Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KEPERAWATAN ANAK 1

“HEALT PROMOTION PADA INVANT-REMAJA”

OLEH :
KELOMPOK 3

DELLA RELYANA ( 142 2017 0001 )


A. FAJRI NUR ISLAMI ( 142 2017 0007 )
NUR INTAN ANA SOFIAN ( 142 2017 0011 )
ADINDA MERY ASHARI ( 142 2017 0012 )
MUHAMMAD RIFKI ( 142 2017 0013 )
NUR HAINI ( 142 2017 0017 )
ONA ARYANI UMATERNATE ( 142 2017 0020 )
ENDANG ASTUTI ( 142 2017 0023 )
ANDI MASTY AMIRAH ( 142 2017 0027 )

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2019

i
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT sebab karena limpahan rahmat serta
anugerah dari-Nya kami mampu untuk menyelesaikan makalah kami

Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi agung
kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT
untuk kita semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah
agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi
seluruh alam semesta.

Selanjutnya dengan rendah hati kami meminta kritik dan saran dari pembaca
untuk makalah ini supaya selanjutnya dapat kami revisi kembali. Karena kami sangat
menyadari, bahwa makalah yang telah kami buat ini masih memiliki banyak kekurangan.

Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang


telah mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah ini hingga
rampungnya makalah ini.

Demikianlah yang dapat kami haturkan, kami berharap supaya makalah yang
telah kami buat ini mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.

Makassar, 8 April 2019

( Penulis )

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................ii


DAFTAR ISI .............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................1
A. Latar Belakang ...............................................................................................1
B. Rumusan masalah...........................................................................................2
C. Tujuan ............................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................4
A. Definisi Health Promotion .............................................................................4
B. Ruang lingkup Health Promotion pada bayi baru lahir ..................................4
C. Ruang lingkup Health Promotion pada anak balita dan balita .......................7
D. Ruang lingkuo Health Promotion pada anak .................................................7
E. Ruang lingkup Health Promotion pada remaja ..............................................9
BAB III PENUTUP .................................................................................................11
A. Kesimpulan ....................................................................................................11
B. Saran ...............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada saat ini, anak-anak sering tidak terurus terutama masalah kesehatannya.
Para orang tua yang sibuk akan urusannya masing-masing membuat anak-anak atau
remaja tidak pernah mendapat ilmu dan edukasi kesehatan untuk usianya. Banyak
hal yang seharusnya perlu diketahui anak-anak dan remaja untuk menjaga
kesehatannya selama masa tumbuh kembang. Sehingga karena minimnya ilmu yang
ia dapatkan mengenai kesehatan, banyak hal yang dianggap para remaja itu hal wajar
bahkan sepele untuk dilakukan, seperti misal menjaga kesehatan dan kebersihan
organ reproduksi, menjaga kesehatan bayi agar tidak mudah sakit, dsb.
Apabila remaja salah menyikapinya, akan berdampak tidak baik bagi kesehatan
si remaja kedepannya. Begitu pula anak-anak, apabila tidak diawasi secara penuh
dalam tumbuh kembangnya, maka dapat beresiko terhadap kesehatannya. Remaja
dan anak-anak merupakan individu yang memiliki eksistensi, dan memiliki
egoisentris yang tinggi dalam pencapaian keputusan berpendapat. Pemberian edukasi
secara dini merupakan hal yang paling penting agar remaja dan anak mengetahui
sejak awal bagaimana dan apa yang harus ia lakukan untuk menjaga kesehatannya
secara mandiri. Hal ini dimulai dari orangtua yang merupakan orang yang paling
dekat dan menjadi role model bagi anak-anaknya.
Promosi kesehatan adalah segala bentuk kombinasi pendidikan kesehatan dan
intervensi yang terkait dengan ekonomi, politik dan organisasi yang dirancang untuk
memudahkan terjadinya perubahan perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi
kesehatan. Promosi kesehatan merupakan bentuk pemberian edukasi kepada remaja
dan anak-anak yang secara teurapetik diberikan oleh tenaga kesehatan dalam tatanan
kesehatan remaja dan anak-anak, melalui penggunakan bina hubungan saling percaya
dan pemberian edukasi kepada orang tua agar dapat memulai untuk hidup sehat di
rumah. Masih banyak diantara orang tua yang juga minim pengetahuan mengenai

