Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat
dan hidayahnya sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah ini, Pada makalah ini
Penulis banyak mengambil dari berbagai sumber dan refrensi dan pengarahan dari berbagai
pihak. oleh sebab itu, dalam kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-
sebesarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna, untuk itu
Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan
makalah ini.

Akhir kata Penulis mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat bermanfaat
untuk semua pihak yang membaca…

Kendari, 5 juli 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR........................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................. i

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang............................................................................................................... .... 1

1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................... .... 1

1.3 Tujuan............................................................................................................................. .... 2

BAB II
PEMBAHASAN.................................................................................................................. .... 3

2.1 Pengertian Integrasi Nasional........................................................................................ .... 3

2.2 Pengertian Ketahanan Nasional ..................................................................................... .... 5

2.3 Konsepsi Ketahanan Nasional............................................................................................ 6

2.4 Azas – azas Ketahanan Nasional…………………………………………………..……….

2.5 Implementasi Ketahaanan Nasional……………………………………………….……….

BAB III PENUTUP.............................................................................................................. .... 9

3.1 Kesimpulan.................................................................................................................... .... 9

DAFTAR
PUSTAKA......................................................................................................................... .... 10
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia sebagai sebuah negara dalam realitasnya terpisah pada beberapa bagian dan
tingkatan, dari segi geografis dipisahkan oleh lautan dengan beratus-ratus pulau besar dan
beribu-ribu pulau kecil. Kadangkalanya banyak pulau yang belum diberi nama, bahkan
belakangan ini dua pulau yang berada di kawasan Kalimantan telah menjadi milik Negara
Malaysia. Dari perspektif kewilayahan tampak pembagian Indonesia Bagian Timur dan
Indonesia Bagian Barat, atau kawasan perkotaan dan perdesaan.

Di era reformasi ini, kemajemukan masyarakat cenderung menjadi beban daripada modal
bangsa Indonesia. Hal ini terlihat dari munculnya berbagai masalah yang sumbernya berbau
kemajemukan,

Saat ini pula bangsa Indonesia, masih mengalami krisis multidimensi yang menggoncang
kehidupan kita. Sebagai salah satu masalah utama dari krisis besar itu adalah ancaman
disintegrasi bangsa yang hingga saat ini masih belum mereda. Kesadarakan akan pentingnya
kerukunan antar agama, suku, ras, dan budaya harus selalu di wujudkan melalui pemahaman
integrasi nasional.

Terbentuknya negara Indonesia dilatar belakangi oleh perjuangan seluruh bangsa. Sudah
sejak lama Indonesia menjadi incaran banyak negara atau bangsa lain, karena potensinya
yang besar dilihat dari wilayahnya yang luas dengan kekayaan alam yang banyak.
Kenyataannya ancaman datang tidak hanya dari luar, tetapi juga dari dalam. Terbukti, setelah
perjuangan bangsa tercapai dengan terbentuknya NKRI, ancaman dan gangguan dari dalam
juga timbul, dari yang bersifat kegiatan fisik sampai yang idiologis. Meski demikian, bangsa
Indonesia memegang satu komitmen bersama untuk tegaknya negara kesatuan Indonesia
sehingga bangsa Indonesia memerlukan keuletan dan ketangguhan untuk mengembangkan
kekuatan nasional yang disebut ketahanan nasional.

Ketahanan Nasional merupakan salah satu hal atau contoh yang harus diperhatikan dan
dijalankan oleh setiap Negara maupun pemerintah. Ketahanan nasional itu sendiri memiliki
artian sebagai kondisi dinamis suatu bangsa, yang berisi keuletan dan ketangguhan, yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan
mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan, baik yang datang
membahayakan intergritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta
perjuangan mengejar tujuan nasionalnya
1.2 Rumusan Masalah

Untuk lebih memudahkan pembahasan maka perlu kiranya kami merumuskan beberapa hal
berikut :

1. Apa Pengertian Integrasi Nasional ?

2. Bagaimana Proses Integrasi Nasiobnal dapat terjadi ?

3. Apa Pengertian Ketahanan Nasional?

4. Bagaimana Konsep Ketahanan Nasional?

5. Apa Azas – azas Ketahanan Nasional?

6. Bagaimana Implementasi Ketahanan Nasional?

1.3 Tujuan Pembahasan

1. Untuk mengetahui pengertian Integrasi Nasional.

2. Untuk mengetahui Proses dalam Integrasi Nasional.

3 Untuk mengetahui pengertian Ketahanan Nasional

4. Untuk mengetahui Konsep Ketahanan Nasional

5. Untuk mengetahui Azas – azas Ketahanan Nasional

6. Untuk mengidentifikasi Implementasi Ketahanan Nasional


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Integrasi Nasional

Istilah integrasi nasional berasal dari dua kata yaitu integrasi dan nasional. Istilah integrasi
mempunyai arti pembauran atau penyatuan sehingga menjadi kesatuan yang utuh / bulat.
Sedangkan istilah nasional mempunyai pengertian kebangsaan, bersifat bangsa sendiri,
meliputi suatu bangsa seperti cita-cita nasional, tarian nasional, perusahaan nasional.

