Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Statika, Volume 6 No 2 2020

Evaluasi Penerapan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) Berdasarkan Sistem


Manajement K3 Di Laboratorium Pt. Pebana Adi Sarana Kabupaten Rejang
Lebong

Febrianti Nurmatyas¹, Tugiman²

Mahasiswa Teknik Sipil Politeknik Raflesia¹


Dosen Teknik Sipil Politeknik Raflesia²

ABSTRAK

Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah bidang yang terkait dengan
kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi proyek.
Tujuan K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan keselamatan kerja di
lingkungan kerja, serta mencegah dan meminimalisir adanya kecelakaan kerja di
lingkungan pekerjaan. Dengan diterapkannya k3 di area laboraturium
PT.PEBANA ADI SARANA maka pekerja dapat bekerja dengan aman dan
nyaman sehingga dapat meningkatkan produktifitas perusahaan.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan study literatur,
membagikan angket atau kuisioner kepada pekerja dan melakukan wawancara
kepada kepala laboraturium PT. PEBANA ADI SARANA REJANG LEBONG.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dapat diketahui Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) di area laboraturium sudah tergolong tinggi, terlihat dari hasil jawaban
saat wawancara dan data hasil kuisioner yang dibagikan penyusun. Ini memberi
artian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di area laboraturium PT. PEBANA
ADI SARANA REJANG LEBONG sudah diterapkan dengan baik sehingga
mencegah adanya kecelakaan kerja yang mungkin terjadi di area pekerjaan.

Kata kunci : kesehatan, keselamatan, lingkungan, kerja.

PENDAHULUAN dan Kesehatan Kerja (K3) maka


Keselamatan dan Kesehatan penerapan Keselamatan dan
Kerja (K3) menjadi salah satu faktor Kesehatan Kerja (K3) di PT.
penting bagi tenaga kerja khususnya PEBANA ADI SARANA juga
bagi pekerja di PT. PEBANA ADI menjadi salah satu hal yang harus
SARANA. Karena hal ini dapat diterapkan sesuai dengan managemen
berdampak pada tingkat produktivitas Keselamatan dan Kesehatan Kerja
karyawan. Semakin meningkatnya (K3) yang benar. Hal ini mencegah
program Keselamatan dan Kesehatan dan meminimalisir adanya kecelakaan
Kerja (K3) maka semakin serta bahaya yang mungkin terjadi
terjaminnya produktifitas karyawan. selama masa kerja yang ada di area
Dengan adanya tuntutan dari laboraturium beton dan laboraturium
dunia industri tentang sistem jalan raya.
penerapan managemen Keselamatan

56
Jurnal Statika, Volume 6 No 2 2020

Berdasarkan observasi yang standar yang di terapkan di dunia


dilakukan di PT. PEBANA ADI industri karena hal ini berkaitan
SARANA sikap pekerja di area dengan bahan, peralatan serta
laboraturium beton dan laboraturium perlengkapan kerja yang memiliki
jalan raya masih terkesan acuh potensi bahaya.
terhadap penggunaan Alat Masalah K3 menarik untuk
Perlindungan Diri (APD) serta masih diteliti, karena dengan penerapan K3
mengabaikan dengan adanya bahaya yang benar maka resiko kecelakaan
yang ada. Kebanyakan pekerja akan dapat dikurangi, serta para
beranggapan bahwa Alat pekerja diharapkan dapat memiliki
Perlindungan Diri (APD) hanya akan bekal tentang pengetahuan K3 yang
mengganggu jalannya pekerjaan sudah dipelajari, sehingga mereka
mereka selama di area laboraturium dapat menerapkannya apabila nanti
beton dan laboraturium masih bekerja di dunia industri atau
jalan raya. Padahal penerapan Alat bahkan membuka usaha sendiri.
Perlindungan Diri (APD) penting Tentu saja hal ini untuk mengurangi
untuk mencegah kecelakaan dan tingkat kecelakaan dan kerugian yang
penyakit akibat kerja yang terjadi di mungkin dapat ditimbulkan.
area laboraturium beton dan Permasalahan dalam penelitian ini
laboraturium jalan raya. adalah tentang:
Pelaksanaan Keselamatan dan 1. Bagaimana penerapan sistem
Kesehatan Kerja (K3) tidak lepas dari managemen K3 di laboraturium
tanggung jawab pihak management beton dan laboraturium jalan raya
K3 di PT. PEBANA ADI SARANA PT. PEBANA ADI SARANA ?
dan hal ini masih kurang efektif. Hal 2. Faktor apa saja yang
ini dapat dilihat dari petunjuk mempengaruhi dalam sistem
penggunaan alat atau tanda bahaya di management Keselamatan Dan
area laboraturium yang belum Kesehatan Kerja (K3) di
tersedia, dalam laboraturium juga laboraturium beton dan
belum lengkapnya pengadaan alat laboraturium jalan raya PT.
penanggulangan bahaya yang tepat, PEBANA ADI SARANA
seperti Kotak P3K dan alat pemadam 3. Apa saja usaha yang dilakukan
api ringan (APAR), aturan-aturan untuk mencapai Penerapan
laboraturium yang masih kurang jelas Kesehatan Dan Keselamatan
serta tanda evakuasi yang belum ada Kerja (K3) yang maksimal di
di area laboraturium beton dan laboraturium Beton dan
laboraturium jalan raya. Untuk dapat laboraturium laboraturium jalan
menerapkan Keselamatan dan raya ?
Kesehatan Kerja (K3) dengan baik Keselamatan kerja adalah
perlu adanya management K3 yang keselamatan yang bertalian dengan
baik pula, agar terbentuknya sikap mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan
pekerja yang teliti dan produktif proses pengolahannya, landasan
sehingga tidak merugikan diri sendiri tempat kerja dan lingkungannya serta
ataupun lingkungan tempat kerja. cara-cara melakukan pekerjaan
Oleh karena itu hendaknya diterapkan (Suma’mur PK., 1989:1).
sistem management K3 seperti

