Disusun Oleh :
MUHAMMAD AKBAR VELAYATI, S.Pd
NIM 19150909710073
i
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui,
ii
KATA PENGANTAR
iii
7. Keluarga yang saya cintai terutama kepada Istri tercinta Ana Eflinda, S.ST
yang telah memberikan dukungan moral dan materi.
8. Rekan-rekan sejawat mahasiswa program PPL di SMPN 51 Surabaya.
9. Bapak dan Ibu guru SMPN 51 Surabaya yang sudah membantu
melancarkan pelaksanaan kegiatan program PPL selama ini.
10. Bapak/Ibu Kepala TU dan Staf SMPN 51 Surabaya,
11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
dalam pelaksanaan kegiatan Program PPL Universitas Negeri Surabaya Di
SMPN 51 Surabaya.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangan bahkan mungkin kekeliruan dalam format penulisan, sehingga kritik
dan saran membangun sangat dibutuhkan untuk memperbaiki. Semoga laporan
ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
DAFTAR ISI
iv
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PPL................. ii
KATA PENGANTAR............................................................ iii
DAFTAR ISI ......................................................................... v
ABSTRAK ............................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi ............................................................... 1
B. Tujuan Pelaksanaan PPL ................................................ 4
C. Manfaat Pelaksanaan PPL ............................................. 5
DAFTAR TABEL
Tabel halaman
v
1. Data Pegawai dan staf SMP Negeri 51 Surabaya............ 15
2. Larangan dan Sanksi Pelanggaran................................... 20
3. Struktur Kurikulum Satuan Pendidikan........................... 22
4. Fungsi, Tujuan, dan Ruang Lingkup Muatan Lokal........ 24
DAFTAR GAMBAR
vi
ABSTRAK
LAPORAN KEGIATAN PROGRAM PPL
DI SMP NEGERI 51 SURABAYA
vii
Oleh :
MUHAMMAD AKBAR VELAYATI, S.Pd
NIM. 19150909710147
viii
Metode yang digunakan dalam mengajar beragam, seperti; tanya jawab,
penugasan dan model pembelajaran kooperatif.
Mahasiswa PPL telah menyelesaikan tugas mengajar sebanyak 4 kali
selama kegiatan PPL berlangsung. Mengampu mata pelajaran IPA dengan tatap
muka 2 kali perminggu di kelas 7B sebagai bagian dari penilaian atau supervisi.
Sebagai latihan mengajar, mahasiswa PPG juga diberikan kesempatan 2 kali
mengajar yaitu 1 kali tatap muka di kelas 7B dan 1 kali tatap muka di kelas 7D.
Satu jam pelajaran setara dengan 40 menit. Secara keseluruhan program kerja
PPL terlaksana dengan baik, meskipun masih terdapat beberapa kendala seperti
pengelolaan kelas yang terkadang sulit untuk dikondisikan. Namun, semua itu
merupakan sebuah proses untuk menuju yang lebih baik lagi.
Dalam pelaksanaan praktik mengajar metode yang digunakan yaitu
menggunakan metode diskusi, tanya jawab, dan penugasan. Model pembelajaran
yang digunakan adalah model STAD. Melalui kegiatan PPL ini, mahasiswa
mendapatkan banyak pengalaman dalam kegiatan pembelajaran, serta nilai-nilai
seperti kerja keras, kerjasama, tanggung jawab, dan disiplin. Selain itu, dapat
membantu mahasiswa PPG dalam mempersiapkan diri untuk menjadi tenaga
pendidik yang profesional dan memiliki keterampilan mengajar. Untuk
pelaksanaan PPL periode yang akan datang ada baiknya jika antara pihak sekolah,
mahasiswa, dan peserta didik lebih meningkatkan kerjasama agar dapat lebih
bermanfaat bagi semua pihak.
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
Pendidikan merupakan suatu keharusan yang tidak bisa di elakkan, karena
di era globalisasi saat ini, arus informasi menerapkan semua lapisan kehidupan
menuntut usaha pengembangan sumber daya manusia dengan segala dimensinya
baik dibidang pengetahuan, nilai dan sikap, maupun keterampilan.
Pengembangan yang dilandasi kemampuan intelektual, kecerdasan emosional
dan kreativitas yang hanya dapat dilakukan melalui pendidikan. Artinya
pendidikan mempunyai peranan yang amat strategis untuk mempersiapkan
generasi muda yang memiliki keberdayaan, kecerdasan emosional yang tinggi
dan menguasai mega skill yang mantap (Syahril, 2008).
Pendidikan sangat diperlukan sebagai upaya untuk mempersiapkan
sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, dalam arti menguasai ilmu
pengetahuan, mempunyai keterampilan yang dibutuhkan untuk kelangsungan
hidup, dan menguasai teknologi untuk mengikuti perkembangan zaman yang
nantinya akan berguna untuk kemajuan kehidupan individu itu sendiri maupun
kemajuan suatu bangsa. Menurut Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional Bab 1, Pasal 1, menyatakan bahwa “Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
masyarakat, bangsa, dan negara”.
Kemajuan suatu bangsa bergantung kepada cara bangsa itu mengenali,
menghargai, dan memanfaatkan sumber daya manusia. Hal ini berkaitan erat
dengan kualitas pendidikan yang diberikan pendidik kepada peserta didik.
Dengan demikian kualitas pendidikan sangat erat hubungannya dengan kemajuan
pembangunan yang telah dan akan dicapai suatu bangsa.
Kualitas pendidikan dapat dilihat dalam dua hal, yakni mengacu pada
proses pendidikan dan hasil pendidikan. Proses pendidikan yang bermutu apabila
seluruh komponen pendidikan terlibat dalam proses pendidikan itu sendiri.
