DISUSUN OLEH
CHRISTO B. EOH (201767003)
OYANG PH DAHOKLORY (201767050)
MARANATHA C. PATTIWAELLAPIA (201767014)
AESEL KASLUMIN (201767044)
DIANA FITRI (201767008)
JIHAN FADHILA SAIMIMA (201767040)
ACHMAD R. HAKIM (201767040)
SITI NURHAYATI (201767035)
SHELDA S. SURADI (201767021)
THEODORIK TUASELA (201767025)
UNIVERSITTAS PATTIMURA
AMBON
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Enzim merupakan polimer biologik yang mengatalisis lebih dari satu proses dinamik
yang memungkinkan kehidupan seperti yang kita kenal sekarang. Sebagai determinan yang
menentukan kecepatan berlangsungnya berbagai peristiwa fisiologik, enzim memainkan
peranan sentral dalam masalah kesehatan dan penyakit.
1.2.Identifikasi Masalah
1. Bagaimana definisi dari enzim ?
2. Apa sifat-sifat dari enzim ?
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi enzim ?
4. Apa saja jenis-jenis enzim ?
5. Bagaimana cara kerja enzim?
Suatu enzim bekerja secara khas terhadap suatu substrat tertentu. Kekhasan inilah cirri
suatu enzim. Ini sangat berbeda dengan katalis lain (bukan enzim) yang dapat bekerja terhadap
berbagai macam reaksi. Fungsi suatu enzim adalah sebagai katalis untuk proses biokimia yang
terjadi didalam sel maupun diluar sel. Suatu enzim dapat mempercepat reaksi 108 sampai 1011
kali lebih cepat dari pada apabila reaksi tersebut dilakukan tanpa katalis. Jadi enzim dapat
berfungsi sebagai katlis yang sangat efisien, disamping itu mempunyai derajar kekhasan yang
tinggi. Seperti juga katalis lainnya, maka enzim dapat menurunkan energy aktivitas suatu reaksi
kimia. Reaksi kimia ada yang membutuhkan energy (energi endorgani) dan ada pula yang
menghasilkan energy atau mengeluarkan energy (eksorgonik) (Ana, Poedjadi, 2005)
Kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa factor, terutama adalah substrat, suhu, keasaman,
kofaktor dan inhibitor. Tiap enzim memerlukan suhu dan pH (tingkat keasaman) optimum yang
berbeda-beda karena enzim adalah protein yang dapat mengalami perubahan bentuk jika suhu
dan keasaman berubah, diluar suhu atau pH yang sesuai, enzim tidak dapat bekerja secara
optimal atau struktur akan mengalami kerusakan. Hal ini akan menyebabkan enzim kehilangan
fungsinya sama sekali. Kerja enzim juga dipengaruhi oleh molekul lain. Inhibitor adalah molekul
yang menurunkan ativasi enzim, sedangkan activator adalah yang meningkatkan aktifitas enzim.
Banya obat dan racun adalah inhibitor enzim (Anonim, 2009)
Enzim adalah sekelompok protein yang berperan sebagai pengkatalis dalam reaksi-reaksi
biologis. Enzim dapat juga didefenisikan sebagai biokatalisator yang dihasilkan oleh jaringan
yang berfungsi meningkatkan laju reaksi dalam jaringan itu sendiri. Semua enzim yang diketahui
hingga kini hampir seluruhnya adalah protein.Berat molekul enzim pun sangat beraneka ragam,
meliputi rentang yang sangat luas (Suhtanry & Rubianty, 1985). Enzim berperan untuk
mempercepat reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup, tetapi enzim itu sendiri
tidak ikut bereaksi. Enzim berperan secara lebih spesifik dalam hal menentukan reaksi mana
yang akan dipacu dibandingkan dengan katalisator anorganik sehingga ribuan reaksi dapat
berlangsung dengan tidak menghasilkan produk sampingan yang beracun (Juryatin, 1997).
