Anda di halaman 1dari 21

LEGAL ASPEK PRODUK TIK

Merk

Dosen : Ibu Dessy Tri Anggraeni, SKOM

Kelompok : 7 (Tujuh)

 Andry Trisnampatti (50412855)


 Cindy Amriyani (51412619)
 Mayang Binasthika Mentari (54412499)
 Numan A H (55412432)
 Rezqie Fadilla (56412224)

Kelas : 2IA22

UNIVERSITAS GUNADARMA
2014

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT, atas berkat rahmat dan karunianya atas selesainya
makalah kelompok kami pada mata kuliah Legal Aspek Produk TIK yang berjudul “Merk”.
Mencoba memberikan penjelasan dan pegangan yang jelas, mudah dan ringkas, guna untuk
mempermudah pembaca memahami dan mengerti dalam materi merk. Semoga dengan
adanya makalah ini, pembaca menjadi lebih memahami tentang perlunya mengetahui tentang
merk.

Ucapkan terima kasih tak luput diucapkan kepada dosen mata kuliah Legal Apek
Produk TIK yaitu Ibu Dessy Tri Anggraeni yang telah memberikan arahan dan bimbingan
dalam penyusunan makalah ini. Menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah
ini, maka dari itu kami berharap kritik dan saran yang membangun untuk ke depannya agar
kami dapat lebih baik lagi dalam mengerjakan makalah berikutnya.

Dengan ini, untuk para pembaca bisa memahami isi dari makalah ini, selamat
membaca dan semoga bisa memanfaatkan makalah ini didalam kehidupan terutama untuk
merk. 

Jakarta, 30 Maret 2014

Penulis

2
DAFTAR ISI

Cover..... ..................................................................................................................................... 1
Kata Pengantar.... ....................................................................................................................... 2
Daftar Isi .................................................................................................................................... 3

BAB I
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................................ 5
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................................... 6

BAB II
PEMBAHASAN.......................................................................................................................7
2.1 Landasan Teori...............................................................................................................7
o Pengertian Merk........................................................................................................7
o Jenis Merk.................................................................................................................7
o Persyaratan dan Pendaftaran Merk...........................................................................8
o Prosedur dan Perpanjang Pendaftaran Merk...................................... .....................9
o Pengalihan Hak Atas Merk.....................................................................................10
o Perjanjian Lisensi....................................................................................................11
o Penghapusan Dan Pembatalan Pendaftaran Merk..................................................12
o Ganti Rugi Perdata & Tuntutan Pidana................................................................. 13

BAB III
STUDI KASUS......................................................................................................................16

BAB IV
PENUTUP...............................................................................................................................20
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................20
3.2 Daftar Pustaka.............................................................................................................21

3
BAB I
PENDAHULUAN

Asal usul merk itu sendiri berpangkal di sekitar abad pertengahan di Eropa, pada saat
perdagangan dengan dunia luar mulai berkembang. Fungsinya semula untuk menunjukkan
asal produk yang bersangkutan. Baru setelah dikenal metode produksi massal dan dengan
jaringan distribusi dan pasar yang lebih luas dan kian rumit, fungsi merk berkembang
menjadi seperti yang dikenal sekarang ini (Bambang Kesowo, 1995 : 16).
Merk menjadi salah satu kata yang sangat populer yang sering digunakan dalam hal
mempublikasikan produk baik itu lewat media massa seperti di surat kabar, majalah, dan
tabloid maupun lewat media elektronik seperti di televisi, radio dan lain-lain. Seiring dengan
semakin pesatnya persaingan dalam dunia perdagangan barang dan jasa ahkir-akhir ini maka
tidak heran jika merk memiliki peranan yang sangat signifikan untuk dikenali sebagai tanda
suatu produk tertentu di kalangan masyarakat dan juga memilki kekuatan serta manfaat
apabila dikelola dengan baik.
Merk bukan lagi kata yang hanya dihubungkan dengan produk atau sekumpulan
barang pada era perdagangan bebas sekarang ini tetapi juga proses dan strategi bisnis. Oleh
karena itu, merk mempunyai nilai atau ekuitas. Dan ekuitas menjadi sangat penting karena
nilai tersebut akan menjadi tolak ukur suatu produk yang ada dipasaran.
Pemanfaatan merk-merk terkenal pada saat sekarang sudah mulai marak, hal tersebut
tidak lain karena menjanjikan keuntungan besar yang akan didapat apabila mempergunakan
merk terkenal dari pada menggunakan merknya sendiri. Apalagi pada saat krisis ekonomi
yang berkepanjangan seperti saat sekarang ini, banyak produsen yang mensiasati dengan cara
mengkombinasikan barang-barang bermerk yang asli dengan yang bajakan, karena bajakan
tersebut secara fisik benar-benar mirip dengan yang asli.
Banyak alasan mengapa banyak industri memanfaatkan merk-merk terkenal untuk
produk-produknya, salah satunya adalah agar mudah dijual, selain itu merk tak perlu repot-
repot mengurus nomor pendaftaran ke Dirjen HaKI atau mengeluarkan uang jutaan rupiah
untuk membangun citra produknya (brand image). Mereka tidak perlu repot repot membuat
divisi riset dan pengembangan untuk dapat menghasilkan produk yang selalu up to date,
karena mereka tinggal menjiplak produk orang lain dan untuk pemasarannya biasanya
“bandar” yang siap untuk menerima produk jiplak tersebut. Secara ekonomi memang
memanfaatkan merk terkenal mendatangkan keuntungan yang cukup besar dan fakta

