I. DATA DASAR
A. Identitas Pasien
1. Nama ( Inisial Klien ) : Tn. Y
2. Usia : 61 tahun
3. Status Perkawinan : Menikah
4. Pekerjaan : Pedagang
5. Agama : Katolik
6. Pendidikan : SMA
7. Suku : Jawa
8. Bahasa Yang Digunakan : Indonesia
9. Alamat Rumah : Jln Saptamarga Campaka
10. Sumber Biaya : BPJS
11. Tanggal Masuk RS : 06 Mei 2019 jam 05.15
12. Diagnosa Medis : Paroxymal Supraventrikular
Takikardia (SVT)
13. Tanggal Pengkajian : 06 Mei 2019
14. No RM : 489843
+
=
klien
3. Pola Personal Hygiene (sebelum Mandi 2x sehari pagi Mandi 1 kali sehari
dan saat sakit) : dan sore hari, gosok di seka di tempat
a. Mandi gigi 2 x sehari pagi tidur, gosok gigi 1 x
Frekwensi dan malam, cuci kali
:…………x/hari rambut 3x seminggu.
b. Oral hygiene
Frekwensi
:
…………x/hari
Waktu
:
…………
c. Cuci Rambut
Frekwensi:…………x/ming
gu
b. Minuman keras :( ) Ya
( ) Klien tidak Klien tidak
Tidak mengkonsumsi mengkonsumsi
- Frekwensi : ………. minuman keras minuman keras
- Jumlah : ………. ataupun obat-obatan ataupun obat-
- Lama pemakaian : ………. terlarang obatan terlarang
c. Ketergantungan obat : ( )
Ya
( )
Tidak
Jika Ya : Jelaskan : Jenis, Lama
pemakaian, Frekwensi dan
Alasan
H. Pemeriksaan fisik
1. Pemeriksaan umum
- Kesadaran :Compos Mentis
- Tekanan Darah : 116/65 .mmHg
- Nadi : 162 x/Menit, ireguler
- Pernafasan : 25 x/Menit
- Suhu : 36,4 oC
- TB/BB : 160/64 Cm/Kg
PENANDA JANTUNG
Troponin I <0,01 ng/ml <0,02
J. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan Medis
obat yang diberikan:
IVFD RL 20 tts/mt
Amiodaron bolus 150 mg kemudian drip 60 mg/jam selama 6 jam
Clopidogrel 75 mg Per Oral 1x1/hari (Trombolitik pada infark
miokard)
Penatalaksanaan Keperawatan
Penurunan curah
jantung
DS: Klien mengeluh sesak Penurunan curah Pola nafas tidak
2 DO: efektif
jantung
Frekuensi nafas 25
x/mt ↓
Tampak retraksi Penurunan aliran
dinding dada
arteri/vena
↓
Sindrom
hipoventilasi
↓
Hipoksia jaringan
↓
Sesak nafas/
hiperventilasi
↓
Pola nafas tidak
efektif
Ds : Suplai O2 Intoleransi
Klien tidak beraktifitas apapun &nutrisi ke
aktivitas
setelah sakit. klien merasa jaringan
kesulitan dalam beraktifitas
karena cepat lelah dan dada
berdebar-debar.
Do : Pemenuhan O2
terganggu
EKG ST depression,
possible mild anterolateral
myocardial ischemic Pembentukan
ATP terganggu
Lead I II III aVF V4 V5 V6
Abnormal T wave
Kelemahan
umum
Aktifitas
terganggu
IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN SESUAI DENGAN PRIORITAS
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan irama
jantung dibuktikan dengan Klien mengeluh jantung berdebar-debar
cepat, nadi teraba kuat, frekuensi 162 kali/ menit , regular. CRT <2 ‘,
TD : 116/65 mmHg, Kulit tidak tampak sianosis, EKG ST depression,
possible mild anterolateral myocardial ischemic, Lead I II III aVF V4 V5
V6 Abnormal T wave
2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan sindrom hipoventilasi yang
dibuktikan dengan pasien mengeluh sesak, frekuensi nafas 25x/mt,
tampak retraksi dinding dada
3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan umum yang
dibuktikan dengan Klien mengatakan tidak beraktifitas apapun setelah
sakit. klien merasa kesulitan dalam beraktifitas karena cepat lelah dan
dada berdebar-debar, EKG ST depression, possible mild anterolateral
myocardial ischemic. Lead I II III aVF V4 V5 V6 Abnormal T wave
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
No.
N Tanggal/J Implementasi
Dx. Paraf Evaluasi ( SOAP) dan paraf
o am ( Respon dan atau Hasil )
Kep
1 1
1. Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif S:
termasuk karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor Klien mengatakan lebih rileks
presipitasi setelah mencoba Tarik Nafas
R/klien mengatakan nyeri di punggung kiri seperti ditusuk Dalam
duri yang terasa hilang timbul terutama jika beraktifitas. O:
2 2 24/12/2018
Jam 16.15 R/ Klien kadang tampak meringis TD: 150/80 mmHg
2. Pertahankan tirah baring pada fase akut N :92x/m
R/ Klien mengerti harus lebih banyak tiduran dan tidak R : 22x/m
terlalu banyak beraktifitas S : 36,3 ℃
3. Mengajarkan tentang teknik nonfarmakologi (teknik Skala nyeri 4
relaksasi Tarik Nafas dalam) Klien mampu melakukan teknik
R/ relaksasi Tarik Nafas Dalam
Klien mengatakan akan mencoba tarik nafas dalam A : Nyeri berkurang
setiap kali terasa sakit P : Masalah teratasi sebagian
Klien mampu melakukan teknik tarik nafas dalam
4. Minimalkan aktivitas vasokonstriksi yang dapat
meningkatkan nyeri seperti batuk panjang, membungkuk,
mengedan.
R/ Klien mengerti untuk menghindari batuk panjang,
membungkuk dan mengedan.
5. Berkolaborasi untuk pemberian analgesic
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Klien : Ruang :
Dx. Medis : No. MR :
No. Dx.
No Tanggal Evaluasi ( SOAPIER) Paraf
Kep
26/12/2018
1
2 25/12/2018 2 S:
Klien mengatakan nyeri dipunggung kiri sudah berkurang, tidak ada rasa panas dan menjalar ke
lengan kiri. nyeri timbul bila banyak bergerak saja. klien mengatakan kadang ingat tarik nafas
dalam
O:
TTV ( TD :140/80mmHg, N:88x/m, R: 20x/m S: 36,4℃)
Skala nyeri 3
Ekspresi wajah klien tampak rileks
kulit tidak tampak sianosis
A : Masalah teratasi sebagian
P:
Observasi tanda-tanda peningkatan kualitas nyeri baik verbal maupun non verbal
Latih dan motivasi kien untuk memakai teknik relaksasi tarik nafas dalam setiap kali
terasa nyeri
Menganjurkan klien untuk istirahat
Kolaborasi untuk pemberian analgetik
I:
Mengobservasi tanda-tanda peningkatan kualitas nyeri baik verbal maupun non verbal
Melatih dan memotivasi klien untuk memakai teknik relaksasi tarik nafas dalam setiap
kali terasa nyeri
Menganjurkan klien untuk istirahat
Berkolaborasi untuk pemberian analgetik
E:
Tidak tampak tanda-tanda peningkatan kualitas nyeri
klien tampak tenang
skala nyeri 3
TTV (TD: 130/70 mmHg, N: 84x/m,R: 18x/m,S:36,4℃)
Klien mendapatkan miniaspi 80 mg jam 17.00
R : Lanjutkan Tarik nafas dalam dan minum obat teratur.