Anda di halaman 1dari 4

2.

rotor

Rotor terdiri dari 3 komponen yaitu:

a. Slip ring

Slip ring merupakan cincin logam yang melingkari poros rotor tetapi dipisahkan oleh isolasi tertentu.
Terminal kumparan rotor di pasangkan ke slip ring ini kemudian di hubungkan ke sumber arus searah
melalui sikah (brush) yang letaknya menempel pada slip ring.

b. Kumparan rotor (kumparan medan)

Kumparan medan merupakan unsur yang memegang peranan utama dalam menghasilkan medan
magnet. Kumparan ini mendapatkan arus searah dari sumber eksitasi tertentu.

c. Poros rotor

Poros rotor merupakan tempat meletakkan kumparan medan, dimana pada poros rotor tersebut telah
terbentuk slot-slot secara parallel terhadap porors rotor. Pada generator sinkron pada dasarnya adalah
sebuah electromagnet yang besar. Kutub medan magnet rotor dapat berupa salient pole (kutub
menonjol) dan non salient pole (kutub silinder).

- Jenis kutub menonjol (non salient pole) / kutub sepatu

Pada jenis pole, kutub magnet menonjol keluar dari permukaan rotor. Dimana belitan-belitan medannya
di hubungkan seri, ketika belitan medan ini di suplai oleh eksiter, maka kutub yang berdekatan akan
membentuk kutub berlawanan. Rotor kutub sepatu digunakan untuk rotor dengan empat atau lebih
kutub, rotor kutub seppatu juga biasaya di gunakan untuk daya dibawah 10 MVA dan kecepatan rendah.
Bentuk kutub menonjol generator sinkron tampak seperti paa gambar 2.7 berikut.

- Jenis tidak menonjol (non salient) / kutub silinder

Pada jenis non salient pole, kutub magnet tidak menonjol / tidak keluar dari permukaan rotor, rotor
silinder umumnya digunakan untuk rotor dua kutub dan empat kutub, generator dengan kecepatan 1500
rpm ke atas pada frekuensi 50 Hz dan rating daya sekitar 10 MVA menggunakan rotor silender. Rotor
silinder baik di gunakan pada kecepatan putar tinggi karena:

o Konstruksinya memiliki kekuata mekanik yang baik pada kecepatan putar tinggi.
o Distribusi di sekeliling rotor mendekati bentuk gelombang sinus sehingga lebih baik dari
kutub menonjol.

Bentuk kutub silinder generator sinkron tampak seperti pada gambar 2.8 berikut ini :

2.2.2 prinsip kerja generator sinkron

Adapun prinsip kerja dari generator sinkron secara umum adalah sebagai berikut :

1. Kumparan medan yang terdapat pada rotor dihubungkan denan sumber eksitai tertentu yang
akan mensuplai arus searah terhadap kumparan medan, arus inilah yang disebut dengan arus
eksitasi (arus penguat). Dengan adanya arus searah yang mengalir melalui kumparan medan
maka akan menumbbulkan fluks yang besarnya terhadap waktu adalah tetap.
2. Penggerak mula (prime mover) yang sudah terkopel dengan rorot segera dioperasikan sehingga
rotor akan berputar pada kecepatan nominalny.
3. Perputaran rotor tersebut sekaligus akan memutar medan magnet yang dihasilkan oleh
kumparan medan. Medan putar yang dihasilkan pada rotor akan diinduksikan pada kumparan
jangkar yang terletak di stator akan dihasilkan fluks magnetic, fluks magnetic yang dihasilkan
karena terjadinya perpotongan garis gaya magnet pada rotor oleh kumparan jangkar yang ada
pada stator, sehingga terjadinya beda potensial pada kumparan stator (jangkar), beda potensial
tersebut yang menimbulkan GGL (gerak gaya listrik).

Dari cara kerjad iatas kita mengerti bahwasanya generator induksi akan menghasilkan tegangan apabila
memiliki dua elemen yaitu :

- Gaya mekanik
- Gaya magnetic

Generator sinkron merupakan salah satu jenis generator yang ada didalam dunia kelistrikan, generator
ini banyak digunakan didalam pembangkit dengan kapasitas yang besar.

