KELAS : ……………………………………
Matematika itu
mudah dan
menyenangkan!
SEMANGAT!!!
Jumlah
b. Diagram Garis
Perhatikan tabel yang telah kalian buat. Berdasarkan data pada tabel tersebut,
gambarkan diagram garisnya!
Frekuensi
Frekuensi
7
35 7 × 360° = ⋯
40
Jumlah 40
Jumlah 40
Jumlah 40
Tepi Bawah
B. Menggambar Histogram, Poligon dan Ogive
Sajian tabel distribusi frekuensi dengan menggunakan gambar berbentuk persegi panjang
yang berimpit disebut ................................
Apabila titik-titik tengah dari bagian atas persegi panjang pada histogram tersebut
dihubungkan, akan diperoleh diagram garis yang disebut ..........................
Titik-titik yang merupakan pasangan nilai tepi keas dengan nilai frekuensi kumulatif
kemudian dihubungkan menjadi kurva mulus disebut...............................
Kurva untuk tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif Kurang Dari disebut ................................
Kurva untuk tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif Lebih Dari disebut ................................
Tugas
Gambarkan histogram, poligon, ogive positif dan ogive negatif dari tabel frekuensi yang
telah kalian lengkapi di bagian A.
12
10
0
118,5 127,5 136,5 145,5 154,5 163,5 172,5 181,5
∑𝑋 … + … + …+ …
𝑥̅ = = = ........
𝑛 …
∑𝑋 … + … + …+ … + …
𝑥̅ = = = ........
𝑛 …
∑𝑋 … + …+ …+ … + … + …
𝑥̅ = = = ........
𝑛 …
Kesimpulan:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑑𝑎𝑡𝑎
Nilai rata – rata = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑑𝑎𝑡𝑎
(4) Perhatikan tabel data tunggal pada LKS 1
BeratBadan (kg) Frekuensi
Jumlah
Menentukan mean data tunggal yang memiliki frekuensi
x f F.x
Kesimpulan:
Jika ukuran data n ganjil, maka mediannya adalah nilai datum yang di tengah
yaitu datum ke …………..
(… + … )
Me = datum ke 2
Kesimpulan:
Jadi nilai modus adalah nilai yang ................................................
xmin Q1 Q2 Q3 xmax
Cara 1:
Langkah-langkah mencari kuartil data tunggal:
1. Urutkan data dari yang terkecil jika data belum terurut
2. Tentukan median atau Q2
3. Tentukan Q1 sebagai median dari semua nilai yang kurang dari median
b) 10 9 10 4 5 6
Urutkan data dari yang terkecil:
..............................................................................
B. Desil
Untuk statistik jajaran (data yang berurutan) dengan ukuran data n > 10 dapat ditentukan
9 buah nilai yang membagi statistik jajaran menjadi 10 bagian yang sama, yaitu: D1, D2,
D3, D4, D5, D6, D7, D9
xmin D1 D2 D4 D5 D6 D8 xmax
𝑖D3 D7 D9
Di = 𝑥 𝑖 (𝑛+1) (data ke 10 ( n + 1) )
10
Dengan i = 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
Jika nilai urutan yang diperoleh bukan bilangan asli, maka menghitungnya menggunakan
pendekata interpolasi linear.
Dk = xk + d(x k+1 - xk)
d = bagian desimal dari nilai urutan
Contoh:
9 6 5 5 6 4 8 10 4
10 8 8 10 10 9 6 4 2
Carilah nilai D2 dan D7
Jawab: banyak data = n = 18
Data diurutkan
2 4 4 4 5 5 6 6 6
8 8 8 9 9 10 10 10 10
D2 = 𝑥 2 (18+1) = 𝑥38 = 𝑥3,8
10 10
= x3 + 0,8(x4 – x3) = 4 + 0,8(4 - 4) = 4 + 0 = 4
D7 = 𝑥…………(18+1) = 𝑥…………. = 𝑥………..
10 10
Nilai F
145 – 149 2
150 – 154 9
155 – 159 14
160 – 164 8
165 – 169 5
170 – 174 2
Jumlah
Banyak data = n = ... Panjang kelas = p = ...
a. Kuartil pertama / kuartil bawah
1 1
. 𝑛 = . .... = .........
4 4
Letak Q1 pada kelas interval .............................
LQ1 = fkQ1 = fQ1 =
Soal:
7 7 7,5 7,5 8 8 8 8,5 9 9,5
Tentukan:
a) Rentang (jangkauan/range)
∑𝑓.𝑋
𝑥̅ = = .....................................................
𝑛
Lengkapilah
xi fi xi - 𝑥̅ (𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2 Fi . (𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2
7 2 -1 1 2
7,5
8
8,5
9
9,5
Jumlah ..... ....
1
Ragam = S2 = ∑ 𝑓𝑖 (𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2 = ......................................
𝑛
1
Simpangan baku = S = √ ∑ 𝑓𝑖 (𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2 = ......................
𝑛
2) Tentukan ragam dan simpangan baku dari data berikut
Panjang (mm) fi
35 – 39 1
40 – 44 4
45 – 49 12
∑𝑓.𝑋
Rata- rata = 𝑥̅ = = .....................................................
𝑛
1
Ragam = S2 = ∑ 𝑓𝑖 (𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2 = ......................................
𝑛
1
Simpangan baku = S = √ ∑ 𝑓𝑖 (𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2 = ......................
𝑛
Simpangan Rata-rata
∑𝑓𝑖 |𝑥𝑖 − 𝑋̅|
SR =
𝑛
Lengkapilah
xi fi xi - 𝑥̅ │xi - 𝑥̅ │ Fi │xi - 𝑥̅ │
7 2 -1 1 2
7,5 2
8 3
8,5 1
9 1
9,5 1
Jumlah ..... ....
∑𝑓.𝑋
𝑥̅ = = .....................................................
𝑛
∑𝑓𝑖 |𝑥𝑖 − 𝑋̅|
SR = = ......................................
𝑛
x x x x =
ruf pertama
Huruf dapat dipilih dengan
Huruf Huruf… cara, Hurufyaitu huruf ..............................................
Huruf
Huruf kedua dapat
Pertama Keduadipilih dengan
Ketiga… cara.
Keempat Misal, huruf Kelimapertama dipilih huruf A, maka huruf
kedua yang dapat dipilih adalah ................................................................................
Huruf ketiga dapat dipilih dengan … cara
Huruf keempat dapat dipilih dengan … cara
Huruf kelima dapat dipilih dengan … cara
Jadi, banyak cara menyusun huruf-huruf E, T, I, K, dan A dengan huruf pertama dimulai
dengan huruf vokal = … x … x … x … x … = … cara
b) Huruf pertama dimulai dengan huruf mati?
Jawab:
x x x x =
x x x =
thousands hundreds tens units
There are … possible digits to fill in box thousands.
There are … possible digits to fill in box hundreds.
There are … possible digits to fill in box tens.
There are … possible digits to fill in box units.
So, there are … x … x … x … = … numbers.
c) That are greater than 2000 and the digits may equal?
x x x =
thousands hundreds tens units
There are … possible digits to fill in box thousands.
There are … possible digits to fill in box hundreds.
There are … possible digits to fill in box tens.
There are … possible digits to fill in box units.
So, there are … x … x … x … = … numbers.
