Oleh
UNIVERSITAS JEMBER
2018
Soal!
JAWABAN
4. Mengembangkan rubrik
Rubrik merupakan pedoman penskoran. Pedoman penskoran essay perlu
memiliki deskriptor yang menunjukkan tingkat kinerja dari masing-
masing tingkatan unjuk kerja. Rubrik yang dapat berupa rubrik analitik,
holistik atau rubrik perkembangan.
Rubrik analaitik memisahkan setiap elemen kriteria. Sebagai contoh:
Jawaban alternatif 2:
Proses merancang dan mengembangkan sebuah esai asesmen meliputi tiga langkah,
yaitu:
1. Perencanaan Asesmen
Dengan menggunakan tabel spesifikasi, sel dalam tabel berisi skor dari hasil tes
terhadap suatu isi atau kombinasi alasan, bukan jumlah tes yang dilakukan oleh
siswa. Berikut merupakan contoh tabel spesifikasi tentang soal/tes bentuk esai
dibandingkan dengan tes respon terbatas, serta asesmen kinerja.
Berdasarkan tabel tersebut tampak jelas bahwa dalam perencanaan, asesmen kinerja
lebih mengalami penekanan dibandingkan dengan kedua asesmen lain. Asesmen
kinerja memerlukan inference (penarikan kesimpulan) dan evaluation (evaluasi). Jika
kita menggunakan soal dengan nilai masing-masing 10, maka diperlukan 10 soal
yang dapat merefleksikan prioritas-prioritas tersebut. Dalam hal ini nilai-nilai yang
sama dapat diubah ke dalam tujuan instruksional. Kita dapat memilih tabel spesifikasi
atau daftar tujuan pembelajaran yang akan kita pergunakan sebagai acuan, tidak perlu
keduanya.
Tabel spesifikasi sering juga disebut sebagai kisi-kisi atau blue print. Bentuknya
berupa tabel yang memuat perincian materi, tingkah laku serta preposisi yang
dikehendaki penilai.
Soal-soal esai menunjukkan sampling pada dua elemen kunci yaitu pengetahuan yang
sudah ada (dari memori atau referensi) dan beberapa aktivitas kognitif yang
dihasilkan dengan menggunakan pengetahuan dan beberapa aktivitas kognitif yang
dihasilkan dengan menggunakan pengetahuan.
Dalam soal-soal esai, unit pengetahuan yang digunakan ukurannya lebih besar, serta
lebih inklusif bila dibandingkan dengan pengetahuan sebagai bahan soal berbentuk
pilihan ganda. Meskipun demikian, cakupan materi asesmen bentuk esai lebih kecil
bila dibandingkan dengan asesmen pilihan ganda.
Untuk menyukseskan penggunaan asesmen esai ini, harus dilakukan persiapan yang
sangat matang dalam latihan menulis yang dapat menantang responden untuk
memaparkan tugas dengan masalah baru secara lengkap. Pengembangan latihan esai
harus meliputi hal-hal sebagai berikut:
Beberapa faktor penting yang harus diperhatikan dalam merencanakan soal-soal esai,
yaitu:
Berikut merupakan gagasan akhir untuk pengembangan latihan, yaitu jika kita ingin
menggunakan esai untuk menilai keterampilan siswa memberikan alasan, tetapi kita
tidak yakin bahwa siswa memiliki tingkat pengetahuan yang sama, sediakan
pengetahuan yang diperlukan untuk memecahkan masalah tersebut dan lihat apakah
siswa dapat memanfaatkan pengetahuan yang telah diberikan tersebut atau tidak.
Banyak guru yang memberikan skor esai dengan standar yang kurang jelas. Mereka
tidak membuat jawaban terlebih dahulu, tetapi menunggu jawaban yang akan
diberikan oleh siswa. Hal ini menyebabkan standar yang digunakan bergantung pada
kemampuan siswa dalam kelompok sehingga siswa yang memperoleh skor yang
tinggi tidak berarti menguasai target yang ditetapkan dengan baik. Padahal kriteria
standar merupakan aspek penting dalam pemberian skor yang tepat dan lebih akurat.
Pada umumnya penilaian evaluatif dalam menentukan nilai suatu soal dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu :
Membuat daftar indikator yang spesifik dan memberikan nilai pada indikator spesifik
tersebut, lalu penilaian dilakukan memberikan nilai tersebut pada jawaban siswa jika
sesuai dengan indikator-indikator yang telah didaftar tersebut.
Dilakukan dengan menentukan nilai untuk satu atau lebih keterampilan yang
merupakan suatu rangkaian dalam bentuk skala. Misalnya skala lima poin
menentukan lima tingkat dari sebuah keterampilan.
