Penggunaan Tanaman Herbal Pada Lansia Penderita Hipertensi Di Kecamatan Gatak
Kabupaten Sukoharjo (Muh. Syaifuddin)
PENDAHULUAN pengobatan yang dipilih masyarakat
Hipertensi merupakan selain pengobatan secara masalah kesehatan masyarakat di konvensional (medis). (WHO, 2003) seluruh dunia. Joint Nation Committe Pemanfaatan herbal untuk on Prevention, Detection, pemeliharaan kesehatan dan Evaluation, and Treatment on High gangguan penyakit hingga saat ini Blood Pressure VII (JNC VII) sangat dibutuhkan dan perlu menyatakan hampir satu miliar dikembangkan, terutama dengan orang menderita hipertensi di dunia. melonjaknya biaya pengobatan. Sedangkan prevalensi hipertensi di Dengan maraknya gerakan kembali Indonesia tahun 2011 adalah 31,7% ke alam (back to nature), dari populasi pada usia 18 tahun kecenderungan penggunaan bahan keatas. Sekitar 80% penderita obat alam/herbal di dunia semakin hipertensi tersebut tergolong meningkat. Gerakan tersebut hipertensi essensial. (Azizah, 2011) dilatarbelakangi perubahan Berbagai perubahan lingkungan, pola hidup manusia, dan fisiologis akibat proses penuaan perkembangan pola penyakit. akan dialami oleh lansia yang (Paulus, 2012) diantaranya adalah penurunan Studi pendahuluan yang di kemampuan jantung yang dapat lakukan di Kecamatan Gatak memicu terjadinya hipertensi. Kabupaten Sukoharjo pada hari Bertambahnya usia membuat Selasa, 5 April 2012 diperoleh data kesehatan menurun sedikit demi dari laporan kegiatan kesehatan usia sedikit. Kadar kolesterol total akan lanjut dari puskemas Gatak yaitu meningkat secara bertahap seiring jumlah lansia pada bulan Maret 2012 dengan bertambahnya usia. adalah 5447 lansia dan terdapat 175 Berdasarkan JNC VII pada lansia lansia yang menderita penyakit dikatakan hipertensi apabila tekanan hipertensi. Wawancara yang darah sistolik > 160 mmHg dan dilakukan pada 8 lansia diwilayah diastolik > 100 mmHg. (Kowalski, Gatak yang menderita hipertensi, 5 2007) lansia mengatakan lebih sering Pengelolaan hipertensi dapat menggunakan tanaman herbal dilakukan menggunakan berbagai daripada pengobatan medis karena metode baik yang bersifat biaya pengobatan medis di nilai farmakologi maupun sangat mahal. Jenis tanaman herbal nonfarmakologi. Pengelolaan yang dipakai 3 lansia mengatakan hipertensi lansia secara farmakologi menggunakan belimbing wuluh dan dapat dilakukan menggunakan obat- 2 lansia menggunakan seledri. obat modern yang bersifat kimiawi Dilihat dari fenomena di atas lansia maupun pengobatan secara lebih tertarik ke pengobatan dengan herbalis. Pengobatan secara herbal tanaman herbal daripada tergolong pengobatan komplementer pengobatan medis, maka peneliti merupakan suatu fenomena yang ingin mengetahui penggunaan muncul saat ini diantara banyaknya tanaman herbal pada lansia fenomena-fenomena pengobatan penderita hipertensi di Kecamatan non konvensional yang lain, seperti Gatak Kabupaten Sukoharjo. pengobatan dengan ramuan atau terapi herbal, akupunktur, dan bekam. Pemanfaatan herbal merupakan salah satu alternative Penggunaan Tanaman Herbal Pada Lansia Penderita Hipertensi Di Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo (Muh. Syaifuddin)
LANDASAN TEORI 3) Olah raga secara teratur dan