5. Jalur penerbangan sebuah pesawat dari bali ke Jakarta dapat melalui 3 jalur, dari Jakarta
ke Medan ada 2 jalur, dan dari Medan ke London ada 4 jalur. Berapa banyak jalur
penerbangan yang dapat dipilih untuk penerbangan:
a. dari Bali ke Medan melalui Jakarta
Bali Jakarta Medan
… cara … cara
… x … = … cara
3. There are 7 executives, where there executives shall be chosen as marketing manager,
sales manager, and human resources manager. Find the number of possibilities.
Answer:
n=…;r=…
………. ………………………………….
…P… = ………. = …………………………………. = ⋯
4. Pada suatu pameran karya seni, lukisan ditempatkan dalam suatu baris. Dengan berapa
cara penempatan lukisan itu dapat dilakukan jika ada 8 lukisan dan yang harus disusun
hanya 6 lukisan?
n=…;r=…
………. ………………………………….
…P… = ………. = …………………………………. = ⋯
5. Berapa banyak urutan yang dapat terjadi jika 5 bendera yang berwarna putih, merah,
kuning, hijau, dan biru dipasang pada tiang-tiang yang berdiri dalam satu baris sehingga
bendera putih:
a. berada di tengah c. harus berdampingan dengan bendera merah
b. di salah satu ujung
B. SOAL
1. Berapa banyak susunan huruf yang dapat dibentuk dari huruf-huruf :
a. M, A, K, A, S, S, A, R
b. M, A, T, E, M, A, T, I, K, A
Jawab:
…! …………………………………………… ………………….
a. P = = = =⋯
…!…! …………………………………………… ………………….
…! …………………………………………………..…………………… ………………….
b. P = …!…!…! = = =⋯
………………………………………………………………..……… ………………….
2. Ira punya 5 kotak kuning, 3 kotak merah, dan 2 kotak biru. Ira ingin menjajarkan semua
kotak. Ada berapa cara yang dapat dilakukan Ira?
…! …………………………………………………………… ………………….
P= = = =⋯
…!…!…! …………………………………………………………… ………………….
3. Tujuh orang duduk mengelilingi meja bundar. Berapa banyaknya susunan duduk yang
berbeda dari tujuh orang tersebut?
n=…
P = (n – 1)! = (… - 1)! = …! = ………………………….
4. Suatu rapat dihadiri oleh ketua, sekretaris dan tiga orang anggota. Mereka duduk
mengelilingi meja bundar. Jika ketua dan sekretaris selalu duduk berdampingan, berapa
banyak permutasi yang dapat dibentuk?
Jawab:
Ketua dan sekretaris selalu berdampingan dianggap satu unsur jadi banyak unsur sekarang
adalah n = …
Ketua dan sekretaris selalu berdampingan dapat disusun dengan …P… cara
Jadi, permutasi ynag dapat dibentuk adalah
P = (n - 1)! 2P2 = (… - 1)! ……. = ………………..
4. Sebuah kelompok seni tari terdiri dari 6 pria dan 5 wanita. Kelompok ini akan mengirim 3
pria dan 2 wanita untuk ikut festival. Hitunglah banyak cara yang dapat dilakukan untuk
memilih 5 wakil tersebut itu bila:
a. Setiap anggota berhak dipilih?
b. Seorang wanita sudah pasti dipilih?
c. Ada 2 pria yang sakit sehingga tidak dapat dipilih?
Jawab:
a. Karena setiap orang berhak dipilih, maka akan dipilih 3 pria dari … pria dan 2 wanita
dari … wanita.
…! …! …! …!
…C… x …C… = 𝑥 = x
…! ( …−⋯ ) ! …! ( …−⋯ ) ! …! ….! … !… !
…………………………… …………..……………..…
= 𝑥 =…x…=…
………………………..…. …………………..………..
b. Karena seorang wanita sudah pasti dipilih, maka akan dipilih 3 pria dari … pria dan …
wanita dari … wanita.
…! …! …! …!
…C… x …C… = 𝑥 = x
…! ( …−⋯ ) ! …! ( …−⋯ ) ! …! ….! … !… !
…………………………… …………..……………..…
= 𝑥 =…x…=…
………………………..…. …………………..………..
c. Karena 2 pria sakit dan tidak dapat dipilih, maka akan dipilih 3 pria dari … pria dan …
wanita dari … wanita.
…! …! …! …!
…C… x …C… = 𝑥 = x
…! ( …−⋯ ) ! …! ( …−⋯ ) ! …! ….! … !… !
…………………………… …………..……………..…
= 𝑥 =…x…=…
………………………..…. …………………..………..
5. Diketahui 10 buah titik pada suatu bidang dengan tidak ada 3 titik yang segaris.
a) Tentukan banyaknya garis lurus yang dapat ditarik melalui dua titik dari titik-titik
tersebut
…! …! …………………………….. …
...C... = = = = =⋯
…! (… − … ) ! … !… ! …………………………….. …
b) Tentukan banyaknya segitiga yang dapat dibuat apabila titik sudutnya anggota titik-
titik tersebut.
…! …! …………………………….. …
...C... = = = = =⋯
…! (… − … ) ! … !… ! …………………………….. …
𝒏 𝒏 𝒏−𝒓 𝒓
(𝒂 + 𝒃) = ∑𝒓=𝟎 𝒏𝑪𝒓 𝒂 𝒃
B. Lembar Kerja
Dengan Binomial Newton, jabarkan binom-binom berikut
a) (x + y )6 b) (x - 2y)3 c) (x + 3y)5
Jawab:
a. (x + y )6 = ∑6𝑟=0 ….𝐶𝑟 𝑥 ….−𝑟 𝑦 𝑟
= ....C…. x… y… + ....C…. x… y… + ....C…. x… y… + ....C…. x… y… +
… … … …
....C…. x y + ....C…. x y + ....C…. x… y…
= ………………………………………………………………………..
b. (x - 2y)3 = ∑3𝑟=0 3𝐶𝑟 𝑥 …−𝑟 (−2𝑦)𝑟
= 3C0 x… (….)0 + 3C1 x… (….)1 + 3C2 x…(….)2 + 3C3 x… (….)3
= ……………………………………………………………
c. (x + 3y)5 = ∑5𝑟=0 5𝐶𝑟 𝑥 …−𝑟 (… . . )𝑟
= 5C0 x… (….)… + 5C1 x… (….)… + 5C2 x… (….)… + 5C3 x… (….)… +
Dadu Kedua
1 2 3 4 5 6
1 (1, 1)
2 (2, 3)
3
Dadu Pertama
4 (4, 5)
5
6 (6, 4)
Banyak titik sampel : n(S) = …
b) Tulislah kejadian-kejadian berikut dengan notasi himpunan dan tentukan banyak
anggotanya
A = kejadian muncul kedua mata dadu angka yang sama
A = {(1, 1) , (2, 2) ,…………………………………………….} n(A) = …
B = kejadian muncul jumlah mata dadu sama dengan 10
B = {……………………………………………………………} n(B) = …
c) Tentukan P(A) dan P(B)
𝑛(𝐴) … …. …
P(A) = 𝑛(𝑆) = P(B) = 𝑛(𝑆) =
… …
2. Pada percobaan melempar sekeping uang logam dan sebuah dadu secara bersamaan,
tentukan
a) Tentukan ruang sampel dan banyak titik sampel
Lengkapilah tabel berikut. Dadu
1 2 3 4 5 6
Uang A (A, 1)
logam
Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 28
G (G, 4)
n(S) = …
b) Tulislah kejadian berikut dalam notasi himpunan dan tentukan banyak anggotanya
D = kejadian munculnya sisi angka pada uang logam dan angka prima pada dadu
D = {……………………………………} n(D) = …
c) Tentukan P(D)
…… …
P(D) = …… = …
3. Tiga buah uang logam dilempar bersamaan.
a) Tentukan ruang sampel dan banyak titik sampel
A AAA
A …
A …
G
…
…
A …
G …
…
S = {AAA, …………………………………………………………..………………}
n(S) = …
b) Tuliskan dengan notasi himpunan kejadian berikut dan tentukan P(E)
E = kejadian muncul satu gambar dan dua angka
E = {…………………………………….} n(E) = …
…… …
P(E) = …… = …
4. Sebuah kotak berisi 10 bola yang terdiri dari 6 bola putih dan 4 bola merah. Dari kotak
tersebut akan diambil 3 bola sekaligus.
a) Tentukan banyak hasil yang mungkin
…! …………………… …
n(S) = 10C… = ….! …! = =
…………………… …
b) A = kejadian terambil 2 bola putih dan 1 bola merah. Tentukan P(A)
…! …! …………………… …………………… …
n(A) = 6C… x 4C… = ….! …! 𝑥 = x =
….! …! …………………… …………………… …
𝑛(𝐴) …
P(A) = 𝑛(𝑆) = …
3. Pada percobaan melempar dua buah dadu. Berapa peluang muncul mata dadu jumlahnya
tidak sama dengan 12?
Jawab:
A : kejadian muncul jumlah sama dengan 12
A’ : kejadian muncul jumlah tidak sama dengan 12
𝑛(𝐴) …
P(A) = = P(A’) = …
𝑛(𝑆) …
4. Dua keping uang logam dilempar bersama-sama sebanyak satu kali. Tentukan
5. Sebuah kotak berisi 10 bola yang terdiri dari 4 bola merah dan 6 bola putih. Dilakukan
percobaan dengan pengambilan 2 bola sekaligus dari kotak. Tentukan
a. Peluang kejadian terambil bola putih semua
b. Peluang kejadian terambil keduanya bukan bola putih
Jawab:
…! …! …………………………………
n(S) = …C… = = … !… ! = ………………………………… = … … … … … … … …
…! ( …−⋯ ) !
a. A adalah kejadian terambil bola putih semua
…! …! …………………………………
n(A) = …C… = = … !… ! = ………………………………… = … … … … … … … …
…! ( …−⋯ ) !
𝑛(𝐴) …
𝑃(𝐴) = =
𝑛(𝑆) …
b. A’ adalah kejadian terambil keduanya bukan bola putih.
P(A’) = 1 – P(A) = 1 - … = …
2. Dua buah dadu dilempar bersama-sama. Berapa peluang muncul jumlah kedua dadu
sama dengan 6 atau 9?
Jawab:
A = kejadian muncul jumlah kedua dadu sama dengan 6
= {(1, 5), (2, 4), (.........), (.........), (.........)}
B = kejadian muncul jumlah kedua dadu sama dengan 9
= {...........................................................}
A∩B = {... } maka A dan B dua kejadian yang saling lepas
n(A) = ... n(B) = ... n(S) = ...
… …
P(A) = … P(B) = …
… … … …
P(A∪B) = P(A) + P(B) = … + … = =
… …
3. Dalam sebuah kantong berisi 7 kelereng merah, 5 kelereng hijau, dan 4 kelereng biru.
Diambil sebuah kelereng secara acak. Berapa peluang terambil kelereng merah atau
hijau?
Jawab:
A = kejadian terambil kelereng merah n(A) = 7
B = kejadian terambil kelereng hijau n(B) = ...
C = kejadian terambil kelereng biru n(C) = ... n(S) = ...
… …
P(A) = … P(B) = …
… … … …
P(A∪B) = P(A) + P(B) = … + … = =
… …
4. Dari 100 orang siswa, 30 orang suka belajar komputer, 30 orang suka bahasa Inggris
dan 20 orang suka keduanya. Jika seorang siswa dipilih secara acak, tentukan peluang
siswa tersebut suka belajar komputer atau bahasa Inggris?
Jawab:
A = siswa suka belajar komputer
B = siswa suka belajar bahasa Inggris
A∩B = siswa suka belajar keduanya
Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 32
n(A) = ... n(B) = ... n(A∩B) = ... n(S) = ...
… … …
P(A) = … P(B) = … P(A ∩ B) = …
… … … … …
P(A∪B) = P(A) + P(B) - P(A ∩ B) = … + … − … = =
… …
5. Sebuah kantong berisi 12 bola kuning, 4 bola hijau dan 8 bola biru. Diambil secara acak
sebuah bola dari kantong tersebut. Tentukan peluang terambil 1 bola kuning atau 1
bola hijau!
Jawab:
…
A = kejadian terambil bola kuning n(A) = ... P(A) = …
…
B = kejadian terambil bola hijau n(B) = ... P(B) = …
C = kejadian terambil bola biru n(C) = ...
n(S) = ...
… … … …
P(A∪B) = P(A) + P(B) = … + … = =
… …
6. Dua buah dadu dilempar secara bersamaan sebanyak satu kali. Hitunglah peluang
kejadian munculnya jumlah kedua dadu sama dengan 4 atau 7!
Jawab:
A = kejadian muncul jumlah kedua dadu sama dengan 4 n(A) = ...
= {...................................................................}
B = kejadian muncul jumlah kedua dadu sama dengan 7 n(B) = ...
= {...................................................................}
A∩B = { } maka A dan B dua kejadian saling lepas n(S) = ...
… …
P(A) = P(B) =
… …
… … … …
P(A∪B) = P(A) + P(B) = … + … = =
… …
n(S) = …
P(A ∩ B) … P(A) x P(B)
Jadi, kejadian A dan B ………………………………….
5
4. Peluang kota A kebanjiran adalah P(A) = 7
4
Peluang kota B kebanjiran adalah P(B) = 9
7
Peluang kota C kebanjiran adalah P(C) = 10
Tentukan peluang dari: a. kota A dan B kebanjiran b. kota A dan C kebanjiran
c. kota B dan C kebanjiran
Jawab:
a. Peluang kota A dan B kebanjiran
5. Sebuah dadu dilempar satu kali. Hitunglah peluang kejadian munculnya mata dadu angka
genap dengan syarat kejadian munculnya mata dadu angka prima terjadi lebih dulu.
Jawab:
A = kejadian munculnya mata dadu angka genap = {………...........} n(A) = …
B = kejadian munculnya mata dadu angka prima = {……………….} n(B) = …
𝐴 ∩ 𝐵 = {……….} n(𝐴 ∩ 𝐵) = … n(S) = …
…. …. ….
P(A) = …. P(B) = …. P(𝐴 ∩ 𝐵) = ….
𝑃(𝐴∩𝐵) …. ….
𝑃(𝐴|𝐵) = = …. = ….
𝑃(𝐵)
Peluang terambil permen strawberry pada pengambilan pertama dan kedua adalah
…. …. ….