57
Jurnal Statika, Volume 6 No 2 2020

Secara filosofis Keselamatan Dan bahaya yang mungkin ada didalam


Kesehatan Kerja (K3) dapat juga area laboraturium, seperti larutan
diartikan sebagai suatu pemikiran kimia, gas serta alat-alat yang
atau upaya untuk menjamin keutuhan berpotensi memberikan bahaya
dan kemampuan jasmani maupun apabila tidak dilakukannya peraturan-
rohani pekerja, begitu pula untuk peraturan di laboraturium yang sesuai.
pekerja di area laboraturium beton Maka harus dipastikan menerapkan
dan laboraturium jalan raya PT. sistem K3 yang sesuai prosedur.
PEBANA ADI SARANA. Ini Selain untuk mengurangi resiko
bertujuan untuk memastikan kecelakaan dan bahaya saat kerja hal
berjalannya program Keselamatan ini juga berdampak besar kesehatan
Dan Kesehatan Kerja (K3) yang fisik dan mental pekerja yang
maksimal oleh pekerja dibawah tentunya akan berpengaruh dalam
pengawasan pihak K3 PT. PEBANA proses pembuatan sampel produk,
ADI SARANA, hal ini tentunya akan yang tentunya berpengaruh pada
berpengaruh pada produktifitas kualitas produk yang akan dihasilkan
karyawan dalam bekerja. dan didistribusikan nanti.
Menurut Suroto (2020) Seperti dikatakan oleh Mathis dan
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Jackson (2006) Kesehatan dan
(K3) di area laboraturium jalan raya Keselamatan Kerja (K3) adalah salah
merupakan upaya yang dilakukan satu kegiatan yang menjamin
untuk menciptakan suasana produksi terciptanya kondisi kerja yang aman,
yang aman nyaman serta menekan terhindar dari gangguan fisik dan
dan mencegah adanya kemungkinan mental melalui pembinaan dan
kecelakaan kerja dengan alat-alat pelatihan, pengarahan dan kontrol
perlindungan diri (APD) yang terhadap pelaksanaan tugas dari
terstandarisasi untuk digunakan. karyawan dan pemberian bantuan
Karena laboraturium jalan raya sesuai dengan aturan yang berlaku,
merupakan tempat untuk membuat baik dari lembaga pemerintah
sampel produk maka aspal disini maupun perusahaan dimana mereka
harus diuji dengan benar oleh pekerja, bekerja. Dengan demikian dapat di
dengan demikian dibutuhkannya alat- simpulkan bahwa peran pihak
alat Keselamatan Dan Kesehatan penanggung jawab K3 sangat besar,
Kerja (K3) yang memadai, seperti terutama di area laboraturium jalan
sepatu boots, masker, helm, sarung raya dan laboraturium beton.
tangan serta APD lainnya yang Perlindungan tenaga kerja
bertujuan untuk menjaga keselamatan memiliki beberapa aspek dan salah
pekerja selama melakukan roses satunya yaitu perlindungan
produksi. keselamatan, begitu pula yang harus
Menurut Suroto (2020) diterapkan di area laboraturium jalan
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja raya dan laboraturium beton
(K3) area laboraturium beton secara perlindungan tersebut bermaksud agar
khusus harus mengacu pada tenaga kerja secara aman melakukan
standarisasi penggunaan APD selama kerjanya sehari-hari untuk
berlangsungnya pekerjaan yang meningkatkan produktivitas. Menurut
berhubungan dengan sumber-sumber Bangun Wilson (2012:377)

