Document PDF
Document PDF
Alfyan Rahim
Oleh:
Alfyan Rahim
STIKes Mega Rezky Makassar
mengkonsumsi obat anti hipertensi secara elastisitasdari aorta dan arteri-arteri besar
terus menerus. Oleh karena lainnya.selain itu terjadi peningkatan
itu.dalampenelitian ini diberikan jus pembulu darah perifer ketika ventrikel kiri
mentimun sebagai pengontrol tekanan memompa, sehingga tekanan sistolik dan
darah responden. afterload meningkat(Gunawan,2009)
Pemberian jus buah mentimun Risiko hipertensi semakin
dapat menurunkan tekanan darah pada bertambah setelah usia 40 tahun keatas.
pasien hipertensi, dengan presentase Hal ini terjadi akibat perubahan struktur
penurunan tekanan darah yang sebanding. pada pembuluh darah besar yang
Hipertensi merupakan suatu kondisi mengakibatkan penyempitan lumen dan
dimana aliran darah secarrah konsisten pengurangan sifat vaskositas dan
memeliki tekanan yang tinggi pada dinding elastisitas pembuluh darah. Gambaran
arteri. Diagnosis hipertensi di tegakkan status gizi juga menjadi salah satu faktor
apabila tekanan darah sistolik diatas 140 yang mempengaruhi tekanan darah.
mmHg dan diastolik diatas 90 mmHg Menurut Institut Kesehatan Nasional
(Labalado,2014) Amerika (NIH), status gizi obesitas
Berdasarkan konsep keperawatan meningkatkan risiko hipertensi menjadi dua
yang menyatakan bahwa hipertensi sampai enam kali lipat. Penimbunan lemak
termasuk penyakit dengan angka kejadian viseral maupun di jaringan adiposa dapat
(prevalensi) yang cukup tinggi dan memicu Angiotensin II memproduksi stress
dikaitkan dengan kematian. Hipertensi oksidatif, faktor pro-inflamatory, dan
merupakan risiko dan komplikasi yang memicu pelepasan sitokin yang
dapat meningkatkan morbiditas dan menyebabkan disfungsi endotelial dan
mortalitas, yang meningkat sesuai dengan inflamasi vaskuler.
peningkatan tekanan sistolik dan diastolik. Tekanan darah tinggi sangat
Bila seorang dinyatakan positif mengidap banyak menyerang lansia berusia 60 tahun
hipertensi tetapi tidak berusaha ke atas. Kebanyakan lansia jarang
mengatasinya dengan segera, maka akan menyadari bahwa mereka menderita
mengundang munculnya risiko terkena hipertensi. Lansia baru menyadari bahwa
penyakit jantung, stroke, dan ganguan mereka menderita hipertensi setelah ada
berbahaya lainnya (Sustrani,et al,2006). gejala dan dinyatakan menderita tekanan
Berdasarkan analisa peneliti pada darah tinggi. Sementara, hipertensi itu
saat tekanan darah mengalami sendiri hampir 90% tidak diketahui
peningkatan secara kronik, saat inilah penyebabnya, tetapi ada beberapa faktor
seseorang dinyatakan mengalami penyakit yang diduga berkaitan dengan
tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi berkembangnya hipertensi yaitu umur, jenis
dapat dipengaruhi oleh faktor umur, kelamin dan faktor genetik atau keturunan.
genetik, makanan dan pola kebiasaan Seseorang yang mempunyai riwayat
sehari-hari. Tekanan darah tinggi pada hipertensi beresiko lebih tinggi untuk
lansia rata-rata diatas 140/90 mmHg. mendapatkan penyakit hipertensi
Secara teoritis, lansia memang dibandingkan yang tidak memiliki riwayat
cenderung mengalami peningkatan hipertensi dalam keluarganya. Jenis
tekanan darah, seiring dengan kelamin juga sangat memepengaruhi
bertanbahnya usia.peningkatan tekanan seseorang menderita hipertensi, karena
darah pada lansia umumnya terjadi akibat wanita pascamenoupose beresiko tinggi
penurunan fungsi organ pada sistem untuk mengalami hipertensi (Ardiansyah,
kardiovaskuler.katup jantung menebaldan 2012 )
menjadi kaku,serta terjadi penurunan
Lampiran :
JENIS KELAMIN
- Laki –laki 10 37,7
- Perempuan 18 64,3
JENIS PEKERJAAN
Tidak Bekerja 28 100
TINGKAT PENDIDIKAN
- Rendah ( Tidak Sekolah ) 17 60,7
- Tinggi ( SD ) 11 39,3
STATUS PERKAWINAN
- Kawin 28 100
LAMA MENDERITA
- 1 – 2 tahun 26 86,7
- 3 – 4 tahun 4 13,3
Grafik 1 Rerata Responden Berdasarkan Tekanan Darah Sistolik Sebelum dan Sesudah
Teknik Relaksasi Imajinasi Terbimbing di Kelurahan batua Kota Makassar (n=28)
Grafik 2 Rerata Responden Berdasarkan Tekanan Darah Diastolik sebelum dan Sesudah
terapi komplementer jus mentimun di Kelurahan Karampuang Kota Makassar (n=28)
Grafik 3 Rerata Responden Berdasarkan Tekanan Darah Diastolik dan sistolik H-I dan H-III
sebelum dan Sesudah terapi nonfarmakologis jus mentimun di Kelurahan Karampuang
Kota Makassar (n=28)
Tabel 2 Analisis Perbedaan Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah Pemberian Jus
Mentimun di RT 003 Kelurahan Karampuang Kota Makassar (n=28)
Hari III
Pre 94,75 4,360 89-100
Post 91,14 3,61 3,385 88-99 0,000
Tekanan Darah Sistolik
Pre I 156,43 8,020 140-170 0,000
Post III 142,61 13,82 7,637 89-100
Tekanan Darah Diastolik
Pre I 98,21 4.315 90-109
Post III 91.14 7,06 3.385 88-99 0,000
Sumber: Data Primer