𝑃(𝐴1 ∩ 𝐴2 ) = P(A1) 𝑥 𝑃(𝐴2 |𝐴1 ) = …. x …. = ….
b. Dari toples tersebut diambil satu permen, tapi tidak dikembalikan, kemudian diambil
satu permen lagi. Tentukan peluang terambil permen strawberry pada pengambilan
pertama dan kedua?
Pengambilan I: Pengambilan II:
n(S1) = … n(S2) = …
A1 = kejadian terambil permen strawberry A2 = kejadian terambil permen strawberry
…. ….
n(A1) = … P(A1) = …. n(𝐴2 |𝐴1) = … P(𝐴2 |𝐴1 ) = ….
Peluang terambil permen strawberry pada pengambilan pertama dan kedua adalah
…. …. ….
P(𝐴1 ∩ 𝐴2 ) = P(A1) 𝑥 𝑃(𝐴2 |𝐴1 ) = …. x …. = ….
Peluang terambil permen strawberry pada pengambilan pertama dan permen coklat
pada pengambilan kedua adalah
…. …. ….
𝑃(𝐴 ∩ 𝐵) = P(A) 𝑥 𝑃(𝐵|𝐴) = x =
…. …. ….
PENGAYAAN
1. Dalam suatu kotak terdapat 3 bola merah dan 4 bola putih.
Diambil 2 bola sekaligus. Berapa peluang terambil bukan kedua-duanya bola putih?
…! …! …………………………………………………….
n(S) = 7C2 = = …!…! = =⋯
…! (… − … ) ! ……………………………………………………
A = kejadian terambil bola putih keduanya
…! …! …………………………………………………….
n(A) = 4C2 = = …!…! = =⋯
…! (… − … ) ! ……………………………………………………
𝑛(𝐴) …. ….
𝑃(𝐴) = = =
𝑛(𝑆) …. ….
A’ = kejadian terambil bukan kedua-duanya bola putih.
…. ….
P(A’) = 1 – P(A) = 1 - …. = ….
2. Dua buah dadu dilempar bersamaan sebanyak satu kali. Hitunglah peluang kejadian
munculnya angka 3 pada dadu pertama dan angka genap pada dadu kedua?
A = kejadian munculnya angka 3 pada dadu pertama
= {……………………………………………..} n (A) = …
B = kejadian munculnya angka genap pada dadu kedua
={………………………………………………………………………………………
………….....................................................................} n (B) = …
…. 1 …. 1
P(A) = …. = P(B) = …. =
6 …
…. …. ….
P(A ∩ B) = P(A) x P(B) = ….
𝑥 ….
= ….
Cara lain:
3. Dari 60 siswa, terdiri dari 30 orang suka belajar matematika, 25 suka belajar fisika, dan 10
orang suka keduanya. Jika dipilih satu siswa secara acak, berapa peluang siswa yang tidak
suka belajar matematika maupun fisika?
….
A = siswa suka belajar matematika n(A) = … P(A) = ….
….
B = siswa suka belajar fisika n(B) = … P(B) = ….
….
A ∩ B = siswa suka belajar matematika dan fisika n(A ∩ B) = … P(A ∩ B) = ….
n(S) = 60
…. …. …. …. ….
P(A∪B) = P(A) + P(B) - P(A ∩ B) = …. + …. − …. = = S
…. ….
P(A∪B)’ = 1 - P(A∪B) = 1-
…. ….
= …. A B
….
Cara lain: Gambarlah Diagram Venn … 10 ..
𝑛(𝐴∪𝐵)′ …. ….
P(A∪B)’ = = = …. …
𝑛(𝑆) ….
4. Dari 50 siswa, 25 orang gemar membaca, 23 orang gemar melukis, dan 7 orang tidak gemar
keduanya. Jika dipilih satu siswa secara acak, tentukan peluang terpilih siswa yang gemar
membaca dan melukis?
A = siswa yang gemar membaca
B = siswa yang gemar melukis
Misalkan n(A ∩ B ) = x S
A B
(25 - x) + x + (23 – x) + 7 = 50
… – x = 50 25 - x x 23 - x
x=…
7
n(A ∩ B ) = …
𝑛(𝐴∩𝐵) …. ….
P(A ∩ B) = = = ….
𝑛(𝑆) ….
5. Sebuah kantong berisi 18 kelereng merah dan 12 kelereng biru. Sebuah kelereng diambil
secara acak dari kantong. Kelereng tersebut tidak dikembalikan, kemudian diambil satu
kelereng lagi. Tentukan peluang kejadian terambil:
a. kelereng merah pada pengambilan pertama dan kedua
Pengambilan I: Pengambilan II:
n(S1) = 30 n(S2) = …
A1 = kejadian terambil kelereng merah A2 = kejadian terambil kelereng merah
n(A1) = … n(𝐴2 |𝐴1) = …
…. …. ….
P(A1) = …. = …. P(𝐴2 |𝐴1 ) = ….
𝑃(𝐴1 ∩𝐴2 )
𝑃(𝐴2 |𝐴1 ) = 𝑃(𝐴1 )
Peluang terambil kelereng merah pada pengambilan pertama dan kedua adalah
…. …. ….
𝑃(𝐴1 ∩ 𝐴2 ) = 𝑃(𝐴1 ) x 𝑃(𝐴2 |𝐴1 ) = …. x …. = ….
6. Dua buah dadu dilempar bersamaan sebanyak satu kali. Hitunglah peluang kejadian
munculnya angka 1 pada dadu kedua dengan syarat kejadian munculnya jumlah kedua dadu
kurang dari 4 terjadi lebih dulu.
A = kejadian munculnya angka 1 pada dadu kedua
= {(1, 1), (……..),(……..),(……..),(……..),(……..)} n (A) = …
B = kejadian munculnya jumlah kedua dadu kurang dari 4
= {………………………………} n (B) = …
A ∩ B = {……………………} n(A ∩ B) = …
…. …. ….
P(A) = …. P(B) = …. P(A ∩ B) = ….
….
𝑃(𝐴∩𝐵) …. …. …. ….
𝑃(𝐴|𝐵) = = …. = x =
𝑃(𝐵) …. …. ….
….
7. Sebuah kota berisi 5 bola hitam dan 3 bola putih. Dari dalam kotak akan diambil 1 bola
secara berurutan sebanyak dua kali. Setelah bola pertama diambil, bola itu tidak
dikembalikan. Hitunglah peluang kejadian:
a. bola hitam pada pengambilan pertama dan kedua
Pengambilan I: Pengambilan II:
n(S1) = 8 n(S2) = …
A1 = kejadian terambil bola hitam A2 = kejadian terambil bola hitam
n(A1) = … n(𝐴2 |𝐴1) = …
…. ….
P(A1) = …. P(𝐴2 |𝐴1 ) = ….
𝑃(𝐴1 ∩𝐴2 )
𝑃(𝐴2 |𝐴1 ) = 𝑃(𝐴1 )
Peluang terambil permen strawberry pada pengambilan pertama dan kedua adalah
…. …. ….
𝑃(𝐴1 ∩ 𝐴2 ) = 𝑃(𝐴1 ) x 𝑃(𝐴2 |𝐴1 ) = …. x ….= ….
b. bola hitam pada pengambilan pertama dan bola putih pada pengambilan kedua
b. Pengambilan I: Pengambilan II:
n(S1) = 8 n(S2) = …
A1 = kejadian terambil bola hitam B = kejadian terambil bola putih
n(A1) = … n(𝐵|𝐴1) = …
…. ….