Sehubungan dengan penjelasan kedua istilah diatas maka interasi nasional mempunyai
pengertian suatu proses penyatuan atau pembaruan berbagai aspek sosial budaya ke dalam
kesatuan wilayah dan pembentukan identitas nasional atau bangsa yang harus dapat
menjamin terwujudnya keselarasan, keserasian dan keseimbangan dalam mencapai tujuan
bersama sebagai suatu bangsa.

Proses Integrasi Nasional biasanya akan dipengaruhi oleh aspek-aspek sosiologis dan
antropologis. Dalam prosesnya, integrasi dituntut adanya kesepakatan terhadap nilai-nilai
umum yang ada didalam masyarakat melalui proses :

a. Sosialisasi

Sosialisasi adalah sebuah proses seumur hidup yang berkenaan dengan bagaimana
individu mempelajari cara-cara hidup, norma dan nilai sosial yang terdapat dalam
kelompoknya agar dapat berkenbangan menjadi pribadi yang dapat diterima oleh
kelompoknya.

b. Akulturasi

Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia
dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing.

c. Asimilasi

Asimilasi adalah pebauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas
kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru.

d. Enkulturasi

Enkulturasi merupakan proses mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran dan sikap
individu dengan sistem norma, adat, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam
kebudayaannya.
2.2. Pengertian Ketahanan Nasional

Ketahanan Nasional (Tannas) Indonesia adalah kondisi dinamis bangsa Indnonesia


yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi. Ketahanan nasional berisi
keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan
nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan
gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam dan untuk menjamin identitas,
integritas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara, serta perjuangan mencapai tujuan
nasional.

1. Kedudukan

Ketahanan nasional merupakan suatu ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh
bangsa Indonesia serta merupakan cara terbaik yang perlu di implementasikan secara
berlanjut dalam rangka membina kondisi kehidupan nasional yang ingin diwujudkan,
wawasan nusantara dan ketahanan nasional berkedudukan sebagai landasan konseptual, yang
didasari oleh Pancasil sebagai landasan ideal dan UUD sebagai landasan konstisional dalam
paradigma pembangunan nasional.

2. Fungsi

Ketahanan nasional nasional dalam fungsinya sebagai doktrin dasar nasional perlu
dipahami untuk menjamin tetap terjadinya pola pikir, pola sikap, pola tindak dan pola kerja
dalam menyatukan langkah bangsa yang bersifat inter - regional (wilayah), inter - sektoral
maupun multi disiplin. Konsep doktriner ini perlu supaya tidak ada cara berfikir yang
terkotak-kotak (sektoral). Satu alasan adalah bahwa bila penyimpangan terjadi, maka akan
timbul pemborosan waktu, tenaga dan sarana, yang bahkan berpotensi dalam cita-cita
nasional. Ketahanan nasional juga berfungsi sebagai pola dasar pembangunan nasional. Pada
hakikatnya merupakan arah dan pedoman dalam pelaksanaan pembangunman nasional
disegala bidang dan sektor pembangunan secara terpadu, yang dilaksanakan sesuai dengan
rancangan program.

3. Ketahanan Nasional dan Konsepsi Ketahanan Nasional

Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa yang meliputi segenap
kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan, baik yang datang dari dalam maupun dari luar,
untuk menjamin identitas, integrasi dan kelangsungan hidup bangsa dan negar serta
perjuangan mencapai tujuan nasional dapat dijelaskan seperti dibawah ini :

a) Ketangguhan

Adalah kekuatan yang menyebabkan seseorang atau sesuatu dapat bertahan, kuat menderita
atau dapat menanggulangi beban yang dipikulnya.
b) Keuletan

Adalah usaha secara giat dengan kemampuan yang keras dalam menggunakan kemampuan
tersebut diatas untuk mencapai tujuan.

c) Identitas

Yaitu ciri khas suatu bangsa atau negara dilihat secara keseluruhan. Negara dilihat dalam
pengertian sebagai suatu organisasi masyarakat yang dibatasi oleh wilayah dengan penduduk,
sejarah, pemerintahan, dan tujuan nasional serta dengan peran internasionalnya.

d) Integritas

Yaitu kesatuan menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu bangsa baik unsur sosial maupun
alamiah, baik bersifat potensional maupun fungsional.

e) Ancaman

Yang dimaksud disini adalah hal/usaha yang bersifat mengubah atau merombak
kebijaksanaan dan usaha ini dilakukan secara konseptual, kriminal dan politis.

f) Hambatan dan gangguan

Adalah hal atau usaha yang berasal dari luar dan dari diri sendiri yang bersifat dan bertujuan
melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional.

2.3. Konsepsi Ketahanan Nasional

Konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan


kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek
kehidupan secara utuh dan terpadu berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 dan wawasan
nusantara dengan kata lain konsepsi ketahanan nasional merupakan pedoman untuk
meningkatkan keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan.
Kesejahteraan dapat digambarkan sebagai kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan
mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi sebesar-besarnya kemakmuran yang adil dan
merata, rohaniah dan jasmaniah. Sedangkan keamanan adalah kemampuan bangsa
melindungi nilai-nilai nasional terhadap ancaman dari luar maupun dari dalam.

Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan politik
bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi
serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari luar
maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan
kehidupan politik bangsa dan negara Republik Indonesia berdasar Pancasila dan UUD 1945.

Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa yang meliputi segenap
kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan, baik yang datang dari dalam maupun dari luar,
untuk menjamin identitas, integrasi dan kelangsungan hidup bangsa dan negara serta
perjuangan mencapai tujuan nasional dapat dijelaskan seperti dibawah ini :

1. Ketangguhan

Adalah kekuatan yang menyebabkan seseorang atau sesuatu dapat bertahan, kuat menderita
atau dapat menanggulangi beban yang dipikulnya

2. Keuletan

Adalah usaha secara giat dengan kemampuan yang keras dalam menggunakan kemampuan
tersebut diatas untuk mencapai tujuan.

3. Identitas

Yaitu ciri khas suatu bangsa atau negara dilihat secara keseluruhan. Negara dilihat dalam
pengertian sebagai suatu organisasi masyarakat yang dibatasi oleh wilayah dengan penduduk,
sejarah, pemerintahan, dan tujuan nasional serta dengan peran internasionalnya.

4. Integritas

Yaitu kesatuan menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu bangsa baik unsur sosial maupun
alamiah, baik bersifat potensional maupun fungsional.

5. Ancaman

Yang dimaksud disini adalah hal/usaha yang bersifat mengubah atau merombak
kebijaksanaan dan usaha ini dilakukan secara konseptual, kriminal dan politis.

6. Hambatan dan gangguan

Adalah hal atau usaha yang berasal dari luar dan dari diri sendiri yang bersifat dan bertujuan
melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional.

2.4. Azas-azas Ketahanan Nasional

Asas ketahanan Nasional Indonesia adalah tata laku berdasarkan nilai-nilai Pancasila,
UUD 1945, dan Wawasan Nusantara yang terdiri dari:

1. Asas Kesejahteraan dan Keamanan

Kesejahteraan dan keamanan dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dan
merupakan kebutuhan manusia yang mendasar. Dengan demikian, kesejahteraan dan
keamanan merupakan asas dalam system kehidupan nasional. Tanpa kesejahteraan dan
keamanan, system kehidupan nasional tidak akan dapat berlangsung. Kesejahteraan dan
keamanan merupakan nilai intrinsic yang ada pada system kehidupan nasional itu sendiri.
Kesejahteraaan maupun keamanan harus selalu ada, berdampingan pada kondisi apapun.
Dalam kehidupan nasional, tingkat kesejahteraan dan keamanan nasional yang dicapai
merupakan tolak ukur Ketahanan Nasional.

2. Asas Komprehensif Integral atau Menyeluruh Terpadu

System kehidupan nasional mencakup segenap aspek kehidupan bansa dalam


bentuk perwujudan persatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi, dan selaras pada seluruh
aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Ketahanan Nasional mencakup
ketahanan segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh, menyeluruh, dan terpadu.

3. Asas Mawas ke Dalam dan Mawas Keluar

System kehidupan nasional merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa


yang saling berinteraksi. Di samping itu, system kehidupan nasional juga berinteraksi dengan
lingkungan sekelilingnya. Dalam proses interaksi tersebut dapat timbul berbagai dampak,
baik yang bersifat positif maupun negative. Untuk itu diperlukan sikap mawas ke dalam
maupun ke luar.

a) Mawas ke Dalam

Mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat, dan kondisi kehidupan


nasional itu sendiri berdasarkan nilai-nilai kemandirian yang proporsional untuk
meningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh. Hal ini tidak
berarti bahwa Ketahanan Nasional mengandung sikap isolasi atau nasionalisme sempit.

b) Mawas ke Luar

Mawas keluar bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan berperan serta mengatasi
dampak lingkungan strategis luar negeri dan menerima kenyataan danya interaksi dan
ketergantungan dengan dunia internasional. Kehidupan nasional harus mampu
mengembangkan kekuatan nasional untuk memberikan dampak ke luar dalam bentuk daya
tangkal dan daya tawar. Interaksi dengan pihak lain diutamakan dalam bentuk kerjasama
yang saling menguntungkan.

4. Asas Kekeluargaan

Asas kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan, kesamaan, gotong


royong, tenggang rasa, dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Asas ini mengakui adanya perbedaan. Perbedaan tersebut harus dikembangkan
secara serasi dalam hubungan kemitraan agar tidak berkembang menjadi konflik yang
bersifat saling menghancurkan.
2.5 Implementasi Ketahanan Nasional

A. Pengaruh Ketahanan Nasional dalam Aspek Politik

a. Politik Secara Umum

Politik berasal dari kata politik yang mengandung makna kekuasaan (pemerintahan) dan atau
politik yang berarti kebijaksanaan. Di Indo-nesia, kita tidak memisahkan politik dari policik.
Hubungan ini ter-cermin pada pemerintahan negara yang berfungsi sebagai penentu
ke-bijaksanaan dan ingin mewujudkan aspirasi semi tuntutan masyarakat. Karena itu,
kebijaksanaan pemerintahan negana tersebut harus serasi dan selaras dengan keinginan dan
aspirasi masyarakat.

b. Politik di Indonesia

Politik di Indonesia yang harus dilihat dalam konteks Ketahanan Nasional, meliputi dua
bagian utama, yaitu Politik Dalam Negeri dan Politik Luar Negeri.

1. Politik Dalam Negeri

Politik dalam negeri adalah kehidupan politik dan kenegaraan berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945 yang mampu menyerap aspirsi, dan dapat mendorong partisipasi masyarakat
dalam satu sistem. Unsur--unsurnya terdiri dari struktur politik, proses politik, budaya politik,
komunikasi politik, dan partisipasi politik.