1
kesehatan anak-anaknya. Kurangnya pemahaman ini disebabkan oleh berbagai faktor
antara lain: adat istiadat, budaya, agama, dan kurangnya pemahaman dari sumber
yang benar. Kurangnya pemahaman ini justru amat merugikan kelompok remaja dan
anak-anak bahkan juga keluarganya.
Health promotion merupakan langkah awal untuk menangani masalah kesehatan
yang akan terjadi di masa yang akan datang. Health promotion juga harus diberikan
secara tepat agar audience yang mendengarkan akan melakukan apa yang
disampaikan. Health promotion terutama perihal masalah kesehatan yang banyak
terjadi kepada remaja dan nak-anak merupakan hal yang tidak mudah, dikarenakan
para orang tua yang sudah mulai acuh mengenai kesehatan anak-anaknya atau bisa
dikatakan menganggap maslaah kesehatan yang sering terjadi adalah masalah
kesehatan yang mudah untuk ditangani.
Oleh karena itu, penyampaian kata-kata yang tidak memaksa dan bernilai
menekan harus dihilangkan agar orang tua bisa antusias untuk mendengarkan dan
mengikuti arahan yang diberikan oleh tenaga kesehatan.
Peran perawat ialah sebagai fasilitator dan pendidik orang tua maupun remaja
untuk mempertahankan dan menjaga kualitas terutama kesehatan remaja dan anak-
anak yang dapat mengganggu proses pertumbuhan dan perkembangan. Fokus utama
dalam healt promotion adalah peningkatan pengetahuan remaja dan orang tua untuk
pencegahan penyakit secara dini agar tidak timbul masalah kesehatan di usia
mendatang, dengan falsafah yang utama yaitu asuhan keperawatan yang terapeutik
yaitu membina hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dengan audience.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari Health promotion?
2. Bagaimanakah Health promotion pada Bayi Baru Lahir?
3. Bagaimanakah Health promotion pada Anak Batita dan Balita?
4. Bagaimanakah Health promotion pada Anak?
5. Bagaimanakah Health promotion pada Remaja?

2
C. Tujuan
1. Mahasiswa mampu memahami definisi Health promotion.
2. Mahasiswa mampu memahami ruang lingkup Health promotion pada Bayi Baru
Lahir.
3. Mahasiswa mampu memahami ruang lingkup Health promotion pada Anak
Batita dan Balita.
4. Mahasiswa mampu memahami ruang lingkup dari Health promotion pada
Anak.
5. Mahasiswa mampu memahami ruang lingkup dari Health promotion pada
Remaja.

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Health Promotion
Menurut WHO defenisi promosi kesehatan yaitu “Health promotion is the
process of enabling people to increase control over, and improve, their health.To
reach a state of complete physical,mental,and social, well-being,a individual or group
must be able to identify and realize aspiration, to satisfy needs,and to change or cople
with the environment.’’ Jadi dapat disimpulkan bahwa promosi kesehatan adalah
proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatannya.

B. Ruang Lingkup Health Promotion pada Bayi Baru Lahir


Menurut (Alimul, 2005) Beberapa promosi kesehatan yang dapat dilakukan
pada bayi diantaranya, yaitu:
1. Pemberian ASI
Pemberian ASI pada bayi merupakan hal yang penting. Pemberian
promosi kesehatan berperan dalam menunjang ibu untuk memberikan ASI pada
bayinya. Beberapa hal berikut dapat mendukung pemberian ASI kepada bayi,
yaitu:
a. Membiarkan bayi bersama ibunya segera setelah lahir selama beberapa
jam pertama.
b. Mengajarkan cara merawat payudara yang sehat pada ibu untuk mencegah
masalah umum yang timbul.
c. Membantu ibu pada waktu pertama kali memberi ASI.
d. Menempatkan bayi di dekat ibu pada kamar yang sama (rawat gabung).
e. Memberikan ASI pada bayi sesering mungkin.
f. Memberikan kolustrum dan ASI saja
g. Menghidari susu botol dan “dot empeng”

