Anda di halaman 1dari 6

http://jurnal.fk.unand.ac.

id 151

Artikel Penelitian

Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap dengan


Penggunaan Antibiotik Tanpa Resep Dokter

1 2 3
Hasnal Laily Yarza , Yanwirasti , Lili Irawati

Abstrak
Antibiotik merupakan obat yang digunakan untuk penyakit infeksi. Tingginya insiden penyakit infeksi
mengakibatkan tinggi pula penggunaan antibiotik. Sekarang ini banyak antibiotik digunakan tanpa resep dokter,
padahal antibiotik seharusnya digunakan dengan resep dokter dan dibeli di apotik. Penggunaan antibiotik tanpa resep
dokter ini akan menimbulkan resistensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan
dan sikap masyarakat dengan penggunaan antibiotik tanpa resep dokter di Kampung Seberang Pebayan RW IV
Kelurahan Batang Arau Padang Selatan.Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian cross sectional study
analytic dengan subjek 152 orang yang diambil secara simple random sampling. Analisis data yang digunakan yaitu
analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan chi square. Hasil uji statistik chi square menunjukkan terdapat
hubungan yang bermakna antara sikap dengan penggunaan antibiotik tanpa resep dokter (p < 0,05), tetapi tidak
terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dan kepemilikan asuransi kesehatan dengan
penggunaan antibiotik tanpa resep dokter (p > 0,05).
Kata Kunci : tingkat pengetahuan, sikap, asuransi kesehatan, antibiotik tanpa resep dokter

Abstract
Antibiotics are medicine while use to infection disease. The high incidence of infectious diseases are resulting
in higher use of antibiotics. Now many antibiotics are used without doctors prescription, whereas antibiotics must be
used with doctors prescription and bought in drug strore. Use antibiotics without doctors prescription will be impact
resistence. The objective of this study was to determine the correlation between the level of knowledge, attitude as well
as health insurance towards the use of antibiotics without doctors prescriptions in Kampung Seberang Pebayan RW IV
Kelurahan Batang Arau Padang Selatan.This research is conducted using cross sectional analytic study method with
152 people taken as a sample by using simple random sampling. The data analysis was based on univariate and
bivariate analysis equipped with chi-square. Statistical test has been conducted by "Chi-Square". It shows that there is
a significant correlation between attitude toward the use of antibiotics without doctors prescriptions (p ˂ 0.05), it shows
that there is no significant correlation between the level of knowledge and the ownership of health insurance toward
the use of antibiotics without doctors prescriptions (p ˂ 0.05).
Keywords : knowledge level, attitude, health insurance, antibiotics without doctorspresription
Affiliasi penulis : 1. Pendidikan Dokter FK UNAND (Fakultas dari 13 juta kematian per tahun di negara
Kedokteran Universitas Andalas Padang), 2. Bagian Anatomi FK 1
berkembang. Penyakit infeksi di Indonesia masih
UNAND, 3. Bagian Fisika FK UNAND
Korespondensi :Hasnal Laily Yarza, E-mail: alityarza@gmail.com, termasuk dalam sepuluh penyakit terbanyak. Menurut
Telp: 081993327825 Riskesdas tahun 2007 terdapat 28,1% penyakit infeksi
2
di Indonesia.
PENDAHULUAN Peresepan antibiotik di Indonesia yang cukup
Pemakaian antibiotik pada saat ini sangat tinggi dan kurang bijak akan meningkatkan kejadian
3
tinggi karena penyakit infeksi masih mendominasi. resistensi. Khusus untuk kawasan Asia Tenggara,
Penyakit infeksi menjadi pembunuh terbesar di dunia penggunaan antibiotik sangat tinggi bahkan lebih dari
anak-anak dan dewasa muda. Infeksi mencapai lebih 80% di banyak provinsi di Indonesia. Beberapa fakta

Jurnal Kesehatan Andalas. 2015; 4(1)


http://jurnal.fk.unand.ac.id 152

di negara berkembang menunjukan 40% anak-anak Kampung Seberang Pebayan RW IV


yang terkena diare akut, selain mendapatkan oralit Kelurahan Batang Arau merupakan salah satu bagian
juga antibiotik yang tidak semestinya diberikan. Pada wilayah dari Kecamatan Padang Selatan, kota
penyakit pneumonia sekitar 50-70% yang secara tepat Padang. Penelitian mengenai penggunaan anibiotik
diterapi dengan antibiotik dan 60% penderita ISPA tanpa resep dokter belum pernah dilakukan di daerah
4
mengkonsumsi antibiotik dengan tidak tepat. ini. Hasil penelitian pendahuluan yang dilakukan
Antibiotik merupakan golongan obat keras terhadap 17 warung didaerah tersebut, menunjukkan
yang hanya bisa didapatkan dengan resep dokter dan bahwa 14 warung menjual antibiotik dan banyak
diperoleh di apotek. Jika dalam menggunakan masyarakat yang membeli antibiotik diwarung
antibiotik tidak memperhatikan dosis, pemakaian dan tersebut. Pemilik warung beranggapan antibiotik boleh
peringatan maka dapat menimbulkan efek yang di jual bebas dan dibeli tanpa resep dokter. Antibiotik
5
berbahaya bagi tubuh. Center for Disease Control dianggap sama dengan obat-obatan yang
and Prevention in USA menyebutkan bahwa sekitar 50 dikomersilkan dimedia, sehingga antibiotik dianggap
juta peresapan antibiotik yang tidak diperlukan dari sebagai obat bebas yang bisa dikonsumsi sesukanya.
150 juta peresepan setiap tahun. Menurut penelitian, Kemudian ditanyakan kepada pemilik warung
92% masyarakat Indonesia tidak menggunakan mengenai apakah pemilik warung mengetahui dampak
6
antibiotik secara tepat. atau akibat penggunaan antibiotik tanpa resep dokter.
Penggunaan antibiotik akan mengguntungkan Pemilik warung menjawab mereka tidak mengetahui
dan memberikan efek bila diresepkan dan dikonsumsi dampak penggunaan antibiotik yang sembarangan.
sesuai dengan aturan. Namun, sekarang ini antibiotik Berhubung karena pemakaian antibiotik
telah digunakan secara bebas dan luas oleh tanpa resep dokter yang dipakai secara luas oleh
masyarakat tanpa mengetahui dampak dari masyarakat dapat menimbulkan komplikasi yang tidak
pemakaian tanpa aturan. Penggunaan tanpa aturan diinginkan, mendorong dilakukannya penelitian ini
mengakibatkan keefektifan dari antibiotik akan untuk mengetahui penggunaan antibiotik secara bebas
7
berkurang. Penelitian pada tahun 2002 di Rumah oleh masyarakat berdasarkan sosioekonomi suatu
Sakit Dr Kariadi juga menghadapi masalah resistensi kampung.
antibiotik. Menurut hasil penelitian semua isolate dari
darah memiliki tingkat multiresistensi tinggi terhadap METODE
antibiotik dan 45-56% penggunaan antibiotik irasional. Desain penelitian yang digunakan adalah
Berbagai studi menemukan bahwa sekitar 40-62% cross sectional study. Penelitian dilaksanakan di
antiobiotik digunakan secara tidak tepat untuk Kampung Seberang Pebayan RW IV Kelurahan
penyakit-penyakit yang sebenarnya tidak Batang Arau Kecamatan Padang Selatandan
membutuhkan antibiotik. Di berbagai bagian rumah pengambilan data primer dilaksanakan pada bulan
8
sakit ditemukan 30-80% tidak berdasarkan indikasi. Januari-Maret 2014. Subjek pada penelitian ini adalah
Beberapa variabel yang berpengaruh 152 orang ibu rumah tangga yang berdomisili di
terhadap penggobatan sendiri adalah pendidikan, Kampung Seberang Pebayan RW IV Kelurahan
pekerjaan, persepsi sakit, pengetahuan tentang Batang Arau Kecamatan Padang Selatan.
penggobatan sendiri, biaya obat, sikap terhadap Pengambilan sampel yaitu yang memenuhi kriteria
9
pengobatan sendiri dan nasihat orang lain (referensi). inklusi dan eksklusi yang diambil secara simple
Pemilihan Kampung Seberang Pebayan RW random sampling.
IV Kelurahan Batang Arau Kecamatan Padang Kriteria inklusi adalah bersedia jadi
Selatan sebagai tempat penelitian karena pelayanan responden, Ibu rumah tangga yang berdomisili di
kesehatan cukup jauh dan berdasarkan survei awal Kampung Seberang Pebayan RW IV Kelurahan
penulis tempat ini banyak terdapat warung-warung Batang Arau Kecamatan Padang Selatan dalam 1
yang menjual antibiotik secara bebas. tahun terakhir, dan pernah melakukan tindakan

