1. PEKERJAAN
a. Beton Siklop
- Beton siklop merupakan suatu bahan struktur bangunan yang tersusun dari
campuran beton yang ditambah batu belah. Komposisi campuran beton 1Pc : 3Psr
: 5 Kr dengan 40% Batu Gunung dan pasir yang digunakan mengunakan pasir
hitam dari jawa.
b. Pasangan batu gunung
- Pasangan Batu Gunung Mengunakan perbandingan 1 PC : 4 PS dengan pasir yang
dipakai mengunakan pasir hitam dari jawa dan tidak diperbolehkan dicampur
dengan pasir lokal maupun dengan abu batu (pasir hitam murni).
c. Siaran
- Pekerjaan Siaran mengunakan perbandingan 1 PC : 2 PS dengan pasir yang
digunakan pasir hitam dan lebar siaran ± 1 – 2 cm dan tebal siaran ± 1 – 1.5 cm.
d. Plesteran
- Pekerjaan plesteran mengunakan perbandingan 1 PC : 3 PS dengan pasir yang
digunakan pasir hitam dengan ketebalan ± 1 – 1.5 cm.
e. Batu muka / rai
- Pekerjaan batu muka/Rai mengunakan perbandingan 1 PC : 4 PS dengan pasir
yang digunakan pasir hitam dengan degradasi kasar dan diameter batu muka ± 10
– 15 cm.
f. Beton
- Beton beton Mutu F'c = 14,5 Mpa (K 175), Slump (12± 2) cm untuk beton
struktur Tulangan.
g. Besi Tulangan
- Pekerjaan besi tulangan mengunakan tulangan polos dengan diameter tulangan
sesuai pada gambar kerja serta semua besi tidak diperbolekan mengunakan
tulangan banci.
h. Pekerjaan Bronjong
- Bronjong yang dipakai merupakan bronjong pabrikasi dengan diameter kawat
anyaman 3 mm dengan rangka kawat diameter 4 mm dengan jumlah lilitan 3 lilit
dan lebar lubang bronjong 10 cm dan 12 cm. Batu isi untuk bronjong harus
berdiameter 200 mm sampai dengan 400 mm dimana sekurang-kurangnya 25 %
harus berdiameter lebih besar dari 250 mm dan untuk batu kecil hanya untuk
pengisi bagian rongga. Dalam pengisian batu perlu diperhatikan utamanya untuk
semua sisi permukaan dimana batu yang dipakai adalah batu yang mempunyai
permukaan yang rata dan ditopang bagian belakangnya dengan batu pengisi sesuai
dengan demensi bronjong.
2. BAHAN – BAHAN
a. Semen (semen gresik, semen indonesia, bosowa, holcim, tiga roda)
Bahan material cement yang dipakai adalah jenis PC yang ada dipasaran dan harus
memenuhi SNI. Bahan material cement yang telah mengeras karena pengaruh cuaca,
air atau bahan organic lainnya tidak boleh dipakai. Dalam menyimpan material di
gudang lapangan, tempat penyimpanan harus kering dan diberi alas minimum 30 cm
diatas permukaan tanah dan tinggi tumpukan maksimum 3 m.
b. Batu Gunug/Batu Belah
Batu yang dipakai pada pekerjaan yang ditunjukan dalam gambar-gambar seperti
pasangan batu kali/batu gunung haruslah batu yang bersih dan keras, tahan lama dan
homogen menurut persetujuan Direksi dan bersih dari campuran besi, noda-noda,
lobang pasir, cacat atau kesempurnaan lainnya. Batu yang dipakai adalah boulder atau
batu gunung yang mempunyai berat jenis (spesifik grafity) minimum 2,4 gram/cm3
dan tekanan komprensi tidak boleh kurang dari 400 kg/cm2.
c. Pasir Hitam
Pasir Hitam yang dipakai adalah pasir hitam dari jawa dengan gradasi kasar dan
bersih dari kotoran baik kotoran organik maupun anorganik seta bersih dari kadar
lumpur dan air laut.
d. Batu Pecah/Kerikil
Batu Pecah/belah mengunakan batu belah dengan ukuran 2 – 3 cm untuk pondasi
pasangan dan 1 – 2 cm untuk beton struktur.
e. Besi Beton
Besi beton yang digunakan besi beton polos BJTP 24 dengan batas ulur 235 (N/mm2)
dan Kuat Tarik 380 (N/mm2) diameter asli (tidak Banci) baru tidak diperbolehkan
mengunakan besi bekas/karat.
i. Kawat Bronjong Pabrikasi
Kawat bronjong pabrikasi mengunakan kawat anyaman diameter 3 mm dan kawat
sisi/rangka diameter 4 mm dengan lubang anyaman 10 cm dan 12 cm. Bahan kawat
yang digunakan bersetandart SNI no. 03 – 6154 -1999 dan standart uji SNI No. 03 –
0090 – 1999.
