Anda di halaman 1dari 20

DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.14 No.

2 September 2021

PENGARUH KESELAMATAN KERJA TERHADAP KINERJA


KARYAWAN BAGIAN LABORATORIUM DAN BAGIAN
PRODUKSI PT BANUA LIMASEJURUS BANJARMASIN

Mailiana1
Diana Hayati2
Alvin Halim3
maili.ana01@gmail.com

STIE NASIONAL BANJARMASIN

Abstract,
This research aims to determine the effect of work safety on the
performance of employees in the laboratory and production divisions of
PT Banua LimaSejurus Banjarmasin partially and simultaneously.
The subjects in this study were employees of the laboratory and
production divisions, totaling 85 people. The method used in this study
was a quantitative analytical method, which provided empirical evidence
of the effect of work safety on the performance of employees in the
laboratory and production divisions at PT Banua Limasejurus
Banjarmasin.
This study uses numbers as research data with the independent
variable is work safety (X) and the dependent variable is employee
performance (Y). The results of the study prove that the work safety
variables have a partial effect on the performance of employees in the
laboratory and production divisions at PT Banua Limasejurus
Banjarmasin. Variable The existence of a manual for the use of tools and
or danger signs (X2) has the most dominant effect on the performance of
employees in the laboratory and production divisions at PT Banua
Limasejurus Banjarmasin.

Keywords: Work Safety, Performance, Employees

Abstrak,
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh keselamatan
kerja terhadap kinerja karyawan bagian laboratorium dan bagian
produksi PT Banua LimaSejurus Banjarmasin secara parsial dan
simultan.
Subjek pada penelitian ini adalah karyawan bagian laboratorium
dan bagian produksi yang berjumlah sebanyak 85 orang Metode yang
digunakan pada penelitian ini adalah metode analitik kuantitatif, yaitu
memberikan bukti secara empiris pengaruh keselamatan kerjaterhadap
kinerja karyawan bagian labotarium dan bagian produksi padaPT Banua
Limasejurus Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan angka-angka
sebagai data penelitian dengan variabel independennya adalah

349
Mailiana1, Diana Hayati2 dan Alvin. Halim3. Pengaruh Keselamatan Kerja …

keselamatan kerja (X) dan variabel dependennya adalah kinerja


karyawan (Y).
Hasil penelitian membuktikan bahwa variabel-variabel
Keselamatan Kerja berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan
bagian labotarium dan bagian produksi pada PT Banua Limasejurus
Banjarmasin. Variabel Adanya buku petunjuk penggunaan alat dan atau
isyarat bahaya (X2) berpengaruh paling dominan terhadap kinerja
karyawan bagian labotarium dan bagian produksi pada PT Banua
Limasejurus Banjarmasin. karena nilai r partialnya paling besar yaitu
sebesar 0,610 dibandingkan dengan variabel yang lain.

Kata Kunci: Keselamatan Kerja, Kinerja, Karyawan

LATAR BELAKANG suatu perusahaan maka yang terjadi


Suatu organisasi atau adalah kemajuan yang positif bagi
perusahaan jika ingin maju atau perusahaan tersebut.
berkembang maka dituntut untuk Salah satu hal yang dapat
memiliki karyawan yang berkualitas. dilakukan perusahaan dalam
Karyawan yang berkualitas memperhatikan karyawannya yaitu
merupakan karyawan yang melalui program keselamatan dan
kinerjanya dapat memenuhi target kesehatan kerja (K3)karyawan
atau sasaran yang ditetapkan oleh sehingga kinerja karyawan dapat
perusahaan. Suatu kinerja yang baik maksimal.Dengan diterapkannya
tentunya akan memberikan hasil program keselamatan dan kesehatan
yang baik pula bagi suatu kerja (K3) yang menciptakan rasa
perusahaan. Karena hal inilah yang aman dan nyaman bagi karyawan
akan menentukan maju atau dalam bekerja maka akan mendorong
mundurnya suatu perusahaan. karyawan untuk bekerja lebih
Apabila para karyawannya berkinerja produktif dan bertujuan untuk
buruk maka yang terjadi adalah menghindari kecelakaan dalam
kemerosotan pada perusahaannya. proses produksi perusahaan,
Hal ini juga dapat berlaku meningkatkan kegairahan, keserasian
sebaliknya, apabila para karyawan kerja dan partisipasi kerja karyawan,
tersebut rajin, senang berinovasi dan sehingga dengan meningkatkan
memenuhi setiap yang diamanahkan keselamatan dan kesehatan kerja

