Anda di halaman 1dari 8

TUGAS PERANCANGAN BANGUNAN REKAYASA SIPIL I

(HSKB - 631)

BAB III
PEMBEBANAN

3.1. Dasar Perancangan


Perhitungan pembebanan disesuaikan dengan jenis beban yang
bekerja pada struktur dan berpedoman pada:
 SNI 2847-2013 “Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan
Gedung”.
 SNI 1727-2013 “Beban Minimum Untuk Perancangan Gedung dan
Struktur Lain”.
 SNI 03-1727-1989 “Pedoman Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah
dan Gedung”.

3.2. Pembebanan Pada Struktur Bangunan Atas


Pembebanan pada bangunan bertingkat sangat penting dalam suatu
perencanaan karena pembebanan tersebut akan mempengaruhi analisa
struktur perancangan. Beban-beban yang mempengaruhi perhitungan
tersebut antara lain:
a. Beban mati (dead loads)
b. Beban hidup (live loads)
c. Beban angin (wind loads)
d. Beban gempa (earthquake loads)

3.2.1 Beban Mati


Beban mati ialah berat dari semua bagian dari suatu gedung yang bersifat
tetap, termasuk segala unsur tambahan, penyelesaian-penyelesaian, mesin
mesin serta peralatan tetap yang merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari gedung itu. Perkiraan berat sendiri bahan bangunan dan komponen
gedung diambil dari SNI 03-1727-1989.
Beton bertulang : 2.400 kg/m3
Dinding ½ batu : 250 kg/m2
Adukan semen (tebal 1 cm) : 21 kg/m2
Berat plafond + rangka : 18 kg/m2

KHAIRUNNISA
1610811120018
TUGAS PERANCANGAN BANGUNAN REKAYASA SIPIL I
(HSKB - 631)

Sumber : SNI 03-1727-1989

KHAIRUNNISA
1610811120018
TUGAS PERANCANGAN BANGUNAN REKAYASA SIPIL I
(HSKB - 631)

3.2.1.1. Perhitungan Beban Mati


Untuk perhitungan pembebanan beban mati digunakan metode pembebanan
rangka portal ekuivalen. Untuk perhitungan diambil lebar pembebanan
terbesar yaitu pada portal B arah melintang dengan lebar pembebanan
sebesar 5,5 m. Untuk area pembebanan yang akan diperhitungkan dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.
LANTAI-I-II-III

5.00 m

6.00 m

5.00 m

5.00 m 6.00 m 5.00 m

Gambar Error! No text of specified style in document..1 Lebar Jalur Pembebanan Beban Mati pada
Portal B

Berat sendiri balok induk (30/40) = 0,30×0,40×2400 = 288 kg/m’


Berat sendiri balok anak (20/30) = 0,20×0,3×2400 = 144 kg/m’
Berat sendiri pelat (tp = 12 cm) = 2400×0,12×5,5 = 1584 kg/m’
Berat plafond + rangka = (11+7)×5,5 = 99 kg/m’
Ubin + adukan semen (1 cm) = (24+21)×5,5 = 247,5 kg/m’
Berat dinding ½ batu = (7-0,4-2,5)×250 = 4612,5kg/m’

qDL = 6975 kg/m’

KHAIRUNNISA
1610811120018
TUGAS PERANCANGAN BANGUNAN REKAYASA SIPIL I
(HSKB - 631)

qDL = 69,75 kN/m’


qDL = 69,75 kN/m’

7.00 m
qDL = 69,75 kN/m’

7.00 m
qDL = 69,75 kN/m’

7.00 m
qDL = 69,75 kN/m’

7.00 m

5.00 m 6.00 m 5.00 m

Gambar Error! No text of specified style in document..2 Beban Mati yang Bekerja pada Portal Melintang

qDL = 69,75 kN/m’

qDL = 69,75 kN/m’ 7.00 m

7.00 m
qDL = 69,75 kN/m’

7.00 m
qDL = 69,75 kN/m’

7.00 m

5.00 m 6.00 m 5.00 m

Gambar Error! No text of specified style in document..3 Beban Mati yang Bekerja pada Portal Memanjang

KHAIRUNNISA
1610811120018
TUGAS PERANCANGAN BANGUNAN REKAYASA SIPIL I
(HSKB - 631)

3.2.2 Beban hidup


Beban hidup adalah beban yang diakibatkan oleh pengguna dan penghuni
bangunan gedung atau struktur lainnya yang tidak termasuk beban
konstruksi dan beban lingkungan, seperti beban angin, beban hujan, beban
gempa, beban banjir, atau beban mati. Besarnya beban hidup pada
perancangan ini diambil dari SNI 1727-2013 “Beban Minimum Untuk
Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur Lain”.
Ruang kelas sekolah : 4,00 kN/m2 = 407,89 kg/m2

3.2.2.1 Perhitungan Beban Hidup


Untuk perhitungan pembebanan beban mati digunakan metode pembebanan
rangka portal ekuivalen. Untuk perhitungan diambil lebar pembebanan
terbesar yaitu pada portal B (arah melintang) dengan lebar pembebanan
sebesar 5,5 m. Untuk area pembebanan yang akan diperhitungkan dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.

5.00 m

6.00 m

5.00 m

5.00 m 6.00 m 5.00 m

KHAIRUNNISA
1610811120018
TUGAS PERANCANGAN BANGUNAN REKAYASA SIPIL I
(HSKB - 631)

Gambar Error! No text of specified style in document..4 Lebar Jalur Pembebanan Beban Hdiup
pada Portal B

Beban hidup untuk parkir mobil = 407,89 × 5,5 = 2243,395 kg/m’

qLL = 2243,395 kg/m’

qLL = 22,43 kN/m’


qDL = 22,43 kN/m’

7.00 m
qDL = 22,43 kN/m’

7.00 m
qDL = 22,43 kN/m’

7.00 m
qDL = 22,43 kN/m’

7.00 m

5.00 m 6.00 m 5.00 m

Gambar Error! No text of specified style in document..5 Beban Hidup yang Bekerja pada Portal Melintang

KHAIRUNNISA
1610811120018
TUGAS PERANCANGAN BANGUNAN REKAYASA SIPIL I
(HSKB - 631)

qDL = 69,75 kN/m’

qDL = 69,75 kN/m’ 7.00 m

7.00 m
qDL = 69,75 kN/m’

7.00 m
qDL = 69,75 kN/m’

7.00 m

5.00 m 6.00 m 5.00 m

Gambar Error! No text of specified style in document..6 Beban Hidup yang Bekerja pada Portal
Memanjang

KHAIRUNNISA
1610811120018
TUGAS PERANCANGAN BANGUNAN REKAYASA SIPIL I
(HSKB - 631)

Perhitungan Beban Tingkat

1. Lantai 1,2 dan 3


Luas lantai = 16 × 16 = 256 m2
panjang total dinding = 128 m
 Beban mati

Balok induk (30/40) = 0,30×0,40×2400×128 = 36864 kg


Balok anak (20/30) = 0,20×0,30×2400×128 = 18432 kg
Pelat (tp = 12 cm) = 2400×0,12×256 = 73728 kg
Ubin dan adukan semen = (24+21)×256 = 11520 kg
Dinding ½ batu = (7-0,15-0,20)×250×128 = 212800 kg

 Beban hidup

Beban hidup untuk parkir mobil (reduksi 30 %) = 407,89 × 256 × 30% =


31325,952 kg

KHAIRUNNISA
1610811120018

Anda mungkin juga menyukai