PENDAHULUAN
Latar Belakang
Salah satu proses yang terjadi selama pamasakan buah (komoditi
hortikultura) setelah panen adalah penurunan kekerasan buha atau buah semakin
lunak. Proses tersebut disebabkan oleh degradasi komponen-komponen penyusun
dinding sel. Salah satu kesalahan yang sering dilakukan oleh petani adalah
memanen buah terlalu awal ketika mereka belum matang dan belum
menghasilkan rasa yang enak. Beberapa sayuran, jika dibiarkan untuk tumbuh
besar, akan menjadi terlalu berserat atau terlalu banyak biji untuk bisa dimakan
enak. Pada kebanyakan tanaman hortikultura, jika anda memanennya bersamaan
maka anda dipastikan mendapat banyak produk yang belum matang atau terlalu
matang. Dengan menggunakan indeks kematangan sebagai standard panen maka
akan sangat mengurangi susut saat pre-sortasi.
Tekstur merupakan sifat yang sangat penting, baik dalam makanan segar
maupun hasil olahan. Tekstur merupakan salah satu yang sering mengalami
perubahan selama penyimpanan. Faktor-faktor yang paling menentukan umur
simpan bahan makanan antara lain; suhu, kelembaban udara, persentase oksigen
dan karbon dioksida di ruang penyimpanan serta kualitas bahan makanan pada
awal penyimpanan. Setiap bahan makanan membutuhkan persyaratan yang
berbeda, maka kombinasi yang tepat bagi setiap bahan akan memperpanjang umur
simpannya.
Tingkat kematangan buah sebenarnya dapat diketahui dengan melihat
tampilan warnanya, akan tetapi tidak semua buah-buahan dapat diketahui tingkat
kematangannya dari visualnya saja, kita juga dapat mendeteksi kematangan buah
dengan cara menekannya dengan tangan kita, akan tetapi cara ini tidak selalu
akurat mengingat mengingat setiap orang memiliki persepsi sendiri dalam
menentukan kematangan buah berdasarkan feeling mereka. Maka digunakanlah
alat untuk mengukur kematangan buah dengan penetrometer. Penetrometer adalah
sebuah alat untuk mengukur kekerasan atau tekstur yang digunakan untuk
mendeteksi kematangan buah berdasarkan tingkat kekerasannya.Buah yang sudah
matang tentu saja akan memiliki tingkat kekerasan yang lebih rendah
dibandingkan dengan buah yang masih mentah.
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengukur dan menentukan
tekstur/kekerasan beberapa komoditas hasil pertanian menggunakan penetrometer.
TINJAUAN PUSTAKA
Prosedur Kerja
Siapkan bahan
𝑁
Dihitung nilai tekstur dengan rumus, P = 𝜋𝑟 2
HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
Hasil Pengamatan
Tabel 7.1 Hasil Pengamatan Uji Tekstur Pada Buah Pepaya
Tekstur
Kelompok Komoditi T1 T2 T3 Rerata
(Kg/cm3) (Kg/cm3) (Kg/cm3) (Kg/cm3)
1. Pepaya Matang 1,79 2,03 1,36 1,727
2. Pepaya Mengkel 3,20 2,91 1,87 2,66
3. Pepaya Mentah 2,98 3,41 3,16 3,183
Hasil Perhitungan
1. Pepaya Mentah Kelompok 1
T1 + T2 + T3
Rerata = 3
1,79+2,03+1,36
= 3
= 1,727 kg/cm3
2. Pepaya Matang Kelompok 2
T1 + T2 + T3
Rerata =
3
3,20+2,91+1,87
= 3
= 2,66 kg/cm3
3. Pepaya Mentah Kelompok 3
T1 + T2 + T3
Rerata = 3
2,98+3,41+3,16
= 3
= 3,183 kg/cm3
PEMBAHASAN