SKRIPSI
Oleh :
NURLIANA
NPM. 055210362
JURUSAN : MANAJEMEN – S1
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2010
2
BAB I
PENDAHULUAN
Pembangunan sektor industri saat ini merupakan salah satu andalan dalam
kerja. Setiap ancaman terhadap keselamatan dan kesehatan kerja harus dicegah.
Karena ancaman seperti itu akan membawa kerugian baik material, moril maupun
perlu disadari bahwa pencegahan terhadap bahaya tersebut jauh lebih baik
teknologi maju yang dapat berdampak terhadap keselamatan dan kesehatan kerja
terutama masalah penyakit akibat kerja. Selain itu masih banyak perusahaan yang
akibat kerja, hal ini disebabkan karena kurangnya perhatian, waktu dan memer
lukan biaya yang tinggi. Dari pihak pekerja sendiri disamping pengertian dan
pengetahuan masih terbatas, ada sebagian dari mereka masih segan menggunakan
alat pelindung atau mematuhi aturan yang sebenarnya. Oleh karena itu masalah
3
keselamatan dan kesehatan kerja tidak dapat dilakukan sendiri-sendiri tetapi harus
perusahaan, tenaga kerja serta organisasi lainnya Tenaga kerja merupakan salah
satu faktor produksi yang terpenting dalam suatu perusahaan, tanpa mereka betapa
dengan motivasi tinggi perusahaan telah mempunyai asset yang sangat mahal,
yang sulit dinilai dengan uang. proses pendirian suatu perusahaan baik itu yang
bergerak dalam bidang Industri maupun jasa selalu dilandasi keinginan untuk
karena dengan lingkungan kerja yang aman, tenang dan tentram, maka orang yang
bekerja akan bersemangat dan dapat bekerja secara baik sehingga hasil
masalah kesehatan kerja yang sangat baik akan membuat karyawan bekerja
dengan baik karena para karyawan merasa nyaman dalam menjalankan tugasnya,
sebaliknya apabila lingkungan kerja kurang baik misalnya ventilasi yang kurang
baik, penerangan dan kebersihan yang kurang memadai, ruangan yang sangat
bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat
para manajemen yang wajib memelihara kondisi kerja yang selamat sesuai dengan
ketentuan pabrik. Di pihak lain, para kepala urusan wajib senantiasa mencegah
Tbk. yang merupakan bagian dari SINAR MAS GROUP (Holding Company)
yang hergerak dalam Bidang Agrobisnis khususnya perkebunan kelapa sawit. Saat
ini PT. SMART Tbk. Merupakan perusahaan perkebunan kelapa sawit swasta
yang terbesar di Indonesia, dengan luas lahan perkebunan kelapa sawit 400.000
Ha, 37 unit Pabrik Kelapa Sawit, 3 Unit Kernel Crushing Plant, 9 unit Building
PT. Ramajaya Pramukti PKS Rama-Rama Mill mulai dibangun pada tahun
1997 oleh Central Engineering Dept. PT. SMART Corporation Jakarta. Mulai
dalam bidang pengolahan kelapa sawit, sebagai produknya adalah Crude Palm Oil
(CPO). Peningkatan produksi dilakukan pada bulan September 1999 yaita dengan
penambahan satu sistem pengolahan Kernel Palm yaitu dengan membangun unit
5
KCP (Kernel Crushing Plant), dimana sebagai produknya adalah Palm Kernel Oil
g. Tunjangan beras
: Helm, Safety Shoes, Sarung Tangan, Masker hidung dan Baju kerja. Untuk
kecelakaan saja tetapi juga meliputi masalah kesehatan, penyakit akibat kerja,
proses produksi. Keselamatan kerja disini tidak sama dengan mandor seperti
waktu yang lampau, tetapi mempunyai arti dan fungsi yang luas yakni tidak hanya
Berikut ini dapat dilihat jumlah produksi pada PT. Ramajaya Pramukti PKS
Tabel 1.1
PT. Ramajaya Pramukti PKS Rama-Rama Mill
Jumlah Produksi Tahun 2005 - 2008
Tandan Buah Segar % Crude Palm Oil (CPO) % Palm Kernel Oil (PKO) % Palm Kernel Meal (PKM) %
Tahun Pencapaian Pencapaian Pencapaian Pencapaian
Target Realisasi Target Target Realisasi Target Target Realisasi Target Target Realisasi Target
2005 345.325.850 287.209.960 83,17 % 127.108.850 97.735.540 76,89 % 50.843.540 38.575.510 75,87 % 25.421.770 19.287.451 75,87 %
2006 332.572.780 288.191.890 86,66 % 115.857.550 98.057.750 84,64 % 46.343.020 39.685.950 85,64 % 23.171.510 16.928.735 73,06 %
2007 314.511.990 266.123.550 84,61 % 118.824.250 86.515.750 72,81 % 47.529.700 28.838.580 60,67 % 23.764.850 18.797.563 79,10 %
2008 279.475.820 284.538.220 101,81 % 95.158.650 95.514.070 100,37 % 38.063.460 31.838.020 83,64 % 19.031.730 16.587.597 87,16 %
Dari tabel diatas dapat dilihat hasil produksi yang dihasilkan oleh
perusahaan berupa TandanBuah Segar (TBS), Crude Palm Oil (CPO), Palm
Kernel Oil (PKO) dan Palm Kernel Meal (PKM). Tingkat produksi yang
oleh perusahaan rata-rata tidak tercapai dalam kurun waktu tahun 2004-2008.
Salah satu faktor penyebab tidak tercapainya target produktivitas ini adalah karena
bekas (cacat). Standar Dinas Tenaga Kerja bahwa kecelakaan kerja yang terjadi
Tabel 1.2
Klasifikasi dan Jumlah Kecelakaan Karyawan pada
PT. Ramajaya Pramukti PKS Rama-Rama Mill
Periode Tahun 2004 – 2008
Keterangan :
R : Ringan
B : Berat
MD : Meninggal Dunia
9
ringan dan berat, sedangkan karyawan yang menyebabkan meninggal dunia tidak
kecelakaan dapat ditangani langsung oleh P3K yang ada di Perusahaan, sedangkan
tidak bisa ditangani langsung oleh P3K yang ada di Perusahaan, karena
keadaannya yang cukup parah dan fasilitas serta pengobatan di P3K tidak
Dari tabel dapat dilihat bahwa dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2008
dilihat total jumlah kecelakaan yang terjadi dalam kurun waktu 5 tahun sebanyak
6 kecelakaan kerja yang terdiri dari 4 kecelakaan ringan dan 2 kecelakaan berat.
Dan untuk tahun terakhir penelitian ini yakni tahun 2008, jumlah kecelakaan kerja
karena hubungan kerja dan kemungkinan disebabkan oleh bahaya yang ada
yang sangat penting di dalam usaha meningkatkan produktivitas kerja serta demi
10
untuk mencapai target yang diharapkan perusahaan. Selain itu dari jumlah
yang dialami karyawan tersebut hanya bersifat gangguan kesehatan ringan seperti
deman, pusing, flu dan sebagainya, maka karyawan tersebut biasanya melakukan
karyawannya
B. Perumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang yang diuraikan sebelumnya, maka penulis
Rama Mill.
