Anda di halaman 1dari 23

Transit Oriented Dev elo p m ent (TOD)

Konsep – Perkembangan Terkini – Agenda Kedepan

OSWAR M. MUNGKASA
Deputi Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup

AGUSTUS2013

Seminar Nasional Green Architecture in the Tropic XII


‘Transit-Oriented Development : Urban Planning and Design’
Jakarta, 24 Oktober 2018
Kisi-Kisi Tayangan

• TOD d a la m Renc a na Ta ta Rua ng DKI Ja ka rta


• Perkem b a ng a n Terkini
• Isu Uta ma
• Ag end a Ked ep a n
Sekilas Transp ortasi Ja karta
Pemecahan Isu Strategis Transportasi DKI Jakarta
Perda No. 1Tahun 2014 tentang RDTR dan PZ

Antisipasi Rencana Detail Tata Ruang


(RDTR) dan Peraturan Zonasi (PZ)
terhadap isu transportasi :
•Pengembangan infrastruktur jalan
melalui pengembangan jalan baru,
jalan tembus dan jalan sejajar,
pembangunan perlintasan tak sebi-
dang serta pengembangan jalan
inspeksi
•pengembangan angkutan umum
massal baik berbasis jalan dan berbasis
rel,
•implementasi pendekatan Transit
Oriented Development (TOD)
•penyediaan fasilitas parkir perpin-
dahan moda (park and ride).
Arahan Kebija kan Peng em b ang an Transp ortasi
Transit Oriented Develo p m ent (TOD)
TOD d ala m Ren c ana Tata Ruang
Perda No.1 Tahun 2012 tentang RTRW DKI Jakarta 2030, Pasal 84 ayat (2) :
TOD merupakan kawasan campuran permukiman dan komersial dengan aksesibilitas tinggi
terhadap angkutan umum massal, dengan stasiun angkutan umum massal dan terminal
angkutan umum massal sebagai pusat kawasan dengan bangunan berkepadatan tinggi.

Pertimbangan Peletakan Lokasi TOD :


a. Perpotongan koridor angkutan massal (dua atau lebih)
b. Kawasan dengan nilai ekonomi tinggi atau yang diprediksi akan memiliki nilai ekonomi
tinggi
c. Kawasan yang direncanakan atau ditetapkan sebagai pusat kegiatan

Prinsip Pengembangan Kawasan TOD :


a. pendekatan perencanaan berskala regional dan/atau kota yang mengutamakan
kekompakan dengan penataan kegiatan transit;
b. perencanaan yang menempatkan sarana lingkungan dengan peruntukan beragam dan
campuran;
c. pengembangan yang mampu memicu/mendorong pembangunan area sekitar pusat transit
baik berupa pembangunan penyisipan, revitalisasi maupun bentuk penataan/perencanaan;
d. pembentukan lingkungan yang lebih memprioritaskan kebutuhan pejalan kaki; dan
e. pendekatan desain dengan mengutamakan kenyamanan kehidupan pada ruang publik dan
pusat lingkungan serta mempertahankan ruang terbuka hijau.
Penja b aran RTPRW
ENJAB2030
ARAN Rke
TR Wd20ala
30 km
e daRDTR
lam R DTd
R an
dan PPZ
Z
STRATEGI PENATAAN
RUANG KawasanTengah Pantura
KEKMarunda

Pengembangan sistem
angkutan umum massal
sebagai Back-bone ManggaDua
Golodok
transportasi Kemayoran Kelapa Gading
3 1
TOD berdasarkan RDTR dan PZ: 2
1. Harmoni (Pusat Keg.Sekunder)
SentraTanah Abang
2. Senen (Pusat Keg.Sekunder) SentraPrimer Barat

3. Grogol (Pusat Keg.Sekunder) 5


Setiabudi 6 8
7
4. Blok M (Pusat Keg.Sekunder) RasunaSaid
SegitigaEmas Setiabudi
5. Dukuh Atas(Pusat Keg.Primer)
6. Manggarai (Pusat Keg.Primer) 4 Pancoran Cikoko Halim
Cawang
7. Jatinegara (Pusat Keg.Sekunder)
8. Pulogebang (Pusat Keg.Sekunder)
TMII
Kereta
MRT
LRT
Pusat Kegiatan Sekunder
Pusat Kegiatan Primer
Ciracas
TODBerdasarkan RTRW/RDTR
Usulan TODPT. MRT- Setiap Stasiun
Usulan TODPT. KCIC
Usulan TODPT. ADHIKARYA
Perkembangan Terkini
Regulasi TOD Terkini
(setelah RTRW dan RDTR DKI Jakarta)

•Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 44 Tahun 2017 tentang


Pengembangan Kawasan TOD
•Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 53 Tahun 2017 tentang
Penugasan kepada PT. MRTJakarta untuk Penyelenggaraan
Prasarana dan Sarana MRT
•Peraturan Gubernur Nomor 140 Tahun 2017 tentang Penugasan PT.
MRTJakarta sebagai Operator Utama Pengelola Kawasan TOD
•Permen ATR/ BPN Nomor 16 Tahun 2017 tentang Pedoman
Pengembangan Kawasan Berorientasi Transit
•Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2018 tentang Rencana Induk
Transportasi Jabodetabek Tahun 2018-2019
PERPRES 55/2018 tentang RENCANA INDUK TRANSPORTASI
JABODETABEK TAHUN 2018-2029 (1)
PERPRES 55/2018 TTG RENCANA INDUK TRANSPORTASI JABODETABEK
TAHUN 2018-2029 (2)
PERPRES 55/2018 TTG RENCANA INDUK TRANSPORTASI JABODETABEK
TAHUN 2018-2029 (3)

PEMBANGUNAN BERORIENTASI REKOMENDASI PENGEMBANGAN


TRANSITPADA TOD KOTA (SKALA KAWASAN BERPOTENSI TOD
LAYANAN REGIONAL) PADA TIPOLOGI TOD SUB KOTA
(Waktu Pelaksanaan 2018-2019 DAN TOD LINGKUNGAN
Kecuali Kampung Rambutan 2018- (Waktu Pelaksanaan 2018-2024)
2022) 1. TODKawasan Stasiun Tanjung
1. TODKampung Rambutan Barat
2. TODBlok M 2. TODKawasan Stasiun Juanda
3. TODLebak Bulus 3. TODHarmoni
4. TODDukuh Atas 4. TODMangga Dua
5. TODTanjung Priok 5. TODManggarai
6. TODGrogol 6. TODCibubur
7. TODRawa Buaya 7. TODPancoran
8. TODJakarta Kota
9. TODCawang-Cikoko
10. TODPasar Senen
11. TODTanah Abang
Isu Utama
ISU Pertama  PERBED AA N D EFIN ISI TOD

TOD
•Permen ATR/ Ka BPN N0. 16/ 2017  di dalam dan di sekitar simpul transit –
integrasi antarjaringan angkutan umum massal dan tidak bermotor – pengurangan
kendaraan bermotor – kawasan campuran – intensitas sedang sampai tinggi
•Pergub DKI Jakarta Nomor 44/ 2017  Berbasis dan berpusat di stasiun angkutan
umum massal – kawasan campuran (350-700 m dari pusat kawasan) – permukaan
tanah, ruang layang dan bawah tanah.
Kawasan TOD
•Perda DKI Jakarta No.1 Tahun 2012 dan Pergub DKI Jakarta Nomor 44 Tahun
2017  kawasan campuran - aksesibilitas tinggi - stasiun angkutan umum massal
dan terminal angkutan umum massal sebagai pusat kawasan - bangunan
berkepadatan tinggi.
•Permen ATR/ Kaban BPN No. 16 Tahun 2017  ditetapkan dalam RTR – integrasi
intermoda dan antarmoda – kawasan campuran (400-800 meter dari simpul transit
moda angkutan umum massal) – intensitas ruang sedang hingga tinggi

D ibutuhkan penyelarasan definisi agar tidak terjadi salah interpretasi


ISU Kedua  PERBED AA N LOKA SI TOD

•Perda Nomor 1 Tahun 2012 tentang RTRW  7 lokasi


•Perda Nomor 1 Tahun 2014 tentang RDTR  8 lokasi
•Perpres Nomor 55 Tahun 2018 tentang RITJ  18 lokasi
•Pergub Nomor 140 Tahun 2017  7 lokasi
 Keseluruhan terdapat 24 lokasi yang telah tertuang dalam
regulasi
 Hanya 2 lokasi yang sama pada seluruh regulasi
 Terdapat 2 lokasi tidak tercantum dalam Perpres
 Terdapat 1 lokasi hanya tercantum dalam Perda RDTR
 Terdapat 4 lokasi hanya tercantum pada Pergub
•Usulan dari berbagai BUM N/ BUM D mencapai lebih dari 15 lokasi di
luar yang resmi tercantum dalam regulasi.