4
2. Mempromosikan Vaksinasi
Imunisasi merupakan usaha dalam memberikan kekebalan pada bayi dan
anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti
untuk mencegah terhadap infeksi penyakit tertentu.
Vaksin merupakan bahan yang dipakai untuk merangsang pembentukan
zat anti yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui suntikan ataupun per oral.
Imunisasi yang dapat diberikan kepada bayi, yaitu:
a. Imunisasi BCG (Bacillus Calmette Guerin)
Pemberian vaksi ini diberikan pada usia 0-11 bulan, namun umumnya
diberikan pada bayi usia 2 atau 3 bulan. Pemberian vaksin ini hanya 1 kali
melalui intradermal.
b. Hepatitis B
Vaksin ini diberikan secara 3 kali, dengan waktu pemberian pada usia
0-11 bulan dengan interval 4 minggu. Pemberiannya dilakukan secara
intramuscular.
c. Imunisasi Polio
Pemberian vaksin ini 4 kali sewaktu pada usia 0-11 bulan dengan
interval 4 minggu. Pemberiannya melalui oral.
d. Imunisasi DPT (Diphteri, Pertusis, dan Tetanus)
Frekuensi dari pemberian vaksin ini yaitu 3 kali. Waktu pemberian
antara usia 2-11 bulan dengan interval 4 minggu. Pemberiannya dengan
memlalui intramuscular.
e. Imunisasi Campak
Frekuensi pemberian vaksin ini diberikan 1 kali. Waktu pemberian
pada usia 9-11 bulan. Cara pemberiannya melalui subcutan.

f. Imunisasi MMR (Measles, Mumps, dan Rubella)


Imunisasi yang digunakan untuk mencegah penyakit campak
(measles) gondong, parotis epidemika (mumps) dan rubella (campak

5
jerman). Pemberian imunisasi campak yang monovalent pada usia 4-6
bulan atau 9-11 bulan, khusus pada daerah endemik dan boster dapat
dilakukan MMR pada usia 15-18 bulan.
g. Imunisasi Tiphus Abdominalis
Terdapat 3 jenis vaksin tiphus abdominalis di Indonesia, yaitu:
a) Kuman yng dimatikan, diberikan untuk bayi usia 6-12 bulan
dengan dosis 0,1 ml, 1-2 tahun 0,2 ml, 2-12 tahun diberikan
sebanyak 2 kali dengan interval 4 minggu.
b) Kuman yang dilemahkan (vivotif, berna), dapat diberikan dalam
bentuk kapsul enteric coated sebelum makan pada hari ke-1, 2 dan
5 pada anak usia 6 tahun.
c) Antigen kapsular Vi polysaccaharide (Typhim Vi, Pasteur Meriux)
diberikan pada usia 2 tahun dan dapat diulang tiap 2 tahun.
h. Imunisasi Varicella
Pemberiannya tunggal pada usia 12 tahun di daerah tropic dan bila
usia 13 tahun dapat diberikan 2 kali suntikan interval 4-8 minggu.
i. Imunisasi Hepatitis A
Diberikan pada usia 2 tahun untuk pemberian awal menggunakan
vaksin havrix dengan 2 suntikan interval 4 minggu dan boster 6 bulan
kemudian.
j. Imunisasi HiB (Haemophilus Influenzae Tipe B)
Untuk pemberian awal PRP-T dilakukan 3 kali suntikan interval 2
bulan. Suntikan PRP-OMPC dilakukan 2 kali suntikan interval 2 bulan
kemudian bosternya diberikan pada usia 18 bulan.

3. Perawatan Tali Pusar


Beberapa hal yang perlu diingat saat merawat tali pusar bayi, yaitu:
a. Jaga kebersihan area pusrt dan sekitarnya, serta upayakan selalu dalam
keadaan kering.

