Anda di halaman 1dari 30

Teori Praktikum Anatomi Tumbuhan Botani Farmasi ----------------------------------------------------------------

KATA PENGANTAR

Buku ini merupakan bagian kedua untuk praktikum Botani Farmasi, dimana
pada buku yang pertama lebih difokuskan pada bidang Morfologi Tumbuhan
sedangkan pada buku yang kedua ini lebih difokuskan pada Anatomi Tumbuhan.
Dalam kirikulum di Fakultas Farmasi Institut Ilmu Kesehatan, matakuliah Botani
Farmasi diberikan dalam satu semester dan merupakan matakuliah dasar prasyarat
untuk matakuliah Farmakognosi. Botani Farmasi terdiri dari materi Morfologi
Tumbuhan dan Anatomi Tumbuhan.
Dalam penyediaan bahan simplisia (terutama simplisia dari bahan
tumbuhan), baik untuk penelitian maupun untuk pekerjaan yang berkaitan dengan
quality control, pengidentifikasian tumbuhan sangat memerlukan keahlian dalam
pengenalan ciri-ciri morfologi dan anatomi dari bahan tumbuhan yang akan
dijadikan simplisia, karena benar atau tidaknya kita dalam memilih bahan yang akan
dijadikan simplisia akan sangat berpengaruh pada kandungan zat yang akan kita
teliti.
Dengan adanya buku petunjuk ini diharapkan akan mempermudah
mahasiswa dalam pengenalan anatomi tumbuhan secara baik sebagai dasar ilmu
untuk matakuliah farmakognosi yang akan diambil di semester berikutnya.
Untuk dapat memperoleh hasil yang maksimal di dalam pemahaman, buku
ini disusun dalam dua bentuk yaitu buku petunjuk praktikum dan buku teori
praktikum. Buku petunjuk praktikum berisi tentang tata cara pembuatan dan
pengamatan preparat bahan praktikum yang akan dilaksanakan di laboratorium;
sedangkan buku teori praktikum berisi tentang beberapa hal dan pengertian-
pengertian pokok yang berkaitan dengan ilmu anatomi. Adapun mengenai bahan
atau preparat yang digunakan oleh mahasiswa dalam pelaksanaan praktikum akan
disesuaikan dengan kebutuhan dari program Fakultas Farmasi Institut Ilmu
Kesehatan Kediri.
Semoga buku ini dapat membantu dan dipergunakan semestinya.

Kediri, Mei 2019

Tim penyusun

1
Teori Praktikum Anatomi Tumbuhan Botani Farmasi ----------------------------------------------------------------

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I. SITOLOGI
Unit 1. Bentuk-bentuk sel
Unit 2. Sel dengan bagian-bagian yang hidup
Unit 3. Benda-benda ergastik di dalam sel
Unit 4. Penebalan dinding sel dan hubungan antar sel tumbuhan
Unit 5. Pembelahan sel
Unit 6. Plasmolisa
BAB II. HISTOLOGI
Unit 7. Epidermis dan derivat
Unit 8. Meristem
Unit 9. Jaringan dasar (parenkim)
Unit 10. Jaringan penguat
Unit 11. Jaringan pengangkut
BAB III. ORGANOLOGI
Unit 12. Batang (caulis)
Unit 13. Akar (radix)
Unit 14. Tuber, rhizoma, bulbus
Unit 15. Daun (folium)
Unit 16. Bunga (flos), buah (fructus) dan biji (semen)

2
Teori Praktikum Anatomi Tumbuhan Botani Farmasi ----------------------------------------------------------------

BAB I. SITOLOGI

UNIT 1
BENTUK-BENTUK SEL

Tujuan : mengamati beberapa macam bentuk sel

Teori :
Sitologi Tumbuhan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
sel, Semua tubuh organisme (makhluk hidup) tersusun dari sel, dapat berupa
organisme uniseluler (bersel tunggal) atau multiseluler (bersel banyak). Sel
merupakan unit terkecil yang menyusun struktur tubuh makhluk hidup (organisme).
Istilah sel berasal dari bahasa Latin “celulae”, digunakan dikemukakan
pertama kali oleh Robert Hooke pada tahun 1665, dimana pada saat itu sel pertama
kali diketemukan pada irisan gabus tutup botol yang berasal dari lapisan gabus kulit
batang (Quercus suber) yang diamati di bawah mikroskop. Dari irisan tersebut
diketahui bahwa gabus tersebut tersusun oleh ruanang-ruangan kecil yang kecil
yang disebutnya sel.
Sel tumbuhan mempunyai bentuk, ukuran dan struktur yang bervariasi. Sel
tumbuhan dapat berbentuk oval, silinder, prisma, serabut,, bercabang-cabang.
Ukuran sel juga sangat berhubungan dengan fungsinya. Sel-sel parenkim
mempunyai ukuran antara 0,01 – 0,1 mm, serabut floem mempunyai ukuran lebih
panjang dibandingkan parenkim yaitu 1 – 3 mm pada Angiospermae dan 2 – 8 mm
pada Gymnospermae. Pada tumbuhan monocotyl tertentu sel serabut dapat
mencapai panjang 550 mm.
Tumbuhan dan hewan merupakan organisme, yang tubuhnya tersusun oleh
sel-sel. Berdasarkan konsep Teori Sel yang dikemukakan oleh Schwann dan
Schleiden pada tahun 1838, sel itu merupakan kesatuan struktur dan fungsi
organisme hidup, maka berarti bahwa sel itu mempunyai kesamaan dalam hal pola
susunan metabolisme dan makromolekul.
Perbedaan pokok antara sel tumbuhan dan sel hewan adalah bahwa sel
tumbuhan mempunyai dinding sel yang nyata, sedangkan pada sel hewan tidak
mempunyai dinding sel melainkan membran sel.. Selain perbedaan tersebut, pada

3
Teori Praktikum Anatomi Tumbuhan Botani Farmasi ----------------------------------------------------------------

sel tumbuhan dijumpai adanya plastida dan vakuola sel yang dapat membesar,
sedangkan pada sel hewan tidak demikian. Sel yang hidup mempunyai kemampuan
untuk memperbanyak diri. Sel tumbuhan pada dasarnya terdiri atas: protoplas dan
dinding sel.
Sel tumbuhan terdiri atas komponen-komponen protoplasma (bersifat
hidup) dan komponen-komponen non protoplasma (bersifat tidak hidup).
Komponen-komponen protoplasma akan dibahas secara rinci pada unit 2,
sedangkan komponen-komponen non protoplasma dibahas pada unit 3.
Adanya dinding sel merupakan ciri khas dari sel tumbuhan yang
membedakannya dengan sel hewan. Dinding sel menentukan bentuk sel dan
tekstur jaringan, berfungsi sebagai penguat dan melindungi protoplas. Dinding sel
ditemukan lebih dahulu dari protoplas. Dinding sel pada tumbuhan mempunyai tebal
yang bermacam-macam tergantung pada umur dan tipe sel. Pada umumnya sel
yang muda berdinding tipis, dan sel yang dewasa berdinding tebal. Kadang
beberapa sel dindingnya tidak mengalami penebalan sampai sel berhenti tumbuh.
Isi sel yang satu dengan yang lain dipisahkan oleh keberadaan dinding sel..
Pada tumbuhan tingkat tinggi terdapat berbagai macam sel dengan variasi dalam
hal fungsi, struktur, susunan, susunan dengan kompleksitas struktur dinding sel
yang juga bervariasi.
Dinding sel tumbuhan pada umumnya tersusun oleh zat-zat organik dan
anorganik. Jarang sekali dinding sel hanya terdiri dari satu zat penyusun, biasanya
mengandung beberapa macam zat. Tetapi dinding sel pada umumnya mengandung
zat selulosa. Selain selulosa, dalam dinding sel sering terdapat zat-zat lain seperti
lignin, hemiselulosa, suberin, khitin, dsb.

Zat-zat organik
(1) Selulosa
 Selulosa merupakan polisakarida dengan rumus (C6H10O5)n.
 Untuk menunjukkan adanya selulosa di dalam dinding sel :
- selulosa + ZnCl-I → berwarna ungu
- selulosa + I-KI + H2SO4 → berwarna biru

 Selulosa + air ---tidak larut-→

 Selulosa + air medidih ---tidak larut-→

4
Teori Praktikum Anatomi Tumbuhan Botani Farmasi ----------------------------------------------------------------

 Selulosa + asam encer ---tidak larut-→

 Selulosa + alkali encer ---tidak larut-→

 Selulosa + KOH pekat ---tidak larut-→

 Selulosa + H2SO4 pekat ---dihidrolisis menjadi-→ glukosa.

 Selulosa + enzim selulose ---diubah menjadi-→ glukosa + fruktosa.

(2) Hemiselulosa
 Hemiselulosa merupakan zat yang menyerupai selulosa.
 Untuk menunjukkan adanya hemiselulosa :
Hemiselulosa + ZnCl-I → warna biru pucat

 Hemiselulosa + asam encer ---dihidrolisis menjadi-→ manosa + galaktosa

.
(3) Lignin
 Ligfnin merupakan zat kayu yang terdapat pada dinding sel yang telah
mengkayu.
 Untuk menunjukkan adanya lignin :
Lignin + ZnCl-I → berwarna kuning
Lignin + anilin + H2SO4 → berwarna kuning
Lignin + floroglusin + HCl → berwarna merah
Lignin + fuchsin + asam pikrat → berwarna merah
 Zat ini tidak pernah terdapat sendirian pada dinding sel, tetapi terdapat
bersama-sama dengan selulosa dan pektin.

(4) Suberin (zat gabus) , kutin dan sporopolenin


 Untuk melindungi tanaman dari kekeringan atau masuknya parasit-parasit,
maka bagian-bagian tanaman yang berhubungan langsung dengan dunia
luar tertutup oleh bermaca-macam zat seperti lemak atau lilin. Zat-zat itu
dinamakan menurut tempat diketemukannya, misalnya :
- pada sel-sel gabus → terdapat zat gabus (suberin) pada
dindingnya. Suberin pada dinding-sel-sel gabus pohon Quercus
suber → mengandung serin (C20H32O), asam stearin (C18H36O2),

5
Teori Praktikum Anatomi Tumbuhan Botani Farmasi ----------------------------------------------------------------

asam felon (C22H44O3), asam fioion (C18H34O6), asam suberin


(C17H30O) dan gliserin.
- lapisan kutikula pada dinding luar dari sel-sel epidermis → terdiri
dari zat kutin. Kutin → tidak mengandung asam felon dan
gliserin.
- Dinding-dinding spora dan butir-butir serbuk sari →
mengandung zat sporopolenin.
 Untuk menunjukkan adanya suberin :
Suberin + Sudan III → berwarna merah
Suberin + ZnCl-I → berwarna coklat
Suberin + KOH → berwarna kuning

(5) Protopektin
 Untuk menunjukkan adanya protopektin :
Protopektin + ZnCl-I → berwarna kuning coklat
Protopektin + asam encer → larut dalam alkali

(6) Pektin
 Pektin adalah suatu zat seperti gelatin, apabila kita memasak buah yang
banyak mengandung gula.

(7) Khitin
 Terdapat pada dinding sel fungi (jamur). Zat ini juga umum terdapat pada
rangka luar dari insecta (serangga)
 Khitin terdiri dari hasil polimerisasi makromolekuler dari asetil glukosamin
(C8H14O6N) yang rumusnya seperti selulosa

Zat-zat anorganik
(1) Kersik (SiO2)
 Terdapat pada sel-sel batang Gramineae, Cyperaceae, Equisetinae,
Diatomae.
(2) Kapur (CaCO3)
 Terdapat pada dinding sel ganggang Charophyceae

6
Teori Praktikum Anatomi Tumbuhan Botani Farmasi ----------------------------------------------------------------

BAHAN-BAHAN PRAKTIKUM
Preparat 1 : penampang melintang empulur batang Manihot utilissima
Familia : Euphorbiaceae
Perbesaran : 100x atau 400x

Preparat 2 : rambut biji kapas Gossypium sp.


Familia : Malvaceae
Perbesaran : 100x atau 400x

Sifat-sifatnya:
(1) Jika diamati di dalam air, selnya tampak pipih dan tidak kelihatan adanya
gelembung-gelembung udara
(2) Di tempat-tempat tetentu terdapat perputaran-perputaran yang disebut torsi.
(3) Dinding selnya kelihatan tebal, tersusun dari selulosa.
(4) Dinding sel tidak mengandung lemak, sehingga rambut biji kapas mudah
dibuat basah.
(5) Oleh karena selnya pipih, maka rambut biji kapas bersifat tidak elastis.

7
Teori Praktikum Anatomi Tumbuhan Botani Farmasi ----------------------------------------------------------------

Fungsinya:
(1) Mengingat sifat ke-1 dan ke-5, rambut biji kapas tidak baik untiuk pengsis
bantal atau kasur
(2) Berhubung dengan adanya torsi, rambut biji kapas mudah untuk dipintal.
(3) Mengingat sifat ke-4, rambut biji kapas banyak digunakan dalam bidang
kedokteran misalnya untuk penutup luka, dll.
(4) Bagi tumbuhsn ini sendiori, rambut biji berguna untuk
- membantu penyebaran biji pada saat perkembangbiakan
- membantu menyerap air tanah ketika biji jatuh di tanah sehingga biji
dapat lekas tumbuh
- mengurangi /encegah gangguan serangga terhadap biji

Preparat 3 : rambut buah kapuk Ceiba pentandra


Familia : Bombasaceae
Perbesaran : 100x atau 400x

8
Teori Praktikum Anatomi Tumbuhan Botani Farmasi ----------------------------------------------------------------

Sifat-sifatnya:
(1) Jika rambut buah randu diperiksa di dalam air, maka di dalamnya akan
tampak adanya gelembung-gelembung udara dengan berbagai ukuran.
Gelembung udara dapat dilihat sebagai bulatan atau bulat panjang dengan
tepi yang hitam atau ungu.
(2) Rambut buah randu mempunyai bentuk silindris dan lurus.
(3) Dinding selnya kelihatan tipis dan ternyata terdiri dari selulosa ( C6H10O5 )n.
Buktinya:

- jika rambut ini dibubuhi I-KI + H2SO4 → biru

- jika rambut ini dibubuhi chloorzinkjood → biru ungu

- jika rambut ini dibubuhi Schweizer’s reagen → larut.

(4) Dinding selnya mengandung lemak, sehingga rambut buah randu sukar
dimasukkan ke dalam air.
(5) Oleh karena rambut buah randu itu berisi udara, maka ia bersifat elastis.

Fungsinya:
(1) Mengingat sifat ke-5, maka rambut biuah kapuk randu baik sekali tidak baik
untiuk pengsis bantal, kasur, tempat duduk,dll.
(2) Mengingat sifat ke-4 dan ke-1, rambut buah randu dapat dipergunakan untuk
pengisi alat penolong di kapal-kapal.