A. Definisi Enzim
Enzim adalah protein yang berfungsi sebagai biokatalisator, senyawa yang meningkatkan
kecepatan reaksi kimia. Enzim merupakan biokatalisator organik yang dihasilkan organisme
hidup di dalam protoplasma, yang terdiri atas protein atau suatu senyawa yang berikatan dengan
protein. Enzim disintesis dalam bentuk calon enzim yang tidak aktif, kemudian diaktifkan dalam
lingkungan pada kondisi yang tepat. Misalnya, tripsinogen yang disintesis dalam pankreas,
diaktifkan dengan memecah salah satu peptidanya untuk membentuk enzim tripsin yang aktif.
Bentuk enzim yang tidak aktif ini disebut zimogen.
B. Sifat-Sifat Enzim
a) Enzim hanya mengubah kecepatan reaksi.
Artinya enzim tidak mengubah produk akhir yang dibentuk atau mempengaruhi
keseimbangan reaksi, hanya meningkatkan laju suatu reaksi.
b) Enzim bekerja secara spesifik.
Artinya enzim hanya mempengaruhi substrat tertentu saja.
c) Enzim merupakan protein.
Oleh karena itu, enzim memiliki sifat seperti protein. Antara lain bekerja pada suhu
optimum, umumnya pada suhu kamar. Enzim akan kehilangan aktivitasnya karena pH
yang terlalu asam atau basa kuat, dan pelarut organik. Selain itu, panas yang terlalu tinggi
akan membuat enzim terdenaturasi sehingga tidak dapat berfungsi sebagai mana
mestinya.
d) Enzim diperlukan dalam jumlah sedikit.
Sesuai dengan fungsinya sebagai katalisator, enzim diperlukan dalam jumlah yang
sedikit.
e) Enzim bekerja secara bolak-balik.
Reaksi-reaksi yang dikendalikan enzim dapat berbalik, artinya enzim tidak menentukan
arah reaksi tetapi hanya mempercepat laju reaksi sehingga tercapai keseimbangan. Enzim
dapat menguraikan suatu senyawa menjadi senyawa-senyawa lain. Atau sebaliknya,
menyusun senyawa-senyawa menjadi senyawa tertentu. Reaksinya dapat digambarkan
sebagai berikut.
f) Enzim dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim adalah suhu, pH, aktivator (pengaktif),
dan inhibitor (penghambat) serta konsentrasi substrat.
D. Jenis-Jenis Enzim
Enzim dapat digolongkan berdasarkan tempat bekerjanya, substrat yang dikatalisis, daya
katalisisnya, dan cara terbentuknya.
1. Penggolongan enzim berdasarkan tempat bekerjanya
Endoenzim
Endoenzim disebut juga enzim intraseluler, yaitu enzim yang bekerjanya di dalam
sel. Umumnya merupakan enzim yang digunakan untuk proses sintesis di
dalamsel dan untuk pembentukan energi (ATP) yang berguna untuk proses
kehidupan sel,misal dalam proses respirasi.
Eksoenzim
Eksoenzim disebut juga enzim ekstraseluler, yaitu enzim yang bekerjanya di luar
sel. Umumnya berfungsi untuk “mencernakan” substrat secara hidrolisis, untuk
dijadikan molekul yang lebih sederhana dengan BM lebih rendah sehingga dapat
masuk melewati membran sel. Energi yang dibebaskan pada reaksi pemecahan
substrat di luar sel tidak digunakan dalam proses kehidupan sel.
1. Enzim selulose yang berperan mengurai selulosa atau polisakarida menjadi senyawa
selabiosa atau disakarida.
2. Enzim amylase yang berperan mengurai amilum atau polisakarida menjadi senyawa
maltosa, yakni senyawa disakarida.
3. Enzim pektinase yang berfungsi mengurai petin menjadi senyawa asam pektin.
4. Enzim maltosa yang berfungsi mengurai maltosa menjadi senyawa glukosa.
5. Enzim sukrosa yakni enzim yang berperan mengubai sukrosa menjadi senyawa glukosa
dan juga fruktosa.
6. Enzim laktosa yakni enzim yang berperan mengubah senyawa laktosa menjadi senyawa
glukosa dan juga galaktosa.
