A. Pengertian
Preeklampsia adalah gejala terjadinya hipertensi pada masa kehamilan yang ditandai
dengan 3 gejala khas, yakni naiknya tekanan darah di atas 140/90 mmHG, pembengkakan
anggota tubuh, dan adanya protein di dalam air seni ibu. Kehamilan ganda, obesitas,
sejarah medis adanya darah tinggi, diabetes atau kelainan ginjal dan kehamilan pada masa
remaja atau di atas 40 tahun merupakan faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko
Preeklampsia.
B. Etiologi
Preeklampsia ialah suatu kondisi yang hanya terjadi pada kehamilan manusia. Tanda
dan gejala timbul hanya selama masa hamil dan menghilang dengan cepat setelah janin
dan plasenta lahir. Tidak ada profil tertentu yang mengidentifikasikan wanita yang akan
menderita preeklampsia. Akan tetapi, ada beberapa faktor resiko tertentu yang berkaitan
dengan perkembangan penyakit ; primigravida, grand multigravida, janin besar, kehamilan
dengan janin lebih dari satu, morbid obesitas. Kira-kira 85% preeklampsia terjadi pada
14% sampai 20% kehamilan dengan janin lebih dari satu dan 30% pasien mengalami
anomali rahim yang berat. Pada ibu yang mengalami hipertensi kronis atau penyakit
ginjal, insiden dapat mencapai 25% (Zuspan, 1991). Preeklampsia ialah suatu penyakit
yang tidak terpisahkan dari preeklampsia ringan sampai berat, sindrom HELLP, atau
eklampsia.
Kehamilan pertama
Riwayat keluarga dengan pre-eklampsia atau eklampsia
Pre-eklampsia pada kehamilan sebelumnya
Ibu hamil dengan usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
Wanita dengan gangguan fungsi organ (diabetes, penyakit ginjal, migraine, dan
tekanan darah tinggi)
Kehamilan kembar
D. Manifestasi Klinis
Gejala- gejala umum yang biasa terjadi pada penderita preeklampsia adalah:
1) Kenaikan tekanan darah.
2) Pengeluaran protein dalam urin
3) Edema kaki, tangan sampai muka.
4) Terjadinya gejala subyektif :
Sakit kepala terutama daerah frontalis.
Gangguan mata, penglihatan menjadi kabur.
Nyeri pada epigastrium
Terdapat mual sampai muntah.
Sesak nafas.
Berkurangnya urin.
5) Menurunnya kesadaran
6) Hingga terjadinya kejang.
E. Pemeriksaan Penunjang
1. pemeriksaan da rah lengkap
2. Pemeriksaan urinaria
3. Pemeriksaan fungsi hati
4. Tes kimia darah
5. Radiologi : USG dan EKG
F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko tinggi terjadinya kejang pada ibu berhubungan dengan penurunan fungsi organ (
vasospasme dan peningkatan tekanan darah)
2. Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan
afterload, vasokonstriksi, iskemia miokard, hipertropi ventricular
3. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi.
4. Nyeri (akut), sakit kepala berhubungan dengan: peningkatan tekanan vaskuler serebral.
5. Resiko gangguan hubungan ibu dan janin
G. Penatalaksanaan
Batasan karakteristik :
1. Kulit dingin dan berkeringat
2. Edema
3. palpitasi
4. Keletihan
2 Nyeri akut 1. Tingkat 1. Manajemen nyeri
Defenisi: pengalaman sensori dan kenyamaan 2. Pemberian
emosi yang tidak menyenangkan 2. Pengendalian analgesik
akibat adanya kerusakan jaringan nyeri
yang aktual atau potensial awitan 3. Tingkat nyeri
yang tiba-tiba atau perlahan dengan
intensitas ringan sampai berat dengan
durasinya kurang dari 6 bulan
Batasan karakteristik:
1. Posisi untuk menghindari
nyeri
2. Perubahan tonus otot
3. Mengungkapkan secara
verbal atau melaporkan nyeri
4. Gangguan tidur
5. Perilaku menjaga atau
melindungi
Kelebihan volume cairan 1. keseimbangan 1. manajemen
3 Definisi : peningkatan cretensi cairan elektrolit cairan dan
isotonik 2. keseimbangan elektrolit
Batasan karakteristik : cairan 2. manajemen
1. Perubahan tekanan darah eliminasi urin
2. Dispnea
3. Pola nafas tidak normal