SILABUS KDP PPN 22 Juni 2019 PDF
SILABUS KDP PPN 22 Juni 2019 PDF
PPN 22
Koordinator KDP :
Tim Dosen :
Herwinda Sinaga S.Kep.,Ners, M.Kep
Liliek Fauziah, S.Kep.,Ners,M.Kep
Ira Ocktavia , S.Kep.,Ners.,M.Kep,Sp.Kep.Jiwa
Mengetahui,
WK I
C. Kompetensi
Bila merawat klien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan dasar, mahasiswa
mampu:
1. Menyusun rencana asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi
keperawatan serta dapat melakukan perencanaan pulang yang adekuat
a. Menegakkan diagnosa keperawatan yang terkait dengan gangguan
kebutuhan dasar klien dan keluarga
b. Menjelaskan rasional diagnosa dan tindakan keperawatan untuk mengatasi
gangguan
2. Mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan profesional dalam :
a. Menunjukkan sikap caring di setiap asuhan keperawatan yang diberikan
b. Menerapkan tindakan universal precaution di setiap asuhan keperawatan
yang diberikan (keamanan dan kenyamanan)
c. Membina komunikasi terapeutik dengan klien dan keluarga (komunikasi)
d. Melakukan tindakan keperawatan untuk mengatasi kecemasan (stres koping)
e. Melakukan tindakan keperawatan untuk mengatasi gangguan konsep diri
(konsep diri)
f. Melakukan tindakan keperawatan untuk mengatasi kehilangan dan berduka
(nilai dan keyakinan)
g. Memberikan pendidikan kesehatan dan perencanaan pulang untuk klien dan
keluarga (nilai dan keyakinan)
h. Melakukan pemeriksaan fisik umum (general survey)
i. Melakukan penyadapan EKG 12 lead (sirkulasi)
j. Melatih nafas dalam dan batuk efektif (oksigenasi)
k. Melakukan fisioterapi dada (oksigenasi)
l. Memberikan terapi oksigen melalui nasal kanula dan masker (oksigenasi)
m. Melatih rentang pergerakan sendi (RPS) (mobilisasi)
n. Mengatur posisi klien di tempat tidur (mobilisasi)
o. Memindahkan klien (mobilisasi)
p. Memandikan klien di tempat tidur (integritas kulit)
q. Merawat mulut klien penurunan kesadaran (integritas kulit)
r. Merawat perineum (integritas kulit)
s. Memasang dan melepaskan NGT (cairan dan nutrisi)
t. Memberikan makan melalui NGT (cairan dan nutrisi)
u. Merawat luka sederhana (integritas kulit)
v. Melakukan kanulasi intra vena: pasang, rawat, lepas (sirkulasi)---Infus
w. Memasang kateter urin (eliminasi)
x. Melakukan enema (eliminasi)
y. Memberikan medikasi melalui intramuskular, intravena, subkutan, dan
intrakutan (keamanan dan kenyamanan)
z. Mengambil darah vena (sirkulasi)
aa. Melakukan penghisapan lendir (suction) (oksigenasi)
bb. Menghitung kebutuhan kalori (cairan dan nutrisi)
cc. Memberikan makan per-oral (cairan dan nutrisi)
dd. Mengajarkan teknik relaksasi, distraksi, hypnoterapi, dan guided imagery.
