Anda di halaman 1dari 5

Cara dan Langkah Penilaian Portofolio Yang Harus Dilakukan Oleh Pendidik

Posted on November 1, 2017Author KusmediLilik 0


cahayapendidikan.com-Cara dan Langkah Penilaian Portofolio Yang
Harus Dilakukan Oleh Pendidik.
Implementasi Kurikulum 2013 atau K13 selain berdampak terhadap proses belajar
mengajar, berdampak pula terhadap penilaian yang dilakukan oleh pendidik. Cara dan
Langkah Penilaian Portofolio Yang Harus Dilakukan Oleh Pendidik.
Kalau kita cermati proses pembelajaran pada Kurikulum 2006 terdiri atas 3 langkah
kegiatan yaitu Eksplorasi, Elaborasi dan Konfirmasi (EEK). Sedangkan pada kurikulum
2013 atau K13 dalam proses pembelajarannya terdiri atas kegiatan
Mengamati, Menanya, Mencoba, Menalar, dan Mengkomunikasikan (5M).
Pada prinsipnya kedua kurikulum tersebut tidak jauh berbeda dalam makna. Hanya pada
kurikulum 2013 lebih ditekankan pada metode saintifiknya. Guru berperan sebagai
fasilitator, diharapkan dalam pembelajaran peserta didik yang aktif. Dalam pendidikan,
tiga hal berikut harus dikuasai oleh seorang guru, yaitu kurikulum, proses pembelajaran,
dan sistem penilaiannya.
Perubahan standar penilaian yang dicanangkan pemerintah dalam Kurikulum 2013
memerlukan perhatian guru secara optimal. Karena proses penilaian merupakan hal
penting dalam sebuah pembelajaran. Penilaian merupakan komponen yang sangat
penting dalam kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan guru dan peserta didik.
Penilaian merupakan suatu kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk
mengumpulkan informasi. Informasi apa? yaitu tentang proses dan hasil belajar peserta
didik dalam rangka membuat keputusan berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu.
Portofolio mencerminkan kinerja nyata peserta didik untuk menunjukkan kemajuan
peserta didik selama proses pembelajaran. Instrumen penilaian portofolio yang
dikembangkan dapat memudahkan penilaian.

Cara dan Langkah Penilaian Portofolio Yang Harus Dilakukan


Oleh Pendidik
Sebagai sumber informasi, mempermudah dokumentasi, menghargai perkembangan
peserta didik, dan meningkatkan efektivitas proses pembelajaran. Penilaian portofolio
dapat dijadikan alat untuk menggali informasi tentang pemahaman siswa mengenai
suatu konsep.
Selain itu dapat membantu siswa meningkatkan rasa tanggungjawab dalam belajar.
Terkait penilaian, pada kurikulum 2013 penilaiannya cukup rumit. Terdapat tiga aspek
yang harus dinilai oleh pendidik yaitu aspek Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan.
Penilaian Sikap terdiri atas Sikap Spiritual dan Sikap sosial. Yaitu kegiatan untuk
mengetahui kecenderungan perilaku spiritual dan sosial peserta didik. Nilai Sikap ini
diperoleh dari pengamatan dalam kehidupan sehari-hari, baik di dalam maupun di luar
kelas sebagai hasil pendidikan.
Penilaian pengetahuan dilakukan dengan berbagai teknik, yang biasa digunakan adalah
tes tertulis, tes lisan, dan penugasan. Kegiatan penilaian ini sudah biasa dilakukan oleh
pendidik. Sedangkan penilaian keterampilan pada kurikulum 2006 belum nampak
sebagai nilai yang mandiri. Tetapi pada kurikulum 2013 nilai keterampilan dijasikan
sebagai bagian dari penilaian berbasis kelas.
Penilaian keterampilan adalah penilaian yang dilakukan untuk mengukur kemampuan
peserta didik dalam menerapkan pengetahuan dalam melakukan tugas tertentu. Penilaian
keterampilan tersebut meliputi ranah berpikir dan bertindak. Keterampilan ranah
berpikir meliputi antara lain keterampilan menggunakan, mengurai, merangkai,
modifikasi, dan membuat.
Cara dan Langkah Penilaian Portofolio
Sedangkan keterampilan dalam ranah bertindak antara lain membaca, menulis,
menghitung, menggambar, dan mengarang. Penilaian keterampilan dapat dilakukan
dengan berbagai teknik, antara lain penilaian praktik, penilaian produk, penilaian
proyek, penilaian portofolio.
Pada kesempatan kali ini admin akan membahas penilaian keterampilan dengan teknik
portofolio.
Baca juga: Penilaian Kurikulum 2013 oleh Pendidik
Penilaian Portofolio
Portofolio berarti surat-surat atau dokumen. Sehingga berarti juga kumpulan dokumen
berharga dari suatu pekerjaan. Portofolio merupakan penilaian berkelanjutan
berdasarkan kumpulan informasi yang bersifat reflektif-integratif yang menunjukkan
perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu.
Tujuan utama dilakukannya portofolio adalah untuk menentukan hasil karya dan proses
perolehannya, sebagai bukti pencapaian indikator kompetensi dasar. Selain berfungsi
sebagai tempat penyimpanan hasil pekerjaan peserta didik, portofolio juga berfungsi
untuk mengetahui perkembangan kompetensi peserta didik.
Cara dan Langkah Penilaian Portofolio Yang Harus Dilakukan
Oleh Pendidik
Terdapat tiga tipe portofolio yaitu portofolio dokumentasi, portofolio proses, dan
portofolio pameran. Pendidik dapat memilih tipe portofolio sesuai dengan karakteristik
kompetensi dasar dan atau konteks mata pelajaran. Portofolio merupakan bagian dari
penilaian autentik, yang secara langsung dapat merepresentasikan sikap, pengetahuan,
dan keterampilan peserta didik.
Yang dimaksud penilaian otentik itu sendiri adalah penilaian sebenarnya yang dilakukan
guru terhadap siswa pada saat proses belajar berlangsung. Arifin (2011:4)
mengemukakan bahwa penilaian portofolio merupakan pendekatan yang bertujuan
mengukur sejauhmana kemampuan peserta didik dalam mengkonstruksi dan merefleksi
suatutugas/karya.
Melalui pengumpulan yang relevan dengan tujuan pembelajaran sehingga hasil
konstruksi dapat dinilai oleh guru dalam periode tertentu. Sebagai instrumen penilaian,
portofolio difokuskan pada dokumen tentang kerja pesert didik yang produktif. Yaitu
bukti tentang apa yang dapat dilakukan oleh peserta didik, bukan apa yang tidak dapat
dikerjakan. Portofolio sebagai salah satu instrumen penilaian harus mampu
mencerminkan hasil belajar atau hasil pekerjaan peserta didik terhadap sesuatu yang
dipelajarinya.
Panduan penilaian SMP sesuai kurikulum 2013 dapat anda download pada tautan ini.
Penilaian portofolio dilakukan untuk menilai karya-karya terbaik peserta didik secara
bertahap dan pada akhir suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan. Karya terbaik
tersebut disimpan dalam folder dokumen portofolio. Dan pada karya juga diperlukan
komentar dan refleksi dari pendidik, dan orangtua peserta didik.
Menurut Sumarna (2006) bahan yang dapat dijadikan portofolio di sekolah adalah:
1.Pengharagaan tertulis, misalnya sertifikat kejuaraan.
2. Penghargaan lisan, berupa catatan guru dalam waktu tertentu.
3. Hasil karya peserta didik.
4. Ringkasan hasil pekerjaan peserta didik.
5. Catatan peserta dalam kerja kelompok.
6. Contoh terbaik hasil pekerjaan peserta didik meurut guru.
7. Catatan pihak lain yang relevan.
8. Hasil rekapitulasi kehadiran.
9. Hasil ulangan harian atau semester.
10.Prosentase tugas yang telah diselesaikan peserta didik.
11.Catatan pribadi.
12.Daftar kehadiran.
13. Catatan peringatan dari guru.
14. Bahan-bahan audio visual.