· Struktur Politik merupakan wadah penyaluran kepentingan masyarakat dan sekaligus


wadah pengkaderan pimpinan nasional.

· Proses Politik merupakan suatu rangkaian pengambilan keputusan tentang berbagai


kepentingan politik maupun kepentingan umum yang bersifat nasional dan penentuan dalam
pemilihan kepemimpinan yang puncaknya terselenggara dalam Pemilu.

· Budaya Politik merupakan pencerminan dari aktualisasi hak dan kewajiban rakyat
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, yang dilaksanakan secara dasar
dan rasional melalui pendidikan politik maupun kegiatan politik yang sesuai dengan disiplin
nasional.

· Komunikasi Politik merupakan suatu hubungan timbal balik dalam kehidupan


bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dimanan rakyat merupakan sumber aspirasi dan
sumber pimpinan nasional.

2. Politik Luar Negeri

Politik luar negeri adalah salah satu sarana pencapaian kepantingan nasional dalam pergaulan
antarbangsa. Politik luar negeri Indonesia yang berlandaskan pada Pembukaan UUD 1945
melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, keadilan sosial,
serta anti penjajahan karena tidak sesuai dcngan perikemanusiaan dan perikeadilan.
· Sebagai Bagian Integral dari Strategi Nasional

Politik luar negeri merupakan proyeksi kepentingan nasional dalam kehidupan antar bangsa.
Dijiwai oleh falsafah negara Pancasila se bagai tuntutan moral dan etika, politik luar negeri
Indonesia di tujukan pada kepentingan nasional terutama pembangunan nasional. Dengan
demikian, politik luar negeri merupakan bagian integral dari strategi nasional dan secara
keseluruhan merupakan salah satu sarana pencapaian tujuan nasional.

· Garis Politik Luar Negeri

Politik luar negeri Indonesia adalah bebas dan aktif. Bebas, dalam pengertian bahwa
Indonesia tidak memihak pada kekuatan-kekuatan yang tidak sesuai dengan kepribadian
bangsa. Aktif, dalam pengertian peran Indonesia dalam percaturan internasional tidak bersifat
reaktif dan lndonesia tidak menjadi obyek percaturan in-ternasional.

c. Ketahanan Nasional pada Aspek Politik

Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan politik bangsa
yang berisi keuletan, ketangguhan dalam menghadapi dan mengatasi tantangan, ancaman,
hambatan serta gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun
tidak langsung untuk menjamin kelangsungan hidup politik bangsa dan negara Republik
Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

1. Ketahanan pada Aspek Politik Dalam Negeri

· Sistem pemerintahan yang berdasarkan hukum, tidak berda-sarkan kekuasaan yang


bersifat absolut, dimana kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh
MPR sebagai penjelmaan seluruh rakyat.

· Mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan pendapat. Namun


perbedaan tersebut tidak menyangkut nilai dasar, sehingga tidak menjurus pada konflik fisik.
Di samping itu, timbulnya diktator mayoritas dan tirankaminoritas harus dicegah.

· Kepemimpinan Nasional mampu mengakomodasikan aspirasi yang hidup dalam


masyarakat dan tetap berada dalam lingkup Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara.

· Terjalin komunikasi politik timbal balik antara pemerintah dan masyarakat dan anata
kelompok / golongan dalam masyarakat dalam rangka mencapai tujuan nasioanal dan
kepentingan nasional.

2. Ketahanan pada Aspek Politik Luar Negeri

· Hubungan luar negeri ditujukan untuk meningkatkan kerjasama internasional di


berbagai bidang atas dasar sikap saling menguntungkan, meningkatkan citra positif Indonesia
di luar negeri, dan menantapkan persatuan bangsa serta keutuhan NKRI.
· Politik luar negeri terus dikembangkan menurut prioritas dalam rangka meningkatkan
persahabatan dan kerjasama antar-negara berkembang serta negara berkembang dan negara
maju sesuai kemampuan demi kepentingan nasional. Peran ln-donesia dalam membina dan
mempererat persabahatan dan kerjasama arntarbangsa yang saling menguntungkan perlu
terus diperluas dan ditingkatkan. Kerjasama dengan negara-negara anggota ASEAN,
terutama di bidang ekonomi, Iptek dan sosial budaya terus dilanjutkan dan dikembangkan.
Peran aktif Indonesia dalam Gerakan Non Blok dan OKI serta mengem-bangkan huhungan
demi kerjasama antarnegara di kawasan Asia Pasifik perlu terus ditingkatkan.

· Citra positif Indonesia teru dikembangkan dan diperluas.

· Perkembangan, perubahan, dan gejolak dunia terus dikuti dan dikaji dengan seksama
agar terjadinya dampak negatif yang dapat mempengaruhi stabilitas nasional dan
menghambat kelancaran pembangunan dan pencapaian tujuan nasional dapat diperkirakan
secara dini.

· Langkah kerjasama negara berkemhang dengan negara industri maju untuk


memperkecil ketimpangan dan mengurangi ketidakadilan perlu ditingkatkan melalui
perjanjian perdagangan inter-nasional serta kerjasama dengan lembaga-lembaga keuangan
internasional.