f. Air
Air yang dipergunakan harus bersih tidak mengandung Lumpur, minyak, bahan
organic atau bahan kimia
Gambar-gambar pabrikasi yang digunakan untuk seluruh pipa, fitting dan accessories yang
meliputi :
a. Jenis material yang digunakan, dimensi, ketebalan, panjang, jenis-jenis khusus, bentuk,
berat, kelas, batasan yang diijinkan serta kualitas.
b. Standar dari produsen, dimana material dan bahan pipa dipabrikasi.
c. Gambar-gambar pabrikasi secara lengkap termsauk detail-detail khusus, adaptor, fitting dan
desain penyambungan pipa.
d. Produser pengujian.
e. Metode pelapisan dan perlindungan material pipa, jika diperlukan.
Bahan baku utama untuk PVC harus Polyvinyl Chloride tanpa pembentukan sifat plastis dengan
kandungan PVC murni harus labih besar dari 92,5 %. HAsil akhir produksi harus merupakan
produk yang homogeny, tahan serta akan terurai oleh air. ( rucika/langgeng/maspion)
Pipa PVC tidak boleh membahayakan bagi kesehatan pemakaian air, diaman baud an rasa tidak
boleh terdeteksi.
Rekanan harus bertanggung jawab atas setiap kegagalan pengujian yang dilakukan oleh
laboratorim independen trerhadap kandungan bahan baku PVC.
Pipa yang digunakan adalah pipa PVC dengan sambungan “Ring Karet” atau “Rubber Ring”.
Untuk hubungan – hubungan pipa PVC dengan ring karet satu unjungnya harus diakhiri dengan
spigot. Ujung-ujung pipa yang rata harus dengan sudut kelengkungan (defleksi) tidak lebih dari
10® atau memakai ketentuan – ketentuan dari/pabrik pembuatnya, sehingga hubungan tersebut
kedap air dan tidak bocor.
Fitting pipa yang dipakai pada pipa PVC, harus sesuai dengan SII 0950 – 84 standar yang sama
dan harus dimanufaktur dengan metode “Injection Moulded”.
Fitting – fitting dari bahan “Cast Iron”, Ductile Iron atau “Grey Iron” yang dipergunakan untuk
pipa PVC, harus sesuai dengan SII 0598-81 atau ISO 13-1978 dengan system hubungan
mekanikal (Mechanical Joint).
Flange socket (ujung – ujung flange dan socket) dipakai untuk menyumbang bagian-bagian dari
PVC ke flange pada pekerjaan pipa.
Rekanan harus melengkapi dan menyediakan solvent cement, bahan pelumas dan cairan
pembersihan, sesuai dengan jumlah uang yang direkomendasikan oleh pabrikasi pembuatnya
manufaktur.
Karet penutup harus tahan terhadap microorganiseme dan semua zat-zat yang dikandung oleh air
dan tahan dalam keadaan normal.
Cincin-cincin penutup yang dibuat dari styrene butadience harus sesuai dengasn standar yang
ada.
Pelumas untuk cincin karet harus tidak membahayakan, tidak menimbulkan rasa atau warna pada
air disamping juga tidak akan mempengaruhi kesehatan.
4.2.1.5 Pengujian
Setiap pipa dan fitting harus mampu terhadap pengujian tekanan hidrotastis sebesaar 8 atm
selama 1 jam pasa 20® C temperature air. Pipa-pipa dan fitting yang bocor atau yang rusak dan
tidak bisa diperbaiki lagi harus diganti dengan yang baru.
Pengujian tekanan untuk seluruh pipa dan fittingnya harus disesuaikan dengan persyaratan SII
0344-84 atau ISO 1167 – 19733 dan standar lain yang sama dan maksimal setiap 500 m 1 x
pengetesan.
Pada bagian luar setiap pipa dan fittingnya idberi tanda yang meliputi :
- Diameter nominal dalam mm
- Tebal dinding nominal dalam mm
- Klas pipa
- Nama pabrik pembuat/manufaktur
- Merek dagang serta waktu (bulan dan tahun) manufaktur pembuatannya.
Setiap pipa lengkung (bend dan elbow) juga diberi tanda seperti tersebut diatas termasuk besar
sudut lengkungnya pada setiap sisi.
Rekanan harus menyediakan dan mengadakan semua katup-katup dan sebagainay sesuai dengan
keparluan pada daftar kauantitas material. Semua katup – katup untuk jenis yang sama harus dari
satu pabrik/manufaktur. Katup-katup tersebut haarus dilengkapi nama pabrik pembuatnya,
tekanan kerja diameter dan arah aliran pada badannya.