58
Jurnal Statika, Volume 6 No 2 2020

Keselamatan Kerja adalah di area Laboraturium Beton yang


perlindungan atas keamanan kerja diambil secara acak (random) dari
yang dialami pekerja baik fisik maupun bagian yang diteliti, yaitu sebanyak 5
mental dalam lingkungan pekerjaan. orang pekerja di area Laboraturium
Beton dan Laboraturium Aspal untuk
METODELOGI PENELITIAN menjadi sampel yang representatif
Penelitian studi tentang Keselamatan atau mewakili.
Dan Kesehatan Kerja (K3) ini Adapun metode yang dipakai yaitu
menggunakan metode penelitian yang Metode pengumpulan data dalam
bersifat kualitatif. Kriyantono teknik pengumpulan data, metode
menyatakan bahwa penelitian yang digunakan dalam penyusunan
kualitatif bertujuan untuk penelitian ini, antara lain :
menjelaskan fenomena dengan 1. Studi literatur
sedalam-dalamnya melalui Metode yang digunakan dalam
pengumpulan data. Penelitian jenis ini penelitian ini adalah dengan cara
menggunakan metode tanya jawab menghimpun data-data atu
antara responden dan pewawancara sumber-sumber yang
untuk memperoleh jawaban atau berhubungan dengan topik yang
tanggapan mengenai kasus yang diangkat dalam penelitian. Studi
muncul dilingkungan pekerjaan, dan literatur ini didapatkan dari
tentunya untuk mengukur tentang berbagai sumber yang ada,
gagasan ataupun hasil pemikiran yang seperti buku, jurnal, buku
ditemukan dilokasi setelah mengamati dokumentasi, internet dan
keadaan dilapangan. Peserta juga pustaka.
diminta untuk menjawab beberapa
pertanyaan tertulis yang diberikan 2. Kuisioner
pewawancara demi kebutuhan data Penelitian ini menggunakan
serta dokumen. metode pembagian kuisioner
Populasi adalah suatu kumpulan kepada pekerja. Adapun
dari suatu objek yang menyeluruh pertanyaan yang diberikan
dari suatu objek yang merupakan berkaitan dengan Keselamatan
perhatian peneliti. Berdasarkan Dan Kesehatan Kerja (K3) di
definisi populasi maka yang akan lingkungan PT. PEBANA ADI
menjadi populasi dari penelitian ini SARANA REJANG LEBONG.
adalah seluruh pekerja dan pemilik Prosedur pengumpulan datanya
pekerjaan di PT. PEBANA ADI yaitu sebagai berikut :
SARANA REJANG LEBONG. a. Membagikan kuisioner kepada
Sampel adalah bagian atau pekerja,
jumah karakteristik yang dimiliki oleh b. Memberikan petunjuk kepada
populasi tersebut. Dan penentuan pekerja tentang tata cara
ukuran sampel pada penelitian ini pengisian kuisioner,
menggunakan cara Random c. Mengumpulkan jawaban dari
Sampling. Cara ini dilakukan kuisioner yang telah diisi
berdasarkan tempat yang mewakili pekerja,
dari penelitian ini, yaitu pekerja di
area Laboraturium Aspal dan pekerja

59
Jurnal Statika, Volume 6 No 2 2020

d. Mengoreksi jawab dari 2. Pengelompokan berdasarkan


kuisioner yang telah kategori, tema dan pola jawaban,
dikumpulkan dari pekerja, 3. Menguji asumsi atau
e. Mengambil kesimpulan dari permasalahan yang ada terhadap
data kuisioner tersebut. data,
Kuisioner ini terkait dengan 4. Mencari alternatif penjelasan
6 item alat perlindungan diri bagi data,
(APD) yang wajib digunakan 5. Menulis hasil penelitian.
selama berada dalan area Adapun rumus yang digunakan
pekerjaan. adalah sebagai berikut :
3. Wawancara T x Pn
Dan untuk mengumpulkan Keterangan :
data penulis juga melakukan T : jumlah responden
wawancara. Wawancara Pn : jumlah angka skor
merupakan percakapan langsung
antar pewawancara dan seorang PEMBAHASAN MASALAH
responden dengan tujuan untuk A. Penerapan Keselamatan Dan
mendapatkan informasi mengenai Kesehatan Kerja (K3)
topik yang menjadi fokus utama Keselamatan dan Kesehatan
penelitian. Dalam hal ini yang Kerja (K3) bertujuan untuk
menjadi responden dari memelihara Keselamatan dan
wawancara yang dilakukan Kesehatan Kerja (K3) di lingkungan
adalah kepala dari Laboraturium kerja. Hal ini juga berlaku bagi para
Beton dan Laboraturium Aspal pekerja di PT. PEBANA ADI
PT. PEBANA ADI SARANA SARANA, khususnya di area pekerja
REJANG LEBONG yaitu Bapak laboraturium. Keselamatan dan
Suroto A.Md. Kesehatan Kerja (K3) juga
melindungi keluarga pekerja serta
Teknik Analisa Data orang-orang yang berada dalam
Dalam penulisan penelitian lingkup dunia pekerjaan. Penerapan
ini, metode analisa data yang dipakai Keselamatan dan Kesehatan Kerja
adalah metode deskriptif kualitatif. (K3) harus terkait dengan ilmu
Metode ini dilaksanakan dengan cara kesehatan kerja, teknik keselamatan
memformulasikan fakta atau data kerja, psycologi, serta kesehatan
yang diperlukan yang kemudian lingkungan kerja. Keselamatan dan
dianalisa dan dibuat resume serta Kesehatan Kerja (K3) juga dapat
diajukan beberapa saran yang diartikan sebagai berikut :
dianggap perlu untuk menyelesaikan 1. Kesehatan kerja
masalah yang ditemukan selama Pengertian Kesehatan Kerja
penelitian tersebut. menurut joint ILO/WHO Committee
Tahap-tahap yang perlu dilakukan 1995 ialah penyelenggaraan dan
berdasarkan pendapat Marshall dan pemeliharaan derajat setinggi-
Rossman Dalam Kabalmay (2002), tingginya dari kesehatan fisik,
diantaranya : mental dan sosial tenaga kerja di
1. Mengorganisasikan data, semua pekerjaan, pencegahan
gangguan kesehatan tenaga kerja

