Anda di halaman 1dari 29

SILABUS KEPERAWATAN DASAR PROFESI (KDP)

PPN 22

Koordinator KDP :

Ria Angelina, S.Kep., Ners, M.Kep

Tim Dosen :
Herwinda Sinaga S.Kep.,Ners, M.Kep
Liliek Fauziah, S.Kep.,Ners,M.Kep
Ira Ocktavia , S.Kep.,Ners.,M.Kep,Sp.Kep.Jiwa

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL


PROGRAM PROFESI NERS
BANDUNG 2019

Jl. Kopo No 161, Bandung.,Telp (022) 521236,.Fax : (022) 521236


SILABUS KEPERAWATAN DASAR PROFESI (KDP)
PROGRAM PROFESI NERS

Mata Kuliah : Keperawatan Dasar Profesi (KDP)


Kredit : 3 SKS
Program studi : PPN 22
Waktu pelaksanaan :Pra profesi 10 s.d 14 Juni 2019
Koordinator :
Tim : Ria Angelina, S.Kep., Ners, M.Kep
Liliek Fauziah, S.Kep., Ners.,M.Kep
Herwinda Sinaga S.Kep,Ners, M.Kep
Ira O, S.Kep,Ners.,M.Kep.,Sp.Kep.Jiwa

Bandung, 08 Juni 2019

Ka.U.P prodi S1 Keperawatan & Ners Koordinator Mata Kuliah KDP

Ira O, S.Kep,Ners.,M.Kep,Sp.Kep.Jiwa Ria Angelina S.Kep,Ners, M.Kep

Mengetahui,
WK I

Imelda , S,SST., M.Keb


KEPERAWATAN DASAR PROFESI (KDP)
MAHASISWA PROGRAM PROFESI NERS 22

A. Deskripsi Mata Ajar


Program Keperawatan Dasar Profesi (KDP) merupakan bagian dari rangkaian
proses program profesi pendidikan keperawatan yang wajib diikuti oleh seluruh
mahasiswa program profesi di Pendidikan Tinggi Keperawatan. Program ini
dijalankan pada awal program profesi di berbagai rumah sakit. Kemampuan yang
dicapai selama program ini akan menjadi dasar kemampuan di mata ajar profesi
selanjutnya.

Setelah menjalankan program ini, mahasiswa diharapkan mampu menentukan


gangguan kebutuhan dasar yang terjadi pada klien dan melaksanakan tindakan-
tindakan dasar keperawatan untuk memenuhi kebutuhan klien dan keluarga.
Mahasiswa juga diharapkan mampu menggunakan pendekatan proses keperawatan
sebagai dasar analisis kegiatan yang dilakukan di setiap tindakan.

Keterampilan dasar keperawatan difokuskan untuk mengasah kemampuan


mahasiswa agar mampu bersikap dan bertindak sebagai perawat profesional.
Kemampuan yang dimaksud adalah: kemampuan melakukan analisis gangguan
kebutuhan dasar klien dan keluarga, bersikap caring di setiap kesempatan
memberikan asuhan keperawatan, membina hubungan interpersonal kepada klien
dan keluarganya, memberikan asuhan saat klien dan keluarga mengalami gangguan
fisik dan emosional.

B. Manfaat Mata Kuliah


Setelah menjalankan program ini, mahasiswa diharapkan mampu menentukan
gangguan kebutuhan dasar yang terjadi pada klien dan melaksanakan tindakan-
tindakan dasar keperawatan untuk memenuhi kebutuhan klien dan keluarga dengan
pendekatan proses keperawatan sebagai dasar analisis kegiatan yang dilakukan di
setiap tindakan.

C. Kompetensi
Bila merawat klien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan dasar, mahasiswa
mampu:
1. Menyusun rencana asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi
keperawatan serta dapat melakukan perencanaan pulang yang adekuat
a. Menegakkan diagnosa keperawatan yang terkait dengan gangguan
kebutuhan dasar klien dan keluarga
b. Menjelaskan rasional diagnosa dan tindakan keperawatan untuk mengatasi
gangguan
2. Mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan profesional dalam :
a. Menunjukkan sikap caring di setiap asuhan keperawatan yang diberikan
b. Menerapkan tindakan universal precaution di setiap asuhan keperawatan
yang diberikan (keamanan dan kenyamanan)
c. Membina komunikasi terapeutik dengan klien dan keluarga (komunikasi)
d. Melakukan tindakan keperawatan untuk mengatasi kecemasan (stres koping)
e. Melakukan tindakan keperawatan untuk mengatasi gangguan konsep diri
(konsep diri)
f. Melakukan tindakan keperawatan untuk mengatasi kehilangan dan berduka
(nilai dan keyakinan)
g. Memberikan pendidikan kesehatan dan perencanaan pulang untuk klien dan
keluarga (nilai dan keyakinan)
h. Melakukan pemeriksaan fisik umum (general survey)
i. Melakukan penyadapan EKG 12 lead (sirkulasi)
j. Melatih nafas dalam dan batuk efektif (oksigenasi)
k. Melakukan fisioterapi dada (oksigenasi)
l. Memberikan terapi oksigen melalui nasal kanula dan masker (oksigenasi)
m. Melatih rentang pergerakan sendi (RPS) (mobilisasi)
n. Mengatur posisi klien di tempat tidur (mobilisasi)
o. Memindahkan klien (mobilisasi)
p. Memandikan klien di tempat tidur (integritas kulit)
q. Merawat mulut klien penurunan kesadaran (integritas kulit)
r. Merawat perineum (integritas kulit)
s. Memasang dan melepaskan NGT (cairan dan nutrisi)
t. Memberikan makan melalui NGT (cairan dan nutrisi)
u. Merawat luka sederhana (integritas kulit)
v. Melakukan kanulasi intra vena: pasang, rawat, lepas (sirkulasi)---Infus
w. Memasang kateter urin (eliminasi)
x. Melakukan enema (eliminasi)
y. Memberikan medikasi melalui intramuskular, intravena, subkutan, dan
intrakutan (keamanan dan kenyamanan)
z. Mengambil darah vena (sirkulasi)
aa. Melakukan penghisapan lendir (suction) (oksigenasi)
bb. Menghitung kebutuhan kalori (cairan dan nutrisi)
cc. Memberikan makan per-oral (cairan dan nutrisi)
dd. Mengajarkan teknik relaksasi, distraksi, hypnoterapi, dan guided imagery.
(istirahat tidur)
ee. Mengajarkan kesehatan reproduksi (seksualitas reproduksi)
ff. Melakukan teknik keperawatan untuk menstabilkan suhu tubuh pasien
(thermoregulasi)
D. Sistem Pembelajaran dan Bimbingan
Metode pengajaran yang digunakan dalam kegiatan pra profesi dalah seminar
kelompok, diskusi kasus, praktek dikelas dengan bimbingan, praktek laboratorium
mandiri

