Anda di halaman 1dari 3

PELAYANAN PRE OP VISITE

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


a 55 /q ot /z 0b. r.t.t. 3 / zo tq nt
1t3
RSUD Dr. ISKAK
TULUNGAGUNG
TanggalTerbit Ditetapkan
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
ulungagung
STANDAR
PROSEDUR 3 Ok+ober toll
OPERASIONAL

Pembina Tk. I

NlP. 19640131 199602 1 001

PENGERTIAN Pelayanan pre op visite adalah pelayanan yang dilakukan oleh


dokter anestesi saat pasien berada di ruang perawatan sebelum
dilakukan pemberian anestesi sedasi atau dilakukan dalam
periode minimal 6 jam sebelum tindakan anestesi sedasi. Kecuali
pada kasus cito yang mengancam nyawa.

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah - langkah dalam pelaksanaan


pelayanan pre op visite.

KEBIJAKAN Dokter anestesiwajib melakukan pre op visite dalam 6 jam terakhir


sebelum dilakukan anestesi, sedasi sedang dan dalam. Kecuali
pada pasien cito, pre op visite dilakukan pada saat assessment
pra anestesi, sedasi, sebagaimana tertuang dalam Keputusan
l"tiroktrrr Nomor ': 188
Direktur Nnmor 4l18OlDireklurl2O6l2018. tentang
188.41180/Direktu1120612018, Kebiiakan
tentanq Kebij
Pelayanan nstalasi Anestesi.
I

PROSEDUR A. KEGIATAN EVALUASI PRA ANESTESI


1. Dilakukan minimal 1 jam sebelum tindakan pembedahan
Darurat (Emergency)
2. Dokter anestesi melakukan cuci tangan sebelum prosedur
3. Dokter spesialis anestesi melakukan identifikasi pasien,
yang meliputi :
o Data pasien (nama, nomor RM, tanggal lahir)
.Diagnose
.Lembar persetujuan anestesi
.Rencana tindakan
o Riwayat penyakit keluarga
.Riwayat penyakit terdahulu
o Riwayat penyakit sekarang
o Riwayat operasi sebelumnya
.Riwayat peny_akit alergi
o Kebiasaan buruk sehari- hari (perokok berat, miras)
4. Dokter anestesi meminta hasil pemeriksaan fisik dan
laboratorium untuk menentukan:
.Fungsi tubuh pasien normal atau tidak
.Bila fungsi pasien tidak normal, maka ditentukam derajat
& cadangan fungsi yang masih ada dan diupayakan
perbaikan sampai optimal
PELAYANAN PRE OP VISITE

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


o6s /qat /2o6.2.t.t. z/ z0t v al
RSUD DT. ISKAK 2t3
TULUNGAGUNG

PROSEDUR 5. Dokter anestesi melakukan pemeriksaan minimal meliputi :


. Jalan nafas (mallampati), paru dan pernafasan
. Sirkulasi (tekanan darah, nadi dan perfusi jaringan perifer)
serta keadaan jantung (sebaiknya iuga EKG)
. Kesadaran dan kecerdasan
r Status hidrasi dan status gizi
. -
Riwayat alergi, penyakit sebelumnya dan obat obatan
yang dipakai
o Pemeriksaan laboratorium
o Pemeriksaan dilakukan sedini mungkin dalam masa pra
bedah agar tersedia cukup waktu untuk terapi pengobatan
o Jika diperlukan, maka dokter spesialis anestesiologi atau
dokter yang melakukan pembedahan dianjurkan meminta
konsultasi spesialis lain
. Hasil konsultasi dan tindak lanjut harus di catat dalam
rekam medik
6. Dokter anestesi melakukan evaluasi ringkasan pemeriksaan
status fisik anestesi menurut AMERICAN SOCIETY OF
ANESTESTOLOGTST (ASA)
. STATUS FISIK 1 (ASA 1)
Pasien tidak mempunyai penyakit sistemik atau kelainan
yang perlu pembedahannya terlokalisir.
Contoh : seorang laki- laki sehat menjalami herniotomi
. STATUS FISIK 2 (ASA 2)
-
Pasien pasien yang menderita penyakit sistemik ringan
sampai sedang, karena alasan medis atau kelainan yang
perlu pembedahan.
Contoh : pasien diabetes dengan pengobatan oral , tetapi
tidak ada penyulit organ lain
o STATUS FISIK 3 (ASA 3)
Pasien - pasien yang menderita penyakit sistemik sedang
sampai berat yang membatasi aktifitasnya.
Contoh : pasien dengan infark miokard jantung, dengan
angina pectoris yang harus dikelola dengan perawatan
medis I pasien dengan riwayat asma
. STATUS FISIK 4 (ASA 4)
Pasien - pasien dengan penyakit sistemik berat yang
secara langsung mengancam jiwa
. STATUS FtStK 5 (ASA 5)
Pasien - pasien "moribund" yang 50% akan meninggal
dalam 241am, dengan atau tanpa pembedahan.
Contoh : pasien illeus strangulasi dengan anuria, coma,
tekanan darah 70 I }mmhg dengan pemberian infuse
' dopamine.
. UNTUK PASIEN PEMBEDAHAN DARURAT
DITAMBAHKAN KODE'D
PELAYANAN PRE OP VISITE

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


Obs/qot /2D6. 2.t.t. 3 /zottt ot
RSUD Dr. ISKAK 3/3
TULUNGAGUNG

PROSEDUR 1.Dokter anestesi menjelaskan tentang jenis tindakan, resiko,


manfaat dari pembiusan yang akan dilakukan kepada pasien
dan keluarga
2 Dokter anestesi meminta persetujuan tindakan
3 Pasien, keluarga, dan saksi menandatangani surat
persetujua n (informed conce nt)
Dokter anestesi merencanakan tindakan pembiusan, dan di
dokumentasikan kedalam rekam medis pasien
Semua perintah ditulis dalam lembar CPPT di rekam medis
pasien
Dokter anestesi melakukan cuci tangan setelah tindakan

UNIT TERKAIT Semua Unit

Anda mungkin juga menyukai