60
Jurnal Statika, Volume 6 No 2 2020

yang disebabkan kondisi kerjanya, Apabila pimpinan perusahaan telah


perlindungan tenaga kerja terhadap melaksanakan program Keselamatan
resiko faktor-faktor yang dan Kesehatan Kerja (K3) dalam
mengganggu kesehatan, perusahaan, maka hal-hal ini tidak
penempatan dan pemeliharaan akan timbul di lingkup pekerjaan.
tenaga kerja di lingkungan kerja Menurut Santoso (2004) Penyebab
sesuai kemampuan fisik dan kecelakaan kerja pada dasarnya
psikologisnya, dan sebagai dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
kesimpulan ialah penyesuaian a.) Tindakan membahayakan
pekerjaan kepada manusia dan  Gagal menciptakan keadaan yang
manusia kepada pekerjaannya. baik sehingga menjadi tidak
2. Kecelakaan kerja aman,
Menurut De Reamer, 1958;  Menjalankan pekerjaan yang
National Safety Council, 1985, tidak sesuai dengan kecepatan
kecelakaan dapat didefinisikan geraknya,
sebagai suatu kejadian yang tidak  Memakai alat perlindungan diri
terencana. Kecelakaan tidak selalu hanya berpura-pura,
menyebabkan luka-luka, tetapi dapat  Menggunakan peralatan yang
juga menyebabkan kerusakan material tidak layak,
dan peralatan yang ada, tetapi  Pengerusakan alat pengaman
kecelakaan yang mengakibatkan luka- peralatan yang digunakan untuk
luka ini mendapatkan perhatian yang melindungi manusia,
lebih besar.  Bekerja berlebihan atau melebih-
Sebab-sebab kecelakaan kerja lebihkan jam kerja ditempat
menurut departemen tenaga kerja kerja,
tentang dasar-dasar Keselamatan dan  Mengangkat beban yang
Kesehatan Kerja (K3) dibagi menjadi berlebihan.
2 yaitu : b.) Kondisi yang membahayakan
Sebab dasar Kondisi ini diantaranya yaitu :
Adalah hal yang secara umum  Dalam keadaan pengaman yang
mendasari terhadap kejadian tersebut, berlebihan,
diantaranya :  Alat dan peralatan yang sudah
a.) Partisipasi pihak tidak layak,
b.) managemen atau pimpinan  Terjadi kemacetan,
perusahaan dalam pelaksanaan  Sistem peringatan yang
Keselamatan dan Kesehatan berlebihan,
Kerja (K3),  Ada api dan tempat
c.) Faktor manusia, dalam hal ini berbahaya,alat penjaga/pengaman
yaitu pekerja dalam perusahaan, gedung gedung kurang atau
d.) Faktor kondisi dan lingkungan dibawah standart,
kerja.  Kondisi suhu yang
membahayakan seperti terdapat
Sebab utama gas dan lain-lain.
Adalah sebab atau gejala Faktor akibat kecelakaan kerja
disebabkan adanya faktor atau ditempat kerja dapat
persyaratan yang belum dilaksanakan. dikelompokkan meliputi :

61
Jurnal Statika, Volume 6 No 2 2020

1.) Kerugian yang bersifat untuk mengurangi dan menekan


ekonomi jumlah serta kemungkinan adanya
Kerugian atau kehancuran alat dan kecelakaan kerja yang akan
bahan : merugikan pekerja serta perusahaan.
a.) Tunjangan ganti rugi kecelakaan, Oleh karena itu penelitian ini
b.) Terhentinya proses produksi, ditulis berdasarkan kuisioner yang
c.) Melatih tenaga kerja baru, dibagikan kepada para pekerja,
d.) Perbaikan atau penggantian dengan tujuan untuk mengetahui
peralatan rusak. tingkat pengetahuan pekerja
2.) Kerugian tidak langsung mengenai K3 di PT. PEBANA ADI
yaitu kehilangan waktu kerja antara SARANA ini. Kuisioner ini terdiri
lain : dari 6 item ( Alat Perlindungan Diri
a.) Menurut jumlah dan mutu APD).
produksi atau akibat pengaruh Tabel bobot jawaban kuisioner
psikologis, No Jawaban skor keterangan
1 Sangat 25
b.) Biaya tambahan terpaksa penting
dilakukan karena berkurangnya 2 Kurang 25
tenaga kerja, penting
3.) Kerugian yang bersifat non 3 Tidak 25
ekonomi penting
Kerugian ini berupa penderitaan fisik 4 Sangat 25
tidak
dan psikis bagi si korban dan penting
keluarga, bisa berupa kematian, luka
dan cidera berat atau ringan. Untuk mendapatkan hasil
4.) Dan lain-lain. persentase dari data, maka diperlukan
rumus sebagai berikut :
B. Pengaruh keselamatan dan
kesehatan kerja terhadap Rumus : TxPn
produktifitas pekerja
Keselamatan dan Kesehatan Keterangan :
Kerja (K3) merupakan faktor yang T : jumlah responden
sangat berpengaruh dalam pekerjaan, Pn : jumlah angka skor
karena hal ini akan berkaitan dengan
keamanan serta kenyamanan
Penyelesaian :
karyawan saat bekerja. Kondisi
Untuk mengetahui hasilnya harus
pekerja yang baik akan menimbulkan
dicari untuk interval (rentang jarak )
hal yang baik pula untuk produktifitas
dan interprestasi (persen) agar
perusahaan. Kondisi kerja di
mengetahui dengan metode mencari
perusahaan haruslah selalu di kontrol
interval skor (%).
untuk mengetahui tingkat keamanan
pekerjaan yang sedang berlangsung,
Rumus interval :
oleh karena itu pihak K3 harus selalu
I = 100 : jumlah skor
mengawasi dan menghimbau pekerja
I = 100 : 4 item kuisioner
untuk menggunakan Alat
I = 25
Perlindungan Diri yang sesuai dan
Maka dapat disimpulkan untuk jarak
telah dibagikan, hal ini bertujuan
interval (I) dari terendah hingga