E. Sarana /Media Pembelajaran


a. Ruangan laboratorium minihospital
b. Alat praktikum sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai
c. Buku panduan praktek
d. SOP (standar operasional prosedur)
e. Format ujian praktek

F. Evaluasi
a. Persyaratan untuk mahasiswa bisa ikut ujian praktek
1. Kehadiran 100%
2. Ketidakhadiran alasan sakit mengganti sesuai hari tidak masuk
3. Ketidakhadiran izin wajib mengganti 2x sesuai hari tidak masuk
4. Ketidakhadiran tanpa pemberitahuan sebelumnya 3x sesuai hari tidak masuk

b. Pembobotan evaluasi
1. Ujian Praktek laboratorium : 20 %
2. Pencapaian Kompetensi praktek
 Keterampilan Klinik : 30%
 Laporan Kasus : 20%
 LP : 10 %
3. Seminar kelompok besar : 10%
4. Performance : 10%

Nilai akhir dalam bentuk NILAI MUTU dengan Range adalah :

ABSOLUT LAMBANG
80-100 A
70-79 B
60-69 C
50-59 D
40-49 E

SK Nomor : 41/STIKI/PK.I/III/2015 Tentang Standar Nilai Akademik STIK


Immanuel Bandung
G. Pelaksanaan Praktek
Tata Tertib
1. Mahasiswa tidak boleh terlambat
2. Peserta didik harus mengisi absen setiap hari
3. Mahasiswa wajib memakai jas laboratorium selama praktek laboratorium
4. Mahasiswa tidak boleh makan dan minum selama di laboratorium
5. Peserta didik wajib mengikuti latihan mandiri dilaboratorium sesuai dengan
kompetensi yang akan dicapai
6. Mahasiswa wajib berpenampilan rapi, memakai jas laboratorium (warna
putih) selama praktek di laboratorium dan seragam putih saat di praktek di
rumah sakit.
7. Bagi wanita yang rambut panjang harus diikat rapi
8. Kuku harus pendek dan tidak memakai pewarna kuku
9. Selama praktek di Rumah sakit semua mahasiswa wajib memakai sepatu
tertutup.
10. Menggunakan atribut lengkap pada saat praktek

Sanksi
Mahasiswa yang melanggar tata tertib akan dikenakan sanksi sesuai berat-ringannya
pelanggaran yang akan dipertimbangkan oleh tim pembimbing. Sanksi yang dapat
dikenakan meliputi :
1. Tidak diijinkan mengikuti praktik dan diharuskan mengganti pada hari
berikutnya
2. Penambahan tugas akademik tertentu yang berkaitan dengan penambahan
pengetahuan dan keterampilan
3. Pengurangan nilai sebesar 10% per hari atas keterlambatan pengumpulan
laporan

H. Alokasi Waktu
1. Proses praktek di laboratorium tanggal 10-14 Juni 2019
2. Waktu praktek laboratorium jam 08.00 s/d 15 .00 wib terstruktur.
3. Praktek di Rumah sakit tanggal 17 Juni sd 06 Juli 2019
4. Waktu praktek di Rumah sakit:
Dinas pagi: jam 07.00 -14.00 WIB
Dinas Sore: jam 14.00 – 21.00 WIB
Dinas Malam: jam 21.00 – 07.00 WIB

I. Tempat Praktek
1. Pra profesi di STIK Immanuel
2. Praktek profesi di Rumah Sakit Immanuel
J. Peserta Praktek
Peserta praktek adalah mahasiswa program profesi PPN 22 yang berjumlah 57
mahasiswa

K. Pembimbing

Nama Pembimbing
Ria Angelina,S.Kep.,Ners.M.Kep (RA)
Herwinda S.Kep,Ners,M.Kep (HS)
Liliek Fauziah S.Kep.,Ners,M.Kep (LF)
Ira O, S.Kep,Ners,M.Kep,Sp.Kep.Jiwa(IO)

