TOPIK 5
(AC-1)
PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
MEDAN
2019
1
PENERAPAN STRATEGIC COST REDUCTION TERHADAP PERUSAHAAN
INDUSTRI DALAM PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK
ABSTRACT
Cost reduction or what is commonly referred to as cost reduction is the main strategy
that is implemented as an alternative to reducing the company's budget. Every company has
a different financial budget benchmark. The establishment of a budget in this company has
certain goals and objectives. This is a function of the existence of a budget that is directly
related to cost reduction or cost reduction in the company. Every company needs a cost
reduction strategy in it, this is done as the main step to balance the company's expenses with
the capital owned by the company. Besides that, the reduction in corporate budget costs or
commonly referred to as cost reduction is a technique carried out for balancing costs in the
company.
ABSTRAK
Cost reduction atau yang biasa disebut dengan pengurangan biaya merupakan
strategi utama yang dilaksanakan sebagai alternatif penurunan anggaran perusahaan.
Setiap perusahaan memiliki patokan anggaran keuangan yang berbeda. Pembentukan
anggaran dalam perusahaan ini memiliki maksud dan tujuan tertentu. Inilah fungsi dari
keberadaan anggaran yang berhubungan langsung dengan cost reduction atau pengurangan
biaya di perusahaan. Setiap perusahaan membutuhkan strategi pengurangan biaya
didalamnya, hal ini dilakukan sebagai langkah utama untuk menyeimbangkan pengeluaran
perusahaan dengan modal yang dimiliki perusahaan. Disamping itu, pengurangan biaya
anggaran perusahaan atau yang biasa disebut dengan cost reduction ialah teknik yang
dilakukan untuk penyeimbangan biaya yang ada di perusahaan.
Keyword: cost reduction, Target costing Innovation , Industry, cost, cost of production
PENDAHULUAN
2
Perkembangan dunia bisnis saat ini semakin terpacu karena adanya kemajuan
teknologi dan informasi yang didapat oleh para pelaku bisnis. Hal ini menimbulkan
terjadinya persaingan yang ketat antar perusahaan. Dalam persaingan ini, perusahaan
berusaha menghasilkan produk atau jasa yang berkualitas tinggi dengan harga yang
kompetitif kepada konsumen, karena para konsumen hanya akan membeli produk atau jasa
tersebut jika mereka merasa ada nilai tambah yang dapat diterima untuk harga tersebut.
Manajemen dalam hal ini harus peduli terhadap keseimbangan hubungan antara harga jual
dengan nilai. Ini menandakan bahwa manajemen membutuhkan strategi yang bisa membantu
perusahaan untuk lebih efisien dalam berproduksi, dapat menentukan biaya secara lebih tepat,
serta mengontrol dan mengevaluasi kinerja dengan lebih efektif. Salah satu strategi yang
dapat digunakan adalah strategi efisiensi biaya. Biaya dapat diartikan sebagai tingkat
konsumsi sumber daya yang digunakan untuk menjalankan aktivitas. Efisiensi biaya dapat
dicapai dengan pengelolaan aktivitas yang baik karena dengan hal ini diharapkan biaya untuk
memproduksi sebuah produk atau menghasilkan jasa cukup untuk membuat konsumen
bersedia membayar lebih tinggi agar perusahaan dapat menutup biaya dan mendapatkan
margin keuntungan yang diinginkan. Pengelolaan aktivitas tersebut dapat dilakukan antara
lain dengan melakukan analisis aktivitas. Analisis aktivitas ini merupakan sebuah proses
mempelajari aktivitas mana saja yang bernilai tambah dan mana yang tidak bernilai tambah
bagi konsumen. Untuk aktivitas yang tidak bernilai tambah bagi konsumen dapat dilakukan
eliminasi agar perusahaan bisa berproduksi atau menghasilkan jasa dengan biaya serendah
mungkin agar dapat bersaing dengan perusahaan lain. Activity analysis dapat membantu
perusahaan untuk dapat mengidentifikasi aktivitas apa saja yang benar-benar memberikan
nilai tambah (value added activity) dan mengeliminasi aktivitas yang benar-benar tidak
diperlukan (unnecessary non-value added activity) agar perusahaan dapat terus memenuhi
kebutuhan konsumen dengan harga yang kompetitif, dimana harga kompetitif tersebut dapat
tercapai dengan biaya yang rendah namun tidak mengurangi nilai yang diinginkan oleh
konsumen atas produk tersebut (cost reduction). Usaha me-manage aktivitas yang
berhubungan dengan proses produksi dapat mengurangi biaya produksi dengan
mengeliminasi biaya yang seharusnya tidak perlu terjadi. Hal inilah yang dimaksud dengan
usaha melakukan cost reduction.
3
Cost reduction memfokuskan pengurangan biaya pada penyebab timbulnya
pemborosan yaitu kualitas. Pengurangan biaya hanya merupakan hasil dari quality
improvement yang dilaksanakan untuk menghasilkan produk jika di dalam proses pembuatan
produk, perusahaan mampu melaksanakan peningkatan kualitas secara berkelanjutan, biaya
pembuatan produk akan berkurang sebagai hasil dari peningkatan kualitas tersebut. Oleh
karena itu, dalam strategi cost reduction pengurangan biaya terjadi sebagai hasil dari
peningkatan bertahap terhadap kualitas, keandalan dan kecepatan.
Terkadang pengertian cost reduction disamakan dengan cost cutting. Melainkan
bahwa cost reduction adalah manajemen biaya (cost management). “cost management
mengatur proses- proses dari pengembangan produksi dan penjualan produk atau jasa yang
berkualitas baik dengan biaya rendah. Pada umumnya manajer mencoba mengurangi biaya
hanya dengan berhemat, misalnya dengan restrukturisasi dan menekan pemasok. Saat ini
tuntutan konsumen semakin meningkat, mereka bukan saja menghendaki produk dengan
harga yang murah tetapi juga yang memiliki kualitas yang baik dan pemenuhan kebutuhan
yang tepat pada waktu tersebut tidak akan tercapai” ( Imai 1999,h.42).
Berdasarkan jurnal utama saya, yaitu The Incentives For Cost Reduction In A
Differentiated Industry dari Helmut Bester, CentER, Tilhung University, Emmanuel
Petrakis, Universidad Carlos III de Madrid, memberikan penjelasan bahwa Strategic
Cost Reduction dapat membantu kegiatan produksi di sebuah perusahaan dalam pemenuhan
modal yang cukup untuk bisa melakukan pengembangan serta pertumbuhan perusahaan
yang optimal. Langkah penurunan biaya produksi biasanya juga dilakukan oleh perusahaan
sebagai wujud pelaksanaan Cost Reduction didalamnya.
Selain itu, penerapan Strategi Cost Reduction didalam perusahaan dapat mengefesiensi
biaya dengan cara melakukan pengendalian terhadap aktivitas – aktivitas yang menggunakan
biaya yaitu dengan cara mereduksi atau mengeleminasi aktivitas yang tidak memberikan
nilai tambah dan meningkatkan optimalisasi aktivitas yang memberikan nilai tambah. Biaya
aktivitas yang meliputi biaya bahan baku, tenaga kerja, listrik, perjalanan, reparasi,
depresiasi, asuransi, dan komunikasi dihitung berdasarkan pemakaian tiap aktivitas
berdasarkan perusahaan industri tersebut.
4
DASAR TEORI
Terdapat beberapa definisi dan konsep tentang strategi cost reduction yang dapat
ditemukan dalam berbagai literature (Kasse,2016). Harkness (2009) menjelaskan strategicost
reduction sebagai sebuah program pengurangan biaya untuk membangun bisnisyang lebih
ramping, gesit, dan lebih kompetitif. Demikian pula Bragg (2008) dan Cleverley et al.(2010)
menjelaskan cost reduction sebagai beragam metode atau alat yang digunakan untuk
mengurangi biaya yang tidak diperlukan tanpa mengurangi kapabilitas perusahaan tersebut.
Sedangkan Hansen dan Mowen (2006) menjelaskan strategi cost reduction sebagai
pengelolaan siklus biaya (life-cycle cost management) yaitu bertumpuh pada tahap awal
siklus produksi.
5
Penerapan Strategi Cost Reduction
Penerapan strategi Cost Reduction atau pengurangan biaya ini dapat dilakukan dengan
upaya berikut ini yaitu :
a. Melakukan penurunan biaya produksi
Kegiatan produksi di sebuah perusahaan membutuhkan modal yang cukup untuk
bisa melakukan pengembangan serta pertumbuhan perusahaan yang optimal.
