Anda di halaman 1dari 6

PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS KEGIATAN

VAKSINASI COVID-19
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP TanggalTerbit :
Halaman : 1 dari 7
PUSKESMAS dr. Kartika Eka Dwi Putri
LANJUT NIP.19890519 201412 2 001
1. Definisi 1. Pengertian limbah disini meliputi limbah padat domestik, limbah
padat khusus serta limbah bahan berbahaya dan beracun medis
padat (B3).
2. Vaksinasi adalah pemberian Vaksin yang khusus diberikan dalam
rangka menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang
secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat
terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya
mengalami sakit ringan dan tidak menjadi sumber penularan.
3. Corona Virus Disease 2019 yang selanjutnya disebut COVID-19
adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Severe Acute
Respiratory Syndrom Corona Virus 2 (SARSCoV-2).
4. Pengelolaan limbah medis kegiatan vaksinasi COVID-19 adalah
seluruh rangkaian kegiatan penanganan limbah kegiatan
vaksinasi sejak limbah dihasilkan di di Fasyankes atau tempat
vaksinasi yang ditunjuk.
5. Limbah medis vaksinasi covid-19 merupakan kategori infeksius
dan/atau tajam, bersifat B3 infeksius, meliputi: Spuit dan jarum,
sisa vaksin, vial, botol, ampul, swab alkohol, masker, sarung
tangan, dan Alat Pelindung Diri (APD) lainnya.
2. Tujuan Tujuan dari pengelolaan limbah medis kegiatan vaksinasi COVID-19
meliputi:
1. Mencegah penularan dan mengendalikan penyebaran Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) serta melindungi tenaga kesehatan,
tenaga non kesehatan dan masyarakat dari dampak limbah dalam
penanganan COVID-19.
2. Mencegah pencemaran lingkungan.
3. Menjadi acuan pengelolaan limbah medis vaksinasi Covid-19.
4. Mencegah penyalahgunaan limbah.
3. Kebijakan 1. Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang-Undang No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
3. UU No. 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular
4. UU No 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan bencana
5. Peraturan Pemerintah No. 101 tahun 2014 tentang Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
6. KEPRES No. 11 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Nonalam
Penyebaran COVID-19 sebagai Bencana Nasional
7. PERPRES No. 99 Tahun 2020 tentang Pengadaan Vaksin dan
Pelaksanaan Vaksinasi dalam rangka Penanggulangan Pandemi
COVID-19
8. PMK No. 84 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Vaksinasi dalam
Rangka Penanggulangan COVID-19
9. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.
P.56/MenLHK-Sekjen/2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan
Teknis Pengelolaan Limbah B3 dari Fasyankes
10. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 68 tahun
2016 tentang Baku Mutu Limbah Cair Domestik.
11. SK Walikota Palembang No. 69/KPTS/BAN-KP/2020 tentang Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19) di Kota Palembang
12. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
HK.01.07/Menkes/537/ 2020 tentang Pedoman Pengelolaan Limbah
Medis Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Limbah dari Kegiatan
Isolasi Atau Karantina Mandiri Di Masyarakat Dalam Penanganan
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19)
13. SK Kepala Puskesmas LANJUT No. 440.14/KP/PKM-TB/2021
tentang Pembentukan Tim Pelaksana Imunisasi COVID-19 di
Puskesmas LANJUT Kota Palembang Tahun 2021
4. Referensi 1. KEPDIRJEN Pencegahan dan Pengendalian Penyakit No
HK.02.02/4/1/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi
dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease
2019 (COVID-19)
2. KEMENKES RI NOMOR HK.01.07/MENKES/537/2020 tentang
pengelolaan limbah medis COVID-19
5. Alat dan 1. Safety box
Bahan 2. Alat pelindung diri lengkap
3. Kantong plastik limbah medis
Langkah-langkah pengelolaan limbah medis kegiatan vaksinasi
4. Langkah-
COVID-19 adalah sebagai berikut:
langkah
1. Menyiapkan kantong plastik kuning, safety box dan tempat sampah
tertutup.
2. Melapisi tempat sampah dengan plastik kuning atau plastik lain
dengan label/logo limbah medis/infeksius.
3. Masukkan spuit dan jarum, dan botol vaksin/ampul/vial ke dalam
safety box. Bila masih ada cairan sisa vaksin di dalam, tidak perlu
dikeluarkan. Bila safety box telah penuh segera diganti.
4. Masukkan limbah berupa alkohol swab, masker, sarung tangan,
APD lainnya ke dalam plastik kuning atau plastik lain dengan
label/logo limbah medis/infeksius. Bila kantong plastic kuning sudah
¾ (tiga per empat) penuh segera diikat dan diganti dengan yang
baru.
5. Menempatkan limbah medis/infeksius yang ada di Fasyankes dan
seluruh pos pelayanan vaksinasi di Tempat Penyimpanan
Sementara (TPS) Limbah B3 yang dilengkapi dengan lemari
pendingin ( suhu < 0oC) bila menyimpan lebih dari 48 jam.
6. Pengangkutan limbah medis/infeksius ke TPS LB3 dilakukan secara
hati-hati sehingga tidak terjadi tumpahan atau ceceran.
7. Pengolahan limbah medis vaksinasi Covid-19 dilakukan dengan
beberapa alternatif, yaitu:
a. Mengolah limbah medis vaksinasi bekerja sama dengan
perusahaan pengolah berizin.
b. Mengolah limbah medis dapat juga menggunakan incinerator,
atau autoclave atau microwave yang dilengkapi pencacah. Abu
insinerator, atau residu autoclave atau microwave dapat dikelola
dengan enkapsulasi/inertisasi (solidifikasi), kemudian disimpan di
lokasi yang telah disepakati dengan DLH/pihak berwenang
setempat.
c. Untuk daerah yang tidak terjangkau perusahaan pengangkut dan
pengolah limbah B3, dapat dilakukan penguburan dengan
konstruksi pada PermenLHK P.56/2015 (ukuran minimal 1 m 3)
dan berkoordinasi dengan DLH/ pihak berwenang setempat.

5. Bagan alur
Bagan Alir Pengelolaan Limbah Medis Kegiatan
Vaksinasi Covid-19
8.Hal hal yang 1. Pada setiap tempat pelayanan vaksinasi harus disediakan safety
perlu box dengan jumlah yang cukup berdasarkan jumlah sasaran.
diperhatikan 2. Semua ADS yang telah digunakan harus dimasukan ke dalam
safety box. Jangan membuang sampah lainnya ke dalam safety
box.
3. Setelah safety box terisi ¾ penuh, safety box tersebut harus diberi
label, nama tempat pelayanan dan tanggal pelayanan dan harus
ditempatkan di tempat yang aman dengan kondisi tertutup dan
jauh dari jangkauan anak-anak dan masyarakat.
4. Limbah lainnya seperti vial vaksin, alkohol swab, masker medis,
dan sarung tangan dibuang ke dalam kantong plastik khusus
limbah medis atau kantong plastik biasa yang diberi tanda/ditulis
“limbah medis”.
5. Pisahkan (gunakan kantong plastik yang berbeda) antara vial
vaksin dengan limbah alkohol swab, masker medis dan sarung
tangan.
6. Limbah yang telah terkumpul tersebut kemudian harus
dimusnahkan sesuai aturan dan prosedur yang telah ditetapkan.
7. Untuk menghindari kebocoran wadah kosong dan kemasan
vaksin ke jalur ilegal, penyerahan limbah disertai dengan berita
acara penyerahan/pemusnahan.
8. Limbah dari penyelenggaraan vaksinasi dengan pos pelayanan
vaksinasi harus dibawa kembali ke puskesmas untuk kemudian
dimusnahkan bersama dengan limbah vaksinasi lainnya sesuai
SOP yang berlaku.
9. Limbah dari fasilitas pelayanan kesehatan lainnya diperlakukan
sama seperti limbah vaksinasi pelayanan rutin.
9.Unit terkait
10.Dokumen
Terkait
11.Rekaman No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
Historis diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai