi Dines pagi, siang

7 Tenaga pekarya laboratorium Dines pagi, siang

Contoh jadwal dines instalasi laboratorium RSIA Respati Tasikmalaya dalam satu bulan :
terlampir
D. Pola Ketenagaan di laboratorium
Metode perhitungan kebutuhan tenaga kesehatan berdasarkan beban kerja workload indicator
of staffing need (WISN) adalah metode perhitungan berdasarkan beban pekerjaan nyata yang
dilaksanakan oleh tiap kategori tenaga kesehatan pada setiap unit kerja di fasilitas pelayanan
kesehatan. Metode ini diciptakan oleh PJ Shipp (1984) dan sangat dianjurkan oleh
organinisasi kesehatan sedunia(WHO). Kelebihan metode ini mudah dioperasikan, mudah
digunakan, secara teknis mudah diterapkan, komprehensif dan realistis.
Langkah-langkah perhitungan kebutuhan tenaga kesehatan berdasarkan workload indicator of
staffing need (WISN), meliputi 5 (lima) langkah yaitu :
a. Menetapkan waktu kerja tersedia dalam satu tahun
b. Menetapkan unit laboratorium dan kategori SDM
c. Menyusun standar beban kerja laboratorium
d. Menyusun kebutuhan kelonggaran
e. Perhitungan kebutuhan teanaga kerja di laboratorium
f. Analisis kebutuhan tenaga di laboratorium
1. perhitungan kebutuhan tenaga dr penanggung jawab laboratorium
a. menetapkan waktu kerja yang tersedia dalam 1 (satu) tahun
2. hari kerja : 260 hari
3. cuti tahunan : 12 hari
4. hari libur dan libur nasional : 13 hari
5. ketidak hadiran kerja : 12 hari
6. pendidikan dan pelatihan : 10 hari
7. waktu kerja 56jam/minggu : 7 hari
hari kerja 260-47 =213 hari
waktu yang tersedia =213 x 6 jam = 1.278 jam/tahun

b. standar beban kerja dr spesialis penanggung jawab laboratorium meliputi :


1. kegiatan pokok yang dilakukan di laboratorium adalah pelayanan
laboratorium yang dilakukan terhadap pasien cyto dan tidak cyto
2. rata rata waktu yang diperlukan berdasarkan pengamatan selama
satu tahun untuk menyelesaikan tiap kegiatan pokok pelayanan
laboratorium terhadap pasien cyto membutuhkan waktu rata rata 2
menit. Sedangkan untuk pasien tidak cyto membutuhkan waktu
rata-rata 3 menit
3. standar beban kerja per satu tahun
waktu kerja tersedia
Rata-rata waktu per kegiatan pokok
Pasien cyto = 1.278 perjam/tahunx60 menit = 38.40 jam/tahun
2 menit
Pasien Tidak cyto = 1.278 perjam/tahunx60 menit = 25.560 jam/tahun
3 menit
c. Standar kelonggaran dr spesialis penanggung jawab laboratorium
Pada umumnya dr spesialid penanggung jawab laboratorium memiliki factor
kelonggaran sebagai berikut :
a. Rapat 2 jam per bulan : 0.5 jam/Minggu
b. Kegiatan profesi 3 jam per bulan : 0.75 Jam/Minggu
c. Berobat : 1 jam/Minggu
d. Lain-lain urusan pribadi : 2 jam/Minggu

Rumus kelonggaran : Rata-rata waktu factor kelonggaran


Waktu kerja tersedia
Perhitungan : 4.25jam/Minggu x 51 minggu = 016
1.278
Perhitungan kebutuhan dr spesialis penanggung jawab di laboratorium

Kuantitas kegiatan pokok disusun berdasarkan berbagai data kegiatan


pelayanan yang telah dilakukan di laboratorium selama kurun waktu 2017,
yaitu 41676 pasien tidak cyto dan 9744 pasien cyto

Kebutuhan tenaga = kuantitas kegiatan pokok+standar kelonggaran


Standar beban kerja
Pasien cyto = 9744 + 016 = 0.25
38.340
Pasien Tidak cyto = 41676 + 016 = 1.63
25.560
Kesimpulan : berdasarkan perhitungan dengan metode workload indicators
of staffing need (WISN), maka didapat kebutuhan tenaga dr spesialis
penanggung jawab = 0.25+1.63 = 1 orang/shift

2. perhitungan kebutuhan tenaga Analis di laboratorium


a. menetapkan waktu kerja yang tersedia dalam 1 (satu) tahun
 hari kerja : 360 hari
 cuti tahunan : 12 hari
 hari libur dan libur nasional : 13 hari
 ketidak hadiran kerja : 12 hari
 pendidikan dan pelatihan : 10 hari
 waktu kerja 49 jam/minggu : 7 hari
hari kerja 360-47 =313 hari
waktu yang tersedia =313 x 7 jam = 2191 jam/tahun

b. Standar beban kerja tenaga analis di laboratorium meliputi :


 Kegiatan pokok yang dilakukan di laboratorium adalah
pelayanan laboratorium yang dilakukan terhadap pasien cyto dan
tidak cyto. Yang meliputi proses pra analitik, analitik dan pos
analitik.
 Rata rata waktu yang diperlukan berdasarkan pengamatan
selama satu tahun untuk menyelesaikan tiap kegiatan pokok
pelayanan laboratorium terhadap pasien cyto membutuhkan
waktu rata rata 30 menit. Sedangkan untuk pasien tidak cyto
membutuhkan waktu rata-rata 60 menit
 Standar beban kerja per satu tahun
waktu kerja tersedia
Rata-rata waktu per kegiatan pokok
Pasien cyto = 2191 perjam/tahunx60 menit = 4382 jam/tahun
30 menit
Pasien Tidak cyto = 2191 perjam/tahunx60 menit = 2191 jam/tahun
60 menit
c. Standar kelonggaran analis di laboratorium
Pada umumnya analis laboratorium memiliki factor kelonggaran sebagai
berikut :
a. Rapat 2 jam per bulan : 0.5 jam/Minggu
b. Kegiatan profesi 3 jam per bulan : 0.75 Jam/Minggu
c. Berobat : 1 jam/Minggu
d. Lain-lain urusan pribadi : 2 jam/Minggu

Rumus kelonggaran : Rata-rata waktu factor kelonggaran


Waktu kerja tersedia
Perhitungan : 4.25jam/Minggu x 48 minggu = 0.09
2191
Perhitungan kebutuhan analis di laboratorium

Kuantitas kegiatan pokok disusun berdasarkan berbagai data kegiatan


pelayanan yang telah dilakukan di laboratorium selama kurun waktu 2017,
yaitu 41676 pasien tidak cyto dan 9744 pasien cyto

Kebutuhan tenaga = kuantitas kegiatan pokok+standar kelonggaran


Standar beban kerja
Pasien cyto = 9744 + 0.09 = 2.223
4382
Pasien Tidak cyto = 41676 + 0.09 = 19.021
2191
Kesimpulan : berdasarkan perhitungan dengan metode workload indicators
of staffing need (WISN), maka didapat kebutuhan tenaga dr spesialis
penanggung jawab = 2.223+19.021 = 21 orang
Disesuaikan dengan kebutuha jadwal jaga dalam tiga (3)shif, jaga pagi 7
orang, siang 6 orang, malam 4 orang, libur 4 orang sehingga analis yang
dibutuhkan sebanyak 21 orang.
3. perhitungan kebutuhan tenaga Administrasi di laboratorium
a. menetapkan waktu kerja yang tersedia dalam 1 (satu) tahun
 hari kerja : 260 hari
 cuti tahunan : 12 hari
 hari libur dan libur nasional : 13 hari
 ketidak hadiran kerja : 12 hari
 pendidikan dan pelatihan : 10 hari
 waktu kerja 56jam/minggu : 7 hari
hari kerja 260-47 =213 hari
waktu yang tersedia =213 x 7 jam = 1.491 jam/tahun
standar beban kerja Tenaga Administrasi laboratorium meliputi :
 kegiatan pokok yang dilakukan di laboratorium adalah pelayanan
laboratorium yang dilakukan terhadap pasien cyto dan tidak
cyto.
 Rata rata waktu yang diperlukan berdasarkan pengamatan
selama satu tahun untuk menyelesaikan tiap kegiatan pokok
pelayanan laboratorium terhadap pasien cyto membutuhkan
waktu rata rata 3 menit. Sedangkan untuk pasien tidak cyto
membutuhkan waktu rata-rata 5 menit
 standar beban kerja per satu tahun
waktu kerja tersedia
Rata-rata waktu per kegiatan pokok
Pasien cyto = 1491 perjam/tahunx60 menit = 29829 jam/tahun
3 menit
Pasien Tidak cyto = 1491 perjam/tahunx60 menit = 17892 jam/tahun
5 menit
b. Standar kelonggaran analis di laboratorium
Pada umumnya analis laboratorium memiliki factor kelonggaran sebagai
berikut :
a. Rapat 2 jam per bulan : 0.5 jam/Minggu
b. Kegiatan profesi 3 jam per bulan : 0.75 Jam/Minggu
c. Berobat : 1 jam/Minggu
d. Lain-lain urusan pribadi : 2 jam/Minggu

Rumus kelonggaran : Rata-rata waktu factor kelonggaran


Waktu kerja tersedia
Perhitungan : 4.25jam/Minggu x 48 minggu = 0.136
1491
1. Perhitungan kebutuhan tenaga administrasi di laboratorium

Kuantitas kegiatan pokok disusun berdasarkan berbagai data kegiatan


pelayanan yang telah dilakukan di laboratorium selama kurun waktu 2017,
yaitu 41676 pasien tidak cyto dan 9744 pasien cyto

Kebutuhan tenaga = kuantitas kegiatan pokok+standar kelonggaran


Standar beban kerja
Pasien cyto = 9744 + 0.14 = 0.326
29829
Pasien Tidak cyto = 41676 + 0.14 = 2.33
17892
Kesimpulan : berdasarkan perhitungan dengan metode workload indicators
of staffing need (WISN), maka didapat kebutuhan tenaga dr spesialis
penanggung jawab = 0.34+2.33= 3 orang.
4. perhitungan kebutuhan tenaga Administrasi PA di laboratorium
a. menetapkan waktu kerja yang tersedia dalam 1 (satu) tahun
1. hari kerja : 260 hari
2. cuti tahunan : 12 hari
3. hari libur dan libur nasional : 13 hari
4. ketidak hadiran kerja : 12 hari
5. pendidikan dan pelatihan : 10 hari
6. waktu kerja 56jam/minggu : 7 hari
hari kerja 260-47 =213 hari
waktu yang tersedia =213 x 7 jam = 1.491 jam/tahun

standar beban kerja Tenaga Administrasi PA di laboratorium meliputi :

 Kegiatan pokok yang dilakukan di Laboratorium adalah pelayanan Laboratorium yang


dilakukan terhadap pasien PA (Patologi Anatomi).
 Rata-rata waktu yang diperlukan berdasarkan pengamatan selama satu tahun untuk
menyelesaikan tiap kegiatan pokok pelayanan Laboratorium terhadap pasien PA
membutuhkan waktu rata-rata 10 menit
 Standar beban kerja per satu tahun :
Waktu kerja tersedia
Rata-rata waktu per kegiatan pokok

Pasien tidak Cyto = 1491 per jam/tahun x 60 menit = 8946 jam/ tahun
10 menit
Standar kelonggaran Tenaga Administrasi PA di laboratorium
Pada umumnya tenaga administrasi PA memiliki faktor kelonggaran sebagai berikut :
 Rapat 2 jam per bulan = 0,5 jam / minggu
 Kegiatan profesi 3 jam per bulan = 0,75 jam / minggu
 Berobat = 1 jam / minggu
 Lain-lain urusan pribadi = 2 jam / minggu
Rumus kelonggaran : Rata-rata waktu faktor kelonggaran
Waktu kerja tersedia
Perhitungan : 4.25 jam / minggu x 48 minggu = 0,136
1.491
Perhitungan kebutuhan tenaga Administrasi PA di Laboratorium
Kuantitas kegiatan pokok disusun berdasarkan berbagai data kegiatan pelayanan yang telah
dilakukan di Laboratorium selama kurun waktu 2017, yaitu 1058
Kebutuhan tenaga Administrasi PA
= Kuantitas kegiatan pokok + standar kelonggaran
Standar beban kerja
Pasien tidak cyto = 1058 + 0.14 = 0.12
8946
Kesimpulan :
Berdasarkan perhitungan dengan metode Workload Indicators of Staffing Need (Wisn), maka
didapatkan kebutuhan tenaga Administrasi PA = 0.12 = 1 Orang

