4/Okt-Des/2012
HAK DAN KEWAJIBAN YANG MENGIKAT bisa di jadikan tolak ukur untuk menjadi
TERHADAP SAKSI DI DALAM PRAKTIK warga negara yang baik.
PERSIDANGAN PIDANA1 Kata kunci: saksi, praktik persidangan
Oleh: Oktavianus Garry Runtuwene2 pidana
ABSTRAK PENDAHULUAN
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui A. LATAR BELAKANG MASALAH
bagaimanakah hak dan kewajiban yang Melihat peran sentral saksi dalam
mengikat terhadap saksi dalam praktek proses penyidikan dan peradilan tindak
persidangan pidana dan bagaimanakah kejahatan (pidana maupun perdata),
peranan saksi di dalam praktek persidangan maka kiranya pentinglah bahwa hak dan
pidana, serta nilai-nilai positif yang bisa kewajiban saksi ini harus dikaji secara
dipetik dari pelaksanaan hak dan kewajiban lebih cermat bagi kita yang sedang
itu. Dengan metode kualitatif disimpulkan menggeluti bidang studi hukum. Hal ini
bahwa 1. Hak dan kewajiban saksi perlu dikaji agar pemahaman umum
merupakan salah satu contoh hubungan tentang hak dan tanggungjawab saksi
timbal balik negara dan masyarakat, bisa diketahui oleh masyarakat dan bisa
dimana hak-hak masyarakat pada mengurangi segala prasangka yang
umumnya maupun hak-hak masyarakat keliru mengenai eksistensi saksi beserta
yang bertindak sebagai saksi, harus di tugas dan tanggujawabnya. Karena
lindungi negara. Dalam proses persidangan alasan inilah, penulis tertarik untuk
pidana, pemenuhan hak saksi oleh negara membuat skripsi ini dengan judul: “hak
merupakan satu hal yang wajib dan apabila dan kewajiban yang mengikat terhadap
saksi merasa hak-haknya telah terpenuhi, saksi di dalam persidangan pidana”.
maka secara tidak langsung akan
berdampak positif bagi pelaksanaan B. RUMUSAN MASALAH
kewajibannya di dalam proses persidangan. 1. Bagaimanakah hak dan kewajiban yang
2. Saksi merupakan orang yang mempunyai mengikat terhadap saksi dalam praktek
informasi tangan pertama mengenai suatu persidangan pidana.
kejahatan atau kejadian yang dia lihat, 2. Bagaimanakah peranan saksi di dalam
dengar, dan rasa sendiri. Dalam praktek persidangan pidana, serta nilai-
persidangan pidana saksi adalah alat bukti nilai positif yang bisa dipetik dari
nomor satu guna kepentingan mengungkap pelaksanaan hak dan kewajiban itu.
suatu tindak pidana, saksi-saksi yang di
hadirkan oleh jaksa penuntut umum adalah C. METODE PENULISAN
saksi yang memberatkan (a charge) dan Metode yang digunakan dalam skripsi ini
saksi yang di hadirkan oleh penasehat adalah metode kualitatif. Menurut Prof. Dr.
umum terdakwa adalah saksi yang Sugiyono (2009:15), Metode penelitian
meringankan (a decharge). Dalam kualitatif adalah metode penelitian yang
pemenuhan hak dan pelaksanaan berlandaskan pada postpositivisme,
kewajiban saksi di dalam persidangan digunakan untuk meneliti pada kondisi
terdapat nilai-nilai normatif-universal yang objek yang alamiah, (sebagai lawannya
adalah eksperimen) dimana peneliti adalah
1
Artikel skripsi. Dosen Pembimbing Skripsi: Nontje sebagai instrument kunci, pengambilan
Rimbing,SH,MH, Adi T. Koesoemo, SH,MH, sampel sumber data dilakukan secara
Fransiscus Tangkudung, SH,MH. purposive dan snowbaal, teknik
2
NIM: 080711341. Mahasiswa Fakultas Hukum pengumpulan dengan trianggulasi
Universitas Sam Ratulangi, Manado.