L. Pembagian Kelompok (Terlampir)

M. Daftar Pustaka
1. Alumul hidayat. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia : Aplikasi Konsep
dan Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
2. Mubarak dan Chayatin. 2007. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia dan
Aplikasi Dalam Praktik. Jakarta : EGC
3. Lyndon Saputra. 2013. Panduan Praktek Keperawatan Klinis: Tangerang:
Binarupa Aksara
4. Annamma Jacob, Rekha R., Jadhav Sonali Tarachnand. 2014. Buku Ajar
Clinical Nursing Procedures, Jilid 1. Alih Bahasa Ronald Estrada: Tangerang:
Binarupa Aksara
5. Palapina Heriana, 2014. Buku Ajar Kebutuhan dasar Manusia. Tangerang:
Binarupa Aksara
6. Potter & Perry. 2009. Fundamentaln of Nursing, 7th Edition. Penerjemah>
Adrina Ferderika. Jakarta: Salemba Medika
7. Marlyinn Doenges. 2005. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC
8. NANDA International. 2011. Diagnosa Keperawatan, Defenisi dan Klasifikasi
2012-2014. Editor T.Heather Herdman, Alih Bahasa: Made Suwarwati dan Nike
Budi Subekti: Jakarta: EGC
9. Amelia K., Hanny H. (2005). Buku Panduan Keterampilan Dasar Profesi
Keperawatan. Fakultas Ilmu Keperawatan UI. Jakarta: Penerbit Fakultas
Ekonomi UI.
10. Harkreader, H., Hogan M.A., Thobaben M. (2007). Fundamentals of Nursing
Caring and Clinical Judgement. Canada: Elsevier.
11. Kozier, B., Erb, G., Berwan, A.J., & Burke,K. (2008). Fundamentals of Nursing:
Concepts, Process, and Practice.
12. Lynn P. (2011). Taylor’s Handbook of Clinical Nursing Skills. 3rd ed.
13. NANDA International (2012). Nursing diagnosis: Definition and classification
2012-2014. Oxford: Wiley-Blackwell.
14. Potter, PA. & Perry, A.G. (2009). Potter & Perry’s fundamentals of nursing (7th
ed). Sydney: Mosby
JADWAL PEMBELAJARAN PRA PROFESI

KEPERAWATAN DASAR PROFESI (KDP)

Pertemuan Strategi Pembelajaran


Nara
No Waktu Pembahasan Sub Pokok Bahasan Tempat
Ke Metode Kelompok/GRUP sumber
(jam/tgl/bln/thn/hr)
-1 Senin, 10 Juni 2019 1. Penjelasan tentang : Kelompok / RA Kamps 2
10.00-12.00 - Penjelasan Praktek KDP Ceramah Nama-nama mahasiswa
- Pembagian Kelompok terlampir
- Penugasan

13.00- selesai 2. Diskusi kasus kelompok 1,2,3,4 Diskusi Mandiri Kasus di buat oleh nara RA
1 Perwakilan kelompok dalam sumber/Dosen Pembimbing: Kamps 2
koordinasi dengan dosen kelompok Kasus 1: Ria Angelina
pembuat kasus untuk sesuai kasus S.Kep,Ners,M.Kep: Kasus
pengambilan kasus yang berkaitan dengan intervensi
Kelompok 1 : Kasus 1 didapatkan dari Batuk efektif, perkusi dada,
Kelompok 2 : Kasus 2 dosen fisioterapi dada dan suction
Kelompok 3: Kasus 3 pembimbing
Kelopok 4: Kasus 4 Kasus 3: Herwinda Sinaga HS
S.Kep,Ners,M.Kep: Kasus
1-15: Kel 1 berkaitan dengan intervensi
16-29: Kel 2 penanganan rasa aman dan
30-43: Kel 3 kenyamanan: Tepid
44-57: Kel 4 spongeTeknik relaksasi,
distraksi dan mobilisasi
LF
Kasus 2: Liliek F,
S.Kep,Ners,M.Kep: Kasus
berkaitan dengan intervensi
Personal Higiene:
memandikan, kebersihan diri: IO
rambut, kuku, gigi, Cuci tangan

Kasus 4: Ira O
S.Kep,Ners,M.Kep,Sp.Kep
Jiwa : Tindakan mengatasi
kecemasan/stress koping dan
mengatasi gangguan konsep
diri

Selasa,
2 11 Juni 2019 1. Konsep Dasar Keperawatan : Lecture IO
- Peran dan fungsi perawat
08.00- 10.00 wib - Paradigma keperawatan
- Konsep sehat sakit

10.00-12.00 wib
2. Konsep Caring Lecture HS

13.00-15.00 wib
3. Komunikasi terapeutik Lecture LF

15.00-17.00 wib
4. Konsep universal precaution Lecture RA
Kelompok 1,2,3,4
mempersentasikan dan
3 Rabu melakukan simulasi yang
12 Juni 2019 Presentasi Kasus oleh kelompok dihadiri oleh semua peserta
1,2,3,4 PPN 22 dan dosen pembuat Tim KDP
Diskusi kasus oleh kelompok dan kasus :RA,
Pelaksanaan intervensi pada kasus LF,HS,IO
yang telah dibahas

08.00-10.00 Tim dosen/Pembimbing yang hadir : Presentasi


Herwinda Sinaga S.Kep,Ners,M.Kep: /Simulasi
Kasus berkaitan dengan intervensi perwakilan
penanganan rasa aman dan kelompok 3
kenyamanan, mobilisasi, Istirahat
tidur: Teknik relaksasi, distraksi atau
mobilisasi, kompres hangat/tepid
sponge .

10.00-12.00 Tim dosen pembimbing yang hadir Presentasi


Ira O, s.Kep,NersM.kep,Sp.Kep.Jiwa: /Simulasi
Tindakan mengatasi kecemasan, perwakilan
mengatasi gangguan konsep diri kelompok 4

.
Tim dosen pembimbing yang hadir Presentasi
13.00-15.00 Liliek F, S.Kep,Ners,M.Kep: Kasus /Simulasi
berkaitan dengan intervensi Personal perwakilan
Higiene: memandikan, kebersihan kelompok 2
diri: rambut, kuku, gigi

Tim dosen pembimbing yang hadir Presentasi


15.00-17.00 Ria Angelina S.Kep,Ners,M.Kep: /Simulasi
Kasus berkaitan dengan intervensi perwakilan
Pengaturan posisi, vibrasi dada, kelompok 1
Batuk efektif, perkusi dada, fisioterapi
dada dan suction

2 4 Kamis , 13 Juni 2019 Tm KDP:


