Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH KAYU SMT 4

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas
laporan praktikum workshop kayu dengan baik.
Dalam penyusunan laporan ini penulis dibantu oleh berbagai pihak, maka kami mengucapkan terima
kasih kepada Bapak I Made Oka selaku dosen pembimbing mata kuliah. Ucapan terima kasih juga tak lupa
kami sampaikan kepada teman-teman PTB off C terutama kelompok satu. Serta kepada semua pihak yang
turut membantu atas terselesaikannya laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun demi membantu kesempurnaan laporan ini. Harapan penulis semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Malang, Maret 2013

Penulis

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kayu adalah suatu bahan konstruksi yang didapatkan dari tumbuhan dalam alam. Karena itu tidak
hanya merupakan salah satu bahan konstruksi pertama di dalam sejarah umat manusia, tetapi mungkin juga
menjadi yang terakhir. Perkembangan penggunaan kayu ada yang digunakan sebagai non struktur dan ada
yang digunakan sebagai struktur. Struktur bangunan kayu dari masa yang lalu sampai masa sekarang,
termasuk sistem sistem bangunan industri sudah berkembang dari tahun ke tahun sampAi saat ini Sebagai
salah satu bahan konstruksi yang pertama sebelum jauh sebelum ilmu pengetahuan mulai dibicarakan.
Penggunaan kayu pada suatu bangunan (rumah) di masyarakat kita sudah turun temurun dan agaknya
merupakan suatu kecintaan pula. Urat kayu yang indah sudah begitu memesona kita, bahkan jauh sebelum
masyarakat luas mengenal berbagai variasi finishing yang membuat lebih indah tampilan kayu, semisal
almari, kusen, jendela, kursi, meja perangkat perlengkapan rumah lainnya.
Pada dasarnya manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya memerlukan tempat untuk menaruh
suatu barang. Dan berusaha menciptakan meja untuk meletakkan peralatan/ barangnya dalam sebuah ruangan.
Dengan kayu yang mudah diperoleh dijaman dahulu, maka kayu dijadikan bahan yang dapat digunakan.
Berbagai jenis kayu yang sering diolah menjadi perlengkapan sebuah rumah. Seperti halnya almari, kursi,
meja dsb, sehingga dengan adanya ide dalam membuat kayu maka hal ini dapat memenuhi kebutuhan
manusia itu sendiri. Semakin banyaknya pemikiran dan pengembangan seseorang, semakin banyaknya pula
kebutuhan manusia itu sendiri dalam menggunakan pemanfaatan kayu itu sendiri. Demi terpenuhinya
kebutuhan manusia tersebut.
B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, diantaranya:
1. Memberikan pengetahuan tentang pengertian dan juga fungsi meja Praktikum untuk Workshop Kayu.
2. Mendeskripsikan terkait bahan Kayu dan alat-alat yang akan digunakan dalam pembuatan meja Praktikum,
beserta menjelaskan proses pembuatannya.
3. Mendeskripsikan tentang bagaimana penggunaan pemakaian peralatan kerja dengan baik dan benar.

C. Landasan Teori
Pembuatan meja kerja ini bertujuan untuk melatih kemampuan mebeler pada setiap mahasiswa
teknik sipil. Selain itu, meja ini nantinya dapat digunakan sebagai meja kerja tambahan di Laboratorium Kayu
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang terutama dapat dilihat kondisi meja kerja
yang ada sudah mulai usang dimakan usia yang sudah cukup lama dan jumlahnya masih terbatas.
Meja Kerja ini berfungsi sebagai media pendukung atau sarana untuk pelaksanaan pekerjaan kayu,
terutama untuk pekerjaan tangan.Pada semua proses pembuatan benda atau perabotan pasti memerlukan
bahan-bahan dan alat-alat untuk mewujudkan benda tersebut. Meskipun hanya sebuah meja kerja, pemilihan
bahan yang baik dan proses pengerjaan yang baikdan benar akan mempengaruhi hasil akhir dari meja
tersebut.
Diiringi dengan perkembangan teknologi, proses pengerjaan tidak hanya dengan menggunakan
peralatan tangan tetapi alat bantu mesin juga sangat dibutuhkan untuk mempercepat dan menyempurnakan
hasil kerja. Mesin yang digunakan ada beberapa jenis, antara lain mesin belah, mesin potong, mesin ketam,
mesin bor, gerenda, mesin pahat, dan lain-lain. Selain alat yang akan digunakan, jenis bahan (kayu) juga perlu
diperhitungkan.
Apabila kayu yang digunakan berkualitas rendah, maka meja yang dihasilkan juga tidak akan sesuai
dengan keinginan sehingga konsumen tidak akan merasa puas dengan kinerja kita. Sebaliknya jika kita
menggunakan bahan yang berkualitas lebih tinggi dengan jumlah yang efisien, hasil yang diperoleh pasti akan
lebih baik.
Untuk setiap pengerjaan proyek atau benda diperlukan estimasi biaya yang sekiranya diperlukan dan
cukup untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Apabila biaya yang dikeluarekan cukup banyak akan sedikit
sulit untuk memperoleh keuntungan dari konsumen.