142
Lex Crimen Vol.I/No.4/Okt-Des/2012
143
Lex Crimen Vol.I/No.4/Okt-Des/2012
144
Lex Crimen Vol.I/No.4/Okt-Des/2012
145
Lex Crimen Vol.I/No.4/Okt-Des/2012
Dalam konteks inilah yang menjadi dapat dilibatkan penyidik pegawai negeri
pembahasan tentang mekanisme peradilan sipil, misalnya kasus-kasus yang berkaitan
pidana sebagai suatu proses, atau disebut dengan tindak pidana di bidang perbankan,
“criminal justice process”. Criminal justice bea cukai, keimigrasian dan lain
process dimulai dari proses penangkapan, sebagainya, bahkan dalam hukum acara
penggeledahan, penahanan, penuntutan pidana yang terdapat dalam undang-
dan pemeriksaan di muka sidang undang tindak pidana khusus, misalnya
pengadilan; serta diakhiri dengan kasus tindak pidana korupsi atau subversi,
pelaksanaan pidana di lembaga kewenangan penyidikan ada pada Jaksa.
pemasyarakatan,8 kalau yang dijatuhkan Uraian di atas, muncul beberapa
pidana kurungan atau pidana penjara. pengertian dalam rangka penyidikan seperti
Pemeriksaan perkara pidana berawal yang dikemukakan oleh Nyoman serikat
dari terjadinya tindak pidana (delict) atau putra jaya sebagai berikut:10
perbuatan pidana atau peristiwa pidana 1. Penyidik adalah pejabat polisi negara
yaitu berupa kejahatan atau pelanggaran. republik Indonesia atau pejabat pegawai
Peristiwa atau perbuatan tersebut diterima negara sipil tertentu yang diberi
oleh aparat penyelidik dalam hal ini adalah wewenang khusus oleh undang-undang
Polisi Republik Indonesia melalui laporan untuk melakukan penyidikan.
dari masyarakat, pengaduan dari pihak 2. Penyidikan adalah serangkaian tindakan
yang berkepentingan atau diketahui oleh penyidik dalam hal dan menurut cara
aparat sendiri dalam hal tertangkap tangan yang diatur dalam Undang-undang ini
(heterdaad).9 untuk mencari serta mengumpulkan
Uraian tersebut di atas, menunjukkan bukti yang dengan bukti itu membuat
bahwa tahap-tahap pemeriksaan perkara terang tentang tindak pidana yang
dari proses yang dinamakan “penyelidikan”, terjadi guna menentukan tersangkanya.
di mana dalam penyelidikan adalah untuk 3. Penyidik pembantu adalah pejabat
menentukan apakah suatu peristiwa atau kepolisian negara Republik Indonesia
perbuatan (feit) merupakan yang karena diberi wewenang tertentu
peristiwa/perbuatan pidana atau bukan. dapat melakukan tugas penyidikan yang
Jika dalam penyelidikan telah diketahui diatur dalam Undang-undang ini.
atau terdapat dugaan kuat bahwa kasus, 4. Penyelidik adalah pejabat polisi negara
peristiwa atau perbuatan tersebut Republik Indonesia yang diberi
merupakan tindak pidana (delict) maka wewenang oleh Undang-undang ini
dapat dilanjutkan pada proses selanjutnya untuk melakukan penyelidikan.
yaitu penyidikan. 5. Penyelidikan adalah serangkaian
Penyidikan adalah upaya pengusutan, tindakan penyelidik untuk mencari dan
mencari, dan mengumpulkan bukti-bukti menemukan sesuatu peristiwa yang
untuk membuat terang tindak pidana yang diduga sebagai tindak pidana guna
terjadi dan guna menemukan tersangkanya. menentukan dapat atau tidaknya
Pada dasarnya polisi adalah penyidik dilakukan penyelidikan menurut cara
tunggal, namun dalam kasus-kasus tertentu yang diatur dalam Undang-undang ini.
