Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn Y DENGAN


GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER : SUPRAVENTRIKULAR
TAKIKARDIA DI RUANG HCU RS TK II DUSTIRA CIMAHI

I. DATA DASAR
A. Identitas Pasien
1. Nama ( Inisial Klien ) : Tn. Y
2. Usia : 61 tahun
3. Status Perkawinan : Menikah
4. Pekerjaan : Pedagang
5. Agama : Katolik
6. Pendidikan : SMA
7. Suku : Jawa
8. Bahasa Yang Digunakan : Indonesia
9. Alamat Rumah : Jln Saptamarga Campaka
10. Sumber Biaya : BPJS
11. Tanggal Masuk RS : 06 Mei 2019 jam 05.15
12. Diagnosa Medis : Paroxymal Supraventrikular
Takikardia (SVT)
13. Tanggal Pengkajian : 06 Mei 2019
14. No RM : 489843

B. Sumber informasi ( penanggung jawab ) :


1. Nama : Ny.A
2. Umur : 58 thn
3. Hubungan dengan klien : Istri
4. Pendidikan : SMA
5. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
6. Alamat : Jln Sapta Marga Campaka
II. RIWAYAT KESEHATAN
A. Keluhan Utama
Jantung berdebar-debar

B. Riwayat kesehatan saat pengkajian


Jantung berdebar-debar dirasakan sangat cepat. Keluhan disertai nyeri
kepala dan sesak nafas. jantung berdebar semakin berat apabila
beraktivitas dan berkurang apabila diistirahatkan dengan posisi semi
fowler. Nadi saat dikaji 162x/mt respirasi 25 x/mt dengan terpasang O2
bicanule 3 lt/jam. Keluhan timbul tiba-tiba pada saat istirahat dan
dirasakan terus menerus.
C. Riwayat kesehatan masuk RS :
Jantung berdebar sejak 3 jam SMRS. Klien sudah minum obat dibawah
lidah (ISDN) 1x namun tidak ada perubahan
D. Riwayat Kesehatan Lalu:
Klien pernah 2 kali dirawat di RS pada tahun 2008 dan 2016 dengan
keluhan jantung berdebar dan nyeri dada (Riwayat CHD). Klien dirawat di
ruang jantung selama 5 hari. Klien memiliki riwayat sakit jantung sejak 8
tahun dan mulai kontrol teratur sejak 5 tahun. Klien tidak memiliki riwayat
penyakit Hipertensi, Diabetes Melitus, Ginjal atau Asma
E. Riwayat Kesehatan Keluarga : (Genogram / Penyakit yang pernah
diderita oleh anggota keluarga yang menjadi faktor resiko, 3 generasi)

+
=

klien

Klien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat


sakit hipertensi, jantung, asma, DM atau ginjal.

F. Riwayat Psikososial – spiritual


Klien adalah pensiunan karyawan pabrik yang telah lama menjadi
pedagang. Klien tampak menerima keadaannya yang tengah sakit dan
berharap bisa cepat sembuh sehingga bisa berkumpul lagi dengan
keluarga di rumah. Hubungan klien dan kelurga cukup baik terlihat anak
dan kelurganya bergantian menunggu dan membesuknya. Klien
beragama katolik . Klien dan keluarga selalu berdoa untuk kesembuhan
klien.