350
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.14 No.2 September 2021

(K3) maka dipastikan kinerja Selain kinerja karyawan yang


karyawan akan meningkat. mengalami penurunan, pada
PT Banua Limasejurus beberapa tahun terakhir juga terjadi
Banjarmasin merupakan perusahaan kecelakan kerja dan gangguan
yang bergerak di bidang produksi kesehatan di labotarium PT Banua
karet mentah dan dijual dalam Limasejurus Banjarmasin seperti
bentuk bandala (karet setengah jadi). terpeleset di labotarium, tersiram
Bahan baku diperoleh dari kebun cairan kimia, terhirup cairan kimia,
sendiri, kebun rakyat dan kebun bahkan ada yang kena radiasi
swasta maupun perkebunan milik mengakibatkan penyakit kista, dan
negara yang nantinya di proses paling banyak untuk karyawan
menjadi karet Standart Indonesia labotarium adalah penyakit asma dan
Rubber (SIR) dengan mutu SIR-10 TBC terhirup uap kimia atau bau
dan SIR-20. Hasil pengolahan karet yang menyengat, lebih
tersebut selanjutnya di jual kepada parahnya lagi dari jumlah 25
pabrik ban atau barang karet lainnya. karyawan bagian labotarium 15
PT Banua Limasejurus karyawan adalah perempuan/wanita,
Banjarmasin mengharapkan yang sangat rentan kena radiasi
karyawan yang bekerja di bagian karena keterbatasan mereka sebagai
labotarium dan produksi memiliki perempuan.
kinerja karyawan yang baik dan Sedangkan di bagian
optimal. Sehingga hasil karet yang produksi karyawan berjumlah 60
diperoleh sesuai dengan harapan orang karyawan mempunyai
perusahaan akan tetapi masalah yang ancaman resiko kecelakaan kerja dan
terjadi, di PT Banua Limasejurus gangguan kesehatan seperti adanya
Banjarmasin adalah kinerja kebisingan gemeruh bunyi mesin,
karyawan pada PT Banua terhirup bau karet yang sangat
Limasejurus menurun hal ini menyengat, suhu udara pabrik, yang
ditunjukkan dengan penjualan karet kurang segar, adanya radiasi uap
lokal dan eksport yang tidak stabil limbah dan terkontaminasinya
dari tahun 2018-2020. lingkungan dengan limbah cair

351
Mailiana1, Diana Hayati2 dan Alvin. Halim3. Pengaruh Keselamatan Kerja …

pabrik, termasuk limbah dari minyak Keselamatan kerja


solar dan oli. Selain itu karyawan merupakan kondisi yang aman atau
bekerja dalam ancaman terkena selamat dari penderitaan dan
mesin potong, tertabrak forklift, kerusakan atau kerugian di tempat
ancaman kebakaran yang bersumber kerja berupa penggunaan mesin,
dar konseleting listrik dari mesin peralatan, bahan-bahan dan proses
pembangkit listrik dan mesin produk pengelolaan, lantai tempat bekerja
dalam perjalannya sudah terjadi satu dan lingkungan kerja, serta metode
kali kebakaran besar. kerja. Risiko keselamatan kerja dapat
Dampak buruk karena adanya terjadi karena aspek-aspek dari
kecelakaan kerja bagi karyawan lingkungan kerja yang dapat
adalah menurunnya kinerja karyawan menyebabkan kebakaran, sengatan
dan kualitas perusahaan dihadapan arus listrik, terpotong, luka memar,
masyarakat dan pemerintah berupa keseleo, patah tulang, serta
citra negatif di masyarakat sebagai kerusakan anggota tubuh,
perusahaan yang kurang melindungi penglihatan dan pendengaran.
keselamatan pekerjanya sementara Menurut dasar hukum
dari pihak pemerintah, akan peraturan perundang-undangan yang
memberikan teguran dan sanksi diatur dalam Undang-Undang
karena tidak mematuhi peraturan tentang keselamatan kerja No.1
pemerintah tentang keselamatan Tahun 1970 “meliputi seluruh aspek
kerja. Kecelakaan kerja tidak saja pekerjaan yang berbahaya, dari
menimbulkan korban jiwa maupun segala tempat kerja, baik di darat, di
kerugian material bagi pekerja dan dalam tanah, di permukaan air, di
perusahaan, tetapi juga dapat dalam air, maupun di udara yang
mengganggu proses produksi secara berada di wilayah kekuasaan hukum
menyeluruh, merusak lingkungan Republik Indonesia”. Keselamatan
yang pada akhirnya akan berdampak kerja adalah keselamatan yang
pada masyarakat luas. berhubungan dengan aktivitas kerja
Keselamatan kerja manusia baik pada industri
manufaktur, yang melibatkan mesin,

352
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.14 No.2 September 2021

peralatan, penanganan material, Penyedian APD (Alat Pelindung


pesawat uap, bejana bertekanan, alat Diri) perawatan mesindan
kerja, bahan dan proses pengaturan jam kerja yang
pengelolaannya, landasan tempat manusiawi.
kerja, dan lingkungannya serta cara- Kinerja
cara melakukan pekerjaan, maupun Menurut Wibowo
industri jasa, yang melibatkan (2015:70),“kinerja dapat dipandang
peralatan berteknologi canggih, sebagai proses maupun hasil
seperti lift, eskalator, peralatan pekerjaan. Kinerja merupakan suatu
pembersih gedung, sarana, proses tentang bagaimana pekerjaan
transportasi, dan lain-lain. berlangsung untuk mencapai hasil
Keselamatan kerja adalah yang kerja. Namun, hasil pekerjaan itu
berkaitan dengan mesin, peralatan sendiri juga menunjukkan kinerja”.
alat kerja, bahan, serta proses Menurut Abdulloh (2006:30),
pengolahannya, landasan tempat “kinerja karyawan adalah merupakan
kerja, dan lingkungannya serta cara- suatu hasil yang dicapai oleh pekerja
cara melakukan pekerjaan. menurut standar atau kriteria yang
Mangkunegara (2011:160) ditetapkan oleh organisasi.
mengemukakan definisi keselamatan Pengelolaan untuk mencapai kinerja
kerja sebagai berikut: karyawan yang tinggi terutama
Keselamatan kerja dapat dimaksudkan untuk meningkatkan
dikatakan sebagai ilmudan penerapan kinerja organisasi secara
yang berkaitan dengan mesin, menyeluruh.”Menurut Kartiningsih
pesawat, alat kerja, bahan dan proses (2007:22),“bahwa mendefinisikan
pengolahannya, landasan tempat kinerja karyawan adalah suatu hasil
kerja dan lingkungan kerja serta cara yang dicapai oleh pekerja dalam
melakukan pekerjaan guna menjamin melakukan pekerjaannya sesuai
keselamatan tenaga kerja dan aset kriteria tertentu yang berlaku untuk
perusahaan agar tehindarnya dari suatu pekerjaan tertentu”. Kinerja
kecelakaan dan kerugian lainnya. perusahaan merupakan indikator
Keselamatan kerja juga meliputi tingkatan prestasi yang dapat dicapai