62
Jurnal Statika, Volume 6 No 2 2020

tertinggi yaitu 0%-100% sebesar Rumus interval :


25%. I = 100 : jumlah skor
I = 100 : 4 item kuisioner
Tabel 4.2 kriteria interprestasi skor I = 25
berdasarkan interval Maka dapat disimpulkan untuk jarak
angka 0%-25% Sangat rendah interval (I) dari terendah hingga
Angka 25%- Rendah tertinggi yaitu 0%-100% sebesar
50% 25%.
Angka 50%- Sedang
75% Tabel 4.2 kriteria interprestasi skor
Angka 75%- Tinggi berdasarkan interval
100% angka 0%-25% Sangat rendah
Angka 25%-50% Rendah
Angka 50%-75% Sedang
Oleh karena itu penelitian ini ditulis Angka 75%-100% Tinggi
berdasarkan kuisioner yang dibagikan
kepada para pekerja, dengan tujuan C. Analisa Hasil Data Responden
untuk mengetahui tingkat Kuisioner Alat Pelindung Diri (APD)
pengetahuan pekerja mengenai K3 di Pada Keselamatan Dan Kesehatan
PT. PEBANA ADI SARANA ini. Kerja
Kuisioner ini terdiri dari 6 item ( Alat APD adalah suatu alat yang
Perlindungan Diri APD). Adapun mempunyai kemampuan untuk
contoh kuisioner tersebut adalah melindungi seseorang yang fungsinya
sebagai berikut : mengisolasi sebagian atau seluruh
Tabel 4.1 Bobot jawaban kuisioner tubuh dari potensi bahaya di tempat
No Jawaban skor keterangan
kerja. APD ini terdiri dari
1 Sangat 25
penting kelengkapan wajib yang digunakan
2 Kurang 25 oleh pekerja sesuai dengan bahaya
penting dan risiko kerja yang digunakan untuk
3 Tidak 25 menjaga keselamatan pekerja
penting sekaligus orang di sekelilingnya.
4 Sangat 25
tidak
Oleh karena itu penulis membagikan
penting kuisioner untuk mengetahui tingkat
Untuk mendapatkan hasil kesadaran pekerja tentang pentingnya
persentase dari data, maka diperlukan penggunaan Alat Perlindungan Diri
rumus sebagai berikut : (APD), adapun data kuisioner tersebut
Rumus : TxPn yaitu :
Keterangan : 1. Helm Keselamatan
T : jumlah responden Helmkeselamatan atau safety hel
Pn : jumlah angka skor met ini merupakan salah satu Alat
Penyelesaian : Perlindungan Diri (APD) yang wajib
Untuk mengetahui hasilnya harus digunakan pekerja di area
dicari untuk interval (rentang jarak ) laboraturium PT. PEBANA ADI
dan interprestasi (persen) agar SARANA, oleh karena itu penulis
mengetahui dengan metode mencari membagikan kuisioner untuk
interval skor (%). mengetahui tingkat kesadaran dan
pengetahuan pekerja tentang Alat