Jurnal Kesehatan Andalas. 2015; 4(1)


http://jurnal.fk.unand.ac.id 153

pengobatan sendiri. Kriteria eklusi adalah berprofesi 98 responden (64,5%) dan responden yang
sebagai dokter, perawat, bidan dan petugas berpengetahuan kurang baik 54 responden (35,5%).
kesehatan lainnya
Variabel terikat pada penelitian ini adalah Tabel 2. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan
penggunaan antibiotik tanpa resep dokter.Variabel Masyarakat Tentang Penggunaan Antibiotik Tanpa
bebas pada penelitian ini adalah tingkat pengetahuan, Resep Dokter
sikap dan kepemilikan asuransi. Tingkat Pengetahuan
Langkah-langkah pengolahan data yakni Masyarakat Terhadap
f %
checking, coding, entry, dan cleaning data. Data yang Penggunaan Antibiotik
diperoleh diolah secara komputerisasi dan dianalisis Tanpa Resep Dokter
secara univariat dan bivariat. Analisis bivariat
Baik 98 35,5%
menggunakan uji chi square dengan derajat
Kurang baik 54 64,5%
kemaknaan p<0,05.
Total 152 100%

HASIL DAN PEMBAHASAN


3. Sikap Masyarakat Tentang Penggunaan
Jumlah subjek yang memenuhi kriteria inklusi
Antibiotik Tanpa Resep Dokter
dan ekslusi pada penelitian ini berjumlah 152
Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa
responden.
persentase sikap masyarakat yang positif tentang
Analisis univariat
penggunaan antibiotik tanpa resep dokter mencapai
1. Penggunaan Antibiotik Tanpa Resep Dokter
112 responden (73,3%) dan responden yang bersikap
Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa
negatif ada 40 responden (26,3%).
persentase penggunaan antibiotik tanpa resep dokter
dalam jangka waktu 1 tahun terakhir mencapai 79
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Sikap Masyarakat
responden (52%) dan responden yang menggunakan
tentang Penggunaan Antibiotik Tanpa Resep Dokter
antibiotik hanya dengan resep dokter 73 responden
Sikap Masyarakat Tentang
(48%).
Penggunaan Antibiotik Tanpa f %
Resep Dokter
Tabel1. Distribusi Frekuensi Penggunaan Antibiotik
Tanpa Resep Dokter Positif 112 73,3%
Penggunaan Antibiotik Tanpa Negatif 40 26,3%
f %
Resep Dokter
Ada 79 52% Total 152 100%
Tidak ada 73 48%
Total 152 100%
4. Nama Obat Antibiotik yang Biasa Digunakan

2. Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Masyarakat Tanpa Resep Dokter

Penggunaan Antibiotik Tanpa Resep Dokter Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa

Tabel 2 memperlihatkan persentase tingkat persentase amoxicilin sebagai antibiotik yang biasa

pengetahuan masya rakat yang baik tentang digunakan masyarakat tanpa resep dokter mencapai

penggunaan antibiotik tanpa resep dokter mencapai 55 responden (36,2%).

Jurnal Kesehatan Andalas. 2015; 4(1)


http://jurnal.fk.unand.ac.id 154

Tabel 4. Distribusi Frekuensi antibiotik yang Biasa Berdasarkan tabel 6 diketahui bahwa
Digunakan Masyarakat Tanpa Resep Dokter persentase yang tidak memiliki asuransi mencapai 80
Antibiotik yang Biasa responden (52,6%).
digunakan tanpa f %
resep dokter Analisis Bivariat
Tidak Menggunakan 1. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dengan
73 48,0%
Antibiotik Penggunaan Antibiotik Tanpa Resep Dokter
55 36,2%
Amoxicilin Tabel 7. Distribusi Hubungan Antara Tingkat
17 11,2%
Ampicilin Pengetahuan Dengan Penggunaan Antibiotik Tanpa
4 2,6%
Tetracycline Resep Dokter
3 2,0% Penggunaan Antibiotik p
Dll Tingkat
Ada Tidak ada
Pengetahuan
Total 152 100% F % F %
Baik 46 58,3 52 71,2
Kurang Baik 33 41,7 21 28,8
0,133
5. Alasan Masyarakat Menggunakan Antibiotik Jumlah 79 100 73 100
Tanpa Resep Dokter
Berdasarkan tabel 5 diketahui bahwa Berdasarkan tabel 7 diatas dapat dilihat
presentase yang menggunakan antibiotik tanpa resep bahwa persentase responden yang menggunakan
Dokter dengan alasan diri sendiri sebanyak 70 antibiotik lebih tinggi pada tingkat pengetahuan baik
responden (45,4%). (58,3%) dibandingkan pada tingkat pengetahuan
kurang baik (41,7%). Hasil uji statistik menunjukkan
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Alasan Masyarakat bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara
Menggunakan Antibiotik Tanpa Resep Dokter tingkat pengetahuan dengan penggunaan antibiotik
Alasan Masyarakat tanpa resep dokter (p>0,05).
menggunakan
f %
Antibiotik Tanpa 8. Hubungan Antara Sikap Dengan Penggunaan
Resep dokter
Antibiotik Tanpa Resep Dokter
Tidak menggunakan
Tabel 8. Distribusi Hubungan Antara Sikap Dengan
antibioti tanpa resep
73 48,7% Penggunaan Antibiotik Tanpa Resep Dokter
dokter
70 45,4% Penggunaan Antibiotik p
Diri Sendiri Jumlah
9 5,9% Sikap Ada Tidak ada Value
Pemilik warung
f % f % f %
Total 152 100%
Positif 49 62,0 63 86,3 11 73,7
2
Negatif 30 38,0 10 13,7 40 26,3
6. Kepemilikan Asuransi Kesehatan
Jumlah 79 100 73 100 15 100 0,001
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Kepemilikan Asuransi
2
Kesehatan

Kepemilikan Asuransi f % Berdasarkan tabel 8 diatas dapat dilihat


bahwa persentase responden yang menggunakan
Ada 72 47,4% antibiotik lebih tinggi pada sikap yang positif (62,0%)
Tidak ada 80 52,6% dibandingkan pada sikap yang negatif (38,0%). Hasil
uji statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan
Total 152 100% yang bermakna antara sikap dengan penggunaan
antibiotik tanpa resep dokter (p<0,05).

Jurnal Kesehatan Andalas. 2015; 4(1)


http://jurnal.fk.unand.ac.id 155

9. Hubungan Antara Kepemilikan Asuransi berpengetahuan baik, bersikap positif dan memiliki
Dengan Penggunaan Antibiotik Tanpa Resep asuransi tidak menjamin bahwa mereka tidak akan
Dokter menggunakan antibiotik tanpa resep dokter, begitu
Tabel 9. Distribusi Hubungan Antara Kepemilikan juga sebaliknya. Pengumpulan data dilakukan dengan
Asuransi Dengan Penggunan Antibiotik Tanpa Resep cara menanyakan pertanyaan yang ada pada
Dokter kuisioner kepada ibu di Kampung Seberang Pebayan
Penggunaan Antibiotik P RW IV Kelurahan Batang Arau Kecamatan Padang
Jumlah
Asuransi Ada Tidak ada Value
Selatan. Pada kuisioner ini terdapat kekurangan,
f % F % F %
sehingga dibutuhkan beberapa pertanyaan, seperti
Ada 38 48,1 34 46,5 72 47,3
Tidak ada 41 51,9 39 53,5 80 52,7 mengenai kekerapan atau seberapa sering
Jumlah 79 100 73 100 15 100 0,980 menggunakan antibiotik tanpa resep dokter, berapa
2
lama dalam menggunakan antibiotik tanpa resep
dokter, apakah di rumah tersedia antibiotik dan
Tabel 9 diatas dapat dilihat bahwa
asuransi apa yang digunakan. Walaupun penelitian ini
persentase responden yang menggunakan antibiotik
mempunyai keterbatasan, tetapi diharapkan memiliki
lebih tinggi pada responden yang tidak memiliki
manfaat dalam usaha pencegahan dan
asuransi kesehatan (51,9%) dibandingkan responden
penanggulangan tingginya jumlah penggunaan
yang memiliki asuransi (48,1%). Dari tabel diatas
antibiotik tanpa resep dokter.
dapat kita lihat bahwa terdapat responden yang
memiliki asuransi kesehatan tetapi masih
KESIMPULAN
menggunakan antibiotik tanpa resep dokter sebesar
Berdasarkan hasil dan pembahasan dalam
38 responden. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa
penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan bahwa:
tidak terdapat hubungan yang bermakna kepemilikan
Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara
asuransi dengan penggunan antibiotik tanpa resep
tingkat pengetahuan dengan penggunaan antibiotik
dokter (p>0,05).
tanpa resep dokter; Terdapat hubungan yang
bermakna antara sikap dengan penggunaan antibiotik
PEMBAHASAN
tanpa resep,; Tidak terdapat hubungan yang
WHO menjelaskan bahwa pengetahuan
bermakna kepemilikan asuransi dengan penggunan
dipengaruhi oleh pengalaman sesorang, faktor-faktor
antibiotik tanpa resep dokter..
diluar orang tersebut (lingkungan), baik fisik maupun
non fisik dan sosial budaya yang kemudian
DAFTAR PUSTAKA
pengalaman tersebut diketahui, dipersepsikan, diyakini
1. Badan POM. Gunakan Antibiotik secara rasional.
sehingga menimbulkan motivasi, niat untuk bertindak
Info POM 12(2) Maret-April 2011.
dan akhirnya menjadi perilaku, hal ini lah yang
11 2. Kementerian Kesehatan RI. Buletin jendela data
mungkin menyebabkan perbedaan penelitian diatas.
dan informasi kesehatan. ISSN 2088-270X. 2012.
Hasil uji ‘Chi Square’ ditemukan p<0,05.
3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Dapat disimpulkan bahwa, terdapat hubungan yang
Pedoman pelayan kefarmasian untuk terapi
bermakna antara sikap dengan tindakan
antibiotik. 2011.
menggunakan antibiotik tanpa resep dokter. Perilaku
4. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
kesehatan tidak hanya dipengaruhi oleh sikap, tetapi
Gunakan antibiotik secara tepat untuk mencegah
juga oleh beberapa faktor individual lainnya, seperti
kekebalan kuman Buku panduan hari kesehatan
pengetahuan, kepercayaan, keyakinan dan nilai-nilai
10 sedunia. 2011.
yang dianut oleh individu yang bersangkutan.
5. Direktorat Bina Penggunaan Obat Rasional.
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah
Materi pelatihan peningkatan pengetahuan dan
design cross sectional study menunjukkan variabel
keterampilan memilih obat bagi tenaga kesehatan.
independen dan variabel dependen bukanlah suatu
Jakarta: Direktorat Jendral Bina Kefarmasian dan
kausalitas. Banyaknya responden yang

Jurnal Kesehatan Andalas. 2015; 4(1)


http://jurnal.fk.unand.ac.id 156

Alat Kesehatan Departemen Kesehatan Republik 8. Hadi. Antibiotik pedoman penggunaan. Berita
Indonesia. 2008. Negara Republik Indonesia. Jakarta : Kementerian
6. Utami, Rahayu. Antibiotik, Resistensi dan Kesehatan. No 874, 2011.
Rasionalitas Terapi. El Hayah 1(4) Maret 2011. 9. Supardi S, Sampurno OD, Notosiswoyo M.
7. Bellissimo-Rodrigues F. Center for disease control Pengobatan sendiri yang sesuai dengan aturan
and prevention, emerging infectious disease. pada ibu-ibu di Jawa Barat. Bul. Panel Kesehatan;
Antimicrobial drug use and antibiotic-resistant 30(2); 2002.
bacteria. antimicrobial drug use and antibiotic- 10. Notoadmodjo S. Promosi kesehatan dan ilmu
resistant bacteria . Emerg Infect Dis [serial on the perilaku. Jakarta: Rineka Cipta; 2012
Internet]. 2008 Jan (diunduh 15 Maret 2013). 11. Notoadmodjo S. Promosi kesehatan teori dan
Tersedia dari: URL: HYPERLINK http://wwwnc. aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta; 2005.
cdc.gov/eid/article/14/1/07-1028.htm .

Jurnal Kesehatan Andalas. 2015; 4(1)

Anda mungkin juga menyukai