P(A1) = …. P(𝐵|𝐴1 ) = ….
A. RINGKASAN MATERI
1. Rumus untuk cos (α + β)
Pada gambar berikut ini diperlihatkan sebuah
lingkaran dengan jari-jari 1 satuan, sehingga titik A
mempunyai koordinat (1, 0).
Misalkan ∠𝐴𝑂𝐵 = 𝛼 dan ∠𝐵𝑂𝐶 = 𝛽, maka
∠𝐴𝑂𝐵 + ∠𝐵𝑂𝐶 = 𝛼 + 𝛽
Dengan mengambil sudut pertolongan ∠𝐴𝑂𝐷 = −𝛽,
maka ∆𝐴𝑂𝐶 kongruen dengan ∆𝐵𝑂𝐷. Akibatnya AC
= BD atau AC2 = BD2
Koordinat Cartesius sebuah titik dapat dinyatakan
sebagai (r cos α, r sin α), sehingga:
koordinat titik B (r cos α, r sin α) = (cos α, sin α)
koordinat titik C (r cos (α + β) , r sin (α + β)) = (cos (α + β) , sin (α + β))
koordinat titik D (r cos (-β), r sin (-β)) = (cos (-β), sin (-β)) = (cos β, -sin β)
Dengan menggunakan rumus jarak antara dua titik diperoleh dan r = 1
Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 39
Titik A(1, 0) dan C(cos (α + β) , sin (α + β))
AC2 = {cos (α + β) - 1}2 + {sin (α + β) - 0}2
⟺ AC2 = cos2 (α + β) – 2 cos (α + β) + 1 + sin2 (α + β)
⟺ AC2 = {cos2(α + β) + sin2(α + β)} + 1 – 2 cos (α + β)
⟺ AC2 = 1 + 1 – 2 cos (α + β)
⟺ AC2 = 2 – 2 cos (α + β) .......................................................................... (*)
Titik B(cos α, sin α) dan D(cos β, -sin β)
⟺ BD2 = (cos β – cos α) 2 + (-sin β – sin α) 2
⟺ BD2 = cos2β – 2 cos α cos β + cos2 α + sin2 β + 2 sin α sin β + sin2 α
⟺ BD2 = (cos2β + sin2 β) + (cos2 α + sin2 α ) – 2 cos α cos β + 2 sin α sin β
⟺ BD2 = 1 + 1 – 2 cos α cos β + 2 sin α sin β
⟺ BD2 = 2 – 2 cos α cos β + 2 sin α sin β ................................................ (**)
Karena AC2 = BD2 maka diperoleh hubungan:
2 – 2 cos (α + β) = 2 – 2 cos α cos β + 2 sin α sin β
– 2 cos (α + β) = – 2 cos α cos β + 2 sin α sin β (kedua ruas dibagi (-2))
cos (α + β) = cos α cos β - sin α sin β
Jadi, rumus untuk cos (α - β) adalah cos (α + β) = cos α cos β - sin α sin β
4 12
3. Jika α dan β sudut-sudut lancip, dengan sin α = 5 dan sin β = 13 hitunglah
a. cos (α + β) b. cos (α - β)
Penyelesaian:
A P
c=5 b=4 r = 13 q = 12
α β
B a C Q p R
B. SOAL
1. Tanpa menggunakan tabel trigonometri atau kalkulator, hitunglah nilai eksak dari:
a. sin 15º b. sin 105º c. tan 15º d. tan 105º
Penyelesaian:
a. Ubahlah 15º menjadi pengurangan dua sudut istimewa
sin 15º = sin ( ... - ... )
= sin ... cos ... - cos ... sin ...
= ....... x ....... - ...... x ......
= ...... - .......
b. Ubahlah 105º menjadi penjumlahan dua sudut istimewa
sin 105º = sin (... + ...)
= sin ... cos ... + cos ... sin ...
= ....... x ....... + ...... x ......
Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 43
= ...... + .......
c. tan 15º = tan (45º - ... )
tan….− tan….
= 1+tan…. x tan…..
1− …. 3
= 1+ …. x3
x …..
3 − ….
= 3+ ….
3 − …. 3− √3
= x (merasionalkan penyebut dengan mengalikan
3+ …. 3− √3
= ... - ...
d. tan 105º = tan (45º + ...)
tan 45° +tan …
= 1 – tan 45°.tan…
1+⋯
= 1−1 .….
1+⋯ 1+⋯
= 1− x (merasionalkan penyebut)
√3 1+⋯
………………………….
= …………………………
…………..
= 6
= ... - ...
4 12
2. Jika α dan β sudut-sudut lancip, dengan sin α = 5 dan sin β = 13 hitunglah
a. sin (α - β) b. tan (α + β)
Penyelesaian:
A P
c=5 b=4 q = 12
r = 13
α β
B C Q R
a p
tan…. + tan….
b. tan (α + β) =
1− tan…. x tan…..
… …
+
… …
= … …
1− 𝑥
… …
… …
… … … …
= … = … = x = ..............
1− … …
… …
1. Tanpa menggunakan tabel trigonometri atau kalkulator, hitunglah nilai eksak dari:
a. 2 sin 22, 5º cos 22, 5º
b. 1 – 2 sin2 15º
2 𝑡𝑎𝑛 30°
c.
1 – 𝑡𝑎𝑛2 30°
Penyelesaian:
a. 2 sin 22, 5º cos 22, 5º
Perhatikan soal tersebut. Apabila dimisalkan α = 22, 5º, bentuk soal menjadi
2 sin α cos α yang dapat disederhanakan menjadi sin 2α. (Rumus sinus sudut ganda)
Jadi, 2 sin 22, 5º cos 22, 5º = sin ( 2 x ... ) = sin ... = ...
b. 1 – 2 sin2 15º
Perhatikan soal tersebut. Apabila dimisalkan α = 15º, bentuk soal menjadi
1 – 2 sin2 α yang dapat disederhanakan menjadi cos 2α. (Rumus cosinus sudut ganda)
Jadi, 1 – 2 sin2 15º = cos ( 2 x ... ) = cos ... = ...
2 tan 30°
c.
1 – tan2 30°
Perhatikan soal tersebut. Apabila dimisalkan α = 30º, bentuk soal menjadi
2 tan α
yang dapat disederhanakan menjadi tan 2α. (Rumus tangen sudut ganda)
1 − tan2 α
2 tan 30°
Jadi, = tan ( ... x ... ) = tan ... = ...
1 – tan2 30°
12
2. Jika α adalah sudut lancip dan sin α = 13. Hitunglah:
a. cos 2α b. sin 2α c. tan 2α
Penyelesaian:
Pada soal hanya diketahui nilai sin α. Soal tersebut dapat diselesaikan dengan menentukan
nilai cos α dan tan α yang belum diketahui dengan bantuan segitiga siku-siku.
sisi depan
Ingat: sin α =
sisi miring
Perhatikan gambar segitiga berikut
12
sin α = 13 , maka sisi depan = y = … dan sisi miring = r = …
Tentukan sisi samping dengan teorema Phytagoras r = 13 y = 12
x = √𝑟 2 − 𝑦 2 = √…2 − …2 = ..................
4
3. Jika α adalah sudut lancip dan cos α = 5. Hitunglah:
a. cos 2α b. sin 2α c. tan 2α
Penyelesaian:
Pada soal hanya diketahui nilai cos α. Soal tersebut dapat diselesaikan dengan menentukan
nilai sin α dan tan α yang belum diketahui dengan bantuan segitiga siku-siku.
sisi samping
Ingat: cos α =
sisi miring
Perhatikan gambar segitiga berikut
r=5 y=?
α
x=4
4
cos α = 5 , maka sisi samping = x = …
dan sisi miring = r = …
Tentukan sisi samping dengan teorema Phytagoras
y = √𝑟 2 − 𝑥 2 = √…2 − …2 = ..................
… …
Diperoleh sin α = dan tan α =
… …
…. 2 …. 2 … … …
a. cos 2α = cos2α - sin2α = ( ) − ( ) = − =
…. …. … … …
… … …
b. sin 2α = 2 sin α cos α = 2 x x =
… … …
…. … …
2 tan 𝛼 2 𝑥 …. … … … … …
c. tan 2α = = …. 2
= … = … = 𝑥 =
1 − 𝑡𝑎𝑛2 𝛼 1 − (….) 1− … …
… … …
B. SOAL
(1). Ubahlah 2 cos 40º sin 50º menjadi bentuk penjumlahan atau perkalian kemudian
sederhanakan
Jawab:
1
2 cos 40º sin 50º = 2 . 2 (sin (... + ...) - sin (... – ...))
= sin (....) - sin (.....)
= ... + ...
(2). Hitunglah hasil dari sin 75º cos 15º tanpa menggunakan tabel atau kalkulator
Jawab:
1
sin 75º cos 15º = (sin (... + ...) + sin (... – ...))
2
1
= (sin .... + sin ....)
2
1
= (... + .......)
2
1
= + ..............
2
(3). Hitunglah nilai dari 8 cos 75º sin 165º
1
8 cos 165º cos 75º = 8. 2 (cos (... + ...) + cos (... – ...))
= 4 (cos … + cos ...)
= 4 (……… + ………..)
= ... + ...
(4). Tanpa menggunakan tabel atau kalkulator hitunglah:
a. cos 75º + cos 15º c. sin 70º + sin 10º
b. sin 72º - sin 108º d. cos 54º – cos 36º
1. a)
3 x 4 x 3 x 2 x 1 = 72
Huruf Huruf Huruf Huruf Huruf
Pertama
Banyak Kedua huruf-huruf
cara menyusun Ketiga E, T,
Keempat Kelima huruf pertama dimulai dengan
I, K, dan A dengan
huruf vokal = 3 x 4 x 3 x 2 x 1 = 72 cara
b)
2 x 4 x 3 x 2 x 1 = 48
Huruf Huruf Huruf Huruf Huruf
Pertama Kedua Ketiga Keempat Kelima
Banyak cara menyusun huruf-huruf E, T, I, K, dan A dengan huruf pertama dimulai dengan
huruf mati = 3 x 4 x 3 x 2 x 1 = 72 cara
2. a)
4 x 5 x 5 x 5 = 500
thousands hundreds tens units
There are 4 x 5 x 5 x 5 = 500 numbers
b)
4 x 4 x 3 x 2 = 96
thousands hundreds tens units
There are 4 x 4 x 3 x 2 = 96 numbers
c)
3 x 5 x 5 x 5 = 375
thousands hundreds tens units
There are 3 x 5 x 5 x 5 = 375 numbers
Kunci Jawaban:
4! 2! 4 𝑥 3 𝑥 2 𝑥1. 2𝑥1
c) 4P4 x 2P2 = 0! 𝑥 = 𝑥 = 48
0! 1 1
5!
1. Hitunglah 2!
2. Tulislah dalam notasi faktorial: 5 x 4 x 3
3. Terdapat 10 buah gambar yang berbeda. Akan disusun 2 buah gambar dalam satu baris.
Berapa banyak cara menyusun 2 gambar tersebut?
Kunci Jawaban
5! 5 𝑥 4 𝑥 3 𝑥 2 𝑥1
1. = = 5 𝑥 4 𝑥3 = 60
2! 2 𝑥1
2 𝑥1 5 𝑥 4 𝑥 3 𝑥 2 𝑥1 5!
2. 5 x 4 x 3 = 5 x 4 x 3 x 2 𝑥1 = =
2 𝑥1 2!
10! 10 𝑥 9 𝑥 8!
3. 10P2 = (10−2!) = = 90
8!
10! 10! 10 𝑥 9 𝑥 8! 90
5. 10C2 = = 2!8! = = = 45
2! (10−2) ! 2 𝑥 1 𝑥 8! 2
10! 10! 10 𝑥 9 𝑥 8 𝑥 7! 720
b. 10C3 = = 3!7! = = = 120
3! (10−3) ! 3 𝑥 2 𝑥 1 𝑥 7! 6
Kunci LKS 5
a. (x + y )6 = ∑6𝑟=0 6𝐶𝑟 𝑥 6−𝑟 𝑦 𝑟
= 6C0 x6 y0 + 6C1 x5 y1 + 6C2 x4 y2 + 6C3 x3 y3 + 6C4 x2 y4 + 6C5 x1 y5 + 6C6 x0
y6
= x6 + 6 x5y + 15x4y2 + 20 x3y3 + 15 x2 y4 + 6 x y5 + y6
b. (x - 2y)3 = ∑3𝑟=0 3𝐶𝑟 𝑥 3−𝑟 (−2𝑦)𝑟
= 3C0 x3 (-2y)0 + 3C1 x2 (-2y)1 + 3C2 x1 (-2y)2 + 3C3 x0 (-2y)3
= x3 + 3 x2(-2y) + 3 x (4y2)+ 1. (-8y3)
= x3 - 6 x2 y + 12xy2 - 8y3
c. (x + 3y)5 = ∑5𝑟=0 5𝐶𝑟 𝑥 5−𝑟 (3𝑦)𝑟
Kunci LKS 6
1. a) Ruang sampel
1 2 3 4 5 6
1 (1, 1) (1, 2) (1, 3) (1, 4) (1, 5) (1, 6)
2 (2, 1) (2, 2) (2, 3) (2, 4) (2, 5) (2, 6)
3 (3, 1) (3, 2) (3, 3) (3, 4) (3, 5) (3, 6)
4 (4, 1) (4, 2) (4, 3) (4, 4) (4, 5) (4, 6)
5 (5, 1) (5, 2) (5, 3) (5, 4) (5, 5) (5, 6)
6 (6, 1) (6, 2) (6, 3) (6, 4) (6, 5) (6, 6)
Banyak titik sampel : n(S) = 36
b) A = {(1, 1) , (2, 2) , (3, 3), (4, 4), (5, 5), (6, 6)} n(A) = 6
B = {(4, 6), (5, 5), (6, 4)} n(B) = 3
𝑛(𝐴) 6 1 𝑛(𝐵) 3 1
c) P(A) = 𝑛(𝑆) = = P(B) = 𝑛(𝑆) = =
36 6 36 12
2. a) Dadu
1 2 3 4 5 6
Uang A (A, 1) (A, 2) (A, 3) (A, 4) (A, 5) (A, 6)
logam G (G, 1) (G, 2) (G, 3) (G, 4) (G, 5) (G, 6)
n(S) = 12
b) D = {(A, 2), (A, 3), (A, 5)} n(D) = 3
3 1
P(D) = 12 = 4
3. a) A AAA
A G AAG
A A
G AGA
G AGG
A GAA
A G GAG
G A GGA
G
G GGG
Kunci LKS 7
1. A adalah kejadian munculnya jumlah kedua mata dadu sama dengan 5
A = {(1, 4), (2, 3), (3, 2), (4, 1)} n(A) = 4 n(S) = 36
𝑛(𝐴) 4 1 1
𝑃(𝐴) = = = Fh = n x P(A) = 72 x =8
𝑛(𝑆) 36 9 9
Jadi, frekuensi harapan munculnya jumlah kedua mata dadu sama dengan 5 adalah 8
2. a. Misal A adalah kejadian munculnya paling sedikit satu gambar
A = {AA, AG, GA} n(A) = 3
S = {AA, AG, GA, GG} n(S) = 4
𝑛(𝐴) 3
𝑃(𝐴) = =
𝑛(𝑆) 4
b. Karena A adalah kejadian munculnya paling sedikit satu gambar, maka A’
adalah kejadian munculnya tidak ada gambar
3 1
P(A’) = 1 – P(A) = 1 - 4 = .. 4
10! 10! 10 𝑥 9 𝑥 8 𝑥 7!