BAB II
PERANCANGAN
A. Desain
Terlampir

B. RAB (Rencana Anggaran Biaya)


Volume bahan :
1. Kaki Meja = 4 x 0,075 x 0,11 x 0,8
= 0,0264 m3
2. Balok A = 2 x 0,075 x 0,11 x 1,78
= 0,02937 m3
3. Balok B = 4 x 0,075 x 0,11 x 1,05
3
=0,03465 m
4. Papan 1 = 5 x 1,98 x 1,05 x 0,03
= 0,31185 m3
Papan 2 = 2 x 0,03 x 0,195 x 1,98
= 0,023166 m3
5. Triplek = 1,75 x 1,05
= 1,8375 m3

Harga Satuan Barang


No Nama bahan Satuan Harga per Satuan
3
1. Kayu meranti m Rp 4.200.000,00
2. Paku kg Rp 12.000,00
3. Lem pacs Rp 25.000,00
4. Triplek 3 mm m3 Rp 47.000,00
5. Amplas lembar Rp 2.000,00

Analisa Harga
1 m3 pembuatan kaki meja kerja
Bahan :
1,100 m3 Kaki Meja @ Rp. 4.200.000,00 = Rp 4.620.000,00
+ Jumlah = Rp 4.620.000,00
1 m3 pembuatan Balok A
Bahan :
1,100 m3 Balok A @ Rp. 4.200.000,00 = Rp 4.620.000,00
+ Jumlah = Rp 4.620.000,00
3
1 m pembuatan Balok B
1,100 m3 Balok B @ Rp 4.200.000,00 = Rp 4.620.000,00
+ Jumlah = Rp 4.620.000,00
3
1 m pembuatan Papan
1,100 m3 Papan 1 @ Rp 4.200.000,00 = Rp 4.620.000,00
1,100 m3 Papan 2 @ Rp 4.200.000,00 = Rp 4.620.000,00 +
Jumlah = Rp 9.240.000,00
2
1 m Triplek
1,000 m2 Triplek @ Rp 47.000,00 = Rp 47.000,00 +
Jumlah = Rp 47.000,00
1 kg Paku
0,150 kg Paku @ Rp 12.000,00 = Rp 1.800,00+
Jumlah = Rp 1.800,00
1 liter lem kayu
0,03 lt Lem Kayu @ Rp. 25.000,00 = Rp. 750,00+
Jumlah = Rp. 750,00
Rencana Anggaran Biaya (RAB)
No. Jenis Pekerjaan Volume Harga per Satuan Biaya Pekerjaan
1. Pekerjaan Kayu
a) Pek. kaki meja 0,0264 Rp 4.620.000,00 Rp 121.986,00
b) Pek. balok meja
 Balok A 0,02937 Rp 4.620.000,00 Rp 135.689,00
 Balok B 0,03465 Rp 4.620.000,00 Rp 160.083,00
c) Pek. papan meja
 Papan atas 0,31185 Rp 4.620.000,00 Rp 1.440.747,00
 Papan samping 0,023166 Rp 4.620.000,00 Rp 107.026,00
d) Pek. triplek 1,8375 Rp 47.000,00 Rp 86.362,00
2. Pekerjaan Perakitan
a) Lem 1 Rp 25.000,00 Rp 25.000,00
b) Paku 1 Rp 12.000,00 Rp 12.000,00
3. Pekerjaan Finishing
a) Amplas 3 Rp 2.000,00 Rp 6.000,00
JUMLAH Rp 2.094.893,00