6
b. Gunakan kapas baru pada setiap basuhan.
c. Agar tali pusar lebih cepat lepas, gunakan kain kasa pada bagian pusar
yang terus dibalut sehingga mendapat udara cukup.
d. Saat membersihkan, pastikan suhu kamar tidak terlalu dingin.
e. Agar praktis, kenakan popok dan atasan dari bahan kaos yang longgar.
f. Ini dilakukan 1-2 kali sehari.

C. Ruang Lingkup Health Promotion pada Anak Batita dan Balita


Kegiatan promosi kesehatan yang dapat dilakukan pada sasaran anak batita dan
balita antara lain:
1. Pemeriksaan dan penimbangan anak dilaksanakan setiap bulan agar terjamin
pertumbuhan dan kesehatannya.
2. Berikan anak satu kapsul vitamin A takaran tinggi setiap 6 bulan untuk mencegah
kebutaan.
3. Berikan makanan seimbang sesuai dengan perkembangan umurnya.
4. Berikan oralit jika terjadi diare dan periksa suhu tubuh jika mengalami gejala
panas.
5. Perhatikan kasih sayang dengan mengajak berbicara dan bermain bersama, agar
terpenuhi kebutuhan mental dan emosi anak.
6. Anak yang tumbuh dan berkembang dengan baik akan menjamin kelangsungan
hidup yang lebih baik.

Anggota keluarga, guru, taman kanak-kanak atau pengasuh anak diikutsertakan


dalam kegiatan pembinaan kesehatan. Kegiatan pelayanan dan pembinaan kesehatan
anak balita akan berhasil dengan baik dengan adannya dukungan dari lingkungan
sekitar. Para ibu perlu didorong pula untuk rutin memeriksakan kesehatan anaknya.

D. Ruang Lingkup Health Promotion pada Anak


Masalah kesehatan pada anak cukup bervariasi. Obesitas, kebersihan dan
kesehatan gigi, perilaku jajan makanan, mencuci tangan dengan sabun dan sebagainya

7
merupakan bukti diperlukannya promosi kesehatan di masa anak-anak (Childhood
Health Promotion). Program-program dalam promosi kesehatan bertujuan agar
individu menerapkan perilaku sehat serta mempersuasi individu agar meninggalkan
kebiasaan tidak sehat (unhealthful habits) yang selama ini dijalaninya, dan hal ini
seringkali membutuhkan upaya memodifikasi keyakinan-keyakinan sehat (health
beliefs).
Beberapa metode dalam promosi kesehatan mencakup :
1. Fear arousing,
2. Penyediaan informasi dan
3. Metode perilaku.

Meskipun tanggung jawab utama sekolah adalah untuk mendidik anak dalam
bidang akademik, namun partisipasi sekolah dalam mempromosikan keterampilan
hidup sehat pada anak-anak, seperti aktivitas fisik dan perilaku makan diketahui
cukup efektif. Pelaksanaan promosi kesehatan untuk anak di sekolah dilakukan
melalui kegiatan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat).

Adapun indikator PHBS di sekolah adalah :

1. Mencuci tangan memakai sabun,


2. Mengkonsumsi jajanan sehat,
3. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat,
4. Olahraga yang teratur dan terukur,
5. Memberantas jentik nyamuk,
6. Tidak merokok di sekolah,
7. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan dan
8. Membuang sampah pada tempatnya.

Beberapa indikator PHBS diatas merupakan masalah kesehatan yang ada pada
anak-anak dan dapat diatasi melalui kegiatan promosi kesehatan. Agar kegiatan
program promosi kesehatan efektif perlu dibuat suatu strategi dalam pelaksanaanya

8
seperti pemilihan media sebagai alat bantu kegiatan promosi kesehatan serta strategi
penyampaian materi dalam kegiatan promosi kesehatan.