Tekanan Kerja
Semua tekanan harus direncanakan untuk tekanan kerja tidak kurang dari 8 kg/cm. tiap kaatup-
katup kalau ditutup kedap terhadap tekanan yang bekerja pada katup tersebut.
Katup – katup harus sesuai untuk pengoperasian yang sering melakukan penutupan maupun
penngontrolan aliran. Baik dioperasikan untuk waktu yang lama, yang dijlaankan pada system
terbuka maupun tertutup. Semua bagian – bagian katup yang berhubungan dengan kimia harus
tahan terhadap karat yang ditimbulkan.
Jika tidak ditentukan lain, katup berukuran 50 mm dan yang lebih kecil seluruhnya harus
terbbuat dari perunggu atau bahan – bahan yang bahan karat.
Untuk roda pemegangnya harus dari besi tempa. Katup – katup metalik yang disambung pada
pipa besi atau baja pada lapisan pemisahannya memakai katup dengan ukuran diameter 75 mm
dan yang lebih besar harus diakhiri dengan ujung flange, jika tidak ditentukan lain dalam gambar
atau yang seperti diisyaratkan dalam ISO 2531. Semua alir katup harus diberi perunggu atau
stainless steel – Aisi type 304. Hubungan karet pada ulir katup dengan klem pembungkusnya
harus dihindari.
Pelumasan
Semua katup-katup dan ulir yang dioperasikan dengan aliran air penuh dilumasi dari luar secara
tersendiri.
Operator
Katup – katup harus disediakan lengkap dengan tangki pemegang, roda pemegang rantai,
magnetic operator dan sebagainya seperti yang ditunjukkan pada gambar – pabrikasi (Shop
drawing) kepada Direksi/Pemberi Tugas untuk disetujui. Gambar –gambar tersebut harus
mencakup :
Rekanan harus mengajukan gambar-ganbar dari pabriknya untuk setiap katup sesuai dengan
syarat-syarat yang ditentukan.
Jenis, ukuran dan perpipaan katup-katup hendaknya sesuai yang ditunjukan dalam gamabr
pabrikasi. Semua Gate Valve yang dipergunakan dalam jalur hendaknya mampu untuk tekanan
kerja 120 M kolam air, double disc, badan besi tulang, bingkai tembaga, gate valve tanpa tangkai
pemutar sesuai dengan persyaratan AWWA C-500. Pengakhiran ujung-ujung katup hendaknya
mempunyai penyambung flange, kecuali bila ditentukan lain dalam gambar. Flange untuk katup
hendaknya sesuai dengan ANSI B-16.1 untuk flange dan fitting, mur 2 inci persegi dan dalam
setiap katup hendaknya dilapisi atau dipoles dengan 2 (dua) lapisan aspal.
Katup udara dan ruang katupnya ditentukan sesuai dengan yang ditunjukan dalam perencanaan.
Pemasangan katup udara dilakukan dengan pemasangan hydrant tee dengan diameter cabang 100
mm atau 75 mm sesuai dengan diameter katup udara hendaknya dilengkapi dengan kkran
penutup (Stack Cock) pada bagian bawahnya.
Ruang katup terbuat dari pasangan beton atau batu kali sedangkan tutup ruang katup terbuat dari
besi tuang yang dapat dibuka dan ditutup dengan aman dab muda. Ruang katup ahrus dapat
menahan tekanan sesuai dengan klasnya.
Katup-katup lain seperti katup – katup diafrgma, katup bola dan sumbat harus disesuaikan
dengan ketentuan dan persyaratan pada standart yang ada atau ketentuan-ketentuan lain yang
dapat diterima.
4.3.1.1 Flange
a. Jika tidak ditentukan, maka ukuran dan pelubangan dari semua flange pada pekerjaan pipa
harus sesuai denagn ketentuan-ketentuan SII 0598-81.
b. Bagian leher dan bagian rata dari flange yang dilas SII 372 sesuai dengan DIN 17-100 atau
standar lain yang sama. Flange yang buntu harus St 37.1. sesuai standar yang sama.
c. Semua flange harus direncanakan sesuai dengan diameter nominal dalam mm, nama pabrik
pembuatnya atau merek dagang dan tahun pembuatnya.
4.3.1.2 Gasket
Gasket untuk flange harus sesuai dengan standar ISO 4633-1983 serta mempunyai diameter yang
sama dengan masing-masing laur flange dan harus dilengkapi dengan bentuk lubang yang sama
dengan bentuk flange.
Gasket flange harus terbuat dari karet, diperkuar dengan satu atau dua lapis perantara. Ketebalan
3 mm dan harus dapat menahan arus listrik.
Untuk dua pipa dari logam yang saling berhubungan, harus dilengkapi dengan isolasi/penahan.