5) Perhitungan kebutuhan Tenaga Administrasi Pelayanan Darah


Menetapkan waktu kerja yang tersedia dalam 1 (satu) tahun
1. Hrai Kerja : 260 hari
2. Cuti Tahunan : 12 Hari
3. Hari libur dan libur nasional :13 Hari
4. Ketidakhadiran kerja : 12 hari
5. Pendidikan dan pelatihan : 10 hari
6. Waktu kerja 42 jam / minggu : 7jam / hari

Hari kerja 260 – 47 = 213 hari


Waktu kerja tersedia = 213 x 7 jam = 1.491 jam / tahun

Standar beban kerja tenaga Administrasi Pelayanan Darah di Laboratorium meliputi :\


 Kegiatan pokok yang dilakukan di Laboratorium adalah pelayanan Laboratorium yang
dilakukan terhadap pasien yang memerlukan labu darah
 Rata-rata waktu yang diperlukan berdasarkan pengamatan
6) Analisis kebutuhan Tenaga di Laboratorium

BAB III

STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruangan
Denah ruang Laboratorium RSIA Respati Tasikmalaya dapat dilihat dibawah ini :

Keterangan :

1. Ruangan sampling
Yaitu tempat untuk penerimaan, pengambilan sampel
2. Ruangan Pendaftaran
Yaitu tempat penerimaan/pendaftaran pasien rawat jalan yang akan melakukan
pemeriksaan laboratorium
3. Ruangan administrasi
Yaitu tempat untuk registrasi data pasien, tempat mengentry data pasien dan untuk proses
akhir hasil laboratorium
4. Ruangan pengolahan data
Yaitu tempat pengolahan data hasil pemeriksaan laboratorium untuk diisikan ke system
computer sesuai dengan nomor rekam medis pasien.

B. Standar Fasilitas
Table Standar Fasilitas Di Instalasi Laboratorium

No Jenis Fasilitas Standar minimal

1. Gedung Permanen

2. Tata Ruang :
a. Ruang Tunggu 6 m2
b. Ruang penerimaan/pengambilan 12 m2
specimen 20 m2
c. Ruang pemeriksaan teknis*) masing-masing 20 m2
d. Ruang Sterilisasi medis/reagensia
6 m2
e. Ruang administrasi dan pengambilan hasil
f. Tersedia ruang makan yang terpisah dari ruang Tdk ada
pemeriksaan laboratorium 10 m2
g. Ruang cuci Ada dan terpisah
h. WC (petugas dan pasien) @ 5m2
i. Ruang pelayanan darah Ada
Ada dan terpisah
Ada

3. Penerangan/lampu 5 watt/m2

4. Daya listrik 5,5 KVA

5. Ventilasi 1/3 x luas lantai atau AC


1 PK/20 m2

6. Air mengalir/bersih 50 L/karyawan/hari

7. Tempat penampungan dan pengolahan limbah cair Ada

8. Tempat penampungan dan pengolahan sederhana limbah Ada


padat
9. Generator Sesuai daya listrik

Persyaratan lain yang perlu diperhatikan :

1. Ruangan mudah dibersihkan.


2. Permukaan meja pemeriksaan tidak tembus air, tahan asam, alkali dan larutan organic.
3. Koridor dan lantai harus bersih.
4. Apabila belum dapat mengolah limbah sendiri, agar memanfaatkan atau bekerjasama
dengan instansi yang telah memiliki instalasi pengolahan limbah.

MOU pembuangan Limbah Terlampir

Fasilitas peralatan Laboratorium Klinik RS Jasa Kartini kota Tasikmalaya antara lain :

No NAMA ALAT FUNGSI Jumlah KET

1 Sismex KX 21 Hematology 3 diff 1 Buah Baik

2 Mindray analyzer BC 3800 Hematology 5 diff 1 Buah Baik

3 Auto analyzer Mindray BS 300 Kimia Klinik 1 Buah Baik

4 Auto Analizer Kenza 240 TX Kimia Klinik 1 Buah Baik

5 Elektrolit analyzer Easy Lyte Electrolit darah 1 Buah Baik

6 Ichroma HBA1C HBA1C 1 Buah Baik

7 Blood Gas Analizer Compact 8 Blood Gas 1 Buah Baik

8 Accuceck Performa Gula darah 8 Buah Baik

9 Clinitex simens Urinalisa 1 Buah Baik

10 VeriVy U 120 Urinalisa 1 Buah Baik

11 Microskop Olympus CX 21 Sediaan microcopis 2 Buah Baik

12 Mini vidas Immunologi 1 Buah Baik

13 Centrifuge Nesco Sentrifugasi 2 Buah Baik

14 Centrifuge DSC158 Sentrifugasi 1 Buah Baik

15 Cardiac Marker Cardiac Marker 1 Buah Baik

Daftar Inventaris Terlampir


BAB IV

TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Persyaratan pelayanan
1. Persyaratan umum :
 Pasien sudah terdaftra di sistim rekam medic rumah sakit sesuai dengan jaminan
perawatan masing-msing.
 Untuk pasien rawat jalan ; pasien dating langsung ke Laboratorium dengan
membawa formulir permintaan pemeriksaan yang telah disis lengkap dan berkas
jaminan yang sesuai dengan jaminan yang dipakai.
 Untuk pasien rawat inap; Sampel pemeriksaan dikirim ke laboratorium oleh
petugas sampling beserta formulir permintaan yang telah diisi lengkap.
2. Persyaratan khusus : sesuai dengan jenis pemeriksaan yang akan dilakukan, seperti puasa,
tidak minum obat-obatan, tidak pada saat haid untuk pemeriksaan UL.
B. Alur pemeriksaan laboratorium
Alur Pelayanan Pasien Rawat Jalan Di Instalasi Laboratoium

