Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian


deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan
hubungan korelasi antar variabel (Nursalam, 2003), yaitu variabel bebas
dukungan keluarga dan variabel terikatnya tingkat kecemasan pada lansia.
Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional yaitu
suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor
resiko dengan efek dengan cara pendekatan observasi atau pengumpulan data
sekaligus pada satu waktu (point time approach), (Notoatmojo, 2005).

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan obyek yang akan diteliti (Wasis, 2008).


Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yang berumur lebih dari
60 tahun yang tinggal di dusun Kwayuhan Nolokerto Kaliwungu.
Berdasarkan data tahun 2010 jumlah lansia sebanyak 93 orang yang
menyebar di 3 RW, terdiri dari 57 laki-laki dan 36 perempuan. RW I ada 13
orang, RW II ada 51 orang, RW III ada 29 orang.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian populasi yang akan diteliti (Arikunto, 2002).


Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
total sampling yaitu cara pengambilan sampel dengan mengambil semua
anggota populasi menjadi sampel sehingga besar sampel yang digunakan
sebanyak 93 orang (Hidayat, 2007). Supaya hasil sesuai dengan tujuan,

1
maka penelitian sampel yang dikehendaki harus sesuai dengan kriteria
tertentu yang diterapakan.

a. Kriteri inklusi

Kriteria inklusi adalah persyaratan umum yang harus dipenuhi oleh


subyek agar dapat diikutsertakan ke dalam penelitian (Sudigdo, 2008 ).
Adapun kriteria inklusi sampel yang akan diteliti adalah:

1) Lansia baik laki-laki maupun perempuan

2) Bersedia dijadikan responden

3) Tidak cacat fisik

4) Tinggal bersama keluarga

b. Kriteria eksklusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek


yang memenuhi kriteria inklusi (Nursalam, 2008). Kriteria eksklusi
dalam penelitian ini meliputi:

1) Lansia yang mempunyai gangguan mental atau jiwa.

2) Lansia yang mengalami sakit sehingga tidak dapat berpartisipasi


dalam penelitian ini.

2
C. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Tabel Definisi Operasional


N Variabel Definisi Operasional Alat Ukur dan Hasil Ukur Skala
o. cara pengukuran
1. Variabel Suatu bentuk sikap, tindakan Kuesioner B Dengan Ordinal
yang terdiri dari kategori :
independent atau perhatian yang diberikan
14
Dukungan kepada lansia yang terkait pertanyaan.yang Dukungan
terdiri dari: keluarga
keluarga dengan 4 dukungan yaitu:
kurang
1.) Dukungan informasional : dukungan (0-4)
informasional,
dukungan yang berupa Dukungan
informasi tentang perubahan dukungan keluarga
penilaian, sedang
yang terjadi pada lansia. (5-10)
2.) Dukungan penilaian : dukungan
instrumental, Dukungan
dukungan yang berupa keluarga baik
bimbingan umpan balik untuk dukungan (11-14)
emosional.
menengahi pemecahan
masalah, memberikan Skor yang
digunakan :
support, penghargaan dan
perhatian. Skor 1 untuk
jawaban “YA”
3.) Dukungan instrumental :
dan skor 0
dukungan yang berupa
untuk jawaban
pertolongan yang konkrit dan
“Tidak”.
praktis (dalam bentuk materi)
seperti dalam hal makan ,
minum, istirahat,
4.) Dukungan emosional :

3
dukungan yang berupa
kelekatan, kepedulian,
kepercayaan, di dengarkan
dan mendengarkan.

2. Variabel Suatu keadaan dimana Kuesioner C Nilai tertinggi Ordinal


yang terdiri dari 56 dan nilai
dependent seseorang mengalami
14 gejala dari terendah 14.
(tingkat kegelisahan, kekhawatiran kecemasan.
Untuk
Skor yang
kecemasan dalam berespon terhadap kepentingan
digunakan
pada lansia ) ancaman yang tidak jelas dan yaitu: deskriptif
maka
tidak spesifik dan dihubungkan
0: tidak ada dikategorikan
dengan perasaan tidak menentu gejala atau menjadi :
keluhan
dan tidak berdaya yang dialami
1: ringan (1
oleh lansia. gejala dari Tidak
pilihan cemas
yang ada) (kura
2: sedang ng dari14)
(separuh
dari gejala
yang ada) Cema
3: berat (lebih s ringan (14-
dari 20)
separuh
yang ada)
Cema
4: sangat berat
s sedang (21-
(semua 27)
gejala ada)
Cena
s berat (28-
41)

Panik
(42-56)

4
D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan


angket atau kuesioner. Angket atau kuesioner adalah alat ukur atau kuesioner
dengan beberapa pertanyaan (Hidayat, 2007). Dalam penelitian ini instrumen
yang digunakan terdiri atas 3 bagian yaitu sebagai berikut Kuesioner A untuk
mengumpulkan data demografi sample penelitian. Kuesioner B untuk
mengumpulkan data dukungan keluarga. Kuesioner C untuk mengumpulkan
data tentang tingkat kecemasan. Berisi kuesioner yang berkaitan dengan tingkat
kecemasan pada lansia dengan menggunakan alat ukur kecemasan menurut
HRSA (Hamilton Anxiety Rating Scale).

