ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
TANGGAL PENGKAJIAN : Selasa, 28 Mei 2019
JAM : 09.00 WIB - selesai
OLEH : Ihda Kusumawati & Alfi Nur Vaizatul
Khasanah
SUMBER DATA : Pasien, keluarga pasien, perawat, RM
METODE PENGUMPULAN DATA: Observasi, wawancara, pemeriksaan fisik,
studi dokumen
A. IDENTITAS PASIEN
NAMA : Tn. N
TEMPAT/TGL.LAHIR : Kulon Progo, 6 Juni 1975
STATUS PERKAWINAN : Kawin
AGAMA/SUKU : Islam/Jawa
WARGA NEGARA : Indonesia
PENDIDIKAN : SLTA/sederajat
PEKERJAAN : PNS
DX. MEDIS : Nstemi dd UAP
TGL MASUK RS : 28 Mei 2019
B. PENANGGUNG JAWAB
NAMA : Tn. N
USIA : 45 tahun
HUB. DGN PASIEN : Istri
ALAMAT : Kulon Progo
PEKERJAAN : Wiraswasta
PENGKAJIAN DATA DASAR
A. PRIMARY ASSESSMENT
AIRWAY :
Pasien dapat bernafas spontan,
BREATHING :
Pasien mengatakan akan sesak napas jika terlalu banyak bergerak. Tidak ada
suara napas tambahan. Pasien terpasang nassal kanule 3 liter/menit. Hidung
tampak bersih.
CIRCULATION :
TD 113/69 mmHg, Nadi 75x/menit, SpO2 100%, Suhu tubuh 36oC
Terpasang infus RL 21 cc/jam di pergelangan tangan kanan H-1
Terpasang DC H-1 saat pengkajian terdapat urine 200 cc berwarna kuning
keruh.
B. FOKUS ASSESSMENT
KEADAAN UMUM: Baik
TINGKAT KESADARAN: Compos mentis
KELUHAN UTAMA: Pasien mengatakan dadanya masih terasa seperti
ditekan kencang tapi sudah tidak terlalu nyeri
P: nyeri dada
Q: seperti ditekan kencang
R: dada kiri
S: 4
T: hilang timbul.
C. SEKUNDER ASSESSMENT
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU :
Pasien mengatakan sebelumnya tidak pernah mengalami serangan jantung
seperti ini. Keluarga pasien mengatakan pasien memiliki asam urat dan
kolesterol yang cukup tinggi.
D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Kepala
Mesocephali, simetris, nyeri kepala tidak ada
2. Wajah
Simetris, tidak oedema, tidak ada sianosis, ekspresi tegang
3. Mata
Kelopak mata normal, konjungtiva tidak ananemis, isokor, tajam
penglihatan normal.
4. Telinga
Tidak ada serumen, membrane timpani normal, pendengaran normal
5. Mulut
Stomatitis tidak ditemukan, gigi sebagian sudah tanggal, kelainan tidak ada
6. Leher
Simetris, kaku kuduk tidak ada, terdapat pembesaran vena jugularis
7. Thoraks
- Paru
Inspeksi: Gerakan simetris, retraksi dinding dada tidak terlihat, tidak
ada lesi.
Palpasi: Tidak teraba benjolan, tidak ada nyeri tekan, vocal fremitus
kuat dan simetris
Perkusi : Bunyi sonor
Auskultasi : Bunyi ronchi
- Jantung
Inspeksi: bentuk dada simetris, ictus cordis terlihat
Palpasi: tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, denyut
Perkusi : teraba kuat
Auskultasi : bunyi jantung normal, tidak ada bunyi jantung tambahan
8. Abdomen
Inspeksi : perut datar, tidak ada lesi, warna kulit sawo matang
Auskultasi : bising usus 13x/menit
Palpasi : tidak asites, tidak ada nyeri tekan, tidak terkajipembesaran
hepar
Perkusi : bunyi timpani
9. Genitalia
Pasien terpasang DC sejak 28 Mei 2019
10. Ekstermitas
Akral hangat, kekuatan 5/5, tidak ada kelemahan anggota gerak.