6. Tersangka adalah seorang yang karena
8
Romli Atmasasmita, “Strategi Pembinaan
perbuatannya atau keadaannya
Pelanggaran Hukum dalam Konteks Penegakan berdasarkan bukti permulaan patut
Hukum di Indonesia”, Alumni, 1982, hal. 70. diduga sebagai pelaku tindak pidana.
9
Al. Wisnubroto, Praktek Peradilan Pidana Proses
Persidangan Perkara Pidana, (Jakarta:Penerbit PT.
10
Galaxy Puspa Mega, 2002), hal. 1. Nyoman Serikat Putra Jaya, Opcit, hal. 27.
146
Lex Crimen Vol.I/No.4/Okt-Des/2012
147
Lex Crimen Vol.I/No.4/Okt-Des/2012
148
Lex Crimen Vol.I/No.4/Okt-Des/2012
peradilan perdata. Nyoman Serikat Putra terdakwa atau penuntut umum dapat
Jaya mengemukakan bahwa mengajukan permintaan pemeriksaan
tahappemeriksaan di sidang pengadilan ada kasasi kepada Mahkamah Agung kecuali
tiga jenis yaitu:12 Pemeriksaan di putusan bebas.
Pengadilan Negeri, Pemeriksaan Tingkat Putusan yang dimintakan pemeriksaan
Banding dan Pemeriksaan Kasasi, yang akan kasasi kepada Mahkamah Agung ialah
penulis uraikan dibawah ini. keputusan perkara pidana pada tingkat
Menurutnya Pemeriksaan di Pengadilan terakhir oleh pengadilan lain selain dari
Negeri dikenal ada tiga acara pemeriksaan pada Mahkamah Agung, dengan tenggang
ialah (1) Acara Pemeriksaan Biasa, (2) Acara waktu mengajukan permintaan
Pemeriksaan Singkat dan (3) Acara pemeriksaan kasasi adalah 14 hari setelah
Pemeriksaan Cepat. putusan yang dimintakan kasasi
1. Acara Pemeriksaan Biasa - diberitahukan kepada terdakwa dengan
berdasarkan surat dakwaan – hakim catatan harus ada memori kasasi.
majelis dan perkaranya sulit Nyoman Serikat Putra Jaya dalam
pembuktiannya. bukunya juga mengungkapkan bahwa
2. Acara Pemeriksaan Singkat - dalam Kitab Undang-undang Hukum Acara
kejahatan atau pelanggaran yang Pidana juga mengenal lembaga "upaya
pembuktian serta penerapan hukum luar biasa" yang terdiri dari Kasasi
hukumnya mudah dan sifatnya Demi Kepentingan Hukum dan Peninjauan
sederhana. Kembali. Upaya hukum luar biasa ini
3. Acara Pemeriksaan Cepat terdiri dapat dilakukan terhadap putusan
dari Acara Pemeriksaan Tindak pengadilan yang telah mempunyai
Pidana Ringan, perkara yang kekuatan hukum tetap.
diancam dengan pidana penjara 1. Kasasi demi kepentingan hukum
atau kurungan paling lama tiga hanya dapat diajukan satu kali oleh
bulan dan atau denda sebanyak- Jaksa Agung - putusan kasasi demi
banyaknya tujuh ribu lima ratus kepentingan hukum tidak boleh
rupiah dan pemidanaan ringan. merugikan pihak yang
Acara Pemeriksaan Perkara Pelanggaran berkepentingan.
Lalu Lintas Jalan tidak diperlukan berita 2. Peninjauan Kembali terhadap
acara pemeriksaan, dengan catatan berkas putusan pengadilan yang telah
segera diserahkan kepada pengadilan, mempunyai kekuatan hukum tetap
berisi hari, tanggal, jam dan tempat diatur dalam Pasal 263 Kitab
terdakwa harus menghadap pengadilan Undang-undang Hukum Acara
yang dibuat oleh penyidik. Pidana dan Pasal 76 Kitab
Selanjutnya dikatakan bahwa Undangundang Hukum Pidana.
pemeriksaan tingkat banding -terdakwa 3. Pasal 263 Kitab Undang-undang
atau penuntut umum berhak minta banding Hukum Acara Pidana menentukan:
terhadap putusan pengadilan - kecuali (1) Terhadap putusan pengadilan yang
putusan bebas, putusan lepas dari segala telah memperoleh kekuatan
tuntutan hukum dan putusan pengadilan hukum tetap, kecuali putusan
dalam acara cepat, tenggang waktu bebas atau lepas dari segala
banding tujuh hari - memori banding tidak tuntutan hukum, terpidana atau
mutlak. Dalam pemeriksaan kasasi, ahli warisnya dapat mengajukan
pemnintaan peninjauan kembali
12 kepada Mahkamah Agung.
Nyoman Serikat Putra Jaya, Opcit, hal. 29-31.
149
Lex Crimen Vol.I/No.4/Okt-Des/2012
150
Lex Crimen Vol.I/No.4/Okt-Des/2012
Jika amar putusannya menyatakan bahwa dengar sendiri, Ia lihat sendiri dan ia alami
terdakwa dipidana berupa penjara atau sendiri dengan menyebut alasan dan
kurungan, maka jaksa segera menyerahkan pengetahuannya itu. Memberikan
terdakwa ke Lembaga Pemasyarakatan keterangan di sini bukan keterangan yang
(LAPAS) untuk menjalani hukuman dan dibuat-buat, melainkan keterangan yang
pembinaan. berdasarkan apa yang terjadi dan dilihatnya
Pelaksanaan putusan hakim harus secara langsung. Sumpah saksi menjadi
dibedakan dengan pelaksanaan pidana. jaminan atas kesaksian yang diberikan
Pelaksanaan putusan pengadilan adalah secara benar. Kenyataan menunjukkan
Jaksa sedangkan pelaksanaan pidana, bahwa seringkali kesaksian yang diberikan,
tergantung dari jenis pidananya. ada yang bertentangan dengan apa yang
1. Pidana mati menurut Pasal 11 Kitab benar-benar terjadi. Hal ini terjadi karena
Undang-undang Hukum Pidana ada intervensi dari pihak-pihak tertentu
adalah algojo pada tempat terhadap saksi. hipotesa ini diambil
gantungan dengan menjeratkan tali berdasarkan kenyataan bahwa banyak
yang terikat di tiang gantungan pada kasus yang setelah mendapat vonis atau
leher terpidana kemudian putusan, kebanyakan terdakwa
menjatuhkan papan tempat mengajukan banding. Secara logis bisa
terpidana berdiri. Namun dipikirkan bahwa banding ini terjadi karena
berdasarkan Penpres Nomor 2 terdakwa merasa, putusan yang
Tahun 1964 pidana mati diterimanya atas kasus yang terjadi berat
dilaksanakan oleh regu tembak dari sebelah dan tidak adil sesuai dengan
kesatuan Polisi Republik Indonesia, hukum dan undang-undang. Dan biasanya
di suatu tempat yang termasuk salah satu hal yang memberatkan dalam
wilayah hukum pengadilan yang putusan terhadap terdakwa adalah
menjatuhkan pidana mati. keterangan saksi.
2. Pidana penjara dan kurungan Selain memberikan keterangan, saksi
dilaksanakan di Lembaga tampil dan memudahkan kerja jaksa dalam
Pemasyarakatan sesuai dengan mencari informasi yang valid tentang
Undang-undang Nomor 12 Tahun persoalan hukum yang terjadi. Saksi juga
1995 tentang Pemasyarakatan. sebagai alat bukti, Berpartisipasi dengan
3. Pidana denda yang melaksanakan masyarakat mencegah perbuatan, dan
adalah Jaksa. korban lebih banyak lagi. Kesaksiannya
menjadi peringatan bagi seluruh
masyarakat yang lain agar jangan
B. PERAN SAKSI DALAM PERADILAN mengulangi kesalahan sebagaimana yang
TINDAK PIDANA terjadi di pengadilan. Saksi sebagai alat
a. Sebagai Alat Bukti bukti juga harus bersaksi di hadapan
Memahami saksi adalah orang yang pengadilan. Bersaksi dan memberi
dapat memberikan keterangan guna keterangan di hadapan pengadilan adalah
kepentingan penyidikan, penuntutan dan tugas atau kewajiban saksi yang utama. Jika
peradilan tentang suatu perkara pidana saksi tidak mau memberi kesaksian, maka
yang ia dengar sendiri, ia Iihat sendiri dan ia dia akan mendapat panggilan sesuai
alami sendiri, maka keterangan saksi adalah dengan aturan hukum yang berlaku. Ada
salah satu alat bukti dalam perkara pidana yang bahkan dijemput paksa karena
yang berupa keterangan dari saksi ketidak-sediaannya untuk bersaksi. Hal ini
mengenai suatu peristiwa pidana yang ia dilakukan karena seorang saksi harus
151
Lex Crimen Vol.I/No.4/Okt-Des/2012
152
Lex Crimen Vol.I/No.4/Okt-Des/2012
153
Lex Crimen Vol.I/No.4/Okt-Des/2012
c. Saksi yang pertama kali diperiksa adalah 7) Tata cara pelaksanaan sumpah yang
“saksi korban”, setelah itu baru saksi lazim dipergunakan pengadilan
yang lain dipandang relevan dengan negeri adalah:
tujuan pembuktian mengenai tindak a) Saksi dipersilakan berdiri agak tegak
pidana yang didakwakan pada terdakwa, ke depan
baik saksi yang tercantum dalam surat b) Untuk saksi yang beragama Islam,
pelimpahan perkara maupun saksi cukup berdiri tegak. Pada saat
tambahan yang diminta oleh penuntut melafalkan sumpah; petugas berdiri
umum selama berlangsungnya sidang. dibelakang saksi dan mengangkat
d. Tata cara pemeriksaan saksi: Alquran diatas kepala saksi. Untuk
1) Penuntut umum menyebutkan saksi yang beragama Kristen/Katolik
nama saksi yang akan diperiksa petugas membawakan Injil (Alkitab)
2) Petugas membawa saksi masuk disebelah kiri saksi. Pada saat saksi
keruang sidang dan mempersilakan melafalkan sumpah/janji, tangan kiri
saksi duduk di kursi pemeriksaan. saksi diletakkan di atas Alkitab dan
3) Hakim ketua bertanya pada saksi tangan kanan saksi diangkat dan jari
tentang: tengah jari telunjuk membentuk
a) Identitas saksi seperti; nama, umur, huruf ”V” (victoria) untuk yang
alamat, pekerjaan, agama, dan lain- bergama kristen atau
lain mengacungkan jari telunjuk, jari
b) Apakah saksi kenal dengan tengah dan jari manis untuk yang
terdakwa; apabila perlu hakim bergama Katolik. Sedangkan untuk
dapat meminta saksi untuk agama lainnya lagi, menyesuaikan.
mengamati wajah terdakwa dengan c) Hakim meminta agar saksi
seksama guna memastikan mengikuti kata-kata (lafal sumpah)
jawabannya yang diucapkan oleh hakim.
c) Apakah saksi memilki hubungan d) Lafal sumpah saksi adalah sebagai
darah; sampai derajat berapa berikut: ”saya bersumpah (berjanji)
dengan terdakwa, apakah saksi bahwa saya akan menerangkan
memiliki hubungan suami/istri dengan sebenarnya dan tiada lain
dengan terdakwa, atau apakah saksi dari yang sebenarnya”.
terikat hubungan kerja dengan e) Untuk saksi yang beragama Islam,
terdakwa. lafal sumpah tersebut diawali
4) Apabila perlu hakim dapat pula dengan ucapan/kata: ”Wallahi...”