Cara dan Langkah Penilaian Portofolio Yang Harus Dilakukan


Oleh Pendidik
Bahan-bahan yang dikumpulkan adalah bahan yang dapat memberikan informasi
tentang kemajuan peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Karya-karya terbaik
menurut pendidik dan peserta didik disimpan dalam folder dokumen portofolio. Setiap
karya pada dokumen portofolio harus memiliki makna atau kegunaan bagi peserta didik,
pendidik, dan orang tua peserta didik.
Dokumen portofolio dapat menumbuhkan rasa bangga bagi peserta didik sehingga dapat
mendorong untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik. Dengan demikian pendidik
lebih mantap dalam mengambil keputusan penilaian karena didukung oleh bukti-bukti
autentik.
Pendidik dan peserta didik perlu menentukan ruang lingkup penggunaan portofolio,
dengan langkah sebagai berikut:
1.Peserta didik memiliki dokumen portofolio sendiri yang memuat hasil belajar untuk
setiap kompetensi.
2. Jenis hasil kerja/karya yang perlu dikumpulkan/disimpan.
3. Pendidik sebaiknya memberi catatan (umpan balik) berisi komentar dan masukan
untuk ditindaklanjuti peserta didik.
4. Peserta didik menindaklanjuti masukan pendidik untuk memperbaiki hasil karyanya.
5. Pendidik mencatat perkembangan kemajuan belajar peserta didik berdasarkan
masukan yang diberikan.

Rambu-rambu penyusunan dokumen portofolio.


1) Dokumen portofolio berupa karya/tugas peserta didik dalam periode tertentu,
digunakan oleh pendidik untuk mendeskripsikan capaian kompetensi keterampilan.
2) Dokumen portofolio disertakan pada waktu penerimaan rapor kepada orangtua/wali
peserta didik. Orangtua/wali peserta didik memberi komentar pada dokumen portofolio
sebelum dikembalikan ke sekolah.
3) Pendidik pada kelas berikutnya menggunakan portofolio sebagai informasi awal
peserta didik yang bersangkutan.
Berikut ini contoh skema penilaian keterampilan dalam satu semester.

Dari contoh skema penilaian keterampilan di atas diketahui bahwa dokumen portofolio
dapat diperoleh dari hasil penilaian proyek dan atau produk. Berkenaan dengan proses
pengolahan nilai keterampilan, nilai portofolio tidak berupa angka melainkan berisi
deskripsi.
Berikut peranan portofolio untuk menentukan nilai keterampilan.
Dari tabel di atas jelas bahwa portofolio digunakan untuk memperkuat deskripsi
terhadap kompetensi yang telah dikuasai peserta didik. Nilai portofolio susah untuk
diwujudkan dalam bentuk angka.
Demikianlah uraian singkat Cara dan Langkah Penilaian Portofolio Yang Harus
Dilakukan Oleh Pendidik. Semoga dapat memberi pencerahan bagi para pendidik yang
merasa bimbang dalam memberikan nilai keterampilan kepada peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai