Anda di halaman 1dari 4

Waspadai Jika Keluar Sperma

Bercampur Darah!
(Hari/tanggal:, pembaca: )

Doktersehat.com – Hematospermia adalah kondisi di mana adanya darah pada cairan


sperma. Intensitas darah yang keluar mulai dari tidak terlihat mata (hanya bisa dilihat
dengan mikroskop) sampai dengan darah yang tampak dengan mata. Sperma berdarah
bisa terjadi pada siapa saja, umumnya pada pria dengan rentang usia 30 dan 40 tahun.

Pada usia muda umumnya sperma keluar darah bersifat jinak. Hematospermia atau
hemospermia tidak selalu berbahaya dan kondisi ini dapat hilang dengan sendirinya.
Hematospermia jarang berhubungan dengan patologi berbahaya pada pria muda.

Penyebab Sperma Berdarah


Hematospermia dapat terjadi karena perlukaan pada penis, cedera dan penggunaan
celana yang teralu ketat. Pada usia kurang dari 40 tahun, penyebab hematospermia
yang paling sering adalah infeksi saluran kemih. Berikut adalah penyebab adanya
darah pada sperma seperti dilansir Healthline:
1. Operasi prostat atau biopsi prostat
Dua prosedur ini menjadi penyebab paling umum darah dalam sperma. Setelah
melakukan biopsi atau operasi prostat, kemungkinan Anda akan melihat sedikit
darah berwarna merah muda atau berwarna karat saat ejakulasi. Darah juga akan
terlihat pada urine Anda.
Gejala tersebut berlangsung selama beberapa minggu, tidak disertai rasa sakit, dan
biasanya akan sembuh dengan sendirinya. Konsultasikanlah dengan dokter jika
jumlah darah meningkat, gejalanya bertahan beberapa minggu, atau disertai
dengan rasa sakit.
2. Prostatitis
Jika kelenjar prostat yang memprosuksi sperma terinfeksi, meradang, bengkak,
kemungkinan menderita prostatitis. Kondisi mungkin disebabkan oleh infeksi
bakteri dan dapat bersifat akut atau kronis. Prostatitis menyebabkan rasa sakit di
dalam dan beberapa bagian selangkangan, seperti testis, penis, dubur, perut bagian
bawah, dan punggung bawah. Prostatitis juga menyebabkan ejakulasi, buang air
besar, dan buang air kecil yang disertai rasa sakit. Kondisi ini juga berisiko
kesulitan berkemih.
3. Infeksi menular seksual (IMS)
Klamidia, gonore, dan herpes merupakan penyebab umum sperma berdarah.
Gejala lain dari klamidia gonore adalah keluar cariran kekuningan dari penis, nyeri
di testis, dan rasa sakit saat berkemih. Sementara gejala umum dari herpes adalah
lepuh kecil dan nyeri di penis.
4. Orkitis
Orkitis ditandai dengan peradangan pada satu atau kedua testis. Orkitis
terkadadang dibubungkan dengan virus yang menyebabkan gondong, namun juga
bisa disebabkan infeksi bakteri. Selain sperma berdarah, kondisi ini menyebabkan
rasa sakit saat ejakulasi dan berkemih. Gejala lain dari orkitis di antaranya
pembesaran prostat, demam, dan pembengkakan kelenjar getah bening di pangkal
paha.
5. Uretritis
Uretra merupakan tabung yang mengalirkan urine dan sperma keluar keluar dari
penis. Bila tabung uretra terinfeksi, meradang, atau iritasi, kemungkinan Anda
mengalami uretritis. Uretritis ini menyebabkan munculnya darah dalam urine dan
sperma. Uretritis juga menyebabkan rasa terbakar atau gatal saat berkemih dan
keluarnya cairan dari penis.
6. Kanker prostat, testis, atau uretra
Ketiga penyakit ini juga menjadi penyebab munculnya darah dalam sperma, gejala
dari kanker ini juga dapat muncul dengan rasa sakit atau nyeri tumpul di beberapa
bagian selangkangan, di antaranya paha, testis, skrotum, dan perut.
7. Aktivitas seksual yang ekstrem
Sabagian besar aktivitas seksual, baik dengan pasangan atau masturbasi yang
ekstrem, juga dapat menyebabkan sperma berdarah. Seks dalam jangka waktu
yang lama tanpa orgasme juga dapat menyebabkan darah dalam sperma. Namun
kondisi ini biasanya tidak menimbulkan rasa sakit atau gejala lainnya.
8. Gangguan pendarahan
Gangguan pendarahan merupakan penyakit yang dapat memengaruhi seluruh
tubuh (limfoma dan leukemia), dan infeksi, seperti tuberkulosis atau
schistosomiasis, juga dapat menyebabkan munculnya darah dalam sperma.
9. Tekanan darah tinggi
Munculnya darah dalam sperma kemungkinan adalah gejala hipertensi berat
(tekanan darah tinggi). Kondisi ini biasanya muncul tanpa gejala sama sekali.
Namun, ketika hipertensi meningkat atau tidak terkendali, gejala lainnya yang
mungkin muncul seperti sakit kepala, sesak napas, dan hidung berdarah.
Penyebab sperma berdarah yang sangat jarang adalah masalah pembekuan darah,
varises prostat dan tumor. Masalah pembekuan darah dapat disebabkan oleh hemofilia
atau terlalu banyak mengonsumsi obat pengencer darah.