Nilai Tinggi 5 Jawaban yang diberikan jelas, fokus, dan akurat. Dapat
menggambarkan suatu hubungan dengan baik dan wawasan yang
penting digunakan.
3 Jawaban yang diberikan jelas dan agak focus, tetapi kurang
akurat. Hubungan yang digambarkan kurang jelas, dan hanya
menunjukkan beberapa wawasan penting.
Nilai Rendah 1 Jawaban yang diberikan meleset, mengandung informasi yang
tidak akurat, atau menunjukkan kekurangan penguasaan materi.
Gambaran yang ditunjukkan tidak jelas, tidak menggunakan
wawasan yang diinginkan.
Penilaian dengan skala lebih subjektif dibandingkan dengan daftar check. Terdapat
tiga hal penting yang harus diperhatikan dalam penilaian menggunakan nilai skala,
yaitu:
1. Tentukan arti dari kesuksesan siswa dalam bentuk skala yang meningkat
dalam asesmen.
2. Berikan contoh kepada siswa yang mengilustrasikan perbedaan dari skala.
3. Menyediakan latihan yang baik dengan standar yang telah ditentukan.
Sumber : https://evisapinatulbahriah.wordpress.com/2012/06/04/asesmen-esai/.
Diakses tanggal 2 Juni 2018 pukul 09.33 WIB
2. Bila suatu tujuan pembelajaran adalah sebagai berikut, lakukan justifikasi jenis
instrumen asesmennya berupa apa saja
c. Jelaskan alasan saudara dipilihnya jenis tersebut.
d. Buatlah instrumen authentik asesmen disertai rubriknya
Tujuan pembelajaran:
"Siswa mampu menerapkan berlakunya Hukum Newton dalam kehidupan
sehari-hari"
Jawaban :
A. Penilaian authentic yang saya pilih adalah penilaian kinerja dan penilaian
produk
Alasan penggunaan :
a.Penilaian kinerja : karena standar yang ditetapkan adalah
“Mendemonstrasikan hukum I Newton dan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari”. Kata kerja operasional mendemonstrasikan berarti peserta didik
melakukan kegiatan praktik, maka penilaian yang ditetapkan adalah penilaian
kinerja.
B.
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
HUKUM NEWTON
( Waktu 2x 40 menit )
Nama Kelompok : .........................................................................................
Nama Siswa : .........................................................................................
Kelas / Nomor Absen : .........................................................................................
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
1.1 Mengagumi keteraturan dan komlpeksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik
dan kimiawi,kehidupan dalam ekosistem , dan peranan manusia dalam lingkungan
serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; obyektif; jujur; teliti;
cemat; tekun; hati-hati; bertanggungjawab terbuka; kritis ;kreatif; inovatif dan peduli
lingkungan ) dalam aktifitas sehari-hari
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai
wujud Implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan.
2.3 Menunjukkan perilaku bijaksana dan bertanggung jawab dalam aktivitas
sehari-hari.
2.4 Menunjukkan penghargaan kepada orang lain dalam aktivitas sehari-hari
3.2 Menganalisis gerak lurus, pengaruh gaya terhadap gerak berdasarkan Hukum
Newton, dan penerapannya pada gerak benda dan gerak makhluk hidup
4.2 Menyajikan hasil penyelidikan pengaruh gaya terhadap gerak benda
TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu menerapkan berlakunya Hukum Newton dalam kehidupan
sehari-hari
INDIKATOR
1. Kinerja (Ketrampilan) :
Melalui percobaan peserta didik mampu :
1. Mendemonstrasikan hukum I Newton dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Mendemonstrasikan hukum II Newton dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Membedakan besar gaya gesekan pada berbagai permukaan yang
berbeda kekasarannya yaitu pada permukaan benda yang licin, agak
kasar, dan kasar.
4. Menunjukkan beberapa contoh adanya gaya gesekan yang
menguntungkan dan gaya gesekan yang merugikan.
2. Sosial
a. Karakter: Berpikir kreatif, kritis, dan logis; teliti, jujur, dan cermat
b. Keterampilan sosial: bekerjasama
MATERI POKOK
Hukum Newton
PETUNJUK BELAJAR
Pahami setiap petunjuk yang diberikan dengan cermat sebelum anda melakukan
percobaan.
Perbanyak referensi buku-buku fisika yang relevan untuk memperkuat konsep
dan pemahaman Anda.
Tanyakan pada guru jika ada hal-hal yang kurang jelas.
LEMBAR DISKUSI 1
HUKUM I NEWTON
a. Tujuan
Menyelidiki sifat kelembaman suatu benda.
b. Alat dan Bahan
1. Meja 1 buah
2. Kertas 1 buah
3. Gelas plastic 1 buah
c. Langkah kerja
1. Letakkan kertas di atas meja
2. Letakkan gelas di atas kertas tersebut
3. Tariklah kertas dengan cepat! Amati apa yang terjadi
4. Lakukan langkah 1–2 kemudian tarik kertas secara perlahan-lahan.
Amati apa yang terjadi
No Pertanyaan Jawaban
1. Apa yang terjadi pada
percobaan praktikum 1 ?
jelaskan?