=======================

9
Teori Praktikum Anatomi Tumbuhan Botani Farmasi ----------------------------------------------------------------

UNIT 2
BAGIAN-BAGIAN YANG BERSIFAT HIDUP (KOMPONEN
PROTOLASMA) DI DALAM SEL TUMBUHAN

Tujuan : mengamati komponenj-komponen yang bersifat hidup (komponen


protoplasmIk) di dalam sel seperti organela nukleus (inti sel), kloroplas
dan plastida lain, arus sitoplasma.

Teori :

10
Teori Praktikum Anatomi Tumbuhan Botani Farmasi ----------------------------------------------------------------

Pandey (1980) membagi komponen penyusun sel tumbuhan dalam 2


kelompok besar, yaitu:
(1) Komponen protoplasmik (bagian-bagian yang bersifat hidup) di dalam
sel, terdiri atas : sitoplasma, inti sel (nukleus), plastida, mitokondria, retikulum
endoplasma, ribosom, diktiosom (badan Golgi), sferosom, mikrobodi,
mikrotubula.
(2) Komponen-komponen non protoplasma (bagian-bagian yang bersifat
tidak hidup) di dalam sel. Biasanya terdapat di dalam sitoplasma
dan.vakuola. Komponen ini adalah yang menyusun bahan makanan atau
produk metabolisme yang lain. Bahan-ibahan ini namanya dikenal sebagai
bahan ergastik.
Bahan-bahan ergastik dapat bersifat cair atau bersifat padat. Bahan-
bahan ergastik,yang dimaksud adalah: karbohidrat, protein, minyak atsiri,
tanin, butir amilum, aleuron, dll.

Komponen-komponen protoplasma (bagian-bagian yang bersifat


hidup) di dalam sel.
Sel dikatakan masih hidup apabila di dalamnya masih ada protoplasma.
Komponen-komponen protoplasma terdiri atas :
1) Sitoplasma (plasma sel)
Sitoplasma merupakan substansi hialin yang jernih dengan bahan dasar
hialoplasma. Sitoplasma berupa zat cair yang lebih lengket dan lebih kental
daripada air, berbutir-butir halus, terdapat di antara dinding sel dan inti sel. Dengan
menggunakan mikroskop elektron tampak adanya diferensiasi sistem membran di
dalam sitoplasma yang terdiri dari:
(a) Plasmolema (ektoplas) adalah bagian sitoplasma yang berbatasan
dengan dinding sel;
(b) Polioplasma adalah bagian sitoplasma yang terletak di antara plasmalema
dengan tonoplas. Bagian ini tampak keruh karena adanya butir-butir
mikrosoma.yang terdiri dari tetes-tetes minyak, air dan kristal-kristal kecil.

11
Teori Praktikum Anatomi Tumbuhan Botani Farmasi ----------------------------------------------------------------

(c) Tonoplas adalah bagian sitoplasma yang berbatasan dengan vakuola.

2) Inti sel (nukleus)


Nukleus (inti sel) merupakan pusat pengaturan (pengendalian) segala
macam proses yang terjadi di dalam sel. Inti sel dibungkus oleh membran ganda
yang tersusun dari senyawa lipoprotein dengan pori-pori berukuran bervariasi dari
400 – 600 Å. Dengan adanya pori=pori ini akan memungkinkan terjadinya
komunikasi antara nukleoplasma (cairan inti sel) dan sitoplasma (cairan sel).
Membran luar inti sel mengalami pertumbuhan keluar membentuk struktur
tubular dan bercabang yang kelak akan menjadi retikulum endoplasma. Di
permukaan retikulum endoplasma kadang menempel sejumlah ribosom. Di bagian
dalam dari membran dalam terdapat nukleoplasma (cairan inti sel) yang
mengandung kromatin yang kelak akan menjadi kromosom pada saat sel dalam
fase pembelahan. Kromatin merupakan materi genetik dari sebuah sel. Dalam
kondisi tertentu, nukleoplasma (cairan inti sel) tampak sebagai granula dengan
larutan semi-cair yang homogen dan mengandung asam nukleat, nukeloprotein, dll.
Di dalam nukleoplasma (cairan inti sel) juga dijumpai adanya badan bulat yang
jumlahnya mungkin lebih dari satu yang disebut nukleolus (anak inti). Nukleolus
(anak inti) ini tersusun dari protein dan RNA.