Pemerintah berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan
1
mengadakan pembaharuan kurikulum yang sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta meningkatkan kualitas tenaga pendidik. Salah
satunya adalah penyempurnaan kurikulum dengan tujuan agar lulusan pendidikan
nasional memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif sesuai standart mutu
nasional dan internasional. Tenaga pendidik yang berkualitas juga diperlukan
sebagai salah satu unsur penting dalam pendidikan. Salah satu program untuk
meningkatkan tenaga pendidik adalah diadakannya Pendidikan Profesi Guru
Dalam Jabatan (PPGDJ).
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu kegiatan yang
wajib diikuti oleh setiap mahasiswa Program Profesi Guru Dalam Jabatan
Universitas Negeri Surabaya (UNESA). PPL merupakan salah satu bentuk
pelatihan dan pengembangan ilmu pendidikan bagi mahasiswa di sekolah mitra
UNESA. Kegiatan ini merupakan kegiatan praktik yang dilakukan secara
langsung sebagai bentuk penerapan pengembangan perangkat pembelajaran yang
telah disusun selama kegiatan workshop pada program pendidikan guru dalam
jabatan. Melalui praktik ini, diharapkan calon guru profesional dapat
memperoleh pengalaman langsung dalam proses pembelajaran.
Pelaksanaan PPL ini terbagi atas tiga tahapan, yaitu tahap orientasi awal
dengan kegiatan mengumpulkan data tentang situasi dan kondisi sekolah dan
kelas, tahap mengajar dan tahap penutup. Pada tahap mengajar, peserta program
profesi guru dalam jabatan menerapkan RPP yang telah disusun langsung dalam
kelas. Pada tahap ini dilakukan dua kali penilaian oleh guru pamong dalam dua
kali pertemuan. Penilaian dilakukan berdasarkan kriteria penyusunan perangkat
pembelajaran yang baik serta pengelolaan kelas selama proses pembelajaran.
Pada tahap penutup, peserta pendidikan profesi guru berpamitan ke pihak sekolah
di dampingi oleh dosen pembimbing lapangan.
Kegiatan PPL ini dilaksanakan pada tanggal 51 Surabaya mulai 25
Agustrus s.d 8 September 2019 di SMP Negeri 51 Surabaya. SMP Negeri 51
Surabaya beralamatkan di Jalan Raya Balas Klumprik No.125 Kota Surabaya
Jawa Timur. Sebagai sekolah satu lokasi SMP Negeri 51 mempunyai kewajiban
untuk menerima siswa yang berasal dari SD Balas Klumprik 1 melalui jalur
2
PPDB offline. Siswa yang diterima tersebut yang memenuhi persyaratan nilai
yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Sekitar 30 % dari pagu PPDB SMP
Negeri 51 setiap tahunnya berasal dari siswa satu lokasi, 5% dari siswa mitra
warga dan 65% dari PPDB reguler melalui jalur online.
Banyaknya Sekolah Menengah Pertama yang berada di Surabaya
membuat setiap sekolah saling berkompetisi untuk menjadi SMP yang terbaik.
Menghadapi kompetisi ini, SMP Negeri 51 Surabaya melakukan usaha
pembenahan yang dilakukan dengan berbagai cara. Baik dengan pembenahan
pada sarana dan prasarana maupun kualitas pembelajarannya. SMP Negeri 51
Surabaya memiliki tenaga pengajar sebanyak 31 guru dan 12 orang karyawan.
Jumlah peserta didik yang ada seluruhnya 574 peserta didik, terdiri dari 331
peserta didik laki-laki dan 243 peserta didik perempuan yang terbagi dalam 18
rombongan belajar.
Saat ini SMP Negeri 51 Surabaya dalam tahap renovasi, akan tetapi
sarana dan prasarana masih bisa dimanfaatkan. Sarana dan prasarana yang
menunjang proses belajar mengajar terdiri atas beberapa fasilitas, yaitu ruangan
kelas untuk pelaksanaan proses belajar mengajar, laboratorium IPA, laboratorium
komputer, UKS, mushola, perpustakaan, ruang prakarya, ruang administrasi serta
ruang guru. Kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di SMP Negeri 51
Surabaya ini di antaranya adalah PMR, pramuka, olahraga, seni banjari, band,
drumband, seni tari, karya tulis ilmiah, dan paskibraka.
Informasi-informasi yang diperoleh pada saat observasi melalui
pengamatan langsung dan penjelasan yang diberikan oleh perangkat sekolah
diantaranya:
1. Kegiatan Akademik
Kegiatan belajar mengajar di SMP Negeri 51 Surabaya dimulai pada
pukul 07.30 WIB. Sebelum kegiatan belajar mengajar didahului oleh
kegiataan pembiasaan mulai pukul 06.30 – 07.30 WIB. Kegiatan pembiasaan
diisi dengan kegiatan keagamaan serta bimbingan wali kelas. Kedisiplinan
peserta didik secara umum cukup baik. Guru dan karyawan tergolong disiplin
3
dengan datang tepat waktu, mulai mengajar, dan mengakhiri pelajaran tepat
waktu.
2. Kondisi Media dan Sarana Pembelajaran
Media dan sarana pembelajaran yang ada di SMP Negeri 51 Surabaya
meliputi:
a. Media pembelajaran
Media dan sarana pembelajaran di SMP Negeri 51 Surabaya cukup
mendukung bagi tercapainya proses belajar mengajar. Sarana yang ada di
SMP Negeri 51 Surabaya, yaitu media pembelajaran yang ada meliputi:
whiteboard, spidolboard marker, komputer, dan LCD di setiap ruang kelas
b. Perpusatakaan
3. Kegiatan Peserta Didik
Kegiatan-kegiatan peserta didik yang dilaksanakan di SMP Negeri 51
Surabaya antara lain; OSIS, pramuka, PMR, seni banjari, seni tari, drumband,
band, paskibra, olahraga, dan karya ilmiah remaja. Kegiatan itu dimaksudkan
agar peserta didik mampu meningkatkan potensi dan bakat intelektualnya.
