Persamaandifferensial 1
Persamaandifferensial 1
BAHAN:
I. Persamaan Differensian Biasa.
II. Fungsi Beta dan fungsi Gama
III. Deret Fourier.
0
Definisi: Persamaan Diferensial adalah suatu persamaan
yang meliputi turunan fungsi dari satu atau lebih variabel
terikat terhadap satu atau lebih variabel bebas.
(A differential equation is any equation which contains
derivatives, either ordinary derivatives or partial derivatives.)
Selanjutnya jika dalam persamaan tersebut turunan fungsi
itu hanya tergantung pada satu variabel bebas, maka
disebut Persamaan Difrensial Biasa (PDB) dan bila
tergantung pada lebih dari satu variabel bebas disebut
Persamaan Diferensial Parsial (PDP).
Contoh:
y y
1.
x t
xy 5 (Persamaan Differensial Parsial)
2
dy d 2 y dy
2. 3x 0
dx dx 2 dx
(Persamaan Differensial Biasa)
1
2. Jika koefisien a0 ( x), a1 ( x),....., an ( x) konstan maka disebut
persamaan differensial linier dengan koefisien konstan,
jika tidak disebut persamaan differensial linier dengan
koefisien variable.
3. Jika F ( x) 0 , maka disebut persamaan differensial linier
homogen, jika F ( x) 0 disebut tidak homogen.
dy dny
argumen x, y , ,...., n .
dx dx
2
Secara umum kedua solusi tersebut masih dikategorikan lagi
dalam tiga jenis solusi yaitu:
1. Solusi Umum (Penyelesaian Umum): solusi PDB yang
masih mengandung konstanta misalnya C atauc . Contoh:
y' 3 mempunyai penyelesaian umum y 3x C .
Metode Penyelesaian.
Metoda yang digunakan untuk mencari solusi
(menyelesaiakan) Persamaan Differensial antara lain:
1. Metoda Analitik: Metoda ini dapat menghasilkan dua
bentuk solusi yaitu bentuk eksplisit dan implicit yang dicari
melalui teknik deduktif analogis dengan menggunakan
konsep-konsep matematik. Kelebihannya dapat
mengetahui bentuk fungsi solusinya namun tidak cukup
fleksibel untuk masalah-masalah yang komplek. Dengan
komputer dapat diselesaikan dengan software MATLAB
3
atau MAPLE_ Prosedur dalam MATLAB ditulis sebagai
berikut:
%Menggunakan fungsi dsolve
>>dsolve(‘Dy = 3*y + 1, y(0)=1’)
4
Biasa. Metoda numerik diberikan pada mata kuliah yang
lain.
N1 ( y ) M ( x)
dy 1 dx 0
N 2 ( y) M 2 ( x)
Contoh:
dy
1. 6 y 2 x y 2 dy 6 x dx 0 y 2 dy 6 x dx 0
dx
1
PU PD:
y
3x 2 c
x dy dx dy
2. 1 0 0 ln x ln y ln c x y c
y dx x y
3. y' 2 x y dy 2 x y dx dy 2 x y dx 0
dy dy
2 x dx 0 2 x dx 0 ln y x 2 c
y y
dy 3 x 2 4 x 4
4. (2 y 4) dy (3 x 2 4 x 4) dx
dx 2y4
(2 y - 4) dy - (3 x 4 x - 4) dx 0
2
PU PD : (y 2 4 y) (x 3 2 x 2 4 x) c
5
Jadi Penyelesaian Khusus PD:
y 2 4 y (x 3 2 x 2 4 x) 2 0
dy
5. e y (2x 4) e y dy (2 x 4) dx 0
dx
e y dy (2 x 4) dx 0 e y (x 2 4 x) c
dr r 2
6. ; untuk r(1) 2
dθ θ
1 1 1 1 1
dr dθ 0 2 dr dθ 0 ln θ c
r 2
θ r θ r
e y cos(y) dy e t (1 t 2 ) dt
e -y cos(y) dy e t (1 t 2 ) dt c
ey
{sin(y) cos(y)} e t (t 2 2t 3) c
2
5
Substitusi syarat diperoleh: c
2
;
sec x sin y
dx dy 0 sec 2 x dx tg y sec y dy 0
cos x cos y
2
tg x sec y c
dy dx
9. (1 x 2 ) dy 1 y 2 dx 0 0
1 y 2
1 x 2
dy dx
0 arcsin y arctg x c
1 y 2
1 x2
dy dx
10. (x 2 a 2 )dy y dx 0 2 0
y x a2
6
1 x a xa
ln y ln ln c y 2a c
2a x a xa
Contoh:
1. x y y'4 x 2 y 2 0 ;
dx v dv 1
2 0 ln 2 v 2 4 ln x ln c
x 2v 4 4
1
x (2 v 2 4) 4 c
y2 1
x
dy
b). Bentuk: dx
F(x y) ; untuk bentuk ini dapat diambil
substitusi x y = u => x dy + y dx = du
Contoh:
2. (1 xy) y dx (1 xy) x dy 0
y dx x dy xy(y dx x dy) 0
d(xy) xy(y dx x dy) 0
Sehingga PD menjadi:
du u du dv 1
dv 0 2 0 ln v ln c
u v u v u
7
v c e1/u x c y e1/xy