3. n(S) = 10C3 = = 3!7! = = 120
3! (10−3) ! 3 𝑥 2 𝑥 1 𝑥 7!
a. A adalah kejadian terambil bola putih semua
6! 6! 6 𝑥 5 𝑥 4 𝑥 3!
n(A) = 6C3 = = 3 !3 ! = 3 𝑥 2 𝑥 1 𝑥 3! = 20
3! (6−3) !
𝑛(𝐴) 20 1
(𝐴) = = =
𝑛(𝑆) 120 6
b. A’ adalah kejadian terambil ketiganya bukan bola putih.
1 5
P(A’) = 1 – P(A) = 1 - 6 = 6
Kunci LKS 8
13 1
1. A = kejadian terambil kartu hati n(A) = 13 P(A) = 52 = 4
4 1
B = kejadian terambil kartu As n(B) = 4 P(B) = 52 = 13
1
n(A∩B) = 1 n(S) = 52 P(A ∩ B) = 52
1 1 1 16 4
P(A∪B) = P(A) + P(B) - P(A ∩ B) = 4 + 13 − 52 = =
52 13
2. A = kejadian muncul jumlah kedua dadu sama dengan 6
= {(1, 5), (2, 4), (3, 3), (4, 2), (5, 1)}
B = kejadian muncul jumlah kedua dadu sama dengan 9
= {(3, 6), (4, 5), (5, 4), (6, 3)}
A∩B = { } maka A dan B dua kejadian saling lepas
n(A) = 5 n(B) = 4 n(S) = 36
5 4
P(A) = 36 P(B) = 36
Latihan:
5
1. Peluang kota A kebanjiran adalah P(A) = 7
4
Peluang kota B kebanjiran adalah P(B) = 9
7
Peluang kota C kebanjiran adalah P(C) = 10
Tentukan peluang dari: a. kota A dan B kebanjiran
b. kota A dan C kebanjiran
c. kota B dan C kebanjiran
2. Dua buah dadu dilempar bersamaan sebanyak satu kali. Hitunglah peluang kejadian
munculnya angka 1 pada dadu kedua dengan syarat kejadian munculnya jumlah kedua dadu
kurang dari 4 terjadi lebih dulu.
3. Sebuah kota berisi 5 bola hitam dan 3 bola putih. Dari dalam kotak akan diambil 1 bola
secara berurutan sebanyak dua kali. Setelah bola pertama diambil, bola itu tidak
dikembalikan. Hitunglah peluang kejadian:
a. bola hitam pada pengambilan pertama dan kedua
b. bola hitam pada pengambilan pertama dan bola putih pada pengambilan kedua
Kunci LKS 9
15
𝑛(𝐴∪𝐵)′ 15 1
P(A∪B)’ = = =4
𝑛(𝑆) 60
2. Misalkan n(A ∩ B ) = x
S
A B
25 - x x 23 - x
7
Created by Mukhlisah Zulfa Nadiya 58
(25 - x) + x + (23 – x) + 7 = 50
55 – x = 50
x=5
n(A ∩ B ) = 5
𝑛(𝐴∩𝐵) 5 1
P(A ∩ B) = = = 10
𝑛(𝑆) 50
3. a. Pengambilan I: Pengambilan II:
n(S1) = 30 n(S2) = 29
A1 = kejadian terambil kelereng merah A2 = kejadian terambil kelereng merah
n(A1) = 18 n(𝐴2 |𝐴1) = 17
18 3 17
P(A1) = 30 = P(𝐴2 |𝐴1 ) = 29
5
𝑃(𝐴1 ∩𝐴2 )
𝑃(𝐴2 |𝐴1 ) = 𝑃(𝐴1 )
Peluang terambil kelereng merah pada pengambilan pertama dan kedua adalah
3 17 51
𝑃(𝐴1 ∩ 𝐴2 ) = 𝑃(𝐴1 ) x 𝑃(𝐴2 |𝐴1 ) = 5 x 29 = 145
b. Pengambilan I: Pengambilan II:
n(S1) = 30 n(S2) = 29
A1 = kejadian terambil kelereng merah B = kejadian terambil kelereng biru
n(A1) = 18 n(𝐵|𝐴1) = 12
18 3 12
P(A1) = = P(𝐵|𝐴1 ) = 29
30 5
𝑃(𝐵∩𝐴1 )
𝑃(𝐵|𝐴1 ) = 𝑃(𝐴1 )
Peluang terambil permen strawberry pada pengambilan pertama dan kedua adalah
3 12 36
𝑃(𝐴1 ∩ 𝐵) = 𝑃(𝐴1 ) x 𝑃(𝐵|𝐴1 ) = 5 x 29 = 145
1. Tanpa menggunakan tabel trigonometri atau kalkulator, hitunglah nilai eksak dari:
a. cos 62º cos 32º + sin 62º sin 32º
b. cos 21º cos 9º - sin 21º sin 9º
Penyelesaian:
1
a. cos 62º cos 32º + sin 62º sin 32º = cos (62º - 32º) = cos 30º = 2 √3
1
b. cos 21º cos 9º - sin 21º sin 9º = cos (21º + 9º) = cos 30º = 2 √3
2. Tanpa menggunakan tabel trigonometri atau kalkulator, hitunglah nilai eksak dari:
4 12
3. Jika α dan β sudut-sudut lancip, dengan sin α = 5 dan sin β = 13 hitunglah
a. cos (α + β) b. cos (α - β)
Penyelesaian:
A P
c=5 b=4 r = 13 q = 12
α β
B a C Q p R
Lampiran 6 (Lanjutan)
1. Tanpa menggunakan tabel trigonometri atau kalkulator, hitunglah nilai eksak dari:
a. sin 75º b. tan 15º
Penyelesaian:
a. Ubahlah 75º menjadi penjumlahan dua sudut istimewa
sin 75º = sin (30º + 45º)
= sin 30º cos 45º + cos 30º sin 45º
1 1 1 1
= 2 x 2 √2 + 2 √3 x 2 √2
1 1
= 4 √2 + 4 √6
b. tan 15º = tan (45º - 30º )
tan 45°− tan 30°
= 1+tan 45° x tan 30°
1
1− √3 3
3
= 1 x3
1+ 1 x √3
3
3 − √3
= 3+ √3
9−6√3+ 3
= 9−3
12−6√3
= 6
= 2 - √3
4 12
2. Jika α dan β sudut-sudut lancip, dengan sin α = 5 dan sin β = 13 hitunglah