Upacara bendera dilaksanakan Senin setiap dua pekan karena harus bergiliran
dengan SDN Balas Klumprik I Surabaya, karena bangunannya berada di
lokasi yang sama dengan SMP Negeri 51 Surabaya. Petugas upacara adalah
anggota bergiliran setiap kelasnya dari kelas VII sampai kelas IX. Selama
mahasiswa PPL berada di SMP Negeri 51 Surabaya melaksanakan kegiatan
PPL, hanya satu kali melaksanakan kegiatan upacara.
4
2. Sedangkan berdasarkan tujuan praktik pembelajaran, PPL membantu
membentuk dan meningkatkan profesionalisme, pengetahuan, keterampilan,
dan sikap mahasiswa sebagai pendidik.
3. secara khusus program PPL bertujuan agar mahasiswa merasakan langsung
proses pembelajaran dan tugas seorang guru yakni mendidik, mengajar dan
melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai
kehidupan sesuai norma yang berlaku, seperti norma agama dan norma
budaya. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan
dan teknologi sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan, minat
maupun bakat yang ada pada diri peserta didik.
4. Mampu menguasai serta penghayatan pengalaman serta praktek di sekolah
melalui refleksi yang merupakan salah satu ciri penting pekerjaan profesional.
5. Mengembangkan kemampuan manajemen sekolah
5
a. Sekolah mendapat masukan mengenai model-model pembelajaran dan
media pembelajaran yang relevan dan menarik minat siswa untuk belajar.
b. Meningkatkan hubungan kemitraan antara sekolah dengan Unesa dalam
menyiapkan guru profesional;
c. Memperoleh bantuan pemikiran, inovasi, tenaga, dan teknologi dalam
mengembangkan pembelajaran di sekolah; dan
d. Berkolaborasi dalam pelaksanaan PTK
3. Manfaat bagi Universitas Negeri Surabaya
a. Memperoleh masukan tentang kasus pendidikan yang dipakai sebagai
bahan pertimbangan penelitian
b. Memperluas dan meningkatkan jaringan dan kerja sama dengan sekolah
yang terkait
c. Memperoleh umpan balik dari sekolah tentang kompetensi pedagogik,
kepribadian, professional, dan sosial mahasiswa PPG,
d. Melakukan evaluasi berkelanjutan dalam menerapkan pola-pola PPL yang
akan datang;
e. Meningkatkan kerjasama yang lebih baik dengan sekolah, pemerintah
daerah, dan instansi terkait untuk mengembangkan sistem Pendidikan
profesi guru.
6
BAB II
PELAKSANAAN PPL
Siswa atau yang biasa disebut dengan peserta didik merupakan salah
satu dari komponen pendidikan yang tidak bisa ditinggalkan, karena tanpa
adanya peserta didik tidak akan mungkin proses pembelajaran dapat berjalan.
Peserta didik secara formal adalah orang yang sedang berada pada fase
pertumbuhan dan perkembangan secara fisik maupun psikis. Pertumbuhan dan
perkembangan merupakan ciri dari seorang peserta didik yang perlu
bimbingan seorang pendidik. Menurut pasal 1 ayat 4 UU RI No. 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, peserta didik adalah anggota
masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui pendidikan pada
jalur jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Menurut Sardiman (2011), terdapat
tiga macam karakteristik yang ada pada siswa yang harus diperhatikan oleh
guru antara lain karakteristik yang berkenaan dengan kemampuan awal siswa
baik kemampuan intelektual, kemampuan berpikir dan lain-lain, karakteristik
siswa berkenaan dengan latar belakang dan status sosial serta karakteristik
yang berkenaan dengan perbedaan kepribadian seperti sikap, perasaan dan
minat.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap peserta didik di SMP Negeri
51 Surabaya, diketahui bahwa sebagian besar peserta didik memiliki
karakteristik yang aktif, serta cenderung menunjukkan dirinya sebagai
seseorang yang memiliki karakter kuat di dalam kelas. Hal tersebut berkaitan
dengan masa perkembangan peserta didik yang telah memasuki masa remaja.
Pembelajaran di SMP Negeri 51 Surabaya berlangsung pada pukul
07.30-15.00 WIB. Pada pukul 12.30 s.d. 13.40 Senin – Kamis diadakan
kegiatan shalat Dzuhur berjamaah dan istirahat. Khusus Jumat PBM
berlangsung mulai pukul 07.30-11.10 WIB, dilanjutkan shalat Jumat.
Sebelumnya, PBM didahului oleh aktivitas pembiasaan peserta didik seperti
7
ibadah dan bimbingan wali kelas. Pembiasaan dimulai pukul 06.30-07.30
WIB.
Pada tahun pelajaran 2019/2020 SMP Negeri 51 Surabaya memiliki 18
rombongan belajar, terdiri dari 7 rombel kelas VII, 5 rombel kelas VIII, dan 6
rombel kelas 9. Ruang kelas terdapat di lantai 1,2 dan 3 bangunan sekolah.
Bangunan terletak di sebelah barat dan berseberangan posisi secara langsung
dengan SDN Balas Klumprik I Surabaya.
Dipandang dari sudut input Nilai Ujian Nasional 3 mata pelajaran
(Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA) yang diterima di SMP Negeri 51
Surabaya dari Jalur Satu Lokasi terendah adalah 180,0, dari Jalur Mitra
Warga 180,50 dan Jalur Reguler 120,0. Sedangkan pendidik di SMP Negeri 51
Surabaya sebanyak 35 orang, yang berlatar belakang SI (68,75%) dan S2
(31,25%), guru bersertifikat 87,5 %.