Langkah penurunan biaya produksi biasanya juga dilakukan oleh perusahaan
sebagai wujud pelaksanaan Cost Reduction didalamnya. Pelaksanaan ini
dikarenakan oleh keuangna perusahaan yang mengharuskan untuk semua biaya
mengalami penurunan.
b. Melakukan penurunan jumlah produk
Produk yang dibuat oleh perusahaan biasanya sering mengalami penurunan
jumlahnya akibat biaya produksi yang menurun pula. Inilah salah satu bentuk
strategi yang dilaksanakan oleh perusahaan untuk bisa melakukan perkembangan
serta pertumbuhan perusahaan secara maksimal.
c. Melakukan penurunan nilai investasi
Investasi merupakan tabungan bisnis yang biasa dijalankan perusahaan guna
memaksimalkan keuangan yang ada dalam perusahaan. Namun, dalam konsep
Cost Reduction biasanya angka investasi yang dilakukan oleh perusahaan ini
dikurangi jumlahnya akibat pemaksimalan dana yang digunakan untuk proses
produksi.
Mengenai pengertian harga pokok produksi ini lebih lanjut Winardi (1990 : 79) menjelaskan
bahwa Harga pokok adalah suatu produksi jumlah pengorbanan-pengorbanan, dapat diduga,
dan kuantitatif dapat diukur berhubungan dengan proses produksi, yang dilakukan pada saat
pertukaran dan dalam kebanyakan hal harus didasarkan atas nilai pengganti kesatuan-
kesatuan nilai yang telah dikorbankan.
6
PEMBAHASAN
Kaizen Costing
7
3. Penantian, penantian adalah aktivitas yang di dalamnya bahan baku dan produk
dalam proses menggunakan waktu dan sumber daya dalam menunggu proses
berikutnya.
4. Inspeksi, inspeksi adalah aktivitas yang mengkonsumsi waktu dan sumber daya
untuk menjamin produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi mutu yang
telah ditetapkan.
5. Penyimpanan, penyimpanan adalah aktivitas yang menggunakan waktu dan
sumber daya selama produk dan bahan baku disimpan sebagai persediaan.
8
2. Kebijakan Umum Periklanan. Kelembagaan merupakan area atau bidang keputusan dimana
pilihan-pilihan alternatif harus dibuat seawal mungkin dalam perencanaan.
3. Wilayah Penjualan dan Perluasan atau Penciutan Kekutan Penjualan. Keputusankeputusan
dalam fungsi-fungsi ini harus didasarkan atas studi penelitian tentang potensi pasar,
karyawan maupun professional dari luar.
4. Sales Mix. Proporsi penjualan adalah penekanan penjualan relative untuk berbagai produk
yang dijual perusahaan. Profitabilitas relative per produk harus dinilai.
5. Keseimbangan antara Penjualan,Produksi, dan Tingkat Persediaan.
6. Pengeluaran untuk Penelitian dan Pengembangan
7. Pengeluaran untuk Barang Modal. Analisis biaya dan laba/rugi, evaluasi diferensial biaya dan
laba/rugi, dan perhitungan arus kas yang ditunaikan untuk memutuskan pembiayaan barang
modal.
8. Menguji Keputusan Alternatif. Memproyeksikan hasil laba yang mungkin diperoleh pada saat
rencana laba sedang dibuat.
9
KESIMPULAN
10
DAFTAR PUSTAKA
5. Garrison, R.H. 2007. Akuntansi Manajerial Edisi 11. Jakarta : Penerbit Salemba
Empat.
6. Gusmawarti, D. 2005. Penerapan Activity Based Costing Dalam Penentuan
Harga Pokok Produksi dan Strategi Pengurangan Biaya. Tugas Akhir.
Jurusan Ekonomi UNAND, Padang.
7. Lepar, Sepyani M.,Jenny M. dan Lidia, 2014. Penetapan Harga Pokok Produksi
Dengan Metode Activity-Based Costing pada PT. Fortuna Inti Alam di
Manado Sulawesi Utara. Jurnal EMBA Volume 2 No 2 Bulan Juni.
11
12