Anda di halaman 1dari 7
LidyaT. Dkk: Perbedaan Kekerasan Mikro Permukean ISSN 2086-0218 PERBEDAAN KEKERASAN MIKRO PERMUKAAN RESIN KOMPOSIT MIKROFIL DAN NANOFIL PADA PENGGUNAAN BAHAN KARBAMID PEROKSIDA 45% DAN HIDROGEN PEROKSIDA 38% SECARA IN OFFICE BLEACHING (Penelitian Eksperimental Laboratoris) Lidya Tjuatja *, Ema Mulyawati *, dan F. Setiady Halim *** * Program Studi Konservasi Gigi Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis FKG UGM-Trisakti ** Bagian llmu Konservasi Gigi FKG UGM o Bagian limu Konservasi Gigi FKG Trisakti ABSTRAK PPeneltian ini dllakukan dengan tujuan untuk mengetahut apakah ada perbedaan Kekerasan mikro permu- aan resin komposit mikrofl dan nanofl setelah clakukan aplikasi bahan bleaching secara in office menggunakan Dahan hidragen peroksida 36% dan karbamid peroksida 45%, Peneltian ini menggunakan 30 sampel tumpatan resin komposit mikrofll dan nanofl berbentuk siinder de- ‘gan tinggi 2 mm dan diameter 5 mm. Setiap sampet dtanam pada blok resin akritk berukuran tinggi 1.5 om dan diameter 2 em dan dibagi menjadi 6 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari S sampel pada setiap kelompok dengan kelompok pertama tidak divert pertakuan (kontro), Kelompok Kedua ciberi aplkasi bahan bleach- ing karbamid peroksida 45% dan kelompok ketiga diberi aplikasi bahan bleaching tidrogen peroksida 38%. Keke- rasan mikra permukaan resin komposit terhadap bahan bleaching diuji menggurakan alt ul Vickers dan hasiinya dibandingkan menggunakan analisisvarian dua jalut asi peneiiian menurjukkan adanya pengsruh bahan resin komposi, bahan bleaching dan interaksi bahan resin komposit dan bleaching terhadep kekerasan mikro pecmukaan (p<0,06). Nilai kekerasan mikro permukaan ‘erendah tertihat pada kelompok resin komposit nanofl yang diberi apikasi bahan karbamid peroksida 45% dan rilaitetinggiterhat pada kelompok resin komposit mikrol Kontrol Kota kunci: Resin komposit mikrofl, resin komposit nanofl, hidrogen peroksida 38%, karbamid peroksida 45%, kekerasan mikro pecrukaan ABSTRACT The sim of this study fo find out the surface microhardness of microfil and nanofil composite resin and ‘nanofi with application of 45% carbsmide peroxide and 38% hydrogen peroxide material in office bleaching. This study used 30 cylindrical samples of composite resin with @ height of 2 mm and 5 mm in ameter. Each ‘sample was blocked on acrylic resin measuring 1.5 cm in height and diameter of 2 cm and divided into 6 groups, ‘each group consisted of 5 samples in each group. Group one as @ control group, group 2 were given application of 145% carbamide peroxide and the third group were given application of 38% hydrogen peroxide. Surface microhard- 1nass of the composite resin were tested by using Vickers Microhardness Tester and the results were compared by using two-way analysis of variance. Tha results showed the influence of composite resin materials, bleaching materials and composite resin ‘material interaction and bleaching on surface micro hardness (p <0.08). The lowest surface microhardness value ‘S000 in the group nanofil composite resin with 45% carbemide peroxide and the highest value seen in the contro! rau of microfl composite resin Key words: microfil composite resin, nanofil composite resin, 38% hydrogen peroxide, 45% carbamide peroxide, surface microhardness 7 Ked Gi, Vol. 2, No. 4, Oktober 2011: 264-270 PENDAHULUAN Bleaching pertama kali digunakan un- tuk memutihkan gigi pada akhir tahun 1870’ Teknik bleaching dapat dikiasfikasikan menurut keadaan gigi masin vital atau non-vital atau- ‘pun menurut prosedur yang diberikan, in office atau home bleaching. Penggunaan bleaching untuk meningkatkan penampilan estetik gigi ‘meluas setelah diperkenalkannya sistem home bleaching pada tahun 1990. Hal ini dikaren kan aplikasinya yang relatif mudah, biaya yang lebih terjangkau, secara umum dapat diterima oleh pasien dari semua Kelas sosial-ekono- mi, keamanan bahan yang digunakan dan perseniase kesuksesan yang ting. Bahan- bahan yang umumnya digunakan sebagai pe- mutih gigi antara lain hidrogen peroksida, So- dium perborat dan karbamid peroksida’ Pada teknik home bleaching, pasien ‘mengaplixasikan bahan bleaching yang meng- andung 10-15% karbamid peroksida dengan ‘meletakkannya pada cetakan atau tray yang terbuat dari plastik dan diaplixasikan pada gigi 4-8 jam setiap hatinya selama 2-4 minggu'. Beberapa tahun teraknir, sistem tekrik in office ‘menggunakan bahan oksidator yang lebih kuat diperkenaikan kembali, Bahan yang biasa digu- zakan adalah hidrogen peroksida dengan varia~ si konsentrasi. Keuntungannya adalah keselu- Tuhan penggunaannya di bawah pengawasan dokter gigi, seluruh jaringan lunak mulut dipro- teksi selama proses berlangsung, dan proses ‘bleaching tebin cepat dan efekfif *. Akhir-akhir ini di pasaran banyak gitemukan bahan in office bleaching yang kandungannya dari karbamid peroksida yang selama ini kenal sebagai bahan home bleaching. Konsentrasi karbamid peroksi- dda yang dipergunakan untuk in office bleaching adalah dengan konsentrasi yang lebih besar yait 45%, Seringkali pada praktek sehari-hari, restorasi sewamna gigi berada pada gigi yang ‘akan ditencanakan untuk di bleaching. Pasien umumnya mempunyai restorasi pada gigi ante- rior dan posterior yang berasal dari bahan resin komposit® dan biasanya adalah jenis. mikrofil ‘dan nanofil Resin komposit merupakan bahan restorasi yang digunakan untuk menggantikan struktur gigi yang hilang dan terdiri dari ber- bagai macam jenis yang beredar di pasaran di antaranya adalah jenis resin komposit mikrofil dan nanofif, Resin komposit mikrofil mengan- ISSN 2086-0218

Anda mungkin juga menyukai