Anda di halaman 1dari 10

Etika Komunikasi Dalam Kehidupan Sosial

BAB I LATAR BELAKANG


Komunikasi selalu digunakan dan mempunyai peran yang penting dalam segala aspek
kehidupan manusia. Komunikasi adalah hubungan kontak antar dan antara manusia baik
individu maupun kelompok. Setiap saat manusia berpikir, bertindak dan belajar
menggunakan komunikasi. Kegiatan komunikasi dilakukan dalam berbagai macam
situasi, yaitu intra pribadi, antar pribadi, kelompok dan massa. Hal ini dapat diartikan
bahwa komunikasi dalam kehidupan sehari-hari disadari atau tidak disadari adalah bagian
dari kehidupan manusia itu sendiri. Manusia sejak dilahirkan sudah berkomunikasi
dengan lingkungannya. Selain itu komunikasi diartikan pula sebagai hubungan atau
kegiatan-kegiatan yang ada kaitannya dengan masalah hubungan atau dapat diartikan
bahwa komunikasi adalah saling menukar pikiran atau pendapat. Komunikasi merupakan
dasar dari seluruh interaksi manusia. Karena tanpa komunikasi, interaksi antar manusia
baik secara perorangan, kelompok, maupun organisasi tidak mungkin terjadi.
Komunikasi memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan bersosial dalam
kehidupan bermasyarakat, karena jika tidak berkomunikasi maka kemungkinan untuk
perbedaan makna dan kesalah pahaman dalam bermasyarakat akan sangat besar. Melalui
komunikasi orang dapat mempengaruhi dan merubah sikap orang lain membentuk suatu
konsensus, mengambil keputusan melanjutkan atau mengakhiri kehidupan sebagai
anggota kelompok. Aktivitas manusia sebagian besar digunakan untuk komunikasi, salah
satunya yaitu berkomunikasi dengan individu lain atau masyarakat sekitar.
Dalam komunikasi terdapat etika yang biasanya digunakan untuk memperoleh
perhatian lebih atau mendapatkan sesuatu yang kita inginkan, namun tujuan dari etika
sendiri lebih menonjolkan karakter seseorang. Dengan seseorang memiliki etika yang
baik tentunya akan mendapatkan respon yang positif dari orang lain. Begitu halnya dalam
berkomunikasi, etika dimaksud agar komunikasi lebih efektif. Ketika seseorang tidak
mempunyai etika dalam berkomunikasi dengan lawan bicaranya tentu akan membuat
komunikasi tidak berjalan sesuai keinginan karena kurangnya rasa ikatan di dalam
komunikasi tersebut, sehingga apa yang disampaikan tidak dapat diterjemahkan oleh
komunikan kemudian dapat menyebabkan miss communication.

RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian etika ?
2. Bagaimana etika yang baik dalam berkomunikasi ?
BAB II PEMBAHASAN

PENGERTIAN ETIKA

Secara etimologi (bahasa) “etika” berasal dari kata Yunani ethos. Dalam bentuk
tunggal “ethos” berarti tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan,
adat, akhlak, perasaan, dan cara berpikir. Dalam bentuk jamak, ta etha berarti adat
kebiasaan. Dalam istilah filsafat, etika berarti ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau
ilmu tentang adat kebiasaan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, etika adalah ilmu
pengetahuan tentang asas-asas akhlak. Etika dibedakan dalamtiga pengertian pokok, yaitu
ilmu tentang apa yang baik dan kewajiban moral, kumpulan asas atau nilai yang
berkenaan dengan akhlak, dan nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu
golongan atau masyarakat. Etika juga dapat diartikan sebagai nilai-nilai atau norma yang
menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.