Lanjut Usia mengelola stres dengan baik. Di Indonesia batasan 4) Menurunkan asupan garam mengenai lanjut usia adalah 60 b. Terapi Farmakologi tahun ke atas, terdapat dalam 1) Pengobatan Tradisional/ Undang-Undang RI Nomor 13 Tahun Herbal 1998, tentang kesejahteraan lanjut Pengobatan tradisional atau usia pada Bab 1 Pasal 1 Ayat 2, herbal adalah pengobatan lanjut usia adalah seseorang yang terhadap hipertensi yang berusia 60 tahun ke atas, baik pria menggunakan bahan-bahan maupun wanita (Nugroho, 2008). alami/herbal. Menurut Potter & Perry (2009) masa 2) Pengobatan Modern dewasa tua atau lansia dimulai Jenis obat-obatan farmakologi setelah pensiun, antara usia 65-75 hipertensi yang dianjurkan tahun. Menurut Stanley & Beare oleh JNC 7: (2007) lansia adalah sesorang yang Diuretics berumur 65 tahun keatas. Beta blockers Sedangkan, menurut Organisasi Calcium channel blockers Kesehatan Dunia (WHO) lansia ACE Inhibitors yakni kelompok usia 60-74 tahun. Angiotensin Receptor Blockers Hipertensi Pada Lansia Hipertensi pada lansia Tanaman Herbal untuk Hipertensi adalah kondisi dimana tekanan Menurut Halberstein (2005) sistolik 160 mmHg keatas dan pengobatan hipertensi dengan tekanan diastolik 90 mmHg keatas. menggunakan tanaman obat adalah Peningkatan tekanan darah bukan menurunkan tekanan darah merupakan bagian normal dari ketingkat normal serta mengobati menua, insiden hipertensi pada hipertensi dengan memperbaiki lanjut usia mempunyai prevalensi penyebabnya atau membangun yang tinggi antara 60-80% pada usia organ yang rusak yang di atas 65 tahun. Hipertensi pada mengakibatkan terjadinya hipertensi. lansia ditandai dengan pembesaran Menurut Xingjiang Et al, (2013) pada pembuluh darah arteri dan tanaman obat juga memiliki perifer, kecenderungan penurunan kelebihan dalam pengobatan curah jantung, meningkatnya hipertensi karena umumnya fluktuasi tekanan darah yang dapat tanaman obat memiliki fungsi selain mengakibatkan disfungsi organ, mengobati hipertensi juga mengobati seperti otak, jantung dan ginjal. penyakit komplikasi sebagai akibat (Stanley & Beare, 2007) tekanan darah tinggi dan mempunyai efek samping yang Terapi Hipertensi sangat kecil. Tanaman herbal yang Menurut JNC 7 terapi hipertensi sering digunakan masyarakat dalam terdiri dari terapi non farmakologi mengatasi hipertensi antara lain dan farmakologi. adalah: a. Terapi Non Farmakologi a) Mengkudu (Morinda citifolia) 1) Tidak merokok dan tidak Buah mengkudu memiliki mengkonsumsi alkohol kandungan scopoletin, senyawa 2) Menurunkan berat badan ini berfungsi mengatur tekanan berlebih darah. Mekanisme kerja Penggunaan Tanaman Herbal Pada Lansia Penderita Hipertensi Di Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo (Muh. Syaifuddin)
scopoletin untuk menurunkan menurunkan kolesterol dalam
tekanan darah adalah sebagai tubuh dan dapat menurunkan vasodilator yang menurunkan tekanan darah. Kurkumin tekanan darah dengan memiliki kemampuan dalam merelaksasikan otot polos mencegah pengumpalan darah, vaskuler sehingga tekanan mencegah oksidasi kolesterol darah arteri menurun tekanan LDL, serta mampu menghambat darah juga menurun. Selain itu, pembentukan plak didalam mengkudu juga mengandung pembuluh darah. xeronine yang berfungsi sebagai Mengkonsumsi kunyit 100 zat diuretik yaitu dengan mg/kg BB/perhari dapat mengurangi volume darah menurunkan kadar kolesterol dengan mengeluarkan didalam tubuh. (Maryam & simpanan natrium dari dalam Shanin,2011) tubuh. Mengkonsumsi d) Ketumbar (Coriandrum sativum) mengkudu sebanyak 2 ons dua Kandungan flavanoid di kali sehari selama satu bulan dalam ketumbar terbukti dapat mampu menurunkan tekanan menurunkan kadar kolesterol darah pada penderita hipertensi. dalam tubuh. Flavanoid (Afa Kehaati Palu, Et al, 2008) beraktivitas sebagai antioksidan b) Daun Salam (Eugenia dengan melepaskan atau polyantha) menyumbangkan ion hidrogen Daun salam kepada radikal bebas peroksi mengandung senyawa tanin, agar menjadi lebih stabil. saponin, dan vitamin C. Tanin Aktivitas tersebut menghalangi