353
Mailiana1, Diana Hayati2 dan Alvin. Halim3. Pengaruh Keselamatan Kerja …

dan mencerminkan keberhasilan 25 orang untuk karyawan bagian


manajer. Kinerja perusahaan juga laboratorium dan 60 orang untuk
merupakan hasil yang diinginkan karyawan bagian produksi. Kriteria-
perusahaan dari perilaku orang-orang kriteria penetapan sampel dalam
di dalamnya. penelitian ini antara lain Karyawan
Berdasarkan beberapa tetap PT Banua Lima Sejurus
definisi kinerja karyawan di atas Banjarmasin yang berusia≥ 18 tahun,
maka bisa ditarik kesimpulan bahwa karena dianggap sudah bisa berfikir
kinerja karyawan merupakan tingkat secara dewasa dalam bekerja.
pencapaian seseorang melihat hasil Karyawan yang bekerja lebih dari
kerjanya dalam melaksanakan tugas 1tahun.
dan tanggung jawabnya secara Banua Lima Sejurus
kualitas dan kuantitas serta sesuai Banjarmasin yang terdiri dari 25
dengan kriteria yang telah orang untuk karyawan bagian
ditetapkan. laboraturium dan 60 orang untuk
karyawan bagian produksi,selain itu
METODE data mengenai PT Banua Lima
Metode yang digunakan pada Sejurus Banjarmasin seperti data
penelitian ini adalah metode analitik karyawan, struktur organisasi, data
kuantitatif, yaitu memberikan bukti kecelakaan kerja dan lainnya yang
secara empiris pengaruh keselamatan berhubungan dengan keselamatan
kerja terhadap kinerja karyawan kerja dan kinerja karyawan. Skala
bagian labotarium dan bagian data yang digunakan dalam
produksi padaPT Banua Limasejurus penelitian ini adalah interval, dengan
Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan software computer
menggunakan variabel yaitu SPSS versi 21.0. Rumus untuk
independennya adalah keselamatan perhitungan model regresi berganda
kerja (X) dan variabel dependennya sebagai berikut:
adalah kinerja karyawan (Y). Y =α + β1X1 + β2X2 + β3X3 +
Penelitian ini yaitu sebanyak β4X4 + β5X5 + β6X6 + β7X7 +
85 karyawan tetap yang terdiri dari β8X8 + β9X9 + e

354
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.14 No.2 September 2021

Untuk menguji hipotesis HASIL PENELITIAN DAN


menggunakan alat uji yaitu: Uji T PEMBAHASAN
(Uji parsial), Uji F (Uji Simultan) Hasil Analisis Regresi Linear
dan Uji koefisien Determinasi (R2) Berganda

Tabel 1. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) -15.388 3.550 -4.334 .000
Adanya APD (Alat Pelindung .346 .156 .122 2.220 .029
diri) di tempat kerja
Adanya buku petunjuk 1.356 .204 .434 6.661 .000
penggunaan alat dan atau
isyarat bahaya
Adanya peraturan .536 .193 .150 2.782 .007
pembagian tugas dan
tanggung jawab
Adanya tempat kerja yang .448 .152 .162 2.948 .004
aman sesuai standar SSLK
1
Adanya penunjang .437 .201 .120 2.178 .033
kesehatan jasmani dan
rohani di tempat kerja
Adanya sarana dan .597 .250 .200 2.388 .019
prasarana yang lengkap
ditempat kerja
Adanya kesadaran dalam .310 .146 .115 2.118 .038
menjaga keselamatan dan
kesehatan kerja
Adanya aspek Hygiene .653 .223 .192 2.928 .005
Adanya sanitasi Hygiene .570 .219 .188 2.601 .011

Sumber: Hasil output SPSS (2021)


Berdasarkan tabel 1 di atas, Persamaan garis regresi linear
maka persamaan analisis regresi berganda di atas dijelaskan sebagai
linear berganda sebagai berikut: berikut.
Y=15,38+0,122X1+0,434X2+0,150 a. Diketahui nilai konstanta (a)
X3+0,162X4+0,120X5+0,200X6+0, sebesar -15,388 menunjukkan
115X7+0,192X8 +0,188X9 + 3,550 bahwa apabila variabel
independen yaitu Adanya APD

