Anda di halaman 1dari 3

7 Mitos Tentang Gula yang Sering

Salah Kaprah
(Hari/tanggal:, Pembaca: )

DokterSehat.Com -Gula adalah salah satu bahan makanan yang penemuannya


mengubah dunia. Selain bisa digunakan untuk aneka makanan dan minuman, ternyata
gula juga memberikan banyak dampak buruk pada tubuh. Gula dianggap bertanggung
jawab pada kondisi diabetes yang dialami oleh tubuh dan juga masalah kegemukan
lainnya.

Apakah gula hanya berhubungan dengan masalah kesehatan saja? Apakah gula hanya
berhubungan dengan risiko kematian? Jawabannya tentu tidak. Ada banyak hal
tentang gula yang bisa memberikan manfaat untuk tubuh. Selanjutnya mitos tentang
gula yang salah kaprah juga sering muncul dan dipercaya

Mitos tentang gula yang salah kaprah


Gula memberikan rasa manis dan nikmat, itulah kenapa banyak sekali yang menyukai
gula apalagi anak-anak. Sayangnya, gula memiliki cukup banyak hal buruk dan juga
mitos yang sering salah kaprah dan menyesatkan kita semua.

1. Semua gula buruk untuk kesehatan


Kita yang memiliki bakat diabetes pasti akan sering bilang kepada mereka yang
sehat kalau semua jenis gula adalah musuh. Mengonsumsi gula dalam bentuk apa
pun akan membuat tubuh mengalami banyak sekali masalah. Nah, apakah benar
demikian? Apakah semua gula yang dikonsumsi oleh tubuh menyebabkan
masalah?
Jawabannya tentu saja tidak. Pada dasarnya ada banyak sekali makanan di luar
sana yang tanda disadari masih mengandung gula. Berbagai jenis buah-buahan
yang dikonsumsi juga mengandung gula dalam jumlah banyak. Misal mangga,
semangka, anggur, stroberi, dan sejenisnya. Meski mengandung gula, buah ini
tetap sehat dikonsumsi dengan jumlah terbatas.
2. Gula yang diproses minimal lebih aman
Selama ini kita sering menganggap kalau gula yang prosesnya lebih sedikit seperti
aneka sirop atau madu lebih baik daripada gula meja yang berbentuk serbuk.
Padahal tidak ada perubahan sama sekali. Kalau Anda mengonsumsi dalam jumlah
banyak tetap bisa menyebabkan masalah pada tubuh seperti penurunan sensitivitas
insulin.
Apa pun jenis gulanya baik gula meja atau gula dalam bentuk sirop, batasi selalu
penggunaannya. Lihat dahulu nutrition fact yang dimiliki. Dengan melihatnya kita
akan tahu berapa takaran yang tepat. Dengan mengetahui takaran yang tepat,
meski mengonsumsinya, tubuh tidak akan memberikan respons negatif.
3. Kita harus menghilangkan gula dalam kehidupan
Beberapa praktisi diet selalu menganjurkan kita untuk menghilangkan satu
komponen makanan agar bisa hidup sehat. Gula adalah salah satu komponen itu.
Apakah dengan menghilangkan gula, tubuh akan langsung sehat? Jawaban adalah
tidak.
Tubuh tetap bisa mengalami sakit, apalagi kalau seseorang selalu makan
berlebihan.
Daripada menghilangkan gula sama sekali, ada baiknya dengan melakukan
pembatasan saja. Anda bisa menggunakan gula maksimal 9 sendok teh untuk pria
dan 6 sendok teh untuk wanita. Dengan takaran ini masalah tidak akan muncul
pada tubuh entah itu diabetes atau hanya sekadar kegemukan saja.
Tidak makan gula sama sekali secara langsung juga akan menyebabkan tubuh
menjadi lemas dengan cepat. Menghindari boleh, tapi tidak boleh terlalu ekstrem
karena bisa menyebabkan banyak masalah pada tubuh.
4. Gula membuat tubuh sakit
Tidak semua gula bisa membuat tubuh menjadi sakit. Pada dasarnya bukan gula
yang membuat seseorang mengalami sakit.
Namun, takarnya yang digunakan harus tepat. Kalau takaran yang dipakai tidak
berlebihan, Anda tidak akan mengalami sakit.
Tubuh akan tetap sehat. Semua jenis gula juga demikian entah itu yang dalam
bentuk madu atau sirop.
5. Gula menyebabkan kecanduan
Gula memang membuat seseorang tidak tahan dan terus mengonsumsinya.
Bahkan, anak-anak yang terbiasa mengonsumsi makanan manis seperti gula akan
menangis kalau tidak diberi lagi. Apa yang terjadi ini dinamakan sugar rush.
Beberapa orang menganggapnya sebagai salah satu kecanduan.
Nah, apakah gula benar-benar menyebabkan kecanduan layaknya dengan obat
terlarang. Beberapa praktisi mengatakan demikian, tapi banyak juga yang
menampiknya. Meski gula memberikan efek candu, efeknya pada tubuh tidak
akan besar dan bisa dialihkan, berbeda dengan kecanduan obat terlarang atau
narkoba.
6. Gula buatan lebih sehat
Salah satu alternatif dari gula adalah gula buatan yang biasanya terbuat dari jagung
atau stevia. Bahan ini dianggap baik karena tidak mengandung kalori atau
kalorinya sangat rendah. Bahkan, saking rendahnya kalori, gula jenis ini bisa
digunakan untuk penderita diabetes.
Gula buatan sebenarnya tidak selalu sehat untuk tubuh. Karena dibuat di pabrik
dan memiliki pengawet, bisa jadi ada efek samping untuk tubuh meski tidak secara
langsung. Untuk menghindari efek jangka panjang, ada baiknya menghindari gula
buatan ini. Lebih baik menggunakan gula alami dari buah atau madu, tapi dibatasi
konsumsinya.
7. Tidak memakan gula bisa menurunkan berat badan dengan cepat
Banyak orang mengira kalau mengurangi gula atau berhenti makan sesuatu yang
manis akan membuat tubuh mudah mengurangi jumlah lemaknya, Kondisi
obesitas bisa segera diatasi dengan mudah. Sayangnya hal ini tidak terlalu benar
karena meski tidak memakan gula sekalipun, tubuh tetap akan mengalami
kelebihan kalori kalau makan berlebihan.
Sederhananya, kalau Anda tidak mengalami defisit kalori harian, tubuh akan susah
sekali mengalami penurunan jumlah lemak. Dampaknya program diet akan
berjalan dengan lambat. Sebaliknya kalau kalori yang masuk ke dalam tubuh lebih
rendah dari kebutuhan, meski mengonsumsi gula sekalipun tetap bisa menurunkan
kadar lemak di dalam tubuh.
Inilah beberapa mitos tentang gula yang ternyata salah kaprah dan bisa membuat siapa
saja melakukan kesalahan karena mempercayainya. Nah, apa pun dampak gula yang
terjadi, Anda masih bisa menggunakannya untuk minuman atau memasak. Namun,
jumlahnya harus dibatasi agar sesuai dengan kebutuhan.

Anda mungkin juga menyukai