Hasil dari Standar Penilaian Mutu (SPMI) 8 Standar SMP Negeri 51
Surabaya tahun pelajaran 2018-2019 menyatakan bahwa rata-rata dari Standar
Isi 5,16, Standar Proses 6,61, Standar Kompetensi Lulusan 5,88, Standar PTK
3,23, Standar Sarana dan Prasarana 1,67, Standar Pengelolaan 6,4, Standar
Pembiayaan 3,77, dan Standar Penilaian 1,97. Dapat disimpulkan pada tahun
pelajaran 2018-2019 SMP Negeri 51 Surabaya sebagian besar sudah
memenuhi Standar Nasional Pendidikan.
2. Kondisi Ideal
8
percaya diri; dan (4) toleran, peka sosial, demokratis, dan bertanggung jawab.
Pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis keterampilan, sikap, dan
kompetensi merupakan salah satu strategi pembangunan pendidikan nasional
sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Kurikulum SMPN 51 Surabaya mengacu pada 8 (delapan) Standar
Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana
dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian
pendidikan. Sejalan dengan hal tersebut, memasuki tahun keenam SMP
Negeri 51 Surabaya mengupayakan peningkatan mutu pendidikan lebih
maksimal agar capaian 8 Standar Nasional Pendidikan menjadi lebih baik.
Hal yang dipaparkan di atas merupakan kondisi internal SMP Negeri
51 Surabaya. Selanjutnya, kondisi eksternal SMP Negeri 51 Surabaya di
antaranya situasi SMP Negeri 51 Surabaya yang menjadi satu lokasi dengan
SD Negeri Balas Klumprik I, kadang mempunyai pemahaman yang berbeda,
adanya kegaduhan saat istirahat yang jamnya tidak sama, bisingnya suara
mesin-mesin yang digunakan untuk membangun gedung baru, dan sebagian
orang tua murid yang kondisi ekonomi sosialnya menengah ke bawah kurang
memberikan perhatian kepada putra-putrinya berakibat seringnya siswa tidak
hadir tanpa sepengetahuan orang tua.
9
SMP Negeri 51 berdiri di atas lahan seluas 4500 m 2 ini berada di wilayah
Kecamatan Wiyung. Tepatnya, di jalan Raya Balas Klumprik No. 125
Surabaya, Kelurahan Balas Klumprik. Posisi SMP Negeri 51 sebelah utara
adalah perkampungan penduduk, sebelah timur perkampungan penduduk,
sebelah barat juga dibatasi oleh perkampungan penduduk. Namun secara
strategis berada pada akses yang mudah untuk dicapai dan mencapai kota.
Lingkungan seperti ini membuat proses belajar mengajar menjadi nyaman
karena jauh dari kebisingan dan segala macam pencemaran lainnya meskipun
berada di daerah yang padat penduduk. Kondisi lingkungan yang seperti ini
memberikan nuansa yang sangat khas bagi keberadaan SMP Negeri 51 yang
berdiri sejak tahun 2011. Masyarakat sekitar SMP Negeri 51 Surabaya yang
heterogen menambah derajat keberagaman latar belakang siswa dan orang
tuanya. Hal ini mengundang segenap stakeholder SMP Negeri 51 untuk
menambah motivasi bekerja keras demi keunggulan SMP Negeri 51
Surabaya.
Selain paparan di atas, SMP Negeri 51 Surabaya sering berkoordinasi
dengan pihak SD Negeri Balas Klumprik I dan mengadakan kegiatan bersama
jika memungkinkan dan memberikan pengarahan kepada orang tua siswa
tentang pentingnya perhatian orang tua demi keberhasilan putra-putrinya.
Harapan kepada masyarakat untuk menyikapi positif agar keberhasilan
pendidikan di SMP Negeri 51 Surabaya menjadi baik, sedangkan sarana,
kesempatan, fasilitas, dan waktu yang dimiliki keluarga, sekolah, dan
masyarakat Kota Surabaya dapat dikelola lebih efektif dan efisien guna
membangun titian para peserta didik untuk mengenal dirinya dan mandiri
serta menghadapi pendidikan lebih lanjut dalam kehidupan nyata yang
dijalaninya.
SMP Negeri 51 Surabaya sebagai lembaga layanan pendidikan yang
langsung bersentuhan dengan kepentingan masyarakat diharapkan mampu
mengakomodasi semua kepentingan peserta didik, potensi daerah, dan
dinamika perkembangan masyarakat. Dengan demikian, layanan pendidikan
yang diberikan secara signifikan dapat memberikan sumbangsih yang dapat
dirasakan manfaatnya. Konsep-konsep ini secara strategis perlu dituangkan
10
dalam sebuah desain kurikulum yang secara keseluruhan merupakan
gambaran nyata dari proses pendidikan yang akan dilaksanakan oleh Satuan
Pendidikan.
Penyusunan dokumen Kurikulum 2013 dilakukan dengan merujuk
Permendikbud No. 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah
Menengah Pertama. Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan bagian dari
strategi meningkatkan capaian pendidikan. Selain kurikulum, terdapat
sejumlah faktor di antaranya: lama siswa bersekolah; lama siswa tinggal di
sekolah; pembelajaran siswa aktif berbasis kompetensi; buku pegangan;
peranan guru sebagai ujung tombak pelaksana pendidikan. Orientasi
Kurikulum 2013 adalah terjadinya peningkatan dan keseimbangan antara
kompetensi sikap (attitude), keterampilan (skill) dan pengetahuan
(knowledge). Hal ini sejalan dengan amanat UU No. 20 Tahun 2003
sebagaimana tersurat dalam penjelasan Pasal 35: kompetensi lulusan
merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah
disepakati. Hal ini sejalan pula dengan pengembangan kurikulum berbasis
kompetensi yang telahdirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Sejumlah hal yang
menjadi alasan pengembangan Kurikulum 2013 adalah (a) Perubahan proses
pembelajaran [dari siswa diberi tahu menjadi siswa mencari tahu] dan proses
penilaian [dari berbasis output menjadi berbasis prosesdan output]
memerlukan penambahan jam pelajaran; (b) Kecenderungan akhir-akhirini
banyak negara menambah jam pelajaran [KIPP dan MELT di AS, Korea
Selatan]; (c) Perbandingan dengan negara-negara lain menunjukkan jam
pelajaran di Indonesia relatif lebih singkat, dan (d) Walaupun pembelajaran di
Finlandia relatif singkat, tetapi didukung dengan pembelajaran tutorial.