RA
09.00- selesai Bimbingan/Mandiri Laboratorium LF
HS
IO

3 5 Jumat, 14 Juni 2019 Ujian laboratorium: Simulasi praktik Absensi terlampir Tim Dosen
09.00-selesai Topik Ujian Laboratorim Keperawatan Penguji :
Dasar Absen
1.Pemberian posisi pada pasien (IO) mahasiswa
2.Pemberian Fisioterapi , suction yang diuji:
(RA) 1-15: RA
3.Personal hygiene : Memandikan, 16-29:LF
perawatan kuku (LF) 30-43: HS
4.Mobilisasi keamanan: Teknik 44-57: IO
relaksasi, distraksi, mobilisasi aktif-
pasif, kompres hangat /dingin/tepid
sponge (HS)

PRAKTEK DI RS IMMANUEL
17 Juni s/d 06 Juli 2019

Mengetahui, Bandung, 08 Juni 2019


Ka. UP. S1 Keperawatan dan Ners Koordintor KDP PPN 22

Ira Ocktavia S.kep,Ners,M.Kep,Sp.Kep.Jiwa Ria Angelina S.Kep,Ners, M.Kep


NAMA MAHASISWA/ KELOMPOK DAN NAMA PENGUJI LABORATORIUM
/RESPONSI LP M.A KDP PPN 22
Nama
NO NIM NAMA Dosen Ket
Penguji
1 1490119018 ADE WINTA ARIANTY
2 1490119003 AFRILYA F TETELEPTA
3 1490119026 ALFI TEOFILUS SOLISSA
4 1490119025 ALVIAN KAIHENA
5 1490119042 ANGELINA RIBKA NONGKA Ria A
6 1490119039 CHAROLINA SAROA
7 1490119012 CLARA VALEN THENU
8 1490119054 Danu Renaldy
9 1490119055 Devi Olvini Gumuru
10 1490119006 DOLFINA ALBERTHUS
11 1490119033 ELDA JANTY RAATBURU
12 1490119029 ELISABET
13 1490119001 ELLISYA SOPACUA
14 1490119049 ELVIN EIRENE TANONO
15 1490119048 ENTERNITY JUSI KATUCHE
16 1490119059 Eva Farida
17 1490119019 FADIL
18 1490119053 Fitri Mardianah
19 1490119058 Hendrika Zonggonau
20 1490119043 IRMA ANGRIANI GLORIA ANGKOUW
21 1490119041 IVONE PUSPITA KATIA
Liliek F
22 1490119036 JENI VERANINGSI SELLY
23 1490119051 Junimartiswan Telaumbanua
24 1490119009 KARLAH HIKMAT WATTIMENA
25 1490119027 LARA SILVANI LORENZA LAY
26 1490119022 LIDYA PATTIPEILOHY
27 1490119032 MARGIE GRACE KELLY TAREHY
28 1490119004 MARIA TESALONIKA DJAGA
29 1490119008 MARLIKE AKIHARY
30 1490119013 MARSIA LOPPIES
31 1490119035 MEISALMASANCU
32 1490119037 MINCE BUABNGGA
33 1490119023 MONICA IRMA KRISTINA TOMPA Herwinda S
34 1490119045 NADYA HERLIANI ROLOS
35 1490119034 NATALIA SANTIKA WARIUNSORA
36 1490119002 NOZALEIN NENCY LIMBA
37 1490119024 NUR HIKMAH
38 1490119046 OCTAVIN LALIHATU
39 1490119031 OMAN
40 1490119044 PINGKAN TUMAMBO
41 1490119005 RAHAYU RATNA NINGSIH BORO
42 1490119056 Ratnasari
43 1490119020 RIFA AZIZAH
44 1490119011 SILVIA KORMASELA
45 1490119010 SINTIA LAURENSA MAULANY
46 1490119047 SRI REGINA APANGA Ira O
47 1490119014 SYANE CINTIA LUMALESSIL
48 1490119028 THERESIA MANI RATU
49 1490119015 VALENCIA DIANA PATTIPEILOHY
50 1490119052 William Dedy
51 1490119007 WITNA WIDYANI
52 1490119030 YOHANA DHEY
53 1490119021 YOHANES MASANG ATASOGE
54 1490119057 Yoyo Claudya Ciptiay
55 1490119040 YUNINGSIH SUMAMPOUW
56 1490119038 YUNITA YULIANA MAAHURY
57 1490119050 ZULKARNAIN MUSTIKA
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
MEMANDIKAN PASIEN DI TEMPAT TIDUR

PENGERTIAN
Merupakan tindakan untuk menghilangkan akumulasi minyak, keringat, sel-sel kulit mati, dan
beberapa bakteri pada tubuh pasien (Berman,2009).

TUJUAN
1. Membersihkan kulit dan menghilangkan bau badan
2. Melaksanakan kebersihan perorangan
3. Memberikan rasa nyaman

PERSIAPAN
Persiapan alat
 Kom besar berisi air hangat 2 buah
 selimut mandi 1 buah
 Alat-alat mandi yang dimiliki klien
 Sarung tangan bersih 1 pasang
 Celemek 1 buah
 Handuk mandi 2 buah
 Waslap 2 buah
 Tempat pakaian kotor
 Tempat sampah 2 buah
 Linen tempat tidur
 Pakaian bersih
 Sampiran

Persiapan Lingkungan
 Jaga privasi klien

Persiapan Klien
 Memberikan Informed concent
 Jelaskan tujuan dan prosedure yang akan dilakukan
 Posisikan pasien senyaman mungkin