12
Teori Praktikum Anatomi Tumbuhan Botani Farmasi ----------------------------------------------------------------

3) Plastida
Berupa benda yang umumnya lebih kecil daripada nukleus (inti sel), bersifat
hidup, tersusun oleh zat putih telur, Menurut zat warna yang dikandungnya ada
beberapa macam plastida, yaitu :
(a) Leukoplas
Merupakan plastida yang tidak berwarna. Terdapat di dalam sel-sel yang
masih muda dan di dalam sel-sel yang tidak terkena cahaya matahari.
Leukoplas pembentuk amilum disebut leukoamiloplas atau amiloplas.
Leukoplas pembentuk minyak disebut elaioplas.
(b) Kloroplas
Merupakan plastida yang berwarna hijau. Terdapat di dalam sel-sel yang
aktif mengadakan fotosintesis. Di dalamnya terdapat
I. Klorofil atau zat hijau daun.
Tumbuhan tingkat tinggi pada umumnya mengandung klorofil yang
terdiri atas :
 klorofil a , dengan rumus empiris C55H72N4O5Mg.
Menghasilkan warna hijau kebiru-biruan.
 klorofil b , mempunyai rumus empiris C55H70N4O6Mg..
Menghasilkan warna hijau kekuning-kuningan.

13
Teori Praktikum Anatomi Tumbuhan Botani Farmasi ----------------------------------------------------------------

II. Karotenoid, terdiri dari


 karotin , mempunyai rumus empiris C40H56, Menghasilkan
warna jingga merah.
 xantofil , mempunyai rumus empiris C47H56O2.. Menghasilkan
warna kuning.

Menurut bentuknya, kloroplas dibagi menjadi:


 kloroplas bentuk lensa, misal pada Hydrilla verticillata.
 kloroplas bentuk bintang, misal pada gangang Zygnema.
 kloroplas bentuk jala, misal pada ganggang Cladophora
 kloroplas bentuk pita, misal pada ganggang Spirogyra

14
Teori Praktikum Anatomi Tumbuhan Botani Farmasi ----------------------------------------------------------------

Di dalam kloroplas kadang terdapat pirenoid yaitu benda-benda


yang terdiri dari zat putih telur dan tampak mengkilat.

(c) Kromoplas
Kromoplas adalah plastida berpigmen selain hijau di dalam sel
tumbuhan. Umumnya berwarna kuning atau jingga karena hanya
mengandung karotenoid. Misalnya terdapat pada sel akar pena Daucus
carota (wortel)

Pada waktu muda sel sebagian besar berisi sitoplasma. Setelah dewasa
vakuolanya banyak dan kecil-kecil. Menjelang tingkat pertumbuhan memanjang,
beberapa vakuola bersatu hingga menjadi vakuola yang agak besar. Untuk
keperluan transport hasil metabolisme di dalam sel terdapat pergerakan sitoplasma.
Apabila ada beberapa vakuola di dalam sel maka pergerakan sitoplasmanya berupa
sirkulasi Pada tingkat akhir pertumbuhan atau saat sel telah cukup tua, beberapa
vakuolanya bergabung menjadi sebuah vakuola yang besar di tengah sel dan
sitoplasmanya terdesak ke tepi sel dan merupakan selaput tipis , sedangkan
gerakannya berubah menjadi rotasi (berputar).

15
Teori Praktikum Anatomi Tumbuhan Botani Farmasi ----------------------------------------------------------------

4) Mitokondria
Mitokondria merupakan organela berukuran 1 - 2 m, bermembran ganda.
Jumlahnya di dalam sel bervariasi tergantung dari spesiesnya masing-masing. Di
antara 2 membran tersebut berisi larutan yang banyak mengandung koenzim.
Membran dalam mengadakan pelipatan ke arah dalam yang disebut crista.
Masing-masing mitokondria asam deoksiribonukleat dan sistem enzim oksidasi.
Mitokondria mempunyai fungsi yang berhubungan erat dengan respirasi sel
(mengandung enzim-enzim respirasi.

5) Retikulum endoplasma
Retikulum endoplasma berbentuk seperti tabung kempis, bercabang atau
seperti buluh sempit yang kadang berawal dari membran inti dan berakhir pada
membran sel. Retikulum endoplasma ada yang mengandung ribosom (disebut
retikulum endoplasma granuler atau kasar) dan ada yang tidak mengandung
ribosom (disebut retikulum endoplasma non granuler atau halus). Retikulum
endoplasma berfungsi sebagai tempat sintesis berbagai sel yang penting antara
lain asam lemak dan protein.

6) Ribosom
Ribosom berupa partikel-partikel kecil bergaris tengah 17 – 20 m yang
terdapat pada sitoplasma dan kadang dijumpai menempel pada membran sebelah
luar retikulum endoplasma yang tersusun sangat teratur (spiral atau melingkar).
Ribosom mengandung RNA, nukleoprotein dan enzim-enzim yang diperlukan
dalam sintesis protein. Masing-masing ribosom terdiri dari 2 subunit yang satu

16
Teori Praktikum Anatomi Tumbuhan Botani Farmasi ----------------------------------------------------------------

sama lain berbeda dalam hal ukuran. Dua buah subunit ini berhubungan satu
dengan yang lainnya dalam suatu ikatan yang memerlukan ion magnesium untuk
stabilitasnya,

Berdasarkan pengendapannya ditetapkan ada 3 golongan ribosom yang


Atas dasar kontanta sedimentasinya ribosom dapat dibedakan 3 golongan: ( A)
ribosom sitoplasma hewan; (B) ribosom sitoplasma tumbuhan; (C) ribosom
organela bakteri. Perbedaan-perbedaan ini dapat dicatat dalam diagram tersebut
di atas.