(istirahat tidur)
ee. Mengajarkan kesehatan reproduksi (seksualitas reproduksi)
ff. Melakukan teknik keperawatan untuk menstabilkan suhu tubuh pasien
(thermoregulasi)
D. Sistem Pembelajaran dan Bimbingan
Metode pengajaran yang digunakan dalam kegiatan pra profesi dalah seminar
kelompok, diskusi kasus, praktek dikelas dengan bimbingan, praktek laboratorium
mandiri
F. Evaluasi
a. Persyaratan untuk mahasiswa bisa ikut ujian praktek
1. Kehadiran 100%
2. Ketidakhadiran alasan sakit mengganti sesuai hari tidak masuk
3. Ketidakhadiran izin wajib mengganti 2x sesuai hari tidak masuk
4. Ketidakhadiran tanpa pemberitahuan sebelumnya 3x sesuai hari tidak masuk
b. Pembobotan evaluasi
1. Ujian Praktek laboratorium : 20 %
2. Pencapaian Kompetensi praktek
Keterampilan Klinik : 30%
Laporan Kasus : 20%
LP : 10 %
3. Seminar kelompok besar : 10%
4. Performance : 10%
ABSOLUT LAMBANG
80-100 A
70-79 B
60-69 C
50-59 D
40-49 E
Sanksi
Mahasiswa yang melanggar tata tertib akan dikenakan sanksi sesuai berat-ringannya
pelanggaran yang akan dipertimbangkan oleh tim pembimbing. Sanksi yang dapat
dikenakan meliputi :
1. Tidak diijinkan mengikuti praktik dan diharuskan mengganti pada hari
berikutnya
2. Penambahan tugas akademik tertentu yang berkaitan dengan penambahan
pengetahuan dan keterampilan
3. Pengurangan nilai sebesar 10% per hari atas keterlambatan pengumpulan
laporan
H. Alokasi Waktu
1. Proses praktek di laboratorium tanggal 10-14 Juni 2019
2. Waktu praktek laboratorium jam 08.00 s/d 15 .00 wib terstruktur.
3. Praktek di Rumah sakit tanggal 17 Juni sd 06 Juli 2019
4. Waktu praktek di Rumah sakit:
Dinas pagi: jam 07.00 -14.00 WIB
Dinas Sore: jam 14.00 – 21.00 WIB
Dinas Malam: jam 21.00 – 07.00 WIB
I. Tempat Praktek
1. Pra profesi di STIK Immanuel
2. Praktek profesi di Rumah Sakit Immanuel
J. Peserta Praktek
Peserta praktek adalah mahasiswa program profesi PPN 22 yang berjumlah 57
mahasiswa
K. Pembimbing
Nama Pembimbing
Ria Angelina,S.Kep.,Ners.M.Kep (RA)
Herwinda S.Kep,Ners,M.Kep (HS)
Liliek Fauziah S.Kep.,Ners,M.Kep (LF)
Ira O, S.Kep,Ners,M.Kep,Sp.Kep.Jiwa(IO)
M. Daftar Pustaka
1. Alumul hidayat. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia : Aplikasi Konsep
dan Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
2. Mubarak dan Chayatin. 2007. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia dan
Aplikasi Dalam Praktik. Jakarta : EGC
3. Lyndon Saputra. 2013. Panduan Praktek Keperawatan Klinis: Tangerang:
Binarupa Aksara
4. Annamma Jacob, Rekha R., Jadhav Sonali Tarachnand. 2014. Buku Ajar
Clinical Nursing Procedures, Jilid 1. Alih Bahasa Ronald Estrada: Tangerang:
Binarupa Aksara
5. Palapina Heriana, 2014. Buku Ajar Kebutuhan dasar Manusia. Tangerang:
Binarupa Aksara
6. Potter & Perry. 2009. Fundamentaln of Nursing, 7th Edition. Penerjemah>
Adrina Ferderika. Jakarta: Salemba Medika
7. Marlyinn Doenges. 2005. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC
8. NANDA International. 2011. Diagnosa Keperawatan, Defenisi dan Klasifikasi
2012-2014. Editor T.Heather Herdman, Alih Bahasa: Made Suwarwati dan Nike
Budi Subekti: Jakarta: EGC
9. Amelia K., Hanny H. (2005). Buku Panduan Keterampilan Dasar Profesi
Keperawatan. Fakultas Ilmu Keperawatan UI. Jakarta: Penerbit Fakultas
Ekonomi UI.
10. Harkreader, H., Hogan M.A., Thobaben M. (2007). Fundamentals of Nursing
Caring and Clinical Judgement. Canada: Elsevier.
11. Kozier, B., Erb, G., Berwan, A.J., & Burke,K. (2008). Fundamentals of Nursing:
Concepts, Process, and Practice.
12. Lynn P. (2011). Taylor’s Handbook of Clinical Nursing Skills. 3rd ed.
13. NANDA International (2012). Nursing diagnosis: Definition and classification
2012-2014. Oxford: Wiley-Blackwell.