4
dilapangan membuktikan hal tersebut, selain itu juga didukung oleh daya beli konsumen yang
pas-pasan tetapi ingin tampil trendi.
Produk-produk bermerk (luxrury good) asli tapi palsu (aspal) seperti baju, celana,
jaket dan berbagai asesoris lainnya sangat mudah didapat dan ditemukan di kota-kota besar,
peredarannyapun meluas mulai dari kaki lima sampai pusat pertokoan bergengsi. Salah satu
daya tarik dari produk bermerk palsu memang terletak pada harganya yang sangat murah.

1.1 Latar Belakang Masalah

Merk memiliki peran mengidentifikasi sumber atau pembuat produk dan


memungkinkan konsumen untuk menuntut tanggung jawab atas kinerjanya kepada pabrikan
atau distributor tertentu. Merk juga melaksanakan fungsi yang berharga bagi perusahaan.
Merk menyederhanakan penanganan atau penelusuran produk. Merk membantu mengatur
catatan persediaan dan catatan akuntansi. Merk juga menawarkan perlindungan hukum
kepada perusahaan untuk fitur-fitur atau aspek unik produk. Merk menandakan tingkat
kualitas tertentu sehingga pembeli yang puas dapat dengan mudah memilih produk kembali.
Merk menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh sebuah perusahaan dan
menjadi unjung tombak untuk menaklukkan hati konsumen (pelanggan). Merk memiliki
peranan penting dalam meningkatkan penjualan satu produk perusahaan. Nama, jenis dan
bentuk dari suatu produk umumnya dicerminkan dari merknya. Karena itulah merk menjadi
salah satu prioritas dalam meluncurkan atau mempertahankan konsistensi satu produk.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa definisi dari Merk dan jenis merk ?


2. Apa saja persyaratan dan pendaftaran merk?
3. Apa prosedur dan perpanjang pendaftaran merk?
4. Apa saja pengalihan hak atas merk?
5. Apa definisi dari perjanjian lisensi?
6. Apa saja penghapusan dan pembatalan pendaftaran merk?
7. Apa saja ganti rugi perdata dan tuntutan pidana?

5
1.3 Tujuan Penulisan

Mencoba memberikan penjelasan dan pegangan yang jelas, mudah dan ringkas, guna
untuk mempermudah pembaca memahami dan mengerti dalam materi tentang merk ini.
Semoga dengan adanya makalah ini, pembaca menjadi lebih memahami tentang pentingnya
merk dan apa saja hukum yang ada jika salah dalam penyalah gunakan merk. Untuk
menjelaskan definisi dari merk, jenis merk, persyaratan dan pendaftaran merk, prosedur dan
perpanjang pendaftaran merk, pengalihan hak atas merk, perjanjian lisensi, penghapusan dan
pembatalan pendaftaran merk dan ganti rugi perdata dan tuntutan pidana dalam penyalah
gunaan merk tersebut.

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Landasan Teori

Pengertian Merk

Merk adalah suatu nama, simbol, tanda, desain atau gabungan di antaranya untuk
dipakai sebagai identitas suatu perorangan, organisasi atau perusahaan pada barang dan jasa
yang dimiliki untuk membedakan dengan produk jasa lainnya. Merk yang kuat ditandai
dengan dikenalnya suatu merk dalam masyarakat, asosiasi merk yang tinggi pada suatu
produk, persepsi positif dari pasar dan kesetiaan konsumen terhadap merk yang tinggi.
Dengan adanya merk yang membuat produk yang satu beda dengan yang lain
diharapkan akan memudahkan konsumen dalam menentukan produk yang akan
dikonsumsinya berdasarkan berbagai pertimbangan serta menimbulkan kesetiaan terhadap
suatu merk (brand loyalty). Kesetiaan konsumen terhadap suatu merk atau brand yaitu dari
pengenalan, pilihan dan kepatuhan pada suatu merk.

Jenis Merk

Jenis-jenis merk dapat dibagi menjadi tiga yaitu :


1) Merk Dagang merupakan merk yang digunakan pada barang yang diperdagangkan
oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk
membedakan dengan barang-barang sejenisnya.
2) Merk Jasa merk yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh seseorang atau
beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan
jasa-jasa sejenis lainnya.
3) Merk Kolektif adalah merk yang digunakan pada barang atau jasa dengan
karakteristik yang sama yang diperdagangkan oleh beberapa orang atau badan hukum
secara bersama-sama untuk membedakan dengan barang atau hal sejenis lainnya.

Sementara itu merk dibagi menjadi dua macam yaitu :


1. Manufacturer Brand atau merk perusahaan adalah merk yang dimiliki oleh suatu
perusahaan yang memproduksi produk atau jasa. Contohnya seperti soffel, capilanos,

7
ultraflu, so klin, philips, tessa, benq, faster, nintendo wii, vit, vitacharm, vitacimin,
dan lain-lain.
2. Private brand atau merk pribadi adalah merk yang dimiliki oleh distributor atau
pedagang dari produk atau jasa seperti zyrex ubud yang menjual laptop cloud everex,
hipermarket giant yang menjual kapas merk giant, carrefour yang menjual produk
elektrinik dengan merk bluesky, supermarket hero yang menjual gula dengan merk
hero, dan lain sebagainya.
3. Ada juga produk generik yang merupakan produk barang atau jasa yang dipasarkan
tanpa menggunakan merk atau identitas yang membedakan dengan produk lain baik
dari produsen maupun pedagang. Contoh seperti sayur-mayur, minyak goreng curah,
abu gosok, buah-buahan, gula pasir curah, bunga, tanaman, dan lain sebagainya.

Persyaratan & Pendaftaran Merk

Hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum mengajukan permohonan pendaftaran merk:

 Sebelum memutuskan untuk memakai sebuah logo atau nama sebagai merk dagang,
disarankan (namun tidak diwajibkan) bagi pemilik usaha untuk melakukan
penelusuran merk (trademark search) terlebih dahulu untuk memastikan apakah logo
atau nama yang dipilih telah didaftarkan oleh pihak lain untuk jenis jasa atau barang
yang sama. Penelusuran merk menghindarkan pemilik usaha dari kerugian akibat
penolakan permohonan pendaftaran merk dan dari kemungkinan tuntutan hukum dari
pemilik merk terdaftar sebagai pemilik yang sah menurut hukum, baik secara perdata
maupun pidana akibat memakai merknya secara komersial tanpa seijin pemilik merk.
 Penelusuran merk dapat dilakukan langsung melalui website Direktorat Jenderal Hak
Kekayaan Intelektual (Ditjen HKI) www.dgip.go.id. Apabila pencarian dirasa kurang
lengkap, Anda dapat menghubungi kami untuk memperoleh informasi yang lebih
akurat dan terkini dengan mengIsi formulir permintaan penelusuran merk.

Tata cara pengajuan permohonan pendaftaran merk di Republik Indonesia di atur


dengan Undang-Undang No.15 Tahun 2001 tentang Merk jo Peraturan Pemerintah No.23
Tahun 1993 tentang Tata Cara Permintaan Pendaftaran Merk jo Peraturan Pemerintah No. 38
Tahun 2009 tentang Jenis dan Tarif PNBP yang berlaku pada Departemen Hukum dan HAM
RI jo Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2005 tentang Konsultan Hak Kekayaan Intelektual.

8
Adapun persyaratan umum dalam pengajuan permohonan pendaftaran merk adalah sebagai
berikut :
1) Mengisi formulir pendaftaran merk dalam bahasa Indonesia dengan cara
diketik secara rapi dalam rangkap 4 (empat)
2) Melampirkan etiket / contoh merk yang akan didaftar dengan ukuran minimal
2 x 2 cm dan maksimal 9 x 9 cm
3) Melampirkan surat pernyataan yang ditandatangani oleh Pemohon di atas
kertas bermaterai cukup
4) Surat Kuasa Khusus kepada Konsultan HKI terdaftar di Kementerian Hukum
dan HAM RI bila diajukan melalui Kuasa Hukum
5) Fotokopi kartu identitas pemohon (KTP, SIM, Pasport), apabila Pemohon
merupakan badan hukum turut dilampirkan fotokopi akta badan hukum
lengkap dengan perubahan terakhir
6) Bukti pembayaran yang telah disetor pada Bank yang ditunjuk
Lamanya pengajuan permohonan pendaftaran sampai dengan mendapat nomor
register permohonan pendaftaran adalah 1 (satu) hari kerja, dan lamanya proses permohonan
sampai dengan terdaftar dengan terbitnya sertifikat adalah lebih kurang adalah selama 465
hari, sesuai dengan ketentuan aturan dalam UU Merk Indonesia.

Prosedur & Perpanjang Pendaftaran Merk

Merk merupakan salah satu objek yang dilindungi hak kekayaan intelektual. Merk
diatur dalam Undang- Undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merk. Dalam undang- undang,
pengertian merk adalah merk merupakan tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf,
angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya
pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa.
Pada dasarnya merk yang terdaftar mendapat perlindungan hukum untuk jangka
waktu 10 tahun sejak tanggal penerimaan dan jangka waktu perlindungan itu dapat
diperpanjang. Jika ingin memperpanjang maka sebagai pemilik merk terdaftar, dapat
mengajukan permohonan perpanjangan untuk jangka waktu yang sama. Perpanjangan merk
diajukan secara tertulis ke Dirjen HKI oleh pemilik Merk atau Kuasanya dalam jangka waktu
12 bulan sebelum berakhirnya jangka waktu perlindungan bagi. Merk terdaftar tersebut. Perlu
diperhatiakan Permohonan perpanjangan disetujui apabila :

9
 Merk yang bersangkutan masih digunakan pada barang atau jasa sebagaimana disebut
dalam Sertifikat Merk
 Barang atau jasa masih diproduksi dan diperdagangkan.