Sifat dasar etika adalah sifat kritis, karenanya etika bertugas (lihat Darji
Darmodiharjo dan Shdarta, 2004:263) :

1. Untuk mempersoalkan norma yang dianggap berlaku. Diselidikinya apakah dasar


suatu norma itu membenarkan ketaatan yang dituntut oleh norma itu terhadap norma
yang dapat berlaku.
2. Etika mengajukan pertanyaan tentang legitimasinya, artinya norma yang tidak dapat
mempertahankan diri dari pertanyaan kritis dengan sendirinya akan kehilangan
haknya.
3. Etika memersoalkan pula hak setiap lembaga seperti orang tua, sekolah, negara, dan
agama untuk memberikan perintah atau larangan yang harus ditaati.
4. Etika memberikan bekal kepada manusia untuk mengambil sikap yang rasional
terhadap semua norma.
5. Etika menjadi alat pemikiran yang rasional dan bertanggung jawab bagi seorang ahli
dan bagi siapa saja yang tidak mau diombang-ambingkan oleh norma yang ada.

Etika sering disebut filsafat moral. Etika merupakan cabang filsafat yang berbicara
mengenai tindakan manusia dalam kaitannya dengan tujuan utama hidupnya. Etika
membahas baik-buruk atau benar-tidaknya tingkah laku dan tindakan manusia serta
sekaligus menyoroti kewajiban-kewajiban manusia. Etika mempersoalkan bagaimana
manusia seharusnya berbuat atau bertindak.
Tindakan manusia ditentukan oleh macam-macam norma. Etika menolong manusia
untuk mengambil sikap terhadap semua norma dari luar dan dari dalam, supaya manusia
mencapai kesadaran moral yang otonom. Etika menyelidiki dasar semua norma moral.
Dalam etika biasanya dibedakan antara “etika deskriptif” dan “etika normatif”. Etika
memberikan banyak gambaran dari gejala kesadaran moral, dari norma dan konsep-
konsep etis. Etika normatif tidak berbicara lagi tentang gejala, melainkan tentang apa
yang sebenarnya harus merupakan tindakan manusia. Dalam etika normatif, norma dinilai
dan setiap manusia ditentukan.

ETIKA KOMUNIKASI
Dalam berbagai kesempatan, komunikasi diperlihatkan sebagai ilmu yang
berhubungan dengan berbagai macam ilmu pengetahuan yang lain. Ini menandakan
bahwa komunikasi menyentuh berbagai macam bidang kehidupan manusia. Setidaknya
ada tujuh perspektif etika komunikasi yang bisa dilihat dalam perspektif yang
bersangkutan.
1. Perspektif politik. Dalam perspektif ini, etika untuk mengembangkan kebiasaan
ilmiah dalam praktek berkomunikasi, menumbuhkan bersikap adil dengan memilih
atas dasar kebebasan, pengutamaan motivasi, dan menanamkan penghargaan atas
perbedaan.
2. Perspektif sifat manusia yang paling mendasar adalah kemampuan berpikir dalam
kemampuan menggunakan symbol. Ini berarti bahwa tindakan manusia yang benar-
benar manusiawi adalah berasal dari rasionalitas yang sadar atas apa yang dilakukan
dan dengan bebas untuk memilih melakukannya.
3. Perspektif diagolis. Komunikasi adalah prosen transaksi dialogal dua arah. Sikap
dialogal adalah sikap partisipan komunikasi yang ditandai oleh kualitas keutamaan,
seperti kertebukaan, kejujuran, kerukunan, intesias, dan lain-lainnya.
4. Perspektif situasional. Faktor situasional adalah relevansi bagi setiap penilaian moral.
Ini berarti bahwa etika memerhatikan peran dan fungsi komunikator, tujuan dan nilai
khalayak, standar khalayak untuk komunitas etis.
5. Perspektif religius. Kitab suci atau habit religius dapat dipakai sebagai standar
komunikasi. Pendekatan alkitabiah dalam agama membantu manusia untuk
menemukan pedoman yang kurang lebih pasti dalam setiap tindakan manusia.
6. Perspektif utilitarian. Standar utilitarian untuk mengevaluasi cara dan tujuan
komunikasi dapat dilihat dari adanya kegunaan, kesenangan, dan kegembiraan.
7. Perspektif legal. Perilaku komunikasi yang legal, sangat disesuaikan dengan
peraturan yang berlaku dan dianggap sebagai perilaku yang etis.