a. sin (α - β) b. tan (α + β)
Penyelesaian:
A P
c=5 b=4 q = 12
r = 13
α β
B C Q R
a p
Perhatikan gambar ∆𝐴𝐵𝐶
4
sin α = 5 , maka sisi depan = b = 4 dan sisi miring = c = 5
Dengan teorema Phytagoras, tentukan sisi samping = a
a = √𝑐 2 − 𝑏 2 = √52 − 42 = 3
𝑎 3 𝑏 4
cos α = 𝑐 = 5 tan α = 𝑎 = 3
Perhatikan gambar ∆𝑃𝑄𝑅
12
sin β = 13, maka sisi depan = q = 12 dan sisi miring = r = 13
Dengan teorema Phytagoras, tentukan sisi samping = p
p = √𝑟 2 − 𝑞 2 = √132 − 122 = 5
𝑝 5 𝑞 12
cos β = 𝑟 = 13 tan β = 𝑝 = 5
a. sin (α - β) = sin α cos β - cos α sin β
4 5 3 12
= 5 x 13 - 5 x 13
20 36 −16
= 65 - 65 = 65
tan 𝛼 +tan 𝛽
b. tan (α + β) =
1 − tan 𝛼.tan 𝛽
20+36 56
15 15 56 15 56
= 48 = −33 = x =
1− 15 −33 −33
15 15
12
cos a = 13
13 5
5 5
tan a = 12
a
12
3
cos b = 5
4
sin b = 5 5
5
4 4
tan b = 3
b
3
3. a cos (a – b) = cos a cos b + sin a sin b 1
12 3 5 4 1
=13 . 5 + 13 . 5
36 20
= 65 + 65 1
56
= 65 1
3. b sin (a + b) = sin a cos b + cos a sin b 1
5 3 12 4 1
= 13 . 5 + 13 . 5
15 48
= + 1
65 65
63
= 65 1
3. c tan 𝑎 − tan 𝑏 1
tan (a – b) = 1+ tan 𝑎.tan 𝑏
5 4
−
= 12 3
5 4
1
1+ .
12 3
5−16
= 12 1
20
1+
36
−11
12
1
= 56
36
1
1. Tanpa menggunakan tabel trigonometri atau kalkulator, hitunglah nilai eksak dari:
a. 2 sin 22, 5º cos 22, 5º b. 1 – 2 sin2 15º
2 𝑡𝑎𝑛 22,5°
c.
1 – 𝑡𝑎𝑛2 22,5°
Penyelesaian:
1
a. 2 sin 22, 5º cos 22, 5º = sin (2 x 22, 5º) = sin 45º = 2 √2
1
b. 1 – 2 sin2 15º = cos (2 x 15º) = cos 30º = 2 √3
2 𝑡𝑎𝑛 22,5°
c. = tan (2 x 22,5º) = tan 45º = 1
1 – 𝑡𝑎𝑛2 22,5°
12
2. Jika α adalah sudut lancip dan sin α = 13. Hitunglah:
a. cos 2α b. sin 2α c. tan 2α
Penyelesaian:
Pada soal hanya diketahui nilai sin α. Soal tersebut dapat diselesaikan dengan menentukan
nilai cos α dan tan α yang belum diketahui dengan bantuan segitiga siku-siku.
sisi depan
Ingat: sin α =
sisi miring
Perhatikan gambar segitiga berikut
r = 13 y = 12
α
x
12
sin α = 13 , maka sisi depan = y = 12 dan sisi miring = r = 13
Tentukan sisi samping dengan teorema Phytagoras
x = √𝑟 2 − 𝑦 2 = √132 − 122 = √169 − 144 = √25 = 5
24 24
5 5 24 25 120
= 144 = −119 = 𝑥 = − 119
1− 25 5 −119
25
4
3. Jika α adalah sudut lancip dan cos α = 5. Hitunglah:
a. cos 2α b. sin 2α c. tan 2α
Penyelesaian:
Pada soal hanya diketahui nilai cos α. Soal tersebut dapat diselesaikan dengan menentukan
nilai sin α dan tan α yang belum diketahui dengan bantuan segitiga siku-siku.
sisi samping
Ingat: cos α =
sisi miring
Perhatikan gambar segitiga berikut
4
cos α = 5 , maka sisi samping = x = 4
r=5 y=?
dan sisi miring = r = 5
Tentukan sisi samping dengan teorema Phytagoras
y = √𝑟 2 − 𝑥 2 = √52 − 42 = √25 − 16 = √9 = 3
3 3 α
Diperoleh sin α = 5 dan tan α = 4
x=4
4 2 3 2 16 9 7
a. cos 2α = cos α - sin α = ( ) − ( ) =
2 2
− =
5 5 25 25 25
3 4 24
b. sin 2α = 2 sin α cos α = 2 x x =
5 5 25
3 3 3
2 tan 𝛼 2𝑥4 2 2 3 16 24
c. tan 2α = = 3 2
= 9 = 7 = 𝑥 =
1 − 𝑡𝑎𝑛2 𝛼 1 − (4) 1− 16 2 7 7
16
1. Tanpa menggunakan kalkulator atau tabel trigonometri hitunglah nilai eksak dari dengan
rumus trigonometri sudut ganda:
a. 2 sin 22,5º cos 22,5º
b. cos2 45° – sin2 45°
2 tan 15°
c. 1 – tan2 15°
= 6 1
119
144
r=5 y=4
1
3 α
x
x = √𝑟 2 − 𝑦 2 = √52 − 42 = 3 1
3 4 2
Diperoleh cos α = 5 dan tan α = 3
sin 2α = 2 sin α cos α 1
4 3
=2x x 1
3. a 5 5
24
= 25 1
cos 2α = cos2α - sin2α 1
3 2 4 2
= (5) − (5) 1
3. b 9 16
= 25 − 1
25
−7
= 25 1
2 tan 𝛼 1
tan 2α = 1 − 𝑡𝑎𝑛2 𝛼
4
2𝑥
3
= 4 2 1
1−( )
3
8
3
= 16
1
1−
9
3. c
8
3
= −7
9 1
8 9
=3 𝑥 1
−7
24
=− 1
7
Jumlah 32
32
Nilai maksimal =
32
x 100 100
1
2 2
2. b cos 22, 5º - sin 22, 5º = cos (2 x 22,5º) 1
= cos 45º
1 1
= √2
2
1
2. c 2 tan 22,5° 1
= tan (2 x 22,5º) 1
1 − tan2 22,5°
1
= tan 45º
=1
3 3
sin α = , maka
5
4 2
cos α =
5 5 3
1
sin 2α = 2 sin α cos α 4 1
3 4
=2x x 1
5 5
24
=
25
Jumlah 17
17
Nilai Maksimal = x 100 100
17