Pasien rawat Jalan

Kwitansi

Administrasi penerimaan
pasien
Laboratorium

Formulir Kwitansi

Petugas Sampling Formulir Administrasi Pendaftaran


Rawat Jalan

Sample  Hematologi
Pencatatan di Buku
Ekspedisi Rawat Jalan & formulir  Kimia Klinik
 Klinik Rutin
 Imunoserologi

Pemeriksaan dan
pencatatan hasil
Alur Pelayanan Pasien Rawat Inap di Instalasi Laboratorium

Pasien Rawat Inap Laboratorium

Formulir Permintaan Laboratorium


Dari Ruangan

Pengambilan Sampel Pasien Ruangan


oleh Petugas Laboratorium

Pencatatan Sample di Buku Ekspedisi


Pasien R. Inap di Laboratorium

Distribusi Sample

 Hematology
 Kimia Klinik
 Klinik Rutin
 Imunoserologi
Hasil Pemeriksaan

Pencatatan Hasil

Verifikasi dan Validasi

Distribusi Hasil Laboratorium


Ke Ruangan Oleh Unit Masing-Masing
Ruang keperawatan

Alur Pelayanan Pasien IGD/CITO di Instalasi Laboratorium

Pasien IGD/CITO

Formulir Permintaan Laboratorium


(Lembar Kuning)

Pengambilan Sampel Pasien oleh


Perawat/Petugas sampling

Pencatatan Sample di Buku Ekspedisi


Pasien Lab IGD/CITO

Distribusi Sample
 Hematology
 Kimia Klinik
 Klinik Rutin
 Imunoserologi

Hasil Pemeriksaan

Pencatatan Hasil

Validasi

Distribusi Hasil Ke Keluarga


Pasien/Perawat Ruangan

C. Waktu tunggu pemeriksaan Laboratorium

Waktu tunggu pemeriksaan laboratorium adalah : waktu yang dibutuhkan sejak specimen
diterima di instalasi Patologi Klinik sampai dengan cetak hasil.
Waktu tunggu hasil pemeriksaan laboratorium tergantung dari Janis dan jumlah pemeriksaan
yang dilakukan dan permintaan pemeriksaan seperti permintaan cito dan permintaan biasa.
Adapun kriteria pemeriksaan laboratorium berdasarkan permintaan, jenis pemeriksaan dan
waktu tunggu hasil laboratorium sebagai berikut :

Kriteria Waktu Tunggu Pemeriksaan laboratorium RSIA Respati Tasikmalaya

JENIS PERMINTAAN JANIS PEMERIKSAAN WAKTU TUNGGU HASIL

Cyto 1. Darah Lengkap tanpa 60 Menit


LED
2. Gula Darah Sewaktu
3. Urine rutin tanpa sedimen
Biasa 1. Hematologi lengkap ≤ 140 menit (≥2.5 jam)
2. Kimia klinik lengkap
3. Klinik rutin lengkap
4. Faeces lengkap
5. BTA
Khusus 1. Morfologi 24 jam (dibaca oleh dokter
2. Malaria spesialis patologi klinik)

Ket : hal tersebut diatas berlaku jika semua alat laboratorium berada dalam kondisi baik, dan untuk
hitung jenis leukosit jika tidak ditemukan sel muda karena perlu konsultasi dengan penanggung jawab
laboratorium

Kriteria Waktu Tunggu Pemeriksaan laboratorium Luar (Lab Rujukan)

JENIS PERMINTAAN JANIS PEMERIKSAAN WAKTU TUNGGU HASIL

Cyto 1. Darah Lengkap tanpa 2 Jam


LED
2. Gula Darah Sewaktu
3. Urine rutin tanpa sedimen
Biasa 1. Hematologi lengkap ≤ 4 – 6 jam
2. Kimia klinik lengkap
3. Klinik rutin lengkap
Khusus 1. Gal kultur 6 hari
2. Kultur dan resistensi
3. Patologi Anatomi 6 hari
4. Imser
14 hari

Pengerjaan dijadwal

Waktu Tunggu Hasil berdasarkan Jenis Pemeriksaan

Waktu Tunggu Hasil Berdasarkan Jenis Pemeriksaan Laboratorium

PEMERIKSAAN BAHAN HASIL KERJA JANJI HASIL

(Dalam Menit)

HEMATOLOGI :

1. Darah Darah EDTA 2 ml Setiap hari 30


2. Darah Lengkap + LED
3. Golongan darah/RH Darah EDTA 2 ml Setiap hari 120
4. Hemoglobin
5. Hematokrit Darah EDTA 2 ml Setiap hari 30
6. Hitung leukosit
7. Hitung trombosit Darah EDTA 2 ml Setiap hari 30
8. Hitung Eosinofil
9. Hitung eritrosit Darah EDTA 2 ml Setiap hari 30
10. VER, HER, KHER
11. Hitung jenis Leukosit Darah EDTA 2 ml Setiap hari 60
12. LED
13. Gambaran darah tepi Darah EDTA 2 ml Setiap hari 60

Darah EDTA 2 ml Setiap hari 60

Darah EDTA 2 ml Setiap hari 60

Darah EDTA 2 ml Setiap hari 60

Darah EDTA 2 ml Setiap hari 60

Darah EDTA 2 ml Setiap hari 120

Darah EDTA 2 ml Setiap hari 60

HEMOSTASIS :

1. Waktu pendarahan Darah kapiler Setiap hari 30


2. Waktu pembekuan
3. PT Darah vena Setiap hari 30
4. aPTT
Darah vena Hari kerja ≤120

Darah vena Hari Kerja ≤120

FAECES :

1. faeces rutin Faeces Setiap hari 60


2. faeces lengkap
3. darah samar Faeces Setiap hari 60

Faeces Setiap hari 60

ANALISA CAIRAN TUBUH :

1. transudate/exudat Cairan pleura Setiap hari ≤120


2. cairan sendi
3. cairan otak Cairan sendi Setiap hari ≤120

Cairan otak Setiap hari ≤120

DRUG MONITORING :

1. amphetamine Urin segar 10 ml Setiap hari 60


2. marijuana
3. opiate Urin segar 10 ml Setiap hari 60
4. barbiturate
5. THC Urin segar 10 ml Setiap hari 60
Urin segar 10 ml Setiap hari 60

