Lampiran 13
PROPOSAL KEGIATAN PENYELENGGARAAN
RONDE KEPERAWATAN DI RUANG DHOHO
RSUD Prof.DR.SOEKANDAR MOJOSARI
I. PENDAHULUAN
Pelayanan keperawatan pada klien secara professional dapat
membantu klien dalam mengatasi masalah keperawatn yang dihadapi alah
satu bentuk pelayanan keperawatan yang professional tersebut dengan
memperhatikan seluruh keluhan yang dirasakan klien kemudian
mendiskusikan dengan tim keperawatan untuk merencanakan pemecahan
masalah.
Pelayanan keperwatan yang perlu dikembangkan untuk mencapai
hal tersebut adalah dengan ronde keperawatan. Dimana ronde keperawatan
merupakan sarana bagi perawat baik perawat primer maupun perawat
associate untuk membahas maalah keperawatan yang terjadi pada klien
yang melibatkan klien dan eluruh tim keperawatan termasuk konsultan
keperawatan. Salah satu tujuan kegiatan ronde keperawatan adalah
meningkatkan kepuasan klien terhadap pelayanan keperawatan.
II. TUJUAN
Tujuan umum :
Setelah dilakukan ronde keperawatan masalah yang dialami klien dapat
diatasi.
Tujuan khusus:
1. Perawat mampu berpikir kritis dan sistematis dalam pemecahan
masalah keperawatan klien.
2. Perawat mampu memberikan tindakan yang berorientasi pada masalah
keperawatan klien.
3. Perawat mampu menilai hasil kerja.
4. Perawat mampu melaksanakan asuhan keperawatan secara menyeluruh.
III. PELAKSANAAN
Hari/ tanggal : Rabu, 18 september 2013
Tempat : Ruang Dhoho
Materi : Ronde keperawatan
IV. METODE
Diskusi
V. MATERI
222
I. TUJUAN
Tujuan umum :
Menyelasaikan masalah keperawatan klien yang belum teratai
Tujuan khusus :
223
dilaksanakan.
3 25 menit Diskusi dan tanya jawab PA Bertanya
4 5 menit Penutup Ka. Ruangan Mendengarkan
Ucapan terima kaih dan menjawab
Member salam salam
X. EVALUASI
Bagaimana koordinasi persiapan dan pelaksanaan ronde keperawatan
Bagaimana peran PP-PA saat ronde keperawatan
Membuat umpan balik yang sudah dikerjakan.
225
II. TUJUAN
Tujuan: Prosedur ini dapat direkomendasikan pada pasien yang mengalami
2008):
a) Midline incision
Metode insisi yang paling sering digunakan, karena sedikit perdarahan,
eksplorasi dapat lebih luas, cepat di buka dan di tutup, serta tidak
memotong ligamen dan saraf. Namun demikian, kerugian jenis insis ini
Terbagi atas 2 yaitu, paramedian kanan dan kiri, dengan indikasi pada
splenektomy.
d) Transverse lower abdomen incision
e) yaitu; insisi melintang di bagian bawah ± 4 cm di atas anterior spinal
b) Peritonitis
Peritonitis adalah inflamasi peritoneum lapisan membrane serosa
melalui area yang lemah dalam usus atau dinding dan otot abdomen),
dan tumor (tumor yang ada dalam dinding usus meluas kelumen usus
operasi.
4. Mempertahankan konsep diri klien.
5. Mempersiapkan klien pulang.
V. KOMPLIKASI
1. Syok
Digambarkan sebagai tidak memadainya oksigenasi selular yang
metabolisme.
Manifestasi Klinis :
a) Pucat
b) Kulit dingin dan terasa basah
c) Pernafasan cepat
d) Sianosis pada bibir, gusi dan lidah
e) Nadi cepat, lemah dan bergetar
f) Penurunan tekanan nadi
g) Tekanan darah rendah dan urine pekat.
2. Hemorrhagi
a) Hemoragi primer : terjadi pada waktu pembedahan
b) Hemoragi intermediari : beberapa jam setelah pembedahan ketika
yang tersangkut dengan tidak aman dari pembuluh darah yang tidak
terikat
c) Hemoragi sekunder : beberapa waktu setelah pembedahan bila
ligatur slip karena pembuluh darah tidak terikat dengan baik atau
Hemorrhagi
Penatalaksanaan :
a. Pasien dibaringkan seperti pada posisi pasien syok
b. Sedatif atau analgetik diberikan sesuai indikasi
c. Inspeksi luka bedah
d. Balut kuat jika terjadi perdarahan pada luka operasi
e. Transfusi darah atau produk darah lainnya
f. Observasi Vital Signs.
VII. ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Identitas diri klien
Nama : Tn. D.P
Umur : 33 Tahun
Alamat : Malalayang
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku/Bangsa : Indonesia
230
penyakit tertentu.
Pemeriksaan fisik dan observasi
a) B1 (Breathing)
Perlu dikaji adanya sumbatan jalan nafas karena penumpukan
jatuh kebelakang.
Auskultasi uara nafas mungkin ada tanda stridor
Catat jumlah irama nafas.
b) B2 (Blood)
Deteksi adanya tanda-tanda peningkatan TIK yaitu kenaikan TD
ketidaknyamanan
3) Kerusakan integritas kulit behubungan dengan luka pembedahan
4) Resiko infeksi berhubungan dengan luka post operasi
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
1) Nyeri akut berhubungan dengan luka post operasi.
Tujuan :
Pasien dapat mempertahankan kenyamananya selama perawatan
Kriteria Hasil :
Dalam 1-2 jam intervensi penghilangan nyeri, persepsi subjektif
1) Kaji dan catat kualitas, lokasi dan durasi nyeri. Gunakan skala
nyeri dengan pasien dari 0 (tidak ada nyeri_ - 10 (nyeri paling
buruk). Beri
2) Beri posisi tidur nyaman
3) Kolaborasi therapi analgesik sesuai program.
4) Ajarkan cara teknik distraksi relaksasi
5) Lakukan program medic
6) Kompres es pada daerah yang sakit untuk mengurangi nyeri
7) Ciptakan lingkungan yang tenang
2) Kerusakan integritas kulit behubungan dengan luka pembedahan
Tujuan :
Pasien akan mempertahankan integritas kulit yang normal selama
perawatan
Kriteria Evaluasi:
Luka insisi sembuh tanpa ada tanda-tanda infeksi
Intervensi Keperawatan
E. EVALUASI
Evaluasi merupakan langkah akhir dalam proes keperawatan. Evaluasi
klien, perawat dan anggota tim kesehatan lainnya. Dalam hal ini
ulang.
DAFTAR PUSTAKA
1. Marlyn Doengus, Terjemahan aAsuhan Keperawatan. EGC.1999
2. Lynda Jual C. Rencana Asuhan Dan Dokumentasi Keperawatan. EGC.1999
3. Anna Owen, Pemantauan perawatan Kritis. EGC.1997
233
Mojosari,………………..2013
Perawat yang menerangkan penanggung jawab
(…………………………) (……………..………….)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.S DENGAN POST LAPARATOMI
A. Pengkajian
Nama : Tn. S
Umur : 71 Tahun
Alamat : Ngoro
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku/Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SD
No RM : 245752
Tanggal MRS : 13 September 2013
Tanggal pengkajian: 14 September 2013
B. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Px mengeluh sakit pada perutnya,
b. Riwayat penyakit sekarang.
Keluarga px mengatakan px BAB coklat sejak tagl 11 september 2013
sebelumnya px menjalani operasi di akibat penyakit peritonitis yang
pasca operasi 2 hari px mengalami muntah dan BAB berwarna coklat,
pada tanggal 13 keluarga membawa px control ke poli dan di poli
disarankan rawat inap di ruang Dhoho.
c. Riwayat penyakit dahulu
Keluarga px mengatakan sebelum di operasi px punya sikit operitonitis
selama 2 tahun
235
E. Terapi
Cefotaxim 3x1
Asam Tranek 3x1
Ondasentron 3x1
Vit K 3x1
Ranitidin 2x1
F. Dx Keperawatan
Resiko syok Hipovolemik b.d pendarahan pada saluran cerna atas
G. Intervensi
1. BHSP
2. Jelaskan yang terjadi jika terjadi syok
3. Hitung intake dan output cairan
4. Pasien disuruh puasa
5. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi medis
6. Pemasangan NGT
236