Permohonan perpanjangan pendaftaran merk diajukan dengan cara mengisi formulir yang
khusus disediakan untuk itu dalam bahasa Indonesia dan diketik rangkap 4 (empat). Pemohon
wajib melampirkan:
 Surat pernyataan dari pemohon atau instansi terkait yang menyatakan bahwa merk
yang dimohonkan perpanjangannya masih tetap digunakan
 Surat kuasa khusus, apabila permohonan perpanjangan pendaftaran merk diajukan
melalui kuasa
 Salinan resmi akte pendirian badan hukum atau fotokopinya yang dilegalisir oleh
notaris, apabila pemohon badan hukum
 24 lembar etiket merk (4 lembar dilekatkan pada formulir) yang dicetak di atas kertas
 Fotokopi kartu tanda penduduk pemohon
 Bukti pembayaran biaya permohonan.

Jika perpanjangan merk sudah diajukan maka nantinya Perpanjangan jangka waktu
perlindungan Merk terdaftar akan dicatat dalam Daftar Umum Merk dan diumumkan dalam
Berita Resmi Merk akan serta diberitahukan secara tertulis kepada pemilik Merk atau
Kuasanya.

Pengalihan Hak Atas Merk

Permohonan pencatatan pengalihan hak merk terdaftar diajukan secara tertulis dalam bahasa
Indonesia oleh pemohon dengan cara diketik rangkap 2 (dua).
 Permohonan memuat dengan jelas tentang:
o Nama merk dan nomor pendaftaran merk yang dimohonkan pencatatan
pengalihan hak
o Nama dan alamat pemilik lama
o Nama dan alamat pemilik baru

Pemohon wajib melampirkan:


a. Bukti adanya pengalihan hak, dapat berupa :

10
 Surat perjanjian jual beli
 Surat wasiat
 Surat hibah yang dibuat di depan notaries
 Surat penetapan waris oleh pengadilan
b. Surat kuasa khusus, apabila permohonan pencatatan pengalihan hak diajukan
melalui kuasa
c. Salinan resmi akta pendirian badan hukum atau fotokopinya yang telah dilegalisir
oleh notaris, apabila pemohon badan hokum
d. Fotokopi bukti kepemilikan merk yang dialihkan, dapat berupa sertifikat, petikan
resmi merk atau fotokopi merk dalam BRM seri B
e. Fotokopi kartu tanda penduduk pemberi dan penerima hak
f. Surat pernyataan dari penerima hak yang bermeterai cukup dengan menyatakan
bahwa penerima hak masih akan tetap menggunakan merk tersebut
g. Bukti pembayaran biaya permohonan.

Perjanjian Lisensi

Perjanjian lisensi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, yang mana satu pihak
yaitu pemegang hak bertindak sebagai pihak yang memberikan lisensi, sedangkan pihak yang
lain bertindak sebagai pihak yang menerima lisensi. Pengertian lisensi itu sendiri adalah izin
untuk menikmati manfaat ekonomi dari suatu obyek yang dilindungi HKI untuk jangka waktu
tertentu. Sebagai imbalan atas pemberian lisensi tersebut, penerima lisensi wajib membayar
royalti dalam jumlah tertentu dan untuk jangka waktu tertentu. Mengingat hak ekonomis
yang terkandung dalam setiap hak eksklusif adalah banyak macamnya, maka perjanjian
lisensi pun dapat memiliki banyak variasi.
Ada perjanjian lisensi yang memberikan izin kepada penerima lisensi untuk
menikmati seluruh hak eksklusif yang ada, tetapi ada pula perjanjian lisensi yang hanya
memberikan izin untuk sebagian hak eksklusif saja, misalnya lisensi untuk produksi saja, atau
lisensi untuk penjualan saja. Perjanjian lisensi harus dibuat secara tertulis dan harus
ditandatangani oleh kedua pihak. Perjanjian lisensi sekurang-kurangnya memuat informasi
tentang:
a. Tanggal, bulan dan tahun tempat dibuatnya perjanjian lisensi
b. Nama dan alamat lengkap serta tanda tangan para pihak yang mengadakan perjanjian
lisensi

11
c. Obyek perjanjian lisensi
d. Jangka waktu perjanjian lisensi
e. Dapat atau tidaknya jangka waktu perjanjian lisensi diperpanjang
f. Pelaksanaan lisensi untuk seluruh atau sebagian dari hak ekslusif
g. Jumlah royalti dan pembayarannya
h. Dapat atau tidaknya penerima lisensi memberikan lisensi lebih lanjut kepada pihak
ketiga
i. Batas wilayah berlakunya perjanjian lisensi, apabila diperjanjikan dapat atau tidaknya
pemberi lisensi melaksanakan sendiri karya yang telah dilisensikan.

Perjanjian lisensi dilarang memuat ketentuan yang langsung maupun tidak langsung
dapat menimbulkan akibat yang merugikan perekonomian Indonesia atau memuat
pembatasan yang menghambat kemampuan bangsa Indonesia dalam menguasai dan
mengembangkan teknologi pada umumnya (referensi Undang-undang Paten). Pendaftaran
dan permintaan pencatatan perjanjian lisensi yang memuat ketentuan atau memuat hal yang
demikian harus ditolak oleh Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual.

Penghapusan Dan Pembatalan Pendaftaran Merk

Penghapusan
Penghapusan pendaftaran Merk dari Daftar Umum Merk dapat dilakukan atas prakarsa
Direktorat Jenderal atau berdasarkan permohonan pemilik Merk yang bersangkutan.
Penghapusan pendaftaran Merk atas prakarsa Direktorat Jenderal dapat dilakukan jika :
a) Merk tidak digunakan selama 3 (tiga) tahun berturut-turut dalam perdagangan barang
dan/atau jasa sejak tanggal pendaftaran atau pemakaian terakhir, kecuali apabila ada
alasan yang dapat diterima oleh Direktorat Jenderal
b) Merk digunakan untuk jenis barang dan/atau jasa yang tidak ssuai dengan jenis barang
atau jasa yang dimohonkan pedaftaran, termasuk pemakaian Merk yang tidak sesuai
dengan Merk yang didaftar
c) Permohonan penghapusan pendaftaran Merk oleh pemiik Merk atau Kuasanya, baik
sebagian atau seluruh jenis barang dan/atau jasa, diajukan kepada Direktorat Jenderal
d) Penghapusan pendaftaran Merk berdasarkan alasan dapat pula diajukan oleh pihak
ketiga dalam bentuk gugatan kepada Pengadilan Niaga.

12
Pembatalan
a) Gugatan Pembatalan Pendaftaran Merk diajukan oleh pihak yang berkepentingan
dengan alasan bahwa merk termasuk dalam merk yang tidak dapat didaftar atau harus
ditolak
b) Pemilik Merk yang tidak terdaftar/ditolak dapat mengajukan gugatan setelah
mengajukan
Permohonan ke Direktorat Jenderal. Gugatan tersebut diajukan ke Pengadilan Niaga,
dalam hal penggugat tinggal di luar wilayah Republik Indonesia, gugatan diajukan
kepada Pengadilan Niaga di Jakarta
c) Gugatan tersebut diajukan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak tanggal
pendaftaran merk atau dapat dilakukan tanpa batas waktu apabila Merk yang
bersangkutan bertentangan dengan moralitas agama, kesusilan, atau ketertiban umum
d) Terhadap putusan Pengadilan Niaga tersebut dapat diajukan kasasi. Setelah isi
putusan keluar maka segera disampaikan oleh Panitera yang bersangkutan kepada
Direktorat Jenderal setelah tanggal putusan diucapkan. Oleh Direktorat Jenderal
dilaksanakan pembatalan pendaftaran merk dari Daftar Umum Merk dan
mengumumkannya dalam Berita Resmi Merk, setelah putusan tersebut diterima dan
mempunyai kekuatan hukum tetap.

Ganti Rugi Perdata & Tuntutan Pidana

Gugatan ganti rugi


Pasal 76 (1) (a) Pemilik merek terdaftar dapat mengajukan gugatan terhadap pihak
lain yang secara tanpa hak menggunakan merek yang mempunyai persamaan pada pokoknya
atau keseluruhannya untuk barang atau jasa yang sejenis berupa gugatan ganti rugi.
Sayangnya sampai saat ini belum ada putusan Pengadilan yang mengabulkan gugatan ganti
rugi.
1. Interlocutory injuction. Pasal 76 (1) (b) pemilik merek terdaftar dapat mengajukan
gugatan pada pihak lain yang secara tanpa hak menggunakan merek yang mempunyai
persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya untuk barang atau jasa yang sejenis
berupa penghentian semua perbuatan yang berkaitan dengan penggunaan merek
tersebut. Seluruh gugatan ditunjukan kepada Pengadilan Niaga. Hak mereka
merupakan suatu hak kebendaan, oleh karena haknya bersifat kebendaan maka hak
tersebut dapat dipertahankan oleh siapa saja. Di dalam Pasal 76 tersebut disebutkan

13
ada dua macam bentuk dari tuntutan gugatan yakni berupa permintaan ganti rugi dan
penghentian dari pemakaian suatu merek. Ganti rugi tersebut harus dapat dinilai
dengan uang, dan ganti rugi immaterial yakni berupa ganti rugi yang disebabkan oleh
pemakaian merek dengan tanpa hak sehingga yang berhak menderita kerugian secara
moril.
2. Tuntutan pelanggaran atas hak merek secara pidana. Undang-undang merek No.
15/2001 menggolongkan delik dalam perlindungan hak merek sebagai pelanggaran
dan delik kejahatan. Delik pelanggaran secara jelas disebut dalam pasal 94, yakni ;
"barang siapa memperdagangkan barang dan atau jasa yang diketahui atau patut
diketahui bahwa barang dan atau jasa tersebut merupakan hasil pelanggaran
sebagaimana dimaksud dalam pasal 90,91,92 dan atau 93 dipidana dengan pidana
kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp. 200.000.000,-
(duaratus juta rupiah)".