bereaksi dengan protein reaksi oksidasi kolesterol jahat mukosa dan sel epitel usus (LDL) yang menyebabkan darah sehingga menghambat mengental, sehingga mencegah penyerapan lemak. Sedangkan pengendapan lemak pada saponin berfungsi mengikat dinding pembuluh darah kolesterol dengan asam Mengkonsumsi ketumbar empedu sehingga menurunkan sebanyak 500 mg/ kg BB/hari kadar kolesterol. Kandungan selama 4 bulan berturut-turut vitamin C di dalamnya dapat menurunkan kadar membantu reaksi hidroksilasi kolesterol didalam tubuh. dalam pembentukan asam (Suresh, Et al, 2012) empedu, akibat reaksi itu e) Jeruk sitrun (Citrus limon) meningkatkan ekskresi Jeruk sitrun kolesterol. Mengkonsumsi 15 mengandung pektin jauh lebih lembar daun salam dengan cara banyak dibandingkan dengan di rebus dalam 2 gelas sampai jenis jeruk lainnya. Satu jus tersisa satu gelas. Angkat, lalu jeruk sitrun mengandung lebih saring. Minum 2 kali sehari dari 3,9 persen pektin. Setiap 15 masing-masing ½ gelas dinilai gram pektin dapat menurunkan dapat menurunkan tekanan 10 persen tingkat kolesterol. darah. (Setiawan, 2009) Pektin berperan menurunkan c) Kunyit (Curcuma longa) kadar kolesterol jahat atau LDL Kunyit memiliki zat aktif yang dapat menyumbat berupa curcumin. Kandungan pembuluh darah. Pada saat curcumin dalam kunyit dapat yang sama, pektin juga Penggunaan Tanaman Herbal Pada Lansia Penderita Hipertensi Di Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo (Muh. Syaifuddin)
menaikkan kadar kolesterol baik bulan Desember 2012 sampai
atau HDL. Mengkonsumsi jus Januari 2013. Subjek penelitian jeruk sitrun sebanyak 1ml/kg adalah lansia yang menderita BB/day selama 4 minggu dapat hipertensi yang menggunakan menurunkan kolesterol dalam tanaman herbal. Jumlah subyek tubuh. Sehingga mengkonsumsi penelitian ditentukan berdasarkan jus jeruk sitrun setiap hari dapat metode pengambilan sampel menghindari dari penyakit dengan teknik purposive sampling hipertensi. (Yasmin, Et al, (sample bertujuan). Informan 2010) penelitian sebanyak 10 lansia dan Selain tanaman herbal yang keluarga lansia dengan disebut di atas masih banyak lagi memperhatikan kriteria penelitian tanaman herbal yang bisa digunakan yaitu lansia yang menderita untuk mengobati hipertensi yaitu: hipertensi yang menggunakan seledri, daun alpukat, belimbing, tanaman herbal. murbei, tapak dara, manggis, mentimun, pepaya, teratai, jambu Tehnik Analisa Data biji, labu, ketepeng cina, mindi, Menurut Moleong (2012) bunga matahari, dan masih banyak metode Content Analysis merupakan lagi jenis tanaman herbal lainnya analisis ilmiah tentang isi pesan yang bisa digunakan sebagai obat suatu komunikasi. Peneliti hipertensi. (Paul Bergner, 2004) menggunakan metode analisis isi dengan tujuan jawaban dari lansia Faktor-faktor yang Mempengaruhi yang memiliki perbedaan tanaman Penggunaan Obat Herbal herbal yang dipakai dalam Penggunaan pengobatan herbal mengatasi hipertensi dan cara dipengaruhi oleh beberapa faktor, menggunakan tanaman herbal. Dari yaitu: pengelompokan jawaban peneliti a. Faktor Sosial baru mengambil isi penting dari b. Faktor Ekonomi penelitian dan diambil kesimpulan c. Faktor Budaya pada bagian akhir. d. Faktor Kenyamanan e. Kemudahan HASIL PENELITIAN Karakteristik Informan METODELOGI PENELITIAN Penelitian ini mengenai Rancangan Penelitian penggunaan tanaman herbal pada Jenis penelitian ini adalah lansia penderita hipertensi di penelitian kualitatif dengan Kecamatan Gatak Kabupaten menggunakan desain fenomenologi. Sukoharjo. Sampel penelitian ini Metode penelitian yang dilakukan adalah 10 lansia yang menggunakan adalah diskriptif yaitu suatu metode tanaman herbal dalam pengelolaan penelitian yang dilakukan dengan hipertensi yang telah memenuhi tujuan untuk membuat gambaran kriteria sebagai informan penelitian. atau diskripsi tentang suatu keadaan Penelitian dilakukan dengan teknik secara obyektif (Moleong, 2012). wawancara mendalam terhadap 10 informan. 7 informan perempuan Tempat dan Informan Penelitian dan 3 informan laki-laki. Tempat penelitian adalah di Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo. Penelitian dilakukan Penggunaan Tanaman Herbal Pada Lansia Penderita Hipertensi Di Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo (Muh. Syaifuddin)
Jenis Tanaman Herbal Yang herbal dalam pengobatan hipertensi
Digunakan Dalam Pengelolaan adalah belimbing wuluh dan seledri Hipertensi diolah dengan cara direbus, teh hijau Table 1.2. Jenis tanaman herbal diolah dengan cara diseduh, yang digunakan sedangkan untuk belimbing manis, Keterangan Informan bawang putih, melon, dan mentimun Belimbing wuluh I1 dan I6 dikonsumsi secara langsung atau mentah tanpa pengolahan terlebih Belimbing manis I2 dan 14 dahulu. Teh hijau I3 dan I5 Bawang putih I7 Melon I8 Frekuensi Penggunaan Tanaman Herbal dalam Pengelolaan Mentimun I9 Hipertensi Seledri I10 Table 1.2. Menunjukkan bahwa jenis tanaman herbal yang digunakan oleh lansia dalam Keterangan Informan Frekuensi pengobatan hipertensi adalah I1 dan konsumsi I6 menggunakan belimbing wuluh, Belimbing I1 dan I6 1-2 gelas I2 dan I4 menggunakan belimbing wuluh sehari manis, I3 dan I5 menggunakan teh Belimbing I2 dan 2 buah manis 14 sehari hijau, I7 menggunakan bawang Teh hijau I3 dan I5 1-2 gelas putih, I8 menggunakan melon, I9 sehari menggunakan mentimun, dan I10 Bawang I7 1-2 siung, menggunakan seledri. putih 1-2 kali sehari Cara Meramu atau Meracik Melon I8 1 kali Tanaman Herbal Dalam sehari Pengelolaan Hipertensi Mentimun I9 1- 2 buah Table 1.3. Cara meramu tanaman sehari herbal dalam pengobatan hipertensi Seledri I10 2 sendok makan 2 kali sehari Keterangan Informan Jenis Tabel 1.4. Menunjukkan bahwa tanaman frekuensi konsumsi tanaman herbal herbal yang dilakukan oleh informan dalam Direbus I1, I6, I10 Belimbing pengobatan hipertensi adalah wuluh dan belimbing wuluh dikonsumsi 1-2 kali seledri sehari, belimbing manis dikonsumsi Diseduh I3, I5 Teh hijau 2 buah sehari, teh hijau dikonsumsi Dikonsumsi I2, I4, I7, Belimbing 1-2 gelas sehari, bawang putih 1-2 secara I8,I9 manis, siung dikonsumsi 1-2 kali sehari, langsung/ bawang melon dikonsumsi 1 kali sehari, mentah putih, mentimun dikonsumsi 1-2 buah melon sehari, dan rebusan daun seledri 2 dan sendok makan 2 kali sehari. mentimun Table 1.3. Menunjukan bahwa cara meramu atau meracik tanaman Penggunaan Tanaman Herbal Pada Lansia Penderita Hipertensi Di Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo (Muh. Syaifuddin)
PEMBAHASAN merupakan unsur zat pada
Karakteristik Informan belimbing manis yang mampu Distribusi umur informan mengikat kolesterol dan asam menunjukkan semua informan empedu yang terdapat dalam merupakan usia lanjut. Menurut usus dan membantu Potter & Perry (2009), lansia pengeluarannya. Mengkonsumsi merupakan kelompok dengan belimbing manis bisa untuk prevalensi hipertensi tinggi. Pada mengurangi kadar kolesterol di lansia penurunan sistem dalam tubuh. (Chakraborty Et al, kardiovaskuler terjadi penurunan 2012) fungsi dan penurunan kemampuan 3. Teh hijau jantung serta penebalan dan Dalam penelitian Swen penurunan elastisitas pembuluh Wolfram (2007), menunjukkan darah yang dapat memicu terjadinya dengan mengkonsumsi teh hijau hipertensi pada lansia. Distribusi dapat meninggkatkan kesehatan jenis kelamin informan menunjukkan jantung dan metabolisme tubuh. 7 informan perempuan dan 3 Kadar flavanoid dalam teh hijau informan laki-laki. Peningkatan risiko dinilai sangat terbukti dalam tekanan darah terjadi pada wanita menghalangi reaksi oksidasi terutama setelah menopause karena kolesterol jahat (LDL) yang menurunnya hormon estrogen. menyebabkan darah mengental, sehingga dapat mencegah Jenis Tanaman Herbal Yang pengendapan lemak pada Digunakan dinding pembuluh darah. 1. Belimbing wuluh 4. Bawang putih Belimbing wuluh memiliki Penelitian yang kandungan vitamin C yang dilakukan oleh Waris Qidwai sangat banyak yaitu tiap 100 and Tabinda Ashfaq (2013), gram belimbing wuluh memiliki dengan mengkonsumsi bawang 52 mg vitamin C. Vitamin C putih dapat menurunkan kadar yang dapat memperkuat otot kolesterol dalam pembuluh jantung serta kandungan darah. Bawang putih saponin yang dapat mengandung senyawa alisin meningkatkan absorpsi yang dapat mengganggu senyawa-senyawa diuretikum terbentuknya kolesterol. Karena (natrium, klorida dan air) di kolesterol tak terbentuk, tubulus distalis ginjal sangat pengerasan pembuluh darah bermanfaat untuk menurunkan dapat dicegah. Dengan atau mencegah terjadinya demikian pembuluh darah tetap hipertensi. (Anitha Et al, 2011) lentur dan tekanan darah tidak 2. Belimbing manis naik. Bawang putih juga Belimbing manis memiliki kandungan senyawa memiliki banyak kandungan sulfur yang bermanfaat untuk vitamin C dan air yang cukup mengurangi lemak dalam darah tinggi. Setiap 100 gram dan membantu untuk mengatur belimbing manis mengandung tekanan darah. 30 mg vitamin C. Selain itu, 5. Melon belimbing manis juga Mengkonsumsi buah mempunyai kandungan pektin melon setiap hari dapat yang cukup tinggi. Pektin menghentikan penggumpalan Penggunaan Tanaman Herbal Pada Lansia Penderita Hipertensi Di Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo (Muh. Syaifuddin)
sel darah yang dapat memicu 7. Seledri
timbulnya penyakit hipertensi Dalam penelitian dan jantung. Melon Muzakar dan Nuryanto (2012), mengandung banyak kalium. dengan mengkonsumsi daun Sepotong buah melon seledri mampu menurunkan memberikan 388 mg kalium tekanan darah. Pada 100 gram atau setara dengan 19% dari seledri terkandung 344 mg asupan harian yang disarankan. kalium. Didalam tubuh kalium Kalium berfungsi untuk menjaga berfungsi sebagai diuretik yaitu cairan tubuh agar tidak menjadi merangsang pengeluaran cairan terlalu pekat maupun terlalu dalam tubuh yang diikat oleh encer, yang prosesnya dikenal garam. Selain itu, kandungan dengan sebutan proses osmo- apiin dalam seledri, berperan regulasi yaitu mengatur sebagai diuretic (memperlancar keseimbangan antara ion kalium air kencing yaitu membantu serta natrium didalam setiap sel. kerja ginjal dalam mengeluarkan Kalium juga berfungsi sebagai cairan dan garam dari dalam diuretik yaitu merangsang tubuh, berkurangnya cairan pengeluaran cairan dalam tubuh dalam darah akan menurunkan yang diikat oleh garam. (Burren tekanan darah. Et al, 2007) 6. Mentimun Cara Meramu Atau Meracik Dalam penelitian Sonia Tanaman Herbal (2012), dengan mengkonsumsi 1. Direbus mentimun dapat menurunkan Berdasarkan hasil tekanan darah. Buah mentimun penelitian mengenai cara mengandung flavanoid yang meramu atau meracik tanaman sangat terbukti dalam herbal dalam pengobatan menghalangi reaksi oksidasi hipertensi belimbing wuluh dan kolesterol jahat (LDL) yang seledri dilakukan dengan cara menyebabkan darah mengental, direbus. sehingga mencegah a. Belimbing wuluh pengendapan lemak pada Pada pengelolaan dinding pembuluh darah serta belimbing