14. Potter, PA. & Perry, A.G. (2009). Potter & Perry’s fundamentals of nursing (7th
ed). Sydney: Mosby
JADWAL PEMBELAJARAN PRA PROFESI
13.00- selesai 2. Diskusi kasus kelompok 1,2,3,4 Diskusi Mandiri Kasus di buat oleh nara RA
1 Perwakilan kelompok dalam sumber/Dosen Pembimbing: Kamps 2
koordinasi dengan dosen kelompok Kasus 1: Ria Angelina
pembuat kasus untuk sesuai kasus S.Kep,Ners,M.Kep: Kasus
pengambilan kasus yang berkaitan dengan intervensi
Kelompok 1 : Kasus 1 didapatkan dari Batuk efektif, perkusi dada,
Kelompok 2 : Kasus 2 dosen fisioterapi dada dan suction
Kelompok 3: Kasus 3 pembimbing
Kelopok 4: Kasus 4 Kasus 3: Herwinda Sinaga HS
S.Kep,Ners,M.Kep: Kasus
1-15: Kel 1 berkaitan dengan intervensi
16-29: Kel 2 penanganan rasa aman dan
30-43: Kel 3 kenyamanan: Tepid
44-57: Kel 4 spongeTeknik relaksasi,
distraksi dan mobilisasi
LF
Kasus 2: Liliek F,
S.Kep,Ners,M.Kep: Kasus
berkaitan dengan intervensi
Personal Higiene:
memandikan, kebersihan diri: IO
rambut, kuku, gigi, Cuci tangan
Kasus 4: Ira O
S.Kep,Ners,M.Kep,Sp.Kep
Jiwa : Tindakan mengatasi
kecemasan/stress koping dan
mengatasi gangguan konsep
diri
Selasa,
2 11 Juni 2019 1. Konsep Dasar Keperawatan : Lecture IO
- Peran dan fungsi perawat
08.00- 10.00 wib - Paradigma keperawatan
- Konsep sehat sakit
10.00-12.00 wib
2. Konsep Caring Lecture HS
13.00-15.00 wib
3. Komunikasi terapeutik Lecture LF
15.00-17.00 wib
4. Konsep universal precaution Lecture RA
Kelompok 1,2,3,4
mempersentasikan dan
3 Rabu melakukan simulasi yang
12 Juni 2019 Presentasi Kasus oleh kelompok dihadiri oleh semua peserta
1,2,3,4 PPN 22 dan dosen pembuat Tim KDP
Diskusi kasus oleh kelompok dan kasus :RA,
Pelaksanaan intervensi pada kasus LF,HS,IO
yang telah dibahas
.
Tim dosen pembimbing yang hadir Presentasi
13.00-15.00 Liliek F, S.Kep,Ners,M.Kep: Kasus /Simulasi
berkaitan dengan intervensi Personal perwakilan
Higiene: memandikan, kebersihan kelompok 2
diri: rambut, kuku, gigi
3 5 Jumat, 14 Juni 2019 Ujian laboratorium: Simulasi praktik Absensi terlampir Tim Dosen
09.00-selesai Topik Ujian Laboratorim Keperawatan Penguji :
Dasar Absen
1.Pemberian posisi pada pasien (IO) mahasiswa
2.Pemberian Fisioterapi , suction yang diuji:
(RA) 1-15: RA
3.Personal hygiene : Memandikan, 16-29:LF
perawatan kuku (LF) 30-43: HS
4.Mobilisasi keamanan: Teknik 44-57: IO
relaksasi, distraksi, mobilisasi aktif-
pasif, kompres hangat /dingin/tepid
sponge (HS)
PRAKTEK DI RS IMMANUEL
17 Juni s/d 06 Juli 2019
PENGERTIAN
Merupakan tindakan untuk menghilangkan akumulasi minyak, keringat, sel-sel kulit mati, dan
beberapa bakteri pada tubuh pasien (Berman,2009).