2. Kesimpulan apa yang dapat
diambil dari percobaan
praktikum 1 ?
LEMBAR DISKUSI II
HUKUM II NEWTON
a. Tujuan
Mengidentifikasi hubungan antara massa dan percepatan
b. Alat dan Bahan
2. Mobil mainan
3. Beberapa tumpukan kertas sebagai beban
c. Langkah Kerja
1. Siapkan mobil mainan
2. Jalankan mobil mainan tersebut kemudian amati geraknya.
3. Letakan Tumpukan kertas diatasnya. Lalu amati pergerakannya
4. Ambil tumpukan kertas lagi diatas mobil kemudian gerakkan
mobilnya,
5. Amati kembali pergerakan mobil tersebut.
Pertanyaan
1. Apakahyang terjadi pada percepatan mobil mainan tersebut?Jelaskan?
Jawab :
…………………………………………………………………………………
2. Apabila pada suatu benda yang sedang bergerak dengan percepatan tertentu, kamu
tambahkan massa bebannya, apakah yang terjadi pada percepatan mobil tersebut.
Jawab :
…………………………………………………………………………………...
1. Diskusikan dengan teman sekelompokmu mengapa kita tidak dapat berjalan dengan
baik pada lantai yang licin, namun pada jalan yang kasar dapat berjalan dengan baik!
Rubrik Penilaian.
No Indikator Rubrik
1 Menyiapkan alat dan
3. Menyiapakan seluruh alat dan bahan
bahan yang diperlukan.
2. Menyiapakan sebagian alat dan
bahan yang diperlukan.
1. Tidak menyiapakan seluruh alat dan
bahan yang diperlukan.
2. Deskripsi pengamatan 3. Memperoleh deskripsi hasil
pengamatan secara lengkap sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan.
2. Memperoleh deskripsi hasil
pengamatan kurang lengkap sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan.
1. Tidak memperoleh deskripsi hasil
pengamatan kurang lengkap sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan.
3. Menafsirkan peristiwa 3. Mampu memberikan penafsiran
yang akan terjadi benar secara substantif.
2. Mampu memberikan penafsiran
kurang benar secara substantif.
1. Tidak mampu memberikan penafsiran
benar secara substantif.
4. Melakukan praktik 3. Mampu melakukan praktik dengan
menggunakan seluruh prosedur yang
ada.
2. Mampu melakukan praktik dengan
menggunakan sebagian prosedur yang
ada.
1. Tidak mampu melakukan praktik
dengan menggunakan prosedur yang
No Indikator Rubrik
ada.
Sikap
N
Nama Peserta Didik Jumlah Skor
Jindikator 4
Indikator 1
Indikator 2
Indikator 3
o
1
2
Sikap
Jumlah
No Nama Peserta Didik
Kerja sama
Skor
Cermat
Teliti
Jujur
Keterangan Penskoran :
4 = apabila selalu konsisten menunjukkan sikap sesuai aspek sikap
3 = apabila sering konsisten menunjukkan sikap sesuai aspek sikap dan
kadang-kadang tidak sesuai aspek sikap
2 = apabila kadang-kadang konsisten menunjukkan sikap sesuai aspek sikap dan sering tidak
sesuai aspek sikap
1 = apabila tidak pernah konsisten menunjukkan sikap sesuai aspek sikap
Alternatif 1 :
Rubrik penilaian
Alternatif 2 :
Kelompok :
Kelas :
Tugas :
Tanggal :
1. Sistematika laporan 4
2. Kelengkapan laporan 4
6. Kemampuan siswa
4
menjelaskan isi laporan
1. Sistematika laporan
4 = laporan dibuat sesuai sistematika penulisan, jelas dan benar
3 = laporan dibuat dengan benar tetapi kurang jelas
2 = laporan dibuat kurang benar dan kurang jelas
1 = laporan dibuat dengan sistematika yang salah
2. Kelengkapan laporan
4 = laporan dibuat secara lengkap sesuai petunjuk pembuatan laporan
3 = laporan dibuat tanpa kesimpulan
2 = laporan dibuat tanpa diskusi, kesimpulan, daftar pustaka
1 = laporan dibuat tidak lengkap (mencakup 3 unsur saja)
3. Kejelasan laporan
4 = laporan jelas, dapat dipahami, ditulis secara runtut
3 = laporan jelas, tetapi penulisan kurang runtut
2 = laporan kurang jelas, kurang sesuai dengan keruntutan penulisan
1 = laporan tidak jelas, tidak sesuai dengan keruntutan penulisan
4. Kebenaran konsep
4 = konsep/ide yang dipaparkan tepat, benar, dan sesuai dengan teori
3 = konsep/ide yang dipaparkan sesuai dengan teori tetapi kurang jelas
2 = konsep/ide yang dipaparkan kurang tepat
1 = konsep/ide yang dipaparkan tidak tepat
5. Ketepatan pemilihan kosakata
4 = menggunakan kata-kata yang tepat, menggunakan kalimat aktif
3 = menggunakan kata-kata yang kurang tepat, menggunakan kalimat aktif
2 = menggunakan kata-kata yang kurang tepat, tidak menggua\nakan kalimat aktif
1 = menggunakan kosakata yang salah
6. Kemampuan siswa menjelaskan isi laporan
4 = menguasai latar belakang, metode, diskusi, kesimpulan
3 = menguasai latar belakang, metode, dan diskusi
2 = menguasai latar belakang dan metode
1 = menguasai latar belakang saja
7. Usaha siswa dalam menyusun laporan
4 = berusaha melengkapi isi laporan dengan sungguh-sungguh, berusaha memperbaiki isi,
tulisan rapi, mudah dibaca.
3 = sesuai aspek yang tercantum pada nomor 1, kecuali ada 1 aspek yang tidak dilakukan
2 = sesuai aspek yang tercantum pada nomor 1, kecuali ada 2 aspek yang tidak di lakukan
1 = tidak berusaha melengkapi dan memperbaiki isi laporan.
Kriteria Penilaian Produk laporan:
Alat penilaian yang baik adalah yang mampu mengukur keberhasilan proses pendidikan
secara tepat dan akurat. Berikut ini dipaparkan syarat-syarat alat penilaian yang baik.
1. Kesahihan (validity)
Kesahihan (validity) adalah ketepatan alat penilaian dalam mengukur tingkat keberhasilan
pencapaian tujuan pembelajaran. Kesahihan suatu alat penilaian dapat ditinjau dari empat
sisi, yaitu (a) kesahihan isi (content validation), (b) kesahihan konstruksi (construction
validity), (c) kesahihan yang ada sekarang (concurrent validity), dan (d) kesahihan prediksi
(prediction validity). Penentuan kesahihan suatu alat penilaian juga dipengaruhi oleh faktor
penskoran, faktor respon siswa, dan faktor pengadministrasiannya.
2. Keterandalan (reliability)
3. Kepraktisan
Kepraktisan dalam menyusun suatu alat penilaian penting untuk diperhatikan. Alat penilaian
yang praktis dapat membantu guru dalam menyiapkan, menggunakan, dan
menginterpretasikan hasil penilaian. Kepraktisan ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor, yaitu
penskoran, kemudahan dalam mengadministrasikan, waktu, dan bentuk alat penilaian.
4. Jelaskan teknik deteksi kesulitan belajar siswa dalam prespektif prosedur authentic
assessment!
Sumber : https://www.areapendidikan.com/2017/12/fungsi-dan-manfaat-penilaian-
autentik.html. Diakses tanggal 2 Juni pukul 11.15
MENULIS
Membuat pembalikan huruf dan diulang-ulang (setelah 9 tahun)
Membuat kesalahan ejaan pada “sight words”
Sering melakukan kesalahan dalam ejaan termasuk penghilangan konsonan
Kesalahan urutan suku kata (misalnya manbi untuk mandi )
Menulis lambat atau dengan susah payah
Membuat pembalikan nomor
BAHASA LISAN
Memiliki kesulitan menemukan kata yang tepat
Memiliki kesulitan mengingat urutan verbal (misalnya nomor telepon, arah, bulan tahun)
Tampaknya kata salah mendengar (misalnya kelelawar bukan bagian)
Memiliki kosakata yang terbatas
PERILAKU
Tidak suka membaca atau menghindarinya
Memiliki masalah perilaku waktu selama atau sebelum kegiatan membaca dengan membaca
signifikan
Apakah mengganggu selama kelas saat membaca dalam hati
Menolak untuk melakukan pekerjaan rumah yang membutuhkan bacaan
Tampaknya hanya melihat gambar-gambar di buku cerita dan mengabaikan teks
Memiliki masalah selama waktu kelas perpustakaan (misalnya menghindari memilih buku)
Sumber : http://gudacil.blogspot.com/2014/12/cara-mudah-mendeteksi-kesulitan-belajar.html
Jawaban : Menyimpulkan dari fungsi penilaian dan kesulitan belajar diatas. Maka saya
ambil contoh kesulitan menulis akan terdeteksi melalui produk laporan yang dihasilkan
siswa sesuai dengan soal nomor 2.