PELAKSANAAN
1. Mencuci tangan dan gunakan celemek
2. Buka pakaian tidur, biarkan selimut tetap terpasang
3. Letakkan handuk diatas dada klien, ganti dengan selimut baru.
4. Basuh dan keringkan wajah klien.
5. Basuh dan keringkan lengan klien mulai dari lengan yang terjauh.
6. Ulangi pada lengan yang satunya.
7. Basuh dada dan pastikan lipatan bawah kulit sudah terbasuh, lalu keringkan.
8. Basuh dan keringkan abdomen
9. Letakkan handuk dibawah tungkai yang terjauh dengan posisi memanjang, basuh dan
keringkan.
10. Ulangi prosedur diatas untuk tungkai yang lain.
11. Ganti air bila perlu.
12. Miringkan pasien hingga punggungnya menghadap kepetugas.
13. Letakkan handuk disisi punggungnya dengan posisi memanjang, basuh dan keringkan
punggungnya.
14. Bersihkan perineum dari depan kebelakang dengan lap sekali pakai.
15. bersihkan bokong.
16. keringkan seluruh dengan lap sekali pakai.
17. pasang celana dalam.
18. Buka sarung tangan kecuali sprei sangat kotor.
19. Buka sprei kotor selipkan gulungan sisanya sedekat mungkin dengan tubuh klien.
20. Pasang sprei bersih dengan menggulungnya bersama sprei kecil dan perlak ketempat
yang sama.
21. Bantu klien untuk berbalik menghadap petugas.
22. Petugas melepaskan sprei kotor dan memasang sprei bersih dan memastikan tidak
terdapat kerutan.
23. Bantu klien keposisi nyaman dan bantu klien berpakaian kembali.
24. Kembalikan posisi selimut dan angkat sprei kotor.
25. Rapihkan tempat tidur dan bereskan sprei dan perlengkapan yang kotor.
26. Mencuci tangan.
27. Sisir rambut klien.
28. Pastikan bahwa hygiene oral sudah dilakukan.
29. Lakukan dokumentasi

DOKUMENTASI
 Catat nama tindakan yg dilakukan, waktu (Tanggal dan jam)
 Catat nama perawat dan paraf
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PEMERIKSAAN ELEKTROKARDIOGRAFI

PENGERTIAN
Merekam perubahan potensial listrik jantung dengan menggunakan alat elektrokardiogram
(EKG)

TUJUAN
1. Untuk mengetahui adanya kelainan irama jantung
2. Mengetahui adanya kelainan miokardium
3. Mengetahui pengaruh/efek obat jantung terutama digitalis
4. Mengetahui adanya gangguan elektrolit
5. Mengetahui adanya perikarditis

PERSIAPAN
Persiapan alat-alat
 Alat pemeriksaan EKG
 Jelly
 Kassa/tissue
 Elektroda
 Penjepit ekstremitas/manset elektroda
Persiapan lingkungan
 Jaga privasi klien
Persiapan klien
 Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
 Posisikan klien dalam posisi terlentang di tempat tidur

PELAKSANAAN
 Cuci tangan
 Posisi pasien diatur terlentang datar
 Membuka dan melonggarkan pakaian pasien bagian atas, bila pasien memakai jam
tangan, gelang, logam lain agar dilepas
 Membersihkan kontoran dengan menggunakan kapas pada daerah dada, kedua
pergelangan tangan dan kedua tungkai
 Memasang arde
 Menghidupkan monitor
 Menyambungkan kabel EKG pada kedua tungkai pergelangan tangan dan kedua tungkai
pergelangan kaki pasien, untuk rekaman ekstremitas lead (lead I, II, III, AVR, AVL,
AVF) dengan cara:
 Warna merah pada pergelangan tangan kanan
 Warna hijau pada kaki kiri
 Warna hitam pada kaki kanan
 Warna kuning pada pergelangan tangan kiri
 Memasang elektroda dada untuk rekaman precardial lead
 V1 pada intrekosta ke empat garis sternum kanan
 V2 pada intrekosta ke empat garis sternum kiri
 V3 pada pertengahan V2 dan V4
 V4 pada intrekosta kelima garis pertengahan elavikula kiri
 V5 pada axial sebelah depan kiri
 V6 pada axial sebelah belakang kiri
 Melakukan kalibrasi dengan kecepatan 25 mili/detik
 Bila rekam EKG telah lengkap rekam, semua elektroda yang melekat di tubuh pasien di
lepas dan dibersihkan seperti semula
 Pasien dibantu merapihkan pakaian
 Untuk pasien rawat inap hasil rekaman EKG disimpan kedalam berkas rekam medic
pada formulir yang tersedia dan dilaporkan ke dokter
 Tindakan EKG yang telah dilakukan dicatat kedalam catatan perawat pada berkas rekam
medic pasien
 Untuk pasien rawat jalan, hasil rekaman EKG diberikan ke dokter yang bersangkutan
 Cuci tangan

DOKUMENTASI
 Nama pasien, waktu pemasangan, Nama perawat yang memasang/paraf perawat
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
POSISI MIRING

PENGERTIAN
posisi tubuh dengan mempleksikan pinggul dan lutut yang berada diatas serta menempatkan
tungkai di depan tubuh membentuk dasar tumpuan berbentuk segitiga yang lebih lebar sehingga
mencapai stabilitas yang lebih baik (Berman dkk, 2009).

TUJUAN
Menurut Berman (2009), posisi miring bertujuan untuk mengurangi tekanan pada sakrum dan
tumut. Selain itu dapat meningkatkan kenyamanan untuk pasien kerusakan sensorik atau
motorik pada salah satu sisi tubuh.

PERSIAPAN
Persiapan Alat
 Tempat tidur
 Selimut
 Sampiran

Persiapan Pasien
 Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan pada pasien
 Jaga privasi pasien

PELAKSANAAN
 Cuci tangan
 Berdiri sejajar dengan perut pada posisi yang dituju
 Geser bantal ke sisi yang lain
 Jauhkan tangan pasien yang terdekat dengan perawat
 Silangkan kaki pasien yang berlawanan ke arah perawat
 Bantu pasien mengambil posisi yang nyaman untuk tidur
 Cuci tangan

DOKUMENTASI
 Nama pasien, waktu tindakan, Nama perawat yang melakukan/paraf perawat
 Reaksi/respons klien
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
POSISI SIM

PENGERTIAN
Posisi dengan lengan bagian bawah berada di belakang pasien dan lengan bagian atas fleksi
pada bahu dan siku. Kedua tungkai fleksi di depan pasien. Tungkai bagian atas lebih fleksi pada
pinggul maupun lutut dibandingkan tungkai bagian bawah (Berman, 2009).

TUJUAN
Posisi sims digunakan pada pasien yang tidak sadar untuk memfasilitasi drainase dari mulut dan
mencegah aspirasi, pada pasien paralisis untuk mengurangi tekanan pada sakrum dan trokanter
mayor pinggul, digunakan juga untuk pemeriksaan daerah perianal (Berman, 2009).

PERSIAPAN
Persiapan Alat
 Tempat tidur
 Selimut
 Sampiran

Persiapan Pasien
 Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan pada pasien
 Jaga privasi pasien

PELAKSANAAN
 Cuci tangan
 Miringkan tubuh pasien ke kiri, setengah telungkup
 Luruskan kaki kiri pasien, kemudian tekuk dan tarik lutut dan paha kanan pasien ke arah
dada
 Letakkan tangan kiri pasien di atas kepala atau di belakang punggung, tangan kanan di
atas tempat tidur
 Cuci tangan

DOKUMENTASI
 Nama pasien, waktu tindakan, Nama perawat yang melakukan/paraf perawat
 Reaksi/respons klien
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
TEHNIK BATUK EFEKTIF

Pengertian
Proses mengeluarkan udara atau benda asing dari paru secara kuat, baik dilakukan dengan
segaja atau tidak segaja (akibat reseptor batuk terstimulus benda asing, seperti secret, darah dan
lain-lain).

Tujuan
 Membersihkan jalan nafas
 Mencegah komplikasi: infeksi saluran nafas, pneumonia
 Mengurangi kelelahan

PERSIAPAN
Persiapan alat-alat
 Bantal/penyangga
 Air minum hangat
 Tissue
 Sputum pot
 Bengkok

Persiapan lingkungan
 Jaga privasi klien
 Atur pencahayaan

Persiapan klien
 Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
 Berikan posisi fowler di tempat tidur atau posisi duduk di kursi, bahu rileks, agar
condong ke depan.

PELAKSANAAN
 Cuci tangan
 Anjurkan klien untuk meletakkan ke dua telapak tangan di atas abdomen sisi bawah iga
 Anjurkan klien untuk menarik nafas dalam perlahan-lahan melalui hidung dan
mengeluarkan melalui mulut (lakukan sebanyak 3 kali)
 Anjurkan klien untuk menahan nafas selama 2-3 detik setelah nafas dalam berakhir
 Anjurkan klien untuk batuk dengan kuat menggunakan perut dan otot bantu pernafasan
 Siapkan sputum pot, anjurkan klien untuk membuang sputum pada tempat yang
disediakan, bersihkan mulut klien dengan tissue
 Anjurkan klien untuk beristirahat sebentar
 Anjurkan klien untuk mengulangi procedure 4-7 dilakukan ±3kali
 Bila procedure telah selesai, berikan minum hangat pada klien
 Rapihkan alat dan pasien
 Lepaskan sarung tangan
 Cuci tangan

DOKUMENTASI
 Nama pasien, waktu pemasangan, Nama perawat yang memasang/paraf perawat
 Reaksi/respons klien
 Jenis sputum: kental, war
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
POSISI SEMI FOWLER

PENGERTIAN
Kepala dan tubuh ditinggikan 45-60 derajat (Berman, 2009).

TUJUAN
Meningkatkan ekspansi paru (Berman, 2009).

PERSIAPAN
Persiapan Alat
 Bantal 2-5
 Sandaran punggung

Persiapan Pasien
 Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan pada pasien
 Jaga privasi pasien

PELAKSANAAN
 Bantu pasien untuk duduk.
 Susun bantal, dengan sudut 30-60 derajat.
 Naikkan tubuh pasien.
 Berdiri sebelah kanan dan menghadap pasien.
 Minta pasien untuk memeluk kedua lututnya dan menopang tubuhnya dengan kedua
lengan.
 Letakkan tangan kanan perawat dibawah ketiak pasien dan tangan kiri dibelakang
punggunya.
 Minta pasien untuk mendorong badannya kebelakang dan bantu dengan menarik
tubuhnya.
 Bila pasien tidak dapat membantu, masing-masing perawat membentangkan tangannya
di bawah.
 Dua orang perawat berdiri dikedua sisi tempat tidur dan satu tangan di bawah pangkal
paha, saling berpegangan.
 Minta pasien menundukkan kepala dan meletakkan kedua tangan diatas perut.
 Salah satu perawat memberi aba-aba dan bersama-sama menaikkan tubuh pasien
 Beri posisi yang enak
 Cuci tangan

DOKUMENTASI
 Perhatikan keadaan umum pasien, jangan sampai jatuh.
 Jaga kesopanan
 Jangan sampai melelahkan pasien.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
TINDAKAN FISIOTERAPI DADA

Pengertian
Suatu cara atau bentuk pengobatan untuk mengembalikan fungsi suatu organ tubuh dengan
memakai tenaga alam. Dalam fisioterapi tenaga alam yang dipakai antara lain listrik, sinar, air,
panas, dingin, massage dan latihan yang mana penggunaannya disesuaikan dengan batas
toleransi penderita sehingga didapatkan efek pengobatan.

