RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian etika ?
2. Bagaimana etika yang baik dalam berkomunikasi ?
BAB II PEMBAHASAN
PENGERTIAN ETIKA
Secara etimologi (bahasa) “etika” berasal dari kata Yunani ethos. Dalam bentuk
tunggal “ethos” berarti tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan,
adat, akhlak, perasaan, dan cara berpikir. Dalam bentuk jamak, ta etha berarti adat
kebiasaan. Dalam istilah filsafat, etika berarti ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau
ilmu tentang adat kebiasaan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, etika adalah ilmu
pengetahuan tentang asas-asas akhlak. Etika dibedakan dalamtiga pengertian pokok, yaitu
ilmu tentang apa yang baik dan kewajiban moral, kumpulan asas atau nilai yang
berkenaan dengan akhlak, dan nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu
golongan atau masyarakat. Etika juga dapat diartikan sebagai nilai-nilai atau norma yang
menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
Sifat dasar etika adalah sifat kritis, karenanya etika bertugas (lihat Darji
Darmodiharjo dan Shdarta, 2004:263) :
Etika sering disebut filsafat moral. Etika merupakan cabang filsafat yang berbicara
mengenai tindakan manusia dalam kaitannya dengan tujuan utama hidupnya. Etika
membahas baik-buruk atau benar-tidaknya tingkah laku dan tindakan manusia serta
sekaligus menyoroti kewajiban-kewajiban manusia. Etika mempersoalkan bagaimana
manusia seharusnya berbuat atau bertindak.
Tindakan manusia ditentukan oleh macam-macam norma. Etika menolong manusia
untuk mengambil sikap terhadap semua norma dari luar dan dari dalam, supaya manusia
mencapai kesadaran moral yang otonom. Etika menyelidiki dasar semua norma moral.
Dalam etika biasanya dibedakan antara “etika deskriptif” dan “etika normatif”. Etika
memberikan banyak gambaran dari gejala kesadaran moral, dari norma dan konsep-
konsep etis. Etika normatif tidak berbicara lagi tentang gejala, melainkan tentang apa
yang sebenarnya harus merupakan tindakan manusia. Dalam etika normatif, norma dinilai
dan setiap manusia ditentukan.
ETIKA KOMUNIKASI
Dalam berbagai kesempatan, komunikasi diperlihatkan sebagai ilmu yang
berhubungan dengan berbagai macam ilmu pengetahuan yang lain. Ini menandakan
bahwa komunikasi menyentuh berbagai macam bidang kehidupan manusia. Setidaknya
ada tujuh perspektif etika komunikasi yang bisa dilihat dalam perspektif yang
bersangkutan.
1. Perspektif politik. Dalam perspektif ini, etika untuk mengembangkan kebiasaan
ilmiah dalam praktek berkomunikasi, menumbuhkan bersikap adil dengan memilih
atas dasar kebebasan, pengutamaan motivasi, dan menanamkan penghargaan atas
perbedaan.
2. Perspektif sifat manusia yang paling mendasar adalah kemampuan berpikir dalam
kemampuan menggunakan symbol. Ini berarti bahwa tindakan manusia yang benar-
benar manusiawi adalah berasal dari rasionalitas yang sadar atas apa yang dilakukan
dan dengan bebas untuk memilih melakukannya.
3. Perspektif diagolis. Komunikasi adalah prosen transaksi dialogal dua arah. Sikap
dialogal adalah sikap partisipan komunikasi yang ditandai oleh kualitas keutamaan,
seperti kertebukaan, kejujuran, kerukunan, intesias, dan lain-lainnya.
4. Perspektif situasional. Faktor situasional adalah relevansi bagi setiap penilaian moral.
Ini berarti bahwa etika memerhatikan peran dan fungsi komunikator, tujuan dan nilai
khalayak, standar khalayak untuk komunitas etis.
5. Perspektif religius. Kitab suci atau habit religius dapat dipakai sebagai standar
komunikasi. Pendekatan alkitabiah dalam agama membantu manusia untuk
menemukan pedoman yang kurang lebih pasti dalam setiap tindakan manusia.
6. Perspektif utilitarian. Standar utilitarian untuk mengevaluasi cara dan tujuan
komunikasi dapat dilihat dari adanya kegunaan, kesenangan, dan kegembiraan.
7. Perspektif legal. Perilaku komunikasi yang legal, sangat disesuaikan dengan
peraturan yang berlaku dan dianggap sebagai perilaku yang etis.
6. Etika Berkenalan
a. Sebut nama yang jelas
b. Bersikap penuh percaya diri
c. Jangan abaikan personal contact
d. Genggam tangannya secara mantap selama 3-4 detik saja
e. Pandang mata selaras denagan tujuan komunikasi
f. Tubuh sedikit kedepan
g. Senyum
h. Yang lebih muda diperkenalkan kepada yang lebih tua
i. Umumnya pria dikenalkan kepada wanita
j. Memberi sedikit informasi tentang orang yang diperkenalkan
k. Hindari perkenalan ditempat ramai
9. Etika Merokok
a. Tidak merokok di sekitar tempat yang dilarang merokok
b. Jika perokok berat berada di satu ruang bersama banyak orang, hendaknya bertenggang
rasa
c. Jika berada di dalam kelompok orang, sebaiknya meminta izin untuk diperbolehkan
merokok
d. Di seputar meja maka, khususnya pada saat makan berlangsung, dilarang merokok
e. Sebagai perokok aktif anda janagan tersinggung bila ada yang menyatakan keberatan
dan tergaggu denagan asap rokok
f. Prinsipnya, kita janagan merokok di dekat banyak orang, apalagi saat berdesakan karena
selain menggagu juga berbahaya
g. Janganlah merokok ditempat tertutup seperti lift, bagian tertentu pesawat terbang, bus,
ruang tuggu praktik dokter, dan tempat-tempat bertanda dilarang merokok
DAFTAR PUSTAKA
Aw, Suranto.2010. Komunikasi Sosial Budaya.Yogyakarta: Graha Ilmu
West, Richard dan Turner Lynn H. 2012. Pengantar Teori Komunikasi Analisis Dan Aplikasi.
Jakarta: Salemba Humanika