Berbeda dengan generator induksi (asinkron) yang diperkenalkan oleh Nikola Tesla dan mengidentifikasi
prinsip putar pada mesinarus bolak-balik, prinsip kerja generator induksi adalah kebalikan daripada saat
mesin induksi (asinkron) bekerja sebagai motor. Ketika mesin berfungsi sebagai motor, kumparan stator
diberi tegangan sehingga akan timbul medan putar dengan kecepatan sinkron (Ns). Namun jika motor
berfungsi sebagai generator, pada rotor motor diputar oleh sumber penggerak dengan kecepatan lebih
besar daripada kecepatan sinkronnya atau dengan kata lain Nr (kecepatan putar rotor) > Ns (kecepatan
medan starot / kecepatan sinkron).

Generator induksi merupakan jenis pembangkit listrik alternative yang cocok untuk skala kecil atau
beban rumah tangga. Hal ini disebabkan karena harga generator induksi relative lebih murah disbanding
dengan generator sinkron. Kelemahan generator induksi adalah kinerjanya sangat dipengaruhi oleh
beban.

Untuk generator sinkrin tiga phasa, digunakan tiga kumparan jangkar yang ditempatkan di stator dan
disusun dan bentuk tertentu, shingga susunan kumparan hangkar yang sedemikian akan membangkitkan
tegangan induksi pada ketiga kumparan jangkar yang besarnya sama tapi berbeda fasa 120◦ satu sama
lain. Setelah itu ketiga terminal kumparan jangkar siap dioperasikan untuk menghasilkan energy listrik.

2.3 TEGANGAN EKSITASI

Tegangan eksitasi adalah sebuah tegangan yang dialirkan kepada kumparan medan rotor untuk
memngbangkutkan magnetic pada rotor. Setelah generator AC mencapai kecepatan yang sebenarnya
oleh penggerak mulanya, medannya dieksitasi dari catu DC. Ketika kutub lewat dibawah konduktor
jangkar yang berada pada stator, fluksi medan yang memotong konduktor menginduksikan ggl
kepadanya. Ini adalah ggl bolak balik, karena kutub dengan polaritas yang berubah-ubah terus-menerut
melewati konduktor tersebut. Karena tidak menggunakan komutator, ggl bolak-balik yang dibangkitkan
keluar pada terminal lilitan stator.

Besarnya ggl yang dibangkitkan bergantung pada laju pemotongan garis gaya atau dalam hal generator,
besarnnya ggl bergantung pada kuat medan dan kecepatan rotor. Karena generator kebanyakan bekerja
pada kecepatan konstan, maka besarnya ggl yang dibangkitkan menjadi bergantung pada eksitasi medan.
Ini berarti bahwa besarnya ggl yang dibangkitkan dapat dikendalikan dengan mengatur besarnya eksitasi
medanyang diberikan pada generator. Eksitasi medan dapat langsung dikendalikan dengan mengubah
besarnya tegangan eksitasi medan yang diberikan pada generator. Eksitasi medan dapat langsung
dikendalikan dengan mengubah besarnya tegangan eksitasi yagn dikenakan pada medan generator.

Berdasarkan cara penyaluran arus searah pada rotor generator sinkron, system eksitasi terdiri dari dua
jenis yaitu system eksitasi dengan menggunakan sikat (brushless excitation) dan system eksitasi tanpa
menggunakan sikat (brushless). Ada dua jenis system eksitasi dengan menggunakan sikat yaitu :

1. System eksitasi konvensional (menggunakan generator arus searah)


2. System eksitasi statis.

Sedangkan system esksitasi tampa menggunakan sikat terdiri dari :

1. System eksitasi dengan menggunakan baterai.


2. System eksitasi dengan menggunakan Permanen Magnet Generator (PMG).

2.3.1.. Sistem Eksitasi Konvensional (menggunakan Generator Arus Searah)

Untuk system eksitasi yang konvensional, arus searah diperoleh dari sebuah generator arus searah
berkapasitas kecil disebut eksiter. Generator sinkron dan generator arus tersebut terkopel dalam satu
poros, sehingga putaran generator arus searah sama dengan putaran generator sinkron.