bertanya apakah saksi sekarang atau ”Demi Allah...”, untuk saksi
dalam keadaan sehat walafiat dan yang beragama Katholik/Kristen
siap diperiksa sebagai saksi. Protestan lafal sumpah (janji)
5) Hakim ketua meminta saksi untuk tersebut diakhiri dengan
bersedia mengucapkan sumpah ucapan/kata, ”...Semoga Tuhan
atau janji sesuai dengan menolong saya”. Untuk saksi yang
agama/keyakinannya. beragama Hindu lafal sumpah
6) Saksi mengucapkan sumpah diawali dengan ucapan/kata, ”Om
menurut agama/keyakinannya. Lafal atah Parama Wisesa ...”, untuk saksi
sumpah dipandu oleh hakim dan yang bergama Budha lafal sumpah
pelaksanaan sumpah dibantu oleh diawali dengan ucapan/kata ”Demi
petugas juru sumpah. sang Hyang Adi Budha...”
154
Lex Crimen Vol.I/No.4/Okt-Des/2012
155
Lex Crimen Vol.I/No.4/Okt-Des/2012
156
Lex Crimen Vol.I/No.4/Okt-Des/2012
157
Lex Crimen Vol.I/No.4/Okt-Des/2012
hakim dapat melakukan cross ceck sama diperlakukan secara sama, dan hal-hal
antara jawaban terdakwa yang satu yang tidak sama diperlakukan secara tidak
dengan terdakwa yang lain. sama pula ( justice is done when equals are
h. Setelah terdakwa (para terdakwa) telah treatet equally).18 Dari penjabaran makna
selesai diperiksa maka hakim ketua nilai keadilan ini, maka ketika seorang saksi
menyatakan bahwa seluruh rangkaian menjalankan tugasnya dengan baik dalam
siding pembuktian telah selesai dan menuntut hak dan melaksanakan
selanjutnya hakim ketua member kewajiban, maka ia sedang menerapkan
kesempatan pada penuntut umum prinsip nilai keadilan dalam kehidupan.
untuk mempersiapkan surat tuntutan Etika, moral serta hak dan kewajiban
pidana untuk diajukan pada sidang adalah hal-hal yang mendasari manusia
berikutnya. untuk berbicara tentang keadilan dalam
masyarakat. Etika berhubungan dengan
e. Nilai-nilai positif dari pemenuhan adat kebiasaan dan sekaligus merupakan
hak dan pelaksanaan kewajiban refleksi kritis atas moralitas. Hubungannya
Berdasarkan keseluruhan penjelasan di dengan keadilan adalah karena keadilan
atas, maka beberapa nilai positif yang berhubungan dengan relasi sosial antar
dapat ditarik sebagai pengamalan dari sesama manusia, maka perlu didasarkan
pelaksanaan hak dan pemenuhan pada pemahaman bahwa nilai-nilai etis
kewajiban yang mengikat terhadap saksi harus menjadi dasar bersikap adil.
dalam persidangan, antara lain dapat di Demikian halnya juga dengan moral dan
sampaikan sebagai berikut: hak dan kewajiban. Moral sebagai
A. Hidup Manusia. keseluruhan norma atau aturan atau nilai
Banyak bukti yang dapat yang dianut oleh seseorang atau
menunjukkan bahwa manusia diciptakan masyarakat, merupakan dasar dalam
memiliki keistimewaan dan kemuliaan bersikap adil. Dan menjadi dasar prinsip
tersendiri dibandingkan dengan sikap adil. Manusia dapat bertindak secara
makhluk-makhluk lain ciptaan-Nya. adil jika yang dilakukan mengandung nilai-
Kelebihan manusia sebagai makhluk nilai moral universal. Sedangkan dengan
ciptaan Allah adalah memiliki akal budi hak dan kewajiban, kita dapat berbicara
dan kehendak bebas.17 Karena tentang keadilan, karena hal ini dapat
kemuliaannya inilah maka manusia perlu membantu kita untuk bisa membedakan
untuk dilindungi, dihormati dan mana yang hak dan mana yang kewajiban.
disayangi. Hak dan kewajiban yang Jika hubungan ini dapat dipahami, maka
mengikat merupakan salah satu bentuk akan terjadi keadilan sehingga terciptalah
perlindungan yang dilakukan keseimbangan atau keharmonisan. Jadi
pemerintah terhadap hidup manusia. dengan sendirinya, jika seorang saksi
melaksanakan dengan sungguh hak dan
B. Keadilan kewajibannya yang mengikat dalam
Menurut Plato, Keadilan merupakan persidangan, ia mengajarkan kepada kita
substasi rohani umum dari masyarakat untuk mengedepankan nilai-nilai keadilan
yang membuat dan menjaga kesatuannya. universal yang mencakup etika dan moral.