TUJUAN
1. Membersihkan kulit dan menghilangkan bau badan
2. Melaksanakan kebersihan perorangan
3. Memberikan rasa nyaman
PERSIAPAN
Persiapan alat
Kom besar berisi air hangat 2 buah
selimut mandi 1 buah
Alat-alat mandi yang dimiliki klien
Sarung tangan bersih 1 pasang
Celemek 1 buah
Handuk mandi 2 buah
Waslap 2 buah
Tempat pakaian kotor
Tempat sampah 2 buah
Linen tempat tidur
Pakaian bersih
Sampiran
Persiapan Lingkungan
Jaga privasi klien
Persiapan Klien
Memberikan Informed concent
Jelaskan tujuan dan prosedure yang akan dilakukan
Posisikan pasien senyaman mungkin
PELAKSANAAN
1. Mencuci tangan dan gunakan celemek
2. Buka pakaian tidur, biarkan selimut tetap terpasang
3. Letakkan handuk diatas dada klien, ganti dengan selimut baru.
4. Basuh dan keringkan wajah klien.
5. Basuh dan keringkan lengan klien mulai dari lengan yang terjauh.
6. Ulangi pada lengan yang satunya.
7. Basuh dada dan pastikan lipatan bawah kulit sudah terbasuh, lalu keringkan.
8. Basuh dan keringkan abdomen
9. Letakkan handuk dibawah tungkai yang terjauh dengan posisi memanjang, basuh dan
keringkan.
10. Ulangi prosedur diatas untuk tungkai yang lain.
11. Ganti air bila perlu.
12. Miringkan pasien hingga punggungnya menghadap kepetugas.
13. Letakkan handuk disisi punggungnya dengan posisi memanjang, basuh dan keringkan
punggungnya.
14. Bersihkan perineum dari depan kebelakang dengan lap sekali pakai.
15. bersihkan bokong.
16. keringkan seluruh dengan lap sekali pakai.
17. pasang celana dalam.
18. Buka sarung tangan kecuali sprei sangat kotor.
19. Buka sprei kotor selipkan gulungan sisanya sedekat mungkin dengan tubuh klien.
20. Pasang sprei bersih dengan menggulungnya bersama sprei kecil dan perlak ketempat
yang sama.
21. Bantu klien untuk berbalik menghadap petugas.
22. Petugas melepaskan sprei kotor dan memasang sprei bersih dan memastikan tidak
terdapat kerutan.
23. Bantu klien keposisi nyaman dan bantu klien berpakaian kembali.
24. Kembalikan posisi selimut dan angkat sprei kotor.
25. Rapihkan tempat tidur dan bereskan sprei dan perlengkapan yang kotor.
26. Mencuci tangan.
27. Sisir rambut klien.
28. Pastikan bahwa hygiene oral sudah dilakukan.
29. Lakukan dokumentasi
DOKUMENTASI
Catat nama tindakan yg dilakukan, waktu (Tanggal dan jam)
Catat nama perawat dan paraf
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PEMERIKSAAN ELEKTROKARDIOGRAFI
PENGERTIAN
Merekam perubahan potensial listrik jantung dengan menggunakan alat elektrokardiogram
(EKG)
TUJUAN
1. Untuk mengetahui adanya kelainan irama jantung
2. Mengetahui adanya kelainan miokardium
3. Mengetahui pengaruh/efek obat jantung terutama digitalis
4. Mengetahui adanya gangguan elektrolit
5. Mengetahui adanya perikarditis
PERSIAPAN
Persiapan alat-alat
Alat pemeriksaan EKG
Jelly
Kassa/tissue
Elektroda
Penjepit ekstremitas/manset elektroda
Persiapan lingkungan
Jaga privasi klien
Persiapan klien
Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
Posisikan klien dalam posisi terlentang di tempat tidur
PELAKSANAAN
Cuci tangan
Posisi pasien diatur terlentang datar
Membuka dan melonggarkan pakaian pasien bagian atas, bila pasien memakai jam
tangan, gelang, logam lain agar dilepas
Membersihkan kontoran dengan menggunakan kapas pada daerah dada, kedua
pergelangan tangan dan kedua tungkai
Memasang arde
Menghidupkan monitor
Menyambungkan kabel EKG pada kedua tungkai pergelangan tangan dan kedua tungkai
pergelangan kaki pasien, untuk rekaman ekstremitas lead (lead I, II, III, AVR, AVL,
AVF) dengan cara:
Warna merah pada pergelangan tangan kanan
Warna hijau pada kaki kiri
Warna hitam pada kaki kanan
Warna kuning pada pergelangan tangan kiri
Memasang elektroda dada untuk rekaman precardial lead
V1 pada intrekosta ke empat garis sternum kanan
V2 pada intrekosta ke empat garis sternum kiri
V3 pada pertengahan V2 dan V4
V4 pada intrekosta kelima garis pertengahan elavikula kiri
V5 pada axial sebelah depan kiri
V6 pada axial sebelah belakang kiri
Melakukan kalibrasi dengan kecepatan 25 mili/detik
Bila rekam EKG telah lengkap rekam, semua elektroda yang melekat di tubuh pasien di
lepas dan dibersihkan seperti semula
Pasien dibantu merapihkan pakaian
Untuk pasien rawat inap hasil rekaman EKG disimpan kedalam berkas rekam medic
pada formulir yang tersedia dan dilaporkan ke dokter
Tindakan EKG yang telah dilakukan dicatat kedalam catatan perawat pada berkas rekam
medic pasien
Untuk pasien rawat jalan, hasil rekaman EKG diberikan ke dokter yang bersangkutan
Cuci tangan
DOKUMENTASI
Nama pasien, waktu pemasangan, Nama perawat yang memasang/paraf perawat
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
POSISI MIRING
PENGERTIAN
posisi tubuh dengan mempleksikan pinggul dan lutut yang berada diatas serta menempatkan
tungkai di depan tubuh membentuk dasar tumpuan berbentuk segitiga yang lebih lebar sehingga
mencapai stabilitas yang lebih baik (Berman dkk, 2009).