C. Alat dan bahan


Dalam pelaksanaan praktikum selain membutuhkan meja praktek juga memerlukan alat alat yang
mendukung dalam pelaksanaan. Adapun dibawah ini ada berbagai alat dan bahan yang diperlukan dalam
pembuatan meja praktikum, antara lain sebagai berikut:
Alat
Gergaji : untuk memotong kayu. (Manual dan Mesin)
Bor : untuk melubangi kayu. (Mesin)
Alat ketam : alat penghalus kayu (serut). (Manual dan Mesin).
Palu kayu : sebagai alat bantu pukul
Penggaris siku : untuk pengukur siku meja
Pisau pahat : untuk pembuatan plan
Rol meter : sebagai alat pengukur panjangnya kayu
Penggaris kayu : untuk mengukur ketebalan dan ukuran plan sebelum di pahat maupun di bor.
Pensil : untuk menandai kayu, biasanya dengan simbol atau garis.
Gubber : sebagai alat memasukkan paku hingga ke dalam.
Ampelas : sebagai penghalus kayu saat finisshing.(Mesin)
Besi penyangga :sebagai penjepit saat akan merekatkan atau menyambung bagian bagian meja
praktikum.

Bahan
 Kayu : merupakan bahan utama.(persegi dan papan)
 Triplek : sebagai permukaan kolong meja paraktikum.
Lem kayu : sebagai membantu paku merekatkan kayu.
 Paku : untuk perekatkan kayu satu dengan yang lainnya.

K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)


Dalam Pembuatan meja Praktikum ini sangatlah di butuhkan peralatan pengobatan maupun alat
keselamatan kerja yang semua tersedia Lengkap dalam K3. K3 merupakan singkatan dari Keselamatan dan
kesehatan Kerja. Hal ini sesuai dengan peraturan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Yang dalam peraturannya alat alatnya meliputi :
1. Alat pelindung pernafasan
Ini merupakan alat bantu yang dapat menghindarkan kita dari debu maupun benda asing yang akan
masuk ke dalam tubuh. Alat pelindung ini biasa di sebut masker, masker banyak di jual maupun di gunakan
oleh bayak orang entah itu berpergian maupun yang lainnya. Masker ini sanggat berguna dan wajib di pakai
setiap ada kegiatan konstruksi maupun praktikum lainnya.

2. Alat pemadam dari busa


Alat pemadam dari busa ini sangat efektif d gunakan sebagai pemadam api jika terjadi seuatu
kecelakaan salam suatu konstruksi

3. Measuring tape
Measuring tape terbuat dari metal maupun fbber glass, merupakan alat ukur yang satuannya meter
maupun english.
4. Gauge Block
Tyre pressure gauge merupakan alat untuk mengukur twkanan angin , supaya tekanan angin ini sesuai
dengan batas yang di izinkan.

5. P3K
Merupakan alat bantu yang paling berguna dan wajib tersedia, yakni untuk memberikan pertolongan
pertama pada kecelakaan kerja

D. Prosedur Kerja

 Langkah 1 (Pembuatan Kaki Meja dan Sambungannya)


1. Siapkan balok-balok kayu ukuran 5/8 sepanjang sebanyak 2 (dua ) lonjor.
2. Tentukan besar ukuran kayu yang akan digunakan untuk kaki meja (75x11x7.5 cm).
3. Beri tanda pada setiap batas ukuran dan pola yang telah digambar pada kayu.
4. Potong kayu sesuai dengan pola dan ukuran menggunakan gergaji tangan.
5. Pada setiap potongan kaki meja agar lebih halus, masukkan balok kayu kedalam mesin Ketam.
6. Untuk sambungannya, buat sambungan pen pada salah satu ujung setiap balok kayu dengan membuat pola
yang akan dilubangi dengan kedalaman jarak 2 cm dari tepi kayu, dan 4 cm dari tepi atas potongan kayu.
7. Pahat pola tersebut menggunakan alat pemahat atau tatah.
8. Buat 2 (dua)pola lubang pen pada balok kayu dengan ukuran sesuai dengan pen yang telah dibuat
menggunakan mesin bor, lalu rapikan dengan alat pahat.