Pasal 90 "barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak menggunakan merek yang sama pada
keseluruhannya dengan merek terdaftar milik pihak lain untuk barang dan atau jasa sejenis
yang diproduksi atau diperdagangkan"

Pasal 91 "barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak menggunakan merek yang sama pada
pokoknya dengan merek terdaftar milik pihak lain untuk barang yang sama atau sejenis yang
diproduksi atau diperdagangkan "

Pasal 92 ayat 1 "barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak menggunakan tanda yang
sama pada keseluruhannya dengan indikasi Geografis milik pihak lain untuk barang yang
sama atau sejenis dengan barang yang terdaftar "

Pasal 92 ayat 2 "barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak menggunakan tanda yang
sama pada pokoknya dengan indikasi Geografis milik pihak lain untuk barang yang sama
atau sejenis dengan barang yang terdaftar "

Pasal 92 ayat 3 "Terhadap pencantuman asal sebenarnya pada barang yang merupakan
hasil pelanggaran ataupun pencantuman kata yang menunjukan bahwa barang tersebut
merupakan tiruan barang yang terdaftar dan dilindungi berdasarkan indikasi Geografis,
diberlakukan ketentuan sebagaiman dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 "

14
Pasal 93 " barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak menggunakan tanda yang dilindungi
berdasarkan indikasi asal pada barang atau jasa sehingga dapat memperdaya atau
menyesatkan masyarakat mengenai asal barang atau asal jasa tersebut"

Selain delik pelanggaran, selebihnya adalah delik kejahatan. Hal ini berarti bahwa
terhadap percobaan untuk melakukan delik yang digolongkan dalam delik kejahatan tetap
diancam dengan hukuman pidana. Adapun ancaman pidana yang dimaksudkan tersebut,
termuat dalam pasal 90 dan pasal 91 Undang-Undang Merek No. 15 tahun 2001, yakni :

Pasal 90 "barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak menggunakan merek yang sama pada
keseluruhannya dengan merek terdaftar milik pihak lain untuk barang dan atau jasa sejenis
yang diproduksi atau diperdagangkan, dipidana dengan penjara paling lama 5 (lima) tahun
dan atau denda paling banyak Rp. 1.000.000.000,-(satu milyar rupiah) ;

Pasal 91 "barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak menggunakan merek yang sama pada
pokoknya dengan merek terdaftar milik pihak lain untuk barang yang sama atau sejenis yang
diproduksi atau diperdagangkan dipidana dengan pidana penjara paling lama 4
(empat)tahun dan atau denda paling banyak Rp. 800.000.000,-(delapan ratus juta rupiah) ;

15
BAB III
STUDI KASUS

UU ITE dan Telekomunikasi – Seputar Penyadapan


Beberapa waktu lalu rakyat Indonesia dikejutkan publikasi dari Wikileaks, situs
pembobol informasi rahasia elektronik terkemuka, yang menyebutkan bahwa pemerintah
Australia telah melakukan penyadapan terhadap sejumlah nomor telepon seluler (handphone)
yang diduga milik pejabat tinggi negara, para tokoh dan Ibu Negara Republik Indonesia.
Publikasi wikileaks tersebut kontan menimbulkan reaksi protes keras dari pemerintah RI dan
masyarakat Indonesia. Di samping menyampaikan protes kepada Australia, banyak pihak
yang mempertanyakan kenapa nomor telepon seluler milik pejabat Indonesia itu bisa disadap
oleh pihak asing.

Berikut ini dibahas sedikit mengenai seputar penyadapan, teknik yang digunakan serta
bagaimana cara pencegahannya.
UU ITE Nomor 11 Tahun 2008
Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) Nomor 11 Tahun 2008
mengatur ketentuan hukum terkait informasi dan transaksi berbasis elektronik yang berlaku
untuk setiap orang yang melakukan perbuatan hukum sebagaimana diatur dalam UU ITE ini,
baik yang berada di wilayah hukum Indonesia maupun di luar wilayah hukum Indonesia,
yang memiliki akibat hukum di wilayah hukum Indonesia dan/atau di luar wilayah hukum
Indonesia dan merugikan kepentingan Indonesia.
Secara umum, materi Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UUITE)
dapat dirumuskan sebagai berikut :
Pengaturan mengenai informasi dan transaksi elektronik dan pengaturan mengenai perbuatan
yang dilarang. Pengaturan mengenai informasi dan transaksi elektronik mengacu pada
beberapa instrumen internasional, seperti UNCITRAL Model Law on eCommerce dan
UNCITRAL Model Law on eSignature. Bagian ini dimaksudkan untuk mengakomodir
kebutuhan para pelaku bisnis di internet dan masyarakat umumnya guna mendapatkan
kepastian hukum dalam melakukan transaksi elektronik.
Beberapa materi yang diatur, antara lain:
1. Pengakuan informasi/dokumen elektronik sebagai alat bukti hukum yang sah (Pasal 5
& Pasal 6 UU ITE)
2. Tanda tangan elektronik (Pasal 11 & Pasal 12 UU ITE)

