TINJAUAN PUSTAKA
A. Karies Gigi
Karies gigi adalah suatu proses penghancuran setempat jaringan kalsifikasi yang
dimulai pada bagian permukaan gigi melalui proses dekalsifikasi lapisan email gigi yang
diikuti oleh lisis struktur organik secara enzimatis sehingga terbentuk kavitas (lubang) yang
bila didiamkan akan menembus email serta dentin dan dapat mengenai bangian pulpa
(Dorland, 2010)
Karies terjadi bukan disebabkan karena satu faktor saja, melainkan disebabkan oleh
banyak faktor (multifaktoral). Hal itu berarti banyak sekali faktor yang yang menjadi
bahwa semakin dekat manusia tersebut hidup dengan alam semakin sedikit dijumpai
karies pada giginya. Dengan semakin cangihnya pabrik makanan, semakin tinggi juga
persentase karies pada masyarakat yang mengonsumsi makanan hasil pabrik tersebut
(Tarigan, 2013).
Ada tiga faktor utama yang menjadi penyebab karies gigi yaitu faktor host (gigi),
mikroorganisme, substrat dan ditambah faktor waktu. Karies bisa terjadi hanya kalau
Ada beberapa faktor yang dihubungkan dengan gigi sebagai tuan rumah terhadap
karies yaitu faktor morfologi gigi (ukuran dan bentuk gigi), struktur enamel, faktor
kimia dan kristalografis. Pit dan fisur pada gigi posterior sangat rentan terhadap karies
karena sisa-sisa makanan mudah menumpuk di daerah tersebut terutama pit dan fisur
yang dalam. Selain itu, permukaan gigi yang kasar juga dapat menyebabkan plak
terjadinya karies. Plak adalah suatu lapisan lunak yang terdiri atas kumpulan
dan melekat erat pada permukaan gigi yang tidak dibersihkan. Plak ini mula-
mula berbentuk agar cair yang lama kelamaan menjadi kelat dan tempat
beberapa strain lainnya. Selain itu, ada juga penelitian yang menunjukkan
adanya laktobasilus pada plak gigi. Pada penderita karies, jumlah laktobasilus
Streptokokus mutans yang diakui sebagai penyebab utama karies oleh karena
c) Faktor Substrat
(Tarigan, 2013).
sebaliknya pada orang dengan diet yang banyak mengandung lemak dan
protein hanya sedikit atau sama sekali tidak mempunyai karies gigi. Hal ini
penting untuk menunjukkan bahwa karbohidrat memegang peranan penting
d) Faktor waktu
Hamada,2008).
B. Kehamilan
1. Pengertian Kehamilan
tubuh wanita baik fisik maupun psikis. Pada masa kehamilan dipersiapkan dengan
baik,kesehatan ibu harus baik dan tidak mengalami kelainan (Hartati et al,2011).
keadaan jiwa ataupun tingkah laku. Pada wanita hamil, biasanya dapat terjadi
2) Bisa terjadi pembengkakan pada tangan dan kaki, terutama pada usia kehamilan
tertentu (pipi, sekitar hidung, sekitar puting susu dan diatas tulang kemaluan
sampai pusar).
4) Dapat terjadi penurunan pH saliva.
1) Morning sickness (rasa mual dan ingin muntah terutama pada waktu pagi hari).
dirinya, termasuk kebersihan giginya, sehingga kelompok ibu hamil sangat rawan
atau peka terhadap penyakit gigi dan mulut. Pada saat ibu hamil merasa
1. Pengertian BBLR
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang dilahirkan dengan berat badan
lahir kurang dari 2500 gram. Bayi dengan berat badan <2500 gram berdampak
dibandingkan dengan bayi berat lahir cukup atau ≥2500 gram (Saifuddin, 2010).
2. Klasifikasi BBLR
World Health Organization (WHO) tahun 1961 istilah premature baby diganti
Low Birth Weight Baby (bayi dengan berat badan lahir rendah disingkat BBLR).
Kondisi demikian tidak semua bayi dengan berat kurang dari 2500 gram disebabkan
a) Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), yaitu bayi lahir dengan berat 1.500-
2.500 gram
b) Berat Badan Lahir Sangat Rendah (BBLSR), yaitu bayi lahir dengan berat
<1.500 gram
c) Berat Badan Lahir Ekstrem Rendah (BBLER), yaitu bayi yang lahir dengan
Penyebab terbanyak terjadinya BBLR adalah kelahiran prematur. Faktor ibu yang
lain adalah umur, paritas, dan lain-lain. Faktor plasenta seperti penyakit vaskuler,
terjadinya BBLR
a) Faktor ibu
1) Penyakit
Keadaan gizi ibu hamil sebelum hamil sangat berpengaruh pada berat
badan bayi yang dilahirkan. Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat
abortus, bayi lahir mati, cacat bawaan, anemia pada bayi, mati dalam
kandungan dan lahir dengan BBLR. Oleh karena itu, supaya dapat melahirkan
bayi yang normal, ibu perlu mendapatkan asupan gizi yang cukup (Latief et
al., 2007).
3) Anemia
darah kurang dari 12 gram. Kejadian anemia pada ibu hamil harus selalu
kekurangan zat besi yang dapat menimbulkan gangguan atau hambatan pada
pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun sel otak. Hal ini dapat
b) Faktor janin
1) Hidroamnion
Hidroamnion adalah cairan amnion yang lebih dari 2000 ml. Pada
2) Kehamilan ganda/kembar
terdapat dua atau lebih embrio atau janin sekaligus. Kehamilan ganda dapat
memberikan resiko yang tinggi terhadap ibu dan janin. Oleh karena itu, harus
dilakukan perawatan antenatal yang intensif untuk menghadapi kehamilan
berlubang atau menjadi lebih cepatnya proses gigi berlubang yang sudah ada pada masa
kebersihan mulut yang kurang. Faktor-faktor yang dapat mendukung lebih cepatnya
proses gigi berlubang yang sudah ada pada wanita hamil karena pH saliva wanita hamil
lebih asam jika dibandingkan dengan yang tidak hamil dan konsumsi makan-makanan
kecil yang banyak mengandung gula. Rasa mual dan muntah membuat wanita hamil
malas memelihara kebersihan rongga mulutnya, akibatnya serangan asam pada plak
yang dipercepat dengan adanya asam dari mulut karena mual atau muntah tadi dapat
mempercepat proses terjadinya gigi berlubang. Gigi berlubang dapat menyebabkan rasa
ngilu bila terkena makanan atau minuman dingin atau manis. Bila dibiarkan tidak
dirawat, lubang akan semakin besar dan dalam sehingga menimbulkan pusing, sakit
Secara teoritis karies gigi atau gigi berlubang pada ibu hamil memiliki kaitan
dengan kejadian BBLR. Menurut Kristiyanasari (2011) ada beberapa faktor yang
menyebabkan kejadian BBLR, antara lain infeksi. Karies merupakan salah satu jenis
infeksi. Terjadinya perubahan dalam rongga mulut saat kehamilan seperti timbulnya
karies dan penyakit periodontal disebabkan banyak faktor antara lain meningkatnya
frekuensi dan waktu makan, berkurangnya frekuensi kebersihan gigi dan mulut karena
kelelahan, mual pada saat menyikat gigi dan terjadinya perdarahan gingiva
(Mona,2004).
perkembangan karies. Telah dicatat 70% dari ibu hamil mengalami mual dan muntah
dimulai pada minggu 4-8 kehamilan. Sisa muntahan makanan yang masih berada di
dalam mulut dan kontak langsung dengan gigi,menyebabkan terbentuknya karies gigi.
hamil mendapatkan pemeriksaan gigi dan pengobatan infeksi rongga mulut hal ini
Walaupun pada umumnya ibu hamil dinyatakan sehat tetapi tidak perlu dipungkiri
bahwa mereka menolak perawatan gigi dan mulut karena mereka hamil, namun
kehamilan yang sehat juga dapat menyebabkan perubahan besar terkait dengan