• Bilirubin akan keluar melalui kandung empedu, kemudian memasuki saluran cerna
dan dikeluarkan dari tubuh melalui feses dan urin
• Yang bisa menyebabkan bayi kuning adalah apabila :
pembentukan bilirubin meningkat
Pada bayi cukup bulan yg mendapat susu formula : kadar bilirubin hari ke-3
dan akan cepat selama 2-3 hari, diikuti lambat selama 1 – 2 minggu
Pada bayi cukup bulan yang mendapat ASI : Penurunan kadar bilirubin bisa terjadi
dalam waktu 2-4 minggu bahkan sampai 6 minggu
Bayi prematur cenderung lebih mudah kuning
b. Bayi kuning tidak normal (non fisiologis)
Terjadi sebelum bayi berumur 24 jam setelah lahir, menetap setelah 8 hari (bayi
cukup bulan) atau setelah 14 hari (bayi kurang bulan)
Jika kuning disertai dengan tanda-tanda seperti :
Muntah
Lemas
Malas menyusu
Penurunan BB yg cepat
Henti nafas
Nafas sesak atau cepat
Suhu yang tidak stabil
Tinja berwarna pucat
5. Komplikasi bayi kuning
Bilirubin yang berlebihan akan mencapai otak Sel otak dapat menjadi rusak bayi
kejang (kernikterus) dapat menyebabkan kematian
Tekan kulit bayi perlahan pada bagian dada dengan jari dan lihat perbedaan
warnanya.
Lampu neon yang putih biasanya menyulitkan kita untuk melihat perbedaan
warnanya, jadi sebaiknya periksa pada waktu siang hari.
Ketika kadar bilirubin meningkat dalam darah maka warna kuning akan dimulai dari
kepala kemudian turun ke lengan, badan, dan akhirnya kaki
Jika kadar bilirubin sudah cukup tinggi, bayi akan tampak kuning hingga di bawah
lutut serta telapak tangan
Pemberian ASI jangan dihentikan dan jangan diganti dengan air putih atau air
gula
b. Jemur setiap pagi antara jam 7-8 pagi (agar bayi tidak kepanasan) selama 30 menit
Jemur setiap pagi antara jam 7-8 pagi (agar bayi tidak kepanasan) selama 30
menit
Indikasi : Bilirubin total/indirek untuk bayi cukup bulan ≥ 12 mg/dl atau Bayi kurang
bulan ≥ 10 mg/dl
Dokter akan memutuskan untuk melakukan terapi sinar sesuai dengan peningkatan
kadar bilirubin pada nilai tertentu berdasarkan usia bayi dan apakah bayi lahir cukup
bulan atau prematur
Bayi akan ditempatkan di bawah sinar khusus. Sinar ini akan mampu untuk
menembus kulit bayi dan akan mengubah bilirubin agar lebih mudah diproses oleh
tubuh bayi
Selama terapi sinar penutup khusus akan dibuat untuk melindungi mata & testis (utk
bayi laki – laki)
Tujuan :
Mencegah terjadinya efek buruk pada sistem saraf bayi
Mempercepat perubahan bilirubin sehingga dapat dibuang melalui BAK dan
BAB
b. Tranfusi tukar
Ini adalah prosedur yang sangat khusus dan dilakukan pada fasilitas yang
mendukung untuk merawat bayi dengan sakit kritis. Secara keseluruhan, hanya
sedikit bayi yang akan membutuhkan transfusi tukar
Waktu : 20 Menit
Tanggal : 24 Januari 2019
Pelaksana : Kelompok 3 Stase Anak Profesi Ners STIkes Budi Luhur Cimahi
A. Tujuan Umum
Setelah di berikan Penyuluhan, sasaran mampu memahami tentang icterus pada bayi
baru lahir dan mampu melakukan perawatan icterus pada bayi baru lahir.
B. Tujuan Khusus
1. Orang tua atau keluarga pasien dapat mengulang pengertian bayi kuning
2. Orang tua atau keluarga pasein dapat menyebutkan penyebab bayi kuning
3. Orang tua atau keluarga pasien dapat menyebutkan tanda dan gejala bayi kuning
4. Orang tua atau keluarga pasein dapat menyebutkan Cara memastikan kulit kuning
5. Orang tua atau keluarga pasein dapat menyebutkan penanganan bayi kuning di
rumah
6. Orang tua atau keluarga pasein dapat menyebutkan cara Mencegah bayi kuning
C. Materi Penyuluhan
1. Pengertian kuning pada bayi baru lahir
3. Pengeluaran bilirubin
1. Metode : Diskusi
2. Langkah Langkah Kegiatan
No Kegiatan Waktu
1. Pra pembelajaran
c. Kontrak waktu
2. Membuka pembelajaran
a. Apersepsi
3. Inti pembelajaran
4. Penutup
a. Evaluasi
c. Memberi salam
2. Sumber :
a. Buku Ilmu Kebidanan 2010 edisi 3,Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
b. Bobak.2004.buku ajarankeperawatanmaternitas.jakarta:EGC.
c. Hidayat, A. Aziz Alimul. 2010. Ilmu kesehatan anak untuk pendidikan
kebidanan. Jakarta : Salemba Medika
F. Evaluasi
Lisan :
1. Pengorganisasian
a. Moderator : Resti
b. Penyaji : Rani
2. Uraian Tugas
A. Peran Moderator
Memperkenalkan diri.
Memimpin diskusi.
B. Peran Penyuluh
Menyajikan materi penyuluhan
C. Peran observer
Mengevaluasi kegiatan.
D. Peran fasilitator
DAFTAR PUSTAKA
Buku Ilmu Kebidanan 2010 edisi 3,Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Bobak.2004.buku ajarankeperawatanmaternitas.jakarta:EGC.
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2010. Ilmu kesehatan anak untuk pendidikan kebidanan. Jakarta :
Salemba Medika