355
Mailiana1, Diana Hayati2 dan Alvin. Halim3. Pengaruh Keselamatan Kerja …

(Alat Pelindung diri) di tempat karyawan juga akan meningkat


kerja (X1), Adanya buku dan sebaliknya.
petunjuk penggunaan alat dan c. Koefisien regresi Adanya buku
atau isyarat bahaya (X2), Adanya petunjuk penggunaan alat dan
peraturan pembagian tugas dan atau isyarat bahaya (X2) bersifat
tanggung jawab (X3), Adanya positif senilai 0,434. Artinya ada
tempat kerja yang aman sesuai hubungan searah antara Adanya
standar SSLK (X4), Adanya buku petunjuk penggunaan alat
penunjang kesehatan jasmani dan dan atau isyarat bahaya (X2)
rohani di tempat kerja (X5), dengan kinerja karyawan. Jika
Adanya sarana dan prasarana Adanya buku petunjuk
yang lengkap ditempat kerja penggunaan alat dan atau isyarat
(X6), Adanya kesadaran dalam bahaya (X2) meningkat maka
menjaga keselamatan dan kinerja karyawan juga akan
kesehatan kerja (X7), Adanya meningkat dan sebaliknya.
aspek Hygiene (X8), dan Adanya d. Koefisien regresi Adanya
sanitasi Hygiene (X9) peraturan pembagian tugas dan
diasumsikan tidak ada, maka tanggung jawab (X3) bersifat
kinerja karyawan (Y) sebesar - positif senilai 0,150. Artinya ada
15,388. hubungan searah antara Adanya
b. Koefisien regresi Adanya APD peraturan pembagian tugas dan
(Alat Pelindung diri) di tempat tanggung jawab (X3) dengan
kerja (X1) bersifat positif senilai kinerja karyawan. Jika Adanya
0,122. Artinya ada hubungan peraturan pembagian tugas dan
searah antara Adanya APD (Alat tanggung jawab (X3) meningkat
Pelindung diri) di tempat kerja maka kinerja karyawan juga akan
(X1) dengan kinerja karyawan. meningkat dan sebaliknya.
Jika Adanya APD (Alat e. Koefisien regresi Adanya tempat
Pelindung diri) di tempat kerja kerja yang aman sesuai standar
(X1) meningkat maka kinerja SSLK (X4) bersifat positif senilai
0,162. Artinya ada hubungan

356
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.14 No.2 September 2021

searah antara Adanya tempat yang lengkap ditempat kerja (X6)


kerja yang aman sesuai standar meningkat maka kinerja
SSLK (X4) dengan kinerja karyawan juga akan meningkat
karyawan. Jika Adanya tempat dan sebaliknya.
kerja yang aman sesuai standar h. Koefisien regresi Adanya
SSLK (X4) meningkat maka kesadaran dalam menjaga
kinerja karyawan juga akan keselamatan dan kesehatan kerja
meningkat dan sebaliknya. (X7) bersifat positif senilai
f. Koefisien regresi Adanya 0,115. Artinya ada hubungan
penunjang kesehatan jasmani dan searah antara Adanya kesadaran
rohani di tempat kerja (X5) dalam menjaga keselamatan dan
bersifat positif senilai 0,120. kesehatan kerja (X7) dengan
Artinya ada hubungan searah kinerja karyawan. Jika Adanya
antara Adanya penunjang kesadaran dalam menjaga
kesehatan jasmani dan rohani di keselamatan dan kesehatan kerja
tempat kerja (X5) dengan kinerja (X7) meningkat maka kinerja
karyawan. Jika Adanya karyawan juga akan meningkat
penunjang kesehatan jasmani dan dan sebaliknya.
rohani di tempat kerja (X5) i. Koefisien regresi Adanya aspek
meningkat maka kinerja Hygiene (X8) bersifat positif
karyawan juga akan meningkat senilai 0,192. Artinya ada
dan sebaliknya. hubungan searah antara Adanya
g. Koefisien regresi Adanya sarana aspek Hygiene (X8) dengan
dan prasarana yang lengkap kinerja karyawan. Jika Adanya
ditempat kerja (X6) bersifat aspek Hygiene (X8) meningkat
positif senilai 0,200. Artinya ada maka kinerja karyawan juga akan
hubungan searah antara Adanya meningkat dan sebaliknya.
sarana dan prasarana yang j. Koefisien regresi Adanya sanitasi
lengkap ditempat kerja (X6) Hygiene (X9) bersifat positif
dengan kinerja karyawan. Jika senilai 0,188. Artinya ada
Adanya sarana dan prasarana hubungan searah antara Adanya

357
Mailiana1, Diana Hayati2 dan Alvin. Halim3. Pengaruh Keselamatan Kerja …

sanitasi Hygiene (X9) dengan prediksi, dengan nilai sebesar


kinerja karyawan. Jika Adanya 3,550. Artinya kesalahan yang
sanitasi Hygiene (X9) meningkat terjadi dalam memprediksi
maka kinerja karyawan juga akan kinerja karyawan sebesar 3,550.
meningkat dan sebaliknya. Hasil Pengujian Hipotesis
k. Standart Error of Estimate (e),
adalah ukuran kesalahan
Tabel 2. Hasil Uji T (Uji Parsial)
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) -15.388 3.550 -4.334 .000
Adanya APD (Alat Pelindung .346 .156 .122 2.220 .029
diri) di tempat kerja
Adanya buku petunjuk 1.356 .204 .434 6.661 .000
penggunaan alat dan atau
isyarat bahaya
Adanya peraturan .536 .193 .150 2.782 .007
pembagian tugas dan
tanggung jawab
Adanya tempat kerja yang .448 .152 .162 2.948 .004
aman sesuai standar SSLK
1
Adanya penunjang .437 .201 .120 2.178 .033
kesehatan jasmani dan
rohani di tempat kerja
Adanya sarana dan .597 .250 .200 2.388 .019
prasarana yang lengkap
ditempat kerja
Adanya kesadaran dalam .310 .146 .115 2.118 .038
menjaga keselamatan dan
kesehatan kerja
Adanya aspek Hygiene .653 .223 .192 2.928 .005
Adanya sanitasi Hygiene .570 .219 .188 2.601 .011

Sumber: Hasil output SPSS (2021)


Dasar pengambilan keputusan uji ini berpengaruh terhadap variabel
adalah apabila nilai t hitung > dari dependen dapat diterima. Bila nilai t
nilat t tabel dan nilai signifikansi < memiliki probabilitas masing-masing
0,05, maka hipotesis alternatif yang faktor tersebut lebih kecil dari
menyatakan bahwa variabel tingkat alpha (α) = 0,05 maka
independen secara parsial dinyatakan bahwa variabel

