See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/318118585
CITATION READS
1 12,760
3 authors, including:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO K3 PADA TINDAKAN PERAWATAN & PERBAIKAN MENGGUNAKAN METODE HIRARC (HAZARD IDENTIFICATION AND RISK
ASSESMENT RISK CONTROL) PADA PT. X View project
MINIMASI BIAYA DALAM PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI PRODUK MINUMAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX View project
NANANG ABDULLATIF K
All content following this page was uploaded by Supriyadi Supriyadi on 04 July 2017.
ABSTRAKS
Setiap lingkungan atau tempat kerja mengandung potensi bahaya yang tinggi sehingga diperlukan suatu upaya
pencegahan dan pengendalian agar tidak terjadi kecelakaan kerja. Penyebab kecelakaan kerja disebabkan oleh
tindakan orang yang tidak mematuhi keselamatan kerja (unsafe action) dan keadaan-keadaan lingkungan atau
proses dan sistem yang tidak aman (unsafe condition). Pengidentifikasian bahaya dan risiko kerja merupakan
tahap awal yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Tujuan dari penelitian adalah mencegah terjadinya bahaya
risiko K3 terhadap tindakan perawatan, dan mengetahui sumber bahaya keselamatan dan kesehatan kerja dalam
tindakan perawatan dan perbaikan dalam sistem yang diterapkan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan
metode deskriptif yang mendeskripsikan terkait identifikasi dan penilaian risiko K3. Pengambilan data mengenai
identifikasi dan penilaian risiko dianalisa dengan HIRARC (Hazard Identification Risk Assessment and Risk
Control), kemudian akan dievaluasi dan ditentukan upaya perbaikan dan pengendalian risiko bahaya di tempat
kerja sehingga tempat kerja menjadi aman. Hasil penelitian ini adalah hasil risk assessment teridentifikasi 70
resiko dari 52 bahaya dari 5 proses tindakan perawatan dan perbaikan yang di klasifikasikan risiko rendah 16 %,
sedang 54 %, tinggi 27% dan extrim 3%. Pengendalian risiko untuk terkena sengatan listrik pada saat
menghidupkan panel operasional, tindakan pengendalian/penurunan risiko dapat dilakukan dengan penggunaan
APD seperti safety shoes dan sarung tangan kulit, iritasi karena percikan dan terserap ke dalam mata dan kulit,
gangguan pernafasan karena menghirup gas/uap dapat dilakukan tindakan pengendalian/pengurangan risiko
dengan menggunakan APD (googles, masker) MSDS material, serta larangan makan dan minum di tempat kerja,
kebakaran, tindakan pengendalian resiko dapat dilakukan yaitu penyedian alat pemadam kebakaran dan Untuk
jatuh dari ketinggian, tindakan pengendalian yang dilakukan dengan menggunakan APD yaitu safety belt dan
body harness pada saat bekerja di tempat ketinggian serta melakukan rekayasa engineering atau modifikasi
pemasangan hand rail
281
Seminar Nasional Riset Terapan 2015 | SENASSET 2015 ISBN: 978-602-73672-0-3
Serang, 12 Desember 2015
Analysis) dapat mengurangi terjadinya kecelakaan identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko
kerja. Hal-hal yang dilakukan dalam penerapan JSA HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment,
(Job Safety Analysis) adalah Identifikasi bahaya yang and Risk Control). Penilaian risiko menurut standard
berhubungan dengan setiap langkah dari pekerjaan AS/NZS 4360, kemungkinan atau Likelihood diberi
yang berpotensi menyebabkan kecelakaan kerja serta rentang antara suatu risiko yang jarang terjadi sampai
menentukan bagaimana untuk mengontrol bahayanya dengan risiko yang terjadi setiap saat.