G. Pola Kebiasaan sehari-hari sebelum dan saat sakit:

No Pola Aktivitas Dirumah Di Rumah Sakit


1. Pola Nutrisi dan Cairan  Klien makan  Klien makan
(sebelum dan saat sakit) : peroral, frekuansi peroral 3x1 porsi
a. Pola nutrisi : makan 2 x sehari yang diberikan
(siang dan malam), oleh RS.
 Asupan: ( ) Oral
( ) Enteral
nafsu makan baik.  Nafsu makan
 Klien tidak ada baik
( ) TPN
riwayat alergi  klien tidak ada
 Frekwensi makan  Klien memiliki alergi makanan
:……….x/Hari pantangan untuk  Klien memiliki
 Nafsu makan : tidak memakan pantangan untuk
( ) Baik makanan yang tidak memakan
( ) Sedang (Jelaskan berlemak, makanan yang
alasannya) gorengan dan ikan berlemak,
( ) Kurang (Jelaskan asin. gorengan dan
alasannya)  Klien tidak ada ikan asin
kebiasaan yang  Klien tidak ada
 Diit :
khusus saat perubaha berat
………………
makan. badan selama
 Makanan tambahan:
 Klien tidak dirawat di RS.
………………
mengalami Berat badan
 Makanan yang tidak
perubahan berat masih tetap 64
disukai/alergi/pantangan
badan yang kg
:…………
signifikan dalam 3
 Kebiasaan makan : bulan terakhir ini.
…………….. Berat klien 64 kg.
 Perubahan berat badan 3
bulan terakhir:
( )Bertambah…….Kg
( ) Tetap
( ) Berkurang…….Kg
b. Pola Cairan :
 Asupan cairan:
( ) Oral
Asupan cairan
( ) Parenteral Asupan cairan
peroral, jenis air
 Jenis : peroral, jenis air
………………. putih, 6-7 gelas
putih 4-5 gelas/hari
 Frekwensi sehari, -+ 1300
gelas sehari, -+
cc/hari
1000 cc/hari
Cairan parenteral
+- 1500 cc /24 jam
(20 gtt/mt)
2. Pola Eliminasi (sebelum dan saat
sakit) :
a. BAK
 Frekwensi BAK 6-7 kali sehari, - BAK 7-10 kali
:… +500 ml/hari, warna sehari, -+600
……..x/hari
kuning jernih, bau ml/hari, warna
 Waktu :
……………… khas, klien tidak ada kuning jernih, bau
 Jumlah keluhan dengan khas, klien tidak
:… Buang Air Kecil ada keluhan
……..cc/hari dengan Buang Air
 Warna Kecil
:…
………………
 Bau
:…
………………
 Keluhan yang
berhubungan dengan
BAK:………….
 Out put perhari :
………cc/hari
b. BAB
 Frekwensi BAB rutin 1 kali Pagi ini belum bab
: sehari di pagi hari,
………..x/hari warna kuning
 Waktu kecoklatan,
: konsistensi lembek,
………….
klien mengeluh.
 Warna
:
………….
 Bau
:
………….
 Konsistensi
:
………….
 Keluhan
:
………….
 Penggunaan
laxatif/pencahar :………….
c. IWL ( Insensible Water Lose )
: ……………………cc/hari

3. Pola Personal Hygiene (sebelum Mandi 2x sehari pagi Mandi 1 kali sehari
dan saat sakit) : dan sore hari, gosok di seka di tempat
a. Mandi gigi 2 x sehari pagi tidur, gosok gigi 1 x
 Frekwensi dan malam, cuci kali
:…………x/hari rambut 3x seminggu.
b. Oral hygiene
 Frekwensi
:
…………x/hari
 Waktu
:
…………
c. Cuci Rambut
 Frekwensi:…………x/ming
gu

4. Pola istirahat dan tidur (sebelum


dan saat sakit) :
 Lama tidur Tidur 8 jam sehari, Tidur 10 jam sehari
:
…………Jam/hari Klien tidak tidur siang Tidur siang 1 jam
 Waktu
Tidur malam 6 jam Tidur malam 8 jam
- Siang :
…………..jam Kebiasaan sebelum Tidak ada
- Malam : tidur di rumanh kebiasaan sebelum
…………..jam mematikan lampu. tidur. klien klien
 Kebiasaan sebelum klien tidak ada mengatakan sudah
tidur/pengantar tidur : keluhan dengan lebih nyenyak
( ) Penggunaan obat tidur istirata tidur dibandingkan pada
( ) Kegiatan lain, Jelaskan 2 hari yang lalu.
…………….
 Kesulitan dalam hal tidur :
( ) Menjelang tidur
( ) sering/mudah terbangun
( ) Merasa tidak puas
setelah bangun tidur
Jelaskan alasannya
……………..
5. Pola aktivitas dan latihan
(sebelum dan saat sakit) : Klien mulai Klien tidak
 Kegiatan dalam beraktifitas jam 6 beraktifitas apapun
pekerjaan:………… pagi mempersiapkan setelah sakit. klien
 Waktu bekerja dagangan, belanja merasa kesulitan
:
ke pasar, angkat dalam beraktifitas
…………
 Kegiatan waktu galon. Klien jarang karena cepat lelah
luang:………… melakukan olah dan dada berdebar-
 Keluhan dalam raga. tidak ada debar.
beraktivitas:………… keterbatasan dalam
 Olah raga : kegiatan sehari-hari
 Jenis
:………
 Frekwensi
 Keterbatasan dalam hal :
( ) Mandi
( ) Menggunakan pakaian
( ) Berhias

6. Pola kebiasaan yang


mempengaruhi kesehatan
a. Merokok Klien: merokok
( ) Ya sejak Klien tidak merokok
( ) usia 16 tahun dan
Tidak berhenti sejak 5
- Frekwensi : ………. tahun yang lalu.
- Jumlah :………..
- Lama pemakaian :………..

b. Minuman keras :( ) Ya
( ) Klien tidak Klien tidak
Tidak mengkonsumsi mengkonsumsi
- Frekwensi : ………. minuman keras minuman keras
- Jumlah : ………. ataupun obat-obatan ataupun obat-
- Lama pemakaian : ………. terlarang obatan terlarang
c. Ketergantungan obat : ( )
Ya
( )
Tidak
Jika Ya : Jelaskan : Jenis, Lama
pemakaian, Frekwensi dan
Alasan

H. Pemeriksaan fisik
1. Pemeriksaan umum
- Kesadaran :Compos Mentis
- Tekanan Darah : 116/65 .mmHg
- Nadi : 162 x/Menit, ireguler
- Pernafasan : 25 x/Menit
- Suhu : 36,4 oC
- TB/BB : 160/64 Cm/Kg

2. Pemeriksaan fisik per system


a. Sistem Kardiovaskular
Tidak tampak peningkatan JVP, Jantung tidak teraba, bunyi jantung
tidak terdengar mur-mur,
Nadi teraba kuat, frekuensi 162 kali/ menit , regular. CRT <2 ‘. EKG
SVT,
Akral hangat, tidak tampak tanda-tanda kehitaman di ujung perifer
b. Sistem Pernafasan
Jalan nafas clear, bentuk dada simetris, tampak retraksi dinding
dada, tidak tampak pernafasan cuping hidung, tidak tampak cyanosis,
frekuensi nafas 25 x /menit. Getaran suara kiri dan kanan
seimbang,tidak terdengar suara nafas tambahan, bunyi nafas bersih
(vesikuler), Sp.O2 98 %. terpasang O2 bicanule 3 lt/mt.
c. Sistem Pencernaan
Bibir lembab, mulut bersih tidak ada stomatitis, perut datar lembut,
tidak tampak lesi atau hematom, tidak teraba pembesaran liver,
bising usus 13 kali/menit.
d. Sistem Persyarafan
Tingkat kesadaran Compos Mentis, tidak ada keluhan, GCS E 4,V 5
,M 6. Fungsi motoric baik, fungsi sensorik baik, reflek baik.
e. Sistem Muskuloskeletal
Tangan kanan dan kiri tampak simetris, tidak ada udem, tidak tampak
deformitas, tangan kiri terpasang infus RL 20 gtt/menit. kekuatan otot
5/5.
Kaki kanan dan kiri tampak simetris, tidak tampak udem, tidak
tampak deformitas, kekuatan kaki kanan 5 kaki kiri 5.
f. Sistem Perkemihan
Klien mengatakan tidak ada keluhan dalam buang air kecil. tidak
terdapat distensi blas dan nyeri pada pinggang.
g. Sistem Imun dan Hematologi
Klien mengatakan jarang mengalami demam atau sakit parah dan
tidak ada alergi terhadap apapun. tidak teraba pembesaran kelenjar
getah bening. Klien tidak ada riwayat perdarahan.
h. Sistem Endokrin
Tidak tampak exoptalmus, Posisi trakea simetris, kelenjar tiroid tidak
membesar, GDS 97 mg/dl
i. Sistem Integumen
Kulit berwarna sawo matang, lembab, tidak terdapat lesi, heamatom,
udem, turgor kulit baik. tampak bersih. tidak ada kelainan.
I. PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Pemeriksaan Diagnostik
Angiografi Oktober 2018 hasil normal koroner
EKG ST depression, possible mild anterolateral myocardial
ischemic
Lead I II III aVF V4 V5 V6 Abnormal T wave
Hasil Thorax foto …
ECHO Kardiografi direncanakan pada saat rawat jalan
 Pemeriksaan laboratorium
06-05-2019
HEMATOLOGI
HB 15,4 g/dl 13,0-18,00
Eritrosit 4,9 10 ^6/ul 4,0- 5,5
Leukosit 6,1 10^3/ul 4,0 – 10,0
Hematokrit 41,1 % 38,0 – 51,0
Trombosit 386 10^3/ul 150 - 450
MCV, MCH,MCHC
MCV 83,9 Fl 75,0 – 100,0
MCH 31,4 pq 25,0 – 32,0
MCHC 37,5 g/dl 32,0 -36,0
RDW 11,8 % 10,0 – 16,0
HITUNG JENIS
Basofil 0,8 % 0,0 -1,0
Eosinofil 2,8 % 1,0 -4,0
Netrofil 67,6 % 50 – 80,0
Limfosit 23,3 % 25,0 - 50,0
Monosit 5,5 % 4,0 – 8,0
KIMIA KLINIK
GDS 192 mg/dl <160
Kalium 4,9
Natrium 144
Ureum 34
creatinin 1,0
Cholesterol total 172
LDL 116
HDL 39
Trigliserid 185

PENANDA JANTUNG
Troponin I <0,01 ng/ml <0,02
J. PENATALAKSANAAN
 Penatalaksanaan Medis
obat yang diberikan:
IVFD RL 20 tts/mt
Amiodaron bolus 150 mg kemudian drip 60 mg/jam selama 6 jam
Clopidogrel 75 mg Per Oral 1x1/hari (Trombolitik pada infark
miokard)

 Penatalaksanaan Keperawatan

III. ANALISA DATA


Masalah
NO Data Etiologi
Keperawatan
1 Ds : Supraventrikel Penurunan Curah
Klien mengeluh jantung takhikardi Jantung
berdebar-debar cepat
Do :
Nadi teraba kuat, frekuensi Kelistrikan
162 kali/ menit , regular. CRT jantung terganggu
<2 ‘.
TD : 116/65 mmHg
Kulit tidak tampak sianosis Perubahan
EKG ST depression, possible kontraktilitas
mild anterolateral myocardial
ischemic
jantung
Lead I II III aVF V4 V5 V6
Abnormal T wave Volume sekuncup
menurun, volume
residu meningkat

Penurunan curah
jantung
DS: Klien mengeluh sesak Penurunan curah Pola nafas tidak
2 DO: efektif
jantung
 Frekuensi nafas 25
x/mt ↓
 Tampak retraksi Penurunan aliran
dinding dada
arteri/vena

Sindrom
hipoventilasi

Hipoksia jaringan

Sesak nafas/
hiperventilasi

Pola nafas tidak
efektif
Ds : Suplai O2 Intoleransi
 Klien tidak beraktifitas apapun &nutrisi ke
aktivitas
setelah sakit. klien merasa jaringan
kesulitan dalam beraktifitas
karena cepat lelah dan dada
berdebar-debar.
Do : Pemenuhan O2
terganggu
 EKG ST depression,
possible mild anterolateral
myocardial ischemic Pembentukan
ATP terganggu
 Lead I II III aVF V4 V5 V6
Abnormal T wave
Kelemahan
umum