11
3. Sebagai bahan kajian dan acuan bagi para peneliti berikutnya serta pihak-
D. Sistematika penulisan
BAB I : Bab ini merupakan bab pertama dari penulisan skripsi ini, yang
BAB II : Dalam hal ini penulis akan menyajikan beberapa teori yang
penelitian.
BAB III : Dalam bab ini berisi lokasi penelitian, jenis dan sumber data,
BAB II
TELAAH PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan nyaman
sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas
pemeliharaan karyawan yang baik. Keselamatan dan kesehatan kerja ini harus
pembinaan yang baik agar mereka menyadari pentingnya keselamatan kerja bagi
kebebasan karyawan dari penyakit secara fisik dan mental. Agar pengertian
keselamatan dan kesehatan kerja dapat dipahami dengan jelas maka penulis akan
Kecelakaan adalah tindakan yang tidak terduga dan tidak diharapkan tidak terduga
kerja pada perusahaan. Hubungan kerja disini dapat berarti bahwa kecelakaan
mesin, pesawat, bahan dan proses pengolahan, landasan tempat kerja dan
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan dimana aksi atau
reaksi objek, bahan, orang atau radiasi mengakibatkan luka pada orang.
(Manuaba, 2001:193)
fisik seseorang atau kerusakan hak milik yang disebabkan kontak dengan energi
(kinetik, listrik, kimiawi dan lain-lain) yang melewati ambang batas dari benda
atau bangunan. Dari definisi diatas jelaslah bahwa pengertian kecelakaan tidak
tetapi juga meliputi kerugian fisik dan materil sebab-sebab terjadinya kecelakaan
dari yang paling ringan sampai yang paling berat dan bahkan ada yang tewas, oleh
pencegahan/ keselamatan.
penyebab kecelakaan kerja yang paling sering terjadi. Hal ini terutama disebabkan
tidak selalu berakhir dengan luka fisik dan kematian. Kecelakaan yang
kecelakaan fisik dari personil kerja dapat menyebabkan kecelakaan lebih lanjut.
(Hinze, 1999).
tidak terkontrol, dan sesuatu hal yang tidak diperkirakan sebelumnya sehingga
Suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak dikehendaki yang
mengacaukan proses yang telah diatur dari suatu aktivitas dan dapat menimbulkan
kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Modul 1 tentang dasar-dasar
keselamatan dan kesehatan kerja). Suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan
secara tiba-tiba yang dapat mengakibatkan cedera termasuk kerusakan harta benda
16
dan gangguan lingkungan atau kombinasi dari semua ini. (Modul 2 tentang
Manajemen K3)
kerja, demikian pula kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan berangkat dari
rumah menuju tempat kerja, dan pulang ke rumah melalui jalan yang biasa dilalui.
merupakan tanggungjawab para manajer lini, penyelia, mandor kepala, dan juga
kepala urusan.
dengan ketentuan pabrik dan peinprosesan yang baik Teknik pencegahan yang
harus didekati yaitu aspek perangkat keras (peralatan, perlengkapan, mesin, dan
letak) serta aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan).
Di dalam setiap kejadian, empat faktor bergerak dalam satu kesatuan berantai,
yaitu faktor lingkungan, faktor bahaya, faktor peralatan dan perlengkapan, dan
2. Keselamatan Kerja
sejahtera, tidak kurang suatu apapun, sehat, tidak mendapat gangguan, kerusakan,
dsb, beruntung, tercapai maksudnya, tidak gagal. (Kamus Besar bahasa Indonesia)
dan sarana keselamatan kerja. Peralatan perlindungan diri terdiri dari pelindung
pengaman, dan sepatu karet. sedangkan sarana keselainatan kerja meliputi tanda-
pengobatan, peralatan P3K dan alat pemadam kebakaran. (Grimaldi dan Simonds,
1999)
yang tidak manusiawi. Hal ini dikarenakan kecelakaan yang terjadi tidak
18
bagi keluarga korban jika korban meninggal atau cacat. Oleh karena itu,
2001)
perusahaan lain.
(Silalahi, 2001).
4. Kesehatan Kerja
Kesehatan berasal dari bahasa Inggris ‘health’, yang dewasa ini tidak
mempunyai makna sehat secara fisik, mental dan juga sehat secara sosial. Dengan
menderita sakit dan sekaligus berupaya untuk mengembangkan berbagai cara atau
pendekatan untuk mencegah agar manusia tidak menderita sakit, bahkan menjadi
lebih sehat.
tingginya, baik fisik, atau mental, maupun sosial, dengan usaha-usaha preventif
penyakit umum.
mental. Kesehatan karyawan bisa terjadi karena penyakit, stress, maupun karena
lebih produktif misalnya menjadi jarang absen atau mangkir kerja. Oleh karena
(misalnya suhu dan kelembaban), dan lainnya perlu dihilangkan atau diperkecil
semaksimal mungkin.
batin (stres) kebisingan, radiasi maupun zat-zat beracun lainnya terhadap kondisi
langkah-langkah:
mempelajari sifat dan sesuatu zat atau kondisi dan keadaan di mana
yang tersedia
sebagai pencegahan.
Sebab-sebab itu perlu diketahui dengan jelas agar usaha keselamatan dan
saja, kecelakaan terjadi karena tindakan yang salah atau kondisi yang tidak aman.
kegagalan dalam melihat atau berjalan mencapai suatu yang jauh diatas sebuah
tangga. Hal tersebut menunjukkan cara yang lebih baik selamat untuk
ventilasi yang memasukkan debu dan gas, lay-out yang berbahaya ditempatkan
dekat dengan pekerja, pelindung mesin yang tak sebanding, peralatan yang rusak,
peralatan pelindung yang tak mencukupi, seperti helm dan gudang yang kurang
baik. Diantara tindakan yang kurang aman salah satunya diklasifikasikan seperti
menambah daya dan lain-lain. Penyebab kecelakaan kerja secara umum dapat
a. Penyebab langsung :
pada diri sendiri maupun orang lain. Contoh dari perbuatan yang tidak
- Fungsi manajemen
- Kondisi pekerja.
lalai ataupun kondisi kerja yang kurang aman, tidak hanya satu saja. Keselamatan
sama, namun ada kesamaan umum. Menurut Ranupandojo dan Husnan, sebab-
berlebihan.
