Anda di halaman 1dari 8

SATUAN AJAR PENYULUHAN

PIJAT OKSITOKSIN
Satuan ajar penyuluhan ini diusun untuk memenuhi Tugas Evaluasi Praktik Klinik
Keperawatan Stase Maternitas
Dosen pengampu : Nurul Devi Ardiani, S,Kep,Ns, M.Kep

Disusun Oleh :
Ellysa Puput Wahyu D.A
P17173 / P17D

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2018/2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN PIJAT OKSITOSIN

Pokok Bahasan : Pijat Oksitosin


Tanggal : Minggu ,23 Juni 2019
Waktu : 07.00 – 09.00 WIB
Tempat : Ruang Flamboyan RSUD Ungaran
Sasaran : Klien dan Keluarga

A. Latar Belakang
Air Susu Ibu merupakan makanan terbaik bayi pada awal usia
kehidupannya. ASI terbukti mempunyai keunggulan yang tidak dapat digantikan
oleh makanan dan minuman manapun karena ASI mengandung zat gizi yang
paling tepat, lengkap dan selalu menyesuaikan dengan kebutuhan bayi setiap saat
(Elza, 2009)
Proses menyusui idealnya dapat segera dilakukan begitu bayi lahir. Bayi yang
lahir cukup bulan akan memiliki naluri untuk menyusu pada ibunya di 20-30
menit setelah lahir. Itupun jika bayi tidak mengantuk akibat pengaruh obat
ataupun anastesi yang diberikan kepada ibu saat proses melahirkan. Di jam-jam
pertama, bayi akan relatif tenang, terjaga dan memiliki kemampuan menyusu
dengan baik (Soraya, 2010).
Kenyataan dilapangan menunjukkan produksi dan ejeksi ASI yang sedikit
pada hari-hari pertama setelah melahirkan menjadi kendala dalam pemberian ASI
secara dini. Menurut Cox disebutkan bahwa ibu yang tidak menyusui bayinya
pada hari-hari pertama menyusui disebabkan oleh kecemasan dan ketakutan ibu
akan kurangnya produksi ASI serta kurangnya pengetahuan ibu tentang proses
menyusui. Menyusui dini di jam-jam pertama kelahiran jika tidak dapat dilakukan
oleh akan menyebabkan proses menyusu tertunda, maka alternatif yang dapat
dilakukan adalah memerah atau memompa ASI selama 10-20 menit hingga bayi
dapat menyusu. Tindakan tersebut dapat membantu memaksimalkan reseptor
prolaktin dan meminimalkan efek samping dari tertundanya proses menyusui oleh
bayi, salah satu solusi dari ketidaklancaran ASI adalah pijat oksitosin. Dimana
pijat okstiosin dapat merangsang hormon prolaktin dan oksitosin setelah
melahirkan sehingga sangat berperan dalam produksi ASI .
Di Ruang Post Partum terdapat 10 Pasien Post Partum Normal maupun
Post SC. Selain itu, para ibu mengatakan tidak mengetahui cara agar ASInya
dapat berproduksi. Berdasarkan latar belakang diatas, kelompok tertarik untuk
melakukan pendidikan kesehatan tentang pijat oksitosin di Ruang Perawatan Post
Partum

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 45 menit,
peserta dapat mengetahui informasi tentang Pijat Oksitosin
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1 x 45 menit,
diharapkan peserta dapat mengerti:
1. Pengertian Pijat Oksitosin
2. Tujuan pijat oksitosin
3. Manfaat Pijat Oksitosin
4. Teknik Pijat Oksitosin
5. Waktu yang tepat pelaksanaan Pijat Oksitosin
C. Topik
1. Menjelaskan Pengertian Pijat Oksitosin
2. Menjelaskan tujuan Pijat oksitosin
3. Menjelaskan Manfaat Pijat Oksitosin
4. Menjelaskan Teknik Pijat Oksitosin
5. Menjelaskan Waktu yang tepat pelaksanaan Pijat Oksitosin
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
E. Media
 Leaflet
 flipchart
F. Proses Pelaksanaan

No Kegiatan Penyuluh Respon Peserta Waktu


1. Pendahuluan  Menjawab salam 5 menit
 Memberi salam  Memberi salam
 Memberi pertanyaan  Menyimak
apersepsi  Menyimak
 Mengkomunikasikan
pokok bahasan
 Mengkomunikasikan
tujuan
2. Kegiatan Inti  Menyimak 35 menit
 Menjelaskan Pengertian  Bertanya
Pijat Oksitosin  Memperhatikan
 Menjelaskan tujuan pijat
oksitosin
 Menjelaskan Manfaat
Pijat Oksitosin
 Menjelaskan teknik Pijat
Oksitosin
 Menjelaskan Waktu yang
tepat pelaksanaan Pijat
Oksitosin
 Memberikan Kesempatan
keluarga bertanya
 Memberikan kesempatan
perawat untuk menjawab
pertanyaan
3. Penutup  Memperhatikan 5 menit
 Menyimpulkan materi  Menjawab
penyuluhan bersama
perawat
 Memberikan evaluasi
secara lisan
 Memberikan salam
penutup