Golongan Enzim Protase
Adapun macam-macam enzim yang masuk ke dalam golongan ini antara lain:
1. Enzim pepsin yang berperan memecah senyawa protein menjadi senyawa asam amino.
2. Enzim tripsin yakni enzim yang berperan mengurai pepton menjadi senyawa asam amino.
3. Enzim entrokinase yakni enzim yang berperan mengurai senyawa pepton menjadi senywa
asam amino.
4. Enzim peptidase, enzim berperan dalam mengurai senyawa peptide menjadi senyawa
asam amino.
5. Enzim renin, berperan sebagai pengurai senyawa kasein dan juga susu.
6. Enzim gelatinase, berperan dalam mengurai senyawa gelatin.
c) Inhibitor
Hal lain yang mempengaruhi kerja enzim adalah feed back inhibitor. Feed back
inhibitor adalah keadaan pada saat substansi hasil (produk) kerja enzim yang
terakumulasi dalam jumlah yang berlebihan akan menghambat kerja enzim yang
bersangkutan.
Inhibitor Kompetisi
Pada inhibitor kompetisi terjadi penambahan substrat dapat mengurangi daya
hambatnya, karena inhibitor bersaing dengan substrat untuk mengikta bagian
aktif enzim. Misalnya enzim suksinat dehidrogenase yang berfungsi
mengkatalisis reaksi oksidasi asam uksinat menjadi fumarat, jika dalam proses ini
dutambahkan asam malonat, maka enzim suksinat dehidrogenase akan menurun
aktivitasnya. Tetapi jika diberikan lagi asam suksinat sebagai substrat reaksi akan
normal kembali. Sehingga aktivitas inhibitor ini sangat bergantung pada
konsentrasi inhibitor, konsentrasi substrat, dan aktivitas relatif inhibitor dan
substrat.
Inhibitor Nonkompetisi
Inhibitor nonkompetisi pengauhnya tdak dapat dihilangkan dengan adanya
penambahan substrat lain, dimana inhibitor ini akan berikatan dengan permukaan
enzim tanpa lepas dan lokasinya tidak dapat diganti oleh substrat. Sehingga daya
kerja inhibitor sangat tergantung dari konsentrasi inhibitor dan aktivitas inhibitor
terhadap enzim.
d) Konsentrasi subtrat
Mekanisme kerja enzim juga ditentukan oleh jumlah atau konsentrasi substrat
yang tersedia. Jika jumlah substratnya sedikit, kecepatan kerja enzim juga rendah.
Sebaliknya, jika jumlah substrat yang tersedia banyak, kerja enzim juga cepat. Pada
keadaan substrat berlebih, kerja enzim tidak sampai menurun tetapi konstan.
- Pada kepekatan substrat rendah, bilangan molekul enzim melebihi bilangan molekul
substrat. Oleh itu,cuma sebilangan kecil molekul enzim bertindak balas dengan
molekul substrat.
- Apabila kepekatan substrat bertambah, lebih molekul enzim dapat bertindak balas
dengan molekul substrat sehingga ke satu kadar maksimum.
- Penambahan kepekatan substrat selanjutnya tidak akan menambahkan kadar tindak
balas kerana kepekatan enzim menjadi faktor pengehad.
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
2. Enzim hanya mengubah kecepatan reaksi, bekerja secara spesifik, Enzim merupakan
protein, diperlukan dalam jumlah sedikit, bekerja secara bolak-balik, dan enzim
4. Cara kerja enzim dijelaskan dengan dua teori, yaitu teori gembok dan anak kunci, dan
teori kecocokan yang terinduksi. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim
adalah suhu, pH, aktivator (pengaktif), dan inhibitor (penghambat) serta konsentrasi
substrat.
4.2 Saran
Dengan adanya makalah ini aku harapkan para pembaca dapat mengetahui lebih banyak lagi
http://kelasbiologiku.blogspot.com/2013/05/mengenal-macam-macam-enizm-serta.html
http://www.materibiologi.com/macam-macam-enzim-pencernaan-dan-fungsinya/