Para ahli banyak yang menduga bahwa 4 dari 5 kecelakaan yang terjadi
kurang/tidak aman.
b. Unsafe Action and Mechanical Condition (Kondisi fisik dan mekanis yang
terjadinya kecelakaan.
kecelakaan adalah:
a. Terjatuh
a. Luka ringan, apabila si korban kurang dari 3 minggu telah dapat bekerja
b. Luka berat, apabila si korban lebih dari 3 minggu baru dapat bekerja
kembali.
dikeluarkan dapat dihitung dengan sejumlah uang, misalnya moral karyawan tidak
tinggi.
pembangunan.
keselamatan kerja bukan hanya mencegah dan mengurangi kecelakaan saja tetapi
Jadi maksud keselamatan kerja disini tidak sama dengan mandor seperti
waktu yang lampau, tetapi mempunyai arti dan fungsi yang luas yakni tidak hanya
kesehatan kerja adalah spesialisasi dalam ilmu kedokteran, yang bertujuan agar
lain tidaklah sama. Ada yang mengabaikan dan ada pula yang menempatkan
keselamatan kerja sebagai bagian integrasi dari kegiatan bisnisnya. Hal ini
atau sistem nilai yang hidup dan diatur oleh pimpinan puncak dan manajemen
perusahaan tersebut. Tuntutan keselamatan kerja ini ditentukan pula oleh jenis
Misalnya industri kimia akan berbeda dengan pertambangan atau dengan industri
farmasi. Salah satu hal yang ikut menentukan adalah normal/standar keselamatan
kerja yang telah ditetapkan untuk masing-masing industri atau teknologi yang
dipakai. Fase pertumbuhan dan ukuran perusahaan yang baru dirintis atau yang
dimulai dari ukuran kecil ada kecenderungan untuk menomor duakan masalah
keselamatan kerja, tetapi semakin besar ukuran perusahaan atau nilai investasi
yang ditanam akan semakin besar pula perhatian terhadap keselamatan kerja.
ini adalah tahap pertumbuhan yang berada pada fase survival dan ukuran
terbatas pendidikannya.
dari yang cukup besar sampai yang ukuran raksasa. Orientasi utama
Perusahaan yang termasuk kelompok ini biasanya telah lepas dari tahap
dari kegiatan bisnisnya. Dalam kelompok ini keselamatan kerja betul-betul ikut
pekerjaannya.
keselamatan dan kesehatan kerja dapat menurunkan kerugian yang timbul akibat
mewujudkan suasana kerja yang mengembirakan, salah satu faktor sangat penting
dalam memberikan rasa tentram, kegiatan dan kegairahan kerja pada karyawan,
produktivitas kerja.
Studi kasus menunjukkan hanya proporsi yang kecil dari pekerja sebuah
hanya sedikit yang diketahuinya. Satu lagi pertanyaan yang tak terjawab ialah
yang kecil atau salah satu kecelakaan yang besar. Pendekatan yang sering
dilakukan untuk seorang manager untuk salah satu faktor kecelakaan terhadap
33
pendapatan, dan tidak membayar upah pekerja akan membuat pekerja malas
yang lain. Ada kemungkinan bahwa kejadian secara acak dari sebuah kecelakaan
produksi” yang paling tidak effisien ditinjau dari aspek tenaga, keluaran,
keja yang kurang nyaman bagi manusia normal harus diimbangi oleh
pengurangan jam kerja dan istirahat yang lebih lama untuk memulihkan
yang terdapat dalam diri pekerja seperti yang dinyatakan dalam Stress
kerja yang memadai dalam melaksanakan tugas mereka, hal ini akan
yang tidak berpengalaman atau pekerja baru. Hal ini disebabkan karena
jaminan terhadap resiko kecelakaan kerja yang lebih kecil, karena resiko
yang dipengaruhi cuaca dan pergantian jam kerja yang tidak teratur (bila
dalam bekerja.
36
licin.
perhatian, seperti misalnya terjadi kecelakaan maka yang dirugikan disini bukan
saja personil tetapi secara tidak langsung perusahaan akan meraskannya juga.
yang hilang dan kemungkinan produksi akan berhenti, malah perusahaan akan
lebih besar lagi mengeluarkan dana untuk hal lain akibat dari kecelakaan tersebut.
pekerjaan selamat. Agar tindakan lebih efektif, maka perlu dibuat suatu program
keselamatan kerja. Program tersebut dapat kompleks dan dapat pula sederhana.
3) Pembuatan pakrik dan operasi yang bertindak secara aman (aspek teknis)
5) Menganalisa kecelakaan
perlu memelihara kesehatan karyawannya baik fisik maupun mental apakah itu
hal ini pengetahuan lingkungan kerja adalah faktor utama yang perlu diperhatikan,
keselamatan kerja. Dalam hal ini kewajiban yang mesti diperhatikan bagi
bagi setiap karyawan selama masa dinasnya yang dimulai sejak menjadi
calon pegawai.
38
diselengarakan selama ini akan sia-sia atau terbengkalai. Karyawan yang sudah
ahli dan cakap pun tidak bisa dipertahankan hanya karena faktor kesehatannya
yang tidak baik. Lantas biaya yang dikeluarkan pun menjadi percuma.
aman atau tidak sehat. Mereka juga bertanggung jawab atas pemeliharaan
dan kesehatan kerja bagi para karyawan dan keamanan serta keselamatan
melatih melakukan pekerjaan dengan cara aman dan efisien. Para pegawai
diajarkan cara yang baik di dalam melakukan yang teratur. Mereka juga
kerja.
kerja itu terjadi, sehingga dapat menimbulkan kerugian. (Fire and Safety,
1998:1).
kerja menyebutkan :
40
Pasal 86 :
perlindungan atas :
nilai-nilai agama.
Pasal 87 :
peraturan pemerintah.
yang berada pada tempat kerja, serta sumber produksi dan lingkungan kerja dalam
berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien
manajemen tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam
rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang
diwujudkan dalam :
kerja.
42
berhasil diterapkan dan dikembangkan. Demikian pula tenaga kerja dan orang lain
sebanyak seratus orang atau lebih dan atau mengandung potensi bahaya yang
ditempat kerja dilaksanakan oleh Pengurus, Pengusaha dan seluruh tenaga kerja
sebagai satu kesatuan yang terpadu. Dalam peraturan tertsebut disebutkan bahwa
dana yang memadai sesuai Sistim Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
yang diterapkan.
tempat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan
kerusakan yang pada akhirnya akan melindungi investasi yang ada serta
melibatkan seluruh unsur perusahaan mulai dari pimpinan tertinggi hingga pekerja
bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah bagian yang tak terpisahkan dari
secara aktif ikut serta dalam peninjauan ulang dan peningkatan kinerja
kerja. Memuat visi dan tujuan yang bersifat dinamis. Kerangka kerja dan
program kerja.
a. Aktifitas penunjang
b. Gudang alat
c. Gudang bahan
d. Workshop besi
e. Workshop kayu
f. Lapangan
g. Produksi beton
j. Pekerjaan pengecoran
dilakukan dengan sehat dan aman. Hal-hal berkenan dengan Keselamatan dan
perlu dilakukan agar dokumen mudah ditemukan, versi terbaru selalu tersedia dan
Kesehatan Kerja. Kontrol operasi tersebut dalam bentuk Instruksi Kerja untuk
risiko yang diketahui dari barang, peralatan dan jasa yang dipakai atau dibeli dan
diperlukan untuk mengatasi suatu keadaan darurat. Kesiagaan dan tanggap darurat
keadaan darurat termasuk daftar kontak dengan pihak luar seperti Departemen
Tenaga Kerja, Kantor Polisi, Rumah Sakit dan Dinas Kebakaran terdekat.
Informasi tersebut juga berupa flow chart prosedur untuk kecelakaan ringan,
kerja.
langsung proses kegiatan dan objek ditempat kerja dan memeriksa dokumen untuk
melanjutkan kerja.
9. Pengertian Produktivitas
pengertian sebagai sikap mental yang selalu berpandangan bahwa mutu kehidupan
hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini.