Aktifitas
terganggu
IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN SESUAI DENGAN PRIORITAS
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan irama
jantung dibuktikan dengan Klien mengeluh jantung berdebar-debar
cepat, nadi teraba kuat, frekuensi 162 kali/ menit , regular. CRT <2 ‘,
TD : 116/65 mmHg, Kulit tidak tampak sianosis, EKG ST depression,
possible mild anterolateral myocardial ischemic, Lead I II III aVF V4 V5
V6 Abnormal T wave
2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan sindrom hipoventilasi yang
dibuktikan dengan pasien mengeluh sesak, frekuensi nafas 25x/mt,
tampak retraksi dinding dada
3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan umum yang
dibuktikan dengan Klien mengatakan tidak beraktifitas apapun setelah
sakit. klien merasa kesulitan dalam beraktifitas karena cepat lelah dan
dada berdebar-debar, EKG ST depression, possible mild anterolateral
myocardial ischemic. Lead I II III aVF V4 V5 V6 Abnormal T wave
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama Klien : Tn. Y Ruang : HCU


Dx. Medis : Paroxymal SVT No. MR : 3301477
N No TUJUAN DAN KRITERIA HASIL
INTERVENSI RASIONAL
O DX.KEP (SMART)
1 1 Tupan : Cardiac Care
Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor TTV pasien 1. Mengetahui kondisi umum klien
perawatan 3 X 24 jam diharapkan
pompa jantung pasien efektif. 2. Monitor Status kardiovaskuler 2. Mengetahui perubahan status
Tupen: kardiovaskuler klien
Setelah dilakukan tindakan 1x 24 jam 3. Evaluasi adanya nyeri dada (intensitas, lokasi
diharapkan pasien dan durasi) 3. Mengkaji kondisi nyeri pasien
 TD dalam batas normal (110- 4. Monitor adanya perubahan tekanan darah 4. Mengetahui perubahan tekanan
125/60-70 mmHg) darah
 HR dalam batas normal (70- 5. Auskultasi suara jantung klien 5. Mengetahui adanya suara
80x/mt) abnormal jantung
 Tidak terdapat disritmia 6. Anjurkan untuk istirahat 6. Mempercepat pemulihan kondisi

 Tidak terdapat suara jantung


abnormal 7. Kolaborasi pemberian obat antiaritmia 7. Mempercepat proses pemulihan

 Tidak terdapat angina 8. Fluid monitoring 8. Mengetahui keadaan pasien

 Nadi perifer teraba kuat Monitor Balance cairan


9. Berikan istirahat dengan lingkungan yang
9. stress menghasilkan vaso konstriksi
tenang, Bantu pasien menghindari stress
yang meningkatkan tekanan darah
dan meningkatkan frekuensi kerja
jantung
10. Kolaborasi pemberian oksigen dengan 10. Untuk meningkatkan kesediaan
kanul/masker sesuai indikasi. oksigen untuk kebutuhan miokard
dan jaringan serta melawan efek
hipoksia
11. Kolaborasi pemberian obat 11.

2 2 Tupan: Airway Management :


Setelah dilakukan tindakan 1. Enteralsisikan klien untuk memaksimalkan 1. Mencukupi kebutuhan oksigen
perawatan selama 2 x 24 jam ventilasi
diharapkan 2. Monitor RR klien 2. Mengetahui keadaan klien
Pola nafas pasien menjadi efektif 3. Auskultasi suara nafas klien 3. Mengeidentifikasi adanya suara
Tupen: nafas tambahan klien
Setelah dilakukan tindakana 1x 8 jam 4. Monitor respirasi dan status O2 4. Mengetahui keadaan klien
diharapkan: 5. Berikan terapi O2 5. Mencukupi kebutuhan oksigen
RR dalam batas normal (16-20x/mt)
Tidak terdapat suara nafas tambahan
Tidak terdapat dispnea
Tidak terdapat nafas pendek
3 Tupan: Activity therapy 1. Upaya untuk menurunkan
Setelah dilakukan tindakan 1. Rencanakan dan jadwalkan periode keletihan dan kelemahan
perawatan selama 2 x 24 jam istirahat dan tirah baring yang cukup dan pasien.
diharapkan adekuat.
Klien dapat berkatifitas 2. Pantau resenteraln kardiopulmonal 2. Menjaga kemungkinan adanya
Tupen: sebelum dan sesudah beraktivitas resenteraln abnormal dari tubuh
Setelah dilakukan tindakan 1x 8 jam sebagai akibat dari latihan.
diharapkan: 3. Minimalkan kerja kardiovaskuler dengan 3. Mengurangi pemakaian enargi
Pain Level : memberikan enteralsisi setengah duduk sampai kekuatan pasien pulih
HR dalam batas normal (70-80 x/mt) kembali.
RR normal (16-20x/mt) 4. Monitor RR, HR, dan tekanan darah 4. Menjaga kemungkinan adanya
Tekanan darah sistol normal (90- resenteraln abnormal dari tubuh
120mmHg) sebagai akibat dari latihan.
Tekanan darah diastol normal (60-80 5. Ajarkan klien bagaimana menggunakan
mmHg) teknik mengontrol pernafasan Pernafasan dapat
EKG dalam batas normal meminimalkan kerja
kardiopulmonal
CATATAN IMPLEMENTASI
Nama Klien : Tn Y Ruang : HCU
Dx. Medis : Proximal SVT No. MR : 3301477

No.
N Tanggal/J Implementasi
Dx. Paraf Evaluasi ( SOAP) dan paraf
o am ( Respon dan atau Hasil )
Kep
1 1
1. Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif S:
termasuk karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor  Klien mengatakan lebih rileks
presipitasi setelah mencoba Tarik Nafas
R/klien mengatakan nyeri di punggung kiri seperti ditusuk Dalam
duri yang terasa hilang timbul terutama jika beraktifitas. O:
2 2 24/12/2018
Jam 16.15 R/ Klien kadang tampak meringis  TD: 150/80 mmHg
2. Pertahankan tirah baring pada fase akut  N :92x/m
R/ Klien mengerti harus lebih banyak tiduran dan tidak  R : 22x/m
terlalu banyak beraktifitas  S : 36,3 ℃
3. Mengajarkan tentang teknik nonfarmakologi (teknik  Skala nyeri 4
relaksasi Tarik Nafas dalam)  Klien mampu melakukan teknik
R/ relaksasi Tarik Nafas Dalam
 Klien mengatakan akan mencoba tarik nafas dalam A : Nyeri berkurang
setiap kali terasa sakit P : Masalah teratasi sebagian
 Klien mampu melakukan teknik tarik nafas dalam
4. Minimalkan aktivitas vasokonstriksi yang dapat
meningkatkan nyeri seperti batuk panjang, membungkuk,
mengedan.
R/ Klien mengerti untuk menghindari batuk panjang,
membungkuk dan mengedan.
5. Berkolaborasi untuk pemberian analgesic
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Klien : Ruang :
Dx. Medis : No. MR :

No. Dx.
No Tanggal Evaluasi ( SOAPIER) Paraf
Kep
26/12/2018
1
2 25/12/2018 2 S:
Klien mengatakan nyeri dipunggung kiri sudah berkurang, tidak ada rasa panas dan menjalar ke
lengan kiri. nyeri timbul bila banyak bergerak saja. klien mengatakan kadang ingat tarik nafas
dalam
O:
 TTV ( TD :140/80mmHg, N:88x/m, R: 20x/m S: 36,4℃)
 Skala nyeri 3
 Ekspresi wajah klien tampak rileks
 kulit tidak tampak sianosis
A : Masalah teratasi sebagian
P:
 Observasi tanda-tanda peningkatan kualitas nyeri baik verbal maupun non verbal
 Latih dan motivasi kien untuk memakai teknik relaksasi tarik nafas dalam setiap kali
terasa nyeri
 Menganjurkan klien untuk istirahat
 Kolaborasi untuk pemberian analgetik
I:
 Mengobservasi tanda-tanda peningkatan kualitas nyeri baik verbal maupun non verbal
 Melatih dan memotivasi klien untuk memakai teknik relaksasi tarik nafas dalam setiap
kali terasa nyeri
 Menganjurkan klien untuk istirahat
 Berkolaborasi untuk pemberian analgetik
E:
 Tidak tampak tanda-tanda peningkatan kualitas nyeri
 klien tampak tenang
 skala nyeri 3
 TTV (TD: 130/70 mmHg, N: 84x/m,R: 18x/m,S:36,4℃)
 Klien mendapatkan miniaspi 80 mg jam 17.00
R : Lanjutkan Tarik nafas dalam dan minum obat teratur.

Klien sudah pulang


26/12/2018

Anda mungkin juga menyukai