Sedangkan Aristoteles berpendapat bahwa
keadilan akan terlaksana bila hal-hal yang C. Edukasi Hukum
17
Drs. Sujarwa, Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar;
18
Manusia dan Fenomena Sosial Budaya, (Yogyakarta: Sujarwa, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar ,
Pustaka Pelajar, 2010), Hlm 24-26. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), hlm. 63.
158
Lex Crimen Vol.I/No.4/Okt-Des/2012
159
Lex Crimen Vol.I/No.4/Okt-Des/2012
bermoral, beretos kerja, berdisiplin, bahwa dia terhindar dari segala macam
produktif dan bertanggungjawab.21 intervensi pihak manapun. Kesaksiannya
merupakan sebuah kesaksian yang
D. Tanggung jawab bebas dan bertanggungjawab. Nilai
Nilai tanggungjawab adalah salah kebebasan ini mengandung makna
satu nilai yang bisa dipetik dari bahwa saksi bisa bertindak dengan
pelaksanaan hak dan kewajiban seorang menggunakan hak dan
saksi. Seorang saksi yang bersaksi dan tanggungjawabnya yang mengikat
memberikan keterangan di pengadilan secara bebas tanpa paksaan
menunjukkan sikap tanggungjawab yang darimanapun.
sangat besar dan mendalam. Deklarasi Wina menyebutkan bahwa
Tanggungjawab bahwa apa yang pengembangan hak seharusnya
disampaikan bukan berdasarkan dipenuhi melalui pemenuhan keadilan
intervensi pihak lain, namun dan kebutuhan lingkungan bagi generasi
berdasarkan kesadaran akan kehendak sekarang dan yang akan datang. Untuk
bebas untuk menyampaikan sesuatu menjamin dilaksanakannya praktek
secara benar berdasarkan nilai-nilai HAM, perlu dilakukan transisi dari
kemanusiaan yang sebenarnya.22 Yang budaya perang, kekerasan, dominasi dan
disampaikan adalah sesuatu pemerasan kepada perdamaian, dialog,
tanggungjawab yang bebas berdasarkan hormat antar sesama dan anti
martabat dan nilai-nilai kemanusiaan. kekerasan. Langka pertama dari kontrak
sosial adalah pengakuan atas eksistensi
E. Kepatuhan Hukum orang “hak untuk memperoleh HAM”.23
Setiap warga negara harus taat Isi deklarasi ini sebenarnya berintikan
kepada hukum karena negara indonesia perlindungan atas rasa aman setiap
adalah negara hukum. Sikap saksi yang manusia.
mengikuti aturan hukum yang berlaku Tujuan lembaga peradilan di
menunjukkan sikap seorang warga Indonesia adalah menciptakan
negara yang baik. Nilai ini juga keamanan di negara ini, oleh karena itu
memampukan setiap warga negara negara melalui lembaga peradilan
untuk percaya pada lembaga hukum berupaya memberikan perlindungan
negara, dalam hal ini kepolisian, bagi para saksi dan siapa saja yang
kejaksaan dan kehakiman. terlibat dalam proses peradilan. Makna
nilai ini adalah bahwa setiap warga
F. Kebebasan dan Keamanan negara pantas untuk mendapatkan
Nilai kebebasan di sini maksudnya jaminan rasa aman dalam menghadapi
adalah bahwa saksi dalam proses peradilan.