7) Badan Golgi (Diktiosom)


Badan Golgi (diktiosom) terdiri dari tumpukan sisterna pipih yang bulat,
setiap sisterna dibatasi oleh membran yang halus. Di bawah mikroskop elektron,
Badan Golgi tampak tersusun oleh 3 macam struktur yaitu struktur seperti kantong
pipih, vakuola besar, dan kantong yang membulat. Badan Golgi (diktiosom)
terutama terlibat dalam sekresi gula (yaitu sekresi nektar), polisakarida (bahan-
bahan dinding sel), dan kompleks protein-polisakarida.

8) Mikrobodi
Mikrobodi merupakan badan renik berdiameter antara 0,5 – 1,5 nm,
terdapat dalam sitoplasma sel dari berbagai jaringan. Mikrobodi dibatasi oleh
membran tunggal dan matriknya nampak seperti granul atau fibril, berisi berbagai
macam enzim sesuai dengan macam sel atau jaringannya.
Ada 2 kelompok mikrobodi yaitu peroksisom dan glioksisom.
 Peroksisom → berhubungan dengan kloroplas dan merupakan tempat
respirasi asam glikolat.

17
Teori Praktikum Anatomi Tumbuhan Botani Farmasi ----------------------------------------------------------------

 Glioksisom → terlibat dalam penggunaan asetil CoA pada waktu


pengerahan cadangan lipid, terutama sewaktu perkecambahan biji yang
mengandung minyak.

9) Sferosom
Sferosom merupakan tubuh lipid yang dikelilingi membran, berbentuk bulat
dengan diameter 0,5 – 1 m berfungsi dalam sintesis lemak dan di dalamnya juga
dijumpai adanya timbunan lemak. Selain sebagai tempat sintesis lemak, sferosom
diduga juga sebagai intermedia dalam sintesis lilin, kitin dan berbagai senyawa
penghasil kitin dan suberin penyusun dinding sel.

10) Lisosom
Lisosom berbentuk seperti mitokondria tetapi hanya mempunyai membran
tunggal dan tidak memiliki cristae, mempunyai diameter 0,4 – 0,8 m, dan lazim
dijumpai pada sel hewan. Pada sel tumbuhan kadang terdapat pada sel=sel
meristem, tetapi tidak selalu dijumpai adanya lisosom. Lisosom mengandung
enzim-enzim yang berperan dalam proses hidrolisis.

Tambahan:
Pada waktu praktikum, bagian-bagian yang bersifat hidup di dalam sel ini
tidak semuanya nampak dalam pengamatan dengan mikroskop cahaya. Bagian
yang terlihat jelas biasanya adalah kloroplas dan kromoplas, sedangkan inti sel
(nukleus) hanya nampak pada beberapa tumbuhan tertentu. Mitokondria, retikulum
endoplasma, ribosoma, diktiosoma (badan Golgi), lisosom, sferosom, mikrobodi
dan mikrotubula.tidak nampak dengan menggunakan mikroskop cahaya, walaupun
bagian-bagian (benda-benda) ini terdapat juga di dalam sel yang hidup.

18
Teori Praktikum Anatomi Tumbuhan Botani Farmasi ----------------------------------------------------------------

BAHAN-BAHAN PRAKTIKUM
Preparat 1 : selaput bagian dalam dan luar umbi lapis Allium cepa (dalam
air)
Familia : Amaryllidaceae
Perbesaran : 100x atau 400x

Preparat 2 : daun Hydrilla verticillata (dalam air)


Familia : Hydrocharitaceae
Perbesaran : 400x

Preparat 3 : ganggang Spirogyra sp. (dalam air)


Familia : Zygnemataceae
Perbesaran : 100x

19
Teori Praktikum Anatomi Tumbuhan Botani Farmasi ----------------------------------------------------------------

Preparat 3 : irisan penampang melintang akar pena Daucus carota (dalam


air)
Familia : Apiaceae
Perbesaran : 100x atau 400x

=======================

20
Teori Praktikum Anatomi Tumbuhan Botani Farmasi ----------------------------------------------------------------

UNIT 3
BAGIAN-BAGIAN YANG TIDAK HIDUP (NON PROTOPLASMA)
(BENDA-BENDA ERGASTIK) DI DALAM SEL TUMBUHAN

Tujuan : mengamati bagian-bagian yang tidak hidup (non protoplasma)


(benda-benda ergastik) di dalam sel seperti butir-butir amilum, butir-
butir aleuron, kristal-kristal Ca-oksalat

Teori :
Berdasarkan sifatnya, komponen-komponen nonprotoplasma dapat
dibedakan menjadi cair dan padat.
1. Komponen non protoplasma (benda ergastik) bentuk padat
Komponen nonprotoplasma yang bersifat padat antara lain kristal kalsium
oksalat, aleuron, dan amilum.
a) Amilum (butir-butir amilum)
Amilum merupakan cadangan makanan yang tersimpan di dalam umbi,
rimpang, buah, biji, dan batang.
Amilum mempunyai rumus empiris (C6H10O5 )n, terdapat di dalam plastida
yang berupa karbohidrat atau polisakarida berbentuk tepung. Plastida
pembentuk tepung disebut amiloplas, yang dibedakan menjadi :
 Leukoamiloplas → berwarna putih, menghasilkan tepung cadangan
makanan.
 Kloroamiloplas → berwarna hijau, menghasilkan tepung asimiliasi.
Titik inisial (permulaan) terbentuknya amilum disebut hilum (hilus).

Berdasarkan letak hilus-nya, butir amilum dibedakan menjadi:


- amilum konsentris → apabila hilus terdapat di tengah butir amilum,
contohnya pada ubi jalar (Ipomoea batatas)
- amilum eksentris → apabila hilus di tepi butir amilum, contohnya pada umbi
kentang (Solanum tuberosum)

21
Teori Praktikum Anatomi Tumbuhan Botani Farmasi ----------------------------------------------------------------

Berdasarkan jumlah hilus-nya, butir amilum dibedakan menjadi:


- butir amilum tunggal → pada butir amilum terdapat sebuah hilus.
- butir amilum setengah majemuk → pada butir amilum terdapat 2 hilus
yang masing-masing dikelilingi oleh lamela-lamela tetapi kemudian terbentuk
lamela-lamela yang mengelilingi seluruhnya.
- butir amilum majemuk → tiap butir mempunyai lebih dari 1 hilus dan hilus-
hilus ini dikelilingi oleh lamela-lamela masing-masing.

Di bagian tengah butir amilum kadang-kadang tampak seperti terkerat,


peristiwa ini disebut korosi. Ini terjadi pada butir-butir amilum pada biji yang
sedang berkecambah.

22
Teori Praktikum Anatomi Tumbuhan Botani Farmasi ----------------------------------------------------------------

Butir amilum biji Phaseolus vulgaris (kacang buncis), kadang-kadang


tampak retak bagian tengahnya. Hal ini terjadi pada biji kering karena kepekatan
di bagian tengah butir amilum itu berkurang.

Reaksi pengenal untuk amilum ialah I-KI yang akan memberikan warna
biru / hitam

b) Aleuron dan kristaloid putih telur


Aleuron merupakan cadangan makanan berupa protein yang disimpan di
dalam vakuola sel. Letak aleuron pada tumbuhan bervariasi, misalnya pada
biji jarak tersebar di dalam keping biji, pada biji jagung merupakan lapisan dan
terdapat di bagian terluar dari endosperm.
Pada waktu biji masih muda, vakuola selnya banyak dan kecil-kecil,
menjelang biji menjadi tua vakujolanya menjadi satu dan besar. Setelah biji

23
Teori Praktikum Anatomi Tumbuhan Botani Farmasi ----------------------------------------------------------------

mengering, berarti air di dalam vakuola menjadi semakin sedikit, sehingga


konsentrasi zat-zat yang terlarut di dalamnya yang berupa zat putih telur, garam
dan lemak menjadi semakin besar. Karena peristiwa pengeringan ini maka
vakuola tadi pecah menjadi beberapa vakuola kecil-kecil yang berisi zat-zat
tersebut. Kemudian zat putih telur, garam-garam dan lemak itu akan
mengkristal. Vakuola yang berisi kristal ini kemudian disebut aleuron.
Sebuah aleuron berisi sebuah atau lebih kristaloid putih telur dan sebuah
atau beberapa globoid yaitu bulatan kecil yang tersusun oleh fitin (phytin)
(garam-garam Ca dan Mg dari asam meseinesit hekasfosfor). Disamping itu
masih terdapat zat putih telur yang amorf, yang apabila diberi atau dibubuhi
larutan iodium akan menjadi berwarna kuning coklat.
Pada biji padi dan jagung butir-butir aleuron terdapat di dalam sel-sel
jaringan endosperm yang letaknya paling luar. Lapisan ini disebut lapisan
aleuron. Lapisan ini biasanya akan terbuang bila kita mencuci beras terlalu
bersih sebelum dimasak. Pada biji jarak, butir aleuron letaknya tersebar dan
berukuran besar.

24
Teori Praktikum Anatomi Tumbuhan Botani Farmasi ----------------------------------------------------------------

c) Kristal kalsium oksalat


Kristal kalsium oksalat merupakan endapan dari garam oksalat yang jika
terakumulasi terlalu banyak akan bersifat racun pada tumbuhan. Bentuk kristal
Ca-oksalat ada bermacam-macam dan dapat digunakan sebagai ciri taksonomi
pada tumbuhan.
Bentuk-bentuk keristal ini antara lain:
- kristal pasir, contohnya pada tangkai daun bayam (Amaranthus sp.) dan
tangkai daun tembakau (Nicotiana tabacum)

- kristal tunggal besar, contohnya pada daun jeruk (Citrus sp.)