Kurikulum SMP Negeri 51 Surabaya dikembangkan sebagai
perwujudan dari kurikulum pendidikan dasar dan menengah. Kurikulum ini
disusun oleh satu tim penyusun yang terdiri atas unsur sekolah dan komite
sekolah dibawah koordinasi dan supervisi Departemen Pendidikan Kota
Surabaya.
11
4. Landasan Hukum
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem
Pendidikan Nasional;
Perpres No 87 Tahun 2017 tentang penguatan pendidikan karakter;
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan , senagai,mana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan;
Peraturan Menteri Pendidikan dan KebudayaanNomor 58 Tahun 2014
tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah
Tsanawiyah;
Peraturan Menteri Pendidikan dan KebudayaanNomor 61 Tahun 2014
Tentang Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan ;
Peraturan Menteri Pendidikan dan KebudayaanNomor 62 Tahun 2014
Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler;
Peraturan Menteri Pendidikan dan KebudayaanNomor 63 Tahun 2014
Tentang Kepramukaan;
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015
Tentang Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti;
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016
tentang Standar Kompetensi Lulusan;
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016
tentang Standar Isi;
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016
tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian;
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016
tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dan Menengah;
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2018
tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan dan Penilaian Hasil
Belajar oleh Pemerintah;
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 15 Tahun 2018
tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas
Sekolah;
12
Ketua Komite Sekolah Kepala Sekolah
Peraturan
Drs. Soediono Irianto, M. Si. Badan Sulastri,S.Pd.M.Si
Standar Nasional Pendidikan Nomor :
0044/P/BSNP/XI/2017 tanggal 28 November 2017 Tentang Prosedur
Unit Perpustakaan Tata Usaha
Operasional Standar Penyelenggaraan Ujian Nasional (POS UN) Tahun
Ida Noerfilla, S.Pelajaran
Pd. 2017/2018; Racmawati
Peraturan Gubernur Jawa Timur No.19 tahun 2014 tentang Muatan Lokal
Bahasa Daerah;
Perda Kota Surabaya No 16 tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan
Waka Ur. Kurikulum Waka Ur.Kesiswaan Waka Ur. Prasarana Waka Ur. Humas
pendidikan;
Kesiswaan
PerwaliDarto,
Dwi Ernawati, S. Pd. KotaS.Pd.,
Surabaya Dra.
M. Pd.No 47 Lilik Eka
Tahun A., M.
2013 Si.
tentang Penyelenggaraan
Ahmad Zainuddin, S. dan
Pd., M.
Pd.
Pengelolaan Pendidikan
JABATAN
Wali Kelas Wali Kelas VIIE Wali Kelas VIIIA Wali Kelas IXA Wali Kelas IXE
Drs. Winaryo, M. Dra. Siti Fadilah Susiati Rahayu D. Y., S. Drs. Komari Siti Maisaroh, S.
B. Struktur Organisasi dan
Si. Tata Kerja Pd.
Pd.
Wali Kelas VIIB Wali Kelas VIIF Wali Kelas VIIIB Wali Kelas IXB Wali Kelas IXF
VIIA
Andi Winarni, S. Rupiati Ningsih, S.
Nurul Khabibah, S. Ida Noerfilla, S. Pd. Eriyanti, S. Pd.
Pd., M. Pd. Pd. Pd.
Wali Kelas VIIC Wali Kelas VIIG Wali Kelas VIIIC Wali Kelas IXC
Sri Haryuni Irianti, S. Fezar Adiwara k., S. Pramudya Ananta K., S.
Immanuel Okki Dana, S.
Pd Pd. Pd.
Pd.
Wali Kelas Wali Kelas VIIID Wali Kelas IXD
Dra. Makrina Nur Kristiyati
Meike VIIA
Wulandari, S. Dra. Dwi Lusmandari,
Pd. M.M
Wali Kelas VIIIE
Agus Arifin, S. Pd.
GURU
S I S WA
MASYARAKAT
13
Gambar 2.1. Struktur Organisasi
14
No Nama NIP
31 Galuh Suci Lestari -
32 Sugiman -
33 Whendy Aryo AJtmiko -
34 Siti Romlah -
35 Navita Halukti Putri -
36 Meryana Bunga Citra D. -
37 Hari Subagio -
38 Imam Khoiri -
39 Eko Hari Wahyudi -
40 Marijono -
41 Andi Celestiono -
42 Danang Setioko, S.Or, M.Pd -
Indikator:
1. Terwujudnya siswa berprestasi dalam bidang akademis
2. Terwujudnya minat dan bakat siswa dalam meningkatkan prestasi non
akademik melalui kegiatan ekstrakurikuler
3. Terwujudnya siswa yang mengedepankan pendidikan karakter yang
religious, nasionalis, gotong royong, mandiri, dan integritas
4. Terwujudnya siswa yang taat beribadah sesuai dengan agama yang dianut
5. Terwujudnya siswa yang membudayakan kegiatan 5S yaitu senyum, slam,
sapa, sopan, dan santun kepada seluruh warga sekolah
6. Terwujudnya sekolah yang bersih, hijau, dan cinta lingkungan
7. Terwujudnya siswa yang sadar akan pentingnya sumber daya alam melalui
budaya hemat energi
8. Terwujudnya generasi emas, yang cerdas dan sehat tanpa narkoba
9. Terwujudnya budaya gemar membaca melalui kegiatan literasi
10. Terwujudnya siswa yang bekualitas dan mempunyai daya saing tinggi
melalui penguasaan dan penerapan penggunaan ICT
C. Misi Satuan Pendidikan
1. Menumbuhkan semangat berprestasi dalam bidang akademis
2. Mengembangkan minat dan bakat siswa serta meningkatkan prestasi non
akademis melalui kegiatan ekstrakurikuler
15
3. Mengedepankan pendidikan karakter yang religious, nasionalis, gotong
royong, mandiri, dan integritas
4. Mewujudkan siswa yang taat beribadah sesuai dengan agama yang dianut
5. Membudayakan kegiatan 5S yaitu senyum, salam, sapa, sopan, dan santun
kepada seluruh warga sekolah
6. Mewujudkan sekolah yang bersih, hijau, dan cinta lingkungan
7. Menumbuhkan kesadaran akan pentingnya sumber daya alam melalui
budaya hemat energi
8. Mewujudkan generasi emas, yang cerdas dan sehat tanpa narkoba
9. Menumbuhkan budaya gemar membaca melalui kegiatan literasi
10. Meningkatkan kualitas dan daya saing yang tinggi melalui penguasaan dan
penerapan penggunaan ICT
16
e. Membudayakan kegiatan 5S yaitu senyum, salam, sapa, sopan, dan santun
kepada seluruh warga sekolah
f. Mewujudkan sekolah yang bersih, hijau, dan cinta lingkungan
g. Menumbuhkan kesadaran akan pentingnya sumber daya alam melalui
budaya hemat energi
h. Mewujudkan generasi emas, yang cerdas dan sehat tanpa narkoba
i. Menumbuhkan budaya gemar membaca melalui kegiatan literasi
j. Meningkatkan kualitas dan daya saing yang tinggi melalui penguasaan dan
penerapan penggunaan ICT.