Urin segar 10 ml Setiap hari 60

CD4 Darah EDTA 2 ml Setiap hari ≤120

Kimia

PEMERIKSAAN BAHAN HARI KERJA JANJI


HASIL

(dalam
menit)

KARBOHIDRAT :

1. Glukosa puasa Serum 0,5 ml Setiap hari ≤120


2. Glukosa 2 jam pp
3. Glukosa sewaktu Serum 0,5 ml Setiap hari ≤120
4. Glukosa kurva harian
5. Glukosa toleransi tes Serum 0,5 ml Setiap hari ≤120

Serum 0,5 ml Setiap hari ≤120

Serum 0,5 ml Setiap hari ≤120

LEMAK :

1. Trigliserida Serum 0,5 ml Setiap hari ≤120


2. Kolestrol total
3. Kolestrol HDL Serum 0,5 ml Setiap hari ≤120
4. Kolestrol LDL
Serum 0,5 ml Setiap hari ≤120

Serum 0,5 ml Setiap hari ≤120

FUNGSI GINJAL :

1. Ureum Serum 0,5 ml Setiap hari ≤120


2. Kreatinin
3. Asam urat Serum 0,5 ml Setiap hari ≤120

Serum 0,5 ml Setiap hari ≤120

BAKTERIOLOGI :

1. Sediaan langsung Sputum, cairan tubuh Setiap hari 4 jam


gram
2. Sputum BTA Sputum, cairan
Setiap hari 4 jam

Kultur 1. Gal kultur 6 hari -


2. Kultur dan resistensi
3. Patologi anatomi 6 hari -
4. imser
14 hari -

Pengerjaan dijadwal -

Waktu Tunggu Hasil berdasarkan Jenis Pemeriksaan

Waktu Tunggu Hasil Berdasarkan Jenis Pemeriksaan Laboratorium

PEMERIKSAAN BAHAN HASIL KERJA JANJI HASIL

(Dalam Menit)

HEMATOLOGI :

1. Darah rutin Darah EDTA 2 ml Setiap hari 30


2. Darah Lengkap + LED
3. Golongan darah/RH Darah EDTA 2 ml Setiap hari 120
4. Hemoglobin
5. Hematokrit Darah EDTA 2 ml Setiap hari 30
6. Hitung leukosit
7. Hitung trombosit Darah EDTA 2 ml Setiap hari 30
8. Hitung Eosinofil
9. Hitung eritrosit Darah EDTA 2 ml Setiap hari 30
10. VER, HER, KHER
11. Hitung jenis Leukosit Darah EDTA 2 ml Setiap hari 60
12. LED
13. Gambaran darah tepi Darah EDTA 2 ml Setiap hari 60
Darah EDTA 2 ml Setiap hari 60

Darah EDTA 2 ml Setiap hari 60

Darah EDTA 2 ml Setiap hari 60

Darah EDTA 2 ml Setiap hari 60

Darah EDTA 2 ml Setiap hari 120

Darah EDTA 2 ml Setiap hari 60

HEMOSTASIS :

1. Waktu pendarahan Darah kapiler Setiap hari 30


2. Waktu pembekuan
3. PT Darah vena Setiap hari 30
4. aPTT
Darah vena Hari kerja ≤120

Darah vena Hari Kerja ≤120

URINALISIS :

1. urin rutin Urin segar ± 10ml Setiap hari 60


2. urin lengkap
3. tes kehamilan Urin segar ± 10ml Setiap hari 60
4. glukosa urin
Urin segar ± 10ml Setiap hari 30

Urin segar ± 10ml Setiap hari 30

FAECES :

1. faeces rutin faeces Setiap hari 60

langsung tubuh

FUNGSI HATI :

1. protein total Serum 0,5 ml Setiap hari ≤120


2. albumin
3. globulin Serum 0,5 ml Setiap hari ≤120
4. bilirubin total
5. bilirubin riek Serum 0,5 ml Setiap hari ≤120
6. bilirubin indirek
7. SGOT Serum 0,5 ml Setiap hari ≤120
8. SGPT
9. Gamma GT Serum 0,5 ml Setiap hari ≤120
10. Alkali fosfatase
Serum 0,5 ml Setiap hari ≤120

Serum 0,5 ml Setiap hari ≤120

Serum 0,5 ml Setiap hari ≤120


Serum 0,5 ml Setiap hari ≤120

Serum 0,5 ml Setiap hari ≤120

ELEKTROLIT :

1. Natrium Serum 0,5 ml Setiap hari ≤120


2. Kalium
3. Chloride Serum 0,5 ml Setiap hari ≤120
4. Analisa gas darah
Serum 0,5 ml Setiap hari ≤120

Darah heparin 2 ml Setiap hari ≤60

SEROLOGI :

1. WIDAL Serum 0,5 ml Setiap hari 60


2. Dengue Ig G
3. Dengue Ig M Serum 0,5 ml Setiap hari 60
4. Anti HIV
5. hbsAg Serum 0,5 ml Setiap hari 60
6. Anti HCV
7. NS1 Serum 0,5 ml Setiap hari 60
8. sifilis
Serum 0,5 ml Setiap hari ≤140