1. Prosedur Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dari responden dalam penelitian yang


dilakukan di Dusun Kwayuhan Nolokerto Kaliwungu maka peneliti
melakukan prosedur pengambilan data sebagai berikut :
a. Peneliti mengajukan permohonan ijin penelitian kepada kepala Desa
Nolokerto Kaliwungu.

b. Setelah mendapatkan ijin, kepala desa Nolokerto merekomendasikan


untuk mendatangi lansia yang akan digunakan sebagai sampel penelitian.

c. Jumlah responden di Dusun Kwayuhan Nolokerto Kaliwungu ada 93


orang yang tersebar di 3 RW yang terdiri dari 8 RT dengan rincian sbb :

RW I RW II RW III

RT 1 RT 1 RT 1

Laki-laki : 6 Laki-laki : 15 Laki-laki : 3

Perempuan : 1 Perempuan : 7 Perempuan : 6

RT 2 RT 2 RT 2

5
Laki-laki :7

Laki-laki :5 Perempuan : 11 Laki-laki : 3

Perempuan :1 Perempuan : 2

RT 3 RT 3

Laki-laki :7 Laki-laki : 8

Perempuan : 4 Perempuan : 7

Jumlah : 13 51 29

d. Penelitian ini tidak dilakukan sendiri, tetapi dibantu dengan temen-temen


atau yang disebut dengan enumerator yang berjumlah 5 orang. Sebelum
penelitian dilakukan, peneliti memberikan penjelasan sedikit tentang
tujuan dan kuesioner kepada enumerator.

e. Sebelum penelitian dilakukan, peneliti maupun enumerator memberikan


penjelasan tentang tujuan penelitian dan dampak penelitian kepada
responden penelitian. Bila responden setuju untuk berpartisipasi dalam
kegiatan penelitian selanjutnya diberikan lembar persetujuan penelitian
(informed consent) untuk ditanda tangani.

f. Peneliti mengumpulkan data penelitian pada sampel penelitian dengan


kuesioner penelitian

g. Responden atau sampel penetian yang bisa membaca dan menulis


diminta mengisi kuesioner sendiri dan peneliti berada didekat responden
agar apabila ada pertanyaan dari responden peneliti langsung bisa
menjelaskan. Responden diingatkan agar semua pertanyaan diisi dengan
lengkap. Sedangkan bagi lansia yang tidak dapat membaca dan menulis,
peneliti melakukan wawancara sesuai dengan pertanyaan yang ada dalam
kuesioner.

h. Responden yang belum bisa membaca dan menulis, maka peneliti


membacakan kuesioner dan responden diminta menjawab pertanyaan,

6
kemudian peneliti menuliskan jawaban dari responden ke dalam lembar
kuesioner yang telah tersedia.

i. Jika kuesioner sudah diisi, kemudian langsung dikembalikan kepada


peneliti ditempat responden masing- masing untuk dilakukan pengolahan
data dan analisis data.

2. Uji Validitas dan Realibilitas

a. Uji Validitas

Suatu instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa


yang diinginkan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti
secara tepat (Arikunto, 2002). Dalam hal ini peneliti menggunakan
kuesioner sebagai instrument. Agar kuesioner yang disusun mampu
disusun secara tepat maka perlu diuji. Untuk mengetahui tingkat
kevalidan instrument ini, instrument akan diuji cobakan terlebih dahulu
pada lansia yang berada di desa Kutoharjo Kaliwungu yang berjumlah 20
orang, karena daerah ini mempunyai karakteristik yang sama dengan
lansia yang mempunyai kriteria inklusi.
Untuk menghitung r atau koefisien korelasi dan tingkat
signifikannya dapat digunakan bantuan paket program komputer.
Menurut Sugiyono (2003), teknik korelasi Product Moment digunakan
untuk menentukan validitas item yang sampai sekarang banyak
digunakan. Adapun ketentuan pengujian menggunakan signifikan 5%
yaitu apabila signifikan ≤ 0,05 maka item pertanyaan dinyatakan valid
begitupun sebaliknya jika signifikannya > 0,05 maka item pertanyaan
dinyatakan tidak valid. Atau didasarkan pada nilai r, dimana pertanyaan
dinyatakan valid apabila r hitung > r tabel pada taraf signifikan 5%,
sehinggan pertanyaan dapat digunakan nutuk mengumpulkan data
penelitian.

