Skenario 1
Puskesmas Argomulyo mendapatkan predikat sebagai Puskesmas yang buruk akibat dari tingkat
kematian ibu yang tinggi. Berdasarkan data tahun lalu AKI (angka Kematian Ibu) = 500/100000 kelahiran
hidup. Baru-baru ini ada seorang ibu hamil ke 2 usia 17 yang melahirkan ditolong oleh dukun dengan
berat badan hanya 1800 gram, meninggal setelah 3 hari perawatan di rumah. Diketahui ibunya
menderita anemia dengan Hb 7,5 g/dL. Anak pertama meninggal pada usia 1 bulan.
Skenario 2
Dokter Mega bekerja di sebuah Puskesmas Kecamatan berpenduduk 25.000 jiwa. Minggu ini ia
dikejutkan dengan meningkatnya kasus yang mirip dengan pertusis. Laporan hasil program imunisasi
dasar DPT ternyata telah mencapai 80%. Ia bermaksud untuk mengadakan penyelidikan epidemiolgis
atas peristiwa tersebut. Apakah benar kejadian tersebut adalah KLB pertusis.
Skenario 3
Dokter M. baru ditempatkan sebagai kepala Puskesmas di Puskesmas Kecamatan T. Dari hasil evaluasi
sementara yang dilakukan diketahui bahwa 5 penyakit utama adalah penyakit ISPA, penyakit Diare,
penyakit TBC, penyakit Kulit dan Gizi buruk.
Wilayah Puskesmas T. dilalui oleh 2 sungai yang dimanfaatkan penduduk sebagai sumber air bersih,
tempat mandi, mencuci dan tempat buang air besar. Sebagian besar penduduk menempati rumah
semipermanen yang kurang sehat dan menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakar.
Jumlah Posyandu di wilayah puskesmas sejumlah 5 Posyandu di 5 Desa dengan jumlah kader sebanyak
20 orang
Skenario 4
Seorang Bapak (45 tahun) membawa anaknya laki laki bernama yang berumur 14 tahun ke Puskesmas
untuk berobat. Di punggung dan lengan anaknya terdapat bercak- bercak keputihan. Dokter menduga
anak ini terkena kusta karena ia berasal suatu wilayah yang memang endemis kusta. Dokter melakukan
kunjungan rumah untuk memeriksa seluruh anggota keluarga dan memeriksa kondisi rumahnya.
Keluarga Bapak tersebut tinggal di rumah ukuran 4x4 m di pemukiman padat penduduk. Lantai rumah
sebagian masih tanah. Sinar matahari sulit masuk ke dalam rumah. Keadaan rumah lembab. Di rumah
itu dihuni oleh 5 orang yang terdiri dari bapak, ibu, dan 3 orang anaknya yang masing masing berumur
14 tahun (laki-laki), 9 tahun (perempuan) dan 6 tahun (laki-laki). Ternyata ibu dari anak-anak tersebut
pernah diobati kusta 3 tahun lalu tapi tidak selesai.
Skenario 5
Bapak M(45 tahun) memiliki seorang istri (43tahun) dan 5 orang anak yang masing masing A(P) 25tahun,
S(P)23 tahun, As(L)20tahun, Rs (L)10tahun, R(P)5tahun. Istri bapak M mendapatkan pengobatan TBC
paru dan sudah berjalan 3 bulan. Anak perempuannya, R saat ini sedang batuk batuk sudah 3 minggu
tidak kunjung reda. Riwayat penurunan berat badan dan keringat malam juga ada. Berat badan 12 kg,
skar BCG +. Karena keluarga ini tidak memiliki jaminan kesehatan nasional, maka anak R hanya diberi
jamu jamuan dan obat warung.
Skenario 6
Pada saat rapat koordinasi dengan Camat dan BKKBN dilaporkan bahwa Wilayah Kerja Puskesmas
mengalami kenaikan jumlah kelahiran yang signifikan dibandingkan 2 tahun lalu. Angka total fertility
rate mencapai 3.1. Disepakati untuk menggalakkan KB di wilayah tersebut. Prioritas program yang
dilaksanakan adalah peningkatan cakupan IUD dan pemasangan susuk KB. Yang menjadi hambatan
adalah adanya anggapan bahwa KB masih menjadi tabu bagi masyarakat sekitar. Tingkat pendidikan
masyarakat juga umumnya rendah (80% tidak tamat SMP).
Skenario 7
Pada akhir tahun berdasarkan evaluasi program pemberantasan DHF masih didapatkan prevalensi DHF
berkisar 18% dengan tingkat CFR 4%, rata rata penderita datang terlambat sehingga terlambat juga
dirujuk ke rumah sakit. Berdasarkan pemantauan jentik, didapatkan dari Angka Bebas Jentik(ABJ) adalah
60%. Kepala Puskesmas akan melakukan revitalisasi program pemberantasan penyakit DHF dan ingin
didapatkan insiden serendah rendahnya dan CFR 0%. Di daerah tersebut banyak dilakukan
pembangunan gedung gedung kantor baru dan banyak sampah sampah di sungai di sekitar pemukiman
warga. Masyarakat daerah tersebut masih menggunakan sarana penyimpan air minum dalam gentong.
Pihak Puskesmas mendapatkan data 60% rumah terdapat jentik nyamuk. Program penyuluhan akan
dilakukan oleh petugas puskesmas dalam rangka pemberantasan sarang nyamuk.
Skenario 8
Gizi buruk terutama pada anak-anak kelas 4, 5, dan 6 Sekolah Dasar masih menjadi masalah. Pada suatu
penelitian ada hubungannya degan tingkat konsumsi protein, tingkat pengetahuan ibu, pendidikan ibu,
pendapatan keluarga, penyakit menular dan tingkat konsumsi energi. Masalah gizi utama antara lain
stunting dan anemia. Puskesmas mempunyai kegiatan usaha kesehatan sekolah dengan trias UKS yaitu
pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah.
Skenario 9
Penyakit tidak menular khususnya diabetes mellitus tipe2 cenderung terus meningkat dari tahun ke
tahun. Penyakit diabetes menjadi penyebab atau komormiditas penyakit lainnya seperti stroke dan
jantung coroner. Dokter A di Puskesmas Warnasari ingin melakukan skrining DM tipe 2 pada penduduk
yang berusia >15 tahun. Selama setahun dari 850 orang yang diperiksa kadar glukosa sewaktu,
didapatkan 100 orang dinyatakan menderita DM tipe 2 dan diobati.
Skenario 10
Pada sebuah pesta akhir tahun kelulusan sekolah terjadi kejadian yang tidak diinginkan, yaitu sebanyak
50% undangan yang hadir
Sebagian besar mengalami mual, muntah, diare, demam dan pusing kurang lebih 4-5 jam setelah
menyantap makanan yang disediakan. Setelah dirawat di Puskesmas sebagian besar diperbolehkan
pulang, namun sebagaian kecil harus dirawat dan dirujuk ke Rumah Sakit.
Pembagian Skenario
AB : 1,4,7,9
CD : 2,5,8,6
EF : 3,6,9,10
PRESENSI PBL
Blok 26 -Ilmu Kedokteran Komunitas
SEMESTER 6 - GENAP 2018/2019