wuluh sebagai obat kandungan saponin yang dapat hipertensi yang dilakukan meningkatkan absorpsi oleh informan yaitu dengan senyawa-senyawa diuretikum cara direbus. Tetapi pada (natrium, klorida dan air) di dasarnya pengelolaan tubulus distalis ginjal, juga belimbing wuluh sebagai obat merangsang ginjal untuk lebih hipertensi dapat dilakukan aktif hal ini yang mampu dengan cara direbus dan menurunkan tekanan darah. dikonsumsi secara mentah. Sifat diuretik pada mentimun 1) Direbus yang terdiri dari 90% air mampu Keuntungan pengolahan mengeluarkan kandungan dengan cara direbus yaitu garam dari dalam tubuh. Mineral dapat mengurangi rasa yang kaya dalam buah asam pada buahnya yang mentimun mampu mengikat dapat menganggu sistem garam dan dikeluarkan melalui pencernaan. Sedangkan urin. kerugian pengolahan Penggunaan Tanaman Herbal Pada Lansia Penderita Hipertensi Di Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo (Muh. Syaifuddin)
dengan cara direbus yaitu didalam lambung. Ketika
dapat mengurangi dibuat jus akan mengindikasi kandungan vitamin C yang kadar saponin yang tinggi terkandung dalam oleh karena itu seledri lebih buahnya. Pada penderita aman dikonsumsi dengan hipertensi dengan direbus terlebih dahulu dan gangguan sistem cukup di ambil sarinya. pencernaan dilarang Orang dengan gangguan mengkonsumsi belimbing infeksi ginjal dan wanita wuluh dan sebaiknya hamil dilarang mengkonsumsi tanaman mengkonsumsi seledri obat lainnya. (Anitha, Et karena dapat menyebabkan al, 2011) kontraksi uterus. (Hembing, 2) Dikonsumsi mentah 2008) Keuntungan pengolahan 2. Diseduh dengan dikonsumsi Jenis tanaman herbal secara langsung yaitu bisa yang diolah dengan cara mendapatkan kandungan diseduh adalah teh hijau. vitamin C yang Pengolahan teh hijau yang terkandung dalam dilakukan oleh lansia dengan buahnya secara cara diseduh hal ini sesuai maksimal. Tetapi kerugian dengan penelitian yang yang dapat ditimbulkan dilakukan oleh Alipor & Rad, jika mengkonsumsi secara 2012, karena teh hijau langsung adalah mengandung senyawa flavanoid terjadinya gangguan yang mempunyai sifat kimia sistem pencernaan karena senyawa fenol yaitu bersifat rasa asam pada buahnya agak asam sehingga dapat larut yang sangat tinggi. dalam basa. Dengan demikian (Paulus, 2012) mengolah teh hijau dengan cara b. Seledri diseduh dengan air merupakan Pada pengelolaan pelarut yang lebih baik untuk teh seledri sebagai obat hijau. hipertensi dilakukan informan 3. Dikonsumsi secara langsung/ dengan cara direbus terlebih mentah dahulu. Pengolahan daun Pada pengobatan seledri dengan cara direbus hipertensi untuk jenis tanaman hal ini dilakukan karena daun herbal yang dilakukan dengan seledri diambil sarinya atau cara dikonsumsi secara kandungan yang ada dalam langsung atau mentah tanpa daun seledri tersebut. Selain pengolahan terlebih dahulu. itu, pengelolaan daun seledri a. Belimbing manis sebagai obat hipertensi juga Mengkonsumsi belimbing dapat dikonsumsi secara manis setiap hari bisa untuk langsung atau dibuat jus. mengurangi kadar Tetapi jika dikonsumsi tanpa kolesterol di dalam tubuh. pengolahan terlebih dahulu Mengkonsumsi belimbing kandungan saponin yang manis bisa dilakukan tinggi dalam seledri dapat secara langsung atau menyebabkan rasa sebah mentah cukup dengan Penggunaan Tanaman Herbal Pada Lansia Penderita Hipertensi Di Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo (Muh. Syaifuddin)
memilih belimbing yang langsung atau mentah dan