7
Dalam hal ini peneliti menggunakan kuesioner sebagai instrument.
Agar kuesioner yang disusun mampu disusun secara tepat maka perlu
diuji. Untuk mengetahui tingkat kevalidan instrument ini, instrument
akan diuji cobakan terlebih dahulu pada lansia yang berada di desa
Kutoharjo Kaliwungu yang berjumlah 20 orang, karena daerah ini
mempunyai karakteristik yang sama dengan lansia yang mempunyai
kriteria inklusi.
Untuk hasil uji validitas kuesioner dukungan keluarga diperoleh
nilai r hitung antara 0,450-0,806. Item pertanyaan dinyatakan valid jika
nilai r hitung lebih besar dari r tabel (0,444) pada taraf signifikan (α) =
5% yaitu r hitung > r tabel. Dari uji validitas peneliti melakukan 2 kali
validitas yang dilakukan di tempat berbeda. Untuk validitas yang pertama
terdapat 6 pertanyaan yang tidak valid, kemudian dilakukan modifikasi
dan diuji validitas lagi. Dari hasil dari validitas yang kedua terdapat 2
pertanyaan yang tidak valid yaitu pertanyaan nomer 5 dan 7 dengan
demikian jumlah pertanyaan yang valid adalah 14 (empat belas ) item
pertanyaan.
Kuesioner untuk tingkat kecemasan menggunakan instrument yang
sudah ditetapkan yaitu menggunakan HRSA (Hamilton Rating Scale for
Anxiety) sehingga tidak perlu dilakukan uji validitas.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu


instrument sebagai alat ukur dapat dipercaya untuk digunakan sebagai
alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik (Arikunto,
1996). Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan alpha crobach.
Intrument penelitian dikatakan reliabel jika diperoleh nilai alpha lebih
atau sama dengan 0,60.

8
Nilai Alpha Crobach pada uji reliabilitas item tentang dukungan
keluarga sebesar 0,890. Dalam penelitian ini alpha crobach lebih besar
dari r tabel (0,60) berarti instrumen tersebut dinyatakan valid.

E. Metode Pengolahan dan Analisa Data

1. Pengolahan Data

Menurut Danim, 2003 setelah melakukan observasi langsung oleh


responden, maka data di olah melalui tahapan sebagai berikut:

a. Editing

Meneliti kembali apakah isian dalam lembar kuesioner


dikumpulkan oleh responden dengan cara memeriksa kelengkapan,
kesalahan pengisisan, dan konsistensi dari jawaban sehingga apabila ada
kekurangan bisa segera dilengkapi.

b. Coding

Mengklasifikasikan jawaban yang sudah di edit menurut


macamnya. Klasifikasi dilakukan dengan cara menandai masing-masing
jawaban dengan kode berupa angka kemudian dimasukkan kedalam
lembar tabel kerja guna memudahkan pembacanya.

c. Entry data

Proses memasukkan data ke dalam katagori tertentu untuk


dilakukan analisis data dengan menggunakan bantuan computer.

d. Tabullating

Langkah memasukkan data-data hasil penelitian ke dalam tabel-


tabel sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.

e. Cleaning

9
Mengecek kembali data yang sudah dientry apakah ada kesalahan
atau tidak, membuang data yang sudah dipakai.

2. Analisis Data

a. Analisis Univariat

Analisa univariat disajikan untuk mendeskripsikan variabel bebas


dan variabel terikat dengan menggunakan tabel distribusi yang
konfirmasinya dalam bentuk prosentase (Arikunto, 2002). Analisis
univariat berfungsi untuk meringkas data hasil pengukuran sedemikian
rupa sehingga kumpulan data tersebut berubah menjadi informasi yang
berguna.
Dalam penelitian ini analisis univariat dilakukan untuk setiap
variabel dependen dan independen untuk mendapatkan gambaran
mengenai hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada
usia lanjut di dusun kwayuhan nolokerto kaliwungu dalam bentuk
distribusi frekuensi dan prosentase dengan menggunakan bantuan
program komputer .
b. Analisis Bivariat

Analisa bivariat merupakan analisis untuk mengetahui interaksi


dua variabel, baik berupa komparatif, asosiatif, maupun korelatif
(Saryono, 2008).
Pada penelitian ini analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui
hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada usia lanjut
di dusun kwayuhan nolokerto kaliwungu, karena data berskala ordinal
(kategorik) dan ordinal (kategorik), maka uji statistik yang digunakan
adalah uji Chi-Square (X2).
Berdasarkan uji tersebut maka dapat disimpulkan:
1. Menolak Ho (menerima Ha), bila diperoleh nilai X2 hitung > X2 tabel,
atau nilai p ≤ ά (0,05).

10
2. Menerima Ho (menolak Ha), bila diperoleh nilai X2 hitung < X2 tabel,
atau nilai p > ά (0,05).
F. Etika Penilitian

Menurut Hidayat (2007) masalah etika penelitian keperawatan sangat


penting karena penelitian ini berhubungan langsung dengan manusia, sehingga
perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Informed Consent

Informed consent merupakan lembar persetujuan yang akan diteliti


agar subyek mengerti maksud dan tujuan penelitian. Bila responden tidak
bersedia maka peneliti harus menghormati hak-hak responden.
2. Tanpa Nama (Anomity)

Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak mencantumkan


nama responden dan hannya menuliskan kode pada lembar pengumpulan
data.
3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya


oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan kepada
pihak yang terkait dengan peneliti.

G. Jadwal Penelitian

Terlampir

11

Anda mungkin juga menyukai