Sedangkan secara umum seperti yang banyak terdapat dalam buku-buku teks
(input). Dengan kata lain bahwa produktivitas memiliki dua dimensi. Dimensi
pertama adalah efektivitas yang mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang
maksimal yaitu pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas, dan
waktu. Yang kedua yaitu efisiensi yang berkaitan dengan upaya membandingkan
dilaksanakan.
adalah perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja per
output tersebut. Selain itu produktivitas juga sering diartikan orang sebagai
jasa, yang ditujukan untuk menjadikan hari esok lebih baik dibandingkan hari ini.
sebagai hubungan antara hasil nyata maupun fisik (barang-barang atau jasa)
pengertian produktivitas mempunyai tujuan yang sama yaitu suatu tindakan yang
efisien dalam memproduksi sesuatu, baik barang maupun jasa, dengan cara
karyawan adalah perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran serta
tenaga kerja per satuan waktu (lazimnya per jam per orang)
adanya kaitan antara output ( hasil kerja ) dengan waktu yang dibutuhkan untuk
tenaga kerja sangat berkaitan dengan hasil kerja yang diperoleh terhadap waktu
kerja karyawan adalah hubungan antara hasil nyata (barang atau jasa), dengan
masukan yang sebenarnya yaitu suatu perbandingan antara hasil keluaran (output)
hasil atau jumlah penyelesaian tugas ( dalam ton, unit, area, rupiah ), sedangkan
input adalah jumlah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas tersebut
kerja, yaitu :
kerja yang memadai dengan keterampilan yang memadai pula dan jika
produktif.
wahana bagi penyelesaian kerja perusahaan, akan tetapi jika struktur ini
merupakan wahana yang sudah tua, rumit dan tidak sesuai lagi, struktur itu
e. Motivasi. Insentif merupakan salah satu bentuk motivasi positif agar dapat
efektif.
Husein Umar (2004:11), ada enam faktor utama yang menentukan produktivitas
a. Sikap kerja.
b. Tingkat keterampilan.
d. Manajemen produktivitas.
f. Kewiraswastaan.
Sedangkan ciri pegawai yang produktif menurut Dale Timpe yang dikutip
d. Memahami pekerjaan.
dalam pekerjaan.
b. Sarana pendukung.
c. Supra sarana.
a. Pendidikan.
b. Ketrampilan.
c. Disiplin.
e. Motivasi.
g. Tingkat penghasilan.
52
h. Jaminan Sosial.
k. Teknologi.
l. Sarana produksi.
m. Manajemen.
apabila tenaga kerja dalam perusahaan mempunyai kerja yang tinggi, maka
Untuk meningkatkan produktivitas kerja perlu adanya tenaga kerja yang memiliki
keterampilan dan keahlian bekerja, karena apabila tenaga kerja tidak memiliki
berhubungan dengan tenaga kerja itu sendiri maupun faktor-faktor lainnya, seperti
Produktivitas yang tinggi dapat dicapai jika didukung para karyawan yang
dan kesehatan kerja (K3) adalah hak asasi setiap tenaga kerja. Keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) merupakan suatu upaya untuk menciptakan suasana bekerja
yang aman, nyaman, dan tujuan akhirnya adalah mencapai produktivitas setinggi-
tingginya. Maka dari itu Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) mutlak untuk
pekerjaan.
dipengaruhi oleh 3 faktor utama yaitu manusia, bahan, dan metode yang
digunakan, yang artinya ketiga unsur tersebut tidak dapat dipisahkan dalam
efisien. Sebagai bagian dari iImu Kesehatan Kerja, penerapan Keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu adanya organisasi kerja,
kerja.
tidak bisa meninggalkan faktor lainnya yaitu perilaku. Perilaku seseorang dalam
a. Noor Eva Koesumawati, tahun 2004 dari Universitas Widya Dharma Klaten
Metode analisis data dengan regresi linier berganda dan Analisis korelasi
bersama-sama yaitu nilai F hitung > F tabel, yaitu 6,448 > 2,021.
Metode analisis data dengan regresi berganda, Uji signifikan dan Determinasi,
55
pada CV Agung di Klaten, F hitung > F tabel yaitu 6,362 > 4,17. Serta secara
independent jaminan kesehatan kerja nilai t hitung > t tabel yaitu 2,215 >
2,048 dan kesejahteraan kerja nilai t hitung > t tabel yaitu 2.104 > 2,048. Jadi
penerbitan sedangkan dua dari peneliti terdahulu dari perusahaan konveksi dan
mebel. Dan metode penelitian yang digunakan adalah validitas dan reliabilitas
untuk mengukur kuesioner, regresi berganda, uji stastistik yaitu uji F dan uji t.
terhadap variabel dependen. Hal Ani terbukti dengan hasil perhitungan SPSS
yang menyatakan bahwa nilai F hitung 7,485 yaitu lebih besar dari nilai F
tabel 4,. Variabel program keselamatan kerja dan kesehatan kerja berpengaruh
program keselamatan kerja (X,) 2,102 > t tabel 2,048. Nilai t hitung untuk
56
program kesehatan kerja (X2) 2,494 > t tabel 2,048. Dan variabel yang
B. Hipotesa.
C. Variabel Penelitian.
b. Produktifitas (Y)
57
D. Operasional Variabel
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
yang diperlukan, penulis dalam hal ini berusaha untuk mendapatkan data yang
akurat langsung ke lokasi penelitian yaitu pada PT. Ramajaya Pramukti PKS
1. Data primer, yaitu data yang langsung penulis peroleh dari objek
karyawan.
2. Data skunder yaitu data yang penulis peroleh dari perusahaan dalam
tugas pokoknya.
PT. Ramajaya Pramukti PKS Rama-Rama Mill yang berjumlah 172. Dan untuk
59
n = N
N d2 + 1
Dimana :
n = ukuran sampel
(74 . (0,102) ) + 1
E. Analisa Data
membahas data yang sudah ada kemudian dihubungkan dengan landasan teori
yang telah dikemukakan dalam telaah pustaka untuk selanjutnya diambil suatu
bantuan SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 12.00. Untuk melihat
Y = β0 + β1 X1 + β 2 X2 +
Dimana : Y = Variabel Dependent (produktivitas kerja)
= Error/tingkat kesalahan
Jumlah Kelas
= 100 % - 0 %
5
= 20 %
variabel pada kuesioner yang disebarkan kepada 43 orang responden maka data-
12.00 untuk melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan
dibahas mengenai :
1. Uji F
RJK Regresi
f-hitung =
RJK Residu
Dimana :
dan dk penyebut nk
n = ukuran sampel
2. Uji t
dilakukan untuk menguji tingkat signifikasi variabel bebas secara parsial terhadap
variabel tidak bebas. Berdasarkan nilai t signifikan bila probabilita > 0,05 maka
Kemudian setelah uji t, penulis akan menguji kembali melalui uji F, uji F
Dengan tingkat spesifikasi (α) sebesar 5% atau 0,05. Pengolahan data untuk
63
analisa diatas menggunakan program pengolahan data statistik SPSS for windows
b
t-hitung =
Sb
Dimana :
b = koefisien regresi
BAB IV
pengolahan kelapa sawit, sebagai produknya adalah Crude Plam Oil (CPO).
penambahan satu sistem pengolahan Kernel Plam yaitu dengan membangun unit
KCP (Kernel Crushing Plant), dimana sebagai produknya adalah Plam KernelOil
Saat ini PT. SMART Tbk. Merupakan merupakan perusahaan perkebunan kelapa
sawit terbesar di Indonesia, dengan luas lahan perkebunan kelapa sawit 400.000
Ha, 37 unit pabrik kelapa sawit, 3 unit Kernel Crising Plant, 9 Unit Bulking
Perusahaan yang termasuk anak perusahaan dari PT. SMART Tbk adalah:
pada tahun 2015 akan menpunyai 1.000.000 Ha perkebunan kelapa sawit dan 100
unit pabrik kelapa sawit. Hal ini tentunya yang sangat menjanjikan keungtungan
yang besar.
C. Fasilitas
produksi.
7. Tunjagan beras
67
C. Aktifitas Perusahaan
perkebunan Inti Rakyat (PIR), yang mana setiap pola perkebunan tersebut terdiri
berikut:
berkewajiban untuk menjual seluruh hasil kebun plasma pada pihak inti.
pembanguna kebun plasma harus sesuai dengan standar fisik yang ditetapkan
dengan baik perusahaan inti juga membeli dan mengolah serta memasarkan kebun
kelapa sawit yang pohonnya mulai menghasilkan atau berbua, maka timbul
tersebut,yaitu Tandan Buah Segar (TBS). Apabila kelapa sawit di angkut kedaerah
lain untuk diolah menjadi minyak kelapa sawit maka akan memakan waktu yang
relatif lama. Dan juga akan mempengaruhi kuantitas dan kualitas buah kelapa
sawit, yang dapat menyebabkan turunnya kadar minyak sawit dari TBS tersebut.
maka maksimal harus diolah kurang lebih 24 jam setelah TBS diambil. Jika
melebihi waktu tersebut maka kdar minyaknya akan menurun. Untuk mengatasi
masalah tersebut pada tahun 1997 PT. SMART mendirikan pengolahan minyak
kelapa sawit di Kec:Tapung Kab: Kampar Yang bernama PT. Ramajaya Pramukti
Rama-Rama.
pengolahan kelapa sawit (TBS) menjadi minyak kelapa sawit yang merupakan
produk setengah jadi, adapun kegunaan dari minyak kelapa sawit tersebut antara
lain dapat diolah menjadi minyak goreng, mentega, bahan aditif coklat, makanan
vitamin (A dan E). Pada industri kulit tekstil dapat diolah menjadi sabun, semir,
C. Struktur Organisasi
swasta yang bergerak dalam bidang Agrobisnis perkebunan kelapa sawit, yang
oleh struktur organisasi yang jelas dan akan jelas lagibila dituangkan dalam suatu
bagan organisasi. Dan dengan adanya susunan organisasi ini akan kelihatan oleh
kita susunan mulai dari puncak pimpinan sampai dengan satuan organisasi
terendah.
garis yang menghubungkan bagian tertentu dari satu dengan yang lainnya yang
digambarkan oleh garis. Dengan adanya bagan organisasi ini jelas akan
jenjang dan saluran wewenang bagi masing-masing yang menduduki jabatan pada
organisasi. Setiap orang juga mengetahui siapa yang menjadi atasannya dan siapa
yang menjadi bawahannya. Dari bagan organisasi akan diperoleh kegunaan sebagi
berikut :
tergantung pada besar kecilnya kebutuhan. Dalam hubungan ini ada tiga jenis
c. Menetapkan hubunga-hubungan.
organisasi yang telah disusun oleh perusahaan tidak hanya berguna bagi pihak
intern perusahaan melainkan juga pihak ekstern yaitu untuk memudahkan pihak-
pihak tertentu yang berada diluar perusahaan serta mengetahui jabatan seorang
kerjasama yang diciptakan dalam perusahaan tersebut. Apakah line, staff, atau
Dalam hal ini walaupun setiap didalam organisasi itu tidak ada
mempunyai bawahan yang jelas, tetapi dalam hal pelaksanaan tugasnya mereka
wewenang ini, mempunyai tugas tersendiri dan bertanggung jawab penuh atas
tugas yang dipercayakan kepadanya. Hal ini dimaksudkan agar tanggung jawab
atau tugas yang diberikan kepada setiap bagian dijalankan secara optimal. Akan
tetapi, kondisi tidaklah kaku mengingat diantara fungsional ini, bisa juga
membantu satu dengan yang lainnya. Kebijaksanaan prusahaan seperti ini diambil
agar setiap bagian dari struktur organisasi ini merasa bagian dari seluruh
Sejalan dengan uraian diatas struktur organisasi yang dianut oleh PT.
adalah organisasi lini dan staff dimana bentuk keorganisasian ini, kekuasaan dan
tanggung jawab sesuai dengan arah garis. Begitu juga wewenang para personil
dalam memimpin perusahaan juga telah ditentukan oleh organisasi oleh PT.
yang telah disusun sedemikian rupa. Untuk lebih jelasnya struktur organisasi
efektif dan semua aktifitas yang dilaksanakan oleh karyawan yang ada dalam
bidang yang saling berhubungan antara satu dengan pelaksanaan tugas. Adapun
tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota organisasi pada PT. Ramajaya
kabun baik fisik maupun finansial yang ditetapkan dalam bentuk pelaporan
dan Memo ).
antara lain :
Administrasi/keuangan.
d. Mebuat daftar upah gaji untuk setiap bagian agar setiap orang dapat
5. Asisten
berlaku.
dilingkungan pabrik
6. Mandor
ditentukan.
yang digunakan.
8. Karyawan
sehari-hari.
dibawah pengawasannya.
77
78
BAB V
A. Identitas Responden
bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat
kesehatan kerja (K3) merupakan faktor yang sangat penting untuk diperhatikan
karena seseorang yang mengalami sakit atau kecelakaan dalam bekerja akan
kerjaan, dinyatakan bahwa setiap pekerja atau buruh mempunyai hak untuk
kesusilaan dan perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat serta nilai-nilai
agama.
dan Kesehatan Kerja dan produktivitas pada PT. Ramajaya Pramukti PKS Rama-
kepada 43 orang responden yang juga merupakan karyawan perusahaan ini untuk
Mill.
1. Umur
yang akan dilakukannya sebelum mengambil keputusan. Tabel 5.1 berikut ini
menunjukkan keadaan tingkat umur karyawan yang menjadi responden pada PT.