 Langkah 2 (Pembuatan Balok Penahan)


1. Siapkan 3 (dua) lonjor kayu ukuran 11/7.5 cm sepanjang ± 200 cm.
2. Potong kayu tersebut sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan (156x11x7.5 cm) dan (90x11x7.5 cm).
3. Buat pen pada masing-masing ujung kayu pada setiap lonjor kayu.
4. Ukuran pen menyesuaikan pada ukuran lubang pen pada kayu untuk kaki meja.
5. Pada balok yang lebih panjang, buatlah 2 (dua) lubang pada tepi kayu dengan ukuran 7x6x3.5 cm untuk
tempat *balok penahan lainnya .
Pambuatan balok penahan (*):
1. Buat balok kayu dengan ukuran 92x7x6 cm sebanyak 2 (dua) buah.
6. Setel ketiga unsur tersebut (kaki meja, balok penahan, balok penahan kecil), sesuaikan masing-masing
sambungan yang telah dibuat. Jangan lupa beri tanda pada setiap sambungan.
7. Jika setiap sambungan sudah cocok, rekatkan dengan lem kayu.
8. Untuk lebih menguatkan sambungan tersebut, tambahkan 2-3 pasak kayu.
9. Untuk menjaga kekuatan sambungan, pasangkan alat penekan. Biarkan selama 1 minggu.

 Langkah 3 (Pembuatan Papan Bagian Atas Samping)


1. Siapkan 2 (dua) buah papan kayu ± 200 cm.
2. Potong kedua papan tersebut sesuai dengan ukuran (198x19.5x3 cm).
3. Haluskan papan tersebut pada mesin ketam.
4. Pasang papan tersebut pada sisi kanan-kiri meja.
5. Rekatkan dengan lem kayu dan paku.

 Langkah 4 (Pemasangan Triplek)


1. Potong triplek sesuai dengan ukuran rangka meja.
2. Pasang triplek diatas balok penahan.
3. Rekatkan menggunakan paku.

 Langkah 5 (Pemasangan Papan Atas)


1. Siapkan 5 (lima) buah papan kayu berukuran 211 x 13 x 3 cm
2. Haluskan masing-masing papan kayu menggunakan mesin ketam.
3. Pasang papan-papan tersebut pada bagian atas meja.
4. Untuk lebih menguatkan kayu papan dengan balok meja yang tepat berada dibawahnya, sebaiknya pada
balok penyokong dipasang paku yang sudah dipotong kepala pakunya. Tambahkan juga lem kayu agar lebih
rekat lagi.

 Langkah 6 (Finishing)
1. Setelah semua komponen meja telah terpasang, kini saatnya untuk finishing.
2. Seluruh permukaan luar dari meja kerja tersebut harus dihaluskan dengan menggunakan mesin gerenda.
BAB III

PENUTUP

A. Kendala

 Manusia mempunyai ide yang setiap saat berkembang, seperti menciptakan suatu barang untuk memenuhi
kebutuhannya. Seperti membuat meja untuk menaruh barang.

 Dalam sebuah Lab.Praktikum, adanya meja dan kursi menunjang sebagai sarana penunjang dalam kegiatan
mahasiswa. Jadi dengan adanya prasarana yang memadai maka proses kegiatan mahasiswa dapat berjalan
dengan lancar.

Dan pada saat melakukan kegiatan praktikum faktor utama yang harus diperhatikan adalah keselamatan kerja.
Yang mana teliti dan hati-hati dalam penggunaan alat-alat praktikum sangat perlu, agar tidak terjadi sebuah
kecelakaan.

B. Saran

 Kita harus memperhatikan dan memahami terlebih dahulu bagaimana langkah-langkah dalam sebuah
pekerjaan produk. Harus lebih teliti dan hati-hati dalam menggunakan peralatan yang tajam.
 Kerja sama team dalam sebuah kelompok sangat dianjurkan, saling memberi masukan dan saling
mengawasi antara anggota satu dengan yang lainnya.

Anda mungkin juga menyukai