SUMBER DAN SANKSI ETIKA


Sumber etika sosial berasal dari masyarakat itu sendiri melalui keputusan bersama
dalam masyarakat, dan sumber hukum berasal dari pihak yang berwenang seperti polisi
dan hakim. Sumber nilainnya adalah dari norma sosial dan nilai budaya yang berlaku.
Wujud kongkritnya adalah seperangkat peraturan atau ketentuan yang menetapkan tingkah
laku yang baik dalam pergaulan, dalam bermasyarakat atau dalam berhubungan dengan
orang lain.
Dasar-dasar etika:
1. Sopan dan ramah kepada siapa saja
2. Memberikan perhatian kepada orang lain/tidak mementingkan diri sendiri
3. Menjaga perasaan orang lain
4. Ingin membantu
5. Memiliki rasa toleransi
6. Dapat menguasai diri, mengendalikan emosi dalam setiap situasi
Kesalahan dalam etika:
1. Bahasa yang tidak pas
2. Tidak menghargai waktu orang lain
3. Penampilan yang tidak pas
4. Tata cara bertelepon yang salah
5. Kesalahan dalam menyapa
6. Kurangnya keterampilan mendengar
7. Tidak menghargai milik orang lain
8. Mempermalukan orang lain
Sanksi sosial. Sanksi ini diberikan oleh masyarakat sendiri, tanpa melibatkan pihak
berwenang. Pelanggaran yang terkena sanksi sosial biasanya merupakan kejahatan kecil,
ataupun pelanggaran yang dapat dimaafkan. Dengan demikian hukuman yang diterima
akan ditentukan leh masyarakat, misalnya membayar ganti rugi dsb, pedoman yang
digunakan adalah etika setempat berdasarkan keputusan bersama.
Sanksi Hukum. Sanksi ini diberikan oleh pihak berwengan, dalam hal ini pihak
kepolisian dan hakim. Pelanggaran yang dilakukan tergolong pelanggaran berat dan harus
diganjar dengan hukuman pidana ataupun perdata. Pedomannya suatu KUHP.
Misalnya, disebuah desa di Kabupaten Purwodadi Jawa Tengah masyarakat
menyepakati “aturan”, bilamana ada orang yang terbukti melakukan zina maka dikenai
sanksi adat, yaitu si pelaku laki-laki harus menyetor lima truk pasir untuk pembangunan
desa. Bila si pelaku tidak mengindahkan, maka tindakan lebih tegas akan diserahakan
kepada pihak yang berwajib.

PENERAPAN ETIKA DALAM KOMUNIKASI


Dalam pergaulan dan kehidupan bermasyarakat, antara etika dan komunikasi
merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Dimanapun orang berkomunikasi, selalu
memerlukan pertimbangan etis, agar lawan bicara dapat menerima dengan baik.
Berkomunikasi tidak selamanya mudah apalagi, kalau tidak mengetahui jati diri (latar
belakang sosial budaya) mereka yang kita hadapi, tentu kita akan menebak-nebak dan
merancang persiapan komunikasi yang sesuai dengan lawan bicara kita. Setiap kegiatan
pasti ada etikanya apalagi dalam berkomunikasi, diantaranya yaitu:
1. Membuka pintu komunikasi
Hubungan antar manusia didalam masyarakat dibina atas dasar hal-hal kecil yang
mengakrabkan persahabatan, yang terbit dari kata hati yang tulus dan ikhlas. Janganlah
menjadi orang angkuh yang suka jual mahal, selagi ada kesempatan segera mendahului
untuk membuka pintu komunikasi. Bagaimana caranya ?
a. Lambaian tangan
b. Senyum yang tulus dan simpatik
c. Ucapkan kata sapaan
d. Cobalah mengajak berjabat tangan
e. Tanyakan keadaannya
f. Mintalah maaf dan permisi
g. Ucapkan kesan anda
h. Ucapkan terimakasih