D ibutuhkan penetapan Lokasi TOD definitif


Perbandingan Lokasi TOD
RTRW (Perda 1/ 2012), RDTR(Perda 1/ 2014), Pergub 140/ 2017 dan
RITJ(Perpres55/ 2018) Usulan BUMN/ BUMD
No RTRW No RDTR No RITJ
1 Dukuh Atas 1 Dukuh Atas 1 Kampung Rambutan PT. MRT stasiun MRT
2 Manggarai 2 Manggarai 2 Blok M Kelapa Gading
3 Blok M 3 Blok M 3 Lebak Bulus Jakpro Dukuh Atas
4 Harmoni 4 Harmoni 4 Dukuh Atas Ria Rio
5 Pasar Senen 5 Pasar Senen 5 Tanjung Priok Manggarai
6 Grogol 6 Grogol 6 Grogol Jatinegara
7 Jatinegara 7 Jatinegara 7 Rawa Buaya Ciracas
- 8 Pulo Gebang 8 Jakarta Kota Taman Mini
No PERGUB140/ 2017 - 9 Cawang - Cikoko Adhi Karya Cikoko
1 Bund . HI - 10 Pasar Senen Cawang
2 Dukuh Atas - 11 Tanah Abang Pancoran
3 Setia Budi - 12 Stasiun TanjungBarat Rasuna Said
4 Bend. Hilir - 13 Stasiun Juanda Setia Budi
5 IstoraSenayan - 14 Harmoni PT. KCIC Halim PK
6 Blok M - 15 ManggaDua Wika Realty Cikoko
7 Lebak Bulus - 16 Manggarai Rawa Buaya
UPT. Terminal
- 17 Cibubur Kp. Rambutan
18 Pancoran Pulo Gadung
ISU Ketiga  Pengembangan TOD per lokasi

•Keterkaitan dengan pengembangan kota Jakarta dan


M etropolitan Jabodetabek belum menjadi perhatian
•Pengembangan TOD terfokusmasing-masing lokasi berupa
penyusunan M aster Plan TOD lokasi tersebut yang nantinya
menjadi masukan bagi pengembangan PRK / UDGL.

Pengembangan TOD bersifat lintas batas


(merupakan bagian dari pengembangan kota Jakarta
dan metropolitan Jabodetabek)
ISU Keempat  Kerangka pengembangan belum terpadu

• Kebijakan dan Regulasi yang tersedia belum secara lengkap dan rinci
mengatur TOD
• Rencana Tata Ruang dan Transportasi belum mengakomodasi
perkembangan terkini TOD
• Pengaturan kelembagaan hanya terfokuspada aspek pembangunan
• Pengembangan sumber pembiayaan belum terinci
• Pengaturan pola kemitraan dan partisipasi masyarakat belum
terwadahi
• Belum terlihat jelas skala prioritas pengembangan lokasi TOD

D ibutuhkan Kerangka Pengembangan Terpadu TOD D K I Jakarta


Agenda Kedepan
Kerangka Pengembangan Terpadu TOD D K I Jakarta

• Pengembangannya melalui pendekatan kolaboratif yang melibatkan


berbagai pemangku kepentingan (pemerintah-swasta-masyarakat)
• Kerangka pengembangan mencakup lintas batas administrasi dalam
M etropolitan Jabodetabek
• Tata ruang menjadi pengikat dengan didasari prinsip tata ruang buat
semua
• Kerangka Pengembangan Terpadu TOD DK I Jakarta setidaknya
mencakup (i) visi – misi; (ii) target; (iii) Kebijakan dan strategi; (iv)
perencanaan; (v) pengembangan dan pengelolaan, (vi) pemantauan
dan evaluasi; (vii) peta jalan; (v) rencana aksi
• Kerangka Pengembangan seyogyanya dapat menjadi panduan bagi
pengembangan substansi (i) Kebijakan dan Regulasi; (ii) pengaturan
ruang dan transportasi; (iii) penyediaan lahan; (iv) pengaturan
kelembagaan; (v) pola kemitraan pemerintah-swasta-masyarakat; (vi)
penyediaan sumber pembiayaan; (vii) partisipasi masyarakat;
Terima kasih!

Website Pribadi: ht
tps:/ / pitt.academia.edu/ oswarmungkasa
Website Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidangTata
Ruangdan Lingkungan Hidup: http:/ / tarulh.com/
Email: oswar.mungkasa63@gmail.com

July 5, 2019 Presentation Title Page 23

Anda mungkin juga menyukai