Tujuan
1. Memberi kenyamanan
2. Mengurangi rasa sakit

PERSIAPAN
Persiapan alat-alat
 Bantal 2 atau 3 buah
 Papan pengatur posisi
 Tissue wajah
 Segelas air
 Sputum pot
Persiapan lingkungan
 Jaga privasi klien

Persiapan klien
 Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
 Beri klien posisi supine di tempat tidur

PELAKSANAAN
Cuci tangan
 Pilih area yang tersumbat yang akan di drainage berdasarkan pengkajian semua area
paru, data klinis, dan chast x-ray
 Baringkan klien dalam posisi untuk mendrainage area yang tersumbat
 Minta klien mempertahankan posisi tersebut selama 10-15menit
 Selama 10-15menit drainage pada posisi tersebut, lakukan perkusi dan vibrasi dada
diatas area yang di drainage
 Setelah drainage pada posisi pertama, minta klien duduk dan batuk bila tidak bisa batuk
lakukan suction.
 Tampung sputum di sputum pot
 Minta klien istirahat sebentar bila perlu
 Anjurkan klien minum sedikit air
 Ulangi langkah 3-8 sampai semua area tersumbat terdrainage
 Ulangi pengkajian dada pada semua bidang paru
 Cuci tangan

DOKUMENTASI
 Nama pasien, waktu pemasangan, Nama perawat yang memasang/paraf perawat
 Reaksi/respons klien
 Tanda-tanda vital klien setelah diberi tindakan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
ORAL HYGIENE

Pengertian :
Merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien yang tidak mampu memenuhi
kebutuhan untuk merawat gigi dan mulut secara mandiri (pasien tidak sadar) maupun pasien
yang mampu melakukan sendiri.

Tujuan :
1. Mencegah infeksi gusi dan gigi
2. Mempertahankan kenyamanan rongga mulut.

Alat dan bahan:


 Handuk dan kain pengalas.
 Gelas kumur berisi:
o Air masak/ NaCl.
o Obat kumur.
o Borax gliserin/Gentien Violet
 Spatel lidah yang telah dibungkus dengan kain kasa.
 Kapas lidi.
 Bengkok.
 Kain kasa.
 Pinset atau arteri klem.
 Sikat gigi dan pasta gigi.

Prosedur :
Untuk Pasien Tak Sadar

 Jelaskan prosedur pada klien.


 Cuci tangan.
 Atur posisi pasien dengan posisi tidur miring kiri/kanan.
 Pasang handuk dibawah dagu/pipi pasien.
 Ambil pinset dan bungkus dengan kain kasa yang dibasahi air hangat /masak.
 Gunakan tong spatel (sudip lidah) untuk membuka mulut pada saat membersihkan
gigi/mulut.
 Lakukan pembersihan dimulai dari dinding rongga mulut, gusi, gigi dan lidah.
 Keringkan dengan kasa steril yang kering.
 Setelah bersih, oleskan borax gliserin.
 Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

Untuk pasien sadar tapi tak mampu melakukan sendiri

 Jelaskan prosedur pada klien.


 Cuci tangan.
 Atur posisi pasien dengan duduk
 Pasang handuk di bawah dagu.
 Ambil pinset dan bungkus dengan kain kasa yang dibasahi air hangat /masak.
 Kemudian bersihkan pada daerah mulut, mulai dari dinding rongga mulut, gusi, gigi dan
lidah. Lalu bilas dengan larutan NaCl.
 Setelah bersih, oleskan borax gliserin.
 Untuk perawatan gigi lakukanpenyikatan dengan gerakan naik-turun
 Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
SUCTION

PENGERTIAN
Melakukan tindakan penghisapan lendir di jalan nafas pada pasien tidak sadar atau pasien yang
tidak mampu mengeluarkan lender sendiri

TUJUAN
1. Mengeluarkan secret/cairan pada jalan nafas
2. Melancarkan jalan nafas

PERALATAN
 Bak instrument berisi: pinset anatomi 2, kasa secukupnya
 NaCl atau air matang
 Canule suction
 Perlak dan pengalas
 Mesin suction
 Kertas tissue

PERSIAPAN PERAWAT
 Mengecek program terapi
 Mencuci tangan
 Menyiapkan alat

PERSIAPAN PASIEN
 Memberikan salam dan sapa nama pasien
 Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
 Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien

PELAKSANAAN
 Memberikan posisi yang nyaman pada pasien kepala sedikit Ekstensi
 Memberikan Oksigen 2 – 5 menit
 Meletakkan pengalas di bawah dagu pasien
 Memakai sarung tangan
 Menghidupkan mesin, mengecek tekanan dan botol penampung
 Memasukkan kanul section dengan hati-hati (hidung ± 5 cm, mulut ±10 cm)
 Menghisap lendir dengan menutup lubang kanul, menarik keluar perlahan sambil
memutar (+ 5 detik untuk anak, + 10 detik untuk dewasa)
 Membilas kanul dengan NaCl, berikan kesempatan pasien bernafas
 Mengulangi prosedur tersebut 3-5 kali suctioning
 Mengobservasi keadaan umum pasien dan status pernafasannya
 Mengobservasi secret tentang warna, bau dan volumenya
 Mengevaluasi tindakan yang baru dilakukan
 Merapikan pasien dan lingkungan
 Membereskan dan kembalikan alat ketempat semula
 Mencuci tangan

DOKUMENTASI
 Nama pasien, waktu melakukan tindakan, Nama perawat yang melakukan/paraf perawat
 Reaksi/respons klien : secret warna, bau dan volumenya
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
KOMPRES PANAS / DINGIN

PENGERTIAN
Kompres adalah metode pemeliharaan suhu tubuh dengan menggunakan cairan atau alat yang
dapat menimbulkan hangat atau dingin pada bagian tubuh yang memerlukan.
Jenis kompres :
1. kompres panas
2. kompres dingin

TUJUAN
a. kompres panas
1. memperlancar sirkulasi darah
2. mengurangi rasa sakit
3. memberi rasa hangat, nyaman, dan tenang pada klien
4. merangsang peristatik usus
b. Kompres dingin
1. menurunkan suhu tubuh
2. mencegah peradangan meluas
3. mengurangi kongesti
4. mengurangi perdarahan setempat
5. mengurangi rasa sakit pada daerah setempat

PROSEDUR PELAKSANAAN
Persiapan alat :
 kom berisi air hangat/dingin sesuai kebutuhan
 kasa atau kain
 perlak dan pengalasnya
 sarung tangan
 bengkok
 waslap 4 buah/tergantung kebutuhan

Prosedur
 dekatkan alat-alat kedekat klien
 perhatikan privacy klien
 cuci tangan
 atur posisi klien yang nyaman
 pasang pengalas dibawah daerah yang akan dikompres
 ambil beberapa potong kasa/kain , lalu masukkan ke dalam kom yang berisi cairan
hangat / dingin
 kemudian ambil kasa/kain tersebut, lalu bentangkan dan letakkan pada area yang akan
dikompres
 lakukan prasat ini selama 15-30 menit atau sesuai program dengan anti balutan kompres
tiap 5 menit
 lepaskan sarung tangan
 atur kembali posisi klien dengan posisi yang nyaman
 bereskan semua alat-alat untuk disimpan kembali
 cuci tangan
DOKUMENTASI
 Nama pasien, waktu melakukan tindakan, Nama perawat yang melakukan/paraf perawat
 Reaksi/respons klien : suhu
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
RELAKSASI NAFAS DALAM

PENGERTIAN
Merupakan metode efektif untuk mengurangi rasa nyeri pada pasien yang mengalami nyeri
kronis. Rileks sempurna yang dapat mengurangi ketegangan otot, rasa jenuh, kecemasan
sehingga mencegah menghebatnya stimulasi nyeri

Ada tiga hal yang utama dalam teknik relaksasi :


1. Posisikan pasien dengan tepat
2. Pikiran beristirahat.
3. Lingkungan yang tenang

TUJUAN
Untuk menggurangi atau menghilangkan rasa nyeri

PROSEDUR PELAKSANAAN :
A. Tahap prainteraksi
 Menbaca status pasien
 Mencuci tangan
B. Tahap orientasi
 Memberikan salam teraupetik
 Validasi kondisi pasien
 Menjaga perivacy pasien
 Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien dan
keluarga.
C. Tahap kerja
 Berikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya jika ada ynag kurang jelas
 Atur posisi pasien agar rileks tanpa beban fisik
 Instruksikan pasien untuk tarik nafas dalam sehingga rongga paru berisi udara
 Intruksikan pasien secara perlahan dan menghembuskan udara membiarkanya
keluar dari setiap bagian anggota tubuh, pada waktu bersamaan minta pasien
untuk memusatkan perhatian betapa nikmatnya rasanya
 Instruksikan pasien untuk bernafas dengan irama normal beberapa saat ( 1-2
menit )
 Instruksikan pasien untuk bernafas dalam, kemudian menghembuskan secara
perlahan dan merasakan saat ini udara mengalir dari tangan, kaki, menuju
keparu-paru kemudian udara dan rasakan udara mengalir keseluruh tubuh
 Minta pasien untuk memusatkan perhatian pada kaki dan tangan, udara yang
mengalir dan merasakan keluar dari ujung-ujung jari tangan dan kai dan rasakan
kehangatanya
 Instruksiakan pasien untuk mengulani teknik-teknik ini apa bial ras nyeri
kembali lagi. Setelah pasien merasakan ketenangan, minta pasien untuk
melakukan secara mandiri.
D. Tahap terminasi
 Evaluasi hasil kegiatan
 Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
 Akhiri kegiatan dengan baik Cuci tangan
E. Dokumentasi
 Catat waktu pelaksanaan tindakan
 Catat respons pasien
 Paraf dan nama perawat jaga
STANDAR OPERASIONAK PROSEDUR
DISTRAKSI

PENGERTIAN
Suatu metode untuk menghilangkan nyeri dengan cara mengalihkan perhatian pasien pada hal-
hal lain sehingga pasien akan lupa terhadap nyeri yang dirasakan

TUJUAN
Untuk mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri pada pasien Indikasi : Dilakukan pada pasien
dengan gangguan nyeri kronis

PROSEDUR

A. Tahap prainteraksi
 Membaca status pasien
 Mencuci tangan .

B. Tahap orientasi
 Menmberikan salam kepada pasien
 Validasi kondisi pasien
 Kontrak waktu
 Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan pada pasien dan keluarga

C. Tahap kerja
 Berikan kesempatan pada pasien untuk bertanya jika kurang jelas
 Tanyakan keluhan pasien
 Menjaga privacy pasien
 Memuli dengan cara yang baik
 Mengatur posisi pasien agar rileks tanap beban fisik
 Menberikan penjelasan pada pasien beberapa cara distrasi
1. Bernafas pelan-pelan
2. Massage sambil bernafas pelan-pelan
3. Mendengarkan lagu sambil, menepuk-nepuk jari kaki
4. Menbanyangkan hal-hal yang indah sambil menutup mata
5. Menonton TV
6. Berbincang-bincang dengan orang lain
 Menganjurkan pasien untuk melakukan salah satu teknik distraksi tersebut
 Menganjurkan pasien untuk mencoba teknik tersebut bila terasa nyaman atau ketidak
nyamanan

D. Tahap terminasi
 Evaluasi hasil kegiatan
 Lakukan kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya
 Akhiri kegiatan dengan bsik
 Cuci tangan

E. Dokumentasi
 Catat waktu pelaksanaan tindakan
 Catat respon pasien terhadap teknik distraksi
 Paraf dan nama perawat jaga

Anda mungkin juga menyukai