358
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.14 No.2 September 2021

independen tersebut berpengaruh hitung sebesar 6,661 dan tingkat


signifikan terhadap kinerja karyawan signifikansi sebesar 0,000. Hal
(Y). Adapun nilai t tabel berdasarkan tersebut menunjukkan bahwa
(df) = (n-k) adalah sebesar 1,665. Adanya buku petunjuk
Uraian tersebut di atas dapat dilihat penggunaan alat dan atau isyarat
bahwa tingkat pengaruh yang bahaya (X2) berpengaruh
diberikan masing-masing variabel signifikan terhadap Kinerja
independen terhadap variabel karyawan (Y). Pembuktian dari
dependen adalah sebagai berikut: pernyataan tersebut adalah
1) Variabel Adanya APD (Alat berdasarkan nilai t hitung yang
Pelindung diri) di tempat kerja lebih besar dari nilai t tabel
(X1) memiliki nilai t hitung (6,661 > 1,665) dan besarnya
sebesar 2,220 dan tingkat nilai signifikansi lebih kecil dari
signifikansi sebesar 0,029. Hal taraf signifikansi (0,000 < 0,05).
tersebut menunjukkan bahwa Berdasarkan uraian tersebut,
Adanya APD (Alat Pelindung maka dinyatakan H1 diterima.
diri) di tempat kerja (X1) 3) Variabel Adanya peraturan
berpengaruh signifikan terhadap pembagian tugas dan tanggung
Kinerja karyawan (Y). jawab (X3) memiliki nilai t
Pembuktian dari pernyataan hitung sebesar 2,782 dan tingkat
tersebut adalah berdasarkan nilai signifikansi sebesar 0,007. Hal
t hitung yang lebih besar dari tersebut menunjukkan bahwa
nilai t tabel (2,220 > 1,665) dan Adanya peraturan pembagian
besarnya nilai signifikansi lebih tugas dan tanggung jawab (X3)
kecil dari taraf signifikansi berpengaruh signifikan terhadap
(0,029 < 0,05). Berdasarkan Kinerja karyawan (Y).
uraian tersebut, maka dinyatakan Pembuktian dari pernyataan
H1 diterima. tersebut adalah berdasarkan nilai
2) Variabel Adanya buku petunjuk t hitung yang lebih besar dari
penggunaan alat dan atau isyarat nilai t tabel (2,782 > 1,665) dan
bahaya (X2) memiliki nilai t besarnya nilai signifikansi lebih

359
Mailiana1, Diana Hayati2 dan Alvin. Halim3. Pengaruh Keselamatan Kerja …

kecil dari taraf signifikansi kerja (X5) berpengaruh


(0,007 < 0,05). Berdasarkan signifikan terhadap Kinerja
uraian tersebut, maka dinyatakan karyawan (Y). Pembuktian dari
H1 diterima. pernyataan tersebut adalah
4) Variabel Adanya tempat kerja berdasarkan nilai t hitung yang
yang aman sesuai standar SSLK lebih besar dari nilai t tabel
(X4) memiliki nilai t hitung (2,178 > 1,665) dan besarnya
sebesar 2,948 dan tingkat nilai signifikansi lebih kecil dari
signifikansi sebesar 0,004. Hal taraf signifikansi (0,033 < 0,05).
tersebut menunjukkan bahwa Berdasarkan uraian tersebut,
Adanya tempat kerja yang aman maka dinyatakan H1 diterima.
sesuai standar SSLK (X4) 6) Variabel Adanya sarana dan
berpengaruh signifikan terhadap prasarana yang lengkap ditempat
Kinerja karyawan (Y). kerja (X6) memiliki nilai t hitung
Pembuktian dari pernyataan sebesar 2,388 dan tingkat
tersebut adalah berdasarkan nilai signifikansi sebesar 0,019. Hal
t hitung yang lebih besar dari tersebut menunjukkan bahwa
nilai t tabel (2,948 > 1,665) dan Adanya sarana dan prasarana
besarnya nilai signifikansi lebih yang lengkap ditempat kerja (X6)
kecil dari taraf signifikansi berpengaruh signifikan terhadap
(0,004 < 0,05). Berdasarkan Kinerja karyawan (Y).
uraian tersebut, maka dinyatakan Pembuktian dari pernyataan
H1 diterima. tersebut adalah berdasarkan nilai
5) Variabel Adanya penunjang t hitung yang lebih besar dari
kesehatan jasmani dan rohani di nilai t tabel (2,388 > 1,665) dan
tempat kerja (X5) memiliki nilai t besarnya nilai signifikansi lebih
hitung sebesar 2,178 dan tingkat kecil dari taraf signifikansi
signifikansi sebesar 0,033. Hal (0,019 < 0,05). Berdasarkan
tersebut menunjukkan bahwa uraian tersebut, maka dinyatakan
Adanya penunjang kesehatan H1 diterima.
jasmani dan rohani di tempat