E. Ruang Lingkup Health Promotion pada Remaja


Masa remaja (adolescence) merupakan masa transisi atau perubahan dari masa
anak-anak ke masa dewasa yang diawali dengan masa pubertas. Pada masa ini terjadi
banyak perubahan yang berlangsung cepat dalam hal perubahan fisik, kognitif dan
psikososial/tingkah laku.
Perubahan-perubahan tubuh secara fisik disebabkan karena pengaruh hormonal,
pekembangan kognitif juga menunjukkan kemajuan berupa kemampuan berfikir
dalam artian dapat memahami akibat dari perbuatan/tingkah laku serta dapat
melakukan beberapa tindakan secara serentak (Machfoedz, 2009)
1. Tahapan remaja
Menurut (Notoatmodjo, 2005) tahapan remaja dibagi menjadi 3, yaitu :
a. Remaja awal (10-14 tahun)
Memiliki karakteristik:
1) Kekhawatiran pada body image
2) Mempercayai dan menghargai orang dewasa
3) Kekhawatiran tentang hubungan dengan teman sebaya
b. Remaja menengah (15-18 tahun)
Memiliki karakteristik:
1) Sangat dipengaruhi oleh teman sebaya
2) Kehilangan kepercayaan pada orang dewasa
3) Mencoba mandiri sering tampak dalam bentuk penolakan terhadap
pola makan keluarga
c. Remaja lanjut (19-24 tahun)
Memiliki karakteristik:
1) Merencanakan masa depan dan bersifat lebih mandiri
2) Telah mempunyai persepsi terhadap body image

9
d. Masalah remaja puteri
Masalah yang dialami remaja puteri antara lain:
1) Makan tidak teratur
2) Kehamilan
3) Gangguan makan
4) Obesitas/ kegemukan
5) Alcohol dan penyalahgunaan obat
6) Jerawat

Sebagai tenaga kesehatan salah satunya tentu harus memiliki kompetensi sebagai
educator, fasilitator, advocator dan motivator.

Pendidikan kesehatan/ promosi kesehatan yang dilaksanakan pada remaja adalah


pentingnya pendidikan mengenai kesehatan reproduksi wanita dan masalah gizi pada
remaja.

Tugas tersebut antara lain:

a. Pengaturan menu seimbang/gizi seimbang untuk remaja


b. Informasi dan pelayanan kesehatan reproduksi remaja
c. Konseling pada remaja mengenai:
1) Perubahan fisik/biologi sesuai dengan usia perkembangan remaja
putra maupun putri.
2) Perubahan emosi dan perilaku pada usia remaja
3) Proses kehamilan yang mungkin terjadi pada usia remaja dan
dampaknya
4) Penyalahgunaan obat dan bahan yang berbahaya, termasuk dalamm
kelompok narkoba
5) Kenakalan remaja

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pemberian promosi kesehatan pada infant dapat diberikan dengan memberikan
pendidikan kesehatan pada orang tua terutama pada ibu, maupun keluarga. Dengan
pemberian promosi kesehatan pada ibu terhadap pentinnya pemberian ASI eksklusif
dapat meningkatkan status kesehatan bayi. Selain itu saat usia balita diperlukan untuk
dilakukan imunisasi lengkap guna menghindarkan balita dari infeksi penyakit.
Pemberian imunisasi yang tepat dan sesuai dengan tingkat tumbuh kembang balita
dapat meningkatkan sstatus imunitas dan menghindariakn dari infeksi penyakit yang
dapat berdampak pada kecacatan.
Pemberian promosi kesehatn pada remaja difokuskan pada pendidikan seksual,
kesehatan organ reproduksi wanita, serta pentingnya pemenuhan gizi seimbang.
Dengan memberikan pemahaman awal terhadap pendidikan kesehatan dapat
menghindarkan remaja dari hal-hal buruk dan negatif serta diharapkan dapat
mengarahkan remaja pada hal-hal positif dan bermanfaat lainnya.

B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna. Kedepannya penulis
akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan
sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat dipertanggungjawabkan.

11
Daftar Pustaka

https://www.neliti.com/journals/jurnal-promosi-kesehatan-indonesia?page=2

http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jupromkesfe0d40c082full.pdf

12

Anda mungkin juga menyukai