DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
1. Utari mandasari., S.Kep
2. Widaningsih., S.Kep
3. Yesti retnowati., S.Kep
4. Yuliani., S.Kep
5. Swasti wulandari., S.Kep
BAB I
PENDAHULUAN
Terapi aktivitas kelompok adalah terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada sekelompok
klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama. Aktivitas yang digunakan sebagai
terapi, dan kelompok digunakan sebagai target asuhan. Di dalam kelompok terjadi dinamika
interaksi yang saling bergantung, saling membutuhkan dan menjadi laboratorium tempat klien
berlatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku lama yang maladaptive.
Terapi Aktifitas Kelompok berdasarkan masalah keperawatan jiwa yang paling banyak
ditemukan dikelompok sebagai berikut :
1. TAK sosialisasi (untuk klien dengan menarik diri yang sudah sampai pada tahap mampu
berinteraksi dalam kelompok kecil dan sehat secara fisik).
3. TAK orientasi realita (untuk klien halusinasi yang telah mengontrol halusinasinya, klien waham
yang telah dapat berorientasi kepada realita dan sehat secara fisik).
C. PERSIAPAN LINGKUNGAN
1. Ventilasi baik
2. Penerangan cukup
3. Suasana tenang
1. Leader
Tugas:
c. Membuka acara
2. Co Leader
Tugas:
a. Mendampingi Leader
3. Fasilitator
Tugas:
b. Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk aktif mengikuti jalannya
terapi
4. Observer
Tugas
a. Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang tersedia).
b. Mengawasi jalannya aktivitas kelompok dari mulai persiapan, proses, hingga penutupan.
5. Operator
Tugas
a. Mengatur alur permainan (Menghidupkan dan mematikan musik)
E. PROSES SELEKSI
2. Berdasarkan informasi dan diskusi mengenai perilaku klien sehari-hari serta kemungkinan
dilakukan kelompok pada klien tersebut dengan perawat ruangan.
3. Melakukan kontak mata pada klien untuk mengikuti aktivitas yang akan lakukan.
BAB II
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK): Sosialisasi (TAKS) adalah upaya memfasilitasi kemampuan
sosialisasi sejumlah klien dengan dengan masalah hubungan sosial.
A. Tujuan :
1. Tujuan umum
Klien dapat meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok secara bertahap.
2. Tujuan khusus
e. Klien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi pada orang lain.
g. Klien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan TAKS yang telah dilakukan.
Aktivitas TAKS dilakukan 2 sesi yang melatih kemampuan sosialisasi klien. Klien yang
mempunyai indikasi TAKS adalah klien dengan gangguan hubungan sosial berikut :
3. Klien dengan gangguan harga diri rendah yang telah dapat berinteraksi dengan orang lain.
4. Klien dengan kondisi fisik yang dalam keadaan sehat (tidak sedang mengidap penyakit fisik
tertentu seperti diare, thypid, dan lain-lain)
C. Setting
Keterangan :
L : Leader
Co : Co Leader
F : Fasilitator
O : Observer
K : Klien
Op : Operator
Petunjuk
Metode TAKS
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
Waktu :
Tempat :
Klien yang mengikuti kegiatan berjumlah orang, sedangkan sisanya sebagai cadangan jika klien
yang ditunjuk berhalangan. Adapun nama-nama klien yang akan mengikuti TAK serta pasien
sebagai cadangan yaitu :
1. Tn. Y
2. Tn. S
3. Tn. F
4. Tn. S
5. Tn. D
6. Tn. B
7. Tn. A
8. Tn. W
9. Tn. R
10. Tn. H
2. Handphone (MP3)
D. Susunan Pelaksana
j. Observer 1 : A. Idham AM
k. Observer 2 : Arianto
E. Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu isolasi sosial: menarik diri
2. Orientasi
c. Kontrak:
· Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok harus meminta izin kepada terapis.
3. Tahap kerja
a. Jelaskan kegiatan yaitu music pada Handphone akan di hidupkan, serta bola diedarkan
berlawanan arah jarum jam. Dan pada saat tape di matikan, maka anggota kelompok yang
memegang bola memperkenalkan diri.
b. Hidupkan kaset pada handphone dan edarkan bola berlawanan jarum jam.
c. Pada saat music di hentikan, anggota kelompok yang memegang bola mendapat giliran untuk
menyebutkan: salam, nama lengkap, nama panggilan, hoby, dan asal di mulai dari terapis
sebagai contoh.
d. Tulis nama panggilan pada kertas atau papan nama dan temple atau pakai.
f. Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi tepuk tangan.
4. Tahap terminasi.
d. Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih memperkenalkan diri kepada orang lain di
kehidupan sehari-hari.
F. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Input
a. Tim berjumlah 13 orang yang terdiri atas 1 leader, 1 co-leader, 7 fasilitator, 3 observer dan 1
operator.
2. Evaluasi Proses
c. Observer menempatkan diri di tempat yang memungkinkan untuk dapat mengawasi jalannya
permainan.
d. 100% klien yang mengikuti permainan dapat mengikuti kegiatan dengan aktif dari awal sampai
selesai.
3. Evaluasi Output
Setelah mengadakan terapi aktivitas kelompok sosialisasi dengan 8 klien yang diamati, hasil
yang diharapkan adalah sebagai berikut;
a. 100% klien yang mengikuti permainan dapat mengikuti kegiatan dengan aktif dari awal sampai
selesai.
b. 100% klien dapat meningkatkan komunkasi non verbal: bergerak mengikuti instruksi, ekspresi
wajah cerah, berani kontak mata.
c. 100% klien dapat meningkatkan komunikasi verbal (menyapa klien lain atau perawat,
mengungkapkan perasaan dengan perawat).
d. 100% klien dapat meningkatkan kemampuan akan kegiatan kelompok (mengikuti kegiatan dari
awal sampai selesai).
e. 100% klien mampu melakukan hubungan sosial dengan lingkungannya (mau berinteraksi
dengan perawat / klien lain)
A. TUJUAN
· SESI 1
Klien mampu memperkenalkan diri dengan menyebutkan : nama lengkap, nama panggilan,
asal, dan hobi.
· SESI 2
B. EVALUASI
a. Kemampuan verbal
No. Aspek yang dinilai
3. Menyebutkan asal
4. Menyebutkan hobi
b. Kemampuan nonverbal
1. Kontak mata
2. Duduk tegak
a. Kemampuan verbal
b. Kemampuan nonverbal
1. Kontak mata
2. Duduk tegak
Petunjuk
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian pada semua aspek dengan memberi tanda (√) jika klien mampu
dan tanda (-) jika klien tidak mampu
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan, jika nilai 3 atau 4 klien mampu dan jika nilai < 2 klien
belum mampu
C. DOKUMENTASI
1. Sesi I TAKS
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien ketika TAK`pada satatan proses keperawatan tiap
klien. Misalnya, klien mengikuti sesi I TAKS, klien mampu memperkenalkan diri secara verbal
dan non verbal, dianjurkan memperkenalkan diri pada klien lain di ruang rawat (buat jadwal)
2. Sesi II TAKS
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien ketika TAK`pada catatan proses keperawatan tiap
klien. Misalnya, klien mengikuti sesi II TAKS, klien mampu mengungkapkan perasaan yang
dirasakan saat terapi.