17
3. MORAL DAN ETIKA
a. Setiap siswa wajib menghormati Kepala Sekolah, Dewan guru, staf TU
dan seluruh karyawan SMP Negeri 51 Surabaya
b. Setiap siswa wajib menjaga nama baik sekolah
c. Setiap siswa wajib mengembangkan budaya senyum, sapa, dan salam pada
keluarga besar SMP Negeri 51 Surabaya, menghormati yang lebih tua dan
menyayangi yang lebih muda.
Tabel 2.2. Larangan dan Sanksi Pelanggaran
18
memperketat pakaian
4. SANKSI
Bagi siswa yang melanggar peraturan dan tata tertib tersebut di atas,
akan dikenakan sebagai berikut:
a. Mendapat teguran dan sanksi langsung di tempat.
b. Mendapat surat peringatan (SP1, SP2, SP3) dilanjutkan membuat
perjanjian tertulis di ketahui orang tua dan wali kelas.
c. Siswa dikenakan skors (siswa tidak mengikuti kegiatan belajar di kelas,
melainkan belajar di perpustakaan dibawah pengawasan guru
pembimbing).
d. Siswa yang bersangkutan dikembalikan pada orang tua.
19
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
Kelompok B
8 Seni Budaya 3 3 3
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
9 3 3 3
Kesehatan
10 Prakarya 2 2 2
11 Bahasa Jawa 2 2 2
JUMLAH ALOKASI WAKTU PER
40 40 40
MINGGU
20
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
a. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual yang berarti
menghargai ajaran agama yang dianutnya.
b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial yang berarti
menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli, toleransi, gotong royong, santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
c. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan yang berarti
memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata
d. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan yang berarti
mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
21
FUNGSI TUJUAN RUANG LINGKUP
• Sarana peningkatan • Siswa menghargai dan Ruang lingkup mata
pengetahuan dan membanggakan, Bahasa pelajaran bahasa Jawa
keterampilan berbahasa Jawa sebagai bahasa meliputi penguasaan
Jawa untuk daerah dan berkewajiban kebahasaan, kemampuan
melestarikan dan mengembangkan serta memahami,
mengembangkan melestarikan. mengapresiasi sastra,
budaya Jawa dalam • Siswa memahami bahasa dan kemampuan
rangka kelangsungan Jawa dari segi bentuk, menggunakan Bahasa
pembangunan bangsa. makna, dan fungsi serta Jawa, yang dijabarkan
• Sarana peningkatan menggunakannya dengan dalam aspek-aspek
pengetahuan dan tepat untuk bermacam- kebahasaan
keterampilan berbahasa macam tujuan, (mendengarkan,
Jawa untuk • keperluan, dan keadaan berbicara, membaca,
mewujudkan dan misalnya : di sekolah, di menulis dan apresiasi
mengembangkan rumah, di masyarakat sastra).
pengetahuan tentang dengan baik dan benar.
sastra Jawa. • Siswa memiliki
• Sarana pembinaan kemampuan menggunakan
pemakaian dan Bahasa Jawa yang baik dan
penyebarluasan bahasa benar untuk meningkatkan
Jawa yang baik untuk keterampilan, kemampuan
berbagai keperluan intelektual (berfikir kreatif,
yang menyangkut menggunakan akal sehat,
berbagai masalah. menerapkan kemampuan
• Sarana pengembangan yang berguna, menggeluti
penalaran. konsep abstrak, dan
• Sarana pengembangan memecahkan
budi pekerti luhur. masalah),kematangan
emosional dan sosial.
• Siswa dapat bersikap lebih
positif dalam tata
kehidupan sehari-hari
dalam lingkungannya.
C. Kegiatan Pengembangan Diri
Pengembangan diri merupakan salah satu komponen pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah, maupun pendidikan khusus. Meskipun
demikian,pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus
diasuh oleh guru, tetapi bisa juga difasilitasi oleh konselor, atau tenaga
22
kependidikan lain yang dapat dilakukan dalam bentuk ekstrakurikuler. Dalam
struktur kurikulum pendidikan umum, dijelaskan bahwa pengembangan diri
bertujuan memberikan kesempataan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengeskpresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat,
dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiataaan
pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru atau
tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiataan
ekstrakurikuler. Dari uraian di atas, dapat ditarik beberapa benang merah
berkaitan dengan pengembangan diri, sebagai berikut,
1. Kegiatan pengembangan diri yang difasilitasi dan dibimbing oleh Guru BK
a. Tujuan:
1) Membantu melayani masalah kesulitan belajar siswa;
2) Melayani pengembangan karier siswa;
3) Membantu dalam pemilihan jenjang pendidikan yang lebihtinggi;
4) Membantu siswa dalam memecahkan masalah dalam kehidupan
sosial siswa.