Sedangkan pada usia tua, yang mengalami keluhan darah pada sperma yang persisten,
tidak kunjung sembuh dan berulang, harus dilakukan evaluasi untuk mengetahui
penyebab yang jelas karena risiko terjadinya kanker lebih tinggi pada usia tua. Tumor
atau kanker dapat terjadi di prostat, testis, vesikula seminalis, dan uretra. Pada kira-
kira setengah kasus, hematospermia tidak diketahui penyebabnya (idiopatik).

Gejala Sperma Berdarah


Gejala air mani campur darah mungkin salah satu dari hal berikut, tergantung pada
penyebabnya (ini tidak termasuk semua):

 Nyeri saat berkemih


 Adanya darah dalam urine
 Nyeri saat ejakulasi
 Nyeri perut bagian bawah
 Demam
 Nyeri punggung bawah
 Demam
 Pembengkakan di testis dan / atau skrotum
 Bengkak atau nyeri di daerah selangkangan

Cara Mengobati Hematospermia


Mengobati hematospermia tentunya sesuai dengan penyebabnya. Pada beberapa
kasus, gejala ini dapat sembuh dengan sendirinya tanpa diperlukan pengobatan.
Apabila penyebab hematospermia adalah infeksi saluran kemih, dokter akan
meresepkan antibiotik yang sesuai.

Jika hematospermia berlangsung lebih 2 bulan, perlu pemeriksaan lebih lanjut untuk
menentukan penyebabnya. Faktor yang menentukan tingkat pemeriksaan meliputi
usia pasien, durasi masalah dan kehadiran hematuria (darah di urine). Diagnosis
dimulai dengan riwayat medis dan pemeriksaan fisik.

Untuk mengetahui penyebab pasti dari hematospermia, Anda bisa melakukan


pemeriksaan pada dokter ahli. Pemeriksaan fisik harus meliputi pemeriksaan genital
dan dubur, serta tes tekanan darah.

Hipertensi dapat dikaitkan dengan hematospermia. Beberapa urolog


merekomendasikan ultrasound transrectal untuk mencari adanya gangguan, seperti
batu atau kista pada prostat, vesikula seminalis, dan saluran ejakulasi. Hal ini juga
dapat membantu menyingkirkan kanker prostat.

Pemeriksaan lebih lanjut dapat dilakukan dengan tes urine untuk mengetahui

Namun jika ditemukan penyebabnya, maka dilakukan pengobatan sesuai penyebab


sperma berdarah. Jika ditemukan infeksi diberikan antibiotika.

Trauma minor biasanya tidak butuh terapi dan hanya dilakukan observasi saja,
sedangkan trauma mayor perlu dilakukan bedah terbuka. Sumbatan bisa dibuka
dengan bedah ringan. Kanker diobati dengan radiasi dan kemoterapi.

Demikian penjelasan tentang penyebab sperma berdarah. Jadi, waspadai gejala sperma
keluar darah ya, Teman Sehat!

Anda mungkin juga menyukai