E. POLA AKTIVITAS
Saat Dikaji
Aktivitas
0 1 2 3 4
Mandi √
Berpakaian √
Toileting √
Berpindah √
Makan √
Keterangan:
0 : Mandiri penuh
1 : Dibantu Alat
2 : Dibantu orang lain
3 : Dibantu alat dan orang lain
4 : Ketergantungan
F. TERAPI
Tanggal 28-30 Mei 2019
Oral:
Aspirin 80 mg/24 jam
CPG 75 mg/24 jam
Atorvastatin 40 mg/24 jam
ISDN K/P
Injeksi:
Ranitidin 50 mg/12 jam
Arixtra 2,5 mg/24 jam
G. DATA LABORATORIUM
1. Pemeriksaan Lab: 28 Mei 2019
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
HEMATOLOGI
Hemoglobin 11,2 14,00 – 18,00
Hematokrit 33,4 42,00 – 52,00
Eritrosit 4,45 4,50 – 6,00
INDEX
MCV 75,0 80,0 – 97,0
MCH 25,2 27,0 – 32,0
HITUNG JENIS
Limfosit % 21,8 25,0 – 40,0
KIMIA
Troponin I <0,01 0,01 – 0,10
ELEKTROLIT
Chlorida 100,9 55 - 100
ANALISA DATA
DATA MASALAH PENYEBAB
DS: Nyeri Akut Agen cidera
- Pasien mengatakan dadanya biologis
masih terasa seperti ditekan
kencang tapi sudah tidak
terlalu nyeri
P: nyeri dada
Q: seperti ditekan kencang
R: dada kiri
S: 4
T: hilang timbul.
DO:
- Pasien kadang tampak
meringis.
- TD 113/69 mmHg
- Nadi 75x/menit
- SpO2 100%
- Suhu tubuh 36oC
- Pasien mendapat terapi ISDN
DS: Penurunan Curah Kontraktilitas
- Pasien mengeluh nyeri skala 4 Jantung jantung
- Pasien mengatakan dadanya
masih terasa seperti ditekan
kencang tapi sudah tidak
terlalu nyeri
- Pasien mengatakan akan sesak
napas jika terlalu banyak
bergerak
DO:
- TD 113/69 mmHg
- Nadi 75x/menit
- SpO2 100%
- Suhu tubuh 36oC
- Pasien mendapatkan terapi
arixtra 2,5 mg / 24 jam
DS: Defisit self care Kelemahan
- Pasien mengatakan akan sesak
napas jika terlalu banyak
bergerak
DO:
- Aktivitas pasien selama
dirumah sakit mulai dari
makan, minum, mandi,
toileting dibantu oleh perawat
atau keluarga.
- Pasien bedrest total.
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN :
2. Mengelola pemberian S: -
obat yang sudah O: Ranitidine masuk melalui IV 50 mg
diprogramkan (injeksi
ranitidine 50 mg/12
jam)
4. Observasi tanda-tanda S: -
vital O: TD 113/69 mmHg, Nadi 75x/menit, SpO2
100%, Suhu tubuh 36oC
A. KESIMPULAN
Pasien di Ruang ICCU atas nama Tn. N dengan diagnosis medis
NSTEMI dengan gejala nyeri pada dada kiri sampai ke bagian punggung
belakang sebelah kiri. Dari hasil pangkajian yang telah dilakukan didapatkan
diagnosis keperawatan penurunan curah jantung berhubungan dengan
kontraktilitas jantung, nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis dan
deficit sefl care berhubungan dengan kelemahan.
Diagnosis keperawatan yang dapat teratasi adalah nyeri akut
berhubungan dengan agen cedera biologis karena pasien dudah dapat
mengontrol nyeri dan sudah tidak merasa nyeri pada dada kirinya. Diagnosis
keperawatan penurunan curah jantung dan deficit self care teratasi sebagian
karena masih melanjutkan terapi yang telah diberikan.
B. SARAN
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah
kardiovaskuler diharapkan dapat memberikan asuhan dengan tenang dan
berhati agar pasien tidak terkejut ataupun memicu nadi meningkat.