63
Jurnal Statika, Volume 6 No 2 2020

Perlindungan Diri (APD). Berikut responden (Pn) total ase


adalah data dari kuisioner tersebut : (T) (%)
Sangat 2 4 8 8%
Tabel 4.3 tabel persentase kuisioner setuju
helm Setuju 10 4 40 40%
Jawaban Jumlah Skor Jumla Pers Kurang 12 4 48 48%
responden (Pn) h total enta setuju
(T) se Tidak 1 4 4 4%
(%) setuju
Sangat 5 4 20 20
setuju % Tabel 4.6 tabel Interval hasil
Setuju 13 4 52 52 kuisioner kacamata berdasarkan
%
Kurang 7 4 28 28 persentase
setuju % Sangat setuju angka 0%-25% Rendah
Tidak 0 4 0 0% Tidak setuju
setuju Setuju Angka 25%-50% Sedang
Kurang setuju
Tabel 4.4 tabel Interval hasil
- Angka 50%-75% Tinggi
kuisioner - Angka 75%- Sangat
Sangat angka Rendah 100% Tinggi
setuju 0%-25%
3. Masker
Masker pernafasan ini berfungsi
Kurang Angka Sedang
setuju 25%-50%
untuk melindungi organ pernafasan
Setuju Angka Tinggi dengan cara menyaring cemaran
50%-75% bahan kimia, mikro-organisme,
Tidak setuju Angka Sangat partikel debu, aerosol, uap, asap,
75%- Tinggi ataupun gas yang berada disekitar
100% area laboraturium PT. PEBANA ADI
2. Kacamata safety SARANA. Sehingga penulis
Kacamata safety ini merupakan membagikan kuisioner untuk
salah satu Alat Perlindungan Diri mengetahui tingkat kesadaran dan
(APD) yang wajib digunakan pekerja pengetahuan pekerja tentang Alat
di area Laboraturium PT. PEBANA Perlindungan Diri (APD). Berikut
ADI SARANA, mengingat tingkat adalah data dari kuisioner tersebut :
pekerjaan yang berhubungan dengan
mesin dan panas yang kemungkinan Tabel 4.7 tabel persentase kuisioner
besar menyebabkan radiasi sehingga masker
mengganggu kesehatan mata,
sehingga kacamata sangat diperlukan Jumlah Skor Jumla Persentas
disekitar area pekerjaan. Oleh karena responden (Pn) h total e (%)
itu penulis membagikan kuisioner (T)
untuk mengetahui tingkat kesadaran Tidak 2 4 8 8%
setuju
dan pengetahuan pekerja tentang Alat
Setuju 14 4 56 56%
Perlindungan Diri (APD). Berikut Kurang 7 4 28 28%
adalah data dari kuisioner tersebut : setuju
Sangatse 2 4 8 8%
Tabel 4.5 tabel persentase kuisioner tuju
kacamata
Jumlah Skor Jumlah Persent

64
Jurnal Statika, Volume 6 No 2 2020

Tabel 4.8 tabel Interval hasil Untuk mengetahui tingkat


kuisioner masker berdasarkan kesadaran pekerja di area
persentase Laboraturium PT. PEBANA ADI
SARANA tentang pentingnya
Pernyataan Persentase Keterangan penggunaan safety rompi selama
Sangat Setuju angka 0%- Rendah pekerjaan berlangsung, maka penulis
25%
membagikan kuisioner untuk
Kurang setuju Angka 25%- Sedang
50% kemudian di olah menjadi data
Setuju Angka 50%- Tinggi persentase tingkat pemahaman
75% pekerja tentang Alat Perlindungan
Tidak setuju Angka 75%- Sangat Diri (APD). Kuisioner tersebut yaitu :
100% Tinggi
Tabel 4.11 tabel persentase kuisioner
4. Sarung Tangan rompi
Untuk mengetahui tingkat Jumlah Skor Jumlah Persent
kesadaran pekerja di area responde (Pn) total ase
Laboraturium PT. PEBANA ADI n (T) (%)
SARANA, maka penulis membagikan Sangat 4 4 16 16%
setuju
kuisioner untuk kemudian di olah Setuju 14 4 56 56%
menjadi data persentase tingkat Kurang 5 4 20 20%
pemahaman pekerja tentang Alat setuju
Perlindungan Diri (APD). Kuisioner Tidak 2 4 8 8%
tersebut yaitu : setuju
Tabel 4.12 tabel Interval hasil
Tabel 4.9 tabel persentase kuisioner kuisioner rompi berdasarkan
sarung tangan persentase
Jumlah Skor Jumla Persenta
responden (Pn) h total se(%) Pernyataan Persentase Keterangan
(T)
Sangat 5 4 20 20% Sangat setuju angka 0%-25% Rendah
setuju Kurang setuju
Setuju 9 4 36 36% Tidak setuju
Kurang 7 4 28 28%
setuju - Angka 25%- Sedang
Tidak 4 4 16 16% 50%
setuju Setuju Angka 50%- Tinggi
75%
Tabel 4.10 Interval hasil kuisioner - Angka 75%- Sangat
100% Tinggi
sarung tangan berdasarkan persentase
Pernyataan Persentase Keterangan
Sangat setuju angka 0%- Rendah 6. Sepatu safety
Tidak setuju 25% Sepatu ini merupakan salah satu
Setuju Angka 25%- Sedang Alat Perlindungan Diri (APD) yang
Kurang Setuju 50% wajib digunakan pekerja di area
- Angka 50%- Tinggi laboraturium PT. PEBANA ADI
75%
- Angka 75%- Sangat
SARANA, selain untuk menjaga kaki
100% Tinggi dari bahaya larutan yang mungkin ada
5. Rompi di laboraturium sepatu juga berfungsi