Tegangan yang dihasilkan oleh generator arus searah ini diberikan kebelitan rotor generator sinkron
melalui sikat karbon dan slip ring. Akibatnya aris searah mengalir ke dalam rotor atau kumparan medan
dan menimbulkan medan magnet yang diperlukan untuk dapat menghasilkan tegangan arus bolak-balik
pada kumparan utama yang terletak di stator generator sinkron.

Pada generator konvensional ini ada beberapa kerugian yaitu generator arus searah merupakan beban
tmbahan untuk penggerak mula. Penggunan slip ring dan sikat menimbulkan masalah ketika digunakan
untuk mensuplai sumber arus searah pada belitan medan generator sinkrin. Terdapat sikat arang yang
menekan slip ring sehingga timbul rugi gesekan pada generator utamanya. Selain itu pada generator arus
searah juga terdapat sikat karbon yang menekan komutator. Selama pemakaian slip ring dan sikat harus
diperiksa secara teratur, generator aurs searah juga memuliki keandalan yang rendah. Karena hal-jal
seperti diatas dipikirkan hubungan lain dan dikenal apa yang dikenal sebagai generato sinkrin static
exciter (penguat statis) gambar 2.10 adakah system eksitasi yang menggunakan generator arus searah.

2.3.2 sistem eksitasi statis

System eksitasi statis menggunakan peralatan yang tidak bergerak (static), artinya perakatan eksitasi
tidak ikut berputar bersama dengan rotor. System eksitasi statis (static excitation system) atau disebut
juga dengan self excitation merupakan system eksitasi yang tidak memerlukan generator tambahan
sebagai sumber eksitasi generator sinkron. Sumber eksitasi pada system eksitasi statis berasal dari
tegangan output generator itu sendiri yang disearahkan telebih dahulu dengan menggunakan penyearah
thyristor.

Pada mulanya pada rotor ada sedikit magnet sisa, magnet sisa ini akan menumbulkan tegangan pada
stator tegangan ini kemudian masuk dalam penyearah dan dimasukkan pada rotor, akibatnya medan
magnet yang dihasilkan makin besar dan tegangan AC naik demikian seterusnya sampai dicapai
tegangan nomilan dari generator AC tersebut. Biasanya penyearah itu mempunyai pengatur sehingga
tegangan dapat diatur konstan, bersama dengan penyearah, blok tersebut sering disebut AVR.

Dibandingkan dengan generator yang konvensional generator dengan system eksitasi statis memang
sudah jauh lebih baik yaitu tidaj ada generator arus searah (yang keandalannya rendah) dan beban
generator arus searah pada penggerak mula hilang. Eksiter diganti dengan eksiter yang tidak berputar
yaitu penyearah karena itu disebut eksiter stati. Gambar 2.11 berikut adalah system eksitasi statis.

Untuk keperluan eksitasi awal pada generator sinkron, maka system eksitasi statis dilengkapi dengan
field flashing. Hal ini dibutuhkan karena generator sinkron tidak memiliki sumber arus dan tegangan
sendiri untuk mensuplai kumparan medan. Penggunaan slip ring dan sikat pada eksitasi ini menyebabkan
system eksitasi ini tidak efisien dan efektif.

2.3.3 sistem eksitasi menggunakan baterai

System eksitasi tanpa sikat diaplikasian pada generator sinkron, dimana suplai arussearah kebelitan
medan dilakukan tanpa melalui sikat. Arus searah untuk suplai eksitasi untuk awal start generator
digunakan suplai dari baterai, yang sering dinamakan penguat mula, dimana arus ini selanjutnya
disalurkan ke belitan medan AC exciter. Tegangan keluaran dari generator sinkrin ini disearahkan oleh
penyearah uang menggunakan diode, yang disebut rotating rectifier, yang diletakkan pada bagian poros
ataupun pada bagian dalam dari rotor generator sinkron, sehingga rotating rectifier tersebut ikut
berputar sesuai dengan putaran poros, seperti pada gambar 2.12 berikut:

Anda mungkin juga menyukai