Penahan hubungan flange harus cocok untuk tekanan kerja paling tidak 8 kg/cm. Material
penahan / insulasi dari polyhtyene stud-sleeves, 2 fauric reinforced henolic washer dan 2 shell
washer harus dilengkapi dengan kancing. Gasket harus dengan muka yang penuh dan harus
dilengkapi dengan kancing dan gasket harus dengan muka yang penuh dan harus dari lembar-
lembar paket dielektrik.
Baut, mur dan washer untuk hubungan / sambung flange harus terbuat dari baj galvanis yang
dipanaskan sesuai dengan ISO 1461. Baut dan mur harus sesuai dengan ISO/R 898.
Panjang ulir dari batas akhir mur dalam putaran baut harus sebanding, atau paling tidak harus
dama dengan diameter baut.
Ukuran setiap flange perpipaan, fitting dan accessoriesnya, dengan pengecualian untuk flange
yang dipersyaratkan pada SII 0598-81 atau ISO 133- 1978.
Rekanan harus memasang semua peralatan dan bahan-bahan yang disediakan sesuai dengan yang
ditetapkan dalam dokumen kontrak, pengecualin untuk pemasangan switc – gear tangan tinggi
harus disesuaikan dengan persyaratan yang lain.
Pondasi dan atau peletakan dari semua peralatan dan material seperti pekerjaann sipil plat
pondasi dan sebagainya yang harus dilaksanakan oleh rekanan.
Jika ditentukan bahwa untuk pemasangan baut angker dan sebagainya harus digrout, maka
rekanan harus bertanggung jawab terhadap ketepatan pemasnaagn gan harus teliti kembali letak
ketinggiannya. Dalam hal pekarjaan lantai dan sebagainya harus dilakukan pemotongan, untuk
mempersiapkan baut-baut pondasi seperti yang disediakan oleh rekanan, maka harus disetujui
oleh Direksi/Pemberi Tugas.
Rekanan harus melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan pemasangan pipa sesuai dengan
dokumen pelelangan dan syarat-syarat yang tercantum dalam spesifikasi teknis ini. Pekerjaan
yang tidak tercantum dalam persyarat-persyarat yang ditentukan akan dilaksanakan sesuai dngan
praktek-praktek yang bisa dikerjakan dan sesuai dengan persyaratan Direksi / Pemberi Tugas.
Dimana :
D = Diameter nominal pipa
H = Kedalaman Timbunan
4.5.6.2 Pembersihan
Bagian dalam pembersihan bell dan bagian luar spigot harus dibersihkan dari minyak.,mpasir,
lapisan yang berlebihan dan benda asin lainnya. Gasket karet yang melingkar harus dipasang dan
dimasukkan kedalam gasket pada bell socket. Lapisan tipis minyak gasket atau pada akhiran
spigot dari pipa atau keduanya.
Minyak gasket harus berasal dari persediaan yang diberik oleh pabrik dan disetujui oleh Direksi.
4.5.7.3 Bak Katup Permukaan (Surface Valve Box) dan Ruang Katup (Valve Chamber)
Bak katup permukaan tidak boleh mengoperasikan tekanan berdasarkan tegangan terhadap
katup. Harus terletak tepat ditengah dan melalui bagian mur katup dengan tutup dengan tutup
bak yang sesuai terhadap permukaan atau permukaan lainnya, sesuai dengan pengarahan Direksi.
Mur dari katup harus dapat dioperasikan dengan mudah melalui lubang pembuka.
Kebocoran akan didefinisikan sebagai jumlah air yang harus disediakan pada pipa yang baru
dipasang untuk mengatur tekanan sesudah udara dalam pipa dikeluarkan dan pipa telah diisi
dengan air.
4.5.8.7 Penimbunan sebelum Pengujian
Jika diinginkan penimbunan sebagian, karena masalah gungguan lalu lintas atau keperluan lain,
maka rekanan harusmengerjakan dengan petunjuk direksi.
4.5.9.7 Semua pasir yang digunakan untuk menimbun harus dengan butiran halus sampai
dengan kasar tidak bertepung dan bebas kotoran, debu-debu atau bahan yang lain. Lempung
yang terdapat pada pasir tidak boleh melebihi 100% berat keseluruhan.
Jika rekanan menyingkirkan atau merusakan perkerasan atau permukaan didalam atau diluar
batas yang disebutkan aiatas, maka perkerasasn dan permukaan harus dikembalikan atau
diperbaiki atas biaya dari rekanan.
Rekanan harus membersihkan seluruh pipa yang terpasang dengan penggelontoran yang sesuai
dengan petunjuk Direksi. Penggelontoran dengan memancarkan air dari cabang penguras,
dimulai dari bagian hulu san secara berturut-turut kebagian hilir. Lamanya pemancaran air dari
tiap-tiap bagian pengurasan harus dikerjakan sesuai dengan petunjuk.