Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat
dan hidayahnya sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah ini, Pada makalah ini
Penulis banyak mengambil dari berbagai sumber dan refrensi dan pengarahan dari berbagai
pihak. oleh sebab itu, dalam kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-
sebesarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna, untuk itu
Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata Penulis mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat bermanfaat
untuk semua pihak yang membaca…
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR........................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 1
BAB II
PEMBAHASAN.................................................................................................................. .... 3
DAFTAR
PUSTAKA......................................................................................................................... .... 10
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia sebagai sebuah negara dalam realitasnya terpisah pada beberapa bagian dan
tingkatan, dari segi geografis dipisahkan oleh lautan dengan beratus-ratus pulau besar dan
beribu-ribu pulau kecil. Kadangkalanya banyak pulau yang belum diberi nama, bahkan
belakangan ini dua pulau yang berada di kawasan Kalimantan telah menjadi milik Negara
Malaysia. Dari perspektif kewilayahan tampak pembagian Indonesia Bagian Timur dan
Indonesia Bagian Barat, atau kawasan perkotaan dan perdesaan.
Di era reformasi ini, kemajemukan masyarakat cenderung menjadi beban daripada modal
bangsa Indonesia. Hal ini terlihat dari munculnya berbagai masalah yang sumbernya berbau
kemajemukan,
Saat ini pula bangsa Indonesia, masih mengalami krisis multidimensi yang menggoncang
kehidupan kita. Sebagai salah satu masalah utama dari krisis besar itu adalah ancaman
disintegrasi bangsa yang hingga saat ini masih belum mereda. Kesadarakan akan pentingnya
kerukunan antar agama, suku, ras, dan budaya harus selalu di wujudkan melalui pemahaman
integrasi nasional.
Terbentuknya negara Indonesia dilatar belakangi oleh perjuangan seluruh bangsa. Sudah
sejak lama Indonesia menjadi incaran banyak negara atau bangsa lain, karena potensinya
yang besar dilihat dari wilayahnya yang luas dengan kekayaan alam yang banyak.
Kenyataannya ancaman datang tidak hanya dari luar, tetapi juga dari dalam. Terbukti, setelah
perjuangan bangsa tercapai dengan terbentuknya NKRI, ancaman dan gangguan dari dalam
juga timbul, dari yang bersifat kegiatan fisik sampai yang idiologis. Meski demikian, bangsa
Indonesia memegang satu komitmen bersama untuk tegaknya negara kesatuan Indonesia
sehingga bangsa Indonesia memerlukan keuletan dan ketangguhan untuk mengembangkan
kekuatan nasional yang disebut ketahanan nasional.
Ketahanan Nasional merupakan salah satu hal atau contoh yang harus diperhatikan dan
dijalankan oleh setiap Negara maupun pemerintah. Ketahanan nasional itu sendiri memiliki
artian sebagai kondisi dinamis suatu bangsa, yang berisi keuletan dan ketangguhan, yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan
mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan, baik yang datang
membahayakan intergritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta
perjuangan mengejar tujuan nasionalnya
1.2 Rumusan Masalah
Untuk lebih memudahkan pembahasan maka perlu kiranya kami merumuskan beberapa hal
berikut :
PEMBAHASAN
Istilah integrasi nasional berasal dari dua kata yaitu integrasi dan nasional. Istilah integrasi
mempunyai arti pembauran atau penyatuan sehingga menjadi kesatuan yang utuh / bulat.
Sedangkan istilah nasional mempunyai pengertian kebangsaan, bersifat bangsa sendiri,
meliputi suatu bangsa seperti cita-cita nasional, tarian nasional, perusahaan nasional.
Sehubungan dengan penjelasan kedua istilah diatas maka interasi nasional mempunyai
pengertian suatu proses penyatuan atau pembaruan berbagai aspek sosial budaya ke dalam
kesatuan wilayah dan pembentukan identitas nasional atau bangsa yang harus dapat
menjamin terwujudnya keselarasan, keserasian dan keseimbangan dalam mencapai tujuan
bersama sebagai suatu bangsa.
Proses Integrasi Nasional biasanya akan dipengaruhi oleh aspek-aspek sosiologis dan
antropologis. Dalam prosesnya, integrasi dituntut adanya kesepakatan terhadap nilai-nilai
umum yang ada didalam masyarakat melalui proses :
a. Sosialisasi
Sosialisasi adalah sebuah proses seumur hidup yang berkenaan dengan bagaimana
individu mempelajari cara-cara hidup, norma dan nilai sosial yang terdapat dalam
kelompoknya agar dapat berkenbangan menjadi pribadi yang dapat diterima oleh
kelompoknya.
b. Akulturasi
Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia
dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing.
c. Asimilasi
Asimilasi adalah pebauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas
kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru.
d. Enkulturasi
Enkulturasi merupakan proses mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran dan sikap
individu dengan sistem norma, adat, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam
kebudayaannya.
2.2. Pengertian Ketahanan Nasional
1. Kedudukan
Ketahanan nasional merupakan suatu ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh
bangsa Indonesia serta merupakan cara terbaik yang perlu di implementasikan secara
berlanjut dalam rangka membina kondisi kehidupan nasional yang ingin diwujudkan,
wawasan nusantara dan ketahanan nasional berkedudukan sebagai landasan konseptual, yang
didasari oleh Pancasil sebagai landasan ideal dan UUD sebagai landasan konstisional dalam
paradigma pembangunan nasional.
2. Fungsi
Ketahanan nasional nasional dalam fungsinya sebagai doktrin dasar nasional perlu
dipahami untuk menjamin tetap terjadinya pola pikir, pola sikap, pola tindak dan pola kerja
dalam menyatukan langkah bangsa yang bersifat inter - regional (wilayah), inter - sektoral
maupun multi disiplin. Konsep doktriner ini perlu supaya tidak ada cara berfikir yang
terkotak-kotak (sektoral). Satu alasan adalah bahwa bila penyimpangan terjadi, maka akan
timbul pemborosan waktu, tenaga dan sarana, yang bahkan berpotensi dalam cita-cita
nasional. Ketahanan nasional juga berfungsi sebagai pola dasar pembangunan nasional. Pada
hakikatnya merupakan arah dan pedoman dalam pelaksanaan pembangunman nasional
disegala bidang dan sektor pembangunan secara terpadu, yang dilaksanakan sesuai dengan
rancangan program.
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa yang meliputi segenap
kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan, baik yang datang dari dalam maupun dari luar,
untuk menjamin identitas, integrasi dan kelangsungan hidup bangsa dan negar serta
perjuangan mencapai tujuan nasional dapat dijelaskan seperti dibawah ini :
a) Ketangguhan
Adalah kekuatan yang menyebabkan seseorang atau sesuatu dapat bertahan, kuat menderita
atau dapat menanggulangi beban yang dipikulnya.
b) Keuletan
Adalah usaha secara giat dengan kemampuan yang keras dalam menggunakan kemampuan
tersebut diatas untuk mencapai tujuan.
c) Identitas
Yaitu ciri khas suatu bangsa atau negara dilihat secara keseluruhan. Negara dilihat dalam
pengertian sebagai suatu organisasi masyarakat yang dibatasi oleh wilayah dengan penduduk,
sejarah, pemerintahan, dan tujuan nasional serta dengan peran internasionalnya.
d) Integritas
Yaitu kesatuan menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu bangsa baik unsur sosial maupun
alamiah, baik bersifat potensional maupun fungsional.
e) Ancaman
Yang dimaksud disini adalah hal/usaha yang bersifat mengubah atau merombak
kebijaksanaan dan usaha ini dilakukan secara konseptual, kriminal dan politis.
Adalah hal atau usaha yang berasal dari luar dan dari diri sendiri yang bersifat dan bertujuan
melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional.
Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan politik
bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi
serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari luar
maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan
kehidupan politik bangsa dan negara Republik Indonesia berdasar Pancasila dan UUD 1945.
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa yang meliputi segenap
kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan, baik yang datang dari dalam maupun dari luar,
untuk menjamin identitas, integrasi dan kelangsungan hidup bangsa dan negara serta
perjuangan mencapai tujuan nasional dapat dijelaskan seperti dibawah ini :
1. Ketangguhan
Adalah kekuatan yang menyebabkan seseorang atau sesuatu dapat bertahan, kuat menderita
atau dapat menanggulangi beban yang dipikulnya
2. Keuletan
Adalah usaha secara giat dengan kemampuan yang keras dalam menggunakan kemampuan
tersebut diatas untuk mencapai tujuan.
3. Identitas
Yaitu ciri khas suatu bangsa atau negara dilihat secara keseluruhan. Negara dilihat dalam
pengertian sebagai suatu organisasi masyarakat yang dibatasi oleh wilayah dengan penduduk,
sejarah, pemerintahan, dan tujuan nasional serta dengan peran internasionalnya.
4. Integritas
Yaitu kesatuan menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu bangsa baik unsur sosial maupun
alamiah, baik bersifat potensional maupun fungsional.
5. Ancaman
Yang dimaksud disini adalah hal/usaha yang bersifat mengubah atau merombak
kebijaksanaan dan usaha ini dilakukan secara konseptual, kriminal dan politis.
Adalah hal atau usaha yang berasal dari luar dan dari diri sendiri yang bersifat dan bertujuan
melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional.
Asas ketahanan Nasional Indonesia adalah tata laku berdasarkan nilai-nilai Pancasila,
UUD 1945, dan Wawasan Nusantara yang terdiri dari:
Kesejahteraan dan keamanan dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dan
merupakan kebutuhan manusia yang mendasar. Dengan demikian, kesejahteraan dan
keamanan merupakan asas dalam system kehidupan nasional. Tanpa kesejahteraan dan
keamanan, system kehidupan nasional tidak akan dapat berlangsung. Kesejahteraan dan
keamanan merupakan nilai intrinsic yang ada pada system kehidupan nasional itu sendiri.
Kesejahteraaan maupun keamanan harus selalu ada, berdampingan pada kondisi apapun.
Dalam kehidupan nasional, tingkat kesejahteraan dan keamanan nasional yang dicapai
merupakan tolak ukur Ketahanan Nasional.
a) Mawas ke Dalam
b) Mawas ke Luar
Mawas keluar bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan berperan serta mengatasi
dampak lingkungan strategis luar negeri dan menerima kenyataan danya interaksi dan
ketergantungan dengan dunia internasional. Kehidupan nasional harus mampu
mengembangkan kekuatan nasional untuk memberikan dampak ke luar dalam bentuk daya
tangkal dan daya tawar. Interaksi dengan pihak lain diutamakan dalam bentuk kerjasama
yang saling menguntungkan.
4. Asas Kekeluargaan
Politik berasal dari kata politik yang mengandung makna kekuasaan (pemerintahan) dan atau
politik yang berarti kebijaksanaan. Di Indo-nesia, kita tidak memisahkan politik dari policik.
Hubungan ini ter-cermin pada pemerintahan negara yang berfungsi sebagai penentu
ke-bijaksanaan dan ingin mewujudkan aspirasi semi tuntutan masyarakat. Karena itu,
kebijaksanaan pemerintahan negana tersebut harus serasi dan selaras dengan keinginan dan
aspirasi masyarakat.
b. Politik di Indonesia
Politik di Indonesia yang harus dilihat dalam konteks Ketahanan Nasional, meliputi dua
bagian utama, yaitu Politik Dalam Negeri dan Politik Luar Negeri.
Politik dalam negeri adalah kehidupan politik dan kenegaraan berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945 yang mampu menyerap aspirsi, dan dapat mendorong partisipasi masyarakat
dalam satu sistem. Unsur--unsurnya terdiri dari struktur politik, proses politik, budaya politik,
komunikasi politik, dan partisipasi politik.
· Budaya Politik merupakan pencerminan dari aktualisasi hak dan kewajiban rakyat
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, yang dilaksanakan secara dasar
dan rasional melalui pendidikan politik maupun kegiatan politik yang sesuai dengan disiplin
nasional.
Politik luar negeri adalah salah satu sarana pencapaian kepantingan nasional dalam pergaulan
antarbangsa. Politik luar negeri Indonesia yang berlandaskan pada Pembukaan UUD 1945
melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, keadilan sosial,
serta anti penjajahan karena tidak sesuai dcngan perikemanusiaan dan perikeadilan.
· Sebagai Bagian Integral dari Strategi Nasional
Politik luar negeri merupakan proyeksi kepentingan nasional dalam kehidupan antar bangsa.
Dijiwai oleh falsafah negara Pancasila se bagai tuntutan moral dan etika, politik luar negeri
Indonesia di tujukan pada kepentingan nasional terutama pembangunan nasional. Dengan
demikian, politik luar negeri merupakan bagian integral dari strategi nasional dan secara
keseluruhan merupakan salah satu sarana pencapaian tujuan nasional.
Politik luar negeri Indonesia adalah bebas dan aktif. Bebas, dalam pengertian bahwa
Indonesia tidak memihak pada kekuatan-kekuatan yang tidak sesuai dengan kepribadian
bangsa. Aktif, dalam pengertian peran Indonesia dalam percaturan internasional tidak bersifat
reaktif dan lndonesia tidak menjadi obyek percaturan in-ternasional.
Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan politik bangsa
yang berisi keuletan, ketangguhan dalam menghadapi dan mengatasi tantangan, ancaman,
hambatan serta gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun
tidak langsung untuk menjamin kelangsungan hidup politik bangsa dan negara Republik
Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
· Terjalin komunikasi politik timbal balik antara pemerintah dan masyarakat dan anata
kelompok / golongan dalam masyarakat dalam rangka mencapai tujuan nasioanal dan
kepentingan nasional.
· Perkembangan, perubahan, dan gejolak dunia terus dikuti dan dikaji dengan seksama
agar terjadinya dampak negatif yang dapat mempengaruhi stabilitas nasional dan
menghambat kelancaran pembangunan dan pencapaian tujuan nasional dapat diperkirakan
secara dini.
Telah dikemukakan bahwa Ketahanan Nasional dibidang politik terkait pada dan terhubung
dengan ketahanan-ketahanan dibidang lain, misalnya ideology, ekonomi dan sebagainya.
Dengan kata lain ketahanan Nasional dibidang Politik terpengaruh oleh ketahanan-ketahanan
dibidang-bidang lain. Lain daripada itu masih terdapat beberapa faktor penting yang
menentukan tingkat Ketahanan Nasional dibidang politik, yaitu :
1. Adanya ideologi Nasional yang dapat mewujudkan suatru realitas politik dan memiliki
fleksibilitas yang dapat menyesuaikan dan mengisi kebutuhan dan tuntunan zaman.
2. Adanya pimpinan Nasional yang kuat, berwibawa disamping mengerti dan mampu
mengisi aspirasi dan cita-cita rakyat.
3. Adanya pemerintah yang bersih, efesien dan efektif, mampu menyelenggarakan
pemerintahan yang demokratis dan menyelenggarakan pembangunan dalam peningkatan taraf
hidup rakyat.
4. Adanya masyarakat yang mempunyai kesadaran politik, disiplin nasional dan dinamika
sosial yang tinggi sehingga tumbuh motivasi dan aktivitas konstruktif yang membangkitkan
partisipasi aktif dalam pembangunan nasional.
Perekonomian adalah salah satu aspek kehidupan nasional yang berkaitan dengan pemenuhan
kebutuhan masyarakat, yang meliputi produksi, distribusi, serta konsumsi barang dan jasa,
dan dengan usaha untuk meningkatkan, taraf hidup masyarakat.
b. Perekonmnian Indonesia
Sistem perekonomian bangsa Indonesia mengacu pada pasal 33 UUD 1945, yang
menyebutkan bahwa sistem perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama
berdasarkan asas ke-keluargaan.
Secara makro, sistem perekonomian Indonesia dapat disebut sebagai sistem perekonomian
kerakyatan.
2. Ekonomi Kerakyatan
· Sistem free fight liberalism yang hanya menguntungkan pelaku ekonomi kuat dan
tidak memungkinkan berkembang-nya ekonomi kerakyatan.
· Sistem etatisme, dalam arti negara beserta aparatur ekonomi negara bersifat dominan
serta mendesak dan mematikan potensi dari daya kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor
negara.
· Pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk monopoli yang
merugikan masyarakat dan bcrten-tang-an dengan cita-cita keadilan sosial.
· Pembangunan ekonomi, yang merupakan usaha bersama atas dasar asas kekeluargaan
di bawah pengawasan anggota masyarakat, memotivasi dan mendorong peran serta masyara-
kat secara aktif.
Negara berkembang seperti Indonesia dalam pengelolaan factor produksi menjadi barang dan
jasa mempunyai ciri sebagai berikut:
· Bencana alam seperti banjir dan musim kering yang hanya dikuasai dengan
pengendalian sungai dan banjir.
· Struktur ekonomi agraris merupakan tekanan berat atas areal tanah dan lingkungan
dengan konsekuensi social yang amat luas.
· Negara yang tidak mempunyai kekayaan alam sangat tergantung kepada impor bahan
baku yang banyak memerlukan devisa sehingga perkembangan industrinya lamban.
2. Tenaga kerja
Pertambahan penduduk yang cepat bisa menguntungkan, karena persediaan tenaga kerja yang
cukup, namun harus disertai dengan peningkatan keterampilan teknologis dan perluasan
kesempatan kerja. Apabila kebijaksanaan ini ditempuh maka akan menimbulkan
pengangguran kelihatan atau tak kelihatan. Untuk jangka panjang perlu ditempuh
penanggulangan sebagai berikut:
· Transmigrasi
· Keluarga berencana
· Distribusi penduduk secara ekonomi geografis yang dipadukan dengan masalah
keamanan nasional.
3. Faktor modal
Modal dapat diperoleh dari tabungan, pajak, reinvestasi perusahaan, pendapatan ekspor dan
modal asing. Negara berkembang menghadapi kekurangan modal dan pemupukan modal
dalam negeri terbatas, misalnya disebabkan:
Untuk mengurangi masalah ekonomi dalam bidang modal perlu ditempuh strategi
pembangunan yang bertujuan:
· Peningkatan produksi barang dan jasa untuk konsumsi dalam negeri dan untuk ekspor
barang setengah jadi dan barang jadi,
4. Faktor teknologi
· Melebarnya jurang pemisah antara Negara maju dengan Negara berkembang, kerena
pertumbuhan ekonomi yang tidak sama.
· Makin tinggi kapasitas produksi dan volume ekspor Negara industri, makin mudah
keadaan tersebut dipengaruhi oleh perkembangan pasaran internasional.
· Adanya pengelompokan Negara maju menjadi masyarakat ekonomi.
Prasarana merupakan segal sesuatu yang diperlukan untuk menunjang produksi barang dan
jasa. Prasarana adalah factor utama bagi pertumbuhan dan kelangsungan ekonomi Negara.
Usaha subversip dan infiltrasi baik dalam suasana damai, apalagi dalam keadaan perang
selalu menjadikan prasarana sebagai sasaran utama dari pihak lawan.
7. Faktor manajemen
Manajemen adalah tata cara mengelola perusahaan. Public administration adalah manajemen
atau tatacara perusahaan oleh aparatur Negara, sedangkan business managemen adalah
tatacara perusahaanoleh pihak swasta.
Yang disebut “sosial” di sini pada hakikatnya adalah pergaulan hidup dalam bermasyarakat
yang mengandung nilai-nilai kebersamaan, senasib, sepenanggungjawaban dan soliadritas
yang merupakan unsur pemersatu. Semetara “budaya” adalah sistem nilai yang merupakan
hasil cipta, rasa dan karsa manusia yang menumbuhkan gagasan-gagasan utama dan menjadi
kekuatan pendukung dalam menggerakan kehidupan.
Dalam masyarakat, manusia hidup secara berkelompok sesuai fungsi, peran dan profesinya.
Kehidupan masyarakat terstruktur berdasarkan peran dan fungsi masing-masing anggota.
a. Kebudayaan Daerah
Dalam setiap kebudayaan daerah terdapat nilai-nilai budaya yang tidak dapat dipengaruhi
oleh budaya asing, yang sering disebut sebagai local genius. Local genius ialah pangkal
segala kemampuan budaya daerah untuk menetralisir pengaruh negatif budaya asing.
b. Kebudayaan Nosional
· Bersitat religious
· Bersiiat kekeluargaan
· Bersifat kerakyatan
c. Integrasi Nasional
Komunikasi dan interaksi suku-suku bangsa yang mendiami bumi Nusantara ini pada tahun
1928 telah menghasilkan aspirasi bersama untuk hidup bersama sebagai satu bangsa di satu
tanah air. Aspirasi ini terwujud secara sah dan diakui oleh bangsa-bangsa lain di dunia
melalui Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945. Kenyataan sejarah menunjukkan
bahwa keanekaragaman budaya justru me-rupakan hikmah bagi bangsa Indonesia dan di
masa lalu telah mampu memunculkan faktor-faktor perekat persatuan atau inregrasi bangsa.
Di masa depan, upaya untuk melestarikan keberadaan faktor perekat persatuan bangsa, yaitu
keinginan dan semangat untuk hidup dan meraih cIta-cita bersama, akan menjadi tugas
seluruh warga bangsa.
Sejak jaman dahulu, suku-suku bangsa yang mendiami kepulauan Nusantara ini sudah
terbiasa hidup dekat dengan alam, entah sebagai petani, peladaug atau pelaut. Namun
kedekatan ini terbatas hanya sampai pada pemanfaatan alam beserta kekayaannya dengan
pengetahuan yang terbatas. Pemanfaatan alam belum dibarengi dengan bu-daya untuk
melestarikan alam demi kepentingan masa depan. Kebiasaan untuk membuka hutan tanpa
pemikiran untuh penghijauan dan menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan limbah
manusia merupakan budaya yang tidak ramah terhadap lingkungan. Demi kepentingan masa
depan, budaya melestarikan alam harus ditumbuhan.
Bangsa Indonesia harus disadarkan bahwa mereka adalah bagian dari alam dan mereka tidak
boleh memanfaatkan alam tanpa batas. Apabila alam lingkungan rusak, manusia Indonesia
pun akan rusak.
Ketahanan di bidang sosial budaya atau ketahanan sosial budaya diartikan sebagai koudisi
dinamis budaya bangsa Indonesia yang berisi keuletan, ketangguhan, dan kemampuan untuk
nengembangkan kekuatan nasional dalam mengahadapi dan mengatasi segala tantangan
ancaman, hambatan serta gangguan dari luar maupun dari dalam yang langsung mauapun
tidak langsung membahayakan kelangsungan kehidupan sosial budaya bangasa dan negara
Republik Indonesia.
Suatu ketahanan sosial budaya pada hakekatnya diciptakan dan dibentuk serta dipelihara oleh
suatu kelompok masyarakat itu sendiri. Faktor-faktor yang mempengaruhi dipertahankannya
ketahan sosial budaya suatu masyarakat adalah:
1. Struktur Sosial
2. Pengawasan Sosial
Pengawasan sosial atau sosial kontrol, merupakan sistem dan prosedur yang mengatur
kegiatan dan tindak-tindakan anggota masyarakat. Dalam praktek kehidupan masyarakat
tertentu kontrol sosial ini dijadikan pula sebagai suatu sistem ilmu pengetahuan dan
pengalaman teknik empiris yang digunakan sebagai penangkal ATM (Ancaman Tantangan
Halangan) pada lingkungan sosialnya. Dalam kondisi tertentu juga bisa digunakan dalam
mengontrol sikap dan perilaku anggota masyarakat yang berkaitan dengan aspek kehidupan
beragama, idiologi, sitem hukum, yang berlaku/ dianut.
3. Media sosial
Media sosial atau perantara interelasi antar angggota masyarakat dalam upaya mewujudkan
ketahanan sosial bersama yang dilakukan oleh struktur sosial tertentu dalam kondisi yang
terintegrasi. Secara faktual media sosial juga dapat dipandang sebagai alat, materiil maupun
spritual yang mampu membentuk bahasa dan isyarat dalam rangka komunikasi antar anggota
masyarakat.
4. Standar Sosial
Standar sosial yaitu menunjukan kepada suatu ukuran dalam meneliti, menyeleksi sikap dan
cara hidup yang mengandung sistem nilai. Sistem nilai tersebut menyangkut kualitas suatu
obyek yang dipandang berguna dalam memanfaatkan cara untuk mencapai tujuan dalam
kehidupan bermasyarakat. Faktor-faktor tersebut secara bersama-sama akan dijalankan oleh
semua anggota masyarakat menurut struktur dan fungsinya masing- masing dalam rangka
membentuk kesatuan kebudayaan tertentu. Tidak menutup kemungkinan faktor- faktor di
atas, walaupun kedudukkannya bergeser fungsinya secara ganda menjadi fungsi dasar dalam
membentuk kebudayaan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Ketahanan nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi keuletan dan
ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, Kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan ancaman baik yang datang dari
dalam maupun dari luar. Juga secara langsung ataupun tidak langsung yang dapat
membahayakan integritas, identitas serta kelangsungan hidup bangsa dan negara.
a. Politik di Indonesia
Politik di Indonesia, yang harus dilihat dalam konteks Ketahanan Nasional, meliputi dua
bagian utama, yairu Politik dalam negeri dan Politik luar negeri.
Politik dalam negeri adalah kehidupan politik dan kenegaraan berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945 yang mampu menyerap aspirsi, dan dapat mendorong partisipasi masyarakat
dalam satu sistem.
Politik luar negeri adalah salah satu sarana pencapaian kepantingan nasional dalam pergaulan
antarbangsa
b. Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan politik
bangsa yang berisi keuletan, ketangguhan dalam menghadapi dan mengatasi tantangan,
ancaman, hambatan serta gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung
maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan hidup politik bangsa dan negara
Republik Indonesia.
a. Perekonmnian Indonesia
Sistem perekonomian bangsa Indonesia mengacu pada pasal 33 UUD 1945, yang
menyebutkan bahwa sistem perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama
berdasarkan asas ke-keluargaan. Secara makro, sistem perekonomian Indonesia dapat disebut
sebagai sistem perekonomian kerakyatan.
Dalam masyarakat, manusia hidup secara berkelompok sesuai fungsi, peran dan profesinya.
Kehidupan masyarakat terstruktur berdasarkan peran dan fungsi masing-masing anggota.
- Kebudayaan Daerah
- Kebudayaan Nasional
c. Integrasi Nasional
e. Ketahanan di bidang sosial budaya atau ketahanan sosial budaya diartikan sebagai
koudisi dinamis budaya bangsa Indonesia yang berisi keuletan, ketangguhan, dan
kemampuan untuk nengembangkan kekuatan nasional dalam mengahadapi dan mengatasi
segala tantangan ancaman, hambatan serta gangguan dari luar maupun dari dalam yang
langsung mauapun tidak langsung membahayakan kelangsungan kehidupan sosial budaya
bangasa dan negara Republik Indonesia.
Pertahanan dan keamanan Indonesia adalah kesemestaan daya upaya seluruh rakyat Indonesia
dalam mempertahankan dan mengamankan negara demi kelangsungan hidup bangsa dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
c. Postur kekuatan Hankam mencakup struktur kekuatan, tingkat kemampuan, dan gelar
kekuatan. Terdapat empat pendekatan yang digunakan untuk membangun postur kekuatan
Hankam, yaitu pendekatan ancaman, misi, kewilayahan dan politik.
d. Ketahanan dalam bidang pertahanan dan keamanan berarti pertahanan dan Keamanan
harus dapat mewujudkan kesiapsiagaan serta upaya bela negara, yang berisi ketangguhan,
kemampuan dan kekuatan melalui penyelengaraan Siskamnas (Sishankamrata) untuk
menjanlin kesinambungan Pembangunan Nasional dan kelangsungan hidup bangsa dan
negara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
DAFTAR PUSTAKA
Srijanti, dkk. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Mahasiswa. Jakarta: Graha Ilmu. 2009.
Sunarto, agung Hartono; Perkembangan Peserta Didik, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2002
Panut Panuju, Ida Umami ; Psikologi Remaja, PT. Tiara Wacana Yogya, Yogyakarta, 1999
OLEH :
ASARIAWATI
P00341018054
2018