360
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.14 No.2 September 2021

7) Variabel Adanya kesadaran t hitung yang lebih besar dari


dalam menjaga keselamatan dan nilai t tabel (2,928 > 1,665) dan
kesehatan kerja (X7) memiliki besarnya nilai signifikansi lebih
nilai t hitung sebesar 2,118 dan kecil dari taraf signifikansi
tingkat signifikansi sebesar (0,005 < 0,05). Berdasarkan
0,038. Hal tersebut menunjukkan uraian tersebut, maka dinyatakan
bahwa Adanya kesadaran dalam H1 diterima.
menjaga keselamatan dan 9) Variabel Adanya sanitasi
kesehatan kerja (X7) Hygiene (X9) memiliki nilai t
berpengaruh signifikan terhadap hitung sebesar 2,601 dan tingkat
Kinerja karyawan (Y). signifikansi sebesar 0,011. Hal
Pembuktian dari pernyataan tersebut menunjukkan bahwa
tersebut adalah berdasarkan nilai Adanya sanitasi Hygiene (X9)
t hitung yang lebih besar dari berpengaruh signifikan terhadap
nilai t tabel (2,118 > 1,665) dan Kinerja karyawan (Y).
besarnya nilai signifikansi lebih Pembuktian dari pernyataan
kecil dari taraf signifikansi tersebut adalah berdasarkan nilai
(0,038 < 0,05). Berdasarkan t hitung yang lebih besar dari
uraian tersebut, maka dinyatakan nilai t tabel (2,601 > 1,665) dan
H1 diterima. besarnya nilai signifikansi lebih
8) Variabel Adanya aspek Hygiene kecil dari taraf signifikansi
(X8) memiliki nilai t hitung (0,011 < 0,05). Berdasarkan
sebesar 2,928 dan tingkat uraian tersebut, maka dinyatakan
signifikansi sebesar 0,005. Hal H1 diterima.
tersebut menunjukkan bahwa
Adanya aspek Hygiene (X8)
berpengaruh signifikan terhadap
Kinerja karyawan (Y).
Pembuktian dari pernyataan
tersebut adalah berdasarkan nilai
Uji Simultan(Uji F)

361
Mailiana1, Diana Hayati2 dan Alvin. Halim3. Pengaruh Keselamatan Kerja …

Tabel 3 Hasil Uji F (Uji Simultan)

Sumber: Hasil output SPSS (2021)


Pembahasan Pengaruh Adanya buku petunjuk
Pengaruh Adanya APD (Alat penggunaan alat dan atau isyarat
Pelindung diri) di tempat kerja bahaya (X2) Terhadap Kinerja
(X1) Terhadap Kinerja Karyawan Karyawan
Adanya APD (Alat Pelindung Adanya buku petunjuk
diri) di tempat kerja (X1) secara penggunaan alat dan atau isyarat
parsial berpengaruh terhadap kinerja bahaya (X2) secara parsial
karyawan pada PT Banua Lima berpengaruh terhadap kinerja
Sejurus Banjarmasin. Hal ini karyawan pada PT Banua Lima
dibuktikan dari nilai F hitung > F Sejurus Banjarmasin. Hal ini
tabel yaitu 2,220 > 1,665 dengan dibuktikan dari nilai F hitung > F
nilai signifikansi sebesar 0,029 yang tabel yaitu 6,661 > 1,665 dengan
berada dibawah 0,05 (0,029 < 0,05) nilai signifikansi sebesar 0,000 yang
sehingga Adanya APD (Alat berada dibawah 0,05 (0,000 < 0,05)
Pelindung diri) di tempat kerja (X1) sehingga Adanya buku petunjuk
berpengaruh signifikan secara parsial penggunaan alat dan atau isyarat
terhadap kinerja karyawan (Y) dapat bahaya (X2) berpengaruh signifikan
diterima. secara parsial terhadap kinerja
karyawan (Y) dapat diterima.

362
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.14 No.2 September 2021

Pengaruh Adanya peraturan aman sesuai standar SSLK (X4)


pembagian tugas dan tanggung berpengaruh signifikan secara parsial
jawab (X3) Terhadap Kinerja terhadap kinerja karyawan (Y) dapat
Karyawan diterima.
Adanya peraturan pembagian Pengaruh Adanya penunjang
tugas dan tanggung jawab (X3) kesehatan jasmani dan rohani di
secara parsial berpengaruh terhadap tempat kerja (X5) Terhadap
kinerja karyawan pada PT Banua Kinerja Karyawan
Lima Sejurus Banjarmasin. Hal ini Adanya penunjang kesehatan
dibuktikan dari nilai F hitung > F jasmani dan rohani di tempat kerja
tabel yaitu 2,782 > 1,665 dengan (X5) secara parsial berpengaruh
nilai signifikansi sebesar 0,007 yang terhadap kinerja karyawan pada PT
berada dibawah 0,05 (0,007 < 0,05) Banua Lima Sejurus Banjarmasin.
sehingga Adanya peraturan Hal ini dibuktikan dari nilai F hitung
pembagian tugas dan tanggung > F tabel yaitu 2,178 > 1,665 dengan
jawab (X3) berpengaruh signifikan nilai signifikansi sebesar 0,033 yang
secara parsial terhadap kinerja berada dibawah 0,05 (0,033 < 0,05)
karyawan (Y) dapat diterima. sehingga Adanya penunjang
Pengaruh Adanya tempat kerja kesehatan jasmani dan rohani di
yang aman sesuai standar SSLK tempat kerja (X5) berpengaruh
(X4) Terhadap Kinerja Karyawan signifikan secara parsial terhadap
Adanya tempat kerja yang aman kinerja karyawan (Y) dapat diterima.
sesuai standar SSLK (X4) secara Pengaruh Adanya sarana dan
parsial berpengaruh terhadap kinerja prasarana yang lengkap ditempat
karyawan pada PT Banua Lima kerja (X6) Terhadap Kinerja
Sejurus Banjarmasin. Hal ini Karyawan
dibuktikan dari nilai F hitung > F Adanya sarana dan prasarana
tabel yaitu 2,984 > 1,665 dengan yang lengkap ditempat kerja (X6)
nilai signifikansi sebesar 0,004 yang secara parsial berpengaruh terhadap
berada dibawah 0,05 (0,004 < 0,05) kinerja karyawan pada PT Banua
sehingga Adanya tempat kerja yang Lima Sejurus Banjarmasin. Hal ini