tetapi dalam hal ini kekurangan metode JSA (Job HIRARC menurut OHSAS 18001 adalah
Safety Analysis) adalah tidak dapat menganalisa merupakan elemen pokok dalam sistem manajemen
risiko dan menilai bahaya risiko atau risk assessment keselamatan dan kesehatan kerja yang berkaitan
langsung dengan upaya pencegahan dan pengendalian
yang ada dalam tindakan perbaikan dan perawatan
bahaya di samping itu HIRARC (Hazard
infastuktur di PT X Identification Risk Assessment and Risk
Metode HIRARC (Hazard Identification Risk
Control) juga merupakan bagian dari “Risk
Assessment and Risk Control) adalah serangkaian Management” yang harus dilakukan di seluruh
proses identifikasi bahaya yang terjadi dalam aktivitas aktivitas organisasi untuk menetukan kegiatan
rutin maupun non rutin di perusahaan yang organisasi yang mengandung potensi bahaya dan
diharapkan dapat dilakukan usaha untuk pencegahan menimbulkan dampak serius terhadap keselamatan
dan pengurangan terjadinya kecelakaan kerja yang dan kesehatan kerja (Ramli, 2010). Identifikasi
terjadi di perusahaan, dan menghindari serta bahaya adalah landasan dari program pencegahan
minimalisir risiko dengan cara yang tepat dengan kecelelakaan atau pengendalian risiko. Tanpa
menghindari dan mengurangi risiko terjadinya mengenal bahaya maka tidak dapat ditentukan
kecelakaan kerja serta pengendaliannya dalam sehingga upaya pencegahan dan pengendalian risiko
melakukan proses kegiatan perbaikan dan perawatan tidak dapat dijalankan
sehingga prosesnya menjadi aman. Identifikasi
Berikut ini merupakan langkah-langka
bahaya serta penilaian risiko dan pengendaliannya
manajemen resiko dengan menggunakan HIRARC
merupakan bagian dari sistem manajemen risiko yang
(Suma’mur, 1986):
merupakan dasar dari SMK3 sistem manajemen
1. Hazard Identification
keselamatan dan kesehatan kerja yang terdiri dari
Proses pemeriksaan tiap – tiap area kerja dengan
identifikasi bahaya (hazard identification), penilaian
tujuan untuk mengidentifikasi semua bahaya
risiko (risk assessment) dan pengendalian risiko (risk
yang melekat pada suatu pekerjaan.
control)
Tujuan dari penelitian adalah untuk mangetahui 2. Risk Assesment
tingkat bahaya dan risiko K3 pada tindakan perbaikan Suatu proses penilaian risiko terhadap adanya
dan perawatan dengan metode HIRARC (Hazard bahaya di tempat kerja.
Identification Risk Assessment and Risk Control) dan 3. Risk Control
melakukan pencegahan dan pengendalian kecelakaan Suatu proses yang digunakan untuk
kerja dapat memberikan alternatif perbaikan mengidentifikasi dan mengendalikan semua
manajemen K3. kemungkinan bahaya ditempat kerja serta
melakukan peninjauan ulang secara terus
menerus untuk memastikan bahwa pekerjaan
1.2 Tinjauan Pustaka
mereka telah aman
Menurut Mangkunegara (2002) Keselamatan dan
Penilaian potensi bahaya yang diidentifikasi
kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya
bahaya risiko melalui analisa dan evaluasi bahaya
untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik
risiko yang dimaksudkan untuk menentukan besarnya
jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada
risiko dengan mempertimbangkan kemungkinan
khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya
terjadi dan besar akibat yang ditimbulkan. Dari hasil
dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan
analisa dapat diditentukan peringkat nilai risiko
makmur. Salah satu tujuan K3 adalah untuk mencapai
sehingga dapat di lakukan penilaian risiko yang
Zero Accident. (Ramli. 2010.)
memiliki dampak penting terhadap perusahaan dan
Manajemen risiko K3 adalah suatu upaya risiko tidak penting.
mengelola risiko K3 untuk mencegah terjadinya
Hasil analisa risiko dievaluasi dan dibandingkaan
kecelakaan yang tidak diinginkan secara
dengan kriteria yang telah ditetapkan atau baku dan
komprehensif, terencana dan terstruktur dalam suatu
norma yang berlaku untuk menetukan apakah risiko
kesisteman yang baik. Manajemen risiko K3
tersebut penting atau tidak penting, jika penting harus
berkaitan dengan bahaya dan risiko yang ada di
dikelola atau ditangani dengan baik. Kendali (kontrol)
tempat kerja yang dapat menimbulkan kerugian bagi
terhadap bahaya di lingkungan kerja adalah tindakan-
peusahaan (Ramli, 2010). Implementasi K3 dimulai
tindakan yang diambil untuk
dengan perencanaan yan baik dimulai dengan
meminimalisir atau mengeliminasi risiko kecelakaan kerja melalui eliminasi, subtitusi
engineering control
warning system administrative control dan alat Tabel 3. Skala “Risk Matrik” Pada Standard
pelindung diri AS/NZS 4360
Berikut ini matrik yang digunakan untuk
282
Seminar Nasional Riset Terapan 2015 | SENASSET 2015 ISBN: 978-602-73672-0-3
Serang, 12 Desember 2015
Tingkat Kriteria Penjelasan
Insignifican Tidak ada Konsekuensi
1 (tidak kerugian, Kemungkinan
1 2 3 4 5
bermakna) material sangat kecil
5 H H E E E
Cidera ringan 4 M H E E E
memerlukan perawatan
p2k3 langsung dapat 3 L M H E E
2 Minor (kecil) 2 L L M H E
ditangani di lokasi
kejadian, kerugian 1 L L M H H
material sedang penilaian dalam jurnal penyusunan
Hilang hari kerja, HIRARC
Moderate memerlukan perawatan (Irawan, Panjaitan dan Bendatu 2015)
3
(sedang) medis, kerugian material
cukup besar. Tabel 1 Skala “Probability” Pada Standard
AS/NZS 4360
Cidera mengakibatkan
cacat atau hilang fungsi
4 Major (besar)
tubuh secara total
kerugian material besar
Hasil dari risk assessment akan dijadikan dasar untuk
Catastrophic Menyebabkan bencana
melakukan risk control. Kendali (kontrol) terhadap bahaya
5 material sangat besar
(bencana) di lingkungan kerja adalah tindakan yang diambil untuk
meminimalisir atau mengeliminasi risiko kecelakaan kerja
melalui eliminasi, subtitusi engginering control warning system administrative control dan alat pelindung diri
283
Seminar Nasional Riset Terapan 2015 | SENASSET 2015 ISBN: 978-602-73672-0-3
Serang, 12 Desember 2015
284
Seminar Nasional Riset Terapan 2015 | SENASSET 2015 ISBN: 978-602-73672-0-3
Serang, 12 Desember 2015
285
Seminar Nasional Riset Terapan 2015 | SENASSET 2015 ISBN: 978-602-73672-0-3
Serang, 12 Desember 2015
PUSTAKA
Irawan, S, Panjaitan, T, WS, & Bendatu, L, M,
2015. Penyusunan Hazard Identification Risk
Assessment and Risk Control (HIRARC) di PT.
X, Jurnal Titra, Vol. 3 (1): 15-18.
Mangkunegara, A. 2011. Manajemen Sumber Daya
Manusia Perusahaan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Narbuko, A. 2005 Metodologi Penelitian. Jakarta :
Bumi Aksara.
Peraturan Menteri No. PER-05/MEN/1996 tentang
Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja Jakarta: Departemen Tenaga Kerja.
Ramli, S. 2010. Sistem Manajemen Keselamatan
Dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001. Jakarta:
PT. Dian Rakyat
Standard Australia License. 1999. AS/NZS
4360:1999 Risk managementin Security Risk
Analysis, Brisbane: ISMCPI Suma’mur, PK. 1986.
Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan.
Jakarta: PT. Toko Gunung Agung.
Wijaya, A, Panjaitan, WS & Palit, H,C, Evaluasi
Kesehatan dan Keselamatan Kerja dengan
Metode HIRARC pada PT. Charoen Pokphand
Indonesia, Jurnal Titra, Vol 3(1); 29-34.
286