Anda di halaman 1dari 1

1 Euclid adalah seorang matematikawan terkenal yang berasal dari Yunani.

Di dalam bukunya
yang berjudul Stoicheion (Elements), beliau menyebutkan bahwa sebuah titik P di luar garis l
dapat ditarik sebuah garis yang sejajar. Pernyatakan ini kemudian dikenal sebagai postulat
paralel.
Sumber: Ensiklopedia Matematika untuk SLTP

2 Blaise Pascal adalah matematikawan yang berasal dari Prancis. Ia menenukan suatu bilangan
dengan pola berbentuk segitiga. Ia juga menghubungkan sifat-sifat segitiga dengan baris-
baris dan deret-deret istimewa. Kemudian, pola bilangan tersebut disempurnakan oleh
Newton dengan teorema binomialnya. Dengan demikian, pola bilangan tersebut dinamakan
teorema binomial Newton.
3 Bangsa Yunani kuno sangat mengagungagungkan lingkaran. Mereka meyakini bahwa
lingkaran merupakan bentuk sempurna yang dapat menjelaskan banyak rahasia alam
semesta, misalnya tentang lintasan planet dan bintang di angkasa. Mereka berpikir bahwa
bumi adalah suatu bola yang sempurna.
4 Rene Descartes adalah seorang ahli matematika dari Prancis yang hidup pada abad ke – 17.
Beliau memperkenalkan penemuan baru bahwa sebuah titik dapat diwakili oleh sepasang
bilanagan yang merupakan jarak – jarak dari setiap sumbu. Kemudian, Descartes
menamainya sebagai koordinast Cartesius. Selanjutnya, sistem koordinat ini disempurnakan
oleh Fermat untuk sumbu yang saling tegak lurus.
5 Bangun-bangun datar atau bidang yang mempunyai tiga sisi atau lebih disebut poligon.
Segitiga dan segiempat merupakan poligon yang sederhana. Segiempat yang paling
sederhana yaitu persegi, persegi panjang, dan jajar genjang. Karena mempunyai panjang dan
sudut-sudut dalam yang sama besar, maka disebut poligon “beraturan”. Plato dan Euclid
adalah orang pertama kali yang mengkaji bangun-bangun ini hampir 2500 tahun yang lalu.
Sumber: : Ensiklopedia Matematika dan peradapan manusia
6 Gauss ( 1777 – 1855 ) merupakan salah satu matematikawan yang berasal dari Jerman.
Beliau merupakan salah seorang ahli matematika besar sepanjang masa. Ketika masih
sekolah dasar, beliau diberi tugas mengjitung : 1 + 2 + 3 + 4 + …. + 100. Belum sempat
gurunya mengerjakan, beliau sudah menyelesaikan tugas tersebut dengan rumus :

𝑛 × (𝑛 + 1)
1 + 2 + 3 + ⋯+ 𝑛 =
2

Anda mungkin juga menyukai