363
Mailiana1, Diana Hayati2 dan Alvin. Halim3. Pengaruh Keselamatan Kerja …

dibuktikan dari nilai F hitung > F Adanya aspek Hygiene (X8)


tabel yaitu 2,388 > 1,665 dengan secara parsial berpengaruh terhadap
nilai signifikansi sebesar 0,019 yang kinerja karyawan pada PT Banua
berada dibawah 0,05 (0,019 < 0,05) Lima Sejurus Banjarmasin. Hal ini
sehingga Adanya sarana dan dibuktikan dari nilai F hitung > F
prasarana yang lengkap ditempat tabel yaitu 2,928 > 1,665 dengan
kerja (X6)berpengaruh signifikan nilai signifikansi sebesar 0,005 yang
secara parsial terhadap kinerja berada dibawah 0,05 (0,005 < 0,05)
karyawan (Y) dapat diterima. sehingga Adanya aspek Hygiene
Pengaruh Adanya kesadaran (X8) berpengaruh signifikan secara
dalam menjaga keselamatan dan parsial terhadap kinerja karyawan
kesehatan kerja (X7) Terhadap (Y) dapat diterima.
Kinerja Karyawan Pengaruh Adanya sanitasi Hygiene
Adanya kesadaran dalam (X9) Terhadap Kinerja Karyawan
menjaga keselamatan dan kesehatan Adanya sanitasi Hygiene
kerja (X7) secara parsial (X9) secara parsial berpengaruh
berpengaruh terhadap kinerja terhadap kinerja karyawan pada PT
karyawan pada PT Banua Lima Banua Lima Sejurus Banjarmasin.
Sejurus Banjarmasin. Hal ini Hal ini dibuktikan dari nilai F hitung
dibuktikan dari nilai F hitung > F > F tabel yaitu 2,601 > 1,665 dengan
tabel yaitu 2,118 > 1,665 dengan nilai signifikansi sebesar 0,011 yang
nilai signifikansi sebesar 0,038 yang berada dibawah 0,05 (0,011 < 0,05)
berada dibawah 0,05 (0,038 < 0,05) sehingga Adanya sanitasi Hygiene
sehingga Adanya kesadaran dalam (X9) berpengaruh signifikan secara
menjaga keselamatan dan kesehatan parsial terhadap kinerja karyawan
kerja (X7) berpengaruh signifikan (Y) dapat diterima.
secara parsial terhadap kinerja Pengaruh Keselamatan Kerja
karyawan (Y) dapat diterima. Secara Simultan Terhadap
Pengaruh Adanya aspek Hygiene Kinerja Karyawan
(X8) Terhadap Kinerja Karyawan Adanya APD (Alat Pelindung
diri) di tempat kerja (X1), Adanya

364
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.14 No.2 September 2021

buku petunjuk penggunaan alat dan (X5), Adanya sarana dan prasarana
atau isyarat bahaya (X2), Adanya yang lengkap ditempat kerja (X6),
peraturan pembagian tugas dan Adanya kesadaran dalam menjaga
tanggung jawab (X3), Adanya keselamatan dan kesehatan kerja
tempat kerja yang aman sesuai (X7), Adanya aspek Hygiene (X8),
standar SSLK (X4), Adanya dan Adanya sanitasi Hygiene (X9)
penunjang kesehatan jasmani dan berpengaruh signifikan secara
rohani di tempat kerja (X5), Adanya simultan terhadap kinerja karyawan
sarana dan prasarana yang lengkap (Y) dapat diterima.
ditempat kerja (X6), Adanya
kesadaran dalam menjaga SIMPULAN DAN SARAN
keselamatan dan kesehatan kerja Simpulan
(X7), Adanya aspek Hygiene (X8), 1. PT Banua Limasejurus adalah
dan Adanya sanitasi Hygiene (X9) perusahaan non PMA/PMDN
secara simultan berpengaruh yang berdiri di atas tanah hak
terhadap kinerja karyawan pada PT milik seluas 6 (enam) Ha, yang
Banua Lima Sejurus Banjarmasin. berdomisili di Jalan Tembus
Hal ini dibuktikan dari nilai F hitung Mantuil No.84 RT.30 Kelurahan
> F tabel yaitu 34,983 > 2,010 Kelayan Selatan, Kecamatan
dengan nilai signifikansi sebesar Banjarmasin Selatan, Kota
0,000 yang berada dibawah 0,05 Banjarmasin, Provinsi
(0,000 < 0,05) sehingga Adanya Kalimantan Selatan. PT Banua
APD (Alat Pelindung diri) di tempat Limasejurus merupakan
kerja (X1), Adanya buku petunjuk perusahaan swasta nasional yang
penggunaan alat dan atau isyarat didirikan pada tanggal 8 Agustus
bahaya (X2), Adanya peraturan 1988, pada tahun 1992 sudah
pembagian tugas dan tanggung mulai beroperasi mengolah karet
jawab (X3), Adanya tempat kerja alam menjadi karet Crumb
yang aman sesuai standar SSLK Rubber Standard Indonesia
(X4), Adanya penunjang kesehatan Runner (SIR) yang dijual ke
jasmani dan rohani di tempat kerja pabrik ban kendaraan dan produk

