bidang spasial atau anomali abnormal dalam posisi gigi. Oklusi normal
merupakan hubungan dari bidang-bidang inklinasi tonjol gigi pada saat kedua
rahang atas dan rahang bawah dalam keadaan tertutup, disertai kontak proksimal
dan posisi aksial semua gigi yang benar, serta keadaan pertumbuhan,
perkembangan posisi dan relasi antara berbagai macam jaringan penyangga gigi
(2,1%), fluorosis ringan sebanyak 1 orang (0,7%), dan fluorosis sedang sebanyak
1 orang (0,7%). Fluorosis gigi merupakan suatu kelainan struktur email yang
berbercak atau cacat (mottled enamel). Fluorosis disebabkan karena asupan fluor
aktifitas ameloblas dalam perlekatan matriks dan pada tahap maturasi email
(Achmad, 2007).
Tabel X. Distribusi Sampel Status Kesehatan Gusi Berdasarkan Kelompok
Umur di Desa Wonokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman Daerah
Istimewa Yogyakarta Bulan April Tahun 2017
Kelompok Umur (Tahun)
Status
No Kesehatan 6 - 15 16 – 45 46 – 60 >60 Jumlah
Gusi n = 38 n = 64 n = 32 n = 11 n = 145
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
1. Sehat 21 55,26 19 29,69 12 37,50 5 45,46 57 39,31
Gingivitis
2. 1-3 15 39,47 25 39,06 7 21,88 3 27,27 50 34,48
segmen
Gingivitis
3. 4-6 2 5,26 20 31,25 13 40,62 3 27,27 38 26,21
segmen
Tidak bisa
4. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
diukur
orang (34,48%) dan responden yang mengalami gingivitis 4-6 segmen sebanyak
38 orang (26,21%). Hal ini dapat terjadi karena menjaga kebersihan mulut yang
tingkat kebersihan gigi seseorang maka akan semakin mudah terkena gingivitis
bakteri dengan tanda-tanda klinis perubahan warna lebih merah dari normal, gusi
bengkak dan berdarah pada tekanan ringan (Yunanto, 2016). Kebersihan gigi dan
mulut yang kurang baik dapat menyebabkan terjadinya inflamasi pada gingiva.
Oleh karena itu penting sekali untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut, serta
melakukan kontrol plak secara teratur dan teliti. (Lesar, 2015). Masyarakat perlu
setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur juga perlu ditekankan kepada
penduduk.
DAPUS:
Achmad, MH, 2007, Penanganan Fluorosis pada Gigi Sulung dengan
Menggunakan Teknik Mikroabrasi, Dento Fasial Jurnal Kedokteran Gigi,
6(1):42-50
Maruanaya, A.M., Mariati, N.W., Pangemanan, D.H.C., 2015, Gambaran Status
Gingiva menurut Kebiasaan Menyikat Gigi Sebelum Tidur Malam Hari
pada Siswa Sekolah Dasar Negeri 70 Manado, Jurnal e-Gigi (eG), 3(2):246-
251.
Lesar, A., Pangemanan, D.H., Zuliari, K., 2015, Gambaran Status Kebersihan
Gigi dan Mulut serta Status Gingiva pada Anak Remaja di SMP Advent
Watulaney Kabupaten Minahasa, Jurnal e-Gigi (eG),3(2).
Rahardjo, P., 2008, Ortodonsi Dasar, Airlangga University, Surabaya, p.126-134.
Yunanto, Y.A., Adhani, R., Widodo, 2016, Frekuensi Terjadinya Gingivitis pada
Pemakai Gigi Tiruan Sebagian Lepasan, Dentino Jurnal Kedokteran Gigi,
1(1): 209-213.