16
3. Penyelenggaraan sertifikasi elektronik (certification authority, Pasal 13 & Pasal 14
UU ITE)
4. Penyelenggaraan sistem elektronik (Pasal 15 & Pasal 16 UU ITE)
Beberapa materi perbuatan yang dilarang (cybercrimes) yang diatur dalam UU ITE, antara
lain :
1) Konten ilegal, yang terdiri dari, antara lain: kesusilaan, perjudian,
penghinaan/pencemaran nama baik, pengancaman dan pemerasan (Pasal 27, Pasal 28,
dan Pasal 29 UU ITE)
2) Akses ilegal (Pasal 30)
3) Intersepsi ilegal (Pasal 31)
4) Gangguan terhadap data (data interference, Pasal 32 UU ITE)
5) Gangguan terhadap sistem (system interference, Pasal 33 UU ITE)
6) Penyalahgunaan alat dan perangkat (misuse of device, Pasal 34 UU ITE).
Tentang Penyadapan
Tindak pidana penyadapan, selain diatur dalam UU ITE, juga ditetapkan dalam UU
Telekomunikasi No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi. Pada UU tersebut disebutkan
pengertian Telekomunikasi sebagai setiap pemancaran, pengiriman, dan atau penerimaan dari
setiap informasi dalam bentuk tanda-tanda, isyarat, tulisan, gambar, suara, dan bunyi melalui
sistem kawat, optik, radio, atau sistem elektromagnetik lainnya. UU No. 36 Tahun 1999
menetapkan Telekomunikasi dikuasai oleh Negara dan dibina oleh Pemerintah (Pasal 2).
Salah satu modus atau cara penyadapan aktivitas elektronik dan telekomunikasi
adalah melalui Operator Telekomunikasi. Pasal 40 UU Telekomunikasi menegaskan bahwa
setiap orang dilarang melakukan kegiatan penyadapan atas informasi yang disalurkan melaiui
jaringan telekomunikasi dalam bentuk apapun, kecuali telah untuk alasan yang
diperkenankan oleh UU, yakni untuk keperluan proses peradilan
pidana, penyelenggara jasa telekomunikasi dapat merekam informasi yang dikirim dan atau
diterima oleh penyelenggara jasa telekomunikasi serta dapat memberikan informasi yang
diperlukan atas : permintaan tertulis Jaksa Agung dan atau Kepala Kepolisian Republik
Indonesia untuk tindak pidana tertentu atau permintaan penyidik untuk tindak pidana tertentu
sesuai dengan Undang-undang yang berlaku.
Tanpa memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan peraturan perundang – undangan
yang berlaku terlebih Operator Telekomunikasi tidak diperkenankan / dilarang menyadap
nomor telepon atau handphone milik orang tertentu. Pelanggaran terhadap UU ini dapat
diancam hukuman penjara 15 tahun (pasal 56).

17
Peristiwa penyadapan terhadap nomor telepon orang atau pejabat tertentu oleh pihak
operator telekomunikasi sendiri bukanlah hal yang baru. Banyak contoh kasus seperti yang
terjadi pada tahun 2000 di Amerika Serikat.
The Washington Post pernah melaporkan skandal luar biasa yang dilakukan Amdocs
Limited. Perusahaan berbasis hukum Israel ini melakukan penyadapan terhadap jaringan
komunikasi Gedung Putih. Menurut riwayat Richard H Curtiss, sang jurnalis yang menelusuri
skandal tersebut, Amdocs bekerja sama dengan Mossad untuk mengambil data-data penting
untuk keperluan operasi Mossad. Amdocs Limited juga menjadi pihak yang ditunjuk untuk
menangani sistem transaksi billing CIA (Central Intelligent Agency), badan intelijen rahasia
AS.
Bahkan pernah beredar Info, di Indonesia Amdocs juga melakukan aksi penyadapan
yang sama terhadap para pengguna Telkomsel, seperti yang dilakukan Amdocs terhadap
Gedung Putih dan CIA. Kita ketahui Amdocs sejak beberapa tahun lalu menjadi mitra PT.
Telkomsel dalam penanganan transaksi billing dan pelayanan pelanggan.
Jika dalam kasus penyadapan telepon genggam pejabat – pejabat tinggi Indonesia
tempo hari, operator telekomunikasinya adalah PT. Telkomsel, maka boleh jadi ada
keterlibatan Amdocks dalam tindak pidana penyadapan itu.
Seperti yang kita ketahui, korban penyadapan pertama adalah Presiden SBY yang
disebut menggunakan telepon genggam merek Nokia jenis E90-1 saat penyadapan terjadi
tahun 2009 lalu.
Di bawahnya ada nama Ibu Ani Yudhoyono yang ditulis dengan nama asli Kristiani
Herawati, yang menggunakan jenis telepon genggam yang sama dengan SBY. Berikutnya
ada nama Wakil Presiden Boediono dan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Boediono ditulis
menggunakan Blackberry Bold 9000, sedangkan JK ditulis menggunakan Samsung SGH-
Z370.
Nama-nama pejabat lainnya yang juga menjadi target, antara lain Dino Patti Djalal
yang saat itu masih menjadi juru bicara presiden urusan luar negeri, Andi Malarangeng yang
saat itu menjadi juru bicara presiden, Hatta Rajasa yang saat itu menjabat Mensesneg, Sri
Mulyani Indrawati yang saat itu menjabat Menkeu, Widodo Adi Sucipto yang saat itu
menjabat Menko Polhukam dan Sofyan Djalil yang saat itu menjabat Menteri BUMN. Dalam
dokumen wikileaks yang mempublikasikan penyadapan itu, Sofyan Djalil juga disebut
sebagai orang kepercayaan Presiden SBY.
Lebih lanjut, wikileaks menyebutkan penyadapan dilakukan terhadap rekaman
panggilan telepon atau Call Data Records (CDR) Presiden SBY dan para pejabatnya. CDR

18
tersebut mencatat nomor telepon yang dihubungi dan menghubungi telepon Presiden SBY,
kemudian juga durasi panggilan serta mengklasifikasi apakah panggilan tersebut masuk ke
pesan suara atau berupa pesan singkat.
Jika penyadapan terhadap pejabat negara atau siapa pun warga negara dan badan
hukum Indonesia dilakukan oleh pihak tertentu tanpa memenuhi ketentuan dalam UU ITE
dan UU Telekomunikasi, pelakunya dapat dijerat delik pidana dan diancam hukuman penjara
selama 15 tahun.

19
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Merk adalah suatu nama, simbol, tanda, desain atau gabungan di antaranya untuk
dipakai sebagai identitas suatu perorangan, organisasi atau perusahaan pada barang dan jasa
yang dimiliki untuk membedakan dengan produk jasa lainnya. Merk yang kuat ditandai
dengan dikenalnya suatu merk dalam masyarakat, asosiasi merk yang tinggi pada suatu
produk, persepsi positif dari pasar dan kesetiaan konsumen terhadap merk yang tinggi.
Merk merupakan salah satu objek yang dilindungi hak kekayaan intelektual. Merk
diatur dalam Undang- Undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merk. Dalam undang- undang,
pengertian merk adalah merk merupakan tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf,
angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya
pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa.
Pada dasarnya merk yang terdaftar mendapat perlindungan hukum untuk jangka
waktu 10 tahun sejak tanggal penerimaan dan jangka waktu perlindungan itu dapat
diperpanjang. Jika ingin memperpanjang maka sebagai pemilik merk terdaftar, dapat
mengajukan permohonan perpanjangan untuk jangka waktu yang sama. Perpanjangan merk
diajukan secara tertulis ke Dirjen HKI oleh pemilik Merk atau Kuasanya dalam jangka waktu
12 bulan sebelum berakhirnya jangka waktu perlindungan.

20
DAFTAR PUSTAKA

Lisensi(Wikipedia).[Online]http://id.wikipedia.org/wiki/Lisensi.(Kamis, 24 Oktober 2013)


Merek(Wikipedia).[Online].http://id.wikipedia.org/wiki/Merek(Rabu, 19 Maret 2014)
Pendaftaran Merek.(Globomark).[Online].http://www.globomark.com/pendaftaran-
merek.html
Penegakan Hukum Sibidang Merek dan Permasalahnya.(Syafruddin
Udin).[Online].http://syafruddinsh.blogspot.com/2011/04/penegakan-hukum-dibidang-
merek-dan.html.(Selasa, 5 April 2011)
Penghapusan dan Pembatalan Pendaftaran.( Saibani Nurdin, SH.)[Online].http://merek-
paten-nurdin.blogspot.com/2007/11/penghapusan-dan-pembatalan-pendaftaran.html(Selasa,
13 November 2007)
Pengalihan Hak Atas Merek Terdaftar.(Saibani Nurdin, SH.)[Online].http://merek-paten-
nurdin.blogspot.com/2007/11/pengalihan-hak-atas-merek-terdaftar.html(Selasa, 13
November 2007)
Permohonan Perpanjangan Merek Terdaftar.(DJHKI).[Online].
http://119.252.161.174/permohonan-perpanjangan-merek-terdaftar/
Prosedur pendaftaran merek(DJHKI).[Online].http://www.dgip.go.id/merek/prosedur-
pendaftaran-merek
Strategi, Jenis/Macam Dan Pengertian Merek / Merk / Brand Produk Barang Dan Jasa -
Manajemen Pemasaran.(godam64).[Online]. http://www.organisasi.org/1970/01/strategi-
jenis-macam-dan-pengertian-merek-merk-brand-produk-barang-dan-jasa-manajemen-
pemasaran.html (Sabtu, 22 Maret 2008)
UU ITE dan Telekomunikasi – Seputar Penyadapan (1).(Ronin Samurai).[Online].
(http://radennuh.org/2014/01/31/uu-ite-dan-telekomunikasi-seputar-penyadapan-1/.(Senin, 10
Februari 2014)

21

Anda mungkin juga menyukai