· Perjuangan mewujudkan tatanan dunia baru dan ketertiban dunia berdasarkan


kemerdekaan, perda-maian abadi dan keadilan sosial melalui penggalang-an, pemupukan
solidaritas, kesamaan sikap, serta kerjasama internsional dalam berbagai forum regio-nal dan
global.

· Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia perlu dilakasanakan dengan pembenahan


sistem pendidik-an, pelatihan dan penyuluhan calon diplomat secara menyeluruh.

Perjuangan bangsa Indonesia yang menyangkut kepentingan nasional, seperti melindungi


kepenting-an Indonesia dari kegiatan diplomasi negatif negara lain dan melindungi hak-hak
warga negara Republik Indonesia di luar negeri perlu ditingkatkan.

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketahanan Nasional di Bidang Politik

Telah dikemukakan bahwa Ketahanan Nasional dibidang politik terkait pada dan terhubung
dengan ketahanan-ketahanan dibidang lain, misalnya ideology, ekonomi dan sebagainya.
Dengan kata lain ketahanan Nasional dibidang Politik terpengaruh oleh ketahanan-ketahanan
dibidang-bidang lain. Lain daripada itu masih terdapat beberapa faktor penting yang
menentukan tingkat Ketahanan Nasional dibidang politik, yaitu :

1. Adanya ideologi Nasional yang dapat mewujudkan suatru realitas politik dan memiliki
fleksibilitas yang dapat menyesuaikan dan mengisi kebutuhan dan tuntunan zaman.

2. Adanya pimpinan Nasional yang kuat, berwibawa disamping mengerti dan mampu
mengisi aspirasi dan cita-cita rakyat.
3. Adanya pemerintah yang bersih, efesien dan efektif, mampu menyelenggarakan
pemerintahan yang demokratis dan menyelenggarakan pembangunan dalam peningkatan taraf
hidup rakyat.

4. Adanya masyarakat yang mempunyai kesadaran politik, disiplin nasional dan dinamika
sosial yang tinggi sehingga tumbuh motivasi dan aktivitas konstruktif yang membangkitkan
partisipasi aktif dalam pembangunan nasional.

Dengan memahami faktor-faktor tersebut dapat dilakukan usaha-usaha untuk meningkatkan


ketahanan Nasional dibidang politik dengan menciptakan dan pemeliharaan faktor-faktor
tersebut.

B. Pengaruh Ketahanan Nasional dalam Aspek Ekonomi

a. Perekonomian Secara Umum

Perekonomian adalah salah satu aspek kehidupan nasional yang berkaitan dengan pemenuhan
kebutuhan masyarakat, yang meliputi produksi, distribusi, serta konsumsi barang dan jasa,
dan dengan usaha untuk meningkatkan, taraf hidup masyarakat.

b. Perekonmnian Indonesia

Sistem perekonomian bangsa Indonesia mengacu pada pasal 33 UUD 1945, yang
menyebutkan bahwa sistem perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama
berdasarkan asas ke-keluargaan.

Secara makro, sistem perekonomian Indonesia dapat disebut sebagai sistem perekonomian
kerakyatan.

c. Ketahanan Nasional pada Aspek Ekonomi

Ketahanan ekonomi diartikan sebagai kondiosi dinamis kehidupan perekonomian bangsa


yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasioanl dalam menghadapi serta mengatasi
segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari luar maupun ancaman
dalam negeri secara langsung maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan
perekonomian bangsa dan negara Republik Indonesia berdasar-kan Pancasila dan UUD 1945.

Pencapaian tingkat ketahanan ekonomi yang diinginkan memerlukan pembinaan berbagai


hal, yaitu antara lain :

1. Sistem ekonomi Indonesia diarahkan untuk dapat mewujudkan kemakmuran dan


kesejahteraan yang adil dan merata di seluruh wilayah Nusantara melalui ekonomi
kerakyatan serta untuk menjamin kesinambungan pembangunan nasional berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945.

2. Ekonomi Kerakyatan
· Sistem free fight liberalism yang hanya menguntungkan pelaku ekonomi kuat dan
tidak memungkinkan berkembang-nya ekonomi kerakyatan.

· Sistem etatisme, dalam arti negara beserta aparatur ekonomi negara bersifat dominan
serta mendesak dan mematikan potensi dari daya kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor
negara.

· Pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk monopoli yang
merugikan masyarakat dan bcrten-tang-an dengan cita-cita keadilan sosial.

· Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang dan saling menguntungkan dalam


keselarasan dan keterpaduan antara. sektor per-tanian dan perindustrian serta jasa.

· Pembangunan ekonomi, yang merupakan usaha bersama atas dasar asas kekeluargaan
di bawah pengawasan anggota masyarakat, memotivasi dan mendorong peran serta masyara-
kat secara aktif.

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketahanan di Bidang Ekonomi

Negara berkembang seperti Indonesia dalam pengelolaan factor produksi menjadi barang dan
jasa mempunyai ciri sebagai berikut:

1. Bumi dan sumber alam

· Belum ada kemampuan sepenuhnya untuk memanfaatkan kekayaan alam, yaitu


karena, kurang modal, belum memiliki keterampilan teknologi yang memadai dan tingkat
manajemen yang belum memenuhi harapan.

· Bencana alam seperti banjir dan musim kering yang hanya dikuasai dengan
pengendalian sungai dan banjir.