Tabel 5.1
Tingkat Umur Responden Karyawan
PT. Ramajaya Pramukti PKS Rama-Rama Mill
Dari tabel 5.1 diatas terlihat bahwa berdasarkan umur karyawan pada
PT. Ramajaya Pramukti PKS Rama-Rama Mill maka dari 43 orang yang
berumur antara 31-40 tahun dan paling sedikit 2 orang atau 4,65 % berumur
2. Jenis Kelamin
responden pada PT. Ramajaya Pramukti PKS Rama-Rama Mill dapat dilihat
Tabel 5.2
Berdasarkan Jenis Kelamin
Pramukti PKS Rama-Rama Mill ini dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 5.3
Tingkat Pendidikan Reponden
PT. Ramajaya Pramukti PKS Rama-Rama Mill
Mill ini, paling banyak 32 orang atau 74,42 % tamatan SMA dan paling sedikit 11
Tabel 5.4
Identitas Umum Responden
Berdasarkan Lama Bekerja
perusahaan ini dalam kurun waktu 0 sampai dengan 5 tahun yaitu sebanyak 25
orang atau sekitar 58,14 % dari jumlah responden. Masa kerja yang paling sedikit
18 atau 41,86 % adalah responden yang telah bekerja dalam kurun waktu 6
B. Tanggapan Responden
1. Keselamatan Kerja
menciptakan suasana bekerja yang aman, nyaman, dan tujuan akhirnya adalah
manusia, bahan, dan metode yang digunakan, yang artinya ketiga unsur tersebut
tidak dapat dipisahkan dalam mencapai penerapan K3 yang efektif dan efisien.
faktor yaitu adanya organisasi kerja, administrasi K3, pendidikan dan pelatihan,
kerja.
sistem komunikasi yang diperlukan, dan menyiapkan sarana dan peralatan beserta
personil yang terlaith dan professional. Berikut hasil jawaban kuesioner dari 43
orang karyawan pada PT. Ramajaya Pramukti PKS Rama-Rama Mill yang
Tabel 5.5
Tanggapan Responden Tentang kelengkapan alat pengaman keselamatan
kerja pada PT. Ramajaya Pramukti PKS Rama-Rama Mill
kelengkapan alat pengaman keselamatan kerja pada PT. Ramajaya Pramukti PKS
pengaman keselamatan kerja pada PT. Ramajaya Pramukti PKS Rama-Rama Mill
dan paling sedikit yaitu 3 orang atau 6,98 % menyatakan kurang memuaskan.
dengan rata-rata skor 3,60 dan persentase skor adalah 72,09 % menyatakan bahwa
sebelum digunakan. Peralatan kerja juga harus diperiksa secara reguler untuk
memastikan bahwa alat tersebut layak pakai. Penyebab kecelakaan kerja adalah
sebagai berikut:
84
d. Sikap terburu-buru
Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat
bekerja sesuai kebutuhan untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan
adalah :
a. Safety Helmet. Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa
c. Sepatu Karet (sepatu boot). Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja
metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau berat, benda panas,
d. Sepatu pelindung (safety shoes). Seperti sepatu biasa, tapi dari bahan kulit
dilapisi metal dengan sol dari karet tebal dan kuat. Berfungsi untuk
85
e. Sarung Tangan. Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja
di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan
pekerjaan.
1,8 meter.
dsb).
sebagai penuntun agar para pekerja dapat bekerja dengan metoda-metoda yang
baik, benar dan aman, selalu waspada terhadap segala kemungkinan atau bahaya
sehingga dapat mengambil tindakan secara tepat dalam keadaan mendesak dan
Tabel 5.6
Tanggapan Responden Tentang cara menggunakan alat pengaman
keselamatan kerja pada PT. Ramajaya Pramukti PKS Rama-Rama Mill
Dari tabel 5.6 diatas dapat dilihat tanggapan responden mengenai petunjuk
tentang cara menggunakan alat pengaman keselamatan kerja pada PT. Ramajaya
Pramukti PKS Rama-Rama Mill. Dari 43 orang responden, yang paling banyak
yaitu 16 orang atau 37,21 % menyatakan cukup jelas mengenai petunjuk tentang
cara menggunakan alat pengaman keselamatan kerja pada PT. Ramajaya Pramukti
PKS Rama-Rama Mill dan paling sedikit yaitu 4 orang atau 9,30 % menyatakan
kurang jelas. Dapat diambil kesimpulan bahwa skor maximun adalah sebanyak 43
orang dengan rata-rata skor 3,72 dan persentase skor adalah 74,42 % menyatakan
kerja pada PT. Ramajaya Pramukti PKS Rama-Rama Mill adalah memuaskan
diperkecil. Alat pengaman dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu pengaman alat
berbahaya dan pengaman manusia yang melayani alat itu. Proses produksi barang
dan jasa dapat mengakibatkan kondisi kritis yang membahayakan sehingga timbul
87
malapetaka major accident dengan dampak yang luas dan sulit ditanggulangi.
e. Kematian.
Suatu varietas yang besar bagi peralatan perlindungan bagi pekerja yang
dapat digunakan penutup muka dan lengkap. Perlindungan dengan helm sangat
diperlukan dimana sering terjadi masalah terhadap benda-benda yang jatuh, dan
roda gigi, bar, atau tiang yang berputar. Penutup telinga dapat digunakan untuk
dari melepuh. Terpotong, terkilir dan zat kimia. Secara umum peralatan
resiko kecelakaan agar para pekerja terhindar dari bahaya. Jika tidak memakai
Tabel 5.7
Tanggapan Responden Tentang frekuensi penggunaan alat pengaman
keselamatan kerja pada PT. Ramajaya Pramukti PKS Rama-Rama Mill
Pramukti PKS Rama-Rama Mill. Dari 43 orang responden, yang paling banyak
alat pengaman keselamatan kerja pada PT. Ramajaya Pramukti PKS Rama-Rama
Mill dan paling sedikit yaitu 3 orang atau 6,98 % menyatakan kurang sering.
dengan rata-rata skor 3,74 dan persentase skor adalah 74,88 % menyatakan bahwa
PT. Ramajaya Pramukti PKS Rama-Rama Mill adalah sering. Dengan klasifikasi
Tabel 5.8
Tanggapan Responden Tentang frekuensi kerusakan alat pengaman
keselamatan kerja pada PT. Ramajaya Pramukti PKS Rama-Rama Mill
Pramukti PKS Rama-Rama Mill. Dari 43 orang responden, yang paling banyak
kerusakan alat pengaman keselamatan kerja pada PT. Ramajaya Pramukti PKS
Rama-Rama Mill dan paling sedikit yaitu 2 orang atau 4,68 % menyatakan kurang
sering. Dapat diambil kesimpulan bahwa skor maximun adalah sebanyak 43 orang
dengan rata-rata skor 3,63 dan persentase skor adalah 72,56 % menyatakan bahwa
PT. Ramajaya Pramukti PKS Rama-Rama Mill adalah cukup sering. Dengan
klasifikasi memuaskan.
90
Tabel 5.9
Tanggapan Responden Tentang alat penerangan yang disediakan oleh
perusahaan pada PT. Ramajaya Pramukti PKS Rama-Rama Mill
Dari tabel 5.9 diatas dapat dilihat tanggapan responden mengenai alat
penerangan yang disediakan oleh perusahaan pada PT. Ramajaya Pramukti PKS
Rama-Rama Mill. Dari 43 orang responden, paling banyak yaitu 19 orang atau
oleh perusahaan pada PT. Ramajaya Pramukti PKS Rama-Rama Mill dan paling
sedikit yaitu 3 orang atau 6,98 % menyatakan kurang sering. Dapat diambil
kesimpulan bahwa skor maximun adalah sebanyak 43 orang dengan rata-rata skor
3,60 dan persentase skor adalah 72,09 % menyatakan bahwa mengenai alat
penerangan yang disediakan oleh perusahaan pada PT. Ramajaya Pramukti PKS
jenis cahaya).
yang digunakan.
bentuk yang diinginkan, walaupun semua benda-benda tersebut mati dan tidak
dapat berpikir sendiri, tetapi dapat berfungsi jika dikendalikan, maka sebagai
terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan : ujung, sisi yang tajam akan
bisa memotong panas dan api akan bisa membakar asam akan bisa merusak roda
gigi, roda penggerak, benda berputar akan menjepit tangan atau menjambret
pakaian suatu benda bergerak, atau yang berat akan membahayakan aliran listrik
akan membakar dan merusak jatuh akan menyebabkan luka dan celaka sesuatu
Tabel 5.10
Tanggapan Responden Tentang pengetahuan karyawan dalam penggunaan
peralatan dan prosedur kerja pada PT. Ramajaya Pramukti PKS Rama-
Rama Mill
pengetahuan karyawan dalam penggunaan peralatan dan prosedur kerja pada PT.
pengetahuan karyawan dalam penggunaan peralatan dan prosedur kerja pada PT.