TUJUAN
Menurut Berman (2009), posisi miring bertujuan untuk mengurangi tekanan pada sakrum dan
tumut. Selain itu dapat meningkatkan kenyamanan untuk pasien kerusakan sensorik atau
motorik pada salah satu sisi tubuh.
PERSIAPAN
Persiapan Alat
Tempat tidur
Selimut
Sampiran
Persiapan Pasien
Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan pada pasien
Jaga privasi pasien
PELAKSANAAN
Cuci tangan
Berdiri sejajar dengan perut pada posisi yang dituju
Geser bantal ke sisi yang lain
Jauhkan tangan pasien yang terdekat dengan perawat
Silangkan kaki pasien yang berlawanan ke arah perawat
Bantu pasien mengambil posisi yang nyaman untuk tidur
Cuci tangan
DOKUMENTASI
Nama pasien, waktu tindakan, Nama perawat yang melakukan/paraf perawat
Reaksi/respons klien
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
POSISI SIM
PENGERTIAN
Posisi dengan lengan bagian bawah berada di belakang pasien dan lengan bagian atas fleksi
pada bahu dan siku. Kedua tungkai fleksi di depan pasien. Tungkai bagian atas lebih fleksi pada
pinggul maupun lutut dibandingkan tungkai bagian bawah (Berman, 2009).
TUJUAN
Posisi sims digunakan pada pasien yang tidak sadar untuk memfasilitasi drainase dari mulut dan
mencegah aspirasi, pada pasien paralisis untuk mengurangi tekanan pada sakrum dan trokanter
mayor pinggul, digunakan juga untuk pemeriksaan daerah perianal (Berman, 2009).
PERSIAPAN
Persiapan Alat
Tempat tidur
Selimut
Sampiran
Persiapan Pasien
Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan pada pasien
Jaga privasi pasien
PELAKSANAAN
Cuci tangan
Miringkan tubuh pasien ke kiri, setengah telungkup
Luruskan kaki kiri pasien, kemudian tekuk dan tarik lutut dan paha kanan pasien ke arah
dada
Letakkan tangan kiri pasien di atas kepala atau di belakang punggung, tangan kanan di
atas tempat tidur
Cuci tangan
DOKUMENTASI
Nama pasien, waktu tindakan, Nama perawat yang melakukan/paraf perawat
Reaksi/respons klien
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
TEHNIK BATUK EFEKTIF
Pengertian
Proses mengeluarkan udara atau benda asing dari paru secara kuat, baik dilakukan dengan
segaja atau tidak segaja (akibat reseptor batuk terstimulus benda asing, seperti secret, darah dan
lain-lain).
Tujuan
Membersihkan jalan nafas
Mencegah komplikasi: infeksi saluran nafas, pneumonia
Mengurangi kelelahan
PERSIAPAN
Persiapan alat-alat
Bantal/penyangga
Air minum hangat
Tissue
Sputum pot
Bengkok
Persiapan lingkungan
Jaga privasi klien
Atur pencahayaan
Persiapan klien
Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
Berikan posisi fowler di tempat tidur atau posisi duduk di kursi, bahu rileks, agar
condong ke depan.
PELAKSANAAN
Cuci tangan
Anjurkan klien untuk meletakkan ke dua telapak tangan di atas abdomen sisi bawah iga
Anjurkan klien untuk menarik nafas dalam perlahan-lahan melalui hidung dan
mengeluarkan melalui mulut (lakukan sebanyak 3 kali)
Anjurkan klien untuk menahan nafas selama 2-3 detik setelah nafas dalam berakhir
Anjurkan klien untuk batuk dengan kuat menggunakan perut dan otot bantu pernafasan
Siapkan sputum pot, anjurkan klien untuk membuang sputum pada tempat yang
disediakan, bersihkan mulut klien dengan tissue
Anjurkan klien untuk beristirahat sebentar
Anjurkan klien untuk mengulangi procedure 4-7 dilakukan ±3kali
Bila procedure telah selesai, berikan minum hangat pada klien
Rapihkan alat dan pasien
Lepaskan sarung tangan
Cuci tangan
DOKUMENTASI
Nama pasien, waktu pemasangan, Nama perawat yang memasang/paraf perawat
Reaksi/respons klien
Jenis sputum: kental, war
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
POSISI SEMI FOWLER
PENGERTIAN
Kepala dan tubuh ditinggikan 45-60 derajat (Berman, 2009).
TUJUAN
Meningkatkan ekspansi paru (Berman, 2009).
PERSIAPAN
Persiapan Alat
Bantal 2-5
Sandaran punggung
Persiapan Pasien
Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan pada pasien
Jaga privasi pasien
PELAKSANAAN
Bantu pasien untuk duduk.
Susun bantal, dengan sudut 30-60 derajat.
Naikkan tubuh pasien.
Berdiri sebelah kanan dan menghadap pasien.
Minta pasien untuk memeluk kedua lututnya dan menopang tubuhnya dengan kedua
lengan.
Letakkan tangan kanan perawat dibawah ketiak pasien dan tangan kiri dibelakang
punggunya.
Minta pasien untuk mendorong badannya kebelakang dan bantu dengan menarik
tubuhnya.
Bila pasien tidak dapat membantu, masing-masing perawat membentangkan tangannya
di bawah.
Dua orang perawat berdiri dikedua sisi tempat tidur dan satu tangan di bawah pangkal
paha, saling berpegangan.
Minta pasien menundukkan kepala dan meletakkan kedua tangan diatas perut.
Salah satu perawat memberi aba-aba dan bersama-sama menaikkan tubuh pasien
Beri posisi yang enak
Cuci tangan
DOKUMENTASI
Perhatikan keadaan umum pasien, jangan sampai jatuh.
Jaga kesopanan
Jangan sampai melelahkan pasien.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
TINDAKAN FISIOTERAPI DADA
Pengertian
Suatu cara atau bentuk pengobatan untuk mengembalikan fungsi suatu organ tubuh dengan
memakai tenaga alam. Dalam fisioterapi tenaga alam yang dipakai antara lain listrik, sinar, air,
panas, dingin, massage dan latihan yang mana penggunaannya disesuaikan dengan batas
toleransi penderita sehingga didapatkan efek pengobatan.
Tujuan
1. Memberi kenyamanan
2. Mengurangi rasa sakit
PERSIAPAN
Persiapan alat-alat
Bantal 2 atau 3 buah
Papan pengatur posisi
Tissue wajah
Segelas air
Sputum pot
Persiapan lingkungan
Jaga privasi klien
Persiapan klien
Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
Beri klien posisi supine di tempat tidur
PELAKSANAAN
Cuci tangan
Pilih area yang tersumbat yang akan di drainage berdasarkan pengkajian semua area
paru, data klinis, dan chast x-ray
Baringkan klien dalam posisi untuk mendrainage area yang tersumbat
Minta klien mempertahankan posisi tersebut selama 10-15menit
Selama 10-15menit drainage pada posisi tersebut, lakukan perkusi dan vibrasi dada
diatas area yang di drainage
Setelah drainage pada posisi pertama, minta klien duduk dan batuk bila tidak bisa batuk
lakukan suction.
Tampung sputum di sputum pot
Minta klien istirahat sebentar bila perlu
Anjurkan klien minum sedikit air
Ulangi langkah 3-8 sampai semua area tersumbat terdrainage
Ulangi pengkajian dada pada semua bidang paru
Cuci tangan
DOKUMENTASI
Nama pasien, waktu pemasangan, Nama perawat yang memasang/paraf perawat
Reaksi/respons klien
Tanda-tanda vital klien setelah diberi tindakan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
ORAL HYGIENE
Pengertian :
Merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien yang tidak mampu memenuhi
kebutuhan untuk merawat gigi dan mulut secara mandiri (pasien tidak sadar) maupun pasien
yang mampu melakukan sendiri.
Tujuan :
1. Mencegah infeksi gusi dan gigi
2. Mempertahankan kenyamanan rongga mulut.
Prosedur :
Untuk Pasien Tak Sadar
PENGERTIAN
Melakukan tindakan penghisapan lendir di jalan nafas pada pasien tidak sadar atau pasien yang
tidak mampu mengeluarkan lender sendiri
TUJUAN
1. Mengeluarkan secret/cairan pada jalan nafas
2. Melancarkan jalan nafas
PERALATAN
Bak instrument berisi: pinset anatomi 2, kasa secukupnya
NaCl atau air matang
Canule suction
Perlak dan pengalas
Mesin suction
Kertas tissue
PERSIAPAN PERAWAT
Mengecek program terapi
Mencuci tangan
Menyiapkan alat
PERSIAPAN PASIEN
Memberikan salam dan sapa nama pasien
Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien
PELAKSANAAN
Memberikan posisi yang nyaman pada pasien kepala sedikit Ekstensi
Memberikan Oksigen 2 – 5 menit
Meletakkan pengalas di bawah dagu pasien
Memakai sarung tangan
Menghidupkan mesin, mengecek tekanan dan botol penampung
Memasukkan kanul section dengan hati-hati (hidung ± 5 cm, mulut ±10 cm)
Menghisap lendir dengan menutup lubang kanul, menarik keluar perlahan sambil
memutar (+ 5 detik untuk anak, + 10 detik untuk dewasa)
Membilas kanul dengan NaCl, berikan kesempatan pasien bernafas
Mengulangi prosedur tersebut 3-5 kali suctioning
Mengobservasi keadaan umum pasien dan status pernafasannya
Mengobservasi secret tentang warna, bau dan volumenya
Mengevaluasi tindakan yang baru dilakukan
Merapikan pasien dan lingkungan
Membereskan dan kembalikan alat ketempat semula
Mencuci tangan
DOKUMENTASI
Nama pasien, waktu melakukan tindakan, Nama perawat yang melakukan/paraf perawat
Reaksi/respons klien : secret warna, bau dan volumenya
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
KOMPRES PANAS / DINGIN
PENGERTIAN
Kompres adalah metode pemeliharaan suhu tubuh dengan menggunakan cairan atau alat yang
dapat menimbulkan hangat atau dingin pada bagian tubuh yang memerlukan.
Jenis kompres :
1. kompres panas
2. kompres dingin
TUJUAN
a. kompres panas
1. memperlancar sirkulasi darah
2. mengurangi rasa sakit
3. memberi rasa hangat, nyaman, dan tenang pada klien
4. merangsang peristatik usus
b. Kompres dingin
1. menurunkan suhu tubuh
2. mencegah peradangan meluas
3. mengurangi kongesti
4. mengurangi perdarahan setempat
5. mengurangi rasa sakit pada daerah setempat
PROSEDUR PELAKSANAAN
Persiapan alat :
kom berisi air hangat/dingin sesuai kebutuhan
kasa atau kain
perlak dan pengalasnya
sarung tangan
bengkok
waslap 4 buah/tergantung kebutuhan
Prosedur
dekatkan alat-alat kedekat klien
perhatikan privacy klien
cuci tangan
atur posisi klien yang nyaman
pasang pengalas dibawah daerah yang akan dikompres
ambil beberapa potong kasa/kain , lalu masukkan ke dalam kom yang berisi cairan
hangat / dingin
kemudian ambil kasa/kain tersebut, lalu bentangkan dan letakkan pada area yang akan
dikompres
lakukan prasat ini selama 15-30 menit atau sesuai program dengan anti balutan kompres
tiap 5 menit
lepaskan sarung tangan
atur kembali posisi klien dengan posisi yang nyaman
bereskan semua alat-alat untuk disimpan kembali
cuci tangan
DOKUMENTASI
Nama pasien, waktu melakukan tindakan, Nama perawat yang melakukan/paraf perawat
Reaksi/respons klien : suhu
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
RELAKSASI NAFAS DALAM
PENGERTIAN
Merupakan metode efektif untuk mengurangi rasa nyeri pada pasien yang mengalami nyeri
kronis. Rileks sempurna yang dapat mengurangi ketegangan otot, rasa jenuh, kecemasan
sehingga mencegah menghebatnya stimulasi nyeri
TUJUAN
Untuk menggurangi atau menghilangkan rasa nyeri
PROSEDUR PELAKSANAAN :
A. Tahap prainteraksi
Menbaca status pasien
Mencuci tangan
B. Tahap orientasi
Memberikan salam teraupetik
Validasi kondisi pasien
Menjaga perivacy pasien
Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien dan
keluarga.