sudah matang dan bisa juga dibuat jus. Tetapi membersihkan buahnya mengkonsumsi jus terus terlebih dahulu sebelum menerus tanpa dikonsumsi (Chakraborty Et mengkonsumsi buah secara al, 2012). Mengkonsumsi langsung tidak baik karena belimbing manis juga bisa justru dapat meningkatkan dilakukan dengan cara berat badan. Perlunya tetap dibuat jus dengan tujuan mengkonsumsi buah segar untuk mengambil sari buah bermanfaat bagi lambung, belimbing manis. Dari karena pada saat proses berbagai macam cara mengunyah, lambung akan mengolah semua bekerja dan membakar kira- merupakan cara yang baik kira 20 kkal. Jadi, akan untuk mendapatkan khasiat lebih baik mengkonsumsi belimbing manis. Tetapi buah melon secara belimbing manis juga langsung atau mentah memiliki efek buruk karena dibandingkan kandungan oksalat yang mengkonsumsi dengan di tinggi sehingga jika jus. (Burren, Et al, 2007) dikonsumsi terlalu banyak d. Mentimun bisa menyebabkan Dalam pengelolaan terbentuknya batu ureter. mentimun sebagai obat (Lanny, 2012) hipertensi dilakukan oleh b. Bawang putih informan penelitian dengan Bawang putih lebih mengkonsumsinya secara berkhasiat jika dikonsumsi langsung yaitu dengan secara mentah karena mengkonsumsi buahnya khasiatnya akan berkurang secara mentah. Kandungan atau bahkan hilang jika buah mentimun yang 95% ditumis, direbus, merupakan air juga dipanggang, atau digoreng. merupakan zat diuretik Karena dengan ditumis, akan sangat baik jika direbus, dipanggang, atau dikonsumsi secara mentah. digoreng hanya untuk (Hembing, 2008) mengeluarkan aroma rasa dari bawang putih tanpa Frekuensi Penggunaan Tanaman memperhatikan khasiat Herbal Dalam Pengelolaan kandungan yang ada Hipertensi didalam bawang putih. Dari hasil penelitian diketahui (Hembing, 2008) bahwa frekuensi konsumsi tanaman c. Melon herbal dalam pengelolaan hipertensi Dalam pengelolaan melon informan adalah sebagai berikut: sebagai obat herbal dalam 1. Belimbing Wuluh (Averrhoa menurunkan tekanan darah bilimbi, Linn) dilakukan oleh informan Dalam pengobatan penelitian dengan cara hipertensi dengan belimbing dikonsumsi secara mentah. wuluh dikonsumsi 1 gelas 1-2 kali Pengelolaan dapat dalam sehari. Menurut Anitha Et dikonsumsi secara al (2011), mengkonsumsi 3 buah Penggunaan Tanaman Herbal Pada Lansia Penderita Hipertensi Di Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo (Muh. Syaifuddin)
belimbing wuluh dan direbus 5. Melon (Cucumis Melo)
dengan air bersih sampai Dalam pengobatan mendidih sampai tersisa 1 gelas, hipertensi dengan melon saring dan kemudian di minum dikonsumsi sehari satu kali satu setelah makan pagi dinilai dapat potong. Menurut Burren, Et al menurunkan tekanan darah. (2007), dengan mengkonsumsi 2. Belimbing Manis (Averrhoa buah melon satu potong (200-300 carambola, Linn) gram) setiap hari dapat Dalam pengobatan menghentikan penggumpalan sel hipertensi dengan belimbing darah yang dapat memicu manis dikonsumsi 2 buah sehari. timbulnya penyakit hipertensi dan Menurut Chakraborty Et al jantung. (2012), mengkonsumsi belimbing 6. Mentimun (Cucumis sativus) manis 2 buah berukuran sedang Dalam pengobatan (100-200 gram) dimakan setelah hipertensi dengan mentimun makan pagi dan malam hari, dikonsumsi 1-2 buah perhari. masing-masing 1 buah bisa untuk Dalam penelitian Sonia (2012), mengurangi kadar kolesterol di dengan mengkonsumsi mentimun dalam tubuh. sebanyak 100 gram sehari 3. Teh Hijau (Camelia sinensis) selama 30 hari berturut-turut Dalam pengobatan dapat menurunkan tekanan darah hipertensi dengan teh hijau pada orang dewasa. dikonsumsi 1-2 gelas sehari. 