Serum 0,5 ml Setiap hari 60

Serum 0,5 ml Setiap hari 60

Serum 0,5 ml Setiap hari 60

Prosedur Pemberian Nomor Dan Pencatatan Hasil Laboratorium

1. Hematologi
a) Tabung EDTA yang sudah diisi darah pasien, diberi nama, umut, ruangan, atau nomor
RM ( minimal 2 identitas ) sesuai dengan identitas pasien.
b) Sampel dikerjakan dialat hematologi
c) Catat hasil d buku register hematologi
d) Tempelkan kertas hasil yang keluar dari alat di blanko permintaan, kemudian ketik hasil
dikomputer
e) Secara otomatis hasil laboratorium pasien tersimpan pada computer dan dapat dilihat
pada menu result.
2. Kimia
a) Pertama tabung kimia yang sudah diisi darah pasien, diberi nama, umur, ruangan, atau
nomor RM ( minimal 2 identitas )sesuai dengan identitas pasien.
b) Sampel dikerjakan dialat kimia klinik
c) Catat hasil d dibuku catatan register kimia klinik
d) Tempelkan kertas hasil yang keluar dari alat di blanko permintaan, kemudian ketik hasil
dikomputer.
e) Secara otomatis hasil laboratorium pasien tersimpan pada computer dan dapat dilihat
pada menu result.
3. Serologi/Imunologi
a) Tabung tanpa antikoagulan yang sudah diisi darah pasien, diberi nama, umur, ruangan,
atau nomor RM ( minimal 2 identitas ) sesuai dengan identitas pasien.
b) Sampel untuk pemeriksaan HBsAg, anti HCV, WIdal, dikerjakan secara manual.
c) Catat hasil d dibuku catatan register kimia klinik
d) Tempelkan kertas hasil yang keluar dari alat di blanko permintaan, kemudian ketik hasil
dikomputer
e) Secara otomatis hasil laboratorium pasien tersimpan pada computer dan dapat dilihat
pada menu result.
4. Bakteriologi
a) Pertama pot yang berisi sampel untuk pemeriksaan bakteriologi seperti dahak, diberi
nama, umur, ruangan atau nomor RM ( minimal 2 identitas ) sesuai dengan pasien.
b) Dilakukan pembuatan preparat BTA atau Sputum gram
c) Preparat pasien dibaca pada mikroskop
d) Catat hasil dibuku TB 04 untuk pemeriksaan BTA
e) Ketik hasil pemeriksaan sputum gram pada computer
f) Secara otomatis hasil sputum gram pasien tersimpan pada computer dan dapat dilihat
pada menu result.
5. Urine
a) Pertama pot yang berisi sampel urine, diberi nama, umur, ruangan atau nomor RM
(minimal 2 identitas) sesuai dengan pasien
b) Dilakukan pembuatan preparat urine
c) Preparat urine pasien dibaca pada mikroskop.
d) Ketik hasil pemeriksaan urine pada computer
e) Secara otomatis hasil urine pasien tersimpan pada computer dan dapat dilihat pada menu
result.
6. Faeces
a) Pertama pot yang berisi sampel faeces diberi nama, umur, ruanagan atau nomor RM
(minimal 2 identitas) sesuai dengan pasien.
b) Dilakukan pembuatan preparat faeces
c) Preparat faeces pasien dibaca pada mikroskop
d) Ketik hasil pemeriksaan faeces pada computer
e) Secara otomatis hadil faeces pasien tersimpan pada computer dan dapat dilihat pada menu
result.
D. Pengelolaan specimen
TATA LAKSANA PELAYANAN TEKNIK PENGAMBILAN DAN PENANGAN
SPESIMEN
1. Persiapan pasien :
a. Pemeriksaan gula darah puasa dan 2 jam postprondial.
 Sebelum pemeriksaan pasien harus berpuasa selama 10 – 12 jam. Pagi hari
pasien diambil darah untuk pemeriksaan glukosa puasa, kemudian pasien
makan dan minum seperti biasa, selesai makan pasien puasa lagi selama 2
jam.
 Pasien diambil darah dan urine yang kedua untuk pemeriksaan glukosa 2 jam
pp
b. Pemeriksaan Profil Lipid.
Pasien diharuskan puasa selama 10 – 12 jam.
2. Persiapan Alat :
a. Needle vacutainer, tube vacutainer
b. Spuit, lancet, Wing needle, Tourniquet.
c. Pot urine
d. Objek glass, cover glass.
3. Persiapan Bahan :
a. Kapas alcohol
b. Anti koagulant
4. Teknik pengambilan Spesimen :
a. Darah vena
a. Catat nama pasien pada tabung
b. Gunakan sarung tangan sebelum pengambilan darah
c. Pasang tourniquet pada daerah yang akan diambil darahnya
d. Desinfeksi bagian yang akan ditusuk dengan kapas alcohol
e. Tusuk vena dengan jarum spuit atau vacutainer sampai terlihat darah keluar
f. Pemeriksaan Hematologi lengkap : darah EDTA 3 ml.
g. Pemeriksaan kimia klinik : darah beku 3 ml
h. Pemeriksaan immunologi : darah beku 3 ml
i. Pemeriksaan Hematologi+Kimia+Immun : darah EDTA+beku 10 ml
j. Asumsi pengambilan darah diatas sesuai dengan jumlah item pemeriksaan
Laboratorium
k. Tourniquet dilepaskan
l. Cabut jarum dengan menempelkan kapas kering diatasnya
m. Rekatkan plester betadin
b. Darah kapiler
a. Lokasi pengambilan 2/3 ujung jari pada orang dewasa, daun telinga pada anak,
tumit kaki pada bayi.
b. Desinfeksi bagian yang akan ditusuk dengan kapas alcohol.
c. Tusuk dengan lancet secepat mungkin.
d. Buang tetes darah pertama dengan kapas kering, tetes darah selanjutnya diambil.
e. Rekatkan lokasi tusukan dengan plester betadin.
c. Darah Arteri
a. Lokasi pengambilan arteri radialis, arteri brachialis, arteri femoralis.
b. Gunakan spuit 1 cc atau 3 cc ambil heparin secara aseptis dan basahi bagian
dalam spuit.
c. Desinfeksi bagian yang akan ditusuk dengan kapas alcohol.
d. Tusuk arteri dengan posisi jarum tegak lurus atau pada sudut 90 derajat.
e. Tarik jarum dari pembuluh darah setelah didapat darah yang dibutuhkan
kemudian ujung jarum ditusuk ke gabus atau karet.
f. Rekatkan plester betadine.
g. Bolak – balik spuit agar darah tercampur homogeny.
d. Urine
a. Urine sewaktu : untuk urine lengkap, tes kehamilan.
b. Urine yang dikeluarkan pada saat akan diperiksa (sewaktu-waktu)
 Urine ditampung kedalam pot urine bersih dan tertutup.
 Beri label identitas pasien
c. Urine pagi : untuk urine lengkap
 Urine yang pertama dikeluarkan pada pagi hari setelah bangun tidur.
 Urine ditampung ke dalam pot urine bersih dan tertutup
 Beri label identitas pasien.
d. Urine 24 jam : untuk creatinin clearance, protein kwantitatif, electrolit urine.
Cara penampungan urine 24 jam missal :
 Jam 7 pagi, penderita mengeluarkan urine, urine dibuang.
 Tampung semua urine yang dikeluarkan sampai dengan jam 7 pagi esok
harinya.
 Untuk creatinin clearance, penampung urine terlebih dahulu diberi
thymol 2 ml.
 Campur semua urine setiap selesai menampung, jangan sampai ada
tertumpah.
e. Faeces
 Ambil sedikit faeces kedalam wadah bersih dan tertutup, jangan
bercampur dengan urine.
 Ambil bagian yang ada darah dan lendirnya.
f. Sputum
 Ambil sputum dengan metode SPS (sewaktu, pagi baru bangun tidur,
sewaktu)
 Tamping pada wadah bersih, kering dan bermulut besar dan tertutup.
g. Pleura dan cairan tubuh lain
Tampung semua sample/bahan pada wadah bersih, kering, dan bermulut lebar.
h. Secret/swab
Bahan diambil dari swab vagina, ureta tenggorol, telinga, hidung sesuai dengan
permintaan dokter.
i. Kultur
Pada pemeriksaan kultur, sample ditampung pada wadah bersih dan steril.

