Bercampur Darah!
(Hari/tanggal:, pembaca: )
Pada usia muda umumnya sperma keluar darah bersifat jinak. Hematospermia atau
hemospermia tidak selalu berbahaya dan kondisi ini dapat hilang dengan sendirinya.
Hematospermia jarang berhubungan dengan patologi berbahaya pada pria muda.
Sedangkan pada usia tua, yang mengalami keluhan darah pada sperma yang persisten,
tidak kunjung sembuh dan berulang, harus dilakukan evaluasi untuk mengetahui
penyebab yang jelas karena risiko terjadinya kanker lebih tinggi pada usia tua. Tumor
atau kanker dapat terjadi di prostat, testis, vesikula seminalis, dan uretra. Pada kira-
kira setengah kasus, hematospermia tidak diketahui penyebabnya (idiopatik).
Jika hematospermia berlangsung lebih 2 bulan, perlu pemeriksaan lebih lanjut untuk
menentukan penyebabnya. Faktor yang menentukan tingkat pemeriksaan meliputi
usia pasien, durasi masalah dan kehadiran hematuria (darah di urine). Diagnosis
dimulai dengan riwayat medis dan pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan lebih lanjut dapat dilakukan dengan tes urine untuk mengetahui
Trauma minor biasanya tidak butuh terapi dan hanya dilakukan observasi saja,
sedangkan trauma mayor perlu dilakukan bedah terbuka. Sumbatan bisa dibuka
dengan bedah ringan. Kanker diobati dengan radiasi dan kemoterapi.
Demikian penjelasan tentang penyebab sperma berdarah. Jadi, waspadai gejala sperma
keluar darah ya, Teman Sehat!