65
Jurnal Statika, Volume 6 No 2 2020

sebagai pelindung dari material serta


mesin yang ada di laboraturium, oleh
karena itu penulis membagikan
kuisioner untuk mengetahui tingkat
kesadaran dan pengetahuan pekerja
tentang Alat Perlindungan Diri
(APD). Berikut adalah data dari
kuisioner tersebut :

Tabel 4.13 tabel persentase kuisioner


sepatu
Jumlah Skor Jumlah Persentase
responden (Pn) total (%)
(T)
Sangat 4 4 16 16%
Gambar 4.1 Bobot Jawaban Kuisioner
setuju Alat Perlindungan Diri (APD)
Setuju 13 4 52 52%
Kurang 7 4 28 28% Alat Pelindung Diri (APD) pada
setuju Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Tidak 1 4 4 4% (K3)
setuju
APD adalah suatu alat yang
Tabel 4.14 tabel Interval hasil mempunyai kemampuan untuk
kuisioner sepatu berdasarkan melindungi seseorang yang fungsinya
persentase mengisolasi sebagian atau seluruh
tubuh dari potensi bahaya di tempat
Pernyataan Persentase Keterangan kerja. APD ini terdiri dari
kelengkapan wajib yang digunakan
Sangat setuju angka 0%- Rendah oleh pekerja sesuai dengan bahaya
Tidak setuju 25% dan risiko kerja yang digunakan untuk
Kurang Setuju Angka Sedang menjaga keselamatan pekerja
25%-50%
Setuju Angka Tinggi sekaligus orang di sekelilingnya.
50%-75% Berikut adalah bentuk Alat Pelindung
- Angka Sangat Diri yang sesuai dengan
75%-100% Tinggi standar Kesehatan &
Berikut adalah hasil kuisioner Keselamatan Kerja (K3):
berdasarkan jawaban dari para 1. Helm Keselamatan
pekerja terkait penggunaan alat Helm keselamatan ini
perlindungan diri (APD) di PT. berfungsi untuk melindungi kepala
Pebana Adi Sarana Kabupaten Rejang dari benturan, pukulan, atau kejatuhan
lebong : benda tajam dan berat yang melayang
atau meluncur di udara. Helm ini juga
bisa melindungi kepala dari radiasi
panas, api, percikan bahan kimia
ataupun suhu yang ekstrim. Untuk
beberapa pekerjaan dengan risiko
yang relatif lebih rendah bisa

66
Jurnal Statika, Volume 6 No 2 2020

menggunakan topi ataupun penutup kanister, tangki selam dan regulator,


kepala sebagai pelindung. dan alat pembantu pernafasan.

Gambar 4.4 masker pernafasan


Gambar 4.2 helm safety 4. Rompi Safety
Rompi sebagai komponen
2. Kacamata Pengaman APD yang baik adalah yang berbahan
Kacamata pengaman ini poliester dan mampu memantulkan
digunakan sebagai alat pelindung cahaya karena telah didesain secara
yang berfungsi untuk melindungi khusus dengan tambahan reflektor.
mata dari paparan partikel yang Salah satu fungsi utama
melayang di udara ataupun di air, menggunakan alat ini adalah supaya
percikan benda kecil, benda panas, pekerja dapat terlihat dengan jelas
ataupun uap panas. Selain itu pada waktu malam hari atau ketika
kacamata pengaman juga berfungsi penerangan tak terlalu memadai.
untuk menghalangi pancaran cahaya
yang langsung ke mata, benturan serta
pukulan benda keras dan tajam. Jenis
kacamata pengaman ini bisa
berupa spectacles atau googgles.

Gambar 4.5 rompi safety


5. Sarung Tangan
Sarung tangan ini berfungsi
Gambar 4.3 kacamata pengaman untuk melindungi jari-jari tangan dari
3. Masker api, suhu panas, suhu dingin, radiasi,
Masker pernafasan ini arus listrik, bahan kimia, benturan,
berfungsi untuk melindungi organ pukulan, tergores benda tajam
pernafasan dengan cara menyaring ataupun infeksi dari zat patogen
vemaran bahan kimia, mikro- seperti virus dan bakteri. Sarung
organisme, partikel debu, aerosol, tangan ini terbuat dari material yang
uap, asap, ataupun gas. Sehingga beraneka macam, tergantung dari
udara yang dihirup masuk ke dalam kebutuhan. Ada yang terbuat dari
tubuh adalah udara yang bersih dan logam, kulit, kanvas, kain, karet
sehat. Masker ini terdiri dari berbagai dan sarung tangan safety yang tahan
jenis, seperti respirator, katrit, terhadap bahan kimia.