25
Teori Praktikum Anatomi Tumbuhan Botani Farmasi ----------------------------------------------------------------

- kristal rafida, berbentuk seperti jarum atau sapu lidi. Contohnya pada
tangkai daun bunga pukul empat (Mirabilis jalapa), batang dan akar lidah
buaya (Aloe sp.)

- kristal drussen (roset atau bintang). Contohnya pada tangkai daun


begonia, korteks batang delima (Punica granatum), batang jarak (Ricinus
communis), batang mlinjo (Gnetum gnemon), daun kecubung (Datura metel)

- kristal sferit. Bentuk kristal tersusun atas bagian-bagian teratur secara


radier. Terdapat pada batang Phyllocactus sp.

26
Teori Praktikum Anatomi Tumbuhan Botani Farmasi ----------------------------------------------------------------

2. Komponen non protoplasma (bahan ergastik) bentuk cair


Komponen non protoplasma yang bersifat cair dan terdapat di dalam
vakuola sel adalah asam-asam organik, karbohidrat, protein, alkaloid (nikotin,
piperin), tanin (zat penyamak), dan zat warna antosianin.
Lemak dan minyak lemak terdapat sebagai cadangan makanan pada biji-
bijian, contohnya pada kacang tanah (Arachis hypogaea) dan kelapa (Cocos
nucifera).
Minyak atsiri dijumpai sebagai tetes-tetes yang membiaskan cahaya,
contohnya pada akar rimpang jahe (Zingiber officinale) dan kulit buah jeruk (Citrus
sp.).
Damar terdapat pada Coniferae (Pinus sp.)

Bahan-bahan ergastik bentuk cair :


a) Asam organik
Asam organik yang dihasilkan antara lain dapat berupa asam oksalat,
asam sitrat, asam malat, dll yang kadang-kadang terdapat dalam bentuk
garam-garamnya. Konsentrasi asam organik yang tinggi dijumpai di dalam
vakuola sel-sel buah-buahan yang masih mujda.
b) Karbohidrat
Berupa sakarida terlarut, misalnya disakarida (sakarosa, maltosa),
monosakarida (glukosa, fruktosa).
c) Protein
Berupa asam amino dan peptida sederhana

27
Teori Praktikum Anatomi Tumbuhan Botani Farmasi ----------------------------------------------------------------

d) Lemak
Berupa lemak atau minyak sebagai cadangan makanan misalnya asam
palmitat dan asam stearat yang terdapat pada biji kacang tanah dan daging
buah kelapa.
e) Zat penyamak (tanin)
Diduga berfungsi sebagai bahan pelindung misalnya terdapat pada
tumbuhan gambir (Uncaria gambirf).
f) Antosian
Merupakan pigmen vakuola, misalnya terdapat pada epidermis mahkota
bunga dan epidermis daun yang tidak hijau, sehingga organ itu berwarna-warni.
g) Alkaloid
Senyawa yang fungsinya bagi tumbuhan yang bersangkutan belum jelas,
miksalnya:
 Codein, yang terdapat pada Cofea robusta (kopi)
 Capsein, yang terdapat pada Capsicum sp. (cabe)
 Papain, yang terdapat pada Carica papaya (pepaya)
 Theobromin, yang terdapat pada Theobroma cacao (coklat)
h) Minyak atsiri (minyak eteris, minyak menguap)
Merupakan senyawa yang mempunyai daya membias cahaya yang kuat,
sehingga bagian yang mengandung minyak atsiri tampak mengkilat.
Terdapat misalnya pada ::
 Kulit buah jeruk (Citrus sp.)
 Kulit buah lombok (Capsicum sp.)
 Daun kayu putih (Melaleuca leucadendra)
 Kulit batang kayu manis (Cinnamomum zeylanicum)
 Rhizoma jahe (Zingiber officinale)
 Daun mahkota bunga mawar (Rosa sp.)
 Theobromin, yang terdapat pada Theobroma cacao (coklat)
i) Hars
Terdapat pada tumbuhan Pinus merkusii yang disadap untuk memperoleh
terpentin.

28
Teori Praktikum Anatomi Tumbuhan Botani Farmasi ----------------------------------------------------------------

BAHAN-BAHAN PRAKTIKUM

AMILUM
Preparat 1 : tuber Solanum tuberosum (dalam air)
Familia : Solanaceae
Perbesaran : 100x atau 400x

Preparat 2 : Tepung Oryza sativa (dalam air)


Familia : Gramineae (Poaceae)
Perbesaran : 400x

ALEURON
Preparat 3 : penampang melintang buah Zea mays. (dalam air)
Familia : Gramineae
Perbesaran : 100x atau 400x

29
Teori Praktikum Anatomi Tumbuhan Botani Farmasi ----------------------------------------------------------------

KRISTAL Ca-OKSALAT
Preparat 1 : penampang melintang batang Amaranthus sp. (dalam air)
Familia : Amaranthaceae
Perbesaran : 100x atau 400x

Preparat 2 : penampang melintang daun Citrus sp. (dalam air)


Familia : Rutaceae
Perbesaran : 100x atau 400x

30

Anda mungkin juga menyukai