LAMPIRAN MATERI
1. PENGERTIAN
Pijat oksitosin merupakan salah satu solusi untuk mengatasi
ketidaklancaran produksi ASI. Pijat oksitosin adalah pemijatan pada
sepanjang tulang belakang (vertebrae) sampai tulang costae kelima-
keenam dan merupakan usaha untuk merangsang hormon prolaktin dan
oksitosin setelah melahirkan (Yohmi & Roesli, 2009).
2. TUJUAN
Pijat oksitosin ini dilakukan untuk merangsang refleks oksitosin atau
reflex let down.
3. MANFAAT
Selain untuk merangsang refleks let down manfaat pijat oksitosin adalah
memberikan kenyamanan pada ibu, mengurangi bengkak (engorgement),
mengurangi sumbatan ASI, merangsang pelepasan hormon oksitosin,
mempertahankan produksi ASI ketika ibu dan bayi sakit.
4. PERSIAPAN ALAT
 Alat-alat
o Kursi
o Meja
o Minyak kelapa
o BH khusus untuk menyusui
o Handuk
 Persiapan perawat
o Menyiapkan alat dan mendekatkan ke pasien
o Membaca status pasien
o Mencuci tangan
 Persiapan lingkungan
o Menutup gorden atau pintu
o Pastikan privasi pasien terjaga
5. CARA PIJAT OKSITOSIN
Langkah-langkah melakukan pijat oksitosin sebagai berikut :
 Melepaskan baju ibu bagian atas
 Ibu miring ke kanan maupun kekiri, lalu memeluk bantal
 Memasang handuk
 Melumuri kedua telapak tangan dengan minyak atau baby
oil
 Memijat sepanjang kedua sisi tulang belakang ibu dengan
menggunakan dua kepalan tangan, dengan ibu jari
menunjuk ke depan
 Menekan kuat-kuat kedua sisi tulang belakang membentuk
gerakan-gerakan melingkar kecil-kecil dengan kedua ibu
jarinya.
 Pada saat bersamaan, memijat kedua sisi tulang belakang
kearah bawah, dari leher kearah tulang belikat, selama 2-3
menit
 Mengulangi pemijatan hingga 3 kali
 Membersihkan punggung ibu dengan waslap air hangat dan
dingin secara bergantian.
6. WAKTU PELAKSANAAN YANG TEPAT
Waktu yang tepat untuk pijat oksitosin adalah sebelum menyusui
atau memerah ASI, lebih disarankan. Atau saat pikiran ibu sedang pusing,
badan pegal-pegal. Cukup 3-5 menit saja per sesi.
KETRAMPILAN PIJAT OKSITOKSIN

NO ASPEK YANG DINILAI 0 1


A Fase Orientasi
1 Memperkenalkan diri
2 Kontrak waktu
3 Menjelaskan tujuan umum
4 Menanykan kesiapan pasien
B Fase Kerja
1 Jaga privacy klien
2 Cuci tangan
3 Berikan kesempatan klien bertanya sebelum kegiatan dilakukan
4 Memposisikan klien untuk duduk atau miring kekanan atau
kekiri
5 Anjurkan klien membuka baju bagian atas dan penutup
payudaranya dan letakkan handuk pada dada klien
6 Anjurkan klien untuk memeluk bantal
7 Membasahi telapak tangan dengan baby oil
8 Memijat sepanjang kedua sisi tulang belakang ibu dengan
menggunakan dua kepalan tangan, dengan ibu jari menunjuk ke
depan
9 Menekan kuat-kuat kedua sisi tulang belakang membentuk
gerakan-gerakan melingkar kecil-kecil dengan kedua ibu
jarinya
10 Pada saat bersamaan, memijat kedua sisi tulang belakang
kearah bawah, dari leher kearah tulang belikat, selama 2-3
menit (mengulangi sebanyak 3 kali )
11 Membersihkan punggung ibu dengan waslap air hangat dan
dingin secara bergantian lalu dikeringkan
12 Mengenakan BH dan pakaian atas klien
13 Membereskan alat
14 Mencuci tangan
C Fase terminasi
1 Melakukan evaluasi
2 Menyampaikan rencana tindak lanjut
3 Berpamitan dan ucapan terimakasih
D Penampilan selama tindakan
1 Ketenangan selama melakukan tindakan
2 Melakukan komunikasi terapeutik selama tindakan
3 Menjaga keamanan pasien
4 Menjaga keamanan perawat
TOTAL
KET :
Nilai 1 : Dilakukan dengan benar
Nilai 0 :Tidak dilakukan atau dilakukan dengan tidak benar
TOTAL :
Jumlah nilai yang didapat
Jumlah Aspek yang dinilai

Ungaran, 23 Juni 2019


Observer

(.................................)

Anda mungkin juga menyukai