Ramajaya Pramukti PKS Rama-Rama Mill dan paling sedikit yaitu 4 orang atau
maximun adalah sebanyak 43 orang dengan rata-rata skor 3,44 dan persentase
penggunaan peralatan dan prosedur kerja pada PT. Ramajaya Pramukti PKS
Tabel 5.11
Rekapitulasi Hasil Tanggapan Responden Mengenai Keselamatan kerja
PT. Ramajaya Pramukti PKS Rama-Rama Mill
Skor Jawaban
No. Variabel 5 4 3 2 1 Skor
1. Kelengkapan alat pengaman 9 11 20 3 -
keselamatan kerja
Bobot nilai 45 44 60 6 - 155
2. Cara menggunakan alat 12 11 16 4 -
pengaman keselamatan
kerja
Bobot nilai 60 44 48 8 - 160
3. Frekuensi penggunaan alat 9 17 14 3 -
pengaman keselamatan
kerja
Bobot nilai 45 68 42 6 - 161
4. Frekuensi kerusakan alat 7 15 19 2 -
pengaman keselamatan
kerja
Bobot nilai 35 60 57 4 - 156
5. Alat penerangan yang 8 13 19 -
disediakan oleh perusahaan
Bobot Nilai 40 52 57 - - 149
Jumlah 781
Skor Tertinggi 5 x 5 x 43 1.075
% Share Perolehan 72,65 %
Kriteria Penilaian Baik
Sumber : Data Olahan Penelitian
Dari tabel diatas dapat dilihat skor yang diperoleh dari jawaban responden
adalah 1.075 dan diperoleh persentase sebesar 72,65 % sehingga kriteria jawaban
2. Kesehatan Kerja
maka memungkinkan untuk mendapatkan semangat kerja yang baik pula. Seorang
karyawan dapat bekerja dengan baik apabila didukung oleh kondisi kerja yang
baik pula. Faktor keselamatan dan kesehatan kerja mungkin juga mampu
memberikan dorongan bagi karyawan untuk bekerja dengan semangat yang tinggi.
Jaminan keselamatan dan kesehatan kerja akan memberikan rasa nyaman dalam
diri karyawan sehingga karyawan dapat bekerja dengan perasaan yang nyaman
membahayakan kesehatan.
kecelakaan adalah sangat penting, ini dapat membantu dalam rencana bagaimana
lain:
a. Sikap dan kondisi yang tidak baik. Seseorang mendapat luka tidak selalu
sikap pribadi yang tidak baik atau kondisi yang tidak baik. Contoh tentang
gesa dan melalaikan luka yang kecil pekerjaan yang kacau atau pribadi
berhasil. Selain itu petunjuk ini akan membantu kita dalam latihan
peralatan baik yang kecil maupun yang besar, kerusakan kecil dapat
sehingga mengenainya.
b. Kondisi kerja yang tidak aman. Kondisi kerja yang tidak aman merupakan
yang tidak aman, misalnya dengan cara membuat daftar kondisi fisik dan mekanik
Meskipun kecelakaan dapat terjadi di mana saja dan kapan saja, akan tetapi ada
kondisi kerja yang tidak aman masih ada tiga faktor lain yang mempengaruhi atau
menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja. Ketiga faktor tersebut yaitu sifat dari
kerja itu sendiri, jadwal kerja, dan iklim psikologis di tempat kerja.
supervisor/ penyelia.
jam pertama di hari kerja. Akan tetapi pada jam-jam sesudah itu, tingkat
kecelakaan kerja akan lebih tinggi. Hal ini dimungkinkan karena karyawan
resiko kecelakaan lebih tingi dari pada kerja pada siang hari.
terancam atau yang merasa tidak aman akam mengalami lebih banyak
Tabel 5.12
Tanggapan Responden Tentang urusan yang bersifat khusus terhadap
penyakit akibat pekerjaan
Dari tabel 5.12 diatas dapat dilihat tanggapan responden mengenai Urusan
mengenai urusan yang bersifat khusus terhadap penyakit akibat pekerjaan dan
paling sedikit yaitu 3 orang atau 6,98 % menyatakan kurang memuaskan. Dapat
diambil kesimpulan bahwa skor maximun adalah sebanyak 43 orang dengan rata-
rata skor 3,51 dan persentase skor adalah 70,23 % menyatakan bahwa mengenai
memuaskan.
99
Tabel 5.13
Tanggapan Responden Tentang usaha yang meliputi pemeriksaan,
pengobatan, perawatan dan rehabilitasi
Dari tabel 5.13 diatas dapat dilihat tanggapan responden mengenai usaha
rehabilitasi dan paling sedikit yaitu 2 orang atau 4,65 % menyatakan kurang
orang dengan rata-rata skor 3,70 dan persentase skor adalah 73,95 % menyatakan
Tabel 5.14
Tanggapan Responden Tentang usaha yang menyangkut
faktor lingkungan kerja
Dari tabel 5.13 diatas dapat dilihat tanggapan responden mengenai usaha
yang menyangkut faktor lingkungan kerja dan paling sedikit yaitu 3 orang atau
maximun adalah sebanyak 43 orang dengan rata-rata skor 3,44 dan persentase
skor adalah 68,84 % menyatakan bahwa mengenai usaha yang menyangkut faktor
dalam hari dan dalam waktu sehari atau malam selama orang-orang bekerja. Oleh
sebab itu kondisi kerja yang terdiri dari faktor-faktor seperti kondisi fisik, kondisi
psikologis, dan kondisi sementara dari lingkungan kerja, bila diperhatikan dapat
101
memungkinkan para pekerja dapat merasa nyaman dalam bekerja sehingga dapat
dari keadaan tempat lingkungan kerja dan pemakaian peralatan kerja; dimana
Tabel 5.15
Rekapitulasi Hasil Tanggapan Responden Mengenai Kesehatan kerja
PT. Ramajaya Pramukti PKS Rama-Rama Mill
Dari tabel diatas dapat dilihat skor yang diperoleh dari jawaban responden
mengenai kesehatan kerja PT. Ramajaya Pramukti PKS Rama-Rama Mill adalah
3. Produktivitas kerja
output terakhir. Selain itu produktifitas juga sering diartikan orang sebagai
jasa yang ditujukan untuk menjadikan hari esok lebih baik dibandingkan hari ini.