E. Pengambilan Spesimen

Pengambilan specimen laboratorium dilakukan oleh perawat/Analis kesehatan yang bertugas


sebagai petugas sampling laboratorium. Petugas pengambil sample dibagi tiga sesuai jenis
pasien yaitu untuk pasien rawat jalan akan dilakukan oleh petugas sampling rawat jalan
sedangkan untuk pasien rawat inap pengambilan sampling dilakukan oleh 2 orang petugas
sampling rawat inap yang tersebar keruang gedung JK (jasa kartini) dan GK (Graha Karsa).
Pengambilan spesimen pasien IGD dilakukan oleh petugas IGD sedangkan pasien yang
membutuhkan pemeriksaan Cito pengambilan spesimennya dilakukan oleh perawat ruangan
atau Analis bagian sampling, dan sampel pasien tersebut harus dikirim langsung ke
laboratorium. Petugas sampling rawat jalan dilaboratorium sebelum melakukan pengambilan
specimen terlebih dahulu akan melakukan pengecekan kelengkapan formulir pasien meliputi
identitas pasien, nama dokter dan tanda tangan dokter pengirim/dokter penanggungjawab
pasien (DPJP), jenis pemeriksaan yang diminta dan bukti perincian.

F. Tata laksana pelayanan Penyimpanan Spesimen

Simpan semua specimen sesuai dengan nomor urut, tanggal, dan hari serta bulan
penyimpanan.

1. Serum
Disimpan difreezer selama 10 hari pada suhu -20ͦ®C, setelah disimpan selama 1 bulan,
sisa serum dibuang.
2. Darah EDTA
Sisa sample darah EDTA disimpan selama 24 jam pada suhu 8®C, setelah itu dibuang
3. Darah Beku
Sisa sample darah beku disimpan selama 24 jam pada suhu ruangan, (15-30®C), setelah
itu dibuang.
4. Urine
Sisa sample urine disimpan pada suhu kamar (15-30®C), sampai dengan pergantian shift
kerja, setelah itu dibuang.
5. Faeces
Sisa sample faeces disimpan pada suhu kamar (15-30®C), sampai dengan pergantian shift
kerja, setelah itu dibuang.
6. Cairan Tubuh
Sesa sample cairan tubuh disimpan pada suhu 8®C selama 1 minggu, setelah itu dibuang.

G. Nilai Normal Pemeriksaan

No Parameter Pemeriksaan Metoda Rentang Nilai Normal

1. Kadar Hemoglobin Kolorimetri (menggunakan Bayi baru lahir : 17-23 g/dL


Hematology Analyzer)
Usia 2 bulan : 9-14 g/dL

Usia 10 tahun : 12-14 g/dL

Perempuan : 12-16 g/dL

Laki-Laki : 14-16 g/dL

2. Hitung sel lekosit Volumetric impedance Bayi < 1 bulan : 10.000-18.000 mmᶾ
(menggunakan Hematology
Analyzer) Dewasa : 4000.10.000 mmᶾ

3. Hitung sel trombosit Volumetric impedance 150.000 s.d 450.000 mmᶾ


(menggunakan Hematology
Analyzer)

4. Hematocrit Perhitungan (menggunakan Bayi baru lahir : 50-62 %


Hematology Analyzer)
Usia 1 tahun : 31-39 %

Laki-Laki : 40-50%

Perempuan : 37-47%

5. Eritrosit Hematology Analyzer Laki-Laki :

Perempuan : 3,7-4,7%

6. Hitung jenis sel lekosit Volumetric impedance Basophil : 0-1%


(menggunakan Hematology
Analyzer) Eosinofil : 1-3%

Batang : 2-5%

Segmen : 36-66%

Monosit : 4-8%

Limfosit :22-40%

7. Bleeding time Duke 1-3 menit dengan batas toleransi 3-6


menit

8. Clotting time Objek glass 2-6 menit

9. LED Westergreen Laki-Laki : 0-15 mm/jam

Perempuan : 0-20 mm/jam

Anak-anak : 0-10 mm/jam

10. Golongan darah dan Rhesus Aglutinasi

11. Retikulosit Methylene Blue 0,5-1,5%

12. Apus darah Tepi Pewarnaan Giemsa

13. Eosinophil Hematology Analyzer

14. Malaria Rapid Tidak ditemukan

15. MCV Hematology Analyzer 79-99 fi

16. MCH Hematology Analyzer 27-31 pq

17. MCHC Hematology Analyzer 33-37 g/dL


2) Pemeriksaan Klinik Rutin

No Parameter Pemeriksaan Metoda Rentang Nilai Normal

1. Urin lengkap Makroskopis dan Mikroskopi  Makroskopis


Warna : kuning muda – kuning tua

BJ:1.003-1.030

pH :6-7

protein : negative (-)

glukosa : negative (-)

bilirubin : negative (-)

Urobilin : negative (-)

 Mikroskopi
Lekosit : 0-3/LPB

Eritrosit : 0-1/LPB

Epitel : 0-5/LPB

2 Faeces Rutin Makroskopis dan Mikroskopi  Makroskopis


Warna : kuning-kuning kehijauan

Konsisten : lembek

Lendir : negative (-)

Darah : negative (-)

 Mikroskopis
Lekosit : 0-3/LPB

Eritrosit : 0-1/LPB

Jamur : negative (-)