67
Jurnal Statika, Volume 6 No 2 2020

tempat kerja baru, sesuai dengan


sifat-sifat pekerjaan yang diberikan
kepada pekerja, serta pemeriksaan
kesehatan secara berkala. Sebaliknya
para pekerja juga berkewajiban
memakai alat pelindung diri (APD)
dengan tepat dan benar serta
mematuhi semua syarat keselamatan
dan kesehatan kerja yang diwajibkan.
Undang-undang nomor 23 tahun
Gambar 4.6 sarung tangan safety 1992, pasal 23 Tentang Kesehatan
6. Sepatu safety Kerja juga menekankan pentingnya
Sepatu ini berfungsi untuk kesehatan kerja agar setiap pekerja
melindungi kaki dari benturan atau dapat bekerja secara sehat tanpa
tertimpa benda berat, tertusuk benda membahayakan diri sendiri dan
tajam, terkena cairan panas atau masyarakat sekelilingnya hingga
dingin, uap panas, bahan kimia diperoleh produktifitas kerja yang
berbahaya ataupun permukaan licin. optimal. Karena itu, kesehatan kerja
meliputi pelayanan kesehatan kerja,
pencegahan penyakit akibat kerja dan
syarat kesehatan kerja.
3.) Undang-undang No. 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan
Undang-Undang ini mengatur
mengenai segala hal yang
berhubungan dengan ketenagakerjaan
Gambar 4.7 sepatu safety mulai dari upah kerja, jam kerja, hak
maternal, cuti sampai dengan
Peran Undang-Undang Pada keselamatan dan kesehatan kerja.
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Sebagai penjabaran dan
(K3) kelengkapan Undang-Undang
1.) Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tersebut, pemerintah juga
tentang Keselamatan Kerja mengeluarkan peraturan pemerintah
Undang-Undang ini mengatur (PP) dan keputusan terkait
dengan jelas tentang kewajiban penyelenggaraan keselamatan dan
pimpinan tempat kerja dan pekerja kesehatan kerja (K3), diantaranya
dalam melaksanakan keselamatan adalah :
kerja. a. Peraturan pemerintah republik
2.) Undang-undang nomor 23 tahun 1992 indonesia no. 11 tahun 1979
tentang Kesehatan. tentang keselamatan kerja pada
Undang- Undang ini menyatakan pemurnian dan pengolahan
bahwa secara khusus perusahaan minyak dan gas bumi
berkewajiban memeriksakan b. Peraturan pemerintah tentang
kesehatan badan, kondisi mental dan pengawasan atas peredaran,
kemampuan fisik pekerja yang baru penyimpanan dan penggunaan
maupun yang akan dipindahkan ke pestisida,

68
Jurnal Statika, Volume 6 No 2 2020

c. Peraturan pemerintah no. 13 ada dan diberikan oleh pihak


tentang pengaturan dan perusahaan untuk mencegah dan
pengawasan keselamatan kerja di meminimalisir adanya insiden
bidang pertambangan, kecelakaan saat bekerja,
Keputusan presiden no. 2. Penerapan Keselamatan Dan
22 tahun 2993 tentang penyakit Kesehatan Kerja (K3) harus
yang timbul akibat hubungan dilakukan dengan benar, sesuai
kerja. protokol Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja (K3) yang berlaku. Mengingat
KESIMPULAN daerah pekerjaan mengandung potensi
Berdasarkan penelitian yang telah bahaya, diharapkan para pekerja
saya lakukan maka diperoleh mematuhi peraturan yang ada dan
kesimpulan sebagai berikut : memakai Alat Perlindungan Diri
1. Tingkat kesadaran pekerja (APD) yang telah disediakan oleh
dalam Penggunaan Alat Perlindungan perusahaan. Hal ini bertujuan untuk
Diri (APD) di Area Laboraturium mencegan dan meminimalisir adanya
berdasarkan interval persentase dari kecelakaan kerja.
kuisioner yang telah dibagikan
termasuk ke dalam kategori sudah Daftar Pustaka
mencapai tingkat kesadaran lebih dari Melan, Azima. 2019. “Tinjauan
50%, terbukti dengan jawaban di Pelaksanaan Kesehatan Dan
angket kuisioner per item Alat Keselamatan Kerja (K3) Pada
Perlindungan Diri untuk pernyataan Pembangunan Gedung Wisma Bukit
setuju dan sangat setuju berada pada Kaba Kabupaten Rejang Lebong”.
angka lebih dari 50%dan untuk angka Politeknik Raflesia Rejang Lebong,
kurang setuju dan tidak setuju berada Curup
pada angka dibawah 50%,
2. Tingkat kesadaran pekerja https://www.kajianpustaka.com/2017/
tentang Penggunaan Alat 12/pengertian-tujuan-dan-prinsip-
Perlindungan Diri (APD) di Area keselamatan-kesehatan-kerja-k3.html
Laboraturium sudah sangat tinggi https://www.keepstudy.org/pengerti
hanya saja dalam penerapan sehari- an-k3/
hari masih ada beberapa pekerja yang
lalai dalam penggunaan alat https://sarjanaekonomi.co.id/k3-
perlindungan diri dengan alasan- menurut-para-ahli/
alasan pribadi.
Ridley, John. 2008. Ikhtisar
SARAN Kesehatan Dan Keselamatan Kerja
Adapun saran yang penulis Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga
sampaikan setelah melakukan
penelitian ini adalah sebagai berikut : https://www.safetyshoe.com/penger
1. Mengingat betapa pentingnya tian-keselamatan-dan- kesehatan-
penggunaan Alat Perlindungan Diri kerja-menurut-para-ahli/
(APD) saat bekerja maka disarankan
agar pekerja tetap memakai Alat
Perlindungan Diri (APD) yang telah

69

Anda mungkin juga menyukai