Anda di halaman 1dari 10

Pengertian hematuria

Hematuria adalah kondisi terdapatnya sel darah merah pada urine, atau yang
sering disebut juga dengan kencing berdarah. Apabila Anda mengalami
hematuria, itu dapat menjadi pertanda dari adanya berbagai gangguan pada
organ dalam tubuh Anda, terutama ginjal.

Hematuria dapat dibagi menjadi dua jenis berdasarkan banyak darah yang
muncul dalam urine, yaitu:

 Gross hematuria
Apabila Anda dapat melihat urine Anda berubah warna menjadi merah
terang, merah muda, atau kecoklatan, maka kondisi ini biasa disebut
dengan gross hematuria.
 Hematuria mikroskopik
Jika sel darah merah yang terdapat di dalam urine tidak dapat dilihat
dengan mata telanjang dan memerlukan mikroskop, maka kondisi ini
termasuk hematuria jenis mikroskopik.

Hematuria adalah kondisi yang sangat umum terjadi. Penyakit ini lebih banyak
menyerang kalangan perempuan dibanding laki-laki dan dapat terjadi pada
pasien dengan usia berapa saja.

Tanda-tanda & gejala


Apa saja tanda-tanda dan gejala hematuria?

Gejala yang terlihat pada hematuria adalah urine yang berwarna merah muda,
merah, atau kecoklatan seperti teh. Namun jika terdapat gumpalan darah pada
urine, Anda akan merasakan sakit dan nyeri ketika buang air kecil.

Kenyataannya, tidak semua hematuria dapat terdeteksi dengan hanya melihat


urine langsung. Dalam kasus hematuria mikroskopik, sel darah merah yang
terkandung di dalam urine hanya dapat dideteksi di laboratorium dengan
mikroskop.

Tergantung pada kondisi dan penyakit yang merupakan komplikasi dari


hematuria, berikut adalah gejala-gejala yang mungkin Anda rasakan apabila
Anda menderita penyakit di bawah:

 Glomerulonefritis
Glomerulonefritis adalah penyakit yang menyerang glomeruli, bagian
ginjal yang berfungsi untuk menyaring darah. Apabila hematuria
diakibatkan oleh penyakit tersebut, tanda-tanda dan gejala yang muncul
adalah tekanan darah tinggi, kaki bengkak, dan berkurangnya rasa ingin
buang air kecil.
 Infeksi ginjal atau saluran kencing
Kondisi ini menyerang beberapa bagian sistem ekskresi di tubuh Anda,
seperti ginjal dan saluran kencing. Infeksi biasanya disebabkan oleh
bakteri seperti E. coli.
Gejala yang biasanya terasa adalah demam, sakit punggung, menggigil,
mual, nyeri di area kandung kemih, urine berbau, terlalu sering buang air
kecil, dan rasa sakit saat kencing.
 Batu ginjal
Batu ginjal adalah kondisi yang disebabkan adanya penggumpalan zat
mineral dan garam di dalam ginjal. Masalah ini membuat saluran kencing
tersumbat bahkan terluka. 
Oleha karena luka dan sumbatan tersebut, urine yang keluar mungkin saja
berdarah. Saat Anda mengalami kondisi ini, gejala yang juga Anda
rasakan yaitu nyeri di punggung, rasa mual, muntah, terlalu sering
kencing, dan nyeri saat buang air kecil.
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas.
Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu,
konsultasikanlah dengan dokter Anda.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Jika Anda melihat warna yang tidak biasa pada urine atau memiliki pertanyaan
lainnya, konsultasikanlah dengan dokter Anda. Selain itu, hubungi dokter atau
tenaga medis profesional lainnya jika Anda merasakan sakit di perut bagian
bawah dan demam.

Penyebab

Apa penyebab hematuria?

Adanya sel darah merah dalam urine merupakan kondisi yang dapat disebabkan
oleh berbagai faktor, termasuk penyakit-penyakit lain di dalam organ tubuh
yang mungkin diderita pasien.

Berikut adalah beberapa penyebab hematuria:

1. Infeksi saluran kencing

Bakteri dapat masuk ke tubuh melalui uretra dan tinggal di kandung kemih


Anda, menyebabkan infeksi saluran kencing dan pendarahan ketika sedang
buang air kecil.
2. Infeksi ginjal

Saat bakteri masuk ke dalam ginjal dari aliran darah atau naik dari ureter ke
ginjal, infeksi ginjal (pielonefritis) dapat terjadi. Tanda-tanda dan gejala sering
kali menyerupai infeksi kemih, namun dapat menyebabkan demam dan nyeri
panggul.

3. Batu kandung kemih atau batu ginjal

Kristal dapat terbentuk pada dinding ginjal atau kandung kemih sebagai akibat
dari pengendapan mineral pada urine. Kemudian, kristal bertransformasi
menjadi batu-batu kecil yang umumnya tidak menyakitkan dan mungkin tidak

Anda sadari kecuali ketika batu menyebabkan penyumbatan atau batu keluar
saat berkemih. Batu kandung kemih atau batu ginjal dapat menyebabkan
perdarahan saat buang air kecil.

4. Pembengkakan prostat

Kelenjar prostat, yang terletak di bawah kandung kemih dan bagian atas uretra,
berisiko membengkak ketika manusia sudah memasuki usia senja.
Pembengkakan prostat dapat menekan uretra dan dapat menghambat aliran
urine, sehingga hematuria mikroskopik dapat terjadi.

5. Penyakit glomerulonefritis

Glomerulonefritis menyebabkan peradangan pada sistem penyaringan ginjal


yang dapat menyebabkan hematuria mikroskopik.

6. Kanker

Pendarahan yang dapat terlihat pada urine bisa jadi merupakan pertanda dari
penyakit-penyakit serius seperti metastasis ginjal, kanker kandung kemih, atau
kanker kelenjar prostat.

7. Cedera ginjal

Apabila Anda mengalami kecelakaan atau olahraga yang terlalu berat, hal ini
dapat berdampak langsung pada ginjal Anda dan menyebabkan gross
hematuria.

Mengonsumsi obat-obatan anti kanker, seperti cyclophosphamide (Cytoxan)


dan penicillin. Obat-obatan tersebut dapat meningkatkan risiko munculnya sel
darah merah pada urine.
Faktor-faktor risiko

Apa saja hal yang meningkatkan risiko saya untuk terkena hematuria?

Sebenarnya, terdapat sel darah merah di dalam urine itu wajar. Namun, memang
ada kadar tertentu untuk dikatakan normal. Nah, jika Anda mengalami
hematuria, tandanya kadar sel darah merah melebihi batas normal tersebut.

Ada banyak faktor yang meningkatkan risiko kadar sel darah merah berlebih
pada urine, yaitu:

1. Usia

Apabila Anda berusia lebih tua dari 50 tahun, Anda lebih berisiko mengalami
berbagai komplikasi organ tubuh seperti kelenjar prostat dan masalah pada
ginjal, sehingga kemungkinan Anda akan memiliki sel darah merah berlebih
dalam urine Anda.

2. Pernah ada infeksi pada ginjal

Faktor risiko lainnya yang menyebabkan Anda terkena hematuria adalah


mengalami inflamasi pada ginjal, yang biasanya diakibatkan oleh infeksi
bakteri. Kondisi ini juga terkait dengan kemunculan beberapa penyakit, seperti
glomerulonefritis dan pielonefritis.

3. Keturunan dari anggota keluarga

Umumnya, penyakit ginjal merupakan kondisi yang diturunkan dari keluarga.


Jadi, apabila Anda memiliki anggota keluarga dengan riwayat penyakit ginjal,
maka risiko Anda dapat terkena kondisi ini lebih tinggi.

4. Konsumsi obat-obatan tertentu

Sering minum obat-obatan seperti aspirin, obat anti-inflamasi nonsteroid, dan


konsumsi antibiotik dalam jangka panjang dapat memicu terjadinya hematuria.

5. Melakukan aktivitas yang berat

Biasanya, pelari jarak jauh rentan terkena kondisi ini, yang kadang disebut
sebagai jogger’s hematuria.

Pengobatan

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU


konsultasikan pada dokter Anda.
Bagaimana dokter mendiagnosis hematuria?

Untuk mengetahui apakah sel darah merah dalam urine Anda normal atau tidak,
tenaga medis profesional akan mengambil dan memeriksa sampel urine.

Setelah terbukti ada sel darah merah dalam kadar yang tidak wajar pada urine,
dokter akan menanyakan riwayat kesehatan Anda dan keluarga. Biasanya
pertanyaan yang diajukan akan berkaitan dengan penyakit ginjal, masalah
kandung kemih, atau pendarahan yang tidak wajar.

Selain itu, dokter juga akan menanyakan gejala-gejala yang Anda alami,
termasuk rasa nyeri dan rasa ingin kencing terlalu sering.

Sampel urine yang diambil akan diperiksa berapa banyak kadar protein, sel
darah putih, dan sel darah merah di dalamnya, untuk mengetahui adanya
penyakit yang terkait dengan hematuria, seperti infeksi saluran kemih atau
inflamasi ginjal.

Beberapa tes tambahan mungkin akan dilakukan, untuk mengetahui lebih lanjut
apa penyebab hematuria:

 Kultur urine: proses ini dilakukan untuk memeriksa apakah ada bakteri
yang tumbuh di dalam urine. Tes ini biasanya bertujuan untuk mengecek
adanya infeksi saluran kemih atau ginjal.
 Phase–contrast microscopy untuk membantu mencari sumber
perdarahan.
 Pemeriksaan pencitraan: dokter akan melakukan berbagai tes seperti X-
ray, CT scan, MRI untuk mendiagnosis lebih lanjut.
 Sistoskopi: dokter akan menjahit selang tipis yang dilengkapi kamera
pada kandung kemih untuk memeriksa adanya tanda-tanda penyakit pada
kandung kemih dan uretra.

Bagaimana mengobati hematuria?

Pengobatan yang diberikan untuk penderita hematuria tergantung pada hasil


diagnosis. Adanya sel darah merah pada urine bukanlah penyakit utama,
melainkan pertanda dari penyakit lain yang menyerang organ tubuh.

Untuk membantu meringankan efek dan gejalanya, biasanya dokter akan


meresepkan antibiotik, terutama untuk hematuria yang disebabkan karena
infeksi saluran kemih.
Apabila Anda menderita batu ginjal atau saluran kandung kemih, dokter akan
merekomendasikan terapi gelombang shock. Terapi ini merupakan salah satu
cara yang paling efektif dan umum dalam mengangkat batu ginjal dan
mengurangi gejala hematuria.

Pencegahan

Apa saja perubahan-perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan untuk


mencegah hematuria?

Untuk mencegah munculnya sel darah merah berlebih di dalam urine, Anda
dapat mengubah rutinitas dan mencoba gaya hidup sehat. Berikut adalah
berbagai cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah hematuria:

 Perbanyak minum air putih


Penuhi kebutuhan cairan tubuh Anda dengan rajin minum air putih.
Pastikan Anda selalu minum air putih sesuai dengan kebutuhan tubuh
Anda, agar Anda dapat terhindar dari penyakit batu ginjal yang bisa
menyebabkan adanya sel darah merah di urine. 
Anda juga sebaiknya mulai sekarang batasi konsumsi alkohol dan
minuman berwarna lainnya. Jika minum jenis minuman ini terlalu sering,
ginjal akan bekerja lebih keras lagi. Bila terus-terusan terjadi, akan
mengganggu fungsi ginjal dan mungkin meningkatkan risiko hematuria. 
 Batasi asupan garam, protein dan makanan yang mengandung
oksalat
Sebuah studi menunjukkan bahwa kandungan oksalat yang berlebih
dalam makanan, termasuk sodium, potasium, kalsium, dan magnesium,
dapat meningkatkan risiko terkena batu ginjal.
 Pilih produk kewanitaan yang aman
Hindari produk pembersih kewanitaan yang dapat mengiritasi
areakewanitaan. Sabun kewanitaan yang beredar di pasaran dapat
menyebabkan munculnya bakteri di area vagina dan memicu infeksi
saluran kemih.
 Berhenti merokok
Zat yang terkandung dalam rokok dapat memicu
hematuriadanmeningkatkan risiko kanker sistem reproduksi dan kemih.
 Terapkan pola makan sehat
Mengganti menu makanan Anda sehari-hari dengan bahan-bahan yang
bergizi dan bernutrisi akan berdampak besar pada kesehatan Anda secara
keseluruhan, termasuk mengurangi risiko berlebihnya kadar sel darah
merah di urine Anda.
 Berolahraga secara rutin
Olahraga dapat membantu meningkatkan metabolisme dan menjagaorgan
tubuh agar selalu berfungsi dengan baik, termasuk proses ekskresi dalam
tubuh Anda.
Bila Anda mengalani gejala tertentu atau bingung tentang kondisi
kesehatan yang dialami saat ini, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter
Daftar pustaka
Hello Health Group tidak memberikan nasihat medis, diagnosis, maupun
pengobatan.

Direview tanggal: Januari 8, 2016 | Terakhir Diedit: Juni 27, 2019

Sumber

Hematuria (Blood in the Urine). https://www.niddk.nih.gov/health-


information/health-topics/urologic-disease/hematuria-blood-in-the-
urine/Pages/facts.aspx. Accessed July 31, 2016

Blood in the Urine (Hematuria) http://www.mayoclinic.org/diseases-


conditions/blood-in-urine/basics/definition/con-20032338. Accessed July 31,
2016

Hematuria in Adults. https://www.kidney.org/atoz/content/hematuria-adults.


Accessed June 13, 2019.

What is Hematuria?. https://www.urologyhealth.org/urologic-


conditions/hematuria. Accessed June 13, 2019.

Blood in Urine (Hematuria). https://www.webmd.com/digestive-


disorders/blood-in-urine-causes. Accessed June 13, 2019.

Hematuria Guide. https://www.drugs.com/health-guide/hematuria.html.


Accessed June 13, 2019.

Dietary influence on urinary oxalate and risk of kidney stones.


https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12700096. Accessed June 13, 2019.

Blood in the Urine (Hematuria).


https://jamanetwork.com/journals/jama/fullarticle/2565751. Accessed June 13,
2019.
MAKALAH
ASUHAN KEPERAWATAN HEMATURIA

Disusun oleh
WAHYUNI Amd.Kep
DIAN EKASARI Amd.Kep
MINAHATI Amd.Kep

Anda mungkin juga menyukai