2. Etika komunikasi tatap muka


Beberapa hal yang perlu di perhatikan ketika kita berkomunikasi secara tatap muka:
a. Waktu berbicara hendaklah kita tenang, sekali-kali boleh saja menegaskan pembicaraan
dengan gerak tangan secara halus dan sopan. Gerak tangan hendaklah tidak terlalu
banyak, dan jangan menggunakan telunjuk untuk menunjuk laan bicara
b. Jangan kita bicarakan ssuatu yang ingi di lupakan orang lain
c. Janganlah mempergunjingkan orang lain
d. Jangan memborong seluruh pembicaraan
e. Hendaklah kita berdiam dan memperhatikan ketika orang tua sedang berbicara
f. Suara hendaklah di sesuikan, jangan terlalu keras
g. Kalau hendak batuk, bersin, atau menguap, hendaklah mulut di tutup dengan tangan
h. Kalau pembicaraan selesai hendaklah mengucapkan terimakasih

3. Etika berkomunikasi dengan media telepon


Menelepon pada hakikatnya sama dengan bertamu ke rumah orang lain, dan menerima
telepon sama dengan menerima tamu. Beberapa prinsip yang perlu di perhatikan saat
berkomunikasi dengan media telepon:
a. Apabila hendak menelepon hendaklah mempertimbangkan waktu yang tepat
b. Bicaralah dengan tenang jelas dan langsung kesasaran
c. Ketika sedang berbicara berilah perhatian penuh pada lawan bicara
d. Janganlah berbicara dengan orang lain yang brada di dekat kita
e. Siapkanlah kertas dan pensil untuk mencatat seperlunya
f. Pada akhir pembicaraan hendaklah mengucapkan terimakasih
g. Setelah mengakhiri pembicaraan janganlah membanting gagang telepon

4. Etika menyambut tamu


Ada berbagai cara unik yang di lakukan oleh masyarakat dalam menyambut tamu antara
lain:
a. Menjemput tamu di empat kedatangan
b. Menyediakan akomodasi dan transportasi
c. Berjabat tangan atau saling memeluk
d. Mengalungkan bunga kepada tamu
e. Mengadakan jamuan penghormatan disertai toast
f. Mengkomunikasikan dan mengkompromikan jadwal acara

5. Etika diruang tunggu umum


a. Harus antri memberi atau menerima sesuatu di depan loked
b. Jangan menerima telpon dengan suara keras
c. Jangan duduk berselanjar kaki di bangku panjang
d. Jangan membuang kertas sembarangan
e. Setiap orang di harapkan bersikap tidak saling mengganggu pandangan,pendenganran,
penciuman, dan lain-lain
f. Setiap orang diharap saling menjaga kenyamanan
g. Setiap orang diharap menjaga & memperhatikan kebersihan dari sampah, punting
rokok, sirkulasi udara yang bersih, aman
h. Jika sedang flu, batuk, dan pilek yang berlebiahan kalau bisa tidak meludah dan
membuang ingus secara demostratif dan bekas tisu di tempat sampah terbuka di tempat
umum

6. Etika Berkenalan
a. Sebut nama yang jelas
b. Bersikap penuh percaya diri
c. Jangan abaikan personal contact
d. Genggam tangannya secara mantap selama 3-4 detik saja
e. Pandang mata selaras denagan tujuan komunikasi
f. Tubuh sedikit kedepan
g. Senyum
h. Yang lebih muda diperkenalkan kepada yang lebih tua
i. Umumnya pria dikenalkan kepada wanita
j. Memberi sedikit informasi tentang orang yang diperkenalkan
k. Hindari perkenalan ditempat ramai