· Struktur ekonomi agraris merupakan tekanan berat atas areal tanah dan lingkungan
dengan konsekuensi social yang amat luas.

· Negara yang tidak mempunyai kekayaan alam sangat tergantung kepada impor bahan
baku yang banyak memerlukan devisa sehingga perkembangan industrinya lamban.

2. Tenaga kerja

Pertambahan penduduk yang cepat bisa menguntungkan, karena persediaan tenaga kerja yang
cukup, namun harus disertai dengan peningkatan keterampilan teknologis dan perluasan
kesempatan kerja. Apabila kebijaksanaan ini ditempuh maka akan menimbulkan
pengangguran kelihatan atau tak kelihatan. Untuk jangka panjang perlu ditempuh
penanggulangan sebagai berikut:

· Peningkatan keterampilan teknologi

· Transmigrasi

· Keluarga berencana
· Distribusi penduduk secara ekonomi geografis yang dipadukan dengan masalah
keamanan nasional.

3. Faktor modal

Modal dapat diperoleh dari tabungan, pajak, reinvestasi perusahaan, pendapatan ekspor dan
modal asing. Negara berkembang menghadapi kekurangan modal dan pemupukan modal
dalam negeri terbatas, misalnya disebabkan:

· Pendapatan masyarakat rendah, sehingga tidak memungkinkan adanya tabungan,

· Dasar tarif pajak dan aparatur pemungutan pajak masih terbatas,

· Kemampuan investasi modal perusahaan masih kurang.

Untuk mengurangi masalah ekonomi dalam bidang modal perlu ditempuh strategi
pembangunan yang bertujuan:

· Memberikan pendidikan keterampilan secara masal dan terarah,

· Industrialisasi untuk perluasan lapangan pekerjaan,

· Peningkatan produksi barang dan jasa untuk konsumsi dalam negeri dan untuk ekspor
barang setengah jadi dan barang jadi,

· Pembinaan permodalan bagi pengusaha golongan ekonomi lemah.

4. Faktor teknologi

Penggunaan teknologi memerlukan pertimbangan-pertimbangan, misalnya:

· Labour intensive (Padat karya)

· Teknologi intermediate atau teknologi Elektra.

· Teknologi mutakhir atau technocratium.

5. Hubungan dengan ekonomi luar negeri

Hal-hal yang harus diperhatikan oleh Negara-negara berkembang di bidang hubungan


ekonomi luar negeri adalah sebagai berikut:

· Melebarnya jurang pemisah antara Negara maju dengan Negara berkembang, kerena
pertumbuhan ekonomi yang tidak sama.

· Akibat perkembangan tersebut ialah berupa kemerosotan harga bahan ekspor


tradisional dan menurunkan hasil produksi Negara berkembang.

· Makin tinggi kapasitas produksi dan volume ekspor Negara industri, makin mudah
keadaan tersebut dipengaruhi oleh perkembangan pasaran internasional.
· Adanya pengelompokan Negara maju menjadi masyarakat ekonomi.

6. Prasarana atau infrastruktur

Prasarana merupakan segal sesuatu yang diperlukan untuk menunjang produksi barang dan
jasa. Prasarana adalah factor utama bagi pertumbuhan dan kelangsungan ekonomi Negara.
Usaha subversip dan infiltrasi baik dalam suasana damai, apalagi dalam keadaan perang
selalu menjadikan prasarana sebagai sasaran utama dari pihak lawan.

7. Faktor manajemen

Manajemen adalah tata cara mengelola perusahaan. Public administration adalah manajemen
atau tatacara perusahaan oleh aparatur Negara, sedangkan business managemen adalah
tatacara perusahaanoleh pihak swasta.

C. Pengaruh Ketahanan Nasional dalam Aspek Sosial Budaya

Yang disebut “sosial” di sini pada hakikatnya adalah pergaulan hidup dalam bermasyarakat
yang mengandung nilai-nilai kebersamaan, senasib, sepenanggungjawaban dan soliadritas
yang merupakan unsur pemersatu. Semetara “budaya” adalah sistem nilai yang merupakan
hasil cipta, rasa dan karsa manusia yang menumbuhkan gagasan-gagasan utama dan menjadi
kekuatan pendukung dalam menggerakan kehidupan.

a. Struktur Sosial di Indonesia

Dalam masyarakat, manusia hidup secara berkelompok sesuai fungsi, peran dan profesinya.
Kehidupan masyarakat terstruktur berdasarkan peran dan fungsi masing-masing anggota.

b. Kondisi Budaya di Indonesia

a. Kebudayaan Daerah

Dalam setiap kebudayaan daerah terdapat nilai-nilai budaya yang tidak dapat dipengaruhi
oleh budaya asing, yang sering disebut sebagai local genius. Local genius ialah pangkal
segala kemampuan budaya daerah untuk menetralisir pengaruh negatif budaya asing.