2. Pramuka
Dalam Kurikulum 2013, kepramukaan ditetapkan sebagai kegiatan
ekstrakurikuler wajib, maka wajib diikuti oleh seluruh peserta didik,
terkecuali peserta didik dengan kondisi yang tidak memungkinkan untuk
mengikutinya.
a. Tujuan
Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka:
1) memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia,
berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai
luhur bangsa, berkecakapan hidup, sehat jasmani, dan rohani;
2) menjadi warga negara yang berjiwa pancasila, setia dan patuh
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota
masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya
sendiri secara mandiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas
pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian terhadap
sesama makhluk hidup dan alam lingkungan.
23
3) Pelaksanaan Ekstrakurikuler Pramuka pada hari Sabtu pukul 07.30-
08.30 WIB.
3. Palang Merah Remaja
a. Tujuan:
1) memiliki jiwa sosial dan kepedulian kepada orang lain;
2) memiliki sikap kerja sama kelompok;
3) memiliki pengetahuan dan praktik PPPK;
4) membentuk petugas piket UKS;
5) melatih siswa untuk cepat dan tepat dalam memberikan pertolongan
pertama.
b. Pelaksanaan ekstrakurikuler PMR setiap Senin, pukul 15-16.30 WIB
4. Keagamaan (Seni Banjari)
a. Tujuan:
1) Memiliki jiwa cinta Agama, Nabi, dan Allah SWT
2) Memiliki sikap kerja sama kelompok
3) Mengembangkan seni budaya islami
4) Sebagai sarana dakwah
b. Pelaksanaan Ekstrakurikuler Banjari pada hari Sabtu pukul 10.00-11.30
WIB.
5. Seni Tari
a. Tujuan:
1) Melatih siswa untuk melestarikan budaya daerah
2) Melatih siswa untuk percaya diri, kreatifitas dan bertanggung jawab.
b. Pelaksanaan Ekstrakurikuler Seni Tari pada hari Sabtu pukul 09.00-
10.30 WIB di SMP Negeri 51 Surabaya.
6. Drum Band
a. Tujuan:
1) Pembinaan kedisiplinan dan pemberian motivasi
2) Memiliki sikap kerja sama kelompok
b. Pelaksanaan Ekstrakurikuler Drum Band pada hari Sabtu pukul 12.00-
1.30 WIB.
7. Paskibraka
24
a. Tujuan:
1) Pembinaan kedisiplinan dan pemberian motivasi
2) Memiliki sikap kerja sama kelompok
b. Pelaksanaan Ekstrakurikuler Paskibraka pada hari Sabtu pukul 13.00-
15.30 WIB di halaman SMP Negeri 51 Surabaya.
8. Olah Raga (Futsal)
a. Tujuan:
1) melatih disiplin dan sportivitas
2) mengembangkan bakat siswa ke arah prestasi
3) menumbuhkan rasa kebersamaan dalam suka dan duka
b. Pelaksanaan Ekstrakurikuler Futsal pada hari Sabtu pukul 08.00 –
09.30 WIB di lapangan futsal Pondok Maritim Surabaya.
9. Olah Raga (Bola Voli)
a. Tujuan:
1) melatih disiplin dan sportivitas
2) mengembangkan bakat siswa ke arah prestasi
3) menumbuhkan rasa kebersamaan dalam suka dan duka
b. Pelaksanaan Ekstrakurikuler Bola Voli pada hari Sabtu pukul 15.00-
16.30 WIB di lapangan Bola Voli Koterm Surabaya.
10. Wushu
a. Tujuan:
1) Pembinaan kedisiplinan dan pemberian motivasi
2) Memiliki sikap kerja sama kelompok
b. Pelaksanaan Ekstrakurikuler Wushu pada Kamis, pukul 15.00-16.30
WIB di halaman SMP Negeri 51 Surabaya.
11. Karya Ilmiah Remaja (KIR)
a. Tujuan:
1) Pembinaan kedisiplinan dan pemberian motivasi
2) Memiliki sikap kerja sama kelompok
b. Pelaksanaan Ekstrakurikuler KIR pada Jumat pukul 14.00-15.30
WIB.
F. Kultur Sekolah
25
1. Membudayakan kegiatan 5 S yaitu senyum, salam, sapa, sopan, dan santun
kepada seluruh warga sekolah.
2. Membiasakan hidup bersih, rapi, dan cinta lingkungan.
3. Menciptakan suasana yang religius di lingkungan sekolah dengan pembiasaan
melaksanakan shalat dhuha, hajat, dan shalat dzuhur secara berjamaah. Selain
itu terdapat kegiatan keagamaan bagi pemeluk agama Nasrani yang diadakan
bersamaan dengan ibadah agama Islam. Namun kegiatan keagamaan Nasrani
dilaksanakan di ruang VIII D.
26
d. Meningkatkan potensi yang dimiliki peserta didik baik akademik maupun
non-akademik melalui kegiatan kurikuler maupun ekstrakurikuler.
e. Menjalin kerjasama yang baik dan harmonis dalam segala kegiatan.
f. Memberikan bimbingan, arahan, home visit, serta bekerjasama dengan
pihak lain seperti RT, RW, Kelurahan, Kecamatan, dll.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan pelaksanaan PPL semester ganjil
tahun 2019/2020 di SMPN 51 Surabaya yang dilaksanakan pada 51 Surabaya
mulai 25 Agustrus s.d 8 September 2019, dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut bahwa :
1. Pelaksanaan program pengalaman lapangan sangat bermanfaat bagi peserta
program profesi guru dalam jabatan (PPG DJ) dalam hal pemberian
pengalaman mengajar dan manajemen sekolah.