mempergunakan hak dan kewajibannya
dalam proses peradilan, tetap berada G. Kesetaraan Di Hadapan Hukum
dalam suasana kebebasan yang Semua warga negara adalah sama di
bertanggungjawab. Saksi harus percaya hadapan hukum. Tanpa memandang
siapa dia, dari golongan apa dia, atau
21
Prof. Dr. Soedijarto, M.A., Landasan dan Arah
dari latar belakang budaya apa
Pendidikan Nasional Kita, (Jakarta: Penerbit Kompas seseorang, tetapi bahwa kita adalah
2008), hlm. 99-100
22 23
Franz Magnis-Suseno, Etika Dasar; Masalah- Salman Habeahan, Butir-butir Pendidikan Nilai
masalah Pokok Filsafat Moral, (Yogyakarta: Kanisius, memasuki Abad ke 21, (Bekasi: Krista Mitra Pustaka,
1987), hlm. 40. 2007), hlm. 13-14.
160
Lex Crimen Vol.I/No.4/Okt-Des/2012
warga negara indonesia maka tidak ada yang di hadirkan oleh penasehat
yang kebal terhadap hukum. Karena umum terdakwa adalah saksi yang
semua warga negara sama di hadapan meringankan (a decharge). Dalam
hukum, maka seorang saksi dalam pemenuhan hak dan pelaksanaan
memberikan kesaksian, tidak berada di kewajiban saksi di dalam persidangan
bawah bayang-bayang ketakutan atau terdapat nilai-nilai normatif-universal
malu terhadap para penegak hukum yang bisa di jadikan tolak ukur untuk
tetapi ia berdiri di hadapan mereka dan menjadi warga negara yang baik.
memberi kesaksian yang benar sesuai
dengan apa yang terjadi. Makna yang B. Saran
terkandung dari nilai ini adalah bahwa 1. Untuk para hakim, jaksa, dan kepolisian
tidak ada pengkotak-kotakan orang dari agar bisa memperlakukan para saksi
segi hukum terhadap setiap warga secara benar sesuai dengan aturan
negara. Jika salah maka harus diproses hukum yang berlaku untuk menghindari
secara hukum dan jika benar, juga akan segala macam kesan yang kurang tepat
diproses secara hukum yang pada tetang peran dan tugas saksi dalam
muaranya adalah terciptanya keadilan proses persidangan dan agar supaya
bagi seluruh warga negara. hukum di negeri ini bisa berjalan dengan
baik, maka saksi harus di lindungi agar
PENUTUP dapat menjalankan tugasnya dengan
A. Kesimpulan demi penegakan hukum.
1. Hak dan kewajiban saksi merupakan 2. Bagi para saksi agar dapat bertindak
salah satu contoh hubungan timbal sebagaimana mestinya dan
balik negara dan masyarakat, dimana mengungkapkan keterangan dan
hak-hak masyarakat pada umumnya kesaksian sesuai dengan apa yang benar
maupun hak-hak masyarakat yang agar tidak ada pihak yang dikorbankan,
bertindak sebagai saksi, harus di Bagi setiap warga negara yang
lindungi negara. Dalam proses menjadikan pancasila sebagai dasar
persidangan pidana, pemenuhan hak negara harus duc in altum (masuk ke
saksi oleh negara merupakan satu hal tempat yang lebih dalam). Jika setiap
yang wajib dan apabila saksi merasa orang memulai dalam dirinya ketaatan
hak-haknya telah terpenuhi, maka hukum, khususnya yang mengatur
secara tidak langsung akan tentang hak dan kewajiban maka dengan
berdampak positif bagi pelaksanaan sendirinya bangsa atau negara akan
kewajibannya di dalam proses mencapai tujuannya yakni masyarakat
persidangan. yang adil, sejahtera dan makmur.
2. Saksi merupakan orang yang
mempunyai informasi tangan
pertama mengenai suatu kejahatan
atau kejadian yang dia lihat, dengar,
dan rasa sendiri. Dalam persidangan
pidana saksi adalah alat bukti nomor
satu guna kepentingan mengungkap
suatu tindak pidana, saksi-saksi yang
di hadirkan oleh jaksa penuntut
umum adalah saksi yang
memberatkan (a charge) dan saksi
161