b. Kebudayaan Nosional

· Bersitat religious

· Bersiiat kekeluargaan

· Bersifat serba selaras

· Bersifat kerakyatan

c. Integrasi Nasional
Komunikasi dan interaksi suku-suku bangsa yang mendiami bumi Nusantara ini pada tahun
1928 telah menghasilkan aspirasi bersama untuk hidup bersama sebagai satu bangsa di satu
tanah air. Aspirasi ini terwujud secara sah dan diakui oleh bangsa-bangsa lain di dunia
melalui Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945. Kenyataan sejarah menunjukkan
bahwa keanekaragaman budaya justru me-rupakan hikmah bagi bangsa Indonesia dan di
masa lalu telah mampu memunculkan faktor-faktor perekat persatuan atau inregrasi bangsa.
Di masa depan, upaya untuk melestarikan keberadaan faktor perekat persatuan bangsa, yaitu
keinginan dan semangat untuk hidup dan meraih cIta-cita bersama, akan menjadi tugas
seluruh warga bangsa.

d. Kebudayaan dan Alam Lingkungan

Sejak jaman dahulu, suku-suku bangsa yang mendiami kepulauan Nusantara ini sudah
terbiasa hidup dekat dengan alam, entah sebagai petani, peladaug atau pelaut. Namun
kedekatan ini terbatas hanya sampai pada pemanfaatan alam beserta kekayaannya dengan
pengetahuan yang terbatas. Pemanfaatan alam belum dibarengi dengan bu-daya untuk
melestarikan alam demi kepentingan masa depan. Kebiasaan untuk membuka hutan tanpa
pemikiran untuh penghijauan dan menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan limbah
manusia merupakan budaya yang tidak ramah terhadap lingkungan. Demi kepentingan masa
depan, budaya melestarikan alam harus ditumbuhan.

Bangsa Indonesia harus disadarkan bahwa mereka adalah bagian dari alam dan mereka tidak
boleh memanfaatkan alam tanpa batas. Apabila alam lingkungan rusak, manusia Indonesia
pun akan rusak.

c. Ketahanan Nasional pada Aspek Sosial Budaya

Ketahanan di bidang sosial budaya atau ketahanan sosial budaya diartikan sebagai koudisi
dinamis budaya bangsa Indonesia yang berisi keuletan, ketangguhan, dan kemampuan untuk
nengembangkan kekuatan nasional dalam mengahadapi dan mengatasi segala tantangan
ancaman, hambatan serta gangguan dari luar maupun dari dalam yang langsung mauapun
tidak langsung membahayakan kelangsungan kehidupan sosial budaya bangasa dan negara
Republik Indonesia.

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi kokohnya ketahanan sosial budaya

Suatu ketahanan sosial budaya pada hakekatnya diciptakan dan dibentuk serta dipelihara oleh
suatu kelompok masyarakat itu sendiri. Faktor-faktor yang mempengaruhi dipertahankannya
ketahan sosial budaya suatu masyarakat adalah:

1. Struktur Sosial

Struktur sosial atau pengelompokan masyarakat, dilakukan untuk memudahkan pelaksanaan


tugas-tugas dalam kemasyarakatan. Pengelompokkan dapat dilakukan berdasarkan status
sosial, kedudukan, dan bidang kerjanya. Dari Struktur sosial tersebut, maka fungsi masing-
masing dalam mewujudkan ketahan untuk tetap eksisnya suatu masyarakat akan lebih
terjamin. Ada dua kajian khusus dalam faktor Struktur tersebut, sebagaimana diungkapkan
oleh Jusdistira Garna ( 1999:54) yang mengarah kepada Struktur dan fungsi masyarakat.
Dengan demikian status sosial seseorang bukan hanya akan menempatkan dirinya pada
tingkat Struktur tertentu, akan tetapi ia akan mempunyai fungsi tetentu dalam lingkungan
masyarakat, yang dalam hal ini berfungsi dalam memperkuat ketahanan sosial masyarakat di
mana mereka berada.Begitu pula dengan kedudukan dan bidang kerja anggota sosial
masyarakat lainnya akan menentukan pula fungsinya dalam memperkuat ketahanan
sosialnya.

2. Pengawasan Sosial

Pengawasan sosial atau sosial kontrol, merupakan sistem dan prosedur yang mengatur
kegiatan dan tindak-tindakan anggota masyarakat. Dalam praktek kehidupan masyarakat
tertentu kontrol sosial ini dijadikan pula sebagai suatu sistem ilmu pengetahuan dan
pengalaman teknik empiris yang digunakan sebagai penangkal ATM (Ancaman Tantangan
Halangan) pada lingkungan sosialnya. Dalam kondisi tertentu juga bisa digunakan dalam
mengontrol sikap dan perilaku anggota masyarakat yang berkaitan dengan aspek kehidupan
beragama, idiologi, sitem hukum, yang berlaku/ dianut.

3. Media sosial

Media sosial atau perantara interelasi antar angggota masyarakat dalam upaya mewujudkan
ketahanan sosial bersama yang dilakukan oleh struktur sosial tertentu dalam kondisi yang
terintegrasi. Secara faktual media sosial juga dapat dipandang sebagai alat, materiil maupun
spritual yang mampu membentuk bahasa dan isyarat dalam rangka komunikasi antar anggota
masyarakat.