7. Etika dalam Percakapan


a. Topik (jangan menyiggung SARA), sebaiknya membicarakan berbagai hal atau isu
yang menarik kedua belah pihak
b. Buatlah percakapan yang menarik
c. Yang perlu dihindari dalam percakapan:
1. Memotong pembicaraan
2. Memborong semua pembicaraan
3. Membual tentang diri sendiri
4. Membicarakan hal-hal yang membuat pertentanagn
5. Membicarakn soal penyakit atau kematian secara bertele- tele
6. Menanyakan harga barang yang dipakai seseorang
7. Menayakan hal-hal yang sifatnya sangat pribadi
8. Mempermalukan orang lain
9. Memberi nasehat tanpa diminta
10. Menanyakan usia seorang wanita
11. Memaksa seorang pendiam atau pemalu berbicara didepan umum
12. Melarang orang lain ikut dalam pembicaraan
13. Berbisik-bisik
14. Gossip

8. Etika di Tempat Umum


a. Jika di tempat umum anda bertemu orang pentiang tapi tidak terlalu kenal, cukup
ucapkan salam tanpa harus selalu berjabat tangan
b. Jika naik tangga, pria berjalan dalam jarak dekat di belakang wanita
c. Jika turun tangga pria berjalan terlebih dahulu dan berada diposisi lebih bawah dari
wanita
d. Jika naik lift, hindari gaya saling serobot. Mereka yang keluar supaya didahulukan
e. Di counter bank, check in di bandara, kantor pelayanan umum, dan lain-lain, sebaiknya
mengikuti antrean
f. Kaca mata gelap tidak dipakai ketika memasuki ruangan tertutup

9. Etika Merokok
a. Tidak merokok di sekitar tempat yang dilarang merokok
b. Jika perokok berat berada di satu ruang bersama banyak orang, hendaknya bertenggang
rasa
c. Jika berada di dalam kelompok orang, sebaiknya meminta izin untuk diperbolehkan
merokok
d. Di seputar meja maka, khususnya pada saat makan berlangsung, dilarang merokok
e. Sebagai perokok aktif anda janagan tersinggung bila ada yang menyatakan keberatan
dan tergaggu denagan asap rokok
f. Prinsipnya, kita janagan merokok di dekat banyak orang, apalagi saat berdesakan karena
selain menggagu juga berbahaya
g. Janganlah merokok ditempat tertutup seperti lift, bagian tertentu pesawat terbang, bus,
ruang tuggu praktik dokter, dan tempat-tempat bertanda dilarang merokok

10. Etika Pertukaran Kartu Nama


a. Biasanya dilakukan pada awal pertemuan
b. Serahkan kartu nama dengan satu tangan
c. Jika kartu nama dicetak dengan dua bahasa, letakkan sisi dengan bahasa yang
dimengerti oleh penerima menghadap penerima
d. Saat menetima kartu nama, baca sesaat dan ucapkan terimakasih, kemudian simpan
dalam saku jas atau tas denagn cara yang simpatik
e. Memperlakukan kartu nama dengan sembarangan dapat diartikan sebagai suatu
penghinaan

BAB III KESIMPULAN


Dalam kehidupan sosial, antara etika dan komunikasi merupakan dua hal yang tidak
dapat dipisahkan. Dimanapun orang berkomunikasi, selalu memerlukan pertimbangan
etis, agar lawan bicara dapat menerima dengan baik dan tidak terjadi miss communication.
Sumber etika sosial berasal dari masyarakat itu sendiri melalui keputusan bersama dalam
masyarakat, dan sumber hukum berasal dari pihak yang berwenang seperti polisi dan
hakim. Sumber nilainnya adalah dari norma sosial dan nilai budaya yang berlaku. Wujud
kongkritnya adalah seperangkat peraturan atau ketentuan yang menetapkan tingkah laku
yang baik dalam pergaulan, dalam bermasyarakat atau dalam berhubungan dengan orang
lain.

DAFTAR PUSTAKA
Aw, Suranto.2010. Komunikasi Sosial Budaya.Yogyakarta: Graha Ilmu

West, Richard dan Turner Lynn H. 2012. Pengantar Teori Komunikasi Analisis Dan Aplikasi.
Jakarta: Salemba Humanika

Mufid, Muhamad. 2009. Etika Dan Filsafat Komunikasi. Jakarta: Kencana

Anda mungkin juga menyukai