7. Seledri (Apium graveolens, Linn) Dalam penelitian Swen Wolfram Dalam pengobatan (2007) menunjukkan dengan hipertensi dengan seledri mengkonsumsi teh hijau dikonsumsi sehari 1-2 sendok sebanyak 100-200 mg dengan sehari 2 kali. Dalam penelitian cara diseduh dengan 400 ml air Muzakar dan Nuryanto (2012), dikonsumsi sehari sekali dengan dengan mengkonsumsi daun frekuensi konsumsi selama 2 seledri sebanyak 40 gram direbus minggu dapat meninggkatkan dengan dua gelas air (400 ml) kesehatan jantung dan hingga didapatkan segelas air metabolisme tubuh. (200 ml) kemudian disaring dan 4. Bawang Putih ( Allium sativum, diminum dua kali, pagi 100 ml Linn) dan sore 100 ml selama tiga hari Dalam pengobatan berturut-turut mampu hipertensi dengan bawang putih menurunkan tekanan darah. dikonsumsi 1-2 siung bawang putih sehari 1-2 kali. Dalam SIMPULAN DAN SARAN penelitian Waris Qidwai and Simpulan Tabinda Ashfaq (2013), 1. Tanaman herbal yang mengkonsumsi bawang putih dimanfaatkan atau digunakan secara teratur sebanyak 40 gram oleh lansia di Kecamatan Gatak ( dua sampai tiga siung) sehari Kabupaten Sukoharjo dalam selama 10 minggu dapat pengelolaan hipertensi adalah menurunkan kadar kolesterol belimbing wuluh (Averrhoa dalam pembuluh darah. bilimbi, Linn), belimbing manis (Averrhoa carambola, Linn), teh hijau (Camelia sinensis), bawang putih (Allium sativum, Penggunaan Tanaman Herbal Pada Lansia Penderita Hipertensi Di Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo (Muh. Syaifuddin)
Linn), melon (Cucumis Melo), pengobatan dapat berjalan
mentimun (Cucumis sativus), secara maksimal. dan seledri (Apium graveolens, 3. Bagi Penelitian Selanjutnya Linn). Peneliti selanjutnya hendaknya 2. Cara meramu tanaman herbal meningkatkan analisis dalam pengelolaan hipertensi terhadap pengaruh tanaman oleh lansia di Kecamatan Gatak herbal terhadap pengelolaan Kabupaten Sukoharjo adalah hipertensi, sehingga diketahui belimbing wuluh dan seledri tanaman herbal manakah yang diolah dengan cara direbus, teh memiliki khasiat terbaik bagi hijau diolah dengan cara pengelolaan diseduh, sedangkan belimbing manis, bawang putih, melon, dan mentimun dikonsumsi DAFTAR PUSTAKA secara langsung atau mentah Afa Kehaati Palu1, Raevonne A. tanpa pengolahan terlebih Santiago2, Brett J. West1, dahulu. Norman Kaluhiokalani2, 3. Frekuensi penggunaan tanaman and , Jarakae Jensen1. herbal dalam pengelolaan 2008. The Effects of hipertensi pada lansia di Morinda citrifolia L. Noni on Kecamatan Gatak Kabupaten High Blood Pressure: A Sukoharjo untuk rebusan Mechanistic Investigation belimbing wuluh 1-2 kali sehari, and Case Study. American belimbing manis dikonsumsi 2 Chemical Society. Vol. 993, buah sehari, teh hijau 446–453. Di akses pada dikonsumsi 1-2 gelas sehari, tanggal 01 Juli 2013 bawang putih dikonsumsi 1-2 http://pubs.acs.org/doi/abs/ kali sehari, melon dikonsumsi 1 10.1021/bk-2008- kali sehari, mentimun 0993.ch039 dikonsumsi 1- 2 buah sehari, Alipor, B and Rad, A, H. 2012. A dan rebusan daun seledri 2 Review On The sendok makan 2 kali sehari. Therapiutical Effects Of Tea. Asian Jurnal of B. Saran Nutrition. Vol 4. No 1, 1-15. 1. Bagi Perawat Di akses pada tanggal 18 Perawat sebagai agen Juni 2013 kesehatan, hendaknya http://www.google.com/url? meningkatkan pengetahuan sa=t&rct=j&q=&esrc=s&sou mereka tentang pengobatan rce=web&cd=2&ved=0CDM herbal. QFjAB&url=http%3A%2F% 2. Bagi Lansia 2Fdocsdrive.com%2Fpdfs% Pengobatan menggunakan 2Fansinet%2Fajcn%2F201 tanaman herbal umumnya 2%2F1- memiliki efek penyembuhan 15.pdf&ei=hBzgUfuaNsm3r dalam jangka waktu yang AeDp4CQCg&usg=AFQjCN relatif lama, maka para lansia HPGGcW1dcRjeAt6F- hendaknya lebih sabar dalam bw79Arju4Ww&bvm=bv.487 melakukan pengobatan 05608,d.bmk menggunakan tanaman Anitha Roy, Geetha RV, and herbal, sehingga hasil Lakshmi T. 2011. Averrhoa