C. Tahap kerja
Berikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya jika ada ynag kurang jelas
Atur posisi pasien agar rileks tanpa beban fisik
Instruksikan pasien untuk tarik nafas dalam sehingga rongga paru berisi udara
Intruksikan pasien secara perlahan dan menghembuskan udara membiarkanya
keluar dari setiap bagian anggota tubuh, pada waktu bersamaan minta pasien
untuk memusatkan perhatian betapa nikmatnya rasanya
Instruksikan pasien untuk bernafas dengan irama normal beberapa saat ( 1-2
menit )
Instruksikan pasien untuk bernafas dalam, kemudian menghembuskan secara
perlahan dan merasakan saat ini udara mengalir dari tangan, kaki, menuju
keparu-paru kemudian udara dan rasakan udara mengalir keseluruh tubuh
Minta pasien untuk memusatkan perhatian pada kaki dan tangan, udara yang
mengalir dan merasakan keluar dari ujung-ujung jari tangan dan kai dan rasakan
kehangatanya
Instruksiakan pasien untuk mengulani teknik-teknik ini apa bial ras nyeri
kembali lagi. Setelah pasien merasakan ketenangan, minta pasien untuk
melakukan secara mandiri.
D. Tahap terminasi
Evaluasi hasil kegiatan
Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
Akhiri kegiatan dengan baik Cuci tangan
E. Dokumentasi
Catat waktu pelaksanaan tindakan
Catat respons pasien
Paraf dan nama perawat jaga
STANDAR OPERASIONAK PROSEDUR
DISTRAKSI
PENGERTIAN
Suatu metode untuk menghilangkan nyeri dengan cara mengalihkan perhatian pasien pada hal-
hal lain sehingga pasien akan lupa terhadap nyeri yang dirasakan
TUJUAN
Untuk mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri pada pasien Indikasi : Dilakukan pada pasien
dengan gangguan nyeri kronis
PROSEDUR
A. Tahap prainteraksi
Membaca status pasien
Mencuci tangan .
B. Tahap orientasi
Menmberikan salam kepada pasien
Validasi kondisi pasien
Kontrak waktu
Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan pada pasien dan keluarga
C. Tahap kerja
Berikan kesempatan pada pasien untuk bertanya jika kurang jelas
Tanyakan keluhan pasien
Menjaga privacy pasien
Memuli dengan cara yang baik
Mengatur posisi pasien agar rileks tanap beban fisik
Menberikan penjelasan pada pasien beberapa cara distrasi
1. Bernafas pelan-pelan
2. Massage sambil bernafas pelan-pelan
3. Mendengarkan lagu sambil, menepuk-nepuk jari kaki
4. Menbanyangkan hal-hal yang indah sambil menutup mata
5. Menonton TV
6. Berbincang-bincang dengan orang lain
Menganjurkan pasien untuk melakukan salah satu teknik distraksi tersebut
Menganjurkan pasien untuk mencoba teknik tersebut bila terasa nyaman atau ketidak
nyamanan
D. Tahap terminasi
Evaluasi hasil kegiatan
Lakukan kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya
Akhiri kegiatan dengan bsik
Cuci tangan
E. Dokumentasi
Catat waktu pelaksanaan tindakan
Catat respon pasien terhadap teknik distraksi
Paraf dan nama perawat jaga