Tabel 5.16
Tanggapan Responden Tentang sikap kerja
Dari tabel 5.16 diatas dapat dilihat tanggapan responden mengenai sikap
kerja. Dari 43 orang responden, paling banyak 18 orang atau 27,91 % menyatakan
cukup memuaskan mengenai sikap kerja dan paling sedikit yaitu 4 orang atau 9,30
maximun adalah sebanyak 43 orang dengan rata-rata skor 3,60 dan persentase
memuaskan.
103
Tabel 5.17
Tanggapan Responden Tentang tingkat keterampilan
Tanggapan Jumlah Persentase
(%)
Sangat Memuaskan 6 30 13,95 %
Memuaskan 15 60 34,88 %
Cukup 19 57 44,19 %
Kurang Memuaskan 3 6 6,98 %
Sangat Kurang Memuaskan - - -
Jumlah 43 153 100
Skor Max 43 x 5 215
Rata-rata skor 153/43 3,56
% Skor 153/215 x 100 % 71,16
Klasifikasi Memuaskan 4
Sumber : Data Olahan Hasil Penelitian
mengenai tingkat keterampilan dan paling sedikit yaitu 3 orang atau 6,98 %
adalah sebanyak 43 orang dengan rata-rata skor 3,56 dan persentase skor adalah
Tabel 5.18
Tanggapan Responden Tentang hubungan antara tenaga kerja dan
pimpinan
hubungan antara tenaga kerja dan pimpinan. Dari 43 orang responden, paling
hubungan antara tenaga kerja dan pimpinan dan paling sedikit yaitu 2 orang atau
maximun adalah sebanyak 43 orang dengan rata-rata skor 3,70 dan persentase
skor adalah 73,95 % menyatakan bahwa mengenai hubungan antara tenaga kerja
Tabel 5.19
Tanggapan Responden Tentang manajemen produktivitas
paling sedikit yaitu 3 orang atau 6,98 % menyatakan kurang memuaskan. Dapat
diambil kesimpulan bahwa skor maximun adalah sebanyak 43 orang dengan rata-
rata skor 3,58 dan persentase skor adalah 71,63 % menyatakan bahwa mengenai
Tabel 5.20
Tanggapan Responden Tentang efisiensi tenaga kerja
efisiensi tenaga kerja. Dari 43 orang responden, paling banyak 22 orang atau
paling sedikit yaitu 2 orang atau 4,65 % menyatakan kurang memuaskan. Dapat
diambil kesimpulan bahwa skor maximun adalah sebanyak 43 orang dengan rata-
rata skor 3,55 dan persentase skor adalah 71,16 % menyatakan bahwa mengenai
Tabel 5.21
Rekapitulasi Hasil Tanggapan Responden Mengenai Produktivitas kerja
PT. Ramajaya Pramukti PKS Rama-Rama Mill
Dari tabel diatas dapat dilihat skor yang diperoleh dari jawaban responden
Karyawan) pada PT. Ramajaya Pramukti PKS Rama-Rama Mill dalam analisis ini
dilakukan dengan metode enter. Metode enter adalah metode yang menganalisis
dijadikan satu kelompok dalam proses regresinya. Pada metode enter, semua
107
PT. Ramajaya Pramukti PKS Rama-Rama Mill. Gambaran umum hasil analisis
Tabel 5.22
Nilai koefisien Regresi,
thitung, Fhitung dan Koefisien Determinasi Berganda (R2)
Keterangan X1 X2
Keselamatan Kerja Kesehatan
Konstanta (0,906)
Koefisien Regresi 0,662 0,620
Nilai thitung 10,520 9,862
Nilai ttabel (1,)
Nilai Fhitung (106,468)
Nilai Ftabel
Koefisien Determinasi Berganda (R2) (0,842)
Sumber : Hasil Pengolahan Data Penelitian.
Y = β0 + β1 X1 + β 2 X2 +
Dimana : Y = Variabel Dependent (produktivitas kerja)
= Error/tingkat kesalahan
satuan.
Nilai β1= 0,662 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu satuan variabel
produktivitas kerja.
Nilai β2= 0,620 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu satuan variabel
produktivitas kerja.
a. Uji F ( F-test)
= (3-1) : (43-3)
= 2 : 40
Dari F-tabel dapat dilihat hasilnya adalah 7,58 dan dari hasil perhitungan
diperoleh nilai Fhitung sebesar 106,468. ternyata nilai Fhitung > Ftabel, maka Ho
b. Uji t (t-test)
bebas dengan variabel terikat. Ketentuan uji t adalah Ho dapat diterima jika F-
hitung lebih kecil atau sama dengan t-tabel dan Hi diterima apabila t-hitung
lebih besar daripada t-tabel. Berdasarkan tabel distribusi t-student dapat dilihat
= α/2 : n-2
= 0,05/2 : 43-2
= 0,025 : 41
X1 = Keselamatan Kerja
nilai ttabel adalah 2,02. jadi thitung > ttabel (10,520 > 202). Ini berarti pada level of
Mill.
X2 = Kesehatan Kerja
nilai ttabel adalah 2,02. jadi thitung > ttabel (9,862 > 202). Ini berarti pada level of
Mill.
110
variabel terikat. Berikut ini dapat dilihat dari penghitungan menggunakan SPSS
adalah :
Tabel 5.23
Model Summary
Sumber : Hasil penghitungan dengan Program SPSS for Windows versi 12.00
a. Predictors : (Constant), X
b. Dependent Variabel : Y
variabel bebas yaitu keselamatan kerja dan kesehatan kerja secara serentak.
Sedangkan 15,8 persen dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
111
BAB VI
PENUTUP
Dari hasil pembahasan dibab-bab sebelumnya maka pada bab ini dapat
A. Kesimpulan
1. PT. Ramajaya Pramukti PKS Rama-Rama Mill mulai dibangun pada tahun
1997 oleh Central Engineering Dept. PT. SMART Corporation Jakarta. Mulai
2. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Ramajaya Pramukti PKS
Rama-Rama Mill yang berjumlah 172. Dan untuk menentukan jumlah sampel
kerja pada PT. Ramajaya Pramukti PKS Rama-Rama Mill, paling banyak 20
orang atau 46,51 % menyatakan cukup memuaskan dan paling sedikit yaitu 3
dan paling sedikit yaitu 3 orang atau 6,98 % menyatakan kurang memuaskan
112
5. Mengenai sikap kerja, dari 43 orang responden, paling banyak 18 orang atau
B. Saran
1. Keselamatan kerja bukan hanya tanggung jawab perusahaan saja, tetapi juga
kesadaran dan tanggung jawab tenaga kerja dengan disertai pengawasan yang
dialami oleh karyawan yang bersangkutan, berupa kerugian fisik yang diderita
DAFTAR PUSTAKA
Gary Desler, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jilid 2, PT. Prehalindo, Jakarta,
2000.
Handoko, Hani, T., Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, BPFE,
Yogyakarta, 2000
Husein Umar, Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi, PT. Gramedia
Pustaka Utama, 2004 .
Peraturan Menteri Tenaga Kerja NO. :PER. 05/ MEN/1996. Departemen Tenaga
Kerja RI. 1996.
Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 1997 tentang Asuransi Sosial Tenaga Kerja.