365
Mailiana1, Diana Hayati2 dan Alvin. Halim3. Pengaruh Keselamatan Kerja …

barang jadi karet lainnya. karyawan, memberikan contoh


Variabel-variabel Keselamatan dan sikap yang baik kepada
Kerja berpengaruh secara parsial karyawan, menunjang
terhadap kinerja karyawan bagian lingkungan kerja yang nyaman
labotarium dan bagian produksi bagi karyawan, membuat
pada PT Banua Limasejurus peraturan perusahaan yang tidak
Banjarmasin. terlalu memberatkan karyawan
2. Variabel-variabel Keselamatan dan memberikan penghargaan
Kerja berpengaruh secara kepada karyawan yang
simultan terhadap kinerja kinerjanya baik.
karyawan bagian labotarium dan 2. Bagi karyawan bagian labotarium
bagian produksi pada PT Banua dan bagian produksi pada PT
Limasejurus Banjarmasin. Banua Limasejurus Banjarmasin
3. Variabel Adanya buku petunjuk hendaknya dapat bekerja secara
penggunaan alat dan atau isyarat maksimal dengan menggunakan
bahaya (X2) berpengaruh paling perlengkapan keselamatan kerja
dominan terhadap kinerja dalam bekerja, lebih berhati-hati
karyawan bagian labotarium dan dalam bekerja, tidak bermain hp
bagian produksi pada PT Banua saat bekerja, tidak bermalas-
Limasejurus. malasan dalam bekerja, lebih
fokus lagi bekerja dalam
Saran menyelesaikan pekerjaan yang
1. Bagi perusahaan, hendaknya ditargetkan perusahaan sehingga
pimpinan PT Banua Limasejurus kecelakaan kerja dapat
Banjarmasin dapat meningkatkan berkurangdan kinerja yang
kinerja karyawan dengan cara dihasilkan lebih maksimal sesuai
menyediakan sarana dan dengan keinginan perusahaan.
prasarana penunjang keselamatan 3. Bagi peneliti selanjutnya
kerja, memberikan pengetahuan, hendaknya menambah variabel
pengarahan, pelatihan pentingnya lain yang mempengaruhi kinerja
keselamatan kerja bagi karyawan seperti kesehatan

366
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.14 No.2 September 2021

karyawan, lingkungan kerja, Mangkunegara, AA Anwar Prabu.


2001. Manajemen Sumber
pelatihan, kecerdasan intelektual,
Daya Manusia Perusahaan.
kecerdasan spiritual, kecerdasan Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya.
emosional dan lainnya sehingga
variabel yang digunakan dalam ------------. 2008. Manajemen Sumber
Daya Manusia Perusahaan.
meningkatkan kinerja karyawan
Bandung: PT.Remaja
tidak hanya satu variabel saja dan Rosdakarya.
hendaknya melakukan penelitian
Prawirosentono. 2012. Kebijakan
di perusahaan lain yang memiliki Kinerja Karyawan. BPFE.
Yogyakarta.
jumlah responden lebih banyak
sehingga hasil penelitian lebih Priansa, Donni Juni. 2014.
Perencanaan dan
beragam.
Pengembangan Sumber Daya
Manusia. Bandung: Alfabeta.
DAFTAR PUSTAKA
Robbins, S. P. 2003. Perilaku
Bintaro. 2015. Paduan Praktis Organisasi, Jilid 2. Jakarta:
Keselamatan dan Kesehatan PT. Indeks Kelompok
Kerja Untuk Industri. Gramedia.
Yogyakarta: Pustaka Baru
Pers. Santoso, Singgih, dan Fandy
-----------------. 2017. Manajemen Tjiptono. 2002. Riset
Penilaian Kinerja Karyawan. Pemasaran: Konsep dan
Cetakan Satu. Yogyakarta: Aplikasinya dengan SPSS,
Gava Media. Jakarta: PT Elex Media
Computindo Kelompok
Dessler, Gary. 2008. Manajemen Gramedia.
Sumber Daya Manusia.
Jakarta : PT. Indeks. Sedarmayanti. 2011. Manajemen
Sumber Daya Manusia,
Husein, Umar. 2000. Riset Reformasi Birokrasi dan
Pemasaran Dan Penilaian Manemen Pegawai Negeri
Konsumen. Jakarta: PT Sipil. Cetakan Kelima.
Gramedia Pustaka. Bandung: PT Refika
Aditama.
Ilo. 1989. Pencegahan Kecelakaan
Seri Manajemen. Cetakan Stephen, Robbins. 2015. Perilaku
Pertama. Jakarta: PT Pustaka Organisasi, Penerbit Salemba
Binaman Pressindo. Empat, Jakarta.

367
Mailiana1, Diana Hayati2 dan Alvin. Halim3. Pengaruh Keselamatan Kerja …

Sucipto CD. 2014. Keselamatan dan


Kesehatan Kerja.
Yogyakarta: Gosyen
Publishing.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian


Pendidikan (Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D). Penerbit CV.
Alfabeta: Bandung.

Suparyadi. 2015. Manajemen


Sumber Daya Manusia. Edisi
Pertama. Yogyakarta:
Penerbit Andi Offset.

Sutrisno, Kusmawan Ruswandi.


2007. Prosedur Keamanan,
Keselamatan dan Kesehatan
Kerja. Jakarta: Galia.

Sutrisno, Edy. 2011. Manajemen


Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Kencana Prenada
Group.

--------------. 2013. Manajemen


Sumber Daya Manusia, Edisi
Pertama, Jakarta : Kencana

Wibowo. 2015. Perilaku Dalam


Organisasi. Edisi Kedua.
Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.

Wirawan.2015. Manajemen Sumber


Daya Manusia Indonesia.
Cetakan Pertama. Jakarta:
Penerbit Rajawali Pers.

368

Anda mungkin juga menyukai