Amoeba : negative (-)

Telur cacing : negative (-)

3. Tes kehamilan Rapid test (kromatografi)

4. Protein Urin Asam Sulfosalisilat Negatif (-)

5. Sisa pencernaan (Faeces) Lugol Negatif (-)

Iodine Negatif (-)


Sudan III Negatif (-)

6. Sputum BTA Zhill nielson Negatif (-)

7. Kerokan Kulit KOH 10 % Negatif (-)

8. Pewarnaan Gram Gram Negatif (-)

3) Pemeriksaan Kimia Klinik

No Parameter Pemeriksaan Metoda Rentang Nilai Normal

1. Glukosa Darah 1. GOD PAP Puasa


2. Strip rapid
Anak

1-6 tahun : 74-127 mg/dL

7-19 tahun : 70-106 mg/dL

Dewasa

Serum/plasma : 70-110mg/dL

Glukosa Sewaktu :

70-150 mg/dL

2. bilirubinserum Fotometrik Bilirubin Total

Berdasarkan jendrassik BBL : 8,8 mg/dL

Grof 2 hari : 1,3-11,3 mg/dL

3 hari : 0,7-12,7 mg/dL

4-6 hari : 0,1-12,6 mg/dL

Anak > 1bulan : 0,2-1,0 mg/dL

Dewasa : 0-1,1 mg/dL

3. SGOT Kinetik Laki-laki : < 37 U/L

Perempuan : < 31 U/L

4. SGPT Kinetik Laki-laki : < 40 U/L

Perempuan : < 31 U/L

5. Ureum GLDH 10-50 mg/dL

6. Kreatinin Tes Kinetik tanpa Laki-laki : 0,9-1,3 mg/dL


deproteinisasi
Perempuan : 0,6-1,1 mg/dL
Berdasarkan metoda Jaffre

7. Albumin Fotometrik dengan 4,0 – 8,0 g/dl


menggunakan BCG

8. Protein Total Colorimetri 5,7 – 8,0 g/dl

9. Alkali fosphat SFBC Enzymatic

10. Cholesterol Chod – PAP 150 – 200 mg/dl

11. HDL Cholesterol Freidewald 33 – 55 mg/dl

12. Trigliserid GPO – PAP 74 – 172 mg/dl

13. CKMB UV-test 0-25 U/l

14. Uric Acid Uric Acid – PAP Laki-laki : 3,4-7,0 mg/dl

Perempuan : 2,4-5,7 mg/dl

15. Amilase <= 120

16. Lipase <= 60

17. GGT Kinetic Laki-laki : 11-50 U/l

Perempuan : 7-32 U/l

18. HBA1C < 6,5

19. TUBEX-Salmonella Negatif

Typhi IgM

4) Pemeriksaan Imunoserologi

No Parameter Metoda Rentang Nilai Normal

Pemeriksaan

1 Widal Aglutinasi Thypi O : Negatif (-)

Parathypi AO : Negatif (-)

Parathypi BO : Negatif (-)

Parathypi CO : Negatif (-)

Thypi H : Negatif (-)

Parathypi AH : Negatif (-)

Parathypi BH : Negatif (-)


Parathypi CH : Negatif (-)

2 HbsAg Rapid Kromatografi Non Reaktif (-)

3 HbsAg ELLISA ELLISA Non Reaktif : < 0,13

Reaktif : > = 0,13

4 HIV Rapid test Non Reaktif

5 HCV Rapid test Non Reaktif

6 HAV IgM Rapid test Non Reaktif

7 ASTO Negatif

8 CRP Negatif

9 RA Negatif

10 T3

11 T4

12 TSH

13 CEA Negatif

14 DRUGH Rapid test Negatif

15 TB IgG Rapid test Negatif

16 DENGUE Rapid test Negatif

17 NS1 Rapid test Negatif

18 CHIKUNGUNYA IgM Rapid test Negatif

5) Pemeriksaan Analisa Gas Darah dan Elektrolit

No Parameter Metoda Rentang Nilai Normal

pemeriksaan

1 Ph Selectiva Glass 7,35-7,45

2 pO₂ Polarographic clark 83-108 mmHg

3 SO₂ Reflectance photometri 95-98 %

4 pCO₂ Severinghausu type 35-45 mmHg

5 Natrium Ion Selective Electrode (ISE) 136-146 mmoI/L


6 Kalium Ion Selective Electrode (ISE) 3,5-5,1 mmoI/L

7 Chlorida Ion Selective Electrode (ISE) 98-106 mmoI/L

8 kalsium Ion Selective Electrode (ISE) 1,09-1,30 mmoL/L

H. Penanganan Nilai Kritis ( Critical value )

Penetapan dan penanganan nilai kritis hasil pemeriksaan laboratorium di RSIA Respati
Tasikmalaya, berdasarkan kesepakatan dari seluruh SMF yang ada dilingkungan RSIA
Respati Tasikmalaya.
Prosedur penyampaian hasil kritis
Pengertian :
Hasil Kritis (Critical Value) adalah hasil pemeriksaan laboratorium pada beberapa parameter
dengan hasil diluar rentang normal yang ditetapkan (terlalu tinggi atau terlalu rendah), yang
harus segera dilaporkan kepada dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) agar dapat
diambil tindakan segera guna mengatasi keadaan/penyakitnya.
Tujuan :
Agar tidak terjadi keterlambatan penanganan pasien yang mengalami kegawatan atau dalam
keadaan kritis.
Kebijakan :
Setiap hasil kritis yang ditemukan pada pemeriksaan laboratorium di instalasi Laboratorium
RSIA Respati Tasikmalaya, Harus segera dilaporkan kepada Dokter Penanggung Jawab
Pelayanan (DPJP)/ Dokter Pengirim, atau perawat penanggung jawab sebelum hasil dicetak
dikertas.
Prosedur :
1. Dokter / analis penanggung jawab laboratorium segera menghubungi DPJP atau
perawat penanggung jawab ruangan melalui telepon bila hasil pemeriksaan
pasien menunjukkan nilai kritis ( Critical Value ).
2. Petugas laboratorium yang melapor hasil kritis mencatat pada buku pelaporan
hasil kritis ( Critical value ).

Anda mungkin juga menyukai