2. Kegiatan PPL mata pelajaran IPA di kelas VII telah dilakukan dengan baik,
walaupun ada beberapa permasalahan yang dihadapi seperti kurangnya
manajemen waktu namun dengan dukungan teman-teman, guru pamong,
dosen pembimbing dan kerja keras yang dilakukan, kegiatan PPL
memberikan hasil yang memuaskan.
3. Pelaksanaan PPL sangat dirasakan manfaatnya karena selain memberikan
pengalaman untuk mengelola kelas dan membuat suasana pembelajaran yang
efektif, juga mendapat pengalaman menghadapi berbagai karakter peserta
didik sehingga dirasa memberikat kontribusi dalam peningkatan kompetensi
guru baik pedagogik, profesional, kepribadian dan sosial.
4. Melaksanakan PPL sesuai ketentuan akan menumbuhkan profesionalisme
dan tanggung jawab praktikan sebagai calon pendidik profesional untuk
mengelola dan mengkondisikan kelas saat melakukan pembelajaran.
5. Pelaksanaan PPL merupakan salah satu kegiatan untuk memberikan dan
menerapkan ilmu secara profesional, dan diharapkan mampu bereksplorasi
untuk menciptakan kemajuan-kemajuan dalam pelaksanaan pembelajaran
terkait dengan pengelolaan kelas. Dengan kata lain peserta PPL akan
27
mengetahui secara nyata kegiatan baik itu terkait tugas, kewajiban dan
tanggung jawab sebagai seorang pengajar.
6. Selain sebagai tempat menerapkan dan mengaplikasikan ilmu yang dimiliki,
pelaksanaan PPL juga menjadi sarana untuk menimba ilmu dan juga
pengalaman yang tidak didapatkan di tempat tugas asal, salah satunya
dihadapkan dengan permasalahan yang tidak tentu dan datangnya juga tidak
menentu saat proses belajar mengajar di sekolah baik itu mengenai
manajemen sekolah ataupun manajemen pendidikan. Hal inilah nantinya
akan menumbuhkan kedewasaan dalam mencari jati diri guna menumbuhkan
rasa percaya diri pada kemampuan yang dimiliki.
7. Keberhasilan proses belajar mengajar sangatlah dipengaruhi oleh pendidik
atau guru dan peserta didiknya sendiri, selain didukung dan ditunjang oleh
sarana dan prasarana pendukung yang melengkapi dan ada di sekolah itu
sendiri
8. Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta PPL telah melaksanakan
pembuatan rencana pembelajaran sebanyak 4 RPP, melakukan kegiatan
praktik mengajar sebanyak 2 kali pertemuan melakukan beberapa kali
evaluasi belajar yaitu tugas kelompok, tugas pribadi maupun kuis .
9. Berbagai macam kendala yang menghambat kegiatan PPL baik yang berupa
teknis maupun non teknis dapat diselesaikan dengan adanya bantuan dari
guru pembimbing/pamong di sekolah maupun dari Dosen pembimbing dari
Universitas Negeri Surabaya.
B. SARAN
Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan, maka saran dan kritik perlu
disampaikan demi terwujudnya program pengelolaan lapangan yang lebih baik
pada tahun yang akan datang. Adapun saran dalam pelaksanaan kegiatan ini
adalah :
1. Saran untuk sekolah
SMP Negeri 51 Surabaya sudah bagus dari akademik maupun non
akademik. Semoga SMP Negeri 51 Surabaya ke depannya semakin maju dan
sukses sesuai dengan visi yang telah ditetapkan.
2. Saran untuk pengelola PPG
a. Waktu penempatan mahasiswa PPG Dalam Jabatan agar tidak terlalu
mendadak. Alangkah lebih baik apabila minimal 1 minggu sebelum
kegiatan dimulai mahasiswa PPGDJ yang melakukan PPL di sekolah
28
sudah mendapatkan informasi agar dapat mempersiapkan segala sesuatu
dengan baik seperti akomodasi dan transportasi.
b. Pelaksanan PPG secara keseluruhan sudah cukup baik, namun perlu
ditingkatkan lagi untuk penentuan jadwal mengajar agar terjadi proses
pelaksanaan PPG dapat berjalan lancar seperti yang diharapkan peserta
PPG dan penyelenggara.
DAFTAR PUSTAKA
29
Sulaeman, Dadang. 1995. Psikologi remaja : dimensi-dimensi perkembangan.
Bandung : Penerbit Mandar Maju
https://rezafardanyramadhan005.wordpress.com/2016/11/22/pengertian-kualitas-
pendidikan-menurut-para-ahli/ diakses tanggal 8 September 2019
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-pendidikan.html diakses tanggal
8 September 2019
https://www.silabus.web.id/pengertian-peserta-didik/ diakses tanggal 8 September
2019
https://www.coursehero.com/file/p6vsdphb/C-MANFAAT-Pelaksanaan-Praktik-
Pengalaman-Lapangan-PPL-1-diharapkan-dapat/ diakses tanggal 8 September
2019
LAMPIRAN
30
2. Ekstrakurikuler Paskib
3. Ekstrakurikuler Wushu
31
4. Ekstrakurikuler Tari
5. Ekstrakurikuler Samroh
32
6. Ekstrakurikuler Band
33
7. Mahasiswa praktik mengajar
34
10. Bersama Kepala Sekolah
35
11. Mahasiswa Dajlab III/2019 IPA bersama Dosen
12. Kegiatan 5S
36
14. Kegiatan shalat Dhuha Berjamaah
37
15. Penjemputan Mahasiswa PPL Angkatan 3 di SMP Negeri 51 Surabaya oleh
DPL
38