4. Standar Sosial

Standar sosial yaitu menunjukan kepada suatu ukuran dalam meneliti, menyeleksi sikap dan
cara hidup yang mengandung sistem nilai. Sistem nilai tersebut menyangkut kualitas suatu
obyek yang dipandang berguna dalam memanfaatkan cara untuk mencapai tujuan dalam
kehidupan bermasyarakat. Faktor-faktor tersebut secara bersama-sama akan dijalankan oleh
semua anggota masyarakat menurut struktur dan fungsinya masing- masing dalam rangka
membentuk kesatuan kebudayaan tertentu. Tidak menutup kemungkinan faktor- faktor di
atas, walaupun kedudukkannya bergeser fungsinya secara ganda menjadi fungsi dasar dalam
membentuk kebudayaan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Ketahanan nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi keuletan dan
ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, Kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan ancaman baik yang datang dari
dalam maupun dari luar. Juga secara langsung ataupun tidak langsung yang dapat
membahayakan integritas, identitas serta kelangsungan hidup bangsa dan negara.

2. Implementasi Ketahanan Nasional dalam bidang politik

a. Politik di Indonesia

Politik di Indonesia, yang harus dilihat dalam konteks Ketahanan Nasional, meliputi dua
bagian utama, yairu Politik dalam negeri dan Politik luar negeri.

- Politik Dalam Negeri

Politik dalam negeri adalah kehidupan politik dan kenegaraan berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945 yang mampu menyerap aspirsi, dan dapat mendorong partisipasi masyarakat
dalam satu sistem.

- Politik Luar Negeri

Politik luar negeri adalah salah satu sarana pencapaian kepantingan nasional dalam pergaulan
antarbangsa

b. Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan politik
bangsa yang berisi keuletan, ketangguhan dalam menghadapi dan mengatasi tantangan,
ancaman, hambatan serta gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung
maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan hidup politik bangsa dan negara
Republik Indonesia.

3. Implementasi Ketahanan Nasional dalam bidang Ekonomi

a. Perekonmnian Indonesia

Sistem perekonomian bangsa Indonesia mengacu pada pasal 33 UUD 1945, yang
menyebutkan bahwa sistem perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama
berdasarkan asas ke-keluargaan. Secara makro, sistem perekonomian Indonesia dapat disebut
sebagai sistem perekonomian kerakyatan.

b. Ketahanan ekonomi diartikan sebagai kondiosi dinamis kehidupan perekonomian bangsa


yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasioanl dalam menghadapi serta mengatasi
segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari luar maupun ancaman
dalam negeri secara langsung maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan
perekonomian bangsa dan negara Republik Indonesia berdasar-kan Pancasila dan UUD 1945.

4. Implementasi Ketahanan Nasional dalam bidang Sosial Budaya

a. Struktur Sosial di Indonesia

Dalam masyarakat, manusia hidup secara berkelompok sesuai fungsi, peran dan profesinya.
Kehidupan masyarakat terstruktur berdasarkan peran dan fungsi masing-masing anggota.

b. Kondisi Budaya di Indonesia

- Kebudayaan Daerah

- Kebudayaan Nasional

c. Integrasi Nasional

d. Kebudayaan dan Alam Lingkungan

e. Ketahanan di bidang sosial budaya atau ketahanan sosial budaya diartikan sebagai
koudisi dinamis budaya bangsa Indonesia yang berisi keuletan, ketangguhan, dan
kemampuan untuk nengembangkan kekuatan nasional dalam mengahadapi dan mengatasi
segala tantangan ancaman, hambatan serta gangguan dari luar maupun dari dalam yang
langsung mauapun tidak langsung membahayakan kelangsungan kehidupan sosial budaya
bangasa dan negara Republik Indonesia.

5. Implementasi Ketahanan Nasional dalam bidang Pertahanan dan Keamanan

a. Pokok-pokok Pengetahuaan Pertahanan dan Keamanan

Pertahanan dan keamanan Indonesia adalah kesemestaan daya upaya seluruh rakyat Indonesia
dalam mempertahankan dan mengamankan negara demi kelangsungan hidup bangsa dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

b. Postur Kekuatan Pertahanan Dan Keamaman.

c. Postur kekuatan Hankam mencakup struktur kekuatan, tingkat kemampuan, dan gelar
kekuatan. Terdapat empat pendekatan yang digunakan untuk membangun postur kekuatan
Hankam, yaitu pendekatan ancaman, misi, kewilayahan dan politik.

d. Ketahanan dalam bidang pertahanan dan keamanan berarti pertahanan dan Keamanan
harus dapat mewujudkan kesiapsiagaan serta upaya bela negara, yang berisi ketangguhan,
kemampuan dan kekuatan melalui penyelengaraan Siskamnas (Sishankamrata) untuk
menjanlin kesinambungan Pembangunan Nasional dan kelangsungan hidup bangsa dan
negara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
DAFTAR PUSTAKA

Zubaidi, H. Achmad, dkk.2002. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Paradigma.

Srijanti, dkk. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Mahasiswa. Jakarta: Graha Ilmu. 2009.

Sunarto, agung Hartono; Perkembangan Peserta Didik, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2002

Panut Panuju, Ida Umami ; Psikologi Remaja, PT. Tiara Wacana Yogya, Yogyakarta, 1999

Hasbullah ; Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, PT. RajaGravindo Persada, Jakarta, 2001


KEWARGANEGARAAN

INTEGRASI NASIONAL, KETAHANNAN NASIONAL DAN IMPLEMENTASI


KETAHANAN NASIONAL

OLEH :

ASARIAWATI

P00341